0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
109 tayangan5 halaman

Operan Jaga 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 5

Operan Jaga

Pembagian Pemeran :

1. Dian (Kepala Ruang)


2. Aulia (Ketua tim A)
3. Anjani (Perawat Pelaksana tim A.1)
4. Indri (Perawat Pelaksana tim A.2)
5. Amalia (Perawat Pelaksana tim A.3)
6. Desi (Ketua tim B)
7. Atika (Perawat Pelaksana tim B.1)
8. Anik (Perawat Pelaksana tim B.2)
9. Diah (Perawat Pelaksana tim B.3)

Kepala Ruang (Dian) : Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bagaimana kabarnya hari ini rekan-rekan
semua?
Semua : Wa’alaikumsalam, alhamdulillah baik
Kepala Ruang (Dian) : Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita
semua bisa berkumpul di rumah sakit ini di ruang Matahari dan akan
melakukan operan jaga, sebelum kita mulai alangkah baiknya kita
membaca basmalah terebih dahulu.

Semua : Bismillahirohmanirrahim

Kepala Ruang (Dian) : Baik, untuk kegiatan operan jaga disini akan kita mulai. Silahkan
untuk ketua tim
Ketua tim A (Aulia) : Terima kasih bu karu atas waktu dan kesempatannya, baik disini saya
akan melaporkan dari tim A ada 3 bed, 2 bed terisi, dua-duanya masuk
kedalam tingkat ketergantungan parsial. Langsung saja untuk
- Pasien yang pertama, bed 1, Tuan A umur 46 tahun no RM
7786543 pasien dokter Budiman dengan diagnosa medis BPH, ada
2 diagnosa keperawatan yaitu yang pertama nyeri akut berhubungan
dengan agen cidera fisik klien mengatakan masih nyeri dengan
skala 4, nyeri seperti terbakar jika digerakkan, terasa tertusuk-tusuk,
klien tampak lemah, merasa nyeri akut belum teratasi. Lanjutkan
intervensi dan planning yang akan dilakukan yaitu observasi nyeri
klien, ajarkan relaksasi nafas dalam, mengedukasi untuk membatasi
aktivitas klien, kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat
ketorolac 2x1 ampul melalui IV.
Selanjutnya untuk diagnose kedua, yang belum teratasi yaitu resiko
infeksi berhubungan dengan proses penyakit. Klien mengatakan ada
infeksi , luka tidak merembes, sudah saya lihat bahwa keadaan luka
cukup baik, perban bersih serta tidak merembes. Masalah yang belum
teratasi, lanjutkan intervensi yaitu monitor tanda-tanda infeksi,
mengganti balut serta secara berkala menganjurkan klien untuk
menjaga kebersihan luka dan kolaborasi dengan dokter mengenai
pemberian antibiotic xefotacsim.
- Setelah itu, dengan Ny. C umur 70 tahun dengan no RM 776588
dengan diagnose medis Ca mammae dextra pasien dokter Winda.
Diagnose keperawatan yang muncul ada 2 yaitu nyeri akut
berhubungan dengan cidera biologis, klien mengatakan masih nyeri
dengan sekala 5, nyeri tertusuk-tusuk jika digerakan terus menerus,
klien tampak lemah. Masalah nyeri akut belum teratasi, lanjutkan
intervensi planning yang akan dilakukan yaitu kaji Kembali nyeri,
ajarkan relaksasi nafas dalam, batasi aktivitas klien, kolaborasi
dengan dokter mengenai pemberian xefotacsim.
Diagnosa kedua yaitu kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
proses penyakit, klien mengatakan ada nanah luka sedikit, berbau, dan
sesikit merembes. Masalah keperawatan belum teratasi. Lanjutkan
intervensi yaitu obeservasi keadaan luka, lakukan perawatan luka steril,
anjurkan klien untuk menjaga kebersihan, dan kolaborasi dengan dokter
mengenai pemberian obat antibiotic.
Cukup, seperti itu yang dapat saya sampaikan dari tim 1, selanjutnya
saya kembalikan kepada karu.
Kepala Ruang (Dian) : Terima kasih untuk ka tim A, baiklah selanjutnya ka tim B untuk
memaparkan hasil operan jaganya
Ketua tim B (Desi) : Baik terima kasih ibu, dari tim B ada 2 pasien dan 1 bednya kosong. 2
pasien termasuk dalam tingkat ketergantungan parsial. Langsung saja
- Pertama atas nama Ny. J umur 57 tahun no RM 7734521 dengan
diagnose PPOK pasien dokter Budiman, diagnose yang muncul ada
2 yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
peningkatan produksi suptum, klien mengatakan masih batuk,
terdengar suara ronkhi. Masalah diagnose belum teratasi, planning
selanjutnya yaitu obeservasi kepatenan jalan nafas, lakukan batuk
efektif, anjurkan klien untuk minum air hangat,, dan kolaborasikan
dengan dokter pemberian ambrokol 30 ml gr 3 hari sekali melalui
oral.
Kemudian untuk diagnose kedua yaitu gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan kurangnya suplai oksigen, klien mengatakan
masih sesak nafas, klien terpasang okasigen dengan nasal kanul 3
liter/menit, rr 28 x/menit. Masalah belum teratasi, kemudian planning
selanjutnya yaitu pantau frekuensi rr pasien, posisikan pasien semi
fowler, anjurkan pasien untuk tidak beraktivitas yang berat serta
kolaborasikan dengan dokter mengenai pemberian terabit nebulizer
dengam amboven 2x1.
- Kemudian pasien yang kedua, yaitu Ny. B umur 55 tahun dengan
no RM 7756423 pasien dokter Budi diagnose medis hipertensi
muncul diagnose keperawatan yaitu ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer berhubungan dengan penyakit hipertensi, klien
mengatakan masih pusing, tekanan darah 145/90 mmHg, nadi 76
x/menit, rr 20 x/menit. Masalah diagnose belum teratasi, untuk
rencana intervensi selanjutnya yaitu obeservasi tanda-tanda vital,
ajarkan pasien relakasasi otot progresif, berikan pendkes tentang
diet hipertensi, kolaborasikan dengan dokter mengenai obat
amplodipin 5 mg 2x1 melalui oral.
Cukup dari saya, saya kembalikan kepada karu.
Kepala Ruang (Dian) : Terima kasih untuk ketua tim A dan B yang sudah menyampaikan
operan jaga dan kondisi pasiennya, sebelumnya dari perwakilan pelaksana
yang dinas siang pada hari ini dan juga penanggungjawab shiftnya ada yang
ingin bertanya masalah pasiennya atau yang masih belum jelas, silahkan?
Perawat pelaksana tim A.1 (Anjani): Saya bu ingin bertanya, kenapa pada luka Ny. C luka
masih merembes? Jahitan rusak atau gimana ya itu?
Kepala Ruang (Dian) : Baik, apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
Perawat Pelaksana tim B.1 (Atika) : Saya bu, terima kasih atas waktunya, saya ingin
mengklarifikasi kepada pasien atas nama Ny. J dengan diagnosa medis
PPOK, pasien kelolaan dari tim 2, apakah tadi pasien sudah diposisikan
semi fowler atau belum ya?
Kepala Ruang (Dian) : Baik silahkan perwakilan dari tim A untuk menjawab pertanyaan dari
perawat ibu Anjani
Perawat pelaksana tim A.2 (Indri): Baik terima kasih, saya akan menjawab pertanyaan bu
anjani kenapa lukanya merembes? karena proses penyembuhan luka pada
pasien memang cukup lama, karena faktor usia juga, usia pasien 70 tahun,
pasien juga sering bergerak, karena pasien sering tidak tenang sehingga itu
menghambat penyembuhan luka, jadi seperti itu.
Kepala ruang (Dian) : Baik, apakah ada tambahan?
Perawat pelaksana tim A.3 (Amalia) : Saya ingin sedikit menambahkan untuk Tn.A dan Ny.C
belum ditambahkan terkait nutrisi yang diberikan agar mempercepat
penyembuhan luka jahitan seperti buah yang dianjurkan yaitu jeruk dan
makanan yang mengandung protein seperti ikan salmon lalu biji-bijian serta
apa sajakah makanan yang harus dibatasi untuk dikonsumsi. Selain itu juga
memberitahukan pada klien untuk meminimalisir gerak agar jahitan tidak
rusak sehingga mengakibatkan resiko infeksi. Cukup dari saya.
Kepala ruang (Dian) : Baik, untuk perwakilan dari Tim B silahkan
Perawat pelaksana tim B.2 (Anik) : Baik saya akan menjawab pertanyaan dari bu Atika,
pasien itu sudah diposisikan semi fowler bu tetapi pasien sering berubah posisi
karena makan ataupun duduk dan lain sebagainya jadi pasien akan susah
Kembali ke posisi semi fowler, jadi kita harus memantau pasien untuk
membenarkan posisi pasien ke semi fowler, seperi itu apakah ada yang ingin
diklarifikasi lagi bu Atika atau bu diah?
Perawat pelaksana tim B.3 (Diah) : baik terimakasih untuk kesempatan nya, saya ingin
menambahkan untuk pasien ny. j seperti yang sudah dijelaskan oleh mbak Desi
terkait dengan sesak nafasnya, selain diberikan tindakan nebulizer untuk
mengurangi sumbatan jalan nafas, pasien juga dapat diberikan latihan ringan
seperti Pursed-lip Breathing, Ini merupakan teknik bernapas sebagai cara
mengatasi sesak napas yang sederhana dan mudah dilakukan. Teknik ini
membantu memperlambat laju pernapasan Anda, yang membuat setiap napas
lebih dalam dan lebih efektif.
Kepala Ruang : Terima kasih kepada rekan-rekan semua yang sudah menyampaikan kondisi
pasiennya, sebelum kita melakukan ronde keperawatan ke bed pasien disini
saya ada masukan untuk ka tim A dan ka tim B dimana tadi untuk kondisi
pasien Ny.C karena lukanya lama sembuh dilihat dari faktor usia juga, jadi
kita perlu memberikan pemberitahuan kepada keluarga pasien untuk
lingkungannya agar selalu bersih, sehingga tidak terjadi infeksi karena dilihat
dari faktor usianya memang lama sembuh jadi kita yang harus memberikan
informasi yang lebih akurat kepada keluarga pasien . dan untuk Ny S dengan
diagnose PPOK, nanti dikoordinasikan lagi kepada keluarga pasien bahwa
pentingnya penggunaan oksigen pada pasien , kita berikan informasi kepada
keluarga pasien mengenai pentingnya posisi semi fowler untuk pasien. Baik
sebelum kita akhiri kita langsung ke pasien saja untuk melakukan operan
jaga.

Anda mungkin juga menyukai