0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan17 halaman

PANDUAN (Sudah Revisi) Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

PANDUAN

IDENTIFIKASI PASIEN

RUMAH SAKIT SURYA ASIH


PRINGSEWU 2022
RUMAH SAKIT SURYA ASIH
Jl. Jend. A. Yani No. 51 Pringsewu Telp. (0729) 22036 Fax. (0729) 22036
KABUPATEN PRINGSEWU - LAMPUNG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SURYA ASIH


NOMOR: 001/D/RSSA/SKP/VII/2022

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT SURYA ASIH

DIREKTUR RUMAH SAKIT SURYA ASIH

Menimbang : a. bahwa identifikasi pasien adalah sangat penting dalam proses


pelayanan demi mendukung keselamatan pasien;
b. bahwa sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a diatas perlu
penetapan sasaran keselamatan pasien meliputi;
1) Mengidentifikasi pasien dengan benar;
2) Meningkatkan komunikasi yang efektif;
3) Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
4) Memastikan sisi yang benar, prosedur yang benar, prosedur
yang benar pada pembedahan/tindakan invasive;
5) Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan
6) Mengurangi resiko cedera pasien akibat jatuh.
yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Surya Asih
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
8. Keputusan Direktur Rumah Sakit Surya Asih Nomor
01/SK/PT.SA/VIII/2016 tentang Visi, Visi, Falsafah, Tujuan,
dan motto Rumah Sakit Surya Asih.
9. SK Rumah Sakit Surya Asih No 01/SK/PT.SA/IX/2016 tentang
Pengangkatan dr. Hetty frawati br simamora sebagai Direktur
Rumah Sakit.
10. Peraturan Direktur Rumah Sakit Surya Asih Nomor
009/RSSA/AKR-SKP/IX/2016 Tetang Kebijakan Pelayaan
Rumah Sakit Sutya Asih.
11. Keputusan Direktur Rumah Sakit No
005/RSSA/AKR-SKP/IX/2016 tentang Kepastian Tepat
Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Bedah di Rumah Sakit .

MEMUTUSKAN
Memutuskan : PEMBERLAKUAN PANDUAN IDENTIFIKASI DIRUMAH
SAKIT SURYA ASIH
Kesatu : Pemberlakukan Panduan Identifikasi Pasien di Rumah Sakit Surya
Asih sebagimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;
Kedua : Memberlakukan panduan seperti yang dimaksud Diktum Kedua
sebagai acuan bagi staf dalam Identifikasi Pasien.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini
dilakukan oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit .
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan diadakan
perubahan dan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan diPringsewu
Pada tanggal 21 Juli 2022

DIREKTUR RS SURYA ASIH

dr. Hetti Frawati Br. Simamora


NIK. 01.43052013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya, Pandauan
Identifikasi Pasien di Rumah Sakit Surya Asih ini dapat diselesaikan. Rumah sakit
merupakan salah satu sarana penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
sekaligus bertanggung jawab memberikan perlindungan terhadap pasien.
Buku pedoman ini berguna bagi semua petugas dalam kegiatan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Surya Asih agar selaras dengan visi rumah sakitdalam menjalankan kegiatan
seluruh unit danberusaha memberikan pelayanan profesional, bermutu, dan aman.
Harapan kami buku pedoman ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya sebagai pedoman
operasional bagi setiap unit yang terkait dalam melakukan pelayanan assessment
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan
moril dan materiil sehingga buku pedomanini dapat diselesaikan. Kami sadar bahwa dalam
penyusunan pedoman ini banyak hal yang masih perlu ditambahkan, diperbaiki, dan
disempurnakan. Untuk itu terbuka bagi siapapun pihak terkait untuk sumbang saran dan kritik
demi sempurnanya pedoman ini.

Pringsewu, 21 Juli 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KEPUTUSAN DIREKTUR ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I DEFINISI ...................................................................................... 1


BAB II RUANG LINGKUP ...................................................................... 3
BAB III TATALAKSANA........................................................................... 5
BAB IV DOKUMENTASI........................................................................... 12
BAB I

DEFINISI

1. Identitas adalah bukti diri/ penetapan identitas seseorang.


2. Identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang
bukti - bukti dari seseorang sehingga dapat menetapkan dan menyamakan keterangan
dengan individu seseorang.
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperolah layanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung di rumah sakit.
4. Identifikasi Pasien adalah suatu proses untuk menentukan kesesuaian antara individu
yang akan menerima pelayanan atau pengobatan dengan pelayanan atau pengobatan
yangakan diterimanya.
5. Proses Identifikasi Pasien adalah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi pasien
saat tindakan/ pemeriksaan pasien antara lain: pemberian obat, darah atau produk darah,
pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, memberikan pengobatan
atau tindakan, dan pemeriksaan diagnostik.
6. Verifikasi adalah kegiatan mencocokkan/ memeriksa/ memastikan tentang kebenaran
identitas pasien yang dilakukan pada saat kegiatan identifikasi pasien.
7. Identifikasi Verbal adalah identifikasi dengan menanyakan nama pasien dan tanggal
lahir dan dicocokkan dengan data rekam medis pasien
8. Identifikasi Visual adalah Identifikasi Pasien dengan melihat gelang identitas dan
mencocokan dengan rekam medis pasien.

9. Gelang Identitas adalah gelang yang dipasang oleh perawat pada pergelangan tangan
pasien rawat inap disesuaikan dengan warna gelang, warna merah muda untuk
wanita,biru untuk laki – laki.

10. Gelang penanda resiko adalah penandaGelang merahsebagai penanda alergi, Gelang
kuning sebagai penanda resiko jatuh dan gelang ungu penanda Do not Resucitate.
11. Pemasangan gelang identitas adalah proses kegiatan memasang gelang identitas pasien
rawat inap pada pergelangan tangan kiri/ kanan, atau tempat lain yang mencantumkan
nama pasien, nomor rekam medis, dan tanggal lahir pasien.
12. Melepas gelang pasien adalah kegiatan melepaskan gelang pasien saat pasien pulang/
keluar darirumah sakit, atau pada kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identitas
sementara oleh Perawat dengan cara menggunting.
13. Kesalahan Identifikasi Pasien adalah kesalahan atau keliru pasien yang dapat terjadi di
semua aspek diagnosis dan pengobatan.
BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan Identifikasi Pasien diterapkan kepada semua pasien rumah sakit dirawat jalan, Unit
Gawat Darurat(UGD),rawat inap,unit layanan diagnostik dan pasien yang menjalani suatu
prosedur tindakan/pengobatan maupun pemeriksaan dan sebagai acuan bagi petugas/staf
dirumah sakit(dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain dan staf lainnya) untuk
melaksanakan identifikasi pasien rumah sakit guna mengurangi teijadinya risiko kesalahan
dalam mengidentifikasi pasien.
BAB III

TATA LAKSANA

A. Identifikasi pasien
1. Pada pasien baru (belum mempunyai nomor rekam medis)
1) Pasien mengisi formulir data identitas pasien baru terlebih dahulu kemudian
input data di komputer
2) Cocokkan data yang diisi dengan data e-KTP, jika pasien tidak membawa data
identitas asli maka dapat diminta 1x24 jam pada pasien rawat inap, dan
kunjungan berikutnya pada pasien rawat jalan, dan jika ada perbedaan data maka
dilakukan perubahan sesuai dengan data identitas asli pasien
3) Cetak label identitas pasien sesuai dengan data pasien yang sudah diinput, yang
berisi nama pasien, tanggal lahir dan nomor rekam medis
2. Pada pasien lama (sudah mempunyai nomor rekam medis)
1) Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien dan cocokkan dengan data identitas
pasien di komputer
2) Cetak label identitas pasien sesuai dengan data pasien yang sudah diinput, yang
berisi nama pasien, tanggal lahir dan nomor rekam medis
3. Tanggal lahir pasien ditulis dengan format tanggal/ bulan/ tahun,
4. Nama pasien tidak boleh disingkat dan sesuai dengan yang tertulis di rekam medis
pasien
5. Pasien yang tidak diketahui identitasnya maka identitas mengikuti huruf abjad,
dimulai dari huruf A dan seterusnya, ditambahkan dengan nomor rekam medik.
6. Identifikasi pasien ada 4 (empat) parameter identitas yaitu nama, tanggal lahir,
nomor rekam medis pasien dan nomor induk kependudukan, identifikasi dilakukan
cukup menggunakan 2 (dua) dari 4 (empat) parameter identitas yaitu nama dan
tanggal lahir pasien
7. Identifikasi pasien dilakukan secara verbal dan visual
a. Verbal
a) Lakukan identifikasi pasien dengan cara menanyakan nama dan tanggal lahir
dan cocokan dengan rekam medis pasien
b) Identifikasi pasien secara verbal dilakukan kepada pasien dipoliklinik (rawat
jalan), penunjang medis (farmasi, Laboratorium, radiologi), UGD (pada
pasien sadar)
b. Visual
a) Lakukan identifikasi dengan cara melihat gelang identitas pasien dan
mencocokkan dengan rekam medis
b) Identifikasi pasien secara visual dilakukan kepada seluruh pasien rawat inap/
terpasang gelang
8. Gelang pasien tidak boleh dicoret - coret, jika ada penulisan yang salah maka harus
diganti dengan gelang yang baru
9. Identitas pasien pada gelang identitas pasien harus dicetak, tulisan tangan hanya
boleh bila printer sedang rusak/ tidak ada fasilitas untuk itu dan harus segera diganti
bila printer berfungsi kembali.
10. Identitas yang ditulis tangan tetap mencantumkan 3 (tiga) parameter identitas yaitu
nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis, segera setelah sistem elektronik dapat
digunakan maka gelang akan diganti
11. Bayi baru lahir menggunakan plester putih (Micropore) sebagai tanda pengenal bayi
sementara yang bertuliskan nama by.ny....(sesuai nama ibu) dengan menggunakan
tulisan tangan dan ditempelkan di dada bayi baru lahir. selanjutnya diganti dengan
gelang identitas saat bayi sudah di registrasi.
12. Pasien dengan keterbatasan komunikasi/ tidak bisa bicara/ tuna wicara/ bisu atau
pasien tuna rungu/gangguan pendengaran/tuli maka identifikasi maka identifikasi
menggunakan cara visual mencocokan gelang identitas dengan rekam medis/
melibatkan keluarga.
13. Pada pasien dengan gangguan penglihatan/ buta maka verifikasi identitas dengan
cara verbal menanyakan nama dan tanggal lahir dan dicocokkan dengan
gelangidentitas pasien/ dapat melibatkan keluarga.
15. Pada Pasien koma, tidak sadar, disfungsi sensori, dan lupa identitas diri dipasang
gelang identitas dan identifikasi dilakukan secara visual/dapat melibatkan keluarga
atau penunggu pasien untuk menyebutkan nama,dan tanggal lahir pasien,kemudian
cocokan identitas yang disebut keluarga/penunggu pasien dengan identitas yang
tercatat pada gelang pasien dan berkas RM.

B. Pemasangan Gelang Identitas


1. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan fungsi dari pemasangan gelang identitas
agar tidak terjadi kesalahan setiap melakukan tindakan/ pengobatan.
2. Data di gelang identitas dilakukan verifikasi kepada pasien/ keluarga sebelum
dipasangkan
3. Pasangkan gelang identitas pada pasien yang sudah dinyatakan rawat inap (sudah
registrasi pendaftaran rawat inap) dan pada pasien UGD
4. Pasangkan gelang identitas di pergelangan tangan yang dominan, jika pasien tidak
mempunyai tangan maka dipasangkan di pergelangan kaki atau sesuai dengan
keadaan pasien dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman tidak terlalu
longgar dan tidak terlalu kencang
5. Pasangkan gelang berwarna biru muda untuk pasien laki - laki dan warna merah
muda untuk pasien perempuan, termasuk pada bayi baru lahir
6. Jikapasienmemilikialergiobatdiberikangelangwarnamerah,danditulisdenganjelasobat
penyebabalergipadagelangtersebut,riwayatalergiharustercatatdirekammedispasien.
7. Jika pada keadaan pasien kritis yang tidak dikehendaki keluarga untuk dilakukannya
Resusitasi Jantung Paru (RJP) setelah dilakukan edukasi tentang keadaan pasien,
maka pasien diberikan gelang Do Not Resuscitate (DNR) berwarna ungu.
8. Jika pasien yg beresiko jatuh maka pasien diberikan gelang warna kuning
9. Segera pasang kembali dengan yang baru jika gelang terlepas atau dilepas oleh
petugas misalnya saat memasang infus
10. Jika ada salah ketik identitas pasien atau tulisan tidak terbaca, segera ganti dengan
gelang identitas yang baru, tidak boleh mencoret atau menimpa tulisan sebelumnya

C. Melepas Gelang Identitas


1. Gelang identitas hanya boleh dilepas saat : pasien pulang, pasien meninggal, atau
pelepasan sementara yang selanjutnya akan dipasang kembali
2. Lepaskan gelang identitas pada saat pasien akan pulang
3. Gunting gelang oleh perawat sesaat sebelum pasien meninggalkan ruangperawatan.
4. Buang ke tempat sampah non infeksius, kecuali jika ada darah atau bekas muntah
pasien maka dibuang ke tempat sampah infeksius

D. Sebelum prosedur pembedahan


a. Pelaksanaan identifikasi pada saat pasien diterima diUnitKamar Operasi(UKO)
b. Serah terima Rekam Medik dan pasien dari perawat ruang rawat kepada perawat di UKO
dan memeriksa kelengkapan dokumen.
c. Identifikasi pasien dengan cara meminta pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahir.
d. Jika diperlukan melepas gelang identitas selama melakukan operasi,maka lakukan
koordinasi dan tetapkan seorang perawat di kamar operasi untuk bertanggung jawab
melepas dan memasang kembali
e. Bila gelang identitas sudah dilepas maka harus diletakkan dibagian depan Rekam Medik dan
di siapkan gelang identitas yang baru.
f. Lakukan identifikasi kembali dan prosedur keselamatan pasien menggunakan formulir yang
ditetapkan sebelum tindakan operasi.
g. Setelah operasi selesai dan pasien sudah sadar maka pasang gelang identitas yang baru.
E. Pemberian Obat
a. Lakukan prosedur identifikasi pasien sebelum pemberian obat

b. Pemberian obat pada pasien rawat jalan dilakukan oleh apoteker

c. Identifikasi pasien dirawat jalan dilakukan dengan cara verbal yaitu menanyakan
nama dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan label obat
d. Pemberian obat pada pasien UGD dan rawat inap dilakukan oleh perawat

e. Identifikasi pasien diUGD dilakukan dengan cara visual dan verbal, visual dilakukan
pada pasien yang terpasang gelang identitas, verbal dilakukan pada pasien yang
tidak terpasang gelang identitas
f. Identifikasi pasien dirawat inap dilakukan dengan cara visual yaitu melihat rekam
medis pasien(daftar pemberian obat), label obat dan mencocokkan dengan gelang
identitas pasien
g. Selain melakukan identifikasi pasien,sebelum pemberian obat kepada pasien,
petugas jugaharus melakukan verifikasi obat yaitu identitas pasien, ketepatan obat,
dosis dan jumlah obat,rute pemberian obat dan waktu pemberian obat
F. Pemberian therapi cairan intravena
a. Lakukan identifikasi pasien secara visual dengan cara mencocokkan identitas pasien
pada rekam medis dengan gelang identitas pasien meliputi nama pasien, tanggal
lahir dan nomor rekam medis
b. Lakukan identifikasi pasien sebelum memasang akses intravena
c. Lakukan identifikasi pasien sebelum memberikan/ mengganti cairan intravena dan
atau memasukkan obat kedalam cairan
d. Pasang etiket identitas pasien pada botol/ kantong cairan intravena jika pasien
mendapatkan obat yang perlu diwaspadai
e. Khusus pada pemberian obat/ cairan intravena yang termasuk obat yang perlu
diwaspadai harus dilakukan dobel cek dan terdokumentasi
G. Pemberian darah atau produk darah
a. Lakukan pengecekan identitas pasien saat serah terima labu darah dari petugas
laboratorium
b. Lakukan identifikasi pasien dengan cara visual yaitu melihat rekam medis pasien
(formulir darah/ instruksi transfusi darah), labu darah pasien dan gelang pasien
c. Minimal dua orang staf rumah sakit/ dobel cek yang kompeten harus memastikan
kebenaran : Mencocokkan labu darah dengan nama pasien, golongan darah, nomor
labu darah, tanggal pengambilan, tanggal kadaluarsa dan jenis komponen darah antara
kartu labu darah, label labu darah, terdapat penggumpalan/ kerusakan terhadap labu
darah, formulir permintaan serta RM pasien menggunakan check list pemberian
tranfusi darah termasuk identitas pasien,dilakukan pemantauan reaksi tranfusi
menggunakan format pemantauan.
d. Jika staf RS tidak yakin atau ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan lakukan
transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.
e. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan dan penyerahan produk darah
transfusi merupakan tanggung jawab petugas yang melakukan pengambilan dan
pemberian darah atau produk darah
H. Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan klinis (darah, urine, faeses, dahak,
jaringan PA,secret vagina, pus)
a. Identifikasi saat pengambilan spesimen untuk pemeriksaan klinis dengan cara verbal
atau visual serta dicocokkan dengan formulir permintaan pemeriksaan.
b. Cocokkan jenis permintaan dan jelaskan kepada pasien cara dan tempat pengambilan
serta jenis pemeriksaan.
c. Informasikan dan tunjukkan kepada pasien label yang tertempel pada spesimen untuk
memastikan tidak teijadi kesalahan pada bahan yang akan dilakukan pemeriksaan.
d. Informasikan jangka waktu hasil pemeriksaan selesai untuk rawat jalan sehingga
dapat diambil, jika rawat inap pasien/keluarga kapan hasil dapat selesai
I. Pemeriksaan radiologi, USG, EKG
a. Lakukan identifikasi sebelum pemeriksaan oleh petugas radiologi (radiographer,
dokter spesialis radiologi)
b. Identifikasi pasien dengan cara verbal untuk pasien rawat jalan yang tidak terpasang
gelang identitas, yaitu menanyakan nama dan tanggal lahir jika pasien sadar dan dapat
berkomunikasi
c. Jika terpasang gelang identitas maka lakukan secara visual yaitu cocokkan identitas
pasien pada gelang identitas dengan rekam medis pasien.
d. Jika telah sesuai input pada komputer nama pasien, tanggal lahir dan nomor rekam
medis.
J. Transfer pasien
a. Lakukan identifikasi pasien dengan cara visual yaitu melihat ke rekam medis pasien
dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien
b. Periksa kelengkapan rekam medis pasien yang akan diserah terimakan
c. Antarkan pasien dengan menggunakan kursi roda atau brankar, pasien dipasangkan
selimut selama proses transfer
d. Lakukan identifikasi pasien kembali pada saat serah terima dengan petugas unit yang
menerima pasien
e. Dilakukan saat tranfer pasien, transfer didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit
K. Bayi baru lahir atau neonatus
a. Gunakan plester putih (Micropore) sebagai tanda pengenal bayi sementara yang
bertuliskan nama by.ny....(sesuai nama ibu) dengan menggunakan tulisan tangan dan
ditempelkan di dada bayi baru lahir.
b. Tanda pengenal dipasang didepan orang tua/ keluarga yang mendampingi.
c. Saat nama bayi sudah didaftarkan, tanda pengenal sementara diganti dengan gelang
data bayi yang sudah tercetak.
d. Gunakan gelang identitas warna merah muda untuk bayi perempuan dan biru untuk
bayi laki-laki.
e. Tidak boleh menggunakan nomor kamar dan papan nama pasien, tidak boleh ada
papan nama bayi
L. Pemberian diet
a. Petugas pantry melakukan identifikasi pasien sebelum menyerahkan makanan kepada
pasien untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan dalam pemberian diet kepada
pasien
b. Lakukan identifikasi dengan cara visual yaitu melihat label diet yang ada
padaMakanan pasien dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien
c. Informasikan kepada pasien jenis menu/ diet kepada pasien, jika ada masalah segera
melaporkan kepada petugas/perawat.
M. Pasien meninggal
a. Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit harus dilakukan konfirmasi
terhadap identitasnya dengan gelang identitas dan rekam medis
b. Gunting gelang identitas setelah jenazah diserahkan oleh keluarga.
N. Pasien pada saat bencana
a. Lakukan pemasangan identitas bencana sementara dan menuliskan pada rekam medis
b. Lakukan pemasangan pita identitas pada tangan pasien sesuai kondisi pasien saat
bencana, pita merah (resusitasi), pita kuning (waspada/perlu perhatian), pita hijau
(pasien aman), dan pita hitam(pasien meninggal)
c. Petugas memasangkan pita Triase dan menuliskan pada rekam medis
a) Ny. XI untuk korban pertama, Ny. X2 untuk korban kedua, Ny. X3 untuk korban
ketiga dan seterusnya untuk pasien perempuan.
b) Tn. Y1 untuk korban pertama, Tn.Y2 untuk korban kedua, Tn.Y3 untuk korban
ketiga dan seterusnya untuk pasien laki – laki .
d. Tanggal lahir dituliskan tanggal masuk ke RS
e. Nomor Rekam Medis setelah pasien dapat diidentifikasi dengan benar dan bencana
sudah teratasi.
f. Lakukan pemasangan pita Identitas pasien sesuai dengan identitas yang sebenarnya
jika kondisi bencan teratasi dan ada verifikasi dari pasien/keluarga pasien.

BABV
DOKUMENTASI

Gelang Identitas dan Gelang Penanda Resiko

Anda mungkin juga menyukai