0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
104 tayangan55 halaman

Matematika Ekonomi Modul 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 55

Himpunan dan

Sistem Bilangan

Oleh: I Komang Adi Aswantara


Definisi

 Himpunan (set) adalah kumpulan


objek-objek yang berbeda.

 Objek di dalam himpunan disebut


elemen, unsur, atau anggota.

 Universitas Terbuka (UT) adalah contoh


sebuah himpunan, di dalamnya berisi
anggota berupa dosen, karyawan,
mahasiswa, dll. Tiap-tiap dosen dan
mahasiswa berbeda satu sama lain.
2
Cara Penyajian Himpunan
1. Enumerasi
Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.

Contoh 1.
- Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}.
- Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {2, 4, 6, 8, 10}.
- C = {kucing, a, Amir, 10, paku}
- R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
- C = {a, {a}, {{a}} }
- K = {{ }}
- Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 }
- Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.

3
Keanggotaan
x  A : x merupakan anggota himpunan A;
x  A : x bukan merupakan anggota himpunan A.

 Contoh 2.
 Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a,
c} }, K = {{}}
 maka
3A
{a, b, c}  R
cR
{}  K
{}  R 4
Contoh 3. Bila
P1 = {a, b},
P2 = { {a, b} },
P3 = {{{a, b}}},
maka
a  P1
a  P2
P1  P2
P1  P3
P2  P3
5
Simbol-Simbol Baku
P = himpunan bilangan bulat positif = { 1, 2, 3, ... }
N = himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... }
Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2,
... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks

Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan


dengan U.
Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah
himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}.
6
Notasi Pembentuk
Himpunan
Notasi: { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x }

Contoh 4.
(i) A adalah himpunan bilangan bulat positif kecil dari 5
A = { x | x bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
atau A = { x | x  P, x < 5 }
yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4}

(ii) M = { x | x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah


IF2151}

7
Diagram Venn
Contoh 5.
Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8},
A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}.

Diagram Venn:
U A B
7

1 2 8
5 4
3 6

8
Kardinalitas

Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari


himpunan A.
Notasi: n(A) atau A 

Contoh 6.
(i) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil
dari 20 },
atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8
(ii) T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5
(iii) A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3
9
Himpunan kosong (null set)

• Himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null


set).
• Notasi :  atau {}

Contoh 7.
(i) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0
(ii) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0
(iii) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0

• himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}


• himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {, {}}
• {} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu
himpunan kosong.
10
Himpunan Bagian (Subset)
• Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan
B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan
elemen dari B.
• Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
• Notasi: A  B

• Diagram Venn:
U

B
A

11
Contoh 8.
(i) { 1, 2, 3}  {1, 2, 3, 4, 5}
(ii) {1, 2, 3}  {1, 2, 3}
(iii) N  Z  R  C
(iv) Jika A = { (x, y) | x + y < 4, x , y  0 } dan
B = { (x, y) | 2x + y < 4, x  0 dan y  0 }, maka B  A.

TEOREMA 1. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal


sebagai berikut:
(a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A  A).
(b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A (  
A).
(c) Jika A  B dan B  C, maka A  C
12
•   A dan A  A, maka  dan A disebut himpunan
bagian tak sebenarnya (improper subset) dari himpunan
A.

Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan  adalah


improper subset dari A.

13
• A  B berbeda dengan A  B
(i) A  B : A adalah himpunan bagian dari B tetapi A  B.
A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B.
Contoh: {1} dan {2, 3} adalah proper subset dari {1, 2, 3}

(ii) A  B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah


himpunan bagian (subset) dari B yang memungkinkan A = B.

14
 Latihan

[LIP00] Misalkan A = {1, 2, 3} dan B


= {1, 2, 3, 4, 5}. Tentukan semua
kemungkinan himpunan C
sedemikian sehingga A  C dan C 
B, yaitu A adalah proper subset dari
C dan C adalah proper subset dari
B.

15
Jawaban:
C harus mengandung semua elemen A = {1, 2,
3} dan sekurang-kurangnya satu elemen dari
B.

Dengan demikian, C = {1, 2, 3, 4} atau


C = {1, 2, 3, 5}.

C tidak boleh memuat 4 dan 5 sekaligus


karena C adalah proper subset dari B.

16
Himpunan yang Sama

• A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan


elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan
elemen A.
• A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B
adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian,
maka A  B.

• Notasi : A = B  A  B dan B  A

17
Contoh 9.
(i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B
(ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
(iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A  B

Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma


berikut:
(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) jika A = B, maka B = A
(c) jika A = B dan B = C, maka A = C

18
Himpunan yang Ekivalen

• Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B


jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan
tersebut sama.

