Data Subjective
Data Subjective
Data Subjective
ASUHAN KEPERAWATAN
DASAR
Disusun Oleh:
Tri Ega Septiana 20160320116
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat
sisa. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat
lain yang terkandung, aksi, reaksi, keseimbangan yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah. 2006). Nutrien adalah suatu unsur
yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi
adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh
(Suitor & Hunter, 1980).
1. Perkembangan
Individu yang sedang dalam masa pertumbuhan yang cepat (pada bayi
& remaja) memiliki kebutuhan nutrisi yang meningkat. Disisi lain, lansia
memerlukan sedikit kalori dan perubahan diet mengingat risiko penyakit
jantung korononer, osteoporosis, dan hipertensi.
2. Jenis Kelamin
Kebutuhan nutrisi berbeda bagi pria dan wanita karena komposisi
tubuh dan fungsi reproduksi. Masa otot yang lebih besar pada pria
menjelaskan besarnya kebutuhan kalori dan protein. Karena menstruasi,
wanita memerlukan lebih banyak zat besi dibandingkan pria sebelum
menopause. Wanita hamil dan menyusui memiliki peningkatan kebutuhan
kalori dan cairan.
3. Kesehatan
Status kesehatan individu sangat memengaruhi kebiasaan makan dan
status nutrisi. Gigi tanggal, gigi goyang, atau sariawan mempersulit
mengunyah makanan. Kesulitan menelan (disfagia) akibat inflamasi
tenggorokan yang menyakitkan atau karena struktur esofagus dapat
menghambat seseorang untuk mendapat nutrisi yang memadai (Kozier, dkk.
2010).
4. Umur
Kebutuhan nutrisi pada usia muda lebih tinggi dari pada usia tua.
Waktu lahir akan meningkat kebutuhan nutrisi hingga umur dua tahun dan
akan berangsur menurun untuk meningkat lagi pada saat remaja (Almatsier,
2001)
BB (kg) BB (kg)
Indeks Masa Tubuh =
TB × TB (m) TB × TB (m)
Kategori IMT
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pelaksanaan (Tindakan) yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah sebai berikut:
A. Analisis data
Data Subjective Data Objective
- Pasien mengeluhkan lemas dan sakit - Diagnosa : Febris
kepala serta tidak napsu makan karena - Terapi : RL 500 ml (30 tpm),
pahit, sulit menelan Paracetamol, Imunos tab (2x1), Futrolit
- Pasien mengatakan bahwa sudah 4 hari - Tanda-tanda Vital : TD 90/70 mmHg, N
demam, 2 hari sebelumnya hanya dikira 78 X/mnt, S 36,7 C, RR 18 X/mnt
masuk angin dan hanya minum tolak - Terdapat masalah yang berhubungan
angin, hari minggunya baru minum dengan nutrisi Tidak Teratur , 1-2 x
paracetamol tetapi masih belum turun, dalam sehari, 2 sendok makan
kemudian langsung di bawa ke IGD - mengalami penurunan berat badan BB
RSUD Tjitrowardojo sekarang 5-6 kg dalam 1 bulan terakhir
- Pasien mangatakan pernah mengalami - Nyeri/Tidak Nyaman : Ya
sakit tipus, pernah menjalani oprasi
- Intensitas : 3
mammae
- Pasien mengatakan Makanan dan - Lokasi : kepala
minuman kesukaan masakan padang
- Lama : 15 menit
-
- Pasien mengatakan sebelum sakit untuk - pencetus : demam
makan 3 kali sehari 1 porsi, setelah
sakit menjadi 1-2 kali perhari cuma - kualitas nyeri : hilang
- Intensitas
:3
- Lokasi :
kepala
- Lama :
15 menit
- pencetus
: demam
- kualitas
nyeri :
hilang
timbul
- nyeri
hilang :
minum
obat
- Pasien telihat memegang
kepalanya
- Pasien ekspresi wajah
pasien telihat tidak
nyaman dengan nyeri
kepala
- Pasien telihat berkeringat
DS :
- Pasien mengeluhkan
lemas dan sakit kepala
Resiko infeksi
B. Prioritas :
1. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d berat badan menurun, otot
menelan lemah, penurunan nafsu makan, IMT rendah.
2. Nyeri b.d agen cideran fisiolologis d.d mengeluh nyeri, tampak meringisi.
Diagnosa SLKI SIKI Rasional
Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan Promosi berat
ketidakmampuan intervensi badan
menelan makanan keperawatan selama - identifikasi
d.d berat badan 1x 24 jam status kemungkinan
menurun, otot nutrisi membaik penyebab bb
menelan lemah, IMT dengan kriteria : berkurang
rendah. - kekuatan otot - Monitor jumlah
menelan cukup kalori yang
meningkat dikonsumsi
- nafsu makan sehari-hari
cukup membaik - Berikan
perawatabn
Setelah dilakukan mulut sebelum
intervensi makan jika
keperawatan selama perlu
5 x 24 jam berat - Sediakan
badan membaik makanan yang
dengan kriteria : tepat bagi
Berat badang sedang kondisi pasien
- IMT cukup (makanan
sedang lembut, dll)
- Berikan
suplemen jika
perlu
- Jelaskan
peningkatan
asupan kalori
yang
dibutuhkan
Terapi menelan :
- monitor gerakan
lidah saat makan
- gunakan alat
bantu, jika perlu
- posisikan duduk
- berikan permen
lolipop untuk
meningkatkan
kekuatan lidah
- fasilitasi
meletakan
makanan
dibelakang mulut
- berikan perawat
mulut.
- edukasikan terapi
menelan
Kozier, dkk. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan
praktik Volume 2, Edisi 7. Jakarta : EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI