Identifikasi Bahaya Dan Pengendalian Risiko

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 53

MOD-TR-RS-001. REV.

00

PEMAHAMAN BAHAYA &


RESIKO

IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALYSIS


RISIKO DAN PENGENDALIAN
MOD-TR-RS-001. REV.00

Pemahaman Tentang Bahaya (HAZARD)

• Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu


(bisa pada barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi),
misalnya pestisida yang ada pada sayuran ataupun panas yang
keluar dari mesin pesawat.

• Bahaya ini akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak/


konsekuensi ataupun berkembang menjadi accident bila tidak ada
kontak (exposure) dengan manusia.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Jenis Bahaya
Berdasarkan jenisnya, bahaya dapat diklasifikasikan atas:
1. Primary Hazards
• Bahaya fisik
• Bahaya kimia
• Bahaya biologi
• Bahaya psikososial
2. Secondary hazard (bahaya sekunder)
• Secondary hazard atau disebut juga bahaya sekunder adalah bahaya yang muncul
sebagai akibat terjadinya interaksi antara komponen-komponen pekerjaan (yang
juga bisa berfungsi sebagai sumber primary hazard). Interaksi ini sering kita sebut
sebagai pekerjaan/ sistem kerja.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Klasifikasi Bahaya Primer

Klasifikasi bahaya primer (primary hazards) menurut jenisnya tersebut


membawa juga pengertian mengenai sumber bahaya yang dapat kita
bagi atas:
• Manusia dengan segala karakteristiknya baik secara badani (fisik
tubuh), mental, pengetahuan, keterampilan dan yang lainnya.
• Peralatan yang disainnya tidak tepat, kualitasnya mudah rusak
ataupun kurang terawat, dan lain-lain.
• Material/ bahan yang secara kimiawi misalnya mempunyai tingkat
toksisitas yang tinggi, dan lain-lain.
• Lingkungan tempat berlangsungnya pekerjaan yang kurang
memadai, seperti sempit, kotor, licin, dan lain-lain.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Pemahaman Tentang Risiko (RISK)


Bahaya yang mempunyai potensi dan kemungkinan menimbulkan
dampak/ kerugian, baik dampak kesehatan maupun yang lainnya
biasanya dihubungkan dengan risiko (risk). Berdasarkan pemahaman
tersebut, maka risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya
suatu dampak/konsekuensi dari suatu bahaya.

Risk = probability x consequences


konsekuensi = exposure x hazard
Risk = probability x exposure x hazard
MOD-TR-RS-001. REV.00

Basic Concept

Work
process Individual

Material Hazard Risk Incident/Accident

Work environment Prevention Outcome

Consequences
MOD-TR-RS-001. REV.00

Interaksi antara bahaya, risiko dan individu

Individu Bahaya

Kecelakaan

Akibat

Efek thd individu Efek thd tempat Efek thd lingkungan


Kematian kerja Keruskan properti
Penyakit Kerusakan gedung Kehilangan
Cidera dan mesin sumberdaya
Cacat Pencemaran
MOD-TR-RS-001. REV.00

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA


DAN RESIKO
Hazard Identification & Risk
Assessment Control

(HIRAC)
1. Apakah ada sumber
potensi bahaya
2. Seberapa besar potensi
dan kemungkinannya
3. Apa akibat dan
pengaruhnya
4. Bagaimana
pencegahannya
Identification

• Setiap lokasi tempat kerja memiliki karakteristik


berbeda.
• Lakukan identifikasi potensi bahaya pada setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan.
• Buat mapping potensi bahaya menurut area atau
bidang kegiatan masing-masing

10
Identification Evaluation

• Adakan evaluasi tentang potensi bahaya untuk


menentukan skala prioritas berdasarkan
Hazards Rating.
• Susun Risk Rating dari semua kegiatan
konstruksi yang akan dilakukan
Develops
Identification Evaluation
The Plan