• Notasi : A ~ B  A = B

Contoh 10.
Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka
A ~ B sebab A = B = 4
19
Himpunan Saling Lepas
• Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya
tidak memiliki elemen yang sama.

• Notasi : A // B

• Diagram Venn:
U

A B

Contoh 11.
Jika A = { x | x  P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.

20
Himpunan Kuasa
• Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan
yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A,
termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri.

• Notasi : P(A) atau 2A

• Jika A = m, maka P(A) = 2m.

Contoh 12.
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}

Contoh 13.
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan
himpunan kuasa dari himpunan {} adalah P({}) = {, {}}.
21
Operasi Terhadap Himpunan
1. Irisan (intersection)

• Notasi : A  B = { x  x  A dan x  B }

Contoh 14.
(i) Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A  B = {4, 10}
(ii) Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka A  B = . Artinya: A // B

22
2. Gabungan (union)

• Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }

Contoh 15.
(i) Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 }, maka A  B =
{ 2, 5, 7, 8, 22 }
(ii) A   = A
23
3. Komplemen (complement)

• Notasi : A = { x  x  U, x  A }

Contoh 16.
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
(i) jika A = {1, 3, 7, 9}, maka A = {2, 4, 6, 8}
(ii) jika A = { x | x/2  P, x < 9 }, maka A = { 1, 3, 5, 7, 9 }
24
Contoh 17. Misalkan:
A = himpunan semua mobil buatan dalam negeri
B = himpunan semua mobil impor
C = himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990
D = himpunan semua mobil yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta
E = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu

(i) “mobil mahasiswa di universitas ini produksi dalam negeri atau diimpor
dari luar negeri” → (E  A)  (E  B) atau E  (A  B)

(ii) “semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990
yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta” → A  C  D

(iii) “semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai jual
lebih dari Rp 100 juta” → C  D  B

25
4. Selisih (difference)

• Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B

Contoh 18.
(i) Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } dan B = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka A – B
= { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A = 
(ii) {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
26
Sistem Bilangan
 Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang
paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal dan
heksadesimal
 Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling familiar
dengan kita karena berbagai kemudahannya yang kita pergunakan sehari –
hari.
Sistem Radiks Himpunan/elemen Digit Contoh

Desimal r=10 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} 25510

Biner r=2 {0,1} 111111112


Konversi
 Contoh:
 11012 = 123 + 122 + 120
= 8 + 4 + 1 = 1310
Konversi Bilangan Desimal
ke Biner
 Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan Biner: Gunakan pembagian
dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian
membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least
significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit
(MSB).
 Contoh: Konversi 17910 ke biner:
 179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)
 / 2 = 44 sisa 1
 / 2 = 22 sisa 0
 / 2 = 11 sisa 0
 / 2 = 5 sisa 1
 / 2 = 2 sisa 1
 / 2 = 1 sisa 0
 / 2 = 0 sisa 1 (MSB)
  17910 = 101100112

 MSB LSB
Pertidaksamaan

Bila P ( x ) dan Q ( x ) adalah dua pernyataan matematika,


maka masing – masing pernyataan
P ( x )  Q ( x ), P (x )  Q(x )

P ( x )  Q ( x ), P (x )  Q(x )

disebut pertidaksamaan dalam satu variabel (x)


Sebuah bilangan real disebut penyelesaian dari sebuah
pertidaksamaan bila substitusi nilai itu pada variabel
dalam pertidaksamaan memberikan pernyataan yang
benar. Himpunan dari semua penyelesaian sebuah
pertidaksamaan disebut himpunan penyelesaian. Dua
pertidaksamaan disebut ekuivalen bila himpunan
penyelesaiannya sama.
Misalkan a, b dan c bilangan – bilangan real
(1) Jika a  b dan b  c, maka a  c

(2) Jika a  b , maka a + c  b + c

(3) Jika a  b dan c  0, maka a  c  b  c

(4) Jika a  b dan c  0, maka a  c  b  c


Misalkan a dan b bilangan – bilangan real

(1) Jika a  b  0 maka a  0 dan b  0, atau a  0 dan b  0

(2) Jika a  b  0 maka a  0 dan b  0, atau a  0 dan b  0


Contoh Soal 1

Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan-


pertidaksamaan berikut

(1) 2x + 3  7

(2) 3 − 2 x  −5

(3) 3 x + 5  − x + 13
Soal 1

2x + 3  7
2x + 3 − 3  7 − 3 tambahkan – 3 pada kedua ruas

2x  4
2x 4 1
 kalikan kedua ruas dengan
2
2 2
x 2

Himpunan Penyelesaian pada garis bilangan

2
Soal 2

3 − 2 x  −5
3 − 2 x − 3  −5 − 3 tambahkan – 3 pada kedua ruas

−2 x  −8
−2 x −8 1
 kalikan kedua ruas dengan −
2
−2 −2
x 4

Himpunan Penyelesaian pada garis bilangan

4
Soal 3

3 x + 5  − x + 13
3 x + 5 + ( x − 5 )  − x + 13 + ( x − 5 ) tambahkan x – 3 pada kedua ruas

