Laporan Magang RESTI HAYATI - 1910211016-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN MAGANG

Unit Pelaksana Teknis Daerah


Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Bukittinggi

PENGUJIAN MUTU FISIOLOGI BENIH CABAI (Capsicum annum L.)


DENGAN METODE UJI DAYA KECAMBAH DI ATAS KERTAS DAN
PASIR

OLEH:

RESTI HAYATI

1910211016

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
LAPORAN MAGANG

Unit Pelaksana Teknis Daerah


Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Bukittinggi

PENGUJIAN MUTU FISIOLOGI BENIH CABAI (Capsicum annum L.)


DENGAN METODE UJI DAYA KECAMBAH DI ATAS KERTAS DAN
PASIR

Oleh :

Resti Hayati

1910211016

Dosen Pembimbing

Shalati Febjislami, S.P.,M.Si.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

PENGUJIAN MUTU FISIOLOGI BENIH CABAI (Capsicum annum L.)


DENGAN METODE UJI DAYA KECAMBAH DI ATAS KERTAS DAN
PASIR

Oleh:

Resti Hayati

1910211016

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Magang Pembimbing Lapang

Shalati Febjislami, SP. Msi Yuliarti, SP


NIP. 199002022019032018 NIP. 196907141998032006

Mengetahui :

Dekan Fakultas Pertanian Ketua UP. Magang


Universitas Andalas Fakultas Pertanian
Universitas Andalas

Dr. Ir. Indra Dwipa, MS Dr.Yulmira Yanti, S.Si. MP


NIP. 196502201989031003 NIP. 19780623200604200

Tanggal Ujian : 17 November 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul
"Pengujian Mutu Fisiologi Benih Cabai (Capsicum annum L.) dengan metode Uji
Daya Kecambah di atas Kertas dan Pasir “sebagai syarat kelulusan Program S1
Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Bersama dengan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orangtua penulis yang telah memberikan dorongan dan semangat


kepada penulis.
2. Ibu Shalati Febjislami, S.P.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis selama kegiatan magang serta mengarahkan penulis
dalam pembuatan laporan magang.
3. Ibu Yuliarti, S.P. selaku dosen pembimbing lapang yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis selama kegiatan magang.
4. Ibu Ir.Irawati, M.P. selaku pimpinan UPTD BPSB Bukittinggi yang telah
menerima penulis untuk melakukan kegiatan magang .
5. Staff di UPTD BPSB Bukittinggi yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis selama kegiatan magang.

Penulis menyadari bahwa laporan yang disusun ini masih memiliki


kekurangan, oleh sebab itu penulis meminta saran atau kritikan dari pembaca
untuk kebaikan pembuatan laporan selanjutnya.

Bukittinggi, 31 Juli 2021

Resti Hayati

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Magang...............................................................................................2
1.3 Manfaat Magang.............................................................................................3
BAB II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................4
2.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................4
2.2 Alat dan Bahan...............................................................................................4
2.3 Prosedur Pekerjaan.........................................................................................4
BAB III. PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN.....................................................6
3.1 Deskripsi Instansi/Perusahaan........................................................................6
3.2 Struktur Organisasi dan Tata Kelola..............................................................6
3.3 Capaian Kinerja Instansi/Perusahaan.............................................................7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................8
4.1 Deskripsi Kegiatan Pekerjaan Magang..........................................................8
4.2 Analisis dan Pembahasan Data.......................................................................8
4.3 Rencana dan Realisasi Kegiatan Magang....................................................11
4.4 Perubahan Pola Pikir Dalam Kegiatan Magang...........................................12
BAB V. PENUTUP................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...................................................................................................13
5.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iv
LAMPIRAN...........................................................................................................15

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Stuktur Organisasi UPTD. BPSB Bukittinggi.........................................................6


Gambar 2. Data perkecambahan benih tanaman cabai pada media kertas filter dan pasir saat
14 HST.................................................................................................................. 9
Gambar 3. Persentase daya berkecambah benih cabai pada media kertas filter dan pasir saat
14 HST................................................................................................................. 10

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dokumentasi kecambah normal dan abnormal benih cabai pada media kertas filter
dan pasir................................................................................................................... 10
Tabel 2. Rencana kegiatan magang........................................................................................ 11

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel hasil analisis daya berkecambah benih cabai pada media kertas..............15
Lampiran 2. Contoh perhitungan kecambah benih cabai........................................................16
Lampiran 3. Dokumentsi pengamatan pertama benih cabai...................................................16
Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan khusus............................................................................16
Lampiran 5. Logbook kegiatan magang................................................................................. 18

vii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pengembangan


sumber daya manusia memiliki peranan dan tanggung jawab dalam
mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin bangsa masa depan yang nantinya
akan memegang peranan penting dan berpatisipasi langsung dalam pembangunan
masyarakat Indonesia. Dalam dunia kerja, setiap perusahaan atau instansi
memiliki aturan dan kebijakan yang berbeda untuk itu mahasiswa dituntut tidak
hanya menjadi mahasiswa yang cerdas, akan tetapi juga perlu adanya softskil dan
hardskil yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan
memposisikan diri dengan lingkungan sekitar dan mempunyai daya saing. Pada
bangku perkuliahan mahasiswa mendapat pengetahuan yang berupa teori yang
diiringi dengan sedikit praktik. Hal ini tidak cukup, karena ilmu yang didapatkan
juga harus diiringi dengan praktik yang direalisasikan dalam kehidupan nyata
dengan melakukan kegiatan magang.

Magang adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman


belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dan merealisasikan ilmu yang didapat
selama perkuliahan pada kehidupan nyata. Kegiatan magang akan menambah
kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kepekaan mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan menyelesaikan suatu
persoalan dengan pola pikir yang terarah dan membangun.

Mahasiswa prodi di bidang pertanian berpeluang untuk magang di instansi


atau perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Salah satu instasi yang
bergerak di bidang pertanian khususnya mengenai benih yaitu UPTD BPSB
Bukittinggi. Kegiatan magang di UPTD BPSB Bukittinggi dapat meningkatkan
wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa salah satunya mengenai pengujian
mutu benih dan uji daya kecambah benih. Salah satu komoditas tanaman yang
diuji daya kecambahnya adalah tanaman cabai.

Kebutuhan masyarakat Indonesia akan cabai tercatat pada kisaran


3kg/kapita/tahun. Apabila jumlah penduduk Indonesia sebanyak 250 juta, berarti
per tahunnya dibutuhkan sebanyak 750.000 ton (Warisno dan Dahana, 2010).
Untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat setiap tahunnya, maka
peningkatan produksi cabai merah perlu dilakukan melalui intensifikasi maupun
ekstensifikasi (Sumarni dan Muharam, 2005).

1
Dalam suatu sistem budidaya, benih memegang peranan yang sangat penting,
yakni benih bermutu merupakan faktor utama suksesnya produksi di bidang
pertanian (Wiguna, 2013). Salah satu indikator benih bermutu adalah memiliki
viabilitas dan vigor yang baik. Benih yang memiliki viabilitas dan vigor yang baik
akan mampu bertahan dan berkecambah serta menghasilkan tanaman yang
tumbuh baik di lapangan yang beragam dan luas (Wartapa et al., 2009; Pulungan
et al., 2014).

Pengujian mutu benih merupakan hal rutin yang dilakukan dalam rangka
proses sertifikasi. Salah saru pengujian rutin yang dilakukan adalah pengujian
daya berkecambah. Daya kecambah benih merupakan salah satu parameter yang
bersifat langsung menggambarkan viabilitas benih. Oleh karena itu pengujian
daya berkecambah menjadi penting untuk dilakukan pada benih-benih tanaman
sebelum diedarkan kepada petani. Benih dikategorikan mempunyai daya
kecambah yang baik apabila persentase perkecambahannya lebih dari 80 %
(Rukmana dan Yuniarsih 2001).

Pengujian viabilitas benih selama ini umumnya dilakukan dengan


menggunakan media perkecambahan kertas, pasir, kompos dan tanah. Pemilihan
jenis media perkecambahan yang tepat akan mempengaruhi hasil uji viabilitas.
Hal ini penting dalam pengembangan prosedur pengujian agar suatu metode dapat
terstandarisasi dengan hasil yang tepat (Yuniarti dan Megawati, 2017).

Menurut Widajati et al. (2012) pengujian daya berkecambah untuk benih


yang berukuran kecil dapat menggunakan metode uji di atas kertas (UDK) dan uji
antar kertas (UAK). Adapun spesifikasi substrat untuk pengujian daya
berkecambah adalah: (1) kertas harus berpori, memungkinkan akar tumbuh (2)
bebas dari cendawan, bakteri dan bahan beracun yang dapat memengaruhi
perkecambahan, (3) tetap kuat selama jangka waktu pengujian, (4) mampu
menahan air cukup selama pengujian, dan (5) pH 6,0-7,5. Substrat/media
perkecambahan diperlukan dalam kegiatan pengujian perkecambahan benih.
Secara fisik, media harus mempunyai porositas yang tinggi, drainase dan aerasi
yang baik (Hardiwinoto et al, 2011).

Salah satu varietas benih cabai yang dilakukan pengujian untuk memenuhi
persyaratan sebagai benih bermutu yaitu varietas kopay. Cabai kopay adalah cabai
varietas lokal jenis cabai merah keriting dari kota Payakumbuh Sumatera Barat.
Berdasarkan penjabaran diatas maka pada kegiatan magang di UPTD BPSB
Bukittinggi dilakukan kegiatan tugas khusus yaitu pengujian mutu fisiologi benih
cabai (Capsicum annum L.) dengan metode uji daya kecambah di atas kertas dan
pasir.

