Makalah Tafsir Ayat Ahkam
Makalah Tafsir Ayat Ahkam
Makalah Tafsir Ayat Ahkam
DISUSUN OLEH :
M. FADHIL HAMZAH
(12020414450)
DOSEN PENGAMPUH:
DR. H. ERMAN GANI, MA
Assalamualaikum Wr. Wb
Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta
bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang
penyusun miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
BAB III.........................................................................................................................................8
PENUTUP....................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
B. RumusanMasalah
C. Tujuan Masalah
Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk
dimakan kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW untuk dimakan. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya
untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan “halal”
maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah.
Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau
makanan bergizi.
Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan
boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya
makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging
yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan
api neraka.
2. Makanan haram
Allah mengharamkan semua makanan yang mudhorotnya lebih besar
dari manfaatnya. Hal ini tidak lain untuk menjaga kesucian dan kebaikan
hati, akal, ruh, dan jasad, yang mana baik atau buruknya keempat hal ini
sangat ditentukan-setelah hidayah dari Allah-dengan makanan yang
masuk ke dalam tubuh manusia yang kemudian akan berubah menjadi
darah dan daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya.
Selain itu Islam mengharamkan semua benda yang dapat
menghilangkan kesadaran, membuat tidak berdaya, serta membahayakan
jiwa dan raga. Adapun makanan dari jenis daging binatang, masalah
inilah yang banyak diperselisihkan oleh berbagai agama dan golongan.
2. Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan
dzatnya. Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia
menjadi haram karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan
makanan tersebut. Misalnya: makanan dari hasil mencuri, upah
perzinahan, sesajen perdukunan, makanan yang disuguhkan dalam acara-
acara yang bid'ah, dan lain sebagainya.
Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa
memudhorotkan diri apalagi kalau sampai membunuh diri-baik dengan
segera maupun dengan cara perlahan. Misalnya: racun, narkoba dengan
semua jenis dan macamnya, dan sejenisnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan yang halal adalah makanan yang terhindar dari unsur yang
diharamkan. Baik berupa dzatnya maupun berupa sifatnya. Makanan yang
halal diperoleh dengan jalan yang baik/jalan yang benar. Tidak bertentangan
dengan syari’at islam. Sedangkan makanan yang haram diperoleh dengan
cara yang tidak baik atau tidak benar menenurut syari’at agama.
Makanan dan minuman yang halandapat mendatangkan pahala bagi yang
memakannya atau memperolehnya. Dan makan atau minuman yang haram
akan mendatangkan mudhorot bagi pemakannya.
DAFTAR PUSTAKA