Modul Training PLC Mitsubishi FX Series
Modul Training PLC Mitsubishi FX Series
Modul Training PLC Mitsubishi FX Series
MITSUBISHI FX SERIES
DAFTAR ISI
LESSON 1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Sejarah PLC..................................................................................................
Pengertian PLC
Struktur dasar PLC.......................................................................................
Jenis-jenis PLC.............................................................................................
Input..............................................................................................................
Output ..........................................................................................................
LESSON 1
2
5
8
8
10
12
PENGETAHUAN UMUM
1.1 SEJARAH PLC
Secara historis, PLC pertama kali dirancang oleh perusahaan General Motor (GM)
sekitar tahun 1968 untuk menggantikan control relay pada proses sekuensial yang dirasakan
tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada saat itu, hasil rancangan telah benar-benar berbasis
komponen solid state dan memiliki fleksibilitas tinggi, hanya secara fungsional masih terbatas
pada fungsi-fungsi kontrol relay saja. Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC
telah mengalami perkembangan luar biasa, balk dari ukuran. kepadatan komponen serta dari
segi fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini di
antaranya adalah:
1.
2.
3.
4.
mengakomodasi perubahan.
Panel kontrol hanya dapat digunakan untuk proses tertentu, jika dilakukan perubahan
tidak memungkinkan untuk ditambahkan relay baru. Dalam hal pemeliharaan, enggineer
harus terlatih dan terampil dalam mengatasi masalah sistem kontrol yang ada dipanel kontrol
relay konvensional. Sebuah contoh dari panel kontrol konvensional ditunjukkan pada berikut:
Konsep dari Programmable Logic Controller (PLC) sesuai dengan namanya adalah
sebagai berikut :
Programmable :
Menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang
dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.
Logic :
Menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmetik (ALU), yaitu
melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi dan
negasi (logika anonim).
Controller :
Menunjukkan
kemampuannya
dalam
mengontrol
dan
mengatur
proses
sehingga
c. Tipe Triacs, output jenis ini biasanya terbatas pada peralatan yang menggunakan level
tegangan AC saja, untuk mengendalikan peralatan dengan tegangan AC pada jenis
output ini maka tidak memerlukan tegangan eksternal.
Keuntungan Dari PLC (Progammable Logic Controller)
Ada beberapa keuntungan menggunakan PLC, diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Waktu implementasi proyek dipersingkat.
b) Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan
c) Biaya proyek dapat dikalkulasi secara akurat.
d) Training penguasaan teknik lebih cepat.
e) Perancangan dengan mudah diubah dengan software, perubahan dan penambahan
dapat dengan mudah dilakukan dalam software.
f) Aplikasi control yang luas serta maintenance atau perawatan yang mudah.
g) Keandalan yang tinggi, perangkat controller standar, serta dapat menerima kondisi
lingkungan industri yang berat.
1.6 STRUKTUR DASAR PLC
PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat ini
biasanya mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik dari
segi aplikasi (perangkat tambahan) maupun modul utama sistemnya. Meskipun demikian
pada umumnya setiap PLC (sebagaimana komputer pribadi Anda yang cenderung
mengalami standarisasi dan kompatibel satu sama lain) mengandung empat bagian
(piranti) berikut ini:
a. Modul Central Prosesing Unit ( CPU ) : Modul Central Prosesing Unit ( CPU )
yang disebut juga modul controller atau prosesor terdiri dari dua bagian:
Prosesor, berfungsi untuk :
Mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui busbus serial atau paralel yang ada
Mengeksekusi program kontrol.
Memori, yang berfungsi:
Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data,
register citra, atau RLL (Relay Ladder Logic), yang merupakan program
pengendali proses.
b. Modul Power Supply : Power Supply memberikan tegangan DC ke berbagai modul
PLC lainnya selain modul tambahan dengan kemampuan arus total sekitar 20A
7
sampai 50A, yang sama dengan battery lithium integral (yang digunakan sebagai
memory backup). Seandainya Power Supply ini gagal atau tegangan bolak balik
masukannya turun dari nilai spesifiknya, isi memori akan tetap terjaga.
c. Modul Input : Modul Input berfungsi untuk menerima sinyal dari unit pengindera
periferal, dan memberikan pengaturan sinyal, terminasi, isolasi, maupun indikator
keadaan sinyal masukan. Sinyal-sinyal dari piranti periferal akan di-scan dan
keadaannya akan dikomunikasikan melalui modul antarmuka dalam PLC.
Input dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Input Digital, contoh : limit switch, proximity, pressure switch, counter, relay,
kontaktor, dll
b. Input Analog, contoh : Temperature sensor (thermocouple), Resistansi meter
(Potentiometer), Encoder, dll
d. Modul Output : Modul output mengaktivasi berbagai macam piranti seperti aktuator
hidrolik, pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan status titik-titik periferal
yang terhubung dalam sistem. Fungsi modul keluaran lainnya mencakup
conditioning, terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses
aktivasi itu tentu saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog
yang relevan, berdasarkan watak PLC sendiri yang merupakan piranti digital.
Output PLC dibagi menjadi 2 yaitu output Analog dan output Digital.
Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara
umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan
elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, Timer, counter,
sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel
sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan
secara umum di dalam menggambarkan program ladder diagram adalah :
LESSON 2
DASAR PEMROGRAMAN PLC
2.1 PENGERTIAN LADDER
Untuk membuat program PLC harus anda harus mempunyai latar belakang dalam
pembuatan ladder diagram kontrol mesin. Alasanya adalah pada level dasar pemrogrman
ladder untuk PLC adalah sama dengan ladder diagram electrical. Seorang engineer yang
mengembangkan bahasa pemrograman PLC harus peka dengan kenyataan bahwa
kebanyakan engineer, teknisi, dan tukang listrik yang bekerja dengan mesin mesin listrik
akan terbiasa dengan metode ini untuk merepresentasikan control logic. Ini
mengharuskan seseorang pendatang baru di PLC untuk terbiasa dengan control diagram
9
agar bisa dapat dengan cepat beradaptasi dengan bahasa pemrograman. Bahasa
pemrograman PLC adalah salah satu bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari.
Bahasa Ladder adalah bahasa yang sering digunakan untuk memprogram PLC.
Bahasa ini disupport oleh semua jenis PLC. Diagram ladder mengadopsi logika saklar
pada rangkaian listrik. Sebagai contoh :
Saklar
Lampu
Vac
10
dengan penomoran input. Contoh : X0 adalah input untuk nomor 0, X1 adalah input
untuk nomor 1.
Simbol ladder yang telah dibicarakan pada bagian 2.1 adalah ladder normally
open. normally open artinya pada saat PLC di-start, input tersebut dalam keadaan
terbuka atau OFF. Sedangkan normally close artinya pada saat start, input sudah
dalam keadaan ON.
Gambar 2.4 (a) Simbol Input normally Open dan Ekivalen saklarnya.
(b) Simbol Input normally Close dan Ekivalen saklarnya
b. External Output
External output yaitu output yang secara langsung berhubungan dengan
peralatan eksternal (solenoid valve, relay, lampu, dll)
Dalam penggunaan PLC Mitsubishi, input biasa diberi nama Y dan kemudian
dilanjutkan dengan penomoran input. Contoh : Y0 adalah output untuk nomor 0, Y1
adalah output untuk nomor 1.
11
12
Gambar 2.9 Ladder Diagram dan Timing Diagram Timer Off Delay
One Shoot Timer : Timer ini akan berada dalam kondisi hidup selama periode
waktu yang telah ditetapkan dan kemudian mati.
Gambar 2.10 Ladder Diagram dan Timing Diagram One Shoot Timer
Flip-flop : Timer ini mengatur waktu ON dan OFF output (Y70 dan Y71) secara
bergantian.
13
14
Gambar 2.16
e. Jika input X0 bekerja, maka output Y0 akan bekerja terus sampai output Y0 kembali
mendapat sinyal/perintah dari input X0. Cara membuatnya yaitu Masukkan alamat
output dengan mengetikkan ALTP Y0 pada kotak yang tersedia (perhatikan gambar
5.15).
Gambar 2.17
2.3 RANGKAIAN PENGUNSI (LATCHING)
Seringkali terdapat situasi-situasi di mana output harus tetap berada dalam keadaan
hidup meskipun input telah terputus. Istilah rangkaian latching (pengunci) dipergunakan
untuk rangkaian-rangkaian yang mampu mempertahankan dirinya sendiri (self15
LESSON 3
CARA MENGGUNAKAN SOFTWARE GX DEVELOPER VER. 8
Software pemrograman yang dipakai untuk PLC mitsubishi antara lain adalah GX
Developer Ver. 8 atau SW 8.
16
Transfer Setup
Klik New Project
17
Gambar 3.3
Setelah Transfer setup ... diklik muncul tampilan seperti gambar 3.4
Gambar 3.4
18
Gambar 3.5
Bila pengaturan serial port-nya tidak cocok, maka akan muncul pesan
seperti ditunjukkan gambar 3.6. Berarti harus dilakukan pengaturan ulang
serial port.
Gambar 3.6
Sebelum melakukan pengaturan (setting) ulang serial port, pastikan terlebih
dahulu nomor port yang digunakan dengan jalan klik start, kemudian
Control Panel, temukan dan klik Device Manager, akan muncul
tampilan seperti gambar 3.7
19
Gambar 3.7
Dengan mencermati gambar 3.7, diketahui bahwa port yang digunakan
adalah COM18 (Perhatikan lingkaran pada gambar 3.7).
Untuk melakukan pengaturan (setting) ulang serial port agar sesuai dengan
yang digunakan, double click icon serial pada gambar 3.4, maka akan
muncul tampilan seperti gambar 3.8
Gambar 3.8
Klik tanda pada kotak sebelah kanan COM port (perhatikan lingkaran
pada gambar 3.8) akan muncul tampilan seperti gambar 3.9.
20
Gambar 3.9
Pilih COM port yang sesuai dengan pengaturan (setting) pada komputer
(dalam kasus ini COM 18), kemudian klik OK. Setelah itu lakukan
pengujian ulang dengan kembali mengklik Connection test. Bila koneksi
sukses maka dapat dilanjutkan pada proses berikutnya.
3.1. 2
Read Program
Klik Online Cursor Ke Read From PLC
21
23
Note : Apabila akan merubah ladder, kondisi mesin adalah STOP. Hal ini
berbahaya jika ladder yang kita rubah ternyata berpengaruh pada sistem kerja
mesin yang sifatnya membahayakan. Karena jika menggunakan mode ini,
mesin otomatis akan mengeksekusi program ladder yang baru kita edit.
Hasilnya Monitoring Dan Edit Mode Sebagai Berikut
3.1. 3
Menyimpan Program
24
Gambar 3.17
Pilih drive untuk menyimpan program kemudian tempatkan cursor pada
kotak Project name dan ketikkan nama file, misal Latihan (perhatikan
lingkaran pada gambar 3.18).
Gambar 3.18
Klik Save, akan muncul tampilan seperti gambar 3.19
25
Gambar 3.19
Konfirmasi dengan mengklik Yes, maka file akan tersimpan. Perhatikan
lingkaran pada gambar 3.20. Terlihat bahwa file program tersimpan pada
drive C, direktori MELSEC\GPPW dengan nama file Latihan.
Gamabr 3.20
26
Klik Online pada menubar kemudian pilih Write to PLC ... (perhatikan
tanda panah pada gambar 3.21)
Gambar 3.21
Setelah diklik Write to PLC ... akan muncul tampilan seperti gambar 3.22
Gambar 3.22
Beri tanda cek () pada kotak MAIN (perhatikan lingkaran pada gambar 3.22)
kemudian klik Execute, akan muncul tampilan seperti gambar 3.23.
Konfirmasi dengan mengklik Yes, maka akan muncul tampilan seperti gambar
3.24 sebagai indikator proses download atau writing sedang berlangsung.
27
Gambar 3.23
Gambar 3.24
Bila proses downlaod berjalan dengan sukses, akan muncul tampilan seperti gambar
3.25.
Gambar 3.25
Konfirmasi dengan mengklik OK. Sekarang program sudah berada pada CPU
PLC dan siap dijalankan.
3.2.2
Menjalankan Program
Langkah-langkah menjalankan program PLC :
Untuk menjalankan program, pindahkan switch pada CPU PLC pada posisi
RUN sehingga LED indikator run menyala. Sekarang program siapkan
dijalankan.