• Berdasarkan hasil Identifikasi dan Evaluasi susun


rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan
• Terapkan konsep Manajemen Keselamatan Kerja yang
baku
• Susun Program Implementasi dan program-program
K3 yang akan dilakukan (tiap elemen kegiatan)
Develops implemen-
Identification Evaluation
The Plan tation

• Rencana kerja yang telah disusun


implementasikan dengan baik.
• Sediakan sumberdaya yang diperlukan untuk
menjalankan program K3
• Susun Kebijakan K3 terpadu
Develops
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
The Plan

• Buat program untuk memonitor pelaksanaan


K3 dalam perusahaan.
• Susun sistim audit dan inspeksi yang baik
sesuai dengan kondisi perusahaan.
Teknik Identifikasi
Bahaya
Banyak alat bantu yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi bahaya di tempat
kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;
 inspeksi
 pemantauan/survey
 Observasi/JSO/JSA
 kuesioner
 audit
 data-data statistik

15
Safe
Engineering Human
Control Control

Unsafe Adm Unsafe


JSA JSO
Condition Act
Procedure

Management
Failure

OSH
Management System
Langkah-langkah dalam
jsa
menentukan jenis pekerjaan

p • Tingkat keseringan kecelakaan kerja.


R • Tingkat kecelakaan yang menyebabkan
I cacat.
O • Potensi keparahan kecelakaan kerja.
R
• Pekerjaan yang bersifat baru.
I
T • Pekerjaan yang memiliki riwayat hampir
A celaka (nearmiss).
S Utamakan pada pekerjaan dengan
skala HIGh RISK
MENENTUKAN AKTIFITAS
PEKERJAAN
1
Menentukan dan mencatat langkah-
langkah dari aktifitas pekerjaan tersebut
2
mengidentifikasi bahaya dari masing-
masing langkah pekerjaan
3
mendiskripsikan cedera/injury yang
mungkin terjadi dari bahaya tersebut
4
mengidentifikasi cara untuk mengeliminasi
atau mengendalikan bahaya
5
Prosedur wajib dimiliki agar perusahaan
PROSEDUR memiliki aturan K3 yang pasti untuk
seluruh kegiatan operasinya.

JSA pun wajib dibuat, untuk setiap tugas


yang memiliki potensi bahaya sangat
JSA tinggi atau bahkan yang tinggipun, untuk
memberikan panduan ketat bagi
pekerja mengerjakan tugasnya langkah
per langkah dengan benar dan aman.
Sesuai hirarki kendalinya yang berada di bawah prosedur,
JSA harus ditinjau kembali isinya pada waktu prosedur di
atasnya lahir atau direvisi, untuk memastikan tidak ada
yang bertentangan.
ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN
K3
(APBK3)
Suatu proses untuk mengidentifikasi
sumber-sumber bahaya pada setiap
tahapan pekerjaan, kemudian
mengkaji secara mendalam untuk
menghiilangkan / mengendalikan
bahaya potensial yang dituangkan
secara tertulis sebagai standar kerja
yang harus dilaksanakan secara
konsisten
20
Prinsip Penerapan APBK3
a. JOB Safety Analysis (JSA)
Metoda bertujuan mencari/ menemukan adanya
sumber bahaya dan usaha menghilangkannya dari
suatu rangkaian proses pekerjaan.

b. JOB Safety Observation (JSO)


Metoda bertujuan memperbaki atau
meningkatkan mutu K3 melalui pengamatan
sikap dan cara sesorang dalam melakukan
pekerjaan

c. Analisa Kecelakaan
bertujuan menemukan faktor penyebab utamanya
dan menentukan tindakan pencegahan terjadinya
peristiwa yang sama 21
7AN JSA
MEMBANTU INVESTIGASI

MENURUNKAN KECELAKAAN / PAK


SEBAGAI DAFTAR CEKLIST
PENERAPAN STANDAR KERJA AMAN
MERUMUSKAN STANDAR PELAKSANAAN KERJA
MENENTUKAN JENIS APD
MENEMUKAN BAHAYA
MANFAAT BAGI SETIAP PEKERJA

MENJALANKAN
MEMASTIKAN KOMITMEN
PROSEDUR KERJA PERUSAHAAN DI
BIDANG K3

JSA

MENSTANDARKA
N PROSEDUR
KERJA
JSA
4 ASPEK TERKAIT DENGAN

4
2
3
1 MATERIAL
MANUSIA
PERALATAN DANORANG
LINGKUNGAN
YANG
TERKAIT DIGUNAKAN
DAN SEJENISNYA
: OPERATOR
MESIN
KERJA
BAHAN BAKU
YANG
– SUPERVISOR DLL

Praktek kerja dan prosedur kerja dari perkerjaan


yang dianalisis.
Lakukan yang benar pada saat pertama kali (Do right
at fisrt time)

Tulis apa yang anda lakukan dan lakukan apa yang


anda tulis
1 MENENTUKAN LANGKAH JSA

PEKERJAAN BERBAHAYA ➡ LAPORAN KECELAKAAN


KERJA

PEKERJAAN BARU

PEKERJAAN YG AKAN DITINJAU ULANG K3 NYA

PEKERJAAN YG DIANGGAP BAHAYA (Tdk


Pernah Kecelakaan)

SEMUA PEKERJAAN PADA UMUMNYA


2 JOB BREAKDOWN - IKUT SERTAKAN ORANG
AHLI
JELASKAN MAKSUD DAN TUJUAN JSA

SIAPKAN LEMBAR KERJA

URAIKAN PEKERJAAN JANGAN TERLALU


DETAIL DAN JANGAN TERLALU UMUM

CATAT SEMUA LANGKAH PEKERJAAN

DISKUSIKAN TAHAPAN PEKERJAN


TERSEBUT
Identifikasi potensi bahaya (hazard
3 identification)

IDENTIFIKASI BAHAYA PADA SETIAP TAHAPAN 1


2 ANALISA DAN RINCI POTENSI BAHAYA

DICATAT PADA LEMBAR KERJA 3


4 TUNJUKKAN CATATAN PD PEKERJE/OPERATOR

KONSULTASIKAN DAN DISKUSIKAN 5


4
PENETAPAN PENGENDALIAN

CARA ATAU JALAN LAIN


1
MENGUBAH KEADAAN FISIS, MEKANIS,
LAY OUT ATAU LINGKUNGAN KERJA
2

MENGUBAH PROSEDUR KERJA


3
MENGUBAH FERKWENSI KERJA
4
MEMBERIKAN APD
5
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4

Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan
MOD-TR-RS-001. REV.00

GENERAL SAFETY INSPECTIONS FORM


Date : Inspected by : Location : Inspection No :
Review Date :

NO ACTIVITY/INSTL/ HAZARD RECOMMENDATION ACTION BY


MATERIALS,ETC

37
MHR/ 13.11.12/ INSPEKSI & AUDIT
HSE
MOD-TR-RS-001. REV.00
JOB SAFETY ANALYSIS
JOB: DATE : ANALYSIS By :

JOB TITLE : SUPERVISOR : REVIEWID By :


DEPARTEMENT : SECTION : APPROVED By :

REQUIRED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT :


JOB STEP SEQUENCE POTENTIALACCIDENT RECOMMENDATION
MOD-TR-RS-001. REV.00

QUANTITATIVE RISK ASSESSMENT

60
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment

• Menganalisa dan menentukan tingkat resiko


berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang telah
dilakukan

• Mengevaluasi apakah suatu resiko dapat


diterima atau tidak

61
MOD-TR-RS-001. REV.00

PENANGANAN RISIKO
• Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan apakah
risiko tersebut masih dapat diterima (acceptable risk)
atau tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi.
• Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko tersebut
ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling minimum /
sekecil mungkin.
• Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka organisasi
perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan
terhadap risiko tersebut.
62
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment

RISIKO YANG DITERIMA


Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung
kepada penilaian / pertimbangan dari suatu organisasi
berdasarkan:

Tindakan pengendalian yang telah ada;


Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
Regulasi / standar yang berlaku;
Rencana keadaan darurat;
Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll.

Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima akan


tetapi harus tetap selalu dipantau / dimonitor.
63
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment

RISIKO YANG TIDAK DITERIMA

Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus


dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/ kerugian.
Hirarki Pengendalian Risiko dapat dilakukan dengan :

Eliminasi
Substitusi
Rekayasa/ Engineering
Pengendalian Administrasi
Alat Pelindung Diri (APD)
64
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment

PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG


Setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan, maka selanjutnya perlu dipantau
pelaksanaannya dan kemudian ditinjau ulang
apakah tindakan tersebut sudah baik & efektif
atau belum.

Bentuk pemantauan antara lain:


- Inspections
- Audits
- Reidentify etc
65
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

RISK ANALYSIS (Analisa Resiko)

KEGIATAN ANALISA SUATU RISIKO DENGAN CARA MENENTUKAN


BESARNYA KEMUNGKINAN / PROBABILITY DAN TINGKAT
KEPARAHAN DARI AKIBAT / CONSEQUENCES SUATU RISIKO.

RISK ASSESSMENT (Penilaian Resiko)

PENILAIAN SUATU RISIKO DENGAN CARA MEMBANDINGKAN


TERHADAP TINGKAT ATAU KRITERIA RISIKO YANG TELAH
DITENTUKAN.
Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
(LANJUTAN)

• Analisa dan Penilaian Risiko dilakukan dengan menggunakan


parameter seperti Probability/ Peluang, Consequences/Akibat.

• PROBABILITY (Frequency/ Peluang): adalah kemungkinan


terjadinya suatu kecelakaan / kerugian ketika terpapar dengan suatu
bahaya.

• BEBERAPA JENIS PELUANG:


– Peluang orang jatuh ketika melewati lantai licin;
– Peluang pekerja menghisap uap B3 saat menanganinya;
– Peluang terpukul jarinya ketika memaku dengan palu;
– Peluang tersengat listrik ketika kontak dengan kabel yang terkelupas isolasinya;
– Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil dll.
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO (lanjutan)

CONSEQUENCES (Akibat):

Tingkat keparahan / kerugian yang mungkin terjadi dari


suatu kecelakaan / loss akibat bahaya yang ada. Hal ini
dapat terkait dengan manusia, properties, lingkungan dll.

Contoh tingkat keparahan / kerugian pada manusia:

- Fatality atau kematian;


- Cacat;
- Perawatan medis;
- First aid.
68
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment

RISK
Kombinasi antara tingkat kemungkinan dan
tingkat keparahan suatu kejadian
dari bahaya-bahaya yang spesifik

(RISK = FREQUENCY X CONSEQUENCE)

69
MOD-TR-RS-001. REV.00

Risk Assessment
ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yang kita lakukan seobyektif mungkin, maka
perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu
aktifitas. Informasi tersebut sbb:
Informasi tentang suatu aktifitas (durasi, frekuensi, lokasi dan siapa
yang melakukan?);
Tindakan pengendalian risiko yang telah ada;
Peralatan / mesin yg digunakan utk melakukan aktifitas;
Bahan yg dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS);
Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal &
ekternal);
Hasil studi, survey / pemantauan;
Literatur / referensi;
Benchmark pada industri sejenis;
Pengkajian oleh pihak spesialis / tenaga ahli.
70
MOD-TR-RS-001. REV.00
Risk Assessment

PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF

Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko


dengan cara membandingkan terhadap suatu deskripsi /
uraian dari parameter (peluang dan akibat) yang
digunakan.

Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk


matriks risiko dengan 2 parameter, yaitu: peluang dan
akibat. Berikut ini adalah contoh sistem penilaian
Resiko.

71
MOD-TR-RS-001. REV.00

Contoh:
MATRIKS PENILAIAN RISIKO

Ismets 72
MOD-TR-RS-001. REV.00

PENGENDALIAN BAHAYA &


RESIKO

75
MOD-TR-RS-001. REV.00

METODE PENGENDALIAN BAHAYA

Pengendalian / