Assessment Kanker - Tugas Individu
Assessment Kanker - Tugas Individu
Assessment Kanker - Tugas Individu
Disusun oleh:
Ghina Shyifa Khairullah 1710714031
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. T No RM :
Umur : 61 tahun Alamat :
Sex : Laki-laki Diagnosis medis : Stroke dan Kanker nasofaring
Agama :
2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Mimisan
Riwayat Penyakit Stroke dan Kanker nasofaring
Dahulu
Riwayat Penyakit -
Keluarga
3. BerkaitanDenganRiwayatGizi
Data Sosio Pekerjaan : Pensiunan PNS namun masih juga bekerja diproyek
Ekonomi membantu pelayanan pemerintahan
Aktivitas Fisik Jumlah jam kerja : jam Jumlah jam tidur : jam
Jenis olahraga : jogging Frekuensi : -
Masalah Nyeri ulu hati (tidak), Mual (tidak), Muntah (tidak),
Gastrointestinal Diare (tidak), Konstipasi (tidak), Anoreksia (tidak)
Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)
Kesehatan Sulit menelan (ya), Stomatitis (tidak), Gigi lengkap (tidak)
Mulut
Pengobatan Vitamin / mineral / suplemen gizi lain :
Frekuensi dan jumlah :
Perubahan Berat Bertambah / berkurang : - Lamanya :
Badan Disengaja / tidak :
Mempersiapkan Membeli makanan diluar
Makanan
Riwayat / Pola Setiap pagi mengkonsumsi buah potong dan air putih
Makan Riwayat pola makan pasien :
Makanan pokok : nasi
Lauk nabati : tempe, tahu
Lauk hewani : telur goreng, ayam goreng, ikan balado
Sayur : sayuran rebus (labu siam, wortel, brokoli,buncis)
Buah : anggur,pir,kiwi,melon
Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf
(deficite neurologis) akibat terhamabatnya aliran darah ke otak (Junaidi, 2011). Menurut
Ginsberg (2007) stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda atau gejala hilangnya fungsi
sistem saraf pusat fokal atau global yang terjadi secara cepat dan mendadak (dalam menit
atau pun detik) yang berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian. Jadi,
stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada
otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam
beberapa menit dan jam.
Kanker nasofaring atau Nasopharynx Cancer (NPC) merupakan keganasan yang
muncul pada daerah nasofaring (area di atas tenggorok dan di belakang hidung).
Karsinoma ini terbanyak merupakan keganasan tipe sel skuamosa penyebab NPC tidak
hanya dari faktor genetik. Namun juga bisa timbul karena faktor lingkungan yang memicu
munculnya NPC seperti tingginya paparan bahan-bahan bersifat karsinogenik, polusi,
maupun asap rokok. Keadaan tersebut juga memicu adanya infeksi di daerah nasofaring
oleh virus EBV.
B. ANTROPOMETRI
TB/PB Berat Badan
165 cm 70 kg
NC-1.1 Kesulitan menelan berkaitan dengan pelo yang dialami pasien akibat penyakit stroke
yang diderita ditandai dengan pemakaian NGT yang disarankan dokter kepada pasien
NC-3.3 Berat badan lebih berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik pasien setelah diagnosis
kanker nasofaring oleh dokter ditandai dengan nilai IMT pasien > 25 yang termasuk kategori
overweight
NB-2.1 Kurangnya aktivitas fisik berkaitan dengan penyakit kanker nasofaring dan stroke
yang dialami pasien ditandai dengan data riwayat gizi pasien dan nilai IMT pasien > 25 yang
termasuk kategori overweight dan kegiatan pasien yang hanya bisa dilakukan di rumah.
BAGIAN 3
INTERVENSI GIZI
A. PLANNING
1. Tujuan Diet :
a. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya
terima pasien.
b. Mencegah terjadinya penurunan berat badan.
c. Memperbaiki keadaan stroke.
d. Mencegah kenaikan nilai kolesterol darah.
2. Syarat / Prinsip Diet:
a. Energi cukup, pada fase akut energi yang diberikan 1100 - 1500 kkal/hari.
b. Protein tinggi, yaitu 1 g/kgBB.
c. Lemak sedang, yaitu 15% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber lemak
tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari kebutuhan energi
total. Kolestrol dibatasi < 300mg.
d. Karbohidrat cukup, kebutuhan energi total dikurangi protein dan lemak yang diasup.
e. Penggunaan natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1½ sendok
teh/hari (setara dengan 5 gram garam dapur atau 2 g natrium).
f. Serat cukup, untuk menurunkan kadar kolestrol darah dan mencegah konstipasi.
g. Bentuk makanan pasien disesuaikan dengan keadaan pasien.
3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
a. Perhitungan energi
IMT = BB/TB² = 70/ 1,652 = 25,71 (overweight)
BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 70) + (5 x 165) - (6,8 x 61)
= 1435,2 kkal
TEE = BEE x Faktor Aktivitas x Faktor Stress
= 1435,2 x 1 x 1,2
= 1722,24 kkal
b. Kebutuhan zat gizi
Lemak = 15% x TEE
= 15% x 2216,942 kkal
= 332,5413 kkal
= 83,135 gr
Protein = 1 gr x 70
= 70 gr
= 280 kkal
Karbohidrat = 1722,24 – (280+332,5413)
= 1109,6987 kkal
= 1441,0123 kkal
= 277,424 gr
4. Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian
4.1.Terapi Diet : Diet Stroke 1 + TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Bentuk Makanan : Cair Pekat
Cara Pemberian : Enteral
Pembahasan Preskripsi Diet :
Terapi diet pasien berupa pemberian Diet Stroke 1 + TKTP. Diet Stroke 1
diberikan karena pasien mengalami stroke dan diet TKTP diberikan karena pasien
kanker. Bentuk makanannya yaitu cair pekat karena pasien kesulitan menelan dan
tidak memiliki masalah gastrointestinal. Adapun cara pemberiannya melalui enteral
(NGT).
4.2.Terapi Diet : Diet Stroke 1 + TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
+ Rendah
Lemak
Bentuk Makanan : Cair Pekat
Cara Pemberian : Enteral
Pembahasan Preskripsi Diet :
Terapi diet pasien berupa pemberian Diet Stroke 1 + TKTP (Tinggi Kalori
Tinggi Protein) + Rendah Lemak. Ditambahkan Diet Rendah Lemak karena
kolesterol pasien meningkat serta pasien memiliki riwayat penyakit jantung
koroner. Bentuk makanannya yaitu cair pekat karena pasien kesulitan menelan dan
tidak memiliki masalah gastrointestinal. Adapun cara pemberiannya melalui enteral
(NGT).
5. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target
Antropometri Berat badan Akhir Perawatan Membuat status gizi
pasien ke status gizi
normal.
Asupan zat Jumlah asupan Setiap hari Asupan makan mencapai
gizi 100% dari kebutuhan .
6. Masalah Konsultasi
Masalah Gizi
Tujuan Materi Konseling
(dari problem gizi)
Intake Agar pasien dan Menjelaskan pada keluarga
keluarga lebih peduli penyakit yang diderita pasien
dengan penyakit yang serta makanan apa saja yang
diderita pasien. boleh dan tidak boleh dimakan
oleh pasien.
B. IMPLEMENTASI
1. Rekomendasi Diet
a. Makanan Ketika Sulit Menelan, Stroke, Setelah Operasi Kanker (Enteral,
NGT)
Zonde FCM (Diberikan 6x, 250 ml makan utama (pagi, siang, malam) dan
200 ml snack (pagi, siang, malam))
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Bahan Makanan Berat (g)
(Kkal) (g) (g) (g)
Susu FCM 15 gram 51,45 1,23 1,5 8,25
Susu Skim Bubuk 10 gram 5,4 0,525 0,015 0,765
Tepung Maizena 5 gram 17,05 0,015 0 4,25
Gula Pasir 25 gram 98,5 0 0 23,5
Minyak Jagung 2 gram 18 0 2 0
Telur Ayam 3 gram 4,62 0,363 0,324 0,021
Jumlah 195,02 2,133 1,839 36,786
Jumlah Total (Diberikan 6x) 1170,12 12,798 11,034 220,716
b. Makanan Ketika Sulit Menelan, Stroke, 2 Hari Setelah Operasi Kanker,
Kolesterol Meningkat (Enteral, NGT)
Zonde FCM (Diberikan 3x, 250 ml makan utama (pagi, siang, malam))
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Bahan Makanan Berat (g)
(Kkal) (g) (g) (g)
Susu FCM 15 gram 51,45 1,23 1,5 8,25
Susu Skim Bubuk 10 gram 5,4 0,525 0,015 0,765
Tepung Maizena 5 gram 17,05 0,015 0 4,25
Gula Pasir 25 gram 98,5 0 0 23,5
Minyak Jagung 2 gram 18 0 2 0
Telur Ayam 3 gram 4,62 0,363 0,324 0,021
Jumlah 195,02 2,133 1,839 36,786
Jumlah Total (Diberikan 3x) 585,06 6,399 5,517 110,358
Sari Buah (Diberikan 3 x, 200 ml snack (pagi, siang, malam))
Sari Buah Mangga (Pagi), Sari Buah Pepaya (Siang), Sari Tomat (Malam)
Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat
Bahan Makanan Berat (g)
(Kkal) (g) (g) (g) (g)
Sari Buah Mangga
Buah Mangga 200 129,69 1,018 0,55 34 3,64
Gula Pasir 25 98,5 0 0 23,5 0
Sari Buah Pepaya
Buah Pepaya 200 78 1,21 0,284 19,48 3,55
Gula Pasir 25 98,5 0 0 23,5 0
Sari Tomat
Tomat 200 18 0,88 3,92 0,2 1,2
Gula Pasir 25 98,5 0 0 23,5 0
Jumlah 521,19 3,108 4,754 124,18 8,39