2
1.2 Tujuan Magang

Tujuan umum dilaksanakan kegiatan magang diantaranya yaitu untuk


memenuhi syarat penyelesaian studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Andalas, menyiapkan mahasiswa untuk dapat bekerja secara
maksimal dikehidupan yang nyata setelah menyelesaikan studi, meningkatkan
kepekaan mahasiswa dalam menyikapi permasalahan yang terjadi.

Tujuan khusus dilaksanakan kegiatan magang diantaranya yaitu menambah


wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya benih bersertifikasi (bermutu),
mempelajari proses sertifikasi benih mulai dari pengujian mutu benih sampai pada
proses pelabelan benih. Salah satu kegiatan khusus yang dilakukan yaitu uji daya
kecambah benih cabai varietas kopay dengan menggunakan media kertas dan
pasir, kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan secara lansung
pengujian daya berkecambah.

1.3 Manfaat Magang

Manfaat umum dilaksankannya kegiatan magang di UPTD BPSB diantaranya


yaitu terpenuhinya syarat penyelesaian studi S1 Agroteknologi, mengetahui
seberapa jauh ilmu yang telah didapat di perkuliahan dibandingkan dengan yang
ada di lapangan, memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika masuk di dunia kerja.

Manfaat khusus dilaksanakannya kegiatan magang di UPTD BPSB yaitu


mahasiswa dapat melihat dan mempratekkan secara lansung proses pengujian
benih bersertifikasi, menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai
pentingnya benih bersertifikasi (bermutu), mempraktekkan secara lansung uji
daya kecambah benih cabai dengan metode di atas kertas dan pasir .

3
BAB II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli - 23 Agustus 2021 dan


pelaksanaan tugas khusus dilakukan pada tanggal 9 Agustus - 23 Agustus 2021 di
UPTD BPSB Bukittinggi Jl. Dr. Hamka No.102, Pakan Kurai, Kec. Guguk
Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu kertas filter, tisu, petridish, pinset, spayer,
pena, stiker, label, nampan, sekop, ayakan pasir, gembor, alat dokumentasi. Bahan
yang digunakan yaitu pasir, air dan benih cabai varietas kopay.

2.3 Prosedur Pekerjaan

Uji daya berkecambah dilakukan dengan uji diatas kertas (top paper)
menggunakan kertas filter diatas petridish dan uji daya kecambah pada media
pasir. Pengujian ini menggunakan 100 benih dengan empat ulangan pada masing -
masing perlakuan.

Uji daya kecambah benih cabai dengan metode di atas kertas.

1. Kertas filter (1 lembar) dan tisu (3 lembar) digunting berbentuk lingkaran


sesuai dengan ukuran petridish.
2. Kertas filter dan tisu disemprot dengan air hingga lembab dan diletakkan
pada petridish.
3. Benih cabai disemai di atas kertas sebanyak 100 benih pada empat
petridish.
4. Petridish ditutup untuk menjaga kelembaban, diberi label dan diletakkan
di ruangan yang terkena cukup cahaya.
5. Kondisi benih dan kertas filter diperiksa secara berkala. Jika kering kertas
filter disemprot kembali dengan air secara merata.

Uji daya kecambah benih cabai dengan metode pasir

1. Pasir diayak dan ditempatkan pada masing-masing boks untuk penyemaian


benih cabai.
2. Pasir disiram dengan air hingga lembab.
3. Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm sebanyak 100 lubang.

4
4. Benih cabai disemai satu benih perlubang, kemudian ditutup kembali
dengan pasir dan diratakan.
5. Boks diberi label dan ditutup dengan tutup transparan.
6. Kondisi benih diamati, tutup boks dibuka jika benih sudah berkecambah
hingga menyentuh tutup boks.
7. Kondisi benih dan pasir diperiksa secara berkala. Jika kering, pasir
disemprot kembali dengan air secara merata.

Parameter pengamatan

Parameter yang diamati adalah jumlah kecambah normal, kecambah


abnormal, jumlah benih mati dan daya berkecambah. Kriteria kecambah normal
yaitu kecambah tumbuh dengan sempurna ditandai dengan akar dan batang
berkembang baik, daun berkembang baik dan hijau. Kriteria kecambah abnormal
yaitu kecambah cacat, kecambah rusak dan layu. Kriteria benih mati diantaranya
benih tidak berkecambah dan benih busuk.

Pengamatan dan penghitungan kecambah normal dilakukan pada hari ke-7


dan ke-14. Daya berkecambah dihitung berdasarkan jumlah kecambah normal
pada hitungan pertama, yaitu hari ke-7 dan hitungan kedua, yaitu hari ke-14
setelah penanaman (International Seed Testing Assosiation 2009).

ΣKecambahnormal ( pengamatan 1+ pengamatan2 )


Daya kecambah(%)= × 100 %
Σ Benih yang dikecambahkan

5
BAB III. PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN

3.1 Deskripsi Instansi/Perusahaan

Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih


atau disingkat UPTD BPSB Bukittinggi merupakan salah satu instansi yang
bergerak di bidang pertanian. UPTD BPSB Bukittinggi berada di bawah naungan
Dinas Pekebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura. UPTD BPSB terbagi dalam
empat bidang yang terdiri dari bidang penilaian verietas dan kultivar, bidang
sertifikasi benih, bidang pemasaran dan bidang laboratorium.

Pada bidang penilaian varietas dan kultivar kegiatan yang dilakukan yaitu
melakuan penilaian varietas unggul lokal di Sumatera Barat yang akan dijadikan
varietas unggul. Kegiatan di bidang pemasaran yaitu melakukan pengawasan
peredaran benih.

Pada bidang sertifikasi benih yaitu menjalankan proses sertifikasi benih


mulai dari penilaian lapangan hingga mengeluarkan sertifikat dan label. Pada
bidang laboratorium kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan pengujian mutu
benih diantaranya uji kadar air benih, melakukan analisis kemurnian benih, uji
daya kecambah benih dengan metode kertas, oven dan pasir.

3.2 Struktur Organisasi dan Tata Kelola


dan Sertifikasi
Kepala UPTD Balai Benih
Pengawasan
Ir. Irawati, MP
NIP.19640119.199202.2.001

Koor. Kelompok Jabatan Kepala Sub. Bagian Tata


Fungsional Usaha

Ir. Abrar Hamdy Nurman, SP. MIL


NIP.19621010.198703.1.001 NIP.1977090.200501.1.004

Kepala Seksi Penilaian Kepala Seksi Pengawasan


Varietas Mutu dan Sertifikasi Benih
Syofrinaldi Nasrida Putra,SP
Arfan, SP. MM
NIP.19790214.200604.1.005
NIP.1966078.199903.1.002

6
Gambar 1. Stuktur Organisasi UPTD. BPSB Bukittinggi

UPTD BPSB Bukittinggi adalah suatu badan pemeritahan yang bertugas


sebagai pelaksanaan pengawasan mutu benih pada bidang laboratorium dimana
kegiatannya dimulai dari pengujian benih sampai pelepasan varietas dan
sertifikasi benih yang mengacu pada ketentuan ISTA. BPSB Bukittinggi dipimpin
oleh kepala UPTD BPSB yang membawahi pejabat struktural yang terdiri dari
kepala seksi penilaian varietas, kepala seksi pengawasan mutu, seksi sertifikasi
benih dan kepala subbagian tata usaha.

BPSB Bukittinggi menjalankan tugas antara lain yaitu melakukan


pengawasan peredaran benih yang meliputi: Investarisasi, pendaftaran dan
penilaian ulang pengedar benih, pengecekan mutu benih, monitoring stok benih
dan penanganan kasus perbenihan. Pengawasan peredaran benih yang dilakukan
bertujuan untuk melindungi petani konsumen benih terhadap peredaran benih
yang tidak bermutu dan benih ilegal, melindungi pengedar benih yang telah
mematuhi peraturan perbenihan, menegakkan peraturan perbenihan.

3.3 Capaian Kinerja Instansi/Perusahaan

Capaian kinerja instansi UPTD BPSB Bukittinggi diantaranya mempunyai


laboratorium yang telah terakreditasi A. UPTD BPSB Bukittinggi juga telah
menampung lebih dari 300 penangkar benih di Sumatera Barat, telah melepas
sebanyak 16 varietas unggul tanaman pangan sejak tahun 2007 dan 30 varietas
unggul tanaman hortikultura sejak tahun 1994 di Sumatera Barat.

7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kegiatan Pekerjaan Magang

Kegiatan magang di UPTD BPSB Bukittinggi dibagi dalam empat bidang


diantaranya bidang laboratorium, pemasaran, sertifikasi benih dan penilaian
varietas dan kultivar. Pada minggu pertama hingga minggu keempat mahasiswa
melakukan kegiatan magang di bidang laboratorium. Kegiatan yang dilakukan
pada bidang laboratorium yaitu uji kadar air benih padi dan jagung menggunakan
moisture tester, melakukan analisis kemurnian padi dengan cara memisahkan
kotoran benih seperti pasir, benih hampa dan rumput, melakukan uji daya
kecambah benih padi dengan menggunakan metode kertas digulung, masing-
masing gulungan disusun 100 benih padi, melakukan uji daya kecambah benih
cabai di pasir dengan menggunakan pasir yang steril.

Kegiatan magang pada minggu kelima dilakukan pada bidang pemasaran.


Mahasiswa mendengarkan penjelasan mengenai bidang pemasaran yang memiliki
fungsi diantaranya mengawasi peredaran benih. Mahasiswa membantu
mengarsipkan file, mengantarkan benih yang akan dilakukan pengujian ke bidang
laboratorium.

Kegiatan magang pada minggu keenam dilakukan pada bidang sertifikasi


benih. Pada bidang ini kegiatan yang dilakukan yaitu mendengarkan penjelasan
mengenai bidang sertifikasi benih, membuat format formulir sertifikasi benih,
merapikan file.

Kegiatan magang pada minggu ketujuh dilakukan pada bidang penilaian


varietas dan kultivar. Pada bidang ini kegiatan yang dilakukan yaitu
mendengarkan penjelasan mengenai bidang penilaian varietas, membaca buku
mengenai varietas yang telah dilepas, menguji kadar air benih padi, ikut ke
lapangan melihat varietas cabai lokal, mengukur tinggi dan diameter cabai,
mencocokkan warna buah cabai, menghitung jumlah biji perbuah cabai.

4.2 Analisis dan Pembahasan Data

Pada kedua perlakuan media pengujian daya berkecambah baik kertas


maupun pasir, saat pengamatan pertama (7 HST) belum terdapat benih tanaman
cabai yang berkecambah (lampiran 2 ). Pada pengamatan kedua benih sudah
berkecambah dan sudah dapat dibedakan antara kecambah normal, kecambah
abnormal dan benih mati. Jumlah benih cabai yang berkecambah normal pada
media pasir lebih banyak daripada media kertas filter.

8
Data yang telah didapatkan pada percobaan dianalisis menggunakan
analisis grafik pada sofware Microsoft Excel dengan melakukan uji- t. Kecambah
normal pada kedua perlakuan berbeda nyata, kecambah abnormal pada kedua
perlakuan berbeda nyata, sedangkan benih mati pada kedua perlakuan tidak
berbeda nyata. (Gambar 2).

100 91.75 97.25


*
90
80 Kertas Pasir

70
60
Jumlah

50
40
30
* n
20 s
10 6.75
1.5 1.75 1.25
0
Kecambah Normal Kecambah Abnormal Benih Mati

Gambar 2. Data perkecambahan benih tanaman cabai pada media kertas filter dan
pasir saat 14 HST

Benih cabai yang berkecambah normal ditandai dengan perakaran yang


baik, daun hijau tumbuh baik. Benih cabai yang berkecambah abnormal ditandai
dengan bentuk kecambah cacat, kecambah kerdil dan layu (Tabel 1).

Kecambah normal merupakan kecambah yang menunjukan potensi untuk


berkembang lebih lanjut hingga menjadi tanaman normal. Sedangkan kecambah
tidak normal atau abnormal tidak menunjukan adanya potensi untuk berkembang
lebih lanjut (Stefan, 2013).

Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah : kecambah dengan


pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yang berkembang baik,
jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna hijau, memiliki
tunas pucuk yang baik. Kecambah dangan cacat ringan pada akar, hipokotil/
epikotil, kotiledon, daun primer, dan koleoptil dan kecambah dengan infeksi
sekunder tetapi bentuknya masih sempurna (Sutopo, 1993).

Kriteria kecambah abnormal diantaranya yaitu : kecambah rusak,


kecambah cacat atau tidak seimbang, kecambah yang pada akhir pengujian belum
mencapai ukuran normal. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah
benih normal kecambah pada benih abnormal ukurannya lebih kecil (Sutopo,
1993).

9
Tabel 1. Dokumentasi kecambah normal dan abnormal benih cabai pada media
kertas filter dan pasir

Kecambah Media kertas filter Media pasir

normal

abnormal

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa persentase daya


berkecambah benih cabai paling tinggi terdapat pada uji daya kecambah pada
media pasir sebesar 97,2 % sedangkan pada kertas filter persentase daya
berkecambah sebesar 91,7 %. Data percobaaan dianalisis menggunakan uji-t
didapatkan hasil bahwa uji daya berkecambah pada perlakuan media kertas filter
berbeda nyata dengan perlakuan pada media pasir. (Gambar 3).

100 92 97
Kertas Pasir *
95
Daya Berkecambah (%)

90

85

80

75

70

65
Media

Gambar 3. Persentase daya berkecambah benih cabai pada media kertas filter dan
pasir saat 14 HST

10
Daya berkecambah cabai yang diuji memiliki kategori daya berkecambah
yang baik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Rukmana dan Yuniarsih
(2001) bahwa suatu benih dikatakan mempunyai daya kecambah yang baik
apabila persentase perkecambahannya lebih dari 80%.

Benih cabai varietas kopay merupakan benih yang memiliki mutu fisiologi
yang baik karena memiliki persentase daya berkecambah > 90%. Rahmiana et al
menyatakan bahwa benih bermutu adalah benih yang telah dinyatakan sebagai
benih yang berkualitas tinggi dengan daya tumbuh lebih dari 90%. Penggunaan
media kertas filter dan pasir cocok untuk pengujian daya berkecambah.
Berdasarkan percobaan pada media kertas filter dan pasir mendapatkan persentase
daya berkecambah yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agustin dan
Lestari (2016) menyatakan bahwa pemakaian kertas filter memiliki hasil daya
berkecambah yang baik dengan rata-rata 90 %.

Pengujian daya berkecambah pada media pasir benih mendapatkan


kelembaban dari dua bagian yaitu lapisan pasir bagian atas dan lapisan pasir
bagian bawah. Pasir juga merupakan media yang memiliki sifat porous sehingga
mudah ditembus oleh akar kecambah. Setiap spesies benih memiliki media
perkecambahan yang optimum dan spesifik untuk dapat mendukung proses
perkecambahannya (Muniarti dan Suminar, 2006).

4.3 Rencana dan Realisasi Kegiatan Magang

Rencana kegiatan magang sudah cukup sesuai dengan realisasi, karena pada
kegiatan realisasi masih berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan, untuk
penempatan dalam pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa dibagi dalam
berbagai bidang sesuai arahan instansi. Pelaksanaan tugas khusus sudah sesuai
dengan realisasi namun karena pada saat pengamatan pertama dilakukan tanpa
ada data pembanding maka tugas khusus diulang pada minggu ke 6 dan minggu
ke 7 (Tabel 2).

Tabel 2. Rencana kegiatan magang

No Kegiatan Minggu
.
I II III IV V VI VII

1. Sosialisasi

2. Pelaksanaan kegia-

11
tan magang sesuai
arahan instansi

3. Pelaksanaan kegia-
tan magang sesuai
tugas khusus

4. Pengamatan

5. Studi pustaka

Rencana

Realisasi

4.4 Perubahan Pola Pikir Dalam Kegiatan Magang

Kegiatan magang yang dilaksanakan memberikan perubahan pola pikir pada


mahasiswa diantaranya yaitu mengetahui bahwa lapangan pekerjaan pada bidang
pertanian tidak hanya mengenai bercocok tanam ataupun kegiatan budidaya
melainkan juga terdapat lapangan pekerjaan di instansi pemerintah salah satunya
di BPSB Bukittinggi. Perubahan pola pikir yang didapatkan pada kegiatan
magang yaitu mampu meningkatkan inisiatif mahasiswa untuk bertanya hal baru
yang tidak diketahui, mengetahui cara bersosialisasi dengan baik dan juga
mengetahui cara menjalin kerjasama antar sesama.

12
BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Benih cabai varietas kopay yang diuji merupakan benih yang memiliki
mutu fisiologi tinggi karena daya berkecambah benih lebih dari 90 %. Pengujian
daya berkecambah tanaman cabai pada media pasir mencapai 97% sedangkan
pada kertas filter sebesar 91%. Daya berkecambah pada perlakuan media kertas
filter berbeda nyata dengan perlakuan pada media pasir. Metode pengujian daya
berkecambah menggunakan pasir maupun kertas cocok untuk digunakan untuk
pengujian mutu fisiologi benih cabai varietas kopay. Pasir lebih direkomendasikan
untuk digunakan sebagai media pengujian daya berkecambah, namun jika tidak
tersedia media kertas filter bisa digunakan sebagai alternatif.

5.2 Saran

Diharapkan untuk kegiatan magang selanjutnya mahasiswa diajak untuk


melihat kegiatan penangkaran benih agar lebih memahami kegiatan lansung di
lapangan. Mahasiswa juga diharapkan untuk aktif bertanya mengenai hal yang
tidak diketahui dan dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Harrington,J.F. 1972. Problem of seed storage. Didalam :W.Heydecker (ed). Seed
Technology. Butter Worths. London.

Hardiwinoto, S., Nurjanto, H.H., Nugroho, A.W., &Widiyatno. 2011. Pengaruh


Komposisi dan Bahan Media Terhadap Pertumbuhan Semai Pinus (
Pinusmerkusii). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol. 8 No. 1: 9-18.

Sutopo, lita. 1993. Teknologi Benih Fakultas Pertanian UNIBRAW .Pt raja
grafindo Persada: Jakarta.

Wartapa. A., S. Suhartiningsih, S. Astuti, dam Sukadi. 2009. Pengaruh jenis


pupuk dan tanaman antagonis terhadap hasil cabe rawit (Capsicum
frutescens) Budidaya Vertikultur. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 6 (2) : 142-
156

Wiguna, G. 2013. Perbaikan viabilitas dan kualitas fisik benih cabai melalui
pengaturan lama fermentasi dan penggunaan NaOCl pada saat pencucian
benih. Jurnal Mediagro. 2(2): 68-79.

Yuniarti, N., & Megawati, L. 2017. Pengaruh Metode Perkecambahan dan


Substrat Kertas terhadap Viabilitas Benih Eucalyptus pelita F. Mull
(Theeffect of Method and Germination Paper Substrate on Viability
Eucalyptus pelita F. Mull). Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea.Vol. 6
No. 1: 13-19.

14
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel hasil analisis daya berkecambah benih cabai pada media kertas
filter dan pasir

Pengamat-
an 1 (hari
Pengamatan 2 (hari ke-14)
ke-7)
Media Ulangan
Kecambah Kecamba Kecamba Benih Daya
normal h normal h mati berkecambah
abnormal (%)

Kertas 1 0 90 7 3 90

2 0 93 7 0 93

3 0 93 7 1 93

4 0 91 6 3 91

Rata-rata 0 91,75 6,75 1,75 91,75

Pasir 1 0 99 1 0 99

2 0 95 2 3 95

3 0 97 2 1 97

4 0 98 1 1 98

Rata-rata 0 97,25 1,5 1,25 97,25

Uji T - * * ns *

P Value - 0,002 0,00 0,628 0,002

Keterangan: Data kecambah normal pada pengamatan 1 tidak dianalisis, * =


berbeda nyata, ns = tidak berbeda nyata

15
Lampiran 2. Contoh perhitungan kecambah benih cabai

Perhitungan daya kecambah benih cabai pada media kertas filter

Jumlah kecambah normal( pengamatan 1+ pengamatan2)


Daya kecambah = ×
jumlah benih yang dikecambahkan
100 %
0+367
= × 100 %
400

= 91 %

Lampiran 3. Dokumentsi pengamatan pertama benih cabai

Pasir Kertas filter

Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan khusus

No Dokumentasi Kegiatan

1 Mempersiapkan kertas
filter

2 Menyusun benih cabai


diatas kertas filter

16
3 Benih cabai telah
berkecambah

4 Pengamatan cabai pada


14 HST

5 Menyiapkan media
pasir untuk penanaman
benih cabai

17
6 Pengamatan cabai pada
14 HST

Lampiran 5. Logbook kegiatan magang

No. Tanggal DeskripsiKegiatan Dokumentasi

1. 01 Juli  Pengenalan UPTD


2021 BPSB Bukittinggi dan
pengenalan bidang
laboratorium.

18
2. 02 Juli 1. Studi pustaka
2021 mengenai kadar air
benih
2. Menyemai benih padi
di kertas CD untuk uji
daya kecambah
3. Melakukan kegiatan 1. 2.
analisis kemurnian
benih padi

3.

3. 05 Juli 1. Melakukan analisis


2021 kemurnian benih padi
2. Menyemai benih
kacang panjang
dikertas CD
3. Menyemai benih pad i
di kertas CD
1. 2

3.

19
4 06 Juli 1. Menguji kadar air
2021 benih padi
2. Mengambil contoh
kerja padi
menggunakan
mekanikal devider
3. Menimbang benih 1. 2.
padi untuk dijadikan
sebagai contoh kerja
4. Melakukan analisis
kemurnian benih padi
5. Menyemai benih padi
di kertas CD
3. 4.

5.
5. 07 Juli 1. Melakukan
2021 pengamatan daya
kecambah benih padi
2. Melakukan
pengamtan daya
kecambah benih
kacang panjang 1. 2. 3.
3. Menyemai benih padi
di kertas CD

3.

20
6. 08 Juli 1. Menyemai benih padi
2021 di kertas CD
2. Mempersiapkan
media tanam (pasir)
untuk uji daya
kecambah benih 1. 2.
kacang panjang
3. Menyemai benih
kacang panjang di
pasir

3.
7. 09 Juli  Menyemai benih padi
2021 di kertas CD

8. 12 Juli 1. Menyemai benih padi


2021 di kertas CD
2. Melakukan analisis
kemurnian benih padi

1. 2.
9. 13 Juli 1. Menyemai benih padi
2021 di kertas CD
2. Mempersiapkan
media tanam (pasir)
untuk uji daya
kecambah benih
kacang panjang
1. 2.
3. Menyemai benih
kacang panjang di
pasir
4. Melakukan
pengamatan daya
kecambah benih padi
3.

21
10. 14 Juli 1. Menyemai benih padi
2021 dikertas CD
2. Mempersiapkan
media tanam untuk
daya kecambah benih
semangka
3. Menyemai benih 1. 2.
semangka pada media
tanam yang telah
disiapkan
4. Mempersiapkan
media tanam (pasir)
untuk daya kecambah 3. 4.
benih cabai
5. Menyemai benih cabai
pada media tanam
pasir
6. Melakukan analisis
kemurnian benih 5. 6.
jagung
7. Menyemai benih
jagung diatas kertas
stensil

7.
11. 15 Juli  Melakukan
2021 pengamatan daya
kecambah benih
kacang panjang

12. 16 Juli 1. Melakukan pengujian


2021 kadar air benih padi
2. Menyemai benih padi
dikertas CD

1. 2.

