PPK Ortopedi 2019 PDF Free
PPK Ortopedi 2019 PDF Free
PPK Ortopedi 2019 PDF Free
KSM ORTOPEDI
RS INDRIATI
Ditetapkan,
Tgl. Terbit :
7 Januari 2019 dr.IMELDA TANDIYO, FASE, MM
Direktur
FRAKTUR SHAFT HUMERUS
1. Pengertian (Definisi) Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh
benturan/trauma langsung maupun tidak langsung
Nyeri terus menerus dan meningkat karena adanya spasme otot dan kerusakan
sekunder sampai fragmen tulang tidak bisa digerakkan
Deformitas
2. Anamnesis Gangguan fungsi musculoskeletal
Bengkak
Pemendekan
Gangguan neurovaskuler
Krepitasi
1. Inspeksi (Look)
3. Pemeriksaan fisik 2. Palpasi (feel)
3. Pergerakan (Move)
4. Auskultasi
Riwayat trauma
Tanda pasti fraktur humerus
4. Kriteria Diagnosis Angulasi, perpendekan, rotasi
Kondisi klinis nervus radialis
Foto polos adanya fraktur humerus
5. Diagnosa Banding -
Bedah
- Nailing / plate and screw
8. Prognosis Baik
9. Edukasi Edukasi pasien pada reduksi tertutup fraktur mencakup edukasi mengenai trauma
yang terjadi ke tulang, tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kondisi,
dan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan dilakukan pasien untuk
penyembuhan yang optimal.
10. Kepustakaan PABI, Standar Pelayanan Profesi Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia, 2002
(Revisi 2003)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ORTOPEDI
RS. INDRIATI
Ditetapkan,
Tgl. Terbit :
7 Januari 2019
dr.IMELDA TANDIYO, FASE, MM
Direktur
Tgl. Terbit :
7 Januari 2019
dr.IMELDA TANDIYO, FASE, MM
Direktur
FRAKTUR RADIUS
1. Pengertian (Definisi) Fraktur Radius adalah fraktur yang terjadi pada tulang radius akibat jatuh dan tangan
menyangga dengan siku ekstensi
Kejadian trauma (low-high energy accident)
2. Anamnesis Nyeri akut
Keterbatasan pergerakan atau terganggunya fungsi
Vital sign
Look : adanya luka bersih/kotor, menembus tulang
3. Pemeriksaan fisik Feel : pulsasi nadi distal (radial dan ulnar), sensasi sensorik
Movement : motoric distal fraktur, fungsi motoric dan sensori nervus median,
radial dan ulna
Nyeri hebat pada daerah fraktur dan nyeri bertambah bila diraba atau ditekan
Tidak mampu menggerakkan lengan atau tangan
Spasme otot
Perubahan bentuk atau posisi berlebihan bila dibandingkan pada keadaan normal
Ada atau tidak adanya luka pada daerah fraktur
4. Kriteria Diagnosis Kehilangan sensasi pada daerah distal karena terjadi jepitan syaraf oleh fragmen
tulang
Krepitasi jika digerakkan
Perdarahan
Hematoma
Syok
Keterbatasan mobilisasi
5. Diagnosa Banding Fraktur distal radius ulna, fraktur montegia
Pemeriksaan Foto rontgen pada daerah fraktur
Penunjang Darah lengkap
6. Golongan darah
Masa pembekuan dan perdarahan
EKG
Kimia darah
1. Non Operatif
9 Terapi Fraktur 2/3 shaft ulna distal atau Fraktur ulna non displaced terisolasi
2. Operatif
ORIF : fraktur 2/3 shaft ulna distal terisolasi displaced, Fraktur 1/3
proximal ulna terisolasi, semuafraktur shaft radius, Fraktur shaft radius
ulna, Frakturterbuka
Fiksasieksternal: Fraktur terbuka Gustillo IIIb dan IIIC
Ad vitam : dubia ad bonam
10. Prognosis Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Edukasi initial management
11. Edukasi Edukasi pre operatif
Edukasi program rehabilitasi
12. Kepustakaan PABI, Standar Pelayanan Profesi Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia, 2002
(Revisi 2003)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ORTOPEDI
RS INDRIATI
Ditetapkan,
Tgl. Terbit :
7 Januari 2019
dr.IMELDA TANDIYO, FASE, MM
Direktur
FRAKTUR ULNA
1. Pengertian (Definisi) Fraktur ulna adalah fraktur yang terjadi pada tungkai depan
Nyeri pada bagian tungkai depan
2. Anamnesis Deformitas dapat timbul bersamaan dengan fraktur atau dislokasi
Sering ditemukan pembengkakan dan ekimosis
1. Vital sign
2. Look : adanya luka bersih/kotor, menembus tulang
3. Pemeriksaan fisik 3. Feel : pulsasi nadi distal (radial dan ulnar), sensasi sensorik
4. Movement : motoric distal fraktur, fungsi motoric dan sensori nervus median,
radial dan ulna
Nyeri hebat pada daerah fraktur dan nyeri bertambah bila diraba atau ditekan
Tidak mampu menggerakkan lengan atau tangan
Spasme otot
Perubahan bentuk atau posisi berlebihan bila dibandingkan pada keadaan normal
Ada atau tidak adanya luka pada daerah fraktur
Kehilangan sensasi pada daerah distal karena terjadi jepitan syaraf oleh fragmen
4. Kriteria Diagnosis tulang
Krepitasi jika digerakkan
Perdarahan
Hematoma
Syok
Keterbatasan mobilisasi
5. Diagnosis Banding -
1. Foto rontgen pada daerah fraktur
2. Darah lengkap
Pemeriksaan 3. Golongan darah
6.
Penunjang 4. Masa pembekuan dan perdarahan
5. EKG
6. Kimia darah
1. Non Operatif
7. Terapi Fraktur 2/3 shaft ulna distal atau Fraktur ulna non displaced terisolasi
2. Operatif
ORIF : fraktur 2/3 shaft ulna distal terisolasi displaced, Fraktur 1/3
proximal ulna terisolasi, semuafraktur shaft radius, Fraktur shaft radius
ulna, Fraktur terbuka
Fiksasieksternal: Fraktur terbuka Gustillo IIIb dan IIIC
Ad vitam : dubia ad bonam
8. Prognosis Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Edukasi pasien pada reduksi tertutup fraktur mencakup edukasi mengenai trauma
yang terjadi ke tulang, tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kondisi,
9 Edukasi
dan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan dilakukan pasien untuk
penyembuhan yang optimal.
PABI, Standar Pelayanan Profesi Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia, 2002
10. Kepustakaan
(Revisi 2003)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ORTOPEDI
RS INDRIATI
Ditetapkan,
Tgl. Terbit :
7 Januari 2019
dr.IMELDA TANDIYO,FASE, MM
Direktur
FRAKTUR PATELA
Suatu gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusak atau terputusnya
1. Pengertian (Definisi) kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan yang berlebihan yang terjadi pada
tempurung lutut
2. Anamnesis Nyeri pada lutut
1. Inspeksi (Look)
2. Palpasi (feel)
3. Pemeriksaan fisik
3. Pergerakan (Move)
4. Auskultasi
Riwayat trauma
4. Kriteria Diagnosa Tanda pasti fraktur lutut
Terdapat fraktur patella pada hasil foto rontgen
5. Diagnosis Banding -
Pemeriksaan Foto polos lutut AP/lat
6.
Penunjang
1. Bedah
Pemasangan tension band wiring
7. Terapi 2. Non Bedah
Pemasangan kocher gips untuk kasus undisplaced (I-II)