Proposal Baru
Proposal Baru
Proposal Baru
PROPOSAL
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
RISKA ARDIYANTI
NPM: 161061201195
Halaman
i
Peran Harga 18
Dimensi Harga 18
Promosi 19
Pengertian Promosi 19
Promosi Penjualan 20
Keputusan Pembelian.............................................22
ii
Uji Validitas 38
Uji Reliabilitas 38
1. Uji Normalitas...........................................................40
2. Uji Homogenitas.......................................................40
Uji-F (Simultlan) 42
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan dari tahun ketahun salah satu nya adalah minuman isotonik.
triliun Rp 1,8 triliun atau tumbuh 15% - 20% dari tahun sebelumnya (Berita
mengambil peluang bisnis dibidang tersebut. Semakin besar peluang yang ada
berbagai cara untuk menarik minat konsumen terhadap produk mereka. Iklan
merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan perusahaan untuk
1
2
hanya menekankan keunggulan produk, tetapi pada hal lain yang dapat
emosional, antara lain dengan mendesain kemasan yang unik (Mudra, 2010:
20).
pula sebagai alat yang dapat mendorong penjualan, karena kemasan langsung
konsumen untuk memberikan respon positif (Wirya, 1999:2). Hal ini juga
2009:3).
ketat, karena besar kecilnya harga yang ditetapkan akan sangat memengaruhi
harga pesaing sebagai pedoman dalam menentukan harga jual produknya agar
produknya tetap kompetitif. Ada tiga jenis produk minuman isotonik yang
termasuk dalam top brand dengan harga produk kompetitif yang termasuk
Tabel 1.1
Kategori Minuman Isotonik
Berdasarkan hasil survei diatas, maka dapat dilihat bahwa saat ini di
pasar minuman isotonik masih dipimpin oleh Pocari Sweat dengan (63,4%).
Hasil survey diatas juga menunjukan bahwa minuman isotonic Pocarisweat
Penetapan harga merupakan hal yang paling krusial dan sulit diantara unsur-
memperoleh suatu respon. Pada penelitian yang relevan yang dilakukan oleh
swalayan yang ada di Kota Sungai Penuh. Salah satu swalayan yang menjual
yang berada di Desa Kaya Bakti Kecamatan Pondok Tinggi Kota Sungai
dengan harga Rp. 7000 dengan desain kemasan yang bertulis Pocarisweat
Swalayan.
pesaingnya, selain itu penjualan produk Pocarisweat pada tahun 2019 sebesar
64% merupakan nilai penjualan tertinggi dibanding produk sejenis lain nya.
Penjualan Pocarisweat telah masuk ke Provinsi Jambi dan juga telah sampai
penuh yang salah satunya adalah Holla swalayan yang berada Desa Karya
Holla Swalayan”
Rumusan Masalah
swalayan?
holla swalayan?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini secara rinci dapat dinyatakan sebagai berikut :
holla swalayan?
holla swalayan?
swalayan
Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu :
3. Bagi peneliti berikutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan
berbeda.
BAB II
Kajian Teoritis
Pengertian Pemasaran
memuaskan.
yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan
value to customers and for managing customer relationships in ways that benefit
mempunyai tujuan dan persepsi yang sama dan dapat disimpulkan bahwa
atau suatu kelompok dapat membuat gagasan atau ide yang bernilai, proses
komunikasi, dan menyampaikan nilai, melalui proses pertukaran barang dan jasa 7
7
8
yang bernilai dan membangun hubungan dengan pihak lain yang kuat untuk
manusia.
menurut Kotler dan Keller (2009:6) yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran
adalah:
markets and building profitable relationships with them.”Dari uraian diatas dapat
waktu dan susunan dari permintaan yang ada, agar dapat membantu organisasi
mencapai sasarannya.
Keputusan Pembelian
mendefinisikan keputusan pembelian sebagai rasa percaya diri yang kuat pada diri
rangsangan internal atau eksternal maka dia akan mencari informasi untuk
penilai produk berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional (Berman dan
Evan, 1998). Tahapan selanjutnya adalah pembelian, terdapat dua faktor yang
untuk membeli sebuah produk. Tahap yang terakhir adalah perilaku sesudah
produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perceived quality dan
Kemasan
Pengertian Kemasan
hingga pengertian yang lebih luas. Kemasan adalah atribut yang berhubungan
dengan produk tetapi tidak merupakan bagian dari fisik produk itu sendiri (Olson
dan Jacoby, 1972). Berbeda dari definisi ini, Arens (1996) menjelaskan bahwa
kemasan adalah wadah produk yang meliputi penampilan fisik wadah tersebut ,
berada di dalamnya serta dapat memberikan citra tertentu pula untuk membujuk
penggunanya(Mudra, 2010)
Peran Kemasan
Mudra (2010) menjelaskan tentang alasan utama sebuah produk perlu diberi
kemasan, yaitu untuk keamanan produk yang dipasarkan, untuk membedakan dari
dibuat menarik dan unik. Ada tiga fungsi sebuah kemasan (Angipora, 2003).
Fungsi pertama dari sebuah kemasan adalah sebagai pelindung produk, kemasan
Beberapa kemasan dapat menjadi daya tarik sendiri dan ciri khas tersendiri
kemasan produknya. Tanpa desain kemasan yang berbeda maka semua produk
akan tampak sama (Klimchuk dan Krasovec, 2006). Hal ini menyebabkan
Elemen Kemasan
sebuah kemasan. Menurut Smith dan Taylor (2004), ada 6 kelompok elemen yang
harus diperhatikan oleh produsen dan desainer ketika membuat kemasan, yaitu
bentuk (form), ukuran (size), warna (color), grafis (graphic), material, dan rasa
(flavour). Demikian pula, Kotler dan Keller (2007) membedakan 6 unsur yang
harus dievaluasi saat membuat kemasan, yaitu ukuran (size), bentuk (form),
elemen, yaitu elemen grafis (warna, tipografi, gambar) dan elemen struktural
sebelumnya, Silayoi dan Speece (2007) membagi kemasan menjadi dua elemen:
elemen visual (grafis, warna, bentuk, dan ukuran) dan elemen informasional
(informasi yang ada di dalam kemasan dan teknologi yang digunakan).
(2001) penelitian ini ditujukan pada komponen struktural saja, yaitu bentuk
gambar (images).
Bentuk Kemasan
membaca label atau melihat produk yang sesungguhnya (Meyers dan Lubiner,
1998). Menurut Danger (1987) tidak ada prinsip-prinsip tetap yang mengatur
bentuk fisik kemasan, karena biasanya ditentukan oleh sifat produk, pertimbangan
sederhana lebih disukai daripada bentuk yang rumit, bentuk teratur akan memiliki
daya tarik lebih daripada bentuk yang tidak teratur, bentuk yang tidak seimbang
dianggap tidak menyenangkan, bentuk cembung lebih disukai dari pada cekung,
perempuan lebih suka bentuk bulat dan mereka lebih suka lingkaran daripada
segitiga. Bentuk sudut lebih disukai oleh laki-laki dan dianggap lebih maskulin,
memengaruhi penilaian dan keputusan konsumen, hal ini dijelaskan oleh Silayoi
dan Speece (2007), konsumen biasanya menilai bahwa kemasan yang lebih
Desain Kemasan
adalah bisnis kreaftif yang mengaitkan bentuk struktural, material warna, citra,
tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
1994).
warna bahan teks dan tanda merek perusahaan akan menggunakan desain
kemasan yang berbeda dengan produk yang lain sehingga produk tersebut dapat
oleh bagian pemasaran, kemudian oleh unit operasi dibuat ke dalam bentuk
rancangan komprehensif dari semua aspeknya yang harus ada untuk memenuhi
didesain dengan baik kan mudah dibuat dan distribusikan. Dari sudut pandang
Menurut Nillson & Ostrom (2005) dalam Cahyorini & Rusfian (2011),
variabel desain kemasan terdiri dari 4 indikator, yaitu: (1) Bahan, Barang-arang
yang terwujud seperti tembakau, kertas, plastik ataupun bahan-bahan lainya yang
diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari pemasok, atau diolah sendiri
(2) Warna, Spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(warna putih) yang merupakan pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi
oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda; (3) Desain, Sebagai proses
fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan; dan (4) Ukuran, Bilangan
menghasilkan kemasan yang baik dan menarik, karena semakin menarik kemasan
merek produk; (4) Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk;
(5) Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori; dan
beberapa faktor dalam penampilan desain kemasan, sebagai berikut: (1) Faktor
Faktor ekonomi adalah perhitungan biaya yang efektif termasuk pemilihan bahan,
dan pertimbangkan produk untuk mudah dilihat, dipahami, dan diingat; (5) Faktor
ergonomi adalah kemasan mudah untuk dibawa, dipegang, dan dijinjing yang
penampilan kemasan yang mencakup warna, bentuk, merek, ilustrasi, tata letak,
dan maskot; (7) Faktor identitas adalah keseluruhan kemasan yang berbeda
dengan kemasan produk lain yang mudah untuk dikenali; (8) Faktor promosi
adalah kemasan yang berfungsi sebagai silent sales person; dan (9) Faktor
visual kemasan (grafik, warna, bentuk, dan ukuran) adalah faktor penting yang
Tea pada siswa SMU St. Thomas 2 Medan, variabel yang digunakan adalah
Memorable dan dua variabel bebas yang memiliki hubungan positif tetapi tidak
signifikan terhadap variabel terikat yaitu variabel Portability dan Easy to Read,
tidak signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea. Selain itu,
Pengaruh kemasan dalam hal ini adalah warna, bentuk, logo/merek, ilustrasi
gambar, tipografi (teks pada kemasan) dan tata letak pada variabel dependen yaitu
minat beli konsumen produk UKM Putri Bakery. Penelitian lain mengenai
bentuk dan gambar terhadap keinginan membeli makanan ringan di Jakarta. Hasil
ringan.
Harga
berbagai alasan.
Alasan ekonomis akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga
bahwa harga justru merupakan indikator kualitas. Oleh sebab itu, hargadirancang
anggapan adanya hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu produk,
sehingga mereka akan membandingkan antara produk yang satu dari yang lainnya
dan setelah itu barulah konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk tertentu.
Peran Harga
Tjiptono, (2001) menyatakan bahwa harga memiliki dua peran utama dalam
keputusan pembelian, yaitu peran alokasi dan peran informasi. Peran alokasi dari
sebuah harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk
berdasarkan daya belinya. Sedangkan maksud dari peran informasi adalah fungsi
Presepsi yang sering berlaku adalah harga yang mahal mencerminkan kualitas
yang tinggi.
Dimensi Harga
acceptance, price evaluation, dan perceived worth. Price acceptance, yaitu harga
yang dianggap layak oleh konsumen. Kotler dan Keller (2009) menjelaskan
evaluation, harga suatu produk akan dibandingkan harga produk lain yang sejenis
dipilih konsumen.
dan cuaca terhadap keputusan pembelian teh siap minum dalam kemasan
accidental sampling.
tentang pengaruh harga pada keputusan pembelian dilakukan oleh Styarini (2001)
yang meneliti pengaruh promosi, harga, dan tingkat sosial ekonomi terhadap
pemilihan merek dan pembelian. Analisis data terhadap 100 responden yang
harga, dan tingkat sosial ekonomi memengaruhi pemilihan merek dan pembelian.
Mardiyanti (2011) menyatakan bahwa harga merupakan salah satu faktor yang
Promosi
pemasarn. Betapapun baiknya suatu produk atau jasa yang akan ditawarkan
ataupun belum merasakan produk atau jasa tersebut, mereka akan merasa tidak
yakin bahwa produk atau jasa itu bermanfaat, maka akibatnya mereka tidak akan
atau jasa kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan,
kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, sehingga akan
mereka atau memperoleh suatu respon. Lebih lanjut menurut Kotler dan
langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.
yang dirancang untuk menjual suatu produk. Jadi promosi adalah proses untuk
Promosi Penjualan
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong yang dikutip kembali oleh Buchari
Alma (2007:188) menyatakan bahwa “sales promotion consists of short term
biasanya disertai oleh dua kegiatan alat promosi lain, yaitu sales promotion dan
public relation. Tugas advertising ialah member ajakan kepada calon konsumen
mereka agar membeli sekarang (sales promotion offers reasons to buy now).
dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa kepada para perantara
maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi pada jangka waktu tertentu.
pada pembeli yang terdiri atas (1) Promosi konsumen yang meliputi: seperti
kontes, peragaan, stiker; (2) Promosi dagang, seperti jaminan pembelian, hadiah
kontes penjualan para penyalur; dan (3) Promosi wiraniaga, seperti memberi
Manajer pemasaran memiliki tugas yang sangat penting dalam memilih jenis
bauran promosi yang tepat bagi produk yang dipasarkan, terlebih jika produk
tersebut sejenis dengan produk dari pesaing. Menurut Kotler dan Keller
(2008:266) Insentif biasanya diberikan dengan tujuan bagi konsumen yaitu, untuk
Pada penelitian yang dilakukan oleh Marzolina dan Marnis (2010) yang
pembelian Lucky Strike baik secara parsial maaupun stimultan. Selain itu
diketahui pula bahwa yang lebih besar pengaruhnya terhadap citra merek adalah
promosi. Kemudian penelitian lainnya yang dilakukan oleh Schultz dan Block
(2014) yang berjudul “Sales Promotion Influencing Consumer Brand Preference”
diskon, sampel yang dibawa ke rumah, sample yang ada di toko, dan kartu
dalam penjualan, maka dari itu dapat dikatakan pula bahwa promosi
(2006) yang berjudul “Pengaruh Promosi terhadap Brand Image Sabun Mandi
Penelitian Terdahulu
Dan Harga Pada Keputusan Pembelian Minuman Isotonik. Hasil Penelitian nya
hasil pengujian hipotesis pada elemen kemasan (bentuk, ukuran, material) dan
pengaruh positif terhadap Citra Merek; dan Citra Merek memiliki pengaruh
dan kemudian disusul dengan promosi dan terkecil adalah Desain Produk.
Merek Dan Desain Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Susu
positif dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian kripik paru UMKM
2 Ayunigtiyas Jurnal Analisis Pengaruh Pomosi Keputusan Hasil peneltian nya Pomosi (X1),
(2016) Unisbank Promosi, Desain (X1), Pembelian Hasilpenelitian Keputusan
Semarang, 28 Produk, Dan Desain (Y1) dan Cira menunjukkan bahwa Pembelian (Y1)
Juli 2016 , Kelompok Produk Merk (Y2) ketiga variabel
ISBN: 978 Referensi Terhadap (X2) dan indenpenden
-979-3649-96 Keputusan Kelompok memiliki pengaruh
-2 Pemebelian Referensi positif terhadap Citra
Dengan Citra (X3) Merek;
Merek Sebagai
Variabel
Intervening
25
26
4 Akrom Jurnal Pengaruh Desain Keputusan Hasil Penelitian nya Desain Kemasan
(2013) Fakultas Kemasan, Harga Kemasan Pembelian menunjukkan bahwa (X1), Harga (X2)
Ekonomi Dan Promosi (X1), (Y1) Kemasan Promosi (X3),
Jurnal UNS. Terhadap Proses Harga berpengaruh positif Keputusan
Semarang, Keputusan (X2) dan signifikan Pembelian (Y1)
No. 3 Juni Pembelian Promosi terhadap proses
2013 Konsumen Kripik (X3) keputusan pembelian
Paru Umkm kripik paru UMKM
Sukorejo Kendal Sukorejo Kendal
26
27
Kerangka Konseptual
kepada konsumen. Keberhasilan suatu industri makanan ringan dapat dilihat salah
Dewasa ini kemasan mempunyai arti yang sangat penting karena kemasan
tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap isi produk saja tetapi juga
kemasan termasuk salah satu dalam strategi pemasaran khususnya strategi produk
yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti
pembungkus, etika, warna, logo, dan lain-lain agar dapat menarik perhatian
konsumen dan dapat memberi kesan bahwa produk tersebut bermutu atau
produk juga memiliki arti bagi konsumen (Buchari Alma, 2007:153). Dengan
adanya pembungkus produk akan tetap bersih dan praktis untuk dibawa kemana
saja, tahan lama, dan mudah disimpan, dengan pembungkus berarti timbangan di
Harga sering kali menjadi pertimbangan dan faktor penentu bagi calon
(2002: 152) menyimpulkan “bahwa harga memiliki peranan utama dalam proses
informasi”. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk menutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya adanya harga dapat membantu para pembeli
untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang
dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku
adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. Tujuan
diperkenalkan kepada masyarakat melalui promosi yang efektif dan kreatif maka
merupakan salah satu variabel pemasaran yang dapat digunakan oleh konsumen
konsumen tertarik untuk menggunakan produk atau jasa yang dipromosikan maka
oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh kemasan, harga dan
di atas maka dapat dibuat kerangka berpikir teoritis seperti pada gambar berikut
ini.
Desain Kemasan (X1)
Bahan
Logo
Ukuran
Warna
Harga (X2)
(Y1)
Penetapan Harga Jual
Keputusan Pembelian
Daftar Harga
Promosi (X3)
Iklan
Penjualan Pribadi
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Ket :
Variabel = Pengaruh Secara Parsial
swalayan.
BAB III
METODE PENELITIAN
kancah atau medan terjadinya gejala (Ikbal, 2002:11). Peneliti terjun kelapangan untuk
ini merupakan desain penelitian kausalitas. Desain kausal dipakai untuk mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
Holla Swalayan. Seluruh data yang digunakan merupakan data yang diambil
Populasi
Metode adalah satu teknik atau cara untuk menarik kesimpulan yang akan
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan dalam penelitian dan sampel adalah
sebagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Adapun jumlah populasi, yaitu seluruh konsumen Holla Swalayan Kota Sungai
32
33
Sampel
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability
sampling, yaitu metode sampling yang tidak memberi kesempatan atau peluang
yang sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai
sumber data, dalam penilitian ini rentang waktu yang digunakan adalah 2 minggu.
Keterangan:
10 = Konstanta
sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang konsumen yang berbelaja di holla
swalayan.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
kuesioner.
Sumber Data
Data dalam penelitin ini bersumber dari konsumen yang kebetulan berbelanja di
hola swalayan kemudian peneliti memberikan kuesioner yang telah divalidasi untuk diisi
Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak
lain suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Adapun metode
Kuesioner
pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik
yang dilakukan melalui telepon, surat atau bertatap muka. Daftar pertanyaan
tertulis yang akan diisi oleh responden yang terdiri dari pertanyaan tentang
kemasan produk, harga dan promosi untuk mengetahui sejauh mana kemasan
(STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) di mana
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, Jawaban Tidak Setuju (S) diberi skor 2,
Jawaban Netral (N) diberi skor 3, Jawaban Setuju (S) diberi skor 4, Jawaban
Sangat Setuju (SS) diberi skor 5. Untuk pernyataan yang negative nilainya
Dokumentasi
transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebaiknya. (Suharsimi Arikunto,
akhir dari konsumen, baik individual maupun rumah tangga yang membeli
2. Kemasan (X1)
bungkus bagi sebuah produk (Kotler, 1999:227), dengan indikator: (1) Bahan:
diantaranya: Kertas, botol, aluminium foil, plastik dan logam; (2) Logo:
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat dari pada melihat bentuk atau rupa,
dan warnalah yang pertama kali produk dipajangkan; (4) Ukuran: Ukuran
kemasan tergantung pada jenis produk yang dibungkusnya, baik untuk ukuran
yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah
memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa, dengan indikator: (1)
harus berorientasi pada pembeli; dan (2) Penyesuian khusus terhadap harga
meurut daftar harga (list price) terdiri atas diskon, allowancedan penyesuaian
4. Promosi (X3)
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi ialah
konsumen (Alma, 2007:179), dengan indikator: (1) Iklan adalah Media luar
ruang, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang di tempat-
tempat terbuka seperti di pingir jalan, di pusat keramaian, atau tempat kusus
adalah Dua posisi penjualan menurut McMurry yang dikutip dalam (Kotler
Uji Validitas
ukur bisa mengukur apa yang ingin di ukur (Sofiyan Siregar, 2012:75).
dikatakan valid jika dapat mengukur dan mengungkap data dari variabel
yang hendak diteliti secara tepat, maka dalam penelitian ini peneliti
3.1 di bawah.
Tabel 3.1
Koefesiensi Validitas Butir Pernyataan
Rentang Keterangan
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Sumber: Arikunto.
Uji Reliabilitas
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih. Uji reliabilitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 23.00 teknik Alpa Cronbach:
Ket:
∝ = Reliabilitas
1 = Bilangan konstanta
Tabel 3.2
Klasifikasi Nilai Reliabilitas Pernyataan
Rentang Keterangan
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Sumber: Arikunto (2009:78)
dengan melakukan uji statistik parametrik yang meliputi uji regresi linier
dan Uji F untuk mengetahui ada atau tidak nya pengaruh variabel bebas secara
parametrik dengan syarat data harus normal dan homogen, jika data tidak
normal dan homogen maka analisis data dilakukan dengan cara statistic non
1) Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak, bila data berdistribusi normal maka dapat
normal maka dilakukan uji analis data non parametrik. Dalam penelitian
Jika Sig. 2-tailed > 0.05 = data normal. Persamaan rumus sebagai berikut:
∑𝑥 −𝑥̅)
SD = √ 𝑖 2........................................................................................... (1)
𝑛−1
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis
mengetahui apakah data sama (homogen) atau tidak, dalam penelitian ini
dilakukan dengan kriteria: Jika Nilai Sig. > 0.05 maka data tidak
homogen dan Jika Nilai Sig < 0.005 maka data homogeny. Persamaan
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖..............................................................................................................................................
F = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ (2)
Analisis regresi linear berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Dalam
penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah Regresi Linear
Dimana:
Y : Keputusan pembelian
X2 : Harga
X2 : Promosi
a : Konstanta
e : error
Uji t (Uji Parsial)
Uji t adalah bagian uji statistik yang merupakan uji koefisien korelasi
berikut:
t=
𝑟√𝑛−2 ……………………..…………………………..…….…..(4)
√1−𝑟2
Keterangan:
r = Korelasi Parsial
terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan jika Sig < 0.05 dan
Uji F (Simultan)
dengan uji F ini dapat diketahui pula apakah model regresi linier yang
Keterangan:
N = Jumlah sampel
R2 = Koefisien Determinasi
1. Jika Ftest > Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya terdapat terdapat
dependent.
2. Jika Ftest < Ftabel, Maka Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak terdapat
variabel dependent.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Rifqi Husni. 2002. “analisis pengaruh brand awareness terhadap brand
attitude handphonemerek nokia”Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi.
Kotler, P. & Amstrong, G. 2007a. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi IX. Jakarta: PT.
Indeks.
Kotler, P. & Keller, K.L. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Alih
Bahasa Benyamin Molan. Penerbit PT Indeks: Jakarta.
Durianto, D., Sugiarto, & Sitinjak, T. 2004 . Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Natadjaja, Listia. Analisa Elemen Grafis Kemasan Indomie Goreng Pasar Lokal
danEkspor. Jurnal Nirmana (online) Vol. 9No. 1, Januari 2007
(http://www.petra.ac.id di akses 22 Oktober2013)
RISKA ARDIYANTI
NPM: 161061201195
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAKTI ALAM KERINCI
BAB I
PENDAHULUAN
Industri makanan dan minuman di Indonesia terus
mengalami perkembangan dari tahun ke tahun,
salahsatunya adalah minuman isotonik.