22
13. 19 Juli CUTI
2021

14. 21 Juli CUTI


2021
15. 22 Juli 1. Mengamati
2021 pertumbuhan kacang
panjang
2. Menimbang benih
padi untuk dijadikan 1. 2.
contoh kerja
3. Melakukan analisis
kemurnian benih padi
4. Menghitung benih
seledri untuk di
jadikan sampel
pengamatan 3. 4.
5. Menyiapkan media
tanam untuk benih
seledri (cawan petri,
tisu, dan kertas filter)
6. Menyemai benih
seledri diatas media 5. 6
tanam yang telah
dibuat
7. Menyemai benih padi
dikertas CD

7.
16. 23 Juli 1. Menyiapkan media
2021 tanam pasir untuk
benih kedelai
2. Menyemai benih
kedelai di pasir 1. 2.
3. Mengukur kadar air
benih padi
4. Menyemai benih
jagung dikertas CD

3. 4..

23
17. 26 Juli 1. Melakukan analisis
2021 kemurnian benih
2. Menimbang benih
padi untuk dijadikan
contoh kerja
3. Meneyemai benih 1. 2.
padi dikertas CD
4. Melakukan
pengamatan
pertumbuhan benih
padi
3. 4.
18. 27 Juli 1. Menyemai benih
2021 kedelai di kertas CD
2. Menyemai benih padi
dikertas CD
3. Melakukan
pengamatan 1. 2.
pertumbuhan benih
semangka
4. Melakukan
pengamatan
pertumbuhan benih
cabe
3. 4.

19. 28 Juli 1. Menyemai benih padi


2021 di kertas CD
2. Menyemai benih
jagung di kertas CD
3. Melipat kertas CD
untuk dijadikan media
tanam benih
mentimun. 1 2
4. Menyemai/menanam
benih mentimun di
dalam lipatan kertas
CD
3 4

24
20. 29 Juli 1. Mengamati
2021 pertumbuhan benih
padi
2. Menyemai benih padi
di atas kertas CD 1 2
3. Menyemai benih
jagung diatas kertas
CD
3
21. 30 Juli 1. Menyemai benih padi
2021 dan jagung di kertas
CD
2. Melakukan kegiatan
analisis kemurnian 1
benih padi
3. Menimbang sampel
padi yang akan di uji
kadar air
2 3
22. 02 1. Pengenalan bidang
Agustus pengawasan peredaran
2021 benih(pemasaran)
2. Membaca buku
panduan tentang
bidang pengawasan
peredaran benih 1.2.
(pemasaran)

23 03  Membaca buku
Agustus panduan tentang
2021 bidang pengawasan
peredaran benih
(pemasaran)

24 04  Menginput data benih


Agustus yang di tanam oleh
2021 petani di Sumatera
Barat .

25
25 05 1. Mengarsipkan file
Agustus laporan dalam proses
2021 sertifikasi benih
2. Membuat format
laporan dalam proses
sertifikasi benih 1. 2.

26 06 1. Menandai halaman
Agustus file yang akan
2021 ditandatangani oleh
kepala UPTD BPSB
Bukittinggi
2. Merapikan format file 1. 2.

27. 09 1 Mempersiapkan
Agustus media tanam untuk
2021 menyemai benih cabai
(tugas khusus)
2 Menyemai benih cabai
1.
di atas kertas
filter+tissu dan pasir
3 Membaca buku
panduan tentang
sertifikasi benih
2.

3.
28 10 1. Penjelasan mengenai
Agustus prosedur sertifikasi
2021 benih
2. Menginput data
1.

2.

26
29 11 LIBUR
Agustus
30 2021
12 1. Penjelasan mengenai
Agustus BPSB
2021

1.
31 13 1. Melihat pengamatan
Agustus pertama kacang
2021 panjang dan semangka

1.
32. 16 1. Mengikuti webinar
Agustus mengenai peredaran
2021 benih
2. Mengukur kadar air
padi 1. 2. 3.
3. Melakukan
pengamatan pertama
daya kecambah benih
cabai
4. Ikut melakukan
33. 17 pengamatan
LIBUR kedua
Agustus
34. 2021
18 1. Mengisi formulir
Agustus penyerahan sampel
2021 padi dari bidang
kultivar untuk diuji di
labor
2. Mengirimkan sampel 1. 2. 3.
benih padi ke labor

27
35 19 1. Mengamati tinggi
Agustus tanaman cabai dan
2021 diameter batang
2. Mengamati warna
buah tanaman cabai
1. 2.

36 20 1. Menghitung biji benih


Agustus cabai
2021 2. Membersihkan
kotoran padi
1. 2.

37. 23 1. Melakukan
Agustus pengamatan kedua
2021 daya kecambah benih
cabai pada media
pasir

1. 2.

28

Anda mungkin juga menyukai