Trigger Case in Critical Care Setting
Trigger Case in Critical Care Setting
Trigger Case in Critical Care Setting
Disusun Oleh :
TIM CT DAN CI CRITICAL CARE
DECOMPENSATIO CORDIS
Pengkajian pada tanggal 7 Maret 2021 jam 21.00 WIB di Ruang ICU RSUD
Riwayat 1 hari sebelum masuk RS pasien mengeluh badan terasa berat dada terasa
ampeg . Di IGD Pasien dilakukan foto thorax dengan hasil cardiomegali. Pemeriksaan
EKG 12 lead : OMI Anterior, Kondisi pasien sesak nafas, sudah terpasang canule
oksigen. Sesampai di ICU pasien diobservasi, karena terlihat cemas karena baru
pertama masuk RS
A. Pengkajian Identitas
kliwon Surakarta, dan hubungan dengan klien adalah sebagai Istri pasien
B. Pengkajian Primer
darah : 160 / 100 mmHg, nadi : 96 x/menit dengan nadi cepat dan tidak teratur,
suhu : 37,2 °C, CRT < 2 detik, SPO2 95 % dan akral hangat. Disability didapatkan
data yaitu tingkat kesadaran composmentis, keadaan umum tampak lemah dan
gelisah, GCS : 15, pupil isokor dengan reflek cahaya baik. Eksposure tidak
didapatkan lesi.
C. Pengkajian Sekunder
Sign and Symtom, pasien mengeluh dada terasa ampeg dan seseg dengan GCS:
didapatkan tekanan darah 160 / 100 mmHg, nadi : 96 x/menit ireguler, RR: 24
x/menit, SPO2 95 %, suhu : 37,2 °C, pupil isokor dengan reflek cahaya baik.
maupun makanan.
apapun sebelumnnya.
Last oral intake solid or liquid, pasien makan terakhir tidak terkaji karena
rumah dengan berdagang, sudah 1 hari sebelum masuk RS pasien mengeluh badan
terasa berat dada terasa ampeg . Data penunjang seperti hasil laboratorium, CT-
Riwayat Penyakit
Pengkajian Pola
2 Istirahat / tidur Jarang tidur siang (±2 jam), Sewaktu- waktu saat klien
tidur malam ± 7 jam. mengantuk langsung tidur
Pemeriksaan Fisik
Observasi Hasil
S 37,20 C
N 96x/menit
TD 160/100 mmHg
28x/menit
RR
95 %
PaO2
GCS 4-5-6
Terapi
Tanggal
No Jenis Therapy 7 Maret 2021 8 Maret 2021
17.00 13.00 05.00 17.00 13.00 05.00
1 Cefotaxim 2 × 1 gr
2 Furosemid 2 × 40 mg
3 Pumpicel 1x40mg
4 ISDN 3x5mg
5 Candesartan 0-0-4mg
6 Alprazolam 0-0-5mg
7 CPG 1x75mg
8 Syringe Pump :
Dobutamin 3-10 mcg/(bb)kg/menit
Catatan perkembangan :
Tingkat Kesadaran
7 Maret 2021 jam 21.00 WIB =GCS = 15
8 Maret 2021 jam 21.00 WIB =GCS = 15
Status Kesadaran
7 Maret 2021 jam 21.00 WIB : composmentis
8 Maret 2021 jam 21.00 WIB : composmentis
TRIGGER CASE 2
SEPSIS
Pengkajian pada tanggal 22 Maret 2021 jam 14.30 WIB di Ruang ICU RSUD Dr.
Moewardi Di Surakarta
Pasien masuk ke ruang ICU dengan diagnosa medis Sepsis. Riwayat pasien masuk
MRS pada tanggal 22 Maret 2021 jam 07.30 WIB dan dirawat di bangsal melati dengan
Pemeriksaan EKG 12 lead : RBBB, Setelah di rawat Dibangsal melati 1 malam Kondisi
pasien lemah, mengeluh pusing, sesak nafas, sampai dengan tidak sadar. Akhirnya
A. Pengkajian Identitas
B. Pengkajian Primer
kelemahan reflex batuk, pasien bernafas dibantu dengan alat bantu nafas non
dengan alat nafas NRM terapat retraksi dada positif, pengembangan dada
kanan dan kiri simetris, spO2 97% dengan NRM, saat dilepas NRM
spO2 menjadi 83% , respirasi 30 x/menit, terdengar suara ronchi dengan
suhu 38,40c, capilari refill time < 2 detik, tidak ada sianosis, akral panas,
gambaran EKG sinus rytme takikhardi. Disability, kesadaran sopor dengan nilai
GCS E2M3Vx, pasien berespon pada nyeri dengan menarik, respon pupil kanan
dan kiri terhadap rangsang cahaya positive, pupil isokor dengan diameter 3mm
C. Pengkajian Sekunder
langsung tidak bisa diajak bicara, keluarga pasien mengatakan malam sebelum
pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan/ minuman dan zat apapun.
injeksi piracetam 3 gr/ 8 jam, injeksi ranitidine 50 mg/12 jam, sohobion /24
jam, dexametazon 4mg /6jam, obat peroral flunarizin 5mg /12jam. Past medical
sakit karena stroke. Last intake, keluarga mengatakan hari ini pasien belum
makan apapun dari tadi pagi, saat pengkajian dilakukan pasien sedang
dilakukan tindakan irigasi lambung, dari lambung keluar cairan berwarna coklat
kehitaman yang pekat seperti cicau hitam. Event prociding incident, keluarga
Maret 2021 pasien mengalami penurunan kesadaran dan suhu tinggi serta
dan dangkal, penggunaan otot tambahan, suara nafas gurgling, adanya bunyi
System neurosensori, sopor dengan nilai GCS dengan rincian E2M3Vx. System
kardiovaskuler tidak ada cyanosis, palpasi nadi radial kuat cepat. Sistem
hematologic dan imunologik, warna kulit sawo matang dan gelap, tidak ada
lesi, membran mukosa mulut kering, terdapat bercak sariawan, warna kuku
tidak pucat, pada saat dipasang kateter di ICU urine pasien tidak keluar.
darah lengkap pada tanggal 21 Maret 2021: haemoglobin 19,4 g/dl, leukosit
42,2 ribu, eritrosit 5,86 juta, hematokrit 60,1%, trombosit 356 ribu, MCV 86,7
fl, MCH 28,3pg, MCHC 32,3 g/dl, RDW 15,7%, MPV 8 mikro m3, limfosit
tanggal yang sama dilakukan pemeriksaan kimia klinik dengan hasil: PDW
12,6%, ureum 138,2 mg/dl, reatinin 1,77 mg/dl, asam urat 10,08 mg/dl, GDS
bercak lapang atas paru kiri, kedua sinus lancip, kesan kardiomegali, suspek
proses spesifik.
Program terapi yang diberikan yaitu obat per oral flunarizin 5 mg/12 jam,
sulcrafat 15cc/8 jam, infus asering 20tpm makro terpasang pada infuse pump,
mg/8 jam, injeksi mecobalamin 500mcg/24 jam, injeksi asam tranex 500mg/8
Pengkajian pada tanggal 4 Maret 2021 jam 15.00 WIB di Ruang ICU RSUD Dr.
Moewardi Di Surakarta
Pasien masuk ke ruang ICU dari ruang IGD 30 menit yang lalu dengan diagnosa
medis CKD st III. Riwayat 1 minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh badan lemes
tidak punya tenaga, demam tinggi, mual dan muntah, , BAK (-), pagi sebelum MRS dada
terasa ampeg. Di IGD Pasien dilakukan foto thorax dengan hasil cardiomegali. Pemeriksaan
EKG 12 lead : AF RVR, Kondisi pasien sesak nafas, sudah terpasang HD cateter.
Sesampai di ICU pasien henti nafas, kemudian dilakukan CPR, dilakukan intubasi dan
pemasangan Ventilator
A. Pengkajian Identitas
B. Pengkajian Primer
Pada pengkajian primer didapatkan Airway didapatkan lubang hidung dan mulut
bersih, lidah jatuh ke belakang. Breathing didapatkan data yaitu pasien mampu
terdapat oedema, pengukuran tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah : 150 / 100
mmHg, nadi : 108 x/menit dengan nadi cepat dan tidak teratur, suhu : 37,9 °C, CRT < 2
detik, SPO2 94 % dan akral hangat. Disability didapatkan data yaitu tingkat kesadaran
soporcoma, keadaan umum tampak lemah dan gelisah, GCS : E3V3M3, pupil
C. Pengkajian Sekunder
Sign and Symtom, pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS: E3V3M3
(soporcoma), pasien tampak lemah dan gelisah, dari pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan tekanan darah 150 / 100 mmHg, nadi : 108 x/menit ireguler, RR: 24
x/menit, SPO2 94 %, suhu : 37,9 °C, pupil isokor dengan reflek cahaya baik.
Allergis, keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi obat maupun
makanan.
apapun sebelumnya.
Past Medical history, keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di
Last oral intake solid or liquid, pasien makan terakhir tidak terkaji karena pasien
tidak sadar.
sudah beberapa hari beberapa saat sebelum MRS tiba-tiba pasien mengeluh dada
Data penunjang seperti hasil laboratorium, CT-Scan, maupun yang lain tidak ada
Pemeriksaan dihidung bentuk simetris, tidak terdapat luka, bersih, tidak ada sekret,
cuping hidung ada dan tidak ada nyeri tekan. Pemeriksaan mulut bentuk simetris,
tidak ada sumbatan, tidak ada lesi dan tidak ada stomatitis. Pemeriksaan pada telinga
bersih tidak ada darah maupun serumen. Pemeriksaan pada leher tidak ada lesi
maupun jejas dan tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Di ekstremitas tak ada
lesi.
Status Nutrisi dan Cairan
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal
Pemeriksaan Nilai Normal Satuan
4 Maret 2021 5 Maret 2021
Hb 12 – 16 g/dL 11.0
Ht 37 – 47 % 49
Eritrosit 4.2 – 5.4 106/μL 5.2
Leukosit 4.8 – 10.8 3 11.3
10 /μL
Trombosit 150 – 450 3 166
10 /μL
Creatinin 0.60 – 1.30 Mg/dL 4.80 3.01
Albumin 3.50 – 5.00 g/dL 2.63 2.66
Ureum 20.00 – 40.00 mg/dL 302.05 214.03
Na 136.0 – 148.0 mmol/L 134 161
K 3.8 – 5.5 mmol/L 4.8 4.3
Cl 98.0 – 108.0 mmol/L 7.48 133
pH 7.35 – 7.45 mmHg 18
pCO2 35 – 45 mmHg 210
pO2 90 – 100 mmol/L 13.0
HCO3 22 – 26 mmol/L -9.0
Base Excess -2 – +2
Terapi
Tanggal
No Jenis Therapy 4 Maret 2021 5 Maret 2021
17.00 13.00 05.00 17.00 13.00 05.00
1 Cefotaxim 2 × 1 gr
2 Furosemid 1 × 20 mg
3 NB 5000 1 × 1 ampul
4 Verampamil 1 × 80 mg
5 Plunazine 2 × 5 mg
6 SNMC 1 × 1 amp
7 Oploxaxim 1 × 400 mg
Catatan perkembangan :
Tingkat Kesadaran
4 Maret 2021 jam 15.00 WIB =GCS = 9: E3V3M3
5 Maret 2021 jam 15.00 WIB =GCS = 11: E4V3M4
Status Kesadaran
4 Maret 2021 jam 15.00 WIB : sopor coma
5 Maret 2021 jam 15.00 WIB : somnolen
TRIGGER CASE 4
Pengkajian pada tanggal 19 Maret 2021 jam 07.00 WIB di Ruang ICU RSUD Dr.