28
Gambar 3.26
Setelah Start monitor (All windows) diklik, tampilan ladder diagram
berubah menjadi seperti gambar 3.27
Gambar 3.27
Perhatikan kontak X2 dan Y2, sekarang berubah warna menjadi biru, ini
menandakan bahwa kontak X2 conductive (bit 1) atau ON, sehingga output
Y2 aktif atau ON (bit 1).
29
Gambar 3.28
Untuk menghentikan program, klik kembali Online pada menubar,
kemudian pilih monitor dan klik Stop monitor (All windows)
(Perhatikan lingkaran pada gambar 3.29), akan muncul pesan seperti
gambar 3.30.
Gambar 3.29
Untuk mengakhiri, konfirmasi dengan mengklik Yes sebagai persetujuan
keluar dari project.
30
Gambar 3.30
LESSON 4
31
32
33
Dari gambar 4.3 diketahui bahwa ada modifikasi dari sistem kerja mesin
sebelumnya. Dimana pada flowchart kedua ditambahkan program untuk perintah untuk
pembatalan pembelian minuman.
Pertanyaannya adalah dimana kita memasukan modifikasi program untuk
pemilihan kode minuman dan pembatalan pembelian minuman?
Pertama-tama kita harus tahu input / output apa saja yang digunakan.
I/O Assignment :
INPUT
X0
X1
X2
X3
OUTPU
T
Y0
Y2
FUNCTION
Sensor pembaca koin atau
kartu
Limit switch detektor koin
Tombol pilihan minuman
Limit stopper minuman
FUNCTION
Motor conveyor minuman
Gate minuman
FUNCTION
Sensor pembaca koin atau kartu
Limit switch detektor koin
Tombol pilihan minuman
Limit stopper minuman
Tombol Cancel
FUNCTION
Motor conveyor minuman
Gate minuman
Gate coil
Gambar 5.1
Untuk membuat program seperti gambar 5.1 ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Langkah pertama adalah membuat kontak NO. Ada dua cara yang bisa ditempuh
yaitu dengan mengklik simbol NO (I I) pada toolbar atau dengan menekan F5
pada keyboard. Setelah salah satu dari dua cara tersebut dilakukan akan muncul
tampilan seperti gambar 5.2.
Gambar 5.2
b. Setelah muncul tampilan seperti gambar 5.2. Masukkan alamat input dengan
mengetikkan X1 pada kotak yang tersedia (Perhatikan gambar 5.3).
Gambar 5.3
c. Selanjutnya klik OK atau tekan Enter, akan muncul tampilan seperti gambar 5.5.
Gambar 5.4
d. Selanjutnya untuk memasukkan simbol output klik simbol output (-O-) pada toolbar
atau tekan F7 pada keyboard. Akan muncul tampilan seperti gambar 5.5
35
Gambar 5.5
f. Masukkan alamat output dengan mengetikkan Y1 pada kotak yang tersedia
(perhatikan gambar 5.6).
Gambar 5.6
g. Selanjutnya klik OK atau tekan Enter, akan muncul tampilan seperti gambar 5.7
Gambar 5.7
Bila sudah muncul tampilan seperti gambar 5.7, berarti program sudah selesai
5.2 VALIDASI PROGRAM
Langkah selanjutnya sebelum program bisa ditransfer atau di-download ke PLC dan
dijalankan, terlebih dahulu harus dilakukan validasi dengan cara mengklik Convert pada
menubar kemudian pilih Convert (perhatikan gambar 5.8)
Gambar 5.8
Gambar 5.9
36
Gambar 5.10
Indikator suatu program sudah di-convert adalah tampilan ladder editor berubah dari
yang semula seperti gambar 5.9 menjadi seperti gambar 5.10. Perhatikan latar belakang baris
program, yang tadinya terdapat shading warna abu-abu, setelah di-convert shading-nya
hilang.
5.3 CARA MENGEDIT PROGRAM
Misalkan kita mempunyai program seperti ditunjukkan gambar 5.1. Pada program
tersebut terdapat beberapa kesalahan antara lain: Input X0 mestinya adalah X1 Output Y1
mestinya adalah Y21 Input X3 mestinya adalah kontak dari output Y21 Setelah input X2
mestinya terdapat kontak NC input X3.
Gambar 5.11
Untuk mengedit atau memperbaiki kesalahan tersebut, lakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut.
5.3. 1
Tempatkan cursor pada kontak X0, kemudian double click akan muncul
tampilan seperti gambar 2.2.
37
Gambar 5.12
Tempatkan cursor pada kotak Enter symbol kemudian ganti X0 dengan
X1 (perhatikan lingkaran pada gambar 5.12) dan kilik OK atau tekan enter,
maka akan muncul tampilan seperti gambar 5.13. Perhatikan input X0
sekarang sudah berubah jadi X1.
Gambar 5.13
5.3.2
38
Gambar 5.14
Tempatkan cursor pada kotak Enter symbol kemudian ganti Y1 dengan
Y21 (perhatikan lingkaran pada gambar 5.14) dan kilik OK atau tekan
enter, maka akan muncul tampilan seperti gambar 5.15. Perhatikan address
output Y1 sekarang sudah berubah jadi Y21.
Gambar 5.15
5.3.3
Gambar 5.16
Tempatkan cursor pada kotak Enter symbol kemudian ganti X3 dengan
Y21 (perhatikan lingkaran pada gambar 5.16) dan kilik OK atau tekan
enter, maka akan muncul tampilan seperti gambar 5.17. Perhatikan address
input X3 sekarang sudah berubah jadi Y21.
Gambar 5.17
5.3.4
Gambar 5.18
Tempatkan cursor pada kotak Enter symbol dan ketikkan X3, kemudian
klik OK atau tekan enter, maka akan muncul tampilan seperti gambar 5.19.
Perhatikan setelah kontak X2, sekarang sudah terdapat kontak X3.
Gambar 5.19
5.3.5
Meng-copy
Misalkan baris program pada gambar 5.19 akan di-copy pada baris
berikutnya. Untuk itu, lakukan dengan langkah seperti berikut:
Tempatkan cursor pada awal baris (kontak X1), kemudia blok baris
program yang akan di-copy dengan cara menekan tombol shift dan panah
kanan atau panah bawah secara bersamaan, sampai semua baris yang dicopy terblok. Sekarang blok baris yang akan dicopy berubah warna jadi
biru, seperti ditunjukkan gambar 5.20.
41
Gambar 5.20
Kemudian klik Edit pada menubar dan pilih Copy (perhatikan tanda panah
pada gambar 5.21).
Gambar 2.22
Gambar 2.23
Tempatkan cursor pada baris yang menjadi target menempatkan hasil copy.
Klik Edit pada menu bar, kemudian pilih Paste (perhatikan tanda panah
pada gambar 5.23), maka akan muncul tampilan seperti gambar 5.24.
Perhatikan sekarang terdapat dua baris program yang sama.
42
Gambar 5.24
5.3.6
Gambar 5.25
Bila seluruh elemen baris kedua pada gambar 5.24 ingin dihapus, dapat
dilakukan dengan perintah potong (cut). Untuk itu lakukan dengan cara sebagai
berikut:
Blok baris yang hendak dipotong sampai semua elemen yang akan dipotong
berubah warna jadi biru seperti ditunjukkan gambar 5.26.
43
Gambar 5.26
Klik Edit pada menubar, kemudian pilih cut (perhatikan tanda panah pada
gambar 5.27)
Gambar 5.27
44
Setelah diklik cut, maka tampilan layar akan berubah menjadi seperti
gambar 5.28. Perhatikan sekarang baris sudah tidak ada atau terhapus.
Gambar 5.28
5.3.7
Gambar 5.29
Untuk membuat ladder diagram seperti gambar 3.1, ikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
Jalankan GX Developer dan panggil ladder editor sampai muncul tampilan
seperti gambar 5.30
45
Gambar 5.30
Masukan input X1, kemudian klik simbol output ( -0- ) pada toolbar atau
tekan F7 pada keyboard akan muncul tampilan seperti gambar 5.31.
Gambar 5.31
Untuk memberi alamat (address) output, tempatkan cursor pada kotak
Entery symbol kemudian ketik Y1 (perhatikan tanda panah dan lingkaran
pada gambar 5.31). Kemudian tekan enter atau klik OK, muncul tampilan
seperti gambar 5.32.
Gambar 5.32
46
Untuk memprogram output set. Masukkan input X2, kemudian klik simbol
Function block ( -[ ]- ) pada toolbar atau tekan F8 pada keyboard akan
muncul tampilan seperti gambar 5.33
Gambar 5.33
Masukkan alamat output dengan mengetikkan SET Y2 pada kotak Entry
symbol (perhatikan tanda panah dan lingkaran pada gambar 5.33)
kemudian tekan enter atau klik OK, maka akan muncul tampilan seperti
gambar 5.34.
Gambar 5.34
Untuk
memprogram
output
reset,
langkahnya
sama
seperti
saat
Gambar 5.35
5.3.8
Memprogram Timer
47
Gambar 5.36
Misalkan akan dibuat program seperti ditunjukkan gambar 5.36. Untuk itu, ikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
Setelah menjalankan program GX Developer, masukkan input X1,
kemudian klik simbol output ( -O- ) pada toolbar atau tekan F7 pada
keyboard sehingga muncul tampilan seperti gambar 5.37.
Gambar 5.37
Masukkan alamat Timer dan time value-nya dengan mengetikkan T1 K50
pada kotak Entry symbol (perhatikan tanda panah dan lingkaran pada
gambar 5.37) kemudian tekan enter atau klik OK, maka akan muncul
tampilan seperti gambar 5.38.
Gambar 5.38
Note : Pemberian address T1 berarti Timer yang digunakan adalah Timer
nomor 1. Sedangkan K50 di belakang address T1 berarti time
value diprogram selama 50 x 100ms. Berarti kontak T1 akan
bekerja (aktif) 5s setelah X1 diaktifkan.
48
Gambar 5.39
5.3.9
Memprogram Counter
Gambar 5.40
Misalkan akan dibuat program menggunakan counter seperti gambar 5.40.
Untuk itu, ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Gambar 5.41
49
Gambar 5.42
Note : Pemberian address C1 berarti counter yang digunakan adalah
counter nomor 1. Sedangkan K5 di belakang address C1 berarti
count value diprogram 5 kali. Artinya kontak C1 akan bekerja
(aktif) setelah input X1 diaktifkan sebanyak 5 kali.
Selanjutnya kontak counter C1 dapat digunakan untuk mengendalikan suatu
output (misal Y1). Untuk itu Klik simbol kontak ( -I I- ) pada toolbar atau
tekan F5 pada keyboard, beri address C1. Kemudian masukkan output Y1
sehingga tampilan ladder editor berubah menjadi seperti ditunjukkan
gambar 5.43.
Gambar 5.43
Untuk mereset agar count value counter bisa kembali ke nol dan counter
dapat digunakan kembali. Tambahkan baris baru, masukkan kontak NO beri
address (misal X2) kemudian klik simbol function block ( -[ ]-) pada
toolbar atau F8 pada keyboard, sehingga muncul tampilan seperti gambar
5.44.
50
Gambar 5.44
Masukkan address dengan format RST C1 pada kotak Enter symbol
(perhatikan tanda panah dan lingkaran pada gambar 5.44). Kemudian tekan
enter atau klik OK, sehingga tampilan ladder editor berubah menjadi seperti
ditunjukkan gambar 5.45.
Gambar 5.45
51
Gambar 5.46
5.4.2
Gambar 5.47
5.4.3
Kemudian pilih Device test dan selanjutnya akan tampil tampilan seperti
gambar 5.48
52
Gambar 5.48
5.4.4
LESSON 6
INSTALASI WIRING PADA MODUL TRAINING PLC
53
Sebelum kita melakukan instalasi wiring pada modul training PLC, terlebih dahulu kita
coba
memahami
bagian-bagiannya.
Untuk
lebih
jelasnya
lihat
gambar
6.1
4
6
Gambar 6.1
Bagian 1 : PLC dan Power Supply
Terdiri dari 1 unit PLC, 2 pcs MCB, 5 terminal power suplly 220 VAC, dan 5 terminal
power supply 24 VDC.
Bagian 2 : Modul Kontaktor
Merupakan modul untuk simulasi penggunaan kontaktor. Kontaktor mempunyai
spesifikasi power 220 VAC.
Bagian 3 : Modul Relay
Terdiri dari 3 pcs relay dengan power 220 VAC. Modul relay ini dapat digunakan untuk
simulasi program Star Delta pada pengasutan/starting motor 3 phase.
Bagian 4 : Terminal Input
54
55