Kel 7 Seni Tari Indang
Kel 7 Seni Tari Indang
Kel 7 Seni Tari Indang
(TARI INDANG)
MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 7
i
KATA PENGANTAR
Makalah yang berjudul Seni Tari (Tari Indang) ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Kertakesbud. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. Selaku rektor UIN
KHAS Jember,
2. Ibu Dr. Hj, Mukni’ah, M.Pd.I. Selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember,
3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd.I. Selaku ketua program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN KHAS Jember,
4. Bapak M. Sholahuddin Amrullah, M.Pd.. Selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam
menyusun makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................3
A. Kesimpulan ...............................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak
untuk mengikuti irama tari, gerak tari, maupun untuk kemampuan, dan
kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa,
empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak
tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media sangat pentung perannya bagi
tari. Gerakan tubuh dapat dinikmati sebagai bagian dari komunikasi
bahasa tubuh. Dengan demikian tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk
memperoleh makna gerak.
Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian
besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi
manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang
universal, tari menemptkan diri sebagai posisi yang dapat dinikmati oleh
siapa saja dan kapan saja.
Peranan tari sangat penting bagi kehidupan manusia. Berbagai
acara yang ada dalam kehidupan manusia memanfaatkan tarian untuk
mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat
membutuhkannya bukan saja sebagai keputusan estetis saja, melainkan
juga untuk keperluan upacara agama dan adat
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian seni tari?
2. Apa saja jenis-jenis seni tari?
3. Apa saja unsur seni tari?
4. Apa fungsi seni tari?
5. Apa pengertian tari Indang?
6. Bagaimana sejarah tari Indang?
7. Apa tema dan makna filosofi tari Indang?
8. Bagaimana gerakan tari Indang?
9. Bagaimana iringan tari Indang?
1
10. Berapa jumlah penari tari Indang?
11. Bagaimana setting panggung tari Indang?
12. Bagaimana Tata rias dan busana tari Indang?
13. Bagaimana properti tari Indang?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan pengertian seni tari
2. Untuk menjelaskan jenis-jenis seni tari
3. Untuk menjelaskan unsur seni tari
4. Untuk menjelaskan fungsi seni tari
5. Untuk menjelaskan pengertian tari Indang
6. Untuk menjelaskan sejarah tari Indang
7. Untuk menjelaskan tema dan makna filosofi tari Indang
8. Untuk menjelaskan gerakan tari Indang
9. Untuk menjelaskan iringan tari Indang
10. Untuk menjelaskan jumlah penari tari Indang
11. Untuk menjelaskan setting panggung tari Indang
12. Untuk menjelaskan tata rias dan busana tari Indang
13. Untuk menjelaskan properti tari Indang
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yng dilakukan ditempat
dan waktu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud,
dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur
gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan
tari berbeda dari gerakan sehari-hrai seperti berlari,berjalan, atau
bersenam, Seni tari bukan hanya tentang menggerakkan tubuh mengikuti
irama, namun juga hraus senajalan dengan maksud dan tujuan yang ingin
disampaikan.1
Adapun pengertian tari menurut para ahli yakni aristotelles
berpendapat bahwa tari merupakan gerak ritmis yang tujuannya untuk
memberikan gambar karakter dan kehidupan manusia sebagaimana mereka
berperilaku ataupun menderita. Bagong sudito jugaberpendapat bahwa
seni tari ialah gerak ritmis yang sesuai dengan irama dan tujuan
mengekspresikan perasaan2
Seni tari merupakan salah satu warisan kebudayaaan Indonesia,
yang harus dikembangkan dan dilestarikan selaras dengan masyarakat
yang selalu mengalami perubahan. Adapun penadapat dari kuswarsantyo
mengenai seni tari, yakni tari adalah salah satu cang seni yang dalam
ungkapannya menggunakan bahasa gerak tubuh.
3
1. Seni Tari Tradisional
Seni tari modern adalah seni tari yang sudah tidak terikat dengan
aturan dan adat istiadat suatu daerah tertentu. Tari modern ini
cenderung bebeas dan meninggalkan berbagai tradisi menari untuk
mengembangkan seni tari ke tahap yang selanjutnya (tidak turun-
temurun).4
3
Sekarningsih, F., Rohani, Henny. (2006). Kajian lanjutan pembelajaran tari dan drama l.
Bandung:UPI Press. Hal:5.
4
https://tirto.id/pengertian-seni-tari-modern-sejarah-fungsi-contoh-jenisnya-ggGa
4
3. Seni Tari Kontemporer
Gerak adalah unsur utama tari yang terjadi karena adanya suatu
tenaga pada tubuh, terdapat dua jenis gerak. yakni sebagai
berikut: 1) Gerak nyata (representasional) yang menirukan
aktivitas sehari-hari, 2) Gerak maknawi, yang merupakan gerakan
mengandung makna. Biasanya gerak nyata adalah gerakan dasar
sehari-hari yang diperhalus dan dirombak sedemikian rupa
sehingga tidak tampat menjadi gerak biasa lagi. Sementara gerak
5
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-pengertian-dan-ciri-ciri-dari-tari-kontemporer-
1uDw7xtdhMp
6
Pekerti, Widia dkk. 2014. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
5
maknawi menjelma dari gerakan nyata yang diatkan dengan suatu
ungkapan dan ekspresi yang ingin disampaikan.
2. Ruang
Ruang dalam seni tari yakni tempat untuk bergerak yang secara
harfiah merupakan pentas atau panggung untuk menari. Namun
tari juga mengenai ruanag imajinatif yang tercipta melalui proses
kreatif gerakan tari. Contohnya sederhananya adalah bagaimana
gerakan pantonim memberikan kesan terdapat kaca disekitar
mereka padahal tidak ada.
3. Waktu
Waktu dalam seni tari dapat memberikan dampat yang diinginkan
sesuai dengan ara pengendaliannya. Waktu dalam seni tari
bergantung pada tiga aspek, yakni sebagai berikut:
1) Tempo
Tempo yaitu lambatnya gerakan
2) Ritme
Ritme yakni panjang atau pendeknya ketukan
3) Durasi ialah lamanya penari dalam melakukan gerak
Gerak cepat dan pedek akan memberikan kesan agresif atau
memberikan energy semangat yang lebih. Sementara
gerakan lambat dengan durasi ketukan panjang akan
memberikan efek melankolis dan agresif.
4. Tenaga
Terdapat unsur tenaga dalam tari, tenaga dalam tari adalah
kekuatan yang mengawali, mengendalikan dan menghentikan
gerak.
D. Fungsi Seni Tari
Fungsi seni tari ada empat yang sebagai berikut:7
1. Sebagai Pertunjukan
7
https://www.bola.com/ragam/read/4518105/pengertian-unsur-unsur-fungsi-jenis-jenis-serta-
contoh-seni-tari-tradisional-di-indonesia
6
Fungsi tari sebagai pertunjukan adalah utuk sebuah pertunjukan atau
pentas. Tarian untuk fungsi ini lebih menonjolkan sisi koreografis
yang indah serta terkonsep, dengan begitu penonton yang melihatnya
anakn tertarik serta merasa terhibur.
2. Sebagai Tarian Upacara
7
Fungsi seni tari sebagai pergaulan dan kesenian untuk pergaulan
bisa dimainkan sebagai bentuk interaksi antar sesame dan lebih
komunikatif. Sementara untuk kesenian, taran difungsikan untuk
melestarikan budaya-budaya terntentu, misalnya pada tarian tradisonal
atau tarian-tarian adat yang khas dan berbeda disetiap sukunya.
E. Pengertian Tari Indang
Tari Indang atau biasa disebut dengan tari Dinding Badinding
adalah sebuah seni tari tradisional bagian dari budaya masyarakat Minang,
Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. tarian ini sebetulnya merupakan
sebuah permainan alat musik yang dilakukan bersama-sama.
Nama Indang sendiri berasal dari nama alat musik yang bernama
tepuk, alat musik ini adalah alat musik yang digunakan untuk mengiringi
seni tari ini. Indang atau bisa disebut juga ripai adalah sebuah instrumen
yang dimainkan dengan cara ditepuk. bentuknya seperti rebana tapi
berukuran agak sedikit lebih kecil dari ukuran rebana.
Tari Indang sendiri, saat ini kerap kali mewakili Indonesia dalam
pagelaran budaya internasional sehingga menjadi budaya Indonesia yang
mendunia. gerakan rancak dan dinamis yang muncul dari para penarinya
akan membuat tarian Indang ini banyak diminati masyarakat mancanegara.
F. Sejarah Tari Indang
Tari Indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari
Minangkabau. Etnik Minangkabaumenyimpan banyak kekayaan tradisi
lisan. salah satunya adalah tari indang. Tari Indang menggambarkan
kedatangan Islam di Sumatera Barat sejak abad ke-13. Tarian ini dikenal
dengan tarian Badindin, yaitu kata-kata "Dindin Badindin" ada lagu
pengiring nya. Tarian ini sebenarnya suatu bentuk sastra lisan yang
disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan
rebana kecil. Selain itu, sekarang ini Tari Indang juga merupakan tari
8
pergaulan muda-mudi dengan gerakan yang kompak, dinamis dan ceria, di
mana mereka dituntut untuk selalu bekerja sama satu dengan yang lainnya.
Indang berkembang dalam masyarakat tradisional Minangkabau yang
menghuni wilayah kabupaten Padang. Tari Indang diciptakan oleh Rapa'i.
Rapa'i merupakan pengikut Setia Syekh Burhanudin yang merupakan
seorang tokoh terpandang yang selalu memperingati upacara Tabuik di
Minang.
