Makalah Manajemen Patient Safety - Kel 5
Makalah Manajemen Patient Safety - Kel 5
Makalah Manajemen Patient Safety - Kel 5
DOSEN PENGAMPU:
Ns. EGIDIUS UMBU NDETA, S.Kep, M.Kes
Ns. IGNATIUS NANDANG,S.Kep
KELOMPOK 5
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi
2. Untuk mengetahui tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
3. Untuk mengetahui metode Sterilisasi dan Desinfeksi
4. Untuk mengetahui perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi
5. Untuk mengetahui contoh Sterilisasi dan Desinfeksi
C. MANFAAT PENULISAN
1. Sebagai pegetahuan mengenai pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi
2. Sebagai pegetahuan mengenai tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
3. Sebagai pegetahuan mengenai metode Sterilisasi dan Desinfeksi
4. Sebagai pegetahuan mengenai perbedaan antara Sterilisasi dan
Desinfeksi
5. Sebagai pegetahuan mengenai contoh Sterilisasi dan Desinfeksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pengertian desinfeksi
Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada
sterilisasi susu, membunuh kuman: tbc, brucella,
Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella, Shigella
dan difteri Suhu 65 C/ 30 menit
b. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang
populer pada kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam
bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat.
Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat
yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian
diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen
dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai
masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty.
Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif
seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu
10 20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
c. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang
digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai
antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0.4% larutan pada
detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2%
klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan
antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif
terhadap bakteri Gram (+) maupun Gram (-). Efektivitasnya
pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada
hidroksiapatit dan salivary mucus.
d. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan
melepaskan ion halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini
dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan
oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan
Betadine).
e. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan
untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak
dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan
sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri
dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan
laboratorium.
f. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan
banyak digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah
terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai
desinfektan (misalnya Dettol).
B. SARAN