100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
128 tayangan34 halaman

LP - Askep Keluarga - Hipertensi - Hasambua

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 34

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH


UTAMA HIPERTENSI PADA TN. P DIDESA TAMBUSAI

Disusun Oleh:
Hasambua ( 190201077 )

Dosen Pembimbing : Wiwik Norlita ,A.Kep,M.Kes

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN

KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
laporan pendahuluan ini tepat pada waktunya.
laporan pendahuluan ini membahas tentang Hipertensi. Dalam penyusunan
laporan pendahuluan ini, penulis banyak mendapat tantangan danhambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisateratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnyakepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
pendahuluan ini,semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembacasangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita sekalian.

Pekanbaru, 25 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN TEORITIS.....................................................................................................3
A. Pengertian Hipertensi...............................................................................................3
B. Anatomi dan Fisiologi Hipertensi............................................................................3
a. Anatomi..................................................................................................................3
b. Fisiologi.................................................................................................................6
C. Klasifikasi..................................................................................................................6
D. Etiologi......................................................................................................................8
E. Manifestasi Klinis......................................................................................................8
F. Patofisiologi Hipertensi..............................................................................................8
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP........................................................................................................................10
A.Kesimpulan...............................................................................................................10
Saran.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar kata Hipertensi.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai dimasyarakat,
dan merupakan penyakit yang terkait dengan sistemkardiovaskuler.

Hipertensi memang bukan penyakit menular, namun kita jugatidak bisa


menganggapnya sepele, selayaknya kita harus senantiasa waspada.Tekanan
Darah tinggi atau Hipertesi dan arterosclerosis (pengerasanarteri) adalah dua
kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakitkardiovaskuler.
Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi jugamenyebabkan
gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik untukmencegah maupun
mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya,hal ini dikarenakan
banyak faktor penghambat yang mempengaruhi sepertikurang pengetahuan
tentang hipertensi (pengertian, klasifikasi, tanda dangejala, sebab akibat,
komplikasi) dan juga perawatannya.Saat ini, angka kematian karena hipertensi
di Indonesia sangat tinggi.Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3
setelah stroke dantuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian
pada semua umurdi Indonesia.
Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah
yangmenyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90
mmHg.Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun
2007menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).
Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada
stroke.Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara
didunia Barat, hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena
perlu diadakan upaya-upaya untuk menekan angka peyakit hipertensi terlebih
bagi penderita hipertensi perlu diberikan perawatan dan pengobatan yangtepat
agar tidak menimbukan komplikasi yang semakin parah.

1
2

Selain itu pentingnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien


hipertensi juga sangat diperlukan untuk melakukan implementasi yang benar
pada pasien hipertensi.
Diharapkan dengan dibuatnya makalah tentang asuhan
keperawatanklien dengan gangguan hipertensi ini dapat memberi asuhan
keperawatanyang tepat dan benar bagi penderita hipertensi dan dapat
mengurangi angkakesakitan serta kematian karena hipertensi dalam
masyarakat.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memaparkan konsep penyakit hipertensi yang meliputi anatomi
danfisiologi penyakit jantung, definisi, klasifikasi, etiologi,
manifestasiklinis, patofisiologi, pathway, komplikasi, pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan medis, keperawatan dan diet-diet.
2. Memahami asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan
metodologiasuhan keperawatan yang benar
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi di definisikan oleh Joint National Commitee on


Detection,Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC) sebagai
tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan di klasifikasikan sesuai
derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal
tinggi sampai hipertensi maligna. Keadaan ini dikategorikan sebagai
primer/esensial(hampir 90 % dari semua kasus) atau sekunder, terjadi sebagai
akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat diperbaiki
(MarilynnE. Doenges, dkk, 1999).Hipertensi merupakan keadaan ketika
tekanan darah sistolik lebih dari120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80
mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang
dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Bruner dan Suddarth (2001) hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140mmHg
dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula,hipertensi di
definisikan sebagai tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan tekanan diastolik di
atas 90 mmHg.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah meningkatnya
tekanan sistolik sedikitnya 140 mmHg dan diastolik sedikitnya 90 mmHg.

B. Anatomi dan Fisiologi Hipertensi

a. Anatomi
1.Jantung
Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak di dalam dada, batas
kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang intercosta
kelima kiri pada linea midclavikula.
Hubungan jantung adalah:
a) atas: pembuluh darah besar
b) bawah: diafragma
c) setiap sisi: paru-paru

3
4

d) belakang : aorta dessendens,3oesopagus,columna vertebralis


2. Arteri
Arteri adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan
danorgan. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah
jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya rmemiliki lapisan tengah
yang terdiri dari jaringan elastin (untuk menghantarkan darah untuk organ),
arteri yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah
yang disampaikan padasuatu organ).Meningkatnya tekanan darah di dalam
arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
a. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyakcairan
pada setiap detiknya
b. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku,
sehinggamereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa
darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut
jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya
dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut,
dimana dinding arterinya telah menebal dan kakukarena arterosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
“vasokonstriksi”, yaitu jika arteri kecil(arteriola) untuk sementara waktu
mengkerut karena perangsangansaraf atau hormon di dalam darah.
c. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal
sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam
tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat,sehingga tekanan darah
juga meningkat, Sebaliknya, jika:
- Aktivitas memompa jantung berkurang,
- arteri mengalami pelebaran,
- banyak cairan keluar dari sirkulasi.

Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil. Penyesuaian
terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi
5

ginjal dan sistem saraf otonom(bagian dari sistem saraf yang mengatur
berbagai fungsi tubuhsecara otomatis).
3. Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
a. Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah
pengeluarangaram dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya
volumedarah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
b. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi
pembuangangaram dan air, sehingga volume darah bertambah dan
tekanandarah kembali ke normal
c. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan
enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormone
angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormone
aldosterone.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan
darah, karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa
menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan
arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosisarteri renalis) bisa
menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cedera pada salah satu atau
kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
4. Arteriol
adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal.otot
dinding arteriol dapat berkontraksi. Kontraksi menyebabkan kontriksi
diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal,suplai darah pada
jaringan/organ berkurang. bila terdapat kontriksi umum,tekanan darah akan
meningkat.
5. Pembuluh darah utama dan kapiler
Pembuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan
langsung dari arterior ke venul. Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil
yang membuka pembuluh darah utama

6. Sinusoid
6

Sinusoid terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin.


Sinusoid tiga sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan sebagian
dilapisi dengan sel sistem retikulo-endotelial. Pada tempat adanya sinusoid,
darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak terjadi
melalui ruang jaringan

7.Vena dan venul

Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Venadibentuk


oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan
secara sempurna satu sama lain.

b. Fisiologi
Jantung mempunyai fungsi sebagai pemompa darah yang
mengandungoksigen dalam sistem arteri, yang dibawa ke sel dan seluruh tubuh
untuk mengumpulkan deoksigenasi (darah yang kadar oksigennya kurang)dari
sistem vena yang dikirim ke dalam paru-paru untuk reoksigenasi(Black, 2010).

C. Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi menurut WHO, yaitu:

1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan
140 mmHg dandiastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
2. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149
mmHg dan diastolik91-94 mmHg
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau
sama dengan 160mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan
95mmHg.Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the
Detection and Treatmentof Hipertension, yaitu:
1. Diastolik

a. < 85 mmHg : Tekanan darah normal


b.85 – 99 mmHg : Tekanan darah normal tinggi
c.90 -104 mmHg : Hipertensi ringankasi
d.105 – 114 mmHg : Hipertensi sedang

e. >115 mmHg : Hipertensi berat


7

2. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)

a.< 140 mmHg : Tekanan darah normal

b.140 – 159 mmHg : Hipertensi sistolik perbatasan terisolasi

c. > 160 mmHg : Hipertensi sistolik teriisolasi Krisis


hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah
yang mendadak (sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120
mmHg), pada penderita hipertensi, yg membutuhkan
penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah
yang sangat tinggidengan kemungkinan timbulnya atau
telahterjadi kelainan organ target (otak, mata(retina), ginjal,
jantung, dan pembuluh darah). Tingginya tekanan darah
bervariasi, yang terpenting adalah cepat naiknya
tekanandarah, diantaranya yaitu:

1. Hipertensi EmergensiSituasi dimana diperlukan


penurunan tekanan darah yang segera dengan
obatantihipertensi parenteral karena adanya kerusakan
organ target akut atau progresif target akut atau
progresif. Kenaikan TD mendadak yg disertai
kerusakanorgan target yang progresif dan di perlukan
tindakan penurunan TD yg segera dalamkurun waktu
menit/jam.
2. Hipertensi UrgensiSituasi dimana terdapat peningkatan
tekanan darah yang bermakna tanpa adanyagejala yang
berat atau kerusakan organ target progresif bermakna
tanpa adanya gejalayang berat atau kerusakan organ
target progresif dan tekanan darah perlu di turunkan
dalam beberapa jam. Penurunan TD harus dilaksanakan
dalam kurun waktu 24-48 jam(penurunan tekanan darah
dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan jam
sampai hari).
8

D. Etiologi

a.Elastisitas dinding aorta menurun

b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku

c. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh


darah

Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya:

a) Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, Stres psikologis

b) Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal

c) Hipertensi hormonald)

d)Bentuk hipertensi lain : obat, cardiovascular, neurogenik (Andy


Sofyan,2012)

E. Manifestasi Klinis

Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi


bertahun-tahun berupa:
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomelurus
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler

F. Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol konstruksi dan relaksasi pembuluh darah


terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jarak saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak
ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut
saraf
9

paska ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin


mengakibatkan konstruksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkantambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi
epinefrin, yangmenyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan
steroid lainnya,yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.
Vasokonstriksi yangmengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah
menjadi angiotensin II,suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron olehkorteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan
air oleh tubulus ginjal,menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor
ini cenderungmencetuskan keadaan hipertensi.

Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural


danfungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan
tekanan darahyang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis,
hilangnyaelastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah, yang terjadi pada usia lanjut. perubahan tersebut meliputi aterosklerosis,
bilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah.Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya
dalam mengakomodasivolume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup)
mengakibatkan penurunancurang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer,
2001).Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi
palsu”disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh
cuffsphygmomanometer (Darmojo, 1999).
1. PENGKAJIAN PASIEN
A. Data Umum
a. Initial Kepala Keluarga :Ny. W
b. Usia : 64 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Agama : Islam
e. Suku : Jawa
f. Alamat : Jln. Teratai No.47
Medan polonia.
g. Tipe Keluarga : Extended family
h. Komposisi Keluarga :

N Nama Jenis Hubungan Umu Pendidik Status Status


o Kelam dengan r an Perkawin Imunisa
in KK an si
1 An.N L Anak 36 SMP Menikah -
2 An.R P Anak 34 SMP Menikah -
3 An.A L Anak 32 SMP Menikah -
4 An.AR P Anak 30 SMP Menikah -
5 An.AB L Anak 28 SMA Menikah -
Genogram

1 2 3 4
5

Ket :

: laki –laki : laki-laki meninggal

: perempuan : perempuan meninggal

i. Status Ekonomi Keluarga :


Ny. W adalah seorang ibu rumah tangga dan penganguran, untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari Ny.W dibantu oleh anak-
anaknya ditambah berjualan kecil-kecilan di rumahnya, sekaligus
merawat cucunya. Penghasilan Ny.W kurang lebih Rp
400.000,00/bulan.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Aktivitas rekreasi keluarga Ny.W hanya di sekitaran lingkungan
rumah,merawat cucu-cucunya, menonton TV, dan sesekali
kumpul dengan sanak saudaranya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny.W saat ini berada pada tahap
keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan ditandai dengan
anak semua dari Ny.W sudah menikah dan sudah memiliki
keluarga masing-masing.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
-
c. Riwayat keluarga inti
Ny.W tidak memiliki penyakit menular atau belum pernah di
rawat di rumah sakit dan begitu juga dengan anak-anaknya.
Hanya saja Ny.W mengeluhkan sering sakit kepala dan merasa
berat di tengkuknya. Ny.W menderita penyakit hipertensi.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Ayah dari Ny.W adalah penderita hipertensi.

C. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1. Luas rumah : 12 x 23 m²
2. Tipe rumah : Semipermanen
3. Kepemilikan rumah : Milik Pribadi
4. Jumlah kamar : 2 kamar tidur, 1
kamar mandi.
5. Ventilasi jendela : cukup
.
6. Pemanfaatan Ruangan : baik dengan kondisi
penerangan yang
cukup.
7. Septi tank : ± 1 meter dari rumah
8. Sumber air : sumur bor .
9. Kamar mandi/WC : terdapat 1 dan
menyatu denganWC.
10. Sampah : ada temapt sampah
di depan rumah.
.
b. Denah rumah :

Keterangan:
1
2 3 1. Kamar mandi
2. dapur
3. kamar tidur
5 4
4. Kamar tidur
6 5. Ruang tamu
6. Warung

c. Karakteristik lingkungan :
Keluarga Ny.W dengan dengan tetangga sekitar rumah cukup
baik. Keluarga Ny.W berada dilingkungan komunitas suku jawa.
d. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Ny.W tidak sering keluar rumah dan lebih sering
berinteraksi dengan tetangga sekitarnya. Keluarga Ny.W belum
pernah pindah rumah, mereka selalu menetap di lingkungan
tersebut.
e. Perkumpuan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny.W sering berkumpul bersama dengan sanak
saudaranya, keluarga Ny.W juga mengikuti kegiatan sosial yang
ada di lingkungan tersebut dan cukup terbilang ramah dengan
masyarakat sekitar.
f. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Ny.W didukung sepenuhnya oleh anak-anaknya,
apabila ada masalah mereka berkumpul bersama untuk
memecahan masalah tersebut.
D. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Diantara anggota keluarga Ny.W terbina hubungan yang
harmonis. Dalam menghadapi suatu permasalahan selalu
dilakukan dengan cara bermusyawarah keluarga sebelum
diputuskan. Dan komunikasi dilakukan dengan cara terbuka.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Ny.W saling menghargai, membantu, dan mendukung
satu sama lain.
c. Struktur peran
1. Ny.W : kepala keluarga sekaligus ibu.
2. An.N : anak pertama.
3. An.R : anak kedua yang tinggal bersama Ny.W.
4. An.A : anak ketiga.
5. An.AR : anak keempat yang tinggal bersama Ny.W.
6. An.AB : anak kelima.
d. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga Ny.W disesuaikan
dengan ajaran agama Islam yang dianut serta norma masyarakat
sekitar.
E. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik,saling mendukung, dan saling
tolong menolong satu sama lain.
b. Fungsi sosial
Setiap hari keluarga berinteraksi dengan orang yang disekitarnya
dan mereka terbilang ramah dilingkunganya.
c. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Ny.W ada 5 orang, dan semua anaknya sudah
menikah. Ny.W sudah tidak memakai KB lagi.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi Ny.W didukung dan dibantu oleh anak-anaknya
serta dibantu oleh penghasilan dari jaulan kecil-kecilanya.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga belum mampu mengenal masalah kesehatan dan
perawatan keluarga yaitu cara merawat anggota keluarga yang
sakit yaitu Ny.W yang sudah lama menderita hipertensi dan
belum mampu memutuskan perawatan yang akan diberikan
kepada Ny.W. keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada disekitaranya ditandai dengan Ny.W
mengatakan jika ada keluarga yang sakit akan dibawa ke
pelayanan kesehatan yang terdekat. Dari hasil pemeriksaan fisik
yang dilakukan pada tanggal 22 Mei 2017 pada Ny.W
didapatkan data : TD : 140/100 mmHg, RR : 20 x/menit, H
:89x/menit, dan BB : 61 Kg. dan Ny.W mengatakan sering sakit
kepala dan terasa berat di bagian tengkuk dan apabila kambuh
Ny.W tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
F. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
-
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
-
c. Strategi koping yang digunakan
-
d. Strategi adaptasi disfungsional
-
e. Harapan keluarga
Keluarga berharap Ny.W sembuh dari penyakitnya dan berharap
agar tidak mengalami penyakit yang sama yang diderita oleh
Ny.W.

G. Riwayat Kesehatan Sekarang

No Area Anggota Keluarga yang Tinggal Ket


Pemeriksaan Serumah

Fisik Ny.W
1. Kesadaran CM
2. TTV :
TD 140/100 mmHg
HR 89 x/menit
RR 20 x/menit

3. BB 61Kg
4. Kepala dan Kepala simetris ,
rambut rambut panjang
berwarna hitam

dan beruban
5. Mata Memiliki
masalah
penglihatan di

mata kiri.
6. Hidung Fungsi
penciuman baik
dan tidak terdapat
kelainan
7. Mulut Gigi masih utuh
dan bersih
8 ektremitas Tidak terdapat
kelaian

H. Tipologi Masalah Kesehatan


a. Kurang/tidak sehat
Nyeri Akut
Intoleransi Aktivitas
b. Ancaman kesehatan
Risiko Penurunan Curah Jantung
c. Krisis
-

2. Analisa Data

Data Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan


Keluarga
DS : Nyeri akut Ketidakmampuan merawat
Ny.W mengatakan sering anggota keluarga yang
sakit kepala,pusing dan sakit.
terasa berat di tengkuk.

Ny.W mengatakan sudah


dialami kurang lebih 1
tahun yang lalu dan sering
kambuh.

DO :
Kesadaran : CM
TD : 140/110, HR : 89 x i
RR : 20 x i
Ny.W tampak sering
memegang tengkuk.
Saat ditanya keluarga
tidak paham betul
mengenai cara merawat
Ny.W.
DS : Risiko Tinggi Stroke Ketidakmampuan keluarga
Ny.W mengatakan sering mengenal masalah
sakit kepala,pusing , kesehatan.
terasa berat di tengkuk
dan dada terasa berdebar-
debar.
DO :
Kesadaran : CM
TD : 140/110, HR : 89 x i
RR : 20 x i
Saat ditanya keluarga
tidak tahu apa penyebab
masalah yang dialami oleh
Ny.W

DS : Intoleransi aktivitas Ketidakmampuan merawat


Keluarga Ny.W mengata anggota keluarga yang
kan jika kambuh, Ny.W sakit
tidak mampu melakukan
aktivitas secara mandiri
karena nyeri.
DO :

HSasil pengkajian keluarga


3. tkahu bagaimana merawat
Nr y.W saat kambuh untuk
mo emenuhi kebutuhan.

3. Skoring Masalah
a. Nyeri akut

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Ny.W sering sakit kepala
tidak/kurang sehat , pusing dan terasa
 Tidak/kurang berat di tengkuk
sehat
 Ancaman
kesehatan
 krisis

2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga dapat


masalah di ubah : mengatasinya dengan
dengan mudah membeli obat ke warung
 dengan mudah ,berobat ke dokter atau
 hanya pelayanan kesehatan
sebagian terkdekat.
 tidak dapat
3 Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0.67 Mengontrol makanan
dicegah : cukup dapat mencegah
 tinggi terjadinya kekambuhan
 cukup berulang
 rendah

4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Keluarga memberi


: harus segera pertolongan/ pengobatan
ditangani dengan membeli obat di
 masalah berat warung, berobat ke
harus dokter atu pelayanan
ditangani kesehatan terdekat
 masalah tidak menandakan keluarga
perlu segera ingin segera teratasi tetapi
ditangani tidak tahu bagaimana cara
 masalah tidak meraatnya
dirasakan
Skor Total 4.67

b. Risiko tinggi stroke

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 2/3 x1 0.67 Ny.W sering merasakan
ancaman kesehatan daerah dada nya berdebar-
 Tidak/kurang debar terutama saat
sehat kambuh.
 Ancaman
kesehatan
 krisis

2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Ny. W tidak tahu


masalah di ubah : penyebabnya dan hanya
hanya sebagian diatasi dengan istirahat.
 dengan mudah Ny.W belum pernah
 hanya memeriksakanya ke
sebagian dokter
 tidak dapat
3 Potensi masalah 3/3 x 1 1 Keinginan untuk
untuk dicegah : berobat/memeriksakannya
tinggi ke dokter sangat tinggi
 tinggi tetapi takut kepikiran jika
 cukup di periksa
 rendah
4 Menonjolnya masalah 2/2 1 1 Masalah yang harus
 masalah berat segera ditangani karena
harus akan menimbulkan
ditangani komplikasi masalah
 masalah tidak kesehatan yang lain.
perlu segera
ditangani
 masalah tidak
dirasakan
Skor Total 3,67

c. Intoleransi aktivitas

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : tidak / 3/3 x 1 1 Keluarga mengatakan
kurang sehat jika kambuh, Ny.W tidak
 Tidak/kurang dapat melakukan
sehat aktifitas secara mandir
 Ancaman
kesehatan
 krisis

2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Keluarga membantu


masalah di ubah : untuk memenuhi
hanya sebagian kebutuhan Ny.W jika
 dengan mudah mengalami kekambuhan
 hanya
sebagian
 tidak dapat
3 Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0.67 Keluarga mampu
dicegah : cukup memberikan kebutuhan
 tinggi yang dibutuhkan oleh
 cukup Ny.W
 rendah
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 Keluarga masih mampu
: masalah tidak memenuhi kebutuhan
dirasakan Ny.W tapi tidak begitu
 masalah berat tahu cara merawatnnya
harus
ditangani
 masalah tidak
perlu segera
ditangani
 masalah tidak
dirasakan
Skor Total 2.67
4. Daftar Prioritas Diagnosa

1. Nyeri akut pada keluarga Ny.W khususnya Ny.W berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit ditandai dengan Ny.W sering sakit kepala, pusing,
terasa berat di tengkuk dan sering kambuh.
2. Risiko tinggi stroke pada keluarga Ny.W khususnya Ny.W
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan ditandai dengan takanan darah Ny.W 140/100
mmHg dan sering merasakan dadanya berdebar debar.
3. Intoleransi aktivitas pada keluarga Ny.W khususnya Ny.W
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.W tidak dapat
melakukan aktifitas dengan mandiri jika kambuh karena nyeri
dan keluarga membantu untuk memenuhi kebutuhan Ny.W.

5. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Kep. Umum Khusus Kriteria Standar

Keluarga
1 Nyeri akut Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1. Ajarkan

pada dilakukan mengetahui dapat keluarga

keluarga tindakan bagaimana menjawab bagaimana

Ny.W keperawatan cara pertanyaan cara

selama 3x merawata yang perawatan


khususnya
24 jam anggota diberikan. bagi
Ny.W
diharapkan keluarga penderita
berhubunga
nyeri yang sakit hipertensi.
n dengan Keluarga
2. Ajarkan
teratasi atau dapat
ketidakmam

Sikap
puan hilang membawa klien dan
keluarga ditandai keluarga keluarga
merawat dengan yang sakit untuk pola
anggota pasien tidak ke tempat hidup
keluarga sering sakit pelayanan sehat dan
yang sakit kepala atau kesehatan. cara mium
ditandai pusing obat
dengan Keluarga dengan
Ny.W sering mampu teratur.
sakit kepala, merawat 3. Anjurkan
pusing, Psiko- amggota klien
terasa berat motor keluarga untuk
di tengkuk yang sakit. minum
dan sering obat
kambuh. dengan
teratur.
4. Ajarkan
keluarga
bagaimana
cara
mengkaji
skala nyeri
untuk
pencegaha

n dini.
2. Risiko tinggi Keluarga Keluarga Verbal Keluarga 1. Berikan
stroke pada mampu mampu mampu penjelasa
keluarga berpartisipa mengenal menjawab n tentang

Ny.W si dalam hipertensi, pertanyaan hipertensi


khususnya aktifitas penyebab, yan dan
Ny.W yang tanda, gejala diberikan. dampak

berhubunga menurunkan dan cara hipertensi

n dengan tekanan memper Keluarga bagi


Sikap
ketidakmam darah atau tahankan mampu kepada

puan beban kerja tekanan membawa keluarga.

keluarga jantung. darah dala keluarga 2. Kaji

mengenal keadaan yang sakit pengetah

masalah normal ke uan

kesehatan pelayanan keluarga

ditandai kesehatan. tentang

dengan hipertensi

takanan atau
Keluarga
darah Ny.W penyakit
memotivasi
140/100 yang
untuk
berkaitan
mmHg dan berobat ke
dengan
sering Psiko- dokter atau
hipertensi
merasakan motor pelayanan
dadanya kesehatan. .

berdebar 3. Ajarkan

debar. keluarga
pola
hidup
sehat
untuk
penderita
hipertensi
.
3. Intoleransi Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1. Berikan
aktivitas dilakukan mampu mampu penjelasan
pada tindakan merawat menjawab tentang
keluarga keperawatan dan pertanyaan manfaat
Ny.W mobilitas memenuhii yang olahraga

khususnya klien tidak kebutuhan diberikan. bagi

Ny.W terhambat dasar penderita


dan sudah anggota Keluarga hipertensi.
berhubunga
tidak keluarga dapat 2. Anjurkan
n dengan Sikap
banyak yang sakit. Memenuhi keluarga
ketidakmam
istirahat. kebutuhan untuk
puan
keluarga memotiva
keluarga
yang sakit. si klien
merawat
untuk
anggota
melakuka
keluarga Keluarga
n aktivitas
yang sakit mampu
dengan
ditandai merawat
mandir.
dengan anggota
3. Ajarkan
Ny.W tidak keluarga
kepada
dapat yang sakit.
Psiko- keluarga
melakukan
motor cara
aktifitas
merawat
dengan
pasien
mandiri jika
untuk
kambuh
memenuhi
karena nyeri
kebutuhan
dan keluarga
dasarnya.
membantu
4. Beri
untuk
dukungan
memenuhi
kebutuhan spiritual
Ny.W. kepada
klien dan

keluarga.

6. Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

No.Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi


dan Waktu
1 dan 2 22 Mei 2017  Memberikan S : keluarga
10.15 WIB pendidikan mengatakan paham
kesehatan tentang terhadap apa yang
hipertensi. dijelasakan.
 Mengajarkan
keluarga tentang
O : keluarga mampu
cara merawat
menjawab
anggota keluarga
pertanyaan yang
yang sakit.
diberikan.

A : masalah teratasi
sebagian

P : intervensi
dilanjutkan
1 dan 2 23 Mei 2017  Mengarjakan S : keluarga
09.45 WIB keluarga cara mengatakan paham
mengkaji skala terhadap apa yang
nyeri. dijelaskan.
 Memberikan
Klien mengatakan
penjelasan tentang
nyeri sudah mulai
pola hidup sehat
berkurang.
bagi penderita
hipertensi.
O : keluarga paham
bagaimana cara
mengkaji nyeri.

Tekadan darah
Ny.W turun menjadi
130/90

A : masalah teratasi

P : intervensi
dilanjutkan

3 24 Mei 2017  Memberikan S : klien dan


10.37 WIB penjelasan tentang keluarga
manfaat olahraga mengatakan paham
bagi penderita terhadap apa yang
hipertensi. dijelaskan.

O : keluarga terlihat
 Memotivasi klien
paham dan mampu
dan keluarga
menjawab
untuk hidup sehat.
pertanyaan yang
 Memberikan diberikan.
dukungan spiritual A : masalah teratasi
kepada klien dan P : intervensi selesai
keluarga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan sitolik sedikitnya 140 mmHg
dan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi di pengaruhi oleh beberapa
faktor,yaitu : Faktor genetik, usia,keadaan emosi seseorang,konsumsi Na terlalu
tinggi,obat,hormonal,neurologic,dll. Orang yang sudah terkena hipertensi dapat
juga mengalami banyakkomplikasi yang diderita, diantaranya Stroke, kebutaan,
angina pectoris, CHF,gagal ginjal, infark miokard, dll.

B. Saran
Untuk menghindari terjadinya hipertensi, maka sebaiknya kita selaku
petugas medis sebaiknya memberi contoh masyarakat untuk menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga tidak mengkonsumsi
makanansembarangan yang belum teruji kesehatannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2
Jakarta: EGC.
Copstead C., Lee-Ellen dan Jacquelyn L. Banasik. 2005. Pathophysiology Vol. 1.
Elsevier :St. Louis Missouri 63146.
Diklat PJT – RSCM. 2008. Buku Ajar Keperawatan Kardiologi Dasar Edisi 4.
Jakarta: RSCM.
Doenges, Marilynn E., dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskuler.Jakarta: Salemba Medika.
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus. Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi.
Jakarta: EGC.KA

11

Anda mungkin juga menyukai