0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
209 tayangan16 halaman

Pengenalan Alat Laboratorium

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 16

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM SATUAN OPERASI I


PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Oleh
PIPIT SAVITRI
05031382126082

TEKNOLOOGI HASIL PERTANIAN


TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pengujian. Peralatan laboratorium terdiri dari peralatan mesin, perkakas,
perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk
pengujian produksi dalam skala terbatas (Raharjo, 2017). Sebelum memulai
melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan harus
mengenal alat-alat praktikum dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa
digunakan dalam laboratorium. Untuk menghindari kecelakaan dan gagalnya
percobaan dalam kegiatan praktikum maka perlu adanya pemahaman dan
pengenalan terhadap alat-alat praktikum yang digunakan, sehingga memudahkan
dalam proses kegiatan (Lathifah & Arifin, 2019).
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun
praktikum terutama dalam proses praktikum. Ada banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau
pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Alat-alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit
mungkin (Falihi, 2016).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui
fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium
khususnya pada praktikum Satuan Operasi.

1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Gelas ukur


Gelas ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik, berbentuk
seperti pipa yang mempunyai kaki/ dudukan sehingga dapat ditegakkan. Ukuran
gelas ukur 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml, 100 ml, 200 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1000
ml, Fungsinyauntuk mengukur suatu larutan dengan tertentu yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi (Susanti, 2017).
Cara mengukur volume bahan cair menggunakan gelas ukur adalah sebagai
berikut
a. Gunakan gelas ukur yang ukurannya sesuai dengan volume bahan yang akan
diukur.
b. Bacalah skala pada gelas ukur dan tentukan harga setiap skala, misalnya tiap
skala 0,1.
c. Gelas ukur diisi dengan bahan yang akan diukur volumenya.
d. Skalanya dibaca sesuai dengan yang diinginkan. Pembacaan skala harus lurus
dengan mata. Perhatikan permukaan zat cair yang diukur. Bila permukaan
cekung dibaca pada bagian terbawah permukaan dan bila permukaannya
cebung bacalah pada permukaan paling atas.
e. Jika volume yang sudah diingkan sudah tepat, tuangkan ke dalam wadah yang
lain .

2.2. Pipet ukur


Pipet ukur yaitu alat gelas menyerupai pipa dengan salah satu ujungnya
menyempit. Terdapat skala pada batangnya dan mulut yang lain lebar. Ukuran
pipet ukur yaitu 15 ml, 10 ml, dan 25 ml. Pipet ukur digunakan untuk
menambahkan zat cair dengan volume tertentu yang dapat dilihat dari skala pada
saat penambahan cairan tersebut. Cara menggunakan pipet ukur yaitu
dihubungkan dengan pipet filler kemudian bahan kimia diambil sesuai menincus
dan skala yang tertera (Susanti, 2017).

2 Universitas Sriwijaya
3

2.3 Pipet Volume


Pipet volume berbentuk mirip pipa akan tetapi terdapat cembungan pada
tengah-tengah batang pipa tersebut. Pada batang pipet volume terdapat tanda batas
melingkar dan tulisan angka yang menyatakan volume pipet tersebut. Ukuran
pipet volume yaitu 1 ml, 2 ml, 5 ml, 10 ml, 20 ml, 25 ml, 50 ml, dan 100 ml.
Kegunaan pipet volume ini adalah untuk mengambil dan memindahkan cairan
dengan volume tertentu sebagaimana yang tertera pada batang pipet volume. Cara
menggunakan pipet volume adalah dengan menghubungkan ujung atas pipet
volume dengan pipet filler, kemudian larutan disedot sampai tanda batas yang
melingkar di pipa atas badan pipet volume. Selanjutnya pendahkan pipet volume
ke wadah yang baru (Susanti, 2017).

2.4 Piknometer
Piknometer adalah alat yang terbuat dari kaca, dengan penyumbat ketat
dengan pipa kapiler yang melaluinya sehingga gelumbung udara dapat lolos dari
alat tersebut. Piknometer digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair. Cara
menggunakan piknometer adalah pertama piknometer kosong ditimbang terlebih
dahulu. Massa piknometer kosong dicatat, kemudian piknometer diisi dengan zat
cair yang akan ditentukan massa jenisnya sampai penuh. Setelah itu piknometer
ditutup menggunakan tutupnya. Pastikan bahwa piknometer terisi penuh dengan
zat cair, dengan memastikan bahwa tidak ada gelembung udara. Kemudian
piknometer yang telah terisi tersebut ditimbang dengan neraca. Catat massa
piknometer berisi cairan tersebut. Massa jenis cairan dihitung dengan membagi
massa cairan dengan volume piknometer (Susanti, 2017).

2.5 Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur)
ataupun perubahan suhu.Salah satu jenis termometer adalah termometer ruang.
Termometer ruang adalah termometer yang berfungsi untuk mengukur suhu pada
suatu ruangan, baik ruang penyimpanan maupun suhu kamar.Sampai saat ini
diketahui terdapat dua jenis termometer, yaitu termometer digital dan termometer
nondigital. Termometer nondigital terbagi dua yaitu termometer air raksa dan

Universitas Sriwijaya
4

termometer alkohol. Prinsip dasar dari alat ukur ini adalah fenomena pemuaian
yang merupakan indeks temperatur (Fadilah & Hilma, 2020).

2.6 Pipet tetes


Pipet tetes digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur.
Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian
yang berbeda. Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu
memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini
dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan
karet di bagian atasnya (Nurmayanti, 2020).

2.7 Neraca Analitik


Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat
ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitudengan penggunaan sumber
tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum
digunakankemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera
pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang. Neraca analitik
berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media
untuk bakteri, jamur atau media tanamkultur jaringan dan mikrobiologi dalam
praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi (Tirtasari, 2017).

2.8 Gelas kimia


Gelas Kimia Adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai tempat untuk
melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk
analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada
analisis titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 ml sampai 5
Liter. Jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi
(secara kuantitatif) (Nurmayanti, 2020).

2.9 Viskometer
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan kekentalan (viskositas) suatu zat
cair adalah viskometer. Alat ukur kekentalan ini dapat mengukur tingkat
kekentalan suatu zat cair dengan akurat dan spesifik sesuai dengan standar yang
telah ditentukan. Viskometer merupakan alat pengukur kekentalan suatu fluida.

Universitas Sriwijaya
5

Viskometer yang umum digunakan adalah viskometer peluru jatuh, viskometer


tabung/kapiler/Ostwald, dan sistem rotasi (Regina et al, 2018)

2.10 Viskometer Otswald


Viskometer Ostwald merupakan salah satu jenis viskometer yang banyak
digunakan. Viskometer Ostwald memerlukan sampel yang lebih sedikit
dibandingkan viskometer yang lain. Prinsip yang digunakan adalah dengan
mengukur waktu yang diperlukan oleh cairan untuk melewati dua titik yang telah
ditentukan pada sebuah tabung kapiler vertikal (Sinila, 2016). Viskometer
Ostwald alternatif dapat digunakan untuk menentukan nilai viskositas zat cair
yang belum diketahui nilainya. Penentuan nilai ini dilakukan dengan
membandingkan nilai viskositas cairan pembanding yang sudah diketahui nilainya
dengan cairan lain yang belum diketahui nilai viskositasnya (Regina et al, 2018).

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2022
pukul 13:00 WIB sampai dengan selesai ,dilakukan via zoom meeting dirumah
masing-masing.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah: 1) gelas ukur, 2) pipet
ukur, 3) pipet volume, 4) piknometer, 5) termometer, 6) pipet tetes, 7) neraca
analitik, 8) Beaker gelas, 9) viskotester, 10) viskometer Ostwalt.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah: 1) aquadest.

3.3 Cara Kerja


Cara kerja praktikum kali ini adalah:
1. Seluruh praktikan diberikan penjelasan dari asisten tentang alat-alat
laboratorium.
2. Penjelasan tersebut dicatat oleh masing-masing praktikan.
3. Salah satu praktikan ditunjuk untuk menjelaskan kembali tentang salah satu
alat yang telah dijelaskan asisten.