Moewardi Di Surakarta
Pasien masuk ke ruang ICU dengan diagnosa medis STEMI. Riwayat 2 minggu
sebelum masuk RS pasien dada terasa ampeg, berat, nafas sesag, ketika aktifitas. Di IGD
Pasien dilakukan foto thorax dengan hasil cardiomegali. Pemeriksaan EKG 12 lead : ST
Elevasi II, III AVF, Kondisi pasien sesak nafas, sudah terpasang Dower cateter.
A. Pengkajian Identitas
B. Pengkajian Primer
Pada pengkajian primer didapatkan Airway : Tidak ada sputum/lender, tidak ada
sumbatan jalan nafas, Breathing : Terpasang binasal kanul O2 4L/menit, suara nafas
hangat, kulit sawo matang, VCRT<2 detik, tidak ada edema, ada nyeri dada sebelah kiri,
luka, tidak ada perdarahan, Fluid : Pasien terpasang selang kateter, Gastrub : Pasien tidak
C. Pengkajian Sekunder
x/menit, SPO2 93 %, suhu : 37,3 °C, pupil isokor dengan reflek cahaya baik.
Allergis, keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi obat maupun
makanan.
apapun sebelumnya.
Past Medical history, keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di
Last oral intake solid or liquid, pasien makan terakhir tidak terkaji karena pasien
tidak sadar.
sudah beberapa hari beberapa saat sebelum MRS tiba-tiba pasien mengeluh dada
Data penunjang seperti hasil laboratorium, CT-Scan, maupun yang lain tidak ada
- Riwayat penyakit : Ini adalah yang kedua kalinya dirawat di Rumah Sakit
dengan keluhan yang sama
- Riwayat penyakit sekarang : Pada 19 Maret 2021 jam 03.00 WIB pasien
mengeluh nyeri dada sebelah kiri, sesak, dan pusing. Kemudian pasien dibawa
ke IGD pasien dipasang infuse RL, oksigen, EKG dan GDS. Di IGD
dilakukan pemeriksaan EKG 12 LEAD didiagnosis Decompensatio Cordis.
Pukul 07.00 pasien dipindahkan ke ICCU. Keluarga mengatakan sejak sakit tidak
dapat beraktifitas bebas seperti biasa, aktifitas pasien terganggu karena pasien
langsung merasa sesak jika kelelahan.
- Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit
Seperti pasien. Keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang menular
(TBC,hepatitis), di keluarga hanya ada yang memiliki riwayat penyakit
hipertensi.
Pengkajian
- Rasa Nyaman
Pasien mengatakan nyeri dada saat bernafas
P : Nyeri saat bernafas
Q : Nyeri saat ditindih beban
R : Nyeri di dada
S : Nyeri skala 4
T : Hilang timbul
- Sistem pencernaan
Sebelum sakit : pasien bias makan nasi, sayur, dan lauk pauk. Pola pemenuhan
nutrisi bias tercukupi. Tidak ada alergi makanan atau makanan pantangan. Tidak
terdapat kesulitan menelan.
Selama sakit : Pasien makan makanan yang diberikan oleh rumah sakit. Program
diet oleh RS yaitu diet bubur.
- Sistem Eliminasi dan cairan
Eliminasi Feses
Sebelum sakit : Di rumah BAB 1 kali setiap pagi warna kuning, lembek, tidak
nyeri untuk mengejan, tidak ada darah, tidak ada kelainan.
Selama sakit : selama di RS pasien belum BAB
Eliminasi Urine
Sebelum sakit : di rumah BAK 5 – 6 kali sehari, lancer, warna kuning, tidak
ada keluhan.
Selama sakit : BAK melalui selang, warna kuning pekat, tidak ada darah, bau khas,
urine
Cairan
Sebelum sakit pasien minum air putih + 5 gelas (@ 200 – 500 cc) (2500cc) setiap
hari kadang teh manis. Saat di ICCU pasien mendapat menu diit dari Rumah Sakit.
- Aktifitas Istirahat – Tidur
Aktifitas
Sebelum sakit : Pasien sudah tidak bekerja. Selama beraktifitas, tidak pernah
menggunakan alat bantu apapun. Gangguan dalam aktifitas ada pada saat pasien
merasa kelelahan. Aktifitas Mandi, berpakaian, mobilitas TT, pindah, ambulansi,
makan dan minum dilakukan secara mandiri.
Selama sakit : Aktifitas pasien hanyalah makan, berganti pakaian dan eliminasi
serta istirahat di tempat tidur. Adanya gangguan dalam aktifitas dikarenakan oleh
penyakit yang diderita. Aktifitas yang memerlukan bantuan yaitu mandi,
berpakaian, berpindah dari tempat tidur dan pada saat ke kamar mandi.
Mobilisasi di tempat tidur dapat dilakukan pasien secara mandiri.
Istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien tidur selama 8 jam perhari. Kegiatan menonton TV
dilakukan pasien untuk mengisi waktu luang. Tidak ada waktu khusus dalam
istirahat hanya saja pada siang hari.
Selama sakit : Pasien tidur 4 – 5 jam per hari. Kegiatan yang dilakukan tidak ada
selain tidur dan mobilisasi di tempat tidur mengingat sesuai anjuran dokter bahwa
pasien harus bedrest.
- Kebutuhan Oksigen dan Karbodioksida
Pernafasan
Pasien mengatakan sesak nafas. Pasien terpasang nasal kanul 4 liter/menit,
RR : 22×/menit.
Kardiovaskuer
Pasien mengatakan merasa nyeri dada di sebelah kiri, dada berdebar – debar. Tidak
menggunakan alat pacu jantung. Gambar EKG ST Elevasi II, III AVF.
- Personal Hygiene
Sebelum sakit : pasien mandi 2 kali sehari, mencuci rambut 3 hari sekali
Selama sakit : pasien sibin 1 kali sehari, pasien tidak bisa mencuci rambut.
Pasien membutuhkan bantuan dalam melakukan personal hygiene.
- Sex
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak ( 1 perempuan, 1 laki – laki) dan 2
orang cucu.
- Sistem Persarafan
Saraf cranial : tidak ada gangguan
Keadaan fungsi sensoris : tidak ada gangguan
Keadaan fungsi motorik : tidak ada gangguan 5 5
5 5
Pengkajian Psikososial dan Spiritual
- Psikologi
Status emosi : suasana pasien saat ini sedih dan pasien hanya bisa pasrah dan terus
berusaha untuk kesembuhannya
Konsep diri : menurut keluarga pasien adalah orang yang baik dan sangat disayang
keluarga. Hal yang paling disukai adalah ketika berkumpul bersama keluarga.
- Hubungan Sosial
Keluarga mengatakan teman terdekat adalah keluarganya. Keluarga yang sangat dipercaya.
Pasien mempunyai hubungan yang baik kepada tetangga di sekitar rumah pasien.
- Spiritual
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan sehat dan sakit yang member adalah Allah SWT
dan tetap beribadah di saat sakit seperti ini.
Pengkajian Biologis
- KU : sedang, tampak sesak nafas, bedrest
- Kesadaran : composmentis, GCS : 13 E4V5M3
- TTV : N = 140 ×/menit, TD = 130/70 mmHg, RR = 22×/menit, S = 36,8oC
Mata
Inspeksi : sklera tidak ikhterik, pupil isokor, fungsi penglihatan masih aik, kunjungtiva tidak
anemis, pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Telinga
Inspeksi : Fungsi pendengaran pasien masih baik, keadaan bersih, tidak ada secret, bentuk
telinga simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Hidung
Inspeksi : Fungsi penciuman masih bbaik, tidak ada secret, tidak ada polip, terpasang nasal
kanul Oksigen 4 Lpm
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : Passien berbicara dengan suara lemah, mukosa lembab, lidah merah muda, gigi
utuh, tidak ada caries gigi
Palpasi : -
- Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, bentuk simetri, JVP tidak terlihat mengikat.
Palpasi : tidak ada nyeri telan, tidak ada nyeri tekan
- Dada
Paru – paru
Inspeksi : bentuk simetris, bersih, warna sawo matang, tidak ada lesi, RR : 22×/menit,
tidak terlihat tarikan dinding dada, tidak ada ketertinggalan gerak paru kiri-kanan, pasien
tampak dyspneu.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru kanan – kiri simetris, taktil fremitus teraba
simetris, tidak ada massa.
Perkusi : sonor
Auskultasi : wheezing
Jantung
Inspeksi : Simetris tidak ada kelainan bentuk
Palpasi : tidak nyeri tekan, tidak ada massa ictus cordis teraba
Perkusi : perkusi redup, batas jantung 2 mid clavicula kiri 2,3, mid axial kanan 2
mid sternum bawah dan intercosta 3,,4,5 mid clavicula
Auskultasi : bunyi jantung S1, S2, S3 gallop
Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, bersih, warna sawo matang, tidak ada lesi, supel
Auskultasi : peristaltik usus 11×/menit
Perkusi : tymphani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran organ
Genetalia, anus dan rectum : terpasang DC sejak 6 bulan yang lalu, tidak ada kelainan
genital, tidak ada hemoroid.
Ekstermitas
Atas : ekstermitas atas lengkap, koordinasi gerak sendi masih baik, infuse di tangan kanan
line 1 RL capillary refill < 3 detik, kekuatan otot :5/5
Bawah : tidak ada oedema pada kedua kaki, tidak ada varises, koordinasi gerak sendi
masih baik, kekuatan otot 5/5
Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium dan Elektrolit
Pemeriksaan Hasil Satuan Harga Normal
HEMATOLOGI
Leukosit 7,9 Ribu/mm3 4,2 – 9,3
Eritrosit 4,37 Juta/µ L 4,0 – 5,0
Hemoglobin 12,6 g/dl 12,0 – 15,0
Hematokrit 38,3 % 37 – 43
Trombosit 213 Ribu/µ L 150 – 450
MCV 87,6 Fl 80 – 99
MCH 28,8 Fl 27 – 31
MCHC 32,9 gr/l 33,0 – 37,0
DIFF COUNT
Neutrofil 86,8 % 50 – 70
Limfosit 10,1 % 20 – 40
Tanggal
No Jenis Therapy 19 Maret 2021 20 Maret 2021
17.00 13.00 05.00 17.00 13.00 05.00
1 Arixtra 2,5 mg/24 jam
2 NB 5000 1 ampul/12 jam
3 Simvastatin 40 mg/8 jam
4 Aspilet 80 mg/24 jam
5 CPG 80 mg/12 jam
6 Valsartan 80 mg/12 jam
7 Bisoprolol 2,5 mg/24 jam
8 Alprazolam 0,5 mg/24 jam
9 Laxadyn 1 gr/12 jam
10 Asam folat 1 gr/12 jam
Catatan perkembangan :
Tingkat Kesadaran
19 Maret 2021 jam 15.00 WIB =GCS = 13 E4V5M3
20 Maret 2021 jam 15.00 WIB =GCS = 14 E4V5M4
Status Kesadaran
19 Maret 2021 jam 15.00 WIB : composmentis
20 Maret 2021 jam 15.00 WIB : composmentis
TRIGGER CASE 5
Pengkajian pada tanggal 22 Maret 2021 jam 06.00 WIB di Ruang ICU RSUD Dr.
Moewardi Di Surakarta
Pasien masuk ke ruang ICU dengan diagnosa medis Congestife Heart Failure.
Riwayat 3 hari sebelum masuk RS pasien dada terasa ampeg, seseg . Di IGD Pasien
dilakukan foto thorax dengan hasil cardiomegali. Pemeriksaan EKG 12 lead : sinus
ventrikel takikardi (SVT), Kondisi pasien sesak nafas, sudah terpasang canule oksigen.
A. Pengkajian Identitas
B. Pengkajian Primer
Pada pengkajian primer didapatkan Airway didapatkan lubang hidung dan mulut
nafas dangkal dan cepat, Terpasang non rebreathing mask O2 8L/menit. Circulation
didapatkan data yaitu pasien tidak tampak sianosis, tidak terdapat oedema,
pengukuran tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah : 140 / 90 mmHg, nadi : 100
x/menit dengan nadi cepat dan tidak teratur, suhu : 37,4 °C, CRT < 2 detik, SPO2 93 %
dan akral hangat. Disability didapatkan data yaitu tingkat kesadaran apatis, keadaan
umum tampak lemah dan gelisah, GCS : GCS 13 E4 V5 M4, pupil isokor dengan
C. Pengkajian Sekunder
Sign and Symtom, pasien mengeluh dada terasa ampeg dan seseg dengan GCS:
vital didapatkan tekanan darah 140 / 90 mmHg, nadi : 100 x/menit ireguler, RR: 28
x/menit, SPO2 93 %, suhu : 37,4 °C, pupil isokor dengan reflek cahaya baik.
Allergis, keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi obat maupun
makanan.
apapun sebelumnnya.
Past Medical history, keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di
Last oral intake solid or liquid, pasien makan terakhir tidak terkaji karena pasien
tidak sadar.
rumah dengan berdagang, sudah 3 hari sebelum masuk RS pasien dada terasa ampeg,
seseg .
Riwayat Penyakit
MRS ini merupakan kedua kalinya dirawat rumah sakit dengan keluhan yang sama
yaitu CHF, pada tanggal 22 Maret 2021 jam 06.00 WIB pasien mengeluh nyeri dada
sebelah kiri, sesak, demam, dan pusing. Keluhan semakin berat dan kesadaran
Sejak sakit, pasien tidak dapat beraktivitas bebas seperti biasa, aktivitas pasien
terganggu karena pasien langsung merasa sesak jika kelelahan. Riwayat penyakit
Pengkajian Pola
2 Istirahat / tidur Jarang tidur siang (±2 jam), Sewaktu- waktu saat klien
tidur malam ± 7 jam. mengantuk langsung tidur
Pemeriksaan Fisik
Observasi Hasil
S 37,40 C
N 100x/menit
TD 140/90 mmHg
28x/menit
RR
93 %
PaO2
GCS 13 = E4 V5 M4
Neutrofil 73,1 % 50 – 70
Limfosit 12,8 % 20 – 40
11,3 % 2–8
Monosit Eosinofil
Basofil 0,0 % 2–4
1,7 % 0–1
Status cairan
Terapi : infuse line 1 assering dengan infuse pump 2000cc/24 jam, line 2 D5%+amiodaron
Tanggal
No Jenis Therapy 22 Maret 2021 23 Maret 2021
17.00 13.00 05.00 17.00 13.00 05.00
1 Cefotaxim 2 gr/24 jam
2 pantoprazol 40 gr/24 jam
3 ondancentron 4 mg/12 jam
4 furosemid 10 mg/12 jam
5 potassium chloride 1×600 mg
6 Clopidogrel 1×75 mg
7 Tralit 1×1
Catatan perkembangan :
Tingkat Kesadaran
22 Maret 2021 jam 21.00 WIB =GCS = 13 E4 V5 M4
23 Maret 2021 jam 21.00 WIB =GCS = 13 E4 V5 M4
Status Kesadaran
22 Maret 2021 jam 21.00 WIB : Apatis
23 Maret 2021 jam 21.00 WIB : Apatis