4x 8 1
 kalikan kedua ruas dengan
2
2 2
4x  8
x 2

Himpunan Penyelesaian pada garis bilangan

2
Contoh Soal 2

Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan-


pertidaksamaan berikut

(4) x 2 − 5x + 6  0

(5) 2 x 2 + x − 15  0
x 2 − 5x + 6  0
( x − 2 )( x − 3 )  0 faktorkan

faktor tanda tanda tanda

( x − 2) negatif positif positif

( x − 3) negatif negatif positif

( x − 2 )( x − 3 ) positif negatif positif

2 3
Himpunan penyelesaian x  2 atau x 3
2 x 2 + x − 15  0
( 2 x − 5 )( x + 3 )  0 faktorkan

faktor tanda tanda tanda


( x + 3) negatif positif positif

(2 x − 5) negatif negatif positif

( 2 x − 5 )( x + 3 ) positif negatif positif


−3 52

Himpunan penyelesaian −3  x  5 2
Menentukan penyelesaian pertidaksamaan pecahan
yang memuat bentuk linear atau kuadrat
Misalkan a dan b bilangan – bilangan real, dan b0

a
(1)  0 jika dan hanya jika a dan b keduanya positif
b
atau keduanya negatif (tandanya sama)

a
(2)  0 jika dan hanya jika a dan b tandanya berbeda
b
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan-
pertidaksamaan berikut

x −1
(7) 0
x +2
x −2
(8) 0
x +1

x 2 + 5x + 6
(9) 0
x − 4x − 5
2
x −1
0
x +2

faktor tanda tanda tanda

( x + 2) negatif positif positif

( x − 1) negatif negatif positif


( x − 1) positif negatif positif
( x + 2)

Himpunan penyelesaian −2  x  1
x −2
0
x +1
faktor tanda tanda tanda

( x + 1) negatif positif positif

( x − 2) negatif negatif positif

( x − 2)
positif negatif positif
( x + 1)

Himpunan penyelesaian x  −1 atau x 2


LATIHAN SOAL

Untuk x  { himpunan cacah }, himpunan penyelesaian


dari 3x – 5 > x + 3 adalah. . .
a. { 0, 1, 2, 3 }
b. { 0, 1, 2, 3, 4 }
c. { 4, 5, 6, 7, . . .}
d. { 5, 6, 7, 8, . . .}
Pembahasan:
x  { himpunan cacah },
Hp dari 3x – 5 > x + 3
3x – 5 > x + 3 → pakai cara cepat
3x – x > 3 + 5
2x > 8
x>4
jadi, himpunan penyelesaiannya :
= { 5, 6, 7, 8, . . .}
LATIHAN SOAL
Penyelesaian dari pertidaksamaan
⅔ ( 6 + 3x ) > 8, adalah. . . .
a. x > 2 b. x > 4
c. x < 2 d. x < 4
Pembahasan:
Penyelesaian ⅔ ( 6 + 3x ) > 8
⅔ ( 6 + 3x ) > 8 → pakai cara cepat
4 + 2x > 8
2x > 8 - 4
2x > 4
x > 2
LATIHAN SOAL
Diketahui pertidaksamaan
13 – 2( y + 1) > ( y + 1 ) – 8.
Penyelesaian pertidaksamaan
tersebut adalah . . .
a. y > - 6 b. y < - 6
c. y > 6 d. y < 6
Pembahasan:
13 – 2( y + 1) > ( y + 1 ) – 8.
13 – 2y – 2 > y - 7
11 – 2y > y - 7
- 2y - y > - 7 - 11
- 3y > - 18
y<6
LATIHAN SOAL

Sebuah persegi panjang memiliki panjang 5


cm lebih dari lebarnya dan kelilingnya tidak
lebih dari 38 cm. Jika lebarnya x cm, maka
batas-batas nilai x adalah . . .
a. 0 < x  7 b. x  7
c. x > 7 d. 7  x  9
Pembahasan:
 lebar ( l ) = x cm dan panjang
(p) = x + 5 cm
 p + l = ½ keliling.
 x + 5 + x  ½ ( 38 )
 2x + 5  19
 2x  19 – 5
 2x  14
 x  7

Anda mungkin juga menyukai