6 Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No Nama Alat Fungsi Gambar
1 Gelas Ukur sebagai alat ukur volume
cairan yang tidak
memerlukan ketelitian
yang tinggi, misalnya
pereaksi/reagen untuk
analisis kimia kualitatif
atau untuk pembuatan
larutan standar sekunder
pada analisis
titrimetri/volumetri.
2 Pipet ukur digunakan untuk
memindahkan larutan
dan cairan ke bagian
yang diinginkan sesuai
dengan ukuran yang
tepat

3 Pipet Fungsi pipet volumetri


volume adalah untuk mengambil
cairan dengan volume
tertentu dengan
ketelitian lebih tinggi.

7 Universitas Sriwijaya
8

4 Piknometer Piknometer adalah alat


yang berfungsi
mengukur nilai suatu
massa jenis atau densitas
dari fluida. Piknometer
adalah alat penetapan
bobot jenis yang praktis
dan tepat digunakan,
yang melengkapi dengan
termometer dan sebuah
kapiler dengan gelas
pentup.
5 Termometer alat untuk mengukur
suhu atau temperatur,
serta perubahan suhu.
Prinsip kerjanya
bermacam-macam,
tergantung pada jenis
termometer.

6 Pipet tetes untuk memindahkan


cairan dengan volume
kecil, dan merupakan
alat ukur untuk
memindahkan cairan
dari wadah aslinya ke
wadah lain dalam jarak
tertentu

Universitas Sriwijaya
9

7 Neraca digunakan untuk


Analitik mengetahui atau
mengukur mass zat cair
atau zat padat yang
sangat kecil dengan
tingkat ketelitian tinggi.

8 Gelas kimia sebagai tempat


mereaksikan bahan,
tempat menampung
bahan kimia berupa
larutan, padatan, pasta
ataupun tepung, tempat
melarutkan bahan dan
tempat memanaskan
bahan.

9 Viscometer Viscometer merupakan


alat untuk menghitung
nilai viskositas atau
kekentalan suatu fluida.

Universitas Sriwijaya
10

10 Viscometer Kegunaan Viskometer


Ostwald Ostwald mengukur
waktu yang di butuhkan
oleh sejumlah fluida
tertentu untuk mengalir
melalui pipa kapiler
dengan gaya yang
disebabkan oleh berat
larutan itu sendiri.
11 Mortal untuk menghancurkan
atau menghaluskan
suatu bahan atau zat
yang masih bersifat
padat atau kristal.

12 Cawan Untuk menguapkan


porselen larutan atau
mengeringkan zat padat
yang basah

13 Spatula untuk mengambil bahan


kimia padat maupun
serbuk pada saat akan di
timbang

Universitas Sriwijaya
11

14 Labu ukur Untuk membuat larutan


dengan konsentrasi
tertentu dan
mengencerkan larutan
dengan keakurasian
yang tinggi, biasanya
digunakan untuk
mendapatkan larutan zat
tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam
ukuran yang terbatas
hanya sebagai sampel
dengan menggunakan
pipet.
15 Erlenmeyer untuk menjadi wadah
dari bahan kimia cair.
Gelas ini juga sering
digunakan untuk proses
titrasi untuk menampung
larutan yang akan
digunakan.

16 Ball pipet alat untuk menyedot


larutan yang dapat
dipasang pada pangkal
pipet ukut. Karet sebagai
bahan filler merupakan
karet yang resisten
bahan kimia.

Universitas Sriwijaya
12

17 Kertas suatu kertas yang umum


Saring digunakan untuk
memisahkan zat padat
dari cairan.

18 Tabung untuk tempat


reaksi mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau
lebih, serta sebagai
tempat
mengembangbiakan
mikroba dalam media
cair.
19 kaki tiga sebagai penahan kawat
kasa dan penyangga
ketika proses pemanasan

20 Plat tetes sebagai penguji


keasaman suatu larutan
atau mereaksikan
larutan . Plat tetes
terbuat dari bahan
porselen dan umumnya
tersedia dalam jumlan 6,
12 dan 16 lubang tetes.

