Analisa Bahan Ajar KB 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

FIQIH TENTANG PERNIKAHAN

A. Tulislah 5 konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam Bahan Ajar KB 2
1. Tujuan dan Hukum Nikah
Kedudukan nikah dalam Islam merupakan syariat yang terkandung didalamnya nilai-nilai
ibadah. Hikmah dari sebuah pernikahan antara lain:
a. Nafsu seks termasuk tuntutan terkuat dan selalu meliputi kehidupan manusia. Oleh
karena itu pernikahan merupakan aturan yang paling baik dan jalan keluar yang
menyejukkan untuk memuaskan seks manusia.
b. Pernikahan jalan terbaik untuk melahirkan anak, memperbanyak kelahiran dan
melestarikan kehidupan dengan selalu menjaga keturunan.
c. Naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh dan berkembang dalam menaungi anak
masa kanak-kanak serta tumbuhnya rasa kasih-sayang.
d. Rasa tanggung jawab dari pernikahan serta mengurus anak dapat membangkitkan
semangat dan mencurahkan segala kemampuan dalam memperkuat potensi diri.
e. Membagi-bagi pekerjaan dan membatasi tanggung jawab pekerjaan kepada suami dan
isteri. Isteri mengurus rumah, hingga tertata dengan rapih, mendidik anak dan
mempersiapkan “udara” segar untuk suami agar dapat beristirahat yang dapat
menghilangkan kelelahannya dan menimbulkan semangat baru yang dapat
membangkitkan semangat kerja untuk memperoleh harta dan nafkah yang
dibutuhkan.
Memperhatikan berbagai macam illat nikah maka hukum nikah dapat ditetapkan sebagai
berikut:
a. Wajib, hukum ini layak dibebankan kepada orang yang telah mampu memberi
nafkah, jiwanya terpanggil untuk nikah dan jika tidak nikah khawatir terjerumus ke
lembah perzinahan.
b. Sunah, hukum ini pantas bagi orang yang merindukan pernikahan dan mampu
memberi nafkah tapi sebenarnya ia masih mampu menahan dirinya dari perbuatan
zina.
c. Haram, hukum ini layak bagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan jika ia
memaksakan diri untuk menikah akan mengkhianati isterinya atau suaminya, baik
dalam pemberian nafkah lahiriyah maupun batiniyah, sehingga dengan perkawinan itu
hak-hak istri/suami tidak terpenuhi.

2. Konsep nikah dalam ajaran Islam


Kedudukan nikah dalam Islam merupakan syariat yang terkandung didalamnya nilai-nilai
ibadah. Kelayakan manusia untuk menerima syariat tersebut paling tidak diperkuat oleh
tiga argumen:
a. Manusia adalah makhluk berakal dan dengan akalnya tersebut manusia mampu
menerima dan menjalankan syariat dengan baik.
b. Manusia diciptakan oleh Allah berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan.
c. Pernikahan dalam Islam disebut sebagai perilaku para Nabi dan memasukkannya
sebagai salah satu fitrah yang dimiliki oleh manusia.
Dalam hal ini, pernikahan merupakan perbuatan ibadah maka perempuan yang telah
menjadi istri merupakan amanah Allah yang harus di jaga dan diperlakukan dengan baik,
karena ia di ambil melalui prosesi keagamaan dalam akad nikah. Ada istilah arab yang
menyatakan : “Al-Mar’atu Wathonun, Wa Al-Wathonu Lã Yuhãnu Wa Lã
Yukhõnu” (wanita (bisa di ibaratkan sebagai) merupakan Tanah Air, dan Tanah Air
tidak boleh dikhianati (maupun) dan tidak boleh disakiti.
Oleh karenanya, Tujuan pernikahan untuk memberikan landasan dan modal utama dalam
pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis, sejahtera dan bahagia.
3. Monogami dalam ajaran Islam
Sebelum Islam datang, agama-agama terdahulu telah membolehkan praktek poligami
sampai seratus isteri tanpa terikat oleh syarat dan aturan sehingga menjadi kultur yang
terjadi dalam masyarat jahiliyah.
Islam datang tidak menghapus secara serta merta sistem poligami “Jahiliyah”, yang sudah
mendarah daging namun membangun aturan poligami; penerapan pembatasan jumlah
istri tidak boleh lebih dari empat di samping adanya syarat-syarat lain yang berhubungan
dengan keadilan.
Islam hadir memberi solusi praktik menikah dengan batasan empat orang istri. Dengan
demikian, hukum asal pernikahan dalam Islam adalah monogami. Sebab syarat keadilan
menjadi syarat berat bagi setiap suami yang akan melaksanakan pernikahan lebih dari
seorang istri.
4. Hukum poligami dalam ajaran Islam
Islam diperuntukan untuk semua jenis dan golongan manusia serta memelihara
kepentingan dan kemashlahatan yang bersifat pribadi dan umum. Kebolehan poligami
untuk mewujudkan kemashlahatan bagi manusia agar tidak berlaku zina dan tidak
terjatuh ke dalam pintu kemaksiatan. Ada beberapa landasan praktek poligami dapat
terlaksana diantaranya: pertama, ditemukan seorang suami yang menginginkan
keturunan, akan tetapi ternyata isterinya tidak dapat melahirkan anak disebabkan karena
mandul atau penyakit. Kedua, Di antara suami ada yang memiliki overseks, akan tetapi
isterinya memiliki kelemahan seks, memiliki penyakit atau masa haidhnya terlalu panjang
sedangkan suaminya tidak sabar menghadapi kelemahan isterinya tersebut. Ketiga,
jumlah wanita lebih banyak dibanding jumlah laki-laki, khususnya setelah terjadi
peperangan. Di situ terdapat kemaslahatan yang harus didapat oleh sebuah masyarakat
dan para wanita yang tidak menginginkan hidup tanpa suami dan keinginan hidup tenang,
cinta dan terlindungi serta menikmati sifat keibuan.
Lebih lanjut Al-Jarjawi menguraikan pula hikmah pembatasan poligami sampai empat
orang istri, yaitu: pertama, jumlah empat istri merupakan kompilasi dari empat unsur
bumi dan merupakan simbol atas kesinambungan spesies manusia. Kedua, jumlah empat
sesuai dengan sumber nafkah yakni kepemimpinan, perdagangan, pertanian dan industri.
Ketiga, empat adalah jumlah pembagian cuaca dalam setahun, pergantian yang
memperbaiki semua sendi kehidupan manusia, kehidupan tumbuhan, dan kehidupan
binatang. Keempat, empat orang istri dianggap cukup untuk mendapatkan setiap mereka
satu hari kemudian menanti dalam rentang waktu tiga hari lainnya. Rentang waktu tiga
hari ini dirasa cukup untuk menumbuhkan kerinduan dan kasih sayang. Seorang istri
tidak bisa menanti lebih dari waktu tersebut. Kelima, sesungguhnya syariat menjadikan
jumlah tiga sebagai tambahan karena ia sudah menjadi satu standarisasi umum dalam
banyak hukum di berbagai negara.
5. Hukum nikah mut’ah dalam ajaran Islam
Nikah mut’ah pada zaman Nabi diperbolehkan namun tidak berlaku untuk semua orang
hanya untuk orang tertentu dikarenakan terdapat suatu kondisi yang sangat mendesak.
Menurut Yusuf Qardhawi, rahasia diperbolehkan nikah mut’ah pertama kali pada zaman
Nabi, karena umat ketika itu berada pada “masa transisi” dari dunia Jahiliyah ke dunia
Islam.
Terkait dengan hukumnya, dilihat dari prosesnya nampaknya langkah pengharaman nikah
mut’ah yang ditempuh oleh Islam dilakukan secara periodik seperti proses pengharaman
khamar. Rasulullah SAW memperbolehkan nikah mut’ah dalam kondisi tertentu
(darurat), kemudian Rasulullah SAW mengharamkan nikah mut’ah sebagai bentuk
pernikahan. Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya
dari Syibrah al-Juhani “bahwasanya ia berperang bersama Rasulullah saw pada waktu
fathu Makkah, maka Rasulullah mengizinkan mereka untuk melakukan nikah mut’ah. Ia
berkata: “Maka kaum tetap melakukan nikah mut’ah itu sampai Rasulullah
mengharamkan nikah mut’ah. Dan dalam redaksi yang lain, terdapat Hadits yang
berbunyi”
B. Lakukan evaluasi dan refleksi atas pemaparan materi pada Bahan Ajar.

a. Evaluasi: Bahan ajar modul/aritikel jurnal ini menyajikan informasi tentang konsep
pernikahan dalam islam
b. Refleksi: Penyajian bahan ajar/modul sangat menyenangkan terutama jika digunakan
untuk model pembelajaran pola diskusi.
C. Tulislah kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada Bahan Ajar.

a. Kelebihan: Materi lengkap dan utuh, memudahkan peserta didik memahami konsep
materi.
b. Kekurangan: tidak menjelaskan secara terperinci tentang proses pernikahan dilapangan,
contoh: budaya lamaran yang mana, ketika terjadi lamaran hampir terjadi penghalalan
suatu hubungan antara kedua pasangan.

D. Kaitkan isi Bahan Ajar dengan nilai moderasi beragama.


Materi dalam modul ini sangat relevan dan Moderasi beragama itu dimulai dari keluarga,
artinya dalam keluarga sakinah harus dapat mewujudkan sikap keseimbangan dan toleran
terhadap kenyataan adanya keberagaman agama di lingkungan kita, bila itu ditanamkan pada
semua anggota keluarga sehingga moderasi beragama akan terwujud.

Anda mungkin juga menyukai