Diktat Sist Manufaktur 2020 New
Diktat Sist Manufaktur 2020 New
Diktat Sist Manufaktur 2020 New
I. PENDAHULUAN
Sebuah PLC (Progammable Logic Controller) adalah alat yang digunakan untuk
menggantikan rangkaian sederhana Relay yang dijumpai pada system control konvensional.
PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melaui sensor – sensor terkait), kemudian
melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa
menghidupkan atau mematikan keluaran (logic, 0 atau 1,hidup atau mati). Pengguna hanya
membuat program (yang umum dinamakan Diagram Tangga atau Ladder Diagram) yang
kemudian harus dijalankan oleh PLC. Dengan kata lain PLC menentukan aksi apa yang harus
dilakukan pada instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati.
PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses
pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Sebagai satu contoh
aplikasinya: misalnya diinginkan saat suatu saklar ON, akan digunakan untuk menghidupkan
sebuah selenoida selama 5 detik, tidak peduli berapa lama saklar tersebut ON. Kita bisa
melakukan hal ini dengan menggunakan pewaktu atau Timer. Tetapi bagaimana jika yang
dibutuhkan 10 saklar dan 10 selenoida, maka kita membutuhkan 10 pewaktu. Kemudian
bagaimana jikakemudian dibutuhkan informasi berapa kali masing-masing saklar dalam
kondisi ON, tentu saja akan membutuhkan pencacah eksternal. Demikaian seterusnya, makin
lama makin kompleks. Dengan demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani,
semakin penting penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan
sekaligus menggantikan beberapa alat konvensional yang digunakan).
tekanan udara dan sebagainya. Maka dibutuhkan sensor-sensor yang tepat untuk masing-
masing kondisi atau keadaan yang akan dideteksi tersebut. Sinyal-sinyal masukan tersebut
dapat berupa ligik ‘0’ dan ‘1’ (ON atau OFF) maupun analog. Salah satu sinyal analog yang
sering dijumpai adalah sinyal arus 4 hingga 20mA (mV) yang diperoleh dari berbagai macam
sensor.
4.5. Pengaturan atau Antarmuka Masukan.
Antarmuka masukan berada diantara jalur masukan yang sesungguhnya dengan unit
CPU. Tujuannya adalah melindungi CPU dari sinyal-sinyal yang tidak dikehendaki yang bisa
merusak CPU. Modul antarmuka masukan ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah
sinyal-sinyal masukan dari luar menjadi sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU,
misalnya masukan dari sensor dengan tegangan kerja 24VDC harus dikonversikan menjadi
tegangan 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU.
Penggunaan optoisolator artinya tidak ada hubungan kabel sama sekali antar dunia
luar dengan unit CPU. Secara ‘optic’ dipisahkan atau dengan kata lain sinyal ditransmisikan
melalui cahaya. Cara kerjanya sederhana, piranti eksternal akan memberikan sinyal untuk
menghidupkan LED (didalam optoisolator), akibatnya Photo transistor akan menerima
cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan melihatnya sebagai logika nol (catu
antara kolektor dan emitor drop dibawah 1 volt). Begitu juga sebaliknya, saat sinyal masukan
tidak ada lagi, maka LED akan mati dan photo transistor akan berhenti menghantar (OFF),
CPU akan melihatnya sebagai logika satu.
4.6. Keluaran-keluaran PLC
Beberapa alat/piranti keluaran yang banyak digunakan adalah : kontaktor, motor,
selenoida, relai, lampu indikator, buzzer,dsb. Keluaran ini dapat berupa keluaran digital
maupun analog. Keluran digital berkarakter seperti sebuah saklar, yang menghubung dan
memutus jalur. Keluaran analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog, misalnya;
perubahan tegangan untuk pengendalian motor secara regulasi linear sehingga diperoleh
kecepatan putar tertentu.
4.7. Pengaturan atau Antarmuka Keluaran
Prinsip kerja antarmuka keluaran hampir sama dengan antarmuka masukan hanya
yang menyalakan dan mematikan LED di dalam optoisolator sekarang adalah CPU,
sedangkan yang membaca status photo transistor, apakah menghantarkan arus atau tidak
adalah; peralatan atau piranti eksternal.
Pengantar Programmable Logic Controller
Sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 1.5, karena hanya instruksi LD atau LD
NOT saja yang ada di garis instruksi (instruction line), maka kondisi eksekusi untuk instruksi
disebelah kanannya adalah ON jika kondisinya ON. Untuk Instrusi LD (yang normal terbuka)
kondisinya akan ON jika IR000.00 juga ON; sebaliknya untuk instruksi LD NOT (yang
normal tertutup), kondisi eksekusi akan ON jika IR000.00 dalam kondisi OFF.
Pada gambar 1.6, Instruksi yang digambar paling kanan sendiri akan memiliki kondisi
eksekusi ON jika kondisi IR000.00 dalam kondisi ON,IR010.00 dalam kondisi OFF dan
LR00.00 dalam kondisi ON. Instruksi AND dapat dibayangkan akan menghasilkan kondisi
ON jika kedua kondisi yang terhubungkan dengan instruksi ini dalam kondisi ON semua, jika
salah satu saja dalam kondisi OFF, hasil maka instruksi AND akan selalu OFF.
5.1.4.3 OR dan OR NOT
Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara parallel, artinya dalam garis instruksi
yang berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama, maka kondisi
yang pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan dengan
intruksi OR atau OR NOT.
Pengantar Programmable Logic Controller
Kedua instruksi ini digunakan untuk mengontrol bit operan yang bersangkutan
berkaitan dengan kondisi eksekusi (apakah ON atau OFF).dengan menggunakan instruksi
OUT, maka bit operan akan menjadi ON jika kondisi eksekusinya juga ON, sedangkan
instruksi OUT NOT akan menyebabkan bit operan menjadi ON jika kondisi eksekusinya
OFF.
Pengantar Programmable Logic Controller
Pada gambar 1.9 terlihat bahwa IR10.00 akan ON selama IR000.00 juga ON
sedangkan IR 010.01 akan ON selama IR000.01 dalam kondisi OFF. Dalam diagram tangga
ini, IR000.00 dan IR000.01 merupakan bit-bit masukan, sedangkan IR010.00 dan IR010.01
merupakan bit-bit keluaran. Lama sebentarnya sebuah bit dalam kondisi ON atau OFF dapat
dikendalikan dengan cara mengkombinasikan instruksi OUT atau OUT NOT dengan
instruksi-instruksi Pewaktu (Timer).
PRAKTIKUM 1
OPERASI LOGIKA & PEWAKTU PADA PLC
I. TUJUAN :
a) Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC
b) Mahasiswa mampu memasukan dan menjalankan program dasar PLC
c) Mahasiswa mampu membuat program atau diagram ladder dari suatu masalah
sederhana
A. TIMER - TIM
TIM adalah instruksi Timer Decrementing ON-delay (tunda ON) yang tergantung pada
nomor TC (T : Timer, C : Counter) dan set nilai / set value (SV). Nomor-nomor TC dapat
diatur sebagai operand yang menggunakan baik itu Bit maupun Word. Saat diatur sebagai
operand yang menggunakan Bit, maka nomor TC akan menggunakan sebuah bit yang
berfungsi sebagai “Completion Flag” yang mengindikasi (menunjukkan perubahan status)
saat waktu Timer/Counter sudah habis (expired). Sebagai contoh, sebuah bit yang normal
OFF (normally open) akan ON jika nilai yang ditulis pada Set Value (SV) sudah habis. Tetapi
jika nomor TC menggunakan sebuah word, maka TC akan menggunakan suatu lokasi
memori yang akan menampung Present Value (PV) dari timer atau counter. Nilai PV dari
timer atau counter tersebut dapat digunakan untuk sebuah operand pada instruksi
Perbandingan/ Compare CMP(20), atau instruksi lainnya.
“TIM 000” digunakan untuk memberikan nomor TC dengan 000. Sebuah SV dapat
berupa Input seperti sebuah konstanta atau sebuah address Word dalam daerah data (data
area). Jika daerah Word IR digunakan untuk input, maka dengan melakukan penyambungan
pada input, nilai SV dapat diset secara eksternal melalui Thumbwheel switch atau peralatan
sejenisnya. Semua nilai SV termasuk penyettingan secara eksternal harus dalam BCD.
Satuan ukuran untuk nilai SV pada instruksi TIM adalah 0.1 s atau 100 millidetik,
minimal 1 (100 millidetik) dan maksimal 9999 (999,9 detik). Contoh penundaan 15 detik:
TIM000
000
#0150
Jika nilai set (SV) timer diset 0000, Completion Flag akan ON secepat kondisi eksekusi
timer ON. Jika nilai set timer 0001, maka completion Flag akan ON diantara 0 dan 0.1 s
setelah kondisi eksekusi timer itu ON.
Pada instruksi HIGH-SPEED TIMER – TIM(15), nilai SV bernilai antara 00.00 dan
99.99. Setiap nomor TC dapat digunakan sebagai pendefenisi (definer) hanya dalam satu
instruksi TIMER atau COUNTER. TIMH(15) beroperasi sama seperti TIM hanya berbeda
pada satuan yaitu 0.01 s. Timer dalam program yang mempunyai interlock akan tereset saat
kondisi pada IL(02) OFF.
Interrupsi power juga akan mereset timer. Selain itu timer juga akan tereset pada
program JMP(04) saat kondisi eksekusi untuk JMP(04) OFF. Gunakanlah nomor 000 sampai
003 untuk instruksi TIMH(15). High-speed timer dengan nomor timer TC 004 hingga TC 127
(TC 016 hingga TC 255 pada CPM2A) tidak akan bekerja secara akuarat saat waktu siklus
(cycle time) melebihi 10 ms. Pada PC CPM2A, TC 004 hingga TC 007 tidak boleh
digunakan untuk instruksi TIMH(15), jika mereka dimanfaatkan untuk intruksi TIMHH(--).
Jika SV timer diset 0001, completion flag akan ON diantara 0 dan 0.01 s setelah
kondisi eksekusi timer ON.
Contoh : Diagram ladder di bawah ini menunjukkan timer yang diset dengan sebuah
konstanta. IR 01600 akan ON setelah IR 00000 juga ON dan tetap ON untuk 1.5 detik. Saat
IR 00000 OFF, timer akan tereset dan IR 01600 juga akan OFF.
Setiap nomor TC dapat digunakan sebagai definer (pendifinisi) hanya dalam 1 instruksi
TIMER atau COUNTER. Nomor TC bekerja dari TIM000 hingga TIM255. Set Value (SV)
diset dalam BCD antara 0000 dan 9999 (0 hingga 9.999 s). Instruksi TMHH(--) adalah timer
decrementing ON-delay yang mempunyai satuan 1 ms. Set value (SV) timer bisa bernilai 0
hingga 9.999 s dan mempunyai akurasi 1 ms. Instruksi very high-speed timer TMHH(--) akan
diaktifkan saat kondisi eksekusinya ON dan direset (ke nilai SV) saat kondisi eksekusinya
OFF. Timer dalam kondisi time out saat PV (Present Value) mencapai nilai #0000 (0 ms).
Jika timer sudah dalam mencapai time out, nilai PV dan status Completion Flag akan
disimpan. Contoh : Diagram ladder di bawah ini, IR 20000 akan ON setelah IR 00000 juga
ON dan tetap ON selama 1.5 s (SV). Saat IR 00000 OFF, timer akan tereset dan IR 20000
akan OFF.
Nomor timer bekerja dari TIM000 hingga TIM255. Nilai SV dalam BCD antara 0000
dan 9999 (0 hingga 9.999 s saat C = 000 dan 0 hingga 99.990 s saat C = 001), itu berarti C
harus 000 untuk mendapatkan satuan waktu (timing unit) 1 s dan C harus bernilai 001 untuk
timing unit 10 s.
Instruksi TIML(--) akan aktif saat kondisi eksekusinya ON dan akan tereset (ke nilai
SV) saat kondisi eksekusinya OFF. Jika aktif, waktu TIM(--) akan turun dari SV dalam unit 1
s atau 10 s (tergantung dari nilai C).Contoh: Diagram Ladder di bawah, IR 20000 akan ON
setelah IR 00000 juga ON dan akan tetap ON untuk 1.500 s. Saat IR 00000 OFF, timer akan
tereset dan IR 20000 juga akan OFF.
Y2
X2
END
4.2.OPERASI GERBANG OR
1) Rangkaian disusun seperti pada gambar 1.2. Terminal input X1=00.01, X2 = 00.02,
dan X3 = 00.03 , Terminal output Y1 = 010.01.
2) Ubahlah kondisi masukan pada terminal input sesuai tabel 1.1, kemudian amatilah
kondisi terminal outputnya serta buatlah tabel kebenarannya.
X1
Y1
X2
X3
END
END
Gambar 3. Operasi Logika – AND
4. Jalankan program tersebut, lalu isi dan lengkapi tabel 1 pada log sheet praktikum.
4.4.OPERASI EXOR
1) Rangkaian disusun seperti pada gambar 1.5.
2) Terminal input X1 = 000.01, X2 = 000.02 serta terminal output Y1 = 010.01.
3) Ubahlah kondisi masukan pada terminal input sesuai tabel 1.2, kemudian amatilah
kondisi terminal outputnya.
4) Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder dibawah ini:
X1 X2
Y1
X1 X2
END
START STOP
OUT
10.00 10.00
END
START TIM
PEWAKTU -00
TIM
TIM 00 10.00
KELUARAN
PEWAKTU -00
END
1) Buatlah program Diagram Tangga seperti gambar diatas, dimana START = 00.01
dan KELUARAN = 10.00, .
2) Aturlah menggunakan timer pada diagram ladder ntuk melakukan ON DELAY
selama 5 detik.
3) Hubungkan dengan PLC dan lakukan pengujian
4) Ulangi lagi langkah 1 s/d 3 untuk melakukan ON delay selama 10 detik.
5) Berikan analisis dan keterangan kerja dari diagram ladder tersebut sebagai laporan
sementara.
START
TIM
PEWAKTU -00
TIM
TIM 00 TIM 01 10.00
KELUARAN
10.00 000.01
TIM
PEWAKTU -00
TIM
KELUARAN START
END
1) Buatlah program Diagram Tangga seperti gambar diatas, dimana START = 000.01
dan KELUARAN =010.00
2) Aturlah menggunakan timer pada diagram ladder untuk melakukan ON DELAY
selama 5 detik.
3) Hubungkan dengan PLC dan lakukan pengujian
4) Berikan keterangan kerja dari diagram tersebut sebagai laporan sementara.
5) TUGAS :Buatlah program diagram tangga menggunakan TIMER untuk untuk
ON sesaat 10 detik yaitu saat tombol START diaktifkan maka status keluaran
akan ON hanya selama 10 detik, tidak peduli apakah tombol START di aktifkan
sesaat atau lebih lama 5 detik!
Analisis Program :
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Analisis Program :
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Diagram Ladder TUGAS
Analisis Program :
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
PRAKTIKUM 2
COUNTER & SHIFT REGISTER PADA PLC OMRON CPM2A
I. Tujuan
a) Mahasiswa mampu memahami prinsip dasar Counter pada PLC
b) Mahasiswa mampu menggunakan counter pada PLC yang di implementasikan pada
program sederhana.
II. DASAR TEORI
a. COUNTER (CNT)
Instruksi CNT digunakan untuk menghitung turun (down) dari nilai SV saat kondisi
eksekusi pada Count Pulse (CP) berubah dari OFF menjadi ON, Present Value (PV) akan
dikurangi 1 setiap ada perubahan dari OFF ke ON pada garis instruksi CP. Jika tidak ada
perubahan dari OFF ke ON atau sebaliknya maka nilai PV tidak akan berubah. Completion Flag
akan ON saat PV mencapai nilai nol dan tetap akan ON sampai counter direset.
Perubahan kondisi eksekusi, Completion Flag dan PV diilustrasikan pada diagram
dibawah ini :
CNT direset oleh reset input, R. Saat R berubah dari OFF ke ON, nilai PV akan tereset dan
kembali ke nilai SV. Penghitung turun akan dimulai lagi saat R sudah OFF.
Contoh: Pada diagram ladder di bawah ini, CNT digunakan untuk membuat Extended timer dari
hitungan bit pulsa clock SR. CNT 001 menghitung jumlah dari bit pulsa clock 1 s (SR 25502)
berubah dari OFF menjadi ON. Di sini IR 00000 digunakan untuk mengontrol waktu saat CNT
beroperasi. Karena dalam contoh nilai SV pada CNT adalah 700, Completion Flag untuk CNT
001 akan ON sebanyak 1 s x 700 kali, atau sama dengan 11 menit 40 detik, setelah itu tercapai
maka IR 20002 akan ON.
Instruksi CNTR(12) adalah counter yang bisa dibalik hitung naik/turun (reversible), dia
digunakan untuk menghitung antara nol dan SV menurut perubahan dua kondisi eksekusi
(increment input ( )׀׀dan decrement input ( DI ). Present value (PV) akan menghitung naik
(increment) kapanpun saat CNTR(12) mendapat input pulsa (OFF-ON-OFF) dari garis instruksi
()׀׀. Begitu sebaliknya jika CNTR(12) mendapat input pulsa (OFF-ON-OFF) dari garis instruksi
DI, maka CNTR(12) akan menhitung turun (decrement). Jika perubahan dari OF ke ON
diberikan pada kedua input ( ( )׀׀dan DI ), maka nilai PV tidak akan berubah. CNTR(12) direset
melalui reset input, R. Saat R berubah dari OFF ke ON, PV akan tereset ke nol. PV tidak akan
naik ayau turun jika R terus ON.Perubahan kondisi eksekusi pada II dan DI, Completion Flag,
dan PV akan diilusrasikan di bawah ini :
Fungsi geser SFT(10) digunakan untuk menggeser bit-bit pada area memori dan
pergeserannya dilakukan dari kiri ke kanan atau dari bit terendah(LSB) ke bit tertinggi atau
(MSB).
Fungsi ini memiliki 3 masukan I, P, dan R serta 2 parameter data 1 (ST) dan data 2 (E).
Data 1 merupakan awal alamat memori yang bit-bitnya akan digeser, sedangkan Data 2
merupakan alamat akhirnya, jika data 1 sama dengan data 2, maka alokasinya hanya 16=bit. Jika
tidak sama pergeseran dilakukan dari lokasi memori memori data 1 kemudian dilanjutkan kedata
2. Setelah itu data akan hilang. Data 1 dan dta 2 dapat menggunakan area memori IO, AR, HR
dan LR.
INPUT
000.00
START
CNT
000.01 PENCACAH-00
#0005
RESET
END
CNTR(12)
SENSOR 1
000.00
#000
SENSOR 2
#0005
000.01
RESET #0005
000.02
END
data 000.00
SFT(10)
clock 000.01
200
reset 000.02 200
200.00 10.00
bit00
200.01 10.01
bit01
200.02 10.02
bit03
200.03 10.03
bit04
END
Analisis Program :
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Analisis Program :
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Analisis Program :
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...........................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Analisis Program :
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Keterangan:
1. Pertama pembawa acara memberikan pertanyaan kepada 3 (tiga) peserta kuis, setelah selesai
memberikan pertanyaan.
2. Ke-tiga pemain berlomba-lomba untuk menekan tombol dalam rangka menjawab pertanyaan dari
pembawa acara;
3. Buzzer akan dibunyikan setelah ada salah seorang pemain berhasil menekan tombol untuk
pertama kalinya;
4. Indikator lampu pada pemain tersebut (yang berhasil menekan tombol untuk pertama kali) akan
dinyalakan dan hanya bisa dimatikan oleh saklar utama.
Konfigurasi sistem:
Masukan Alat Keluaran Alat
000.00 Tombol Pemain1 (PB1) 010.00 Buzzer
000.01 Tombol Pemain2 (PB2) 010.01 Lampu PEMAIN1
000.02 Tombol Pemain3 (PB3) 010.02 Lampu PEMAIN2
000.03 Tombol Reset (RST) 010.03 Lampu PEMAIN3
Prosedur Praktikum
1. Buatlah program diagram Tangga seperti gambar dibawah ini
2. Hubungkan dengan PLC dan lakukan pengujian
3. Berikan keterangan kerja dari diagram ladder tersebut sebagai laporan sementara
MV1
TLB1
TLB2 MV 2
Keterangan:
1. Saat tombol START (PB1) ditekan, kran MV1 mulai membuka dan cairan mulai mengalir
mengisi bak pengaduk. Pada saat yang bersamaan motor pengaduk (M) mulai dijalankan;
2. Jika air mencapai sensor TLB2 dan TLB1, maka kran MV1 ditutup dan motor pengaduk (M)
dihentikan;
3. Selanjutnya, kran MV2 dibuka dan mulailah prose pengurasan cairan, jika cairan telah
mencapai sensor TLB2, maka kran MV2 ditutup;
4. Jika proses 1 s/d 3 telah dilakukan sebanyak 4 (empat) kali, maka akan dinyalakan lampu
indikator SELESAI dan proses tersebut tidak akan bisa dijalankan lagi walaupun ditekan
tombol START (PB1).
Konfigurasi sistem:
Prosedur Praktikum
4. Buatlah program diagram Tangga seperti gambar dibawah ini
5. Hubungkan dengan PLC dan lakukan pengujian
6. Berikan keterangan kerja dari diagram ladder tersebut sebagai laporan sementara
Konfigurasi sistem:
Masukan Alat Keluaran Alat
000.00 Tombol START (PB1) 010.00 LAMP MERAH A & D
000.01 Tombol STOP (PB2) 010.01 LAMP KUNING A & D
010.02 LAMP HIJAU A & D
010.03 LAMP MERAH B & C
LAMP KUNING B & C
LAMP HIJAU B & C
Prosedur Praktikum
1. Hubungkan konektor pada PLC sesuai dengan konfigurasi I/O pada tabel diatas.
2. Buatlah program diagram Tangga untuk pengendalian lampu traffic Light 4 simpang
dengan konfigurasi system lampu paralel pada 2 simpang dengan ketentuan siklus kerja
sesuai dengan tabel dibawah ini.
M-B
K-B
H-B
M-C
K-C
H-C
M-D
K-D
H-D
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
(detik)
(.................................)
PRAKTIKUM 5
PENGENALAN PLC TWIDO TWDLCAE40DRF
PENGALAMATAN I/O, TIMER-COUNTER & REAL TIME CLOCK
I. TUJUAN :
a) Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC TWIDO
b) Mahasiswa mampu menggunakan fitur Input/Output, timer-counter & real time clock
pada PLC TWIDO
c) Mahasiswa mampu membuat diagram ladder dari suatu masalah sederhana
% M,S i
Keterangan:
M = internal bits
S = System Bits
i = number
Pada tabel diperlihatkan syntax penulisan untuk comparison instruction. Blok perintah akan
aktif jika inputnya berlogita high. Output akan berlogika high ketika perintah compare yang
diminta bernilai benar.
Tabel 3. Syntax comparison instruction pada PLC TWIDO
1) Buatlah diagram ladder menggunakan aplikasi Twido Suite sesuai gambar diatas
berdasarkan siklus kerja sistem start-stop motor berurutan manual.
2) Simulasikan hasil dari diagram ladder yang sudah anda susun.
3) Buatlah Analisa kerja dari praktikum yang sudah dilakukan.
4) Buatlah diagram ladder menggunakan aplikasi Twido Suite sesuai gambar diatas
berdasarkan siklus kerja sistem Tangki Pengaduk Otomatis
5) Simulasikan hasil dari diagram ladder yang sudah anda susun.
6) Buatlah Analisa kerja dari praktikum yang sudah dilakukan.
PRAKTIKUM 6
APLIKASI SCADA DENGAN VIJEO CITECT
BERBASIS DISK I/O SERVER
I. TUJUAN :
Mahasiswa mampu memahami proses perancangan dan pembuatan aplikasi SCADA
menggunakan Vijeo Citect dengan metode komunikasi Disk I/O Server
o HMI (Human Machine Interface) adalah alat untuk menampilka data pada suatu
perangkat yang komunikatif dan animatif, dan menyediakan antarmuka unutk
komunikasi antara mesin dan manusia (operator).
o Protokol komunikasi adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau
mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau
lebih titik komputer.
o Database server adalah sebuah perangkat yang bekerja untuk mencatat atau
menyimpan data pengendalian pada sistem SCADA .
Gambaran sederhana dari arsitektur SCADA seperti pada gambar 2.23. dibawah
ini:
Open system architecture memberikan kemudahan secara khusu bagi pengguna yang
berbeda-beda, menyediakan flesibilitas yang tinggi untuk melakukan hubungan dengan
system software lain diantaranya:
a) Vijeo Citect didukung tiga buah tampilan yaitu Citect Explorer, Citect Project Editor,
Citect Graphics Builder dan aplikasi program diluar Vijeo Citect dengan mudah
mendapatkan data dari Vjie Citect.
b) Hubungan Vijeo Citect dengan tags biasa menggunkan events.
c) Vijeo Citect dapat membuka Vijeo Citect – net protocol dengan menggunakan folder
communicationyang ada pada Citect Explorer, yang digunkana untuk menukar data
antara Vijeo Citect yang lain. Data dari Vijeo Citect dapat di set atau mengikuti
sambungan high level host computer.
2. Mendukung bermacam-macam networking
a) Vijeo citect didukung bermacam-macam protocol.
b) Struktur network Vijeo Citect dapat didukung sistem kerja yang berdiri sendiri, peer to
peer, client / server, dan hal seperti ini dapat dilakukan pada sistem dengan skla besar
maupun sistem dengan skala kecil.
3. Pembuatan Layar Grafis dengan Mudah
Pada vijeo citect telah disediakan bermacam-macam type wizard dan symbol library,
dengan didukung tampilan Citect Graphics Builder sistem dapat dikonfigurasi dengan mudah
sehingga pembuatan animasi tidak begitu sulit karena objek yang kita inginkan sudah tersedia
pada symbol library tools.
4. Supporting Internet
Pada vijeo ciect dapat dilakukan pengoperasian suatu plant yang dapt terhubung
melalui jaringan komunikasi yang terdapat di internet. Fungsi yang digunakan terdapat pada
web server sehingga status plant dapat dimonitoring dan dikontrol melalui web browser dari
tempat kendali yang memiliki jarak cukup jauh.
5. Data yang Kompatibel dengan Software Lain
Data pada tag, kompatibel anata Microsoft Excel dengan Vijeo Citect
a) Data hasil pengoperasian dari vijeo citect dapat di cnvert ke Microsoft Excel dan
Word
b) Dapat dilakukan penukaran data dari software grafis seperti AutoCad, Photoshop,
CorelDraw, dll
local variable, dimana untuk menggunakan variable tags harus langsung terhubung
dengan I/O devices sedangkan local variable tidak perlu terhubung langsung dengan I/O
devices dan dapat langsung disimulasikan.
Pada halaman citect project editor setelah membuat atau melakukan pengeditan database
perlu dilakukan pack dan compile, sehingga data yang telah dibuat dapat tersusun secara
baik dan jika terjadi error maka dapat diketahui letak kesalahannya. Untuk melakukan
pack dan compile dapat dilihat pada menu file.
Pengaturan ukuran HMI yang akan dibuat, pada percobaan ini gunakan Template
Style : Standard dan Template Resolution : Default
CATATAN: Dalam setiap Project Vijeo Citect harus minimal memiliki 1 User dan 1
Cluster agar program dapat berjalan saat running.
Konfigurasi Media Komunikasi, I/O & Data Server yang digunakan. Dapat dilakukan
dengan membuka Citect Explorer Communications Express I/O device
Setup, atau melalui Menu Pada Citect Project Editor Communications
Express I/O device Setup .
Pemilihan type I/O device, untuk pilihan External I/O Device dipilih jika HMI
dihubungkan dengan perangkat yang berasal dari PC misalanya dihubungkan dengan
PLC, Disk I/O Device Dipilih jika perangkat I/O yang digunakan menggunakan
memory PC. Pada percobaan ini dipilih Disk I/O Device.
Selanjutnya dilakukan pemilihan metode komunikasi pada I/O device, pada percobaan
ini dipilih menggunakan Citect Generic Protocol.
Proses konfigurasi Project pada Vijeo Citect selesai, pilih tombol FINISH
Pembuatan Tag Variable yang digunakan pada HMI dapat dilakukan dengan
membuka Citect Explorer Tags Variable Tags, atau melalui Menu Pada
Citect Project Editor Tags Variable Tags .
Membuat Varible tags, dengan mengisikan Nama Variable tags, Mengatur Cluster
Name, Addres, I/O Device name dan Data Type. Kemudian pilih tombol Add untuk
menambah Tag dan Replace untuk mengubah Tag yang sudah pernah dibuat.
Membuat Grafis HMI untuk kontrol lampu yang dikendalikan oleh Tombol
Command, diawali dengan membuat halaman baru dengan membuka Menu Citect
Projecty Builder, pilih File New …, pilih Page
tahap Selanjutnya yaitu pembuatan display HMI pada Project. Untuk membuat
tombol ON dapat dilakukan dengan memilih Button pada bagian Tools. Untuk
melakukan pengaturan tombol dapat dilakukan dengan meng-klik 2 kali tombol yang
telah dibuat. Pengaturan Text untuk Mengubah Text pada Tombol. Kemudian Pilih
Input
Buatlah tampilan HMI Vijeo Citect sesuai dengan gambar dibawah ini
Lakukan Compile Program dan Penyimpanan File Grafis HMI yang telah dibuat
Jika ada error pada project maka lakukan Run project untuk menjalankan Program
yang telah dibuat.
TUGAS: Selanjutnya buatlah HMI Vijeo Citect dengan tambahan simbol keluaran
berupa Animasi Motor Pengaduk sesuai dengan gambar dibawah ini, Tuliskan
urutan pembuatan programnya pada laporan hasil praktikum!
PRAKTIKUM 7
APLIKASI SCADA DENGAN VIJEO CITECT DAN PLC TWIDO
MENGGUNAKAN KOMUNIKASI MODBUS TCP
I. TUJUAN :
Mahasiswa mampu memahami proses perancangan dan pembuatan aplikasi SCADA
menggunakan Vijeo Citect dengan metode komunikasi eksternal I/O Server berbasis
komunikasi Modbus TCP/IP
Konfigurasi Media Komunikasi, I/O & Data Server yang digunakan. Dapat dilakukan
dengan membuka Citect Explorer Communications Express I/O device
Setup, atau melalui Menu Pada Citect Project Editor Communications
Express I/O device Setup .
Pemilihan type I/O device, untuk pilihan External I/O Device dipilih jika HMI
dihubungkan dengan perangkat yang berasal dari PC misalanya dihubungkan dengan
PLC, Disk I/O Device Dipilih jika perangkat I/O yang digunakan menggunakan
memory PC. Pada percobaan ini dipilih External I/O Device.
Buatlah HMI Vijeo Citect dengan tambahan simbol keluaran berupa Kendali Level
Tangki & Motor Pengaduk sesuai dengan gambar dibawah ini, Tuliskan urutan
pembuatan programnya pada laporan hasil praktikum!
Command/Symbol Addres
Command “ON” %M1
Command “OFF” %M2
Status Lamp %M3
Memory Virtual “LEVEL” %MW1
Sensor Low Level %M4
Sensor High Level %M5
Pump 1 %M6
Solenoid valve Out %M7
Motor Pengaduk %M6
PRAKTIKUM 8
PROYEK AKHIR
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL MANUFAKTUR
I. TUJUAN :
Mahasiswa mampu memahami proses rancang-bangun sistem berbasis Programmable
Logic Controler
III. PERSIAPAN
Pelajari lagi bahan kuliah/praktikum anda tentang aplikasi dan pemrograman PLC
Twido.
V. WAKTU PENGERJAAN
Penguat yang telah anda rancang dapat diuji di laboratorium pada waktu yang telah
ditentukan oleh koordinator laboratorium/asisten dan dikumpulkan serta dipresentasikan pada
waktu yang telah ditetapkan.
Putra, Agfianto Eko, 2007, PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi (omron CPM1A/2A
dan ZEN programmable Relay), Gava Media, Yogyakarta
Tim Prodi Teknik ELektro UMP, 2007, Buku Panduan Praktikum Sistem control
Manufaktur, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Schneider Training Center, 2012, Hand Out Pelatihan Pemrograman PLC Twido
TWDLCAE40DRF dan HMI Magelis XBTGT2330, Universitas Gadjah Mada
NIM : …………………………………………..
Kelompok : …………………………………………..
P1
P2
P3
P4
Laporan Tengah
Praktikum
P5
P6
P7
P8