Kesenian Ini tadinya bertujuan untuk keperluan dakwah Islam.
Nasrul Azwar, aktivis budaya yang tinggal di Padang, menyebutkan secara
historis Tari Indang merupakan hasil perkawinan budaya antara
Minangkabau dan peradaban Islam abad ke-14. Tari Indang tersebut
diperkenalkan pedagang yang masuk ke Aceh melalui pesisir barat Pulau
Sumatera dan selanjutnya menyebar ke Ulakan-Pariaman.
G. Tema dan Makna Filosofi Tari Indang
Pada awalnya kesenian tari indang bertujuan untuk keperluan
dakwah Islam. Itu sebabnya, sastra yang dibawakan berasal dari Sholawat
Nabi Muhammad itu sebabnya, sastra yang dibawakan berasal dari
Sholawat Nabi Muhammad SAW atau hal-hal yang bertema keagamaan.
Tari Indang berkembang dalam masyarakat tradisional Minangkabau yang
menghuni wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Seni tari ini kerap
disuguhkan atau dipertunjukkan bersama iringan sholawat nabi atau syair
yang mengajarkan nilai keislaman.
Tak heran bila Kemudian pada masa silam Tari Indang Justru lebih
sering ditampilkan di surau atau masjid. Adapun hingga saat ini, beberapa
Nagari di Ranah Minang masih kerap menyuguhkan seni tari ini dalam
upacara Tabuik, atau upacara peringatan wafatnya cucu Rasulullah yang
diselenggarakan tiap tanggal 10 Muharram.
H. Gerakan Tari Indang
Sekilas, semua gerakan tari indang akan tampak seperti gerakan tari saman
yang berasal dari Aceh. Akan tetapi, jika diperhatikan lebih saksama Tari
Indang akan cenderung lebih dinamis. Gerakan penarinya lebih santai
9
namun tetap rancang terlebih jika dikolaborasikan dengan musik
pengiringnya yang khas nuansa Melayu.
10
11
I. Iringan Tari Indang
Pada perkembangannya, alat musik yang mengiringi tari Indang
kini semakin beragam. Beberapa alat musik modern seperti akordeon,
piano dan beberapa alat musik lainnya juga kerap ditemukan. Selain itu,
syair lagu yang kerap dinyanyikan kini juga lebih sering hanya 1 jenis saja
yaitu lagu dindin badindin.
Judul : Badindin
Pencipta : Tiar Ramon
Daerah : Sumatera barat
Lirik Lagu Badindin
Balari lari bukanyo kijang
pandan tajamua di muaro
Kami manari jo tari Indang
Paubek hati urang basamo
12
Kabekkan jawi di tangah padang
Baoklah pulang (ondeh) di hari sanjo
Kami manari jo tari Indang
Paubek hati (ondeh) urang basamo
13
K. Setting Panggung Tari Indang
Tari Indang tidak harus dilakukan di tempat luas, karena
gerakannya sederhana dan tidak banyak berpindah-pindah. Namun, agar
terlihat lebih menarik sebaiknya ditampilkan di atas panggung yang luas,
terutamajika tarian ini dilakukan oleh lebih dari satu orang.
Tari Indang kini tidak hanya dipentaskan saat upacara Tabuik. Tari
inipun sering dipentaskan pada berbagai acara lain, seperti acara
penyambutan tamu agung, atau acara festival budaya. Tari ini
mempresentasikan masyarakat pariaman yang bersahaja, aling
menghormati dan patuh kepada perintah Tuhan sesuai dengan budaya
Melayu.
L. Tata Rias dan Busana Tari Indang
Dalam tata rias dan busana, tari Indang tidak memiliki banyak
aturan. Yang jelas, khusus untuk para penarinya wajib mengenakan
pakaian adat melayu sebagai simbol dan identitas asal tarian tersebut.
14
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yng dilakukan ditempat
dan waktu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud,
dan pikiran. Terdapat 3 jenis seni tari, yaitu seni tari tradisional, seni tari
modern, dan seni tari kontemporer. Fungsi seni tari ada empat yaitu
sebagai pertunjukan, sebagai tarian upacara, sebagai hiburan, dan sebagai
pergaulan kesenian.
Tari Indang atau biasa disebut dengan tari Dinding Badinding
adalah sebuah seni tari tradisional bagian dari budaya masyarakat Minang,
Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Dalam tata rias dan busana, tari
Indang tidak memiliki banyak aturan. Yang jelas, khusus untuk para
penarinya wajib mengenakan pakaian adat melayu sebagai simbol dan
identitas asal tarian tersebut.
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Hal tersebut dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun saya perlukan unuk penyempurnaan makalah ini dari para
pembaca sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang:
Banjar Seni Gantar Gumelar.
Pekerti, Widia dkk. 2014. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas
Terbuka Press.
Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari. Bandung: Buku Sekolah Dasar.
Soedarsono. 1978. Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari
Indonesia.
17