Askep Anemia Picu-Nicu Dwiki
Askep Anemia Picu-Nicu Dwiki
Askep Anemia Picu-Nicu Dwiki
Keluhan
B1 utama :
Breathing
Anemia Gravis,
Klien dapatDypsnea,
bernapasOedem Anasarka
spontan. RR klien 28x/menit, SpO2: 100%, tidak terdapat retraksi dinding
dada, tidak terdapat pernapasan cuping hidung.
Riwayat Penyakit sekarang : Hari perawatan ke - 5. Ibu klien mengatakan sejak 3 minggu yang lalu
klien pucat,
B2 Bood tetapi
: HR belum segera Akral
109x/menit. diperiksakan,
dingin, lima
CRThari
> 3yang laluturgor
detik, di pagi> hari kliensuhu
2 detik, terlihat
34,3sesak
o nafas
C. Klien
dan sesak semakinedema
mengalami parahpada
ketika klien menyusu
ekstermitas, pada ibu,
ictus cordis tidakBAB berlendir
terlihat, hijau dan
konjungtiva mengalami
anemis, suara
penurunan BB sebulan terakhir,
jantung S1-S2 tunggal. akhirnya pada malam hari menjelang isya’ klien segera dilarikan ke
RSU Kaliwates dengan keluhan klien lemah, sesak nafas, dan bengkak pada tubuhnya, di RSU
kaliwates
B3 Brainpemasangan
: KU lemah, infus sampai 3 jam karenakan
klien merintih, sulit, S : 38 openurunan
tidak mengalami C dapat injeksi antrain 100
kesadaran, pupilmg, BAK
isokor,
(+) BAB cair, setelah itu di rujuk ke RSDS dr. Soebandi Jember sekitar pukul 23.00
konjungtiva anemis, kesadaran composmentis, reflek cahaya mata kanan (+) mata kiri (+) dan wib dikarenakan
tidak ada ruang
tidak ICU anak.
ada riwayat klien terpasang O2 NRM ketika di IGD. Setelah dari IGD klien dibawa ke
kejang.
ruang PICU. di ruang picu didapatkan pengkajian sebagai berikut: klien mengalami sesak napas dan
terlihatBladder
B4 pucat, terdapat ekimosis, terlihat
: Klien menggunakan adanya
pampers, retraksi
yang digantidinding
setiap 2xdada dan pernapas
sehari, warna urine cuping hidung.
kuning, dan
Klien mengalami hipotermia dan adanya
aroma khas. Klien dapat BAB BAK spontan edema pada ekstermitas bawah. Badan klien tampak lemas,
skala nyeri 5 BPS, Nafas spontan, klien menangis, BAK dan BAB spontan 40 cc, klien terpasang NGT,
tidak ada
B5 residu,
Bowel klienterpasang
: Klien muntah,. NGT
Terapidan
yang telah diberikan
mendapat adalah O
nutrisi enteral 2 nasalASI
berupa kanul,
8x15Vit. K, ranitidin
cc/24 2x8
jam. Tidak
o
mg, cefotaxime 3x250mg.
terdapat melena, RR kering
mulut = 48 x/dan
menit, HR– =pecah.
pecah 116x/BBS:
menit, Suhu = 36,7 C, SaO2 = 98%.
8 Kg.
Riwayat Penyakit Dahulu : ibu klien mengatakan bahwa sebelumnya sekitar 4 bulan yang lalu klien
juga pernah dirawat di RS Balung karena trombosit klien yang rendah, menurut ibu klien, klien tidak
pernah disuapin makan karena setiap kali disuapin makan klien selalu memuntahkannya kembali,
menurut ibu klien, klien juga belum bisa berdiri, duduk dan merangkak hanya bisa berbaring dan mika
miki saja.
Riwayat Penyakit Keluarga: ibu kalien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang mempunyai
penyakit menular, turunan, dan sakit seperti klien saat ini.
B6 Bone dan Integument : Klien mengalami edema pada ekstremitas. Terdapat ekimosis pada
abdomen dan punggung, terdapat juga luka pada telinga kanan dan kiri dan genetalia, terdapat
bekas alergi pada seluruh badan, Klien terpasang infus pump dan syringe pump di tangan kanan.
Turgor kulit menurun, rambut tipis, kotor tidak berketombe, tidak rontok, dasar kuku sianotik,
tidak terdapat polip pada hidung, mukosa bibir pucat, pergerakan sendi bebas.
B8 Bonding Attachment : Klien selalu diajak interaksi oleh ibu dan ayahnya, dan dibacakan ayat-
ayat alquran, dzikir dan juga sholawat, orang tua tampak cemas.
B9 Behavior and community : Keluarga mengatakan sebelumnya klien dapat beraktivitas dengan
baik seperti ikut mengaji, sekolah TK B, dan juga bermain Bersama teman sebaya. Namun klien
biasanya lebih banyak diam karena tubuhnya yang kurus.
PPT:
PPT Penderita 17.3
PPT Kontrol 10.7 Beda dengan
kontol < 2 detik
APPT:
APPT Penderita 30.8
APPT Kontrol 28.1 Beda dengan
kontol < 7 detik
Defisit nutrisi
Resiko infeksi
Gangguan integritas
kulit/jaringan
DAFTAR DX. KEPERAWATAN/MASALAH KOLABORATIF
(URUTKAN BERDASAR PRIORITAS MASALAH)
NO
TGL JAM Dx. Keperawatan TTD
DX
29/03/2022 17.05 1 Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) Dwiki
29/03/2022 17.05 2 Defisit nutrisi (D.0019) Dwiki
29/03/2022 17.05 3 Termoregulasi tidak efektif (D.0149) Dwiki
29/03/2022 17.05 4 Resiko infeksi (D.0142) Dwiki
29/03/2022 17.05 5 Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0129) Dwiki
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
23/03/2022 Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi (1.03119) Dwiki
Jam 15.20 (D.0019) keperawatan selama 7x24 Observasi :
jam diharapkan Defisit 1. Identifikasi status nutrisi
nutrisi membaik dengan R/ mengidentifikasi status nutrisi
kriteria hasil: yang tepat
Status Nutrisi (L.03030) 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan
1. Cakupan kebutuhan jenis nutrien
protein dan kalori >70% R/ agar kebutuhan kalori dapat
2. Balance cairan seimbang tercukupi
3. Rambut rontok menurun 3. Monitor asupan makan
4. Membran mukosa R/memonitor asupan makan
lembab klien
Terapeutik :
4. Berikan nutrisi melalui enteral
dengan NGT
R/ agar cakupan nutrisi dan
protein terpenuhi
5. Hentikan pemberian makan
melalui NGT jika asupan oral
dapat ditoleransi
R/agar dapat kembali makan
dengan baik
Edukasi:
6. Ajarkan ibu klien tentang diet
yang diprogramkan
R/ ibu memahami program diet
klien
Kolaborasi
7. Kolaborasi dengan tenaga medis
R/ untuk meningkatkan kerja
sama yang baik
29/03/2022 Termoregulasi Setelah dilakukan intervensi Regulasi Temperatur (I. 03119) Dwiki
Jam 15.30 tidak efektif keperawatan selama 7x24 Observasi:
(D.0149) jam maka Termoregulasi 1. Monitor suhu tiap 2 jam
tidak efektif membaik R/ monitoring perubahan suhu
dengan kriteria hasil: 2. Monitor tekanan darah,
Termoregulasi: (L.14134) Frekuensi pernapasan dan nadi
1. Kulit mulai merah R/ mengtahui tanda - tanda vital
2. Kulit tidak pucat klien
3. Suhu tubuh membaik 3. Monitor warna dan suhu kulit
36,5-37,5oC R/ mengetahui perubahan warna
4. Akral hangat dan suhu pada kulit klien
5. Dasar kuku sianotik tidak Terapeutik :
ada 4. Tingkatkan asupan cairan dan
nutrisi yang adekuat
R/ mempercepat proses
penyembuhan
5. Sesuaikan suhu lingkuangan
dengan kebutuhan klien
R/memberikan kenyamanan
sesuai suhu tubuh klien
Kolaborasi:
6. Kolaborasi dengan tim medis
lainnya
R/ profesionalisme dalam
melakukan asuhan keperawatan
29/03/2022 Resiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi (I. 14539) Dwiki
15.40 WIB (D.0142) keperawatan selama 7x24 Observasi:
jam resiko infeksi tidak 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
terjadi dengan kriteris hasil: lokal dan siskemik
Tingkat Infeksi (L.14137) R/ mengetahui tanda dan gejala
1. Suhu tubuh 36,5-37,5oC infeksi
2. Respiratory 40-60x/mnt Terapeutik:
3. Bengkak tidak ada 2. Berikan perawatan kulit pada
4. Kadar leukosit membaik area edema
5. Kebersihan badan baik R/ merawat daerah yang edema
3. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
R/ untuk mengurangi resiko
terjadinya infeksi nosocomial
4. Personal hygine (seka dan
menggangti pampers)
R/ menjaga kebersihan tubuh
bayi
Kolaborasi
5. Kolaborasi dengan tim medis
pemberian antibiotik
R/ untuk mencegah terjadinya
infeksi bakteri dan menghambat
pertumbuhan kuman
P Dx1:
1. Observasi sirkulasi perifer nadi, suhu,
dan warna kulit
2. Monitor panas, nyeri, kemerahan atau
edema pada eksremitas
Dx2:
1. Observasi adanya residu
2. Observasi muntah
3. Monitor asupan nutrisi dan protein
Dx 3 :
1. Pertahankan suhu tubuh 36,6-37,5oC
2. Observasi suhu tubuh tiap 2 jam
3. Monitor warna dan suhu kulit
Dx 4 :
1. Ganti pampers setiap 4 jam
2. Kolaborasi antibiotik injeksi
3. menjaga kebersihan tubuh klien
Dx 5 :
1. Ubah posisi tiap 2 jam
2. Bersihkan area perineal dengan air
hangat