Universitas Sriwijaya
13

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang pengenalan alat laboratorium. Peralatan
laboratorium perlu diketahui oleh setiap praktikan. Praktikan harus mampu
mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagai
macam alat laboratorium. Alat-alat laboratorium diantaranya gelas ukur, pipet
ukur, pipet volume, termometer, pipet tetes, neraca analitik, Beaker gelas,
viskometer, viskometer Ostwalt dan piknometer. Piknometer berfungsi untuk
mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida. Cara penggunaan piknometer
yaitu dengan melihat volume piknometer yang akan digunakan, Kemudian
timbang piknometer kosong. Masukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya
kedalam piknometer tersebut, tidak boleh terlalu penuh karena dikhawatirkan
akan tumpah keluar. Selanjutnya timbang massa piknometer yang telah diisi fluida
tersebut. Kemudian hitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara
mengurangkan massa piknometer berisi fluida dengan massa piknometer kosong.
Penimbangan piknometer menggunakan neraca analitik. Cara penggunaan neraca
analitik yaitu dengan meletakkan alat yang akan ditimbang di atas neraca.
Selanjutnya tekan tombol tare agar bobot piringan menunjukkan angka nol, jangan
membuka neraca terlalu lebar karena udara juga akan menambah bobot alat yang
ditimbang. Selanjutnya catat angka perhitungan massa zat yang ditimbang. Selain
penggunaan piknoneter, dalam praktikum juga mempelajari prinsip penggunaan
viskometer. Viskometer merupakan alat untuk menghitung nilai viskositas atau
kekentalan suatu fluida. Secara sederhana, viskometer mengukur viskositas
dengan melihat kecepatan cairan mengalir melalui gelas kapiler (pipa berbahan
gelas dengan diameter kecil).
Alat-alat yang digunakan di laboratorium mempunyai cara penggunaan
masing-masing yang harus diperhatikan cara penangannnya, karena sebagian
besar dari alat-alat tersebut terbuat dari bahan yang mudah pecah. Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai
prosedur pemakaian. Selain itu dapat mempengaruhi hasil akhir pengujian atau
perhitungan suatu produk. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja
peralatan serta bahan harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum
dilaboratorium satuan operasi.

Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Kesalahan dalam penggunaan alat praktikum yang tidak sesuai prosedur akan
menyebabkan data akhir yang dihasilkan tidak sesuai
2. Ada banyak alat-alat yang sering digunakan dalam laboratorium dan
kebanyakan terbuat dari kaca, akan tetapi ada juga yang terbuat dari kayu,
aluminium, dan plastik atau karet.
3. Alat-alat gelas mempunyai fungsinya masing-masing dalam praktikum satuan
operasi sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan
digunakan dalam praktikum tersebut.
4. Penguasaan penggunaan alat akan sangat membantu dalam pelaksanaan
praktikum selanjutnya.
5. Setiap alat ukur yang terdapat dilaboratorium memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda.

14 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningrum, D., 2020. Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di


Laboratorium Pendidikan. JPLP Jurnal Pengelolaan Laboratorium
Pendidikan, 2 (1), 35-40.

Fadilah, H., & Hilma., 2020. Penaksiran Suhu Ruangan Pada Termometer Dengan
Menggunakan Inverse Regression. Unpjomath, 3 (1), 28-32.

Falihi, M.A.F., 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium. Laporan Praktikum.


Jurusan Ilmu Dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi dan Industri
Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari.

Latihfah, M., & Arifin, R.W., 2019. Animasi Interaktif Pengenalan Alat – Alat
Praktikum Untuk Siswa Kelas X Kimia Analis Pada SMKN 5 Kota Bekasi.
Information System For Educators And Professionals. 3 (2), 189-200.

Nurmawati., 2020. Penerapan Objek 3 Dimensi Pada Buku Kimia Berbasis


Augmented Reality SMA Negeri 1 Plampang. Skripsi. Fakultas Teknik dan
Desain Universitas Bumigora Mataram.

Raharjo., 2017. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Pengelolaan Alat Bahan dan
Laboratorium Kimia. 20 (2): 99–104.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa/article/view/16714/12163.

Regina, O., Sudrajat, H., & Syaflita, D., 2018. Pengukuran Viskositas
Menggunakan Viskometer Alternatif. Jurnal Geliga Sains. 6(2), 127-132.

Susanti, R.S., 2017. Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia


Sebagai Sumber Belajar Siswa SMA Negeri 10 Pontianak. Skripsi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Pontianak.

Tirtasari, N.R., 2017. Uji Kalibrasi (Ketidakpastian Pengukuran) Neraca Analitik


di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES. Indonesian Journal of
Chemical Science. 6 (2), 152-155.

15 Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai