Jurnal Refleksi Mahasiswa KKN
Jurnal Refleksi Mahasiswa KKN
Jurnal Refleksi Mahasiswa KKN
TAHUN 2021
Kelompok : 16
1. Usaha peningkatan softskill dibidang public speaking santri sebagai sarana untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik, serta dampaknya perubahan dari
usaha tersebut..
A. Pada kegiatan pelatihan public speaking santri yang saya lakukan adalah melakukan
langkah-langkah pembelajaran dengan metode ABCD (Asset Based Community
Development) dengan 5 tahap pokok dari pendekatan ABCD yaitu discovery, dream,
design, define dan destiny yang kemudian diadaptasi dalam bentuk rangkaian kegiatan
berupa: 1) komunikasi awal, 2) identifikasi impian, 3) merancang langkah, 4) tentukan
tujuan dan 5) implementasi langkah. Dengan berorientasi pada tujuan perubahan
pada Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Sunan Drajat yang meliputi :
1. Bertambahnya pengetahuan, pemahaman tentang pentingnya ketrampilan
public speaking.
2. Mampu menyampaikan informasi yang efektif dan mampu mempengaruhi
publik atau audiens dalam berfikir dan bertindak.
3. Mampu menyampaikan argumentasi serta memotivasi audiens kearah yang
positif.
4. Menguasai ice breaking agar tercipta suasana kelas yang menyenangkan dan
terhindar dari kondisi yang monoton dan menjenuhkan.
B. kegiatan public speaking
Selaku stakeholder dalam kegiatan peminatan public speaking di santri Pesantren
Alhamdulillah kami melakukan beberapa analisis mengenai kegiataan yang akan
diimplementasikan.dan mengacu dengan modul public speaking yang sebelumnya
sudah saya siapkan. Selaku mahasiswa bki (bimbingan konseling islam) saya telah
banyak mengikuti pelatihan seminar atau workshop public speaking baik secara offline
atau online, saya merasa perlu untuk membagikan ilmu dan pengalaman yang saya
peroleh,dan ini adalah saatnya,karena sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yang
diantaranya adalah pengabdian masyarakat. Dan setelah koordinasi dengan pihak
pengurus lembaga dan pesantren.kami opsikan untuk dilaksanakannya program
peminatan ini di hari sabtu - ahad jam 07.00-09.00 pagi setalah apel, dengan fokus
kepada siswa-siswi osat (organisasi santri) tingkatan madrasah aliyah. Alhamdulillah
opsi itu diterima dengan baik oleh pihak terkait.
Dipertemuan pertama peminatan public speaking saya melihat antusias peserta
yang luar biasa,dan tercermin dimata mereka curiousitas yang tinggi mengenai apa itu
public speaking?,dan apa yang mereka dapatkan setelah mengikuti pelatihan ini?
Karena bisa saja mereka mungkin juga baru tau apa itu public speaking. Karena selama
ini mereka hanya tau tentang mapel khittobiyah saja dipembelajaran akademik
madrasah. Sedangkan public speaking itu jangkuannya sangat komprehensif. Sebagai
seorang guru, dosen, manajer, misionaris,, konsultan, penyiar, presenter,
mc/pembawa acara, politisi, dan pengusaha, semua profesi itu membutuhkan
keterampilan berbicara di depan umum.
Dipertemuan selanjutnya, setelah berhasil menarik rasa keingintahuan mereka
serta mampu merefleksikan sendiri tentang apa yang ia alami,serta mimpi apa yang
ingin ia raih dengan motivasi yang sangat tinggi.bahwa mereka bisa untuk terampil
dalam bidang komunikasi meskipun dalam lingkup pesantren.karena justru
dipesantrenlah sarana yang tepat untuk ajang praktek dalam mengembangkan
kemampuanya.
Dipertemuan selanjutnya saya memberikan arahan sesuai dengan apa yang ada
dimodul public speaking yang sebelumnya sudah saya berikan kepada masing-masing
peserta. Dimuali dengan penjelasan mengapa anda harus pandai menyampaikan,
teknik mempengaruhi, bagaimana cara public speaking sederhana dan berpengaruh,
self conflict serta kendala-kendala apa saja dalam public speaking yang itu dikupas
satu persatu.
Dipertemuan selanjutnya saya menbahas tentang re-framing (ubah sudut
pandang) karena point of view dalam keberhasilan public speaking adalah tanamkan
mindset yang positif. Dan saya sampaikan juga tentang bagaimana mempersiapkan
content dalam public speaking yang itu meliputi, simulasi, film, data riset, analogi, dan
cerita. Karena persepsi orang itu biasanya dimulai dengan kesan pertama,maka
mereka selaku peserta public speaking harus bisa membius audiens dengan kesan
pertama yang baik. Maka dari itu mereka diajari bagiamana opening – intonasi – body
leaguage – closing yang baik. Setelah dirasa penyampaian materi sudah cukup,maka
hal terpenting yang harus dilakukan oleh peserta public speaking adalah praktek (take
action). Sekaligus sebagai evaluasi bagi pengajar tentang pemahaman materi yang ia
peroleh.
Seperti biasanya seorang trainer dipertemuan terakhir akan memberikan
kesempatan kepada peserta untuk praktek Public Speaking didepan,dan semua
peserta wajib praktek dengan alokasi waktu 5-7 menit per peserta. Kemudian saya
memberikan kesempatan kepadanya untuk mengungkapkan sendiri apa yang
dirasakan, kekuatan dan kekurangan yang dilakukannya, serta hal yang sebaiknya
dilakukan sebagai perbaikan. Tak lupa pula mempersilahkan teman yang lain untuk
memberikan komentar dan saran. Diakhir sesi pengajar memberikan apresiasi kepada
peserta yang sudah tampil sekaligus memberikan arahan serta saran apa saja yang
harus diperbaiki, agar kesalahan yang telah dilakukan tidak diulang kembali.
Akhirnya saya menyadari bahwa hal itu disebabkan oleh kurangnya persiapan
serta mental block yang terjadi didepan karena kurangnya kepercayaan diri pada
mereka. Tentu itu adalah bagian dari proses yang harus dilewati, karena memang itu
butuh pembiasaan. Motivator terbaik didunia anthony robbins, ia berkata “the
repetition is the mother of skill” bahwa pengulangan itu adalah ibu dari segala
keahlian.maka dari itu jam terbang sangat penting dalam mengembangkan
keterampilan dalam Public Speaking.
2. Usaha peningkatan softskill dibidang public speaking santri sebagai sarana untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam satu bulan pengabdian ini menunjukan
progress yang baik, dan mendapatkan apresiasi positif dari pihak lembaga dan pesantren
karena sesuai dengan gagasan mereka sebelumnya yaitu tentang pengadaan bimbingan
belajar maka program peminatan public speaking ini danggap sebagai pembuka pintu awal
untuk gerbang selanjutnya. Dan saya sangat gembira mendengar hal itu,karena program
public speaking ini akan dilanjutkan dan akan harapannya mampu mencetak new
generation siswa-siswi yang terampil dalam bidang komunikasi.
3. Selain menjadi stakeholder dari program peminatan public speaking ini,rutinitas lain yang
saya lakukan yaitu mengisi jam kosong pelajaran mts/ma sunan drajat dan juga diniah
dipesantren Alhamdulillah. Meskipun terkendala dalam segi membaca kitab,tapi
mendampingi siswa-siswi pesantren disini merupaka pengalaman yang luar biasa.apalagi
ditambah dengan sopan satun santri disini yang sangat bagus, yang kental dengan tradisi
salafiyah serta semangat dalam belajar yang luar biasa.hal itu menjadi motivasi saya untuk
semangat dalam memberikan pelajaran sekaligus saya juga belajar dari mereka.
Peserta KKN
Didik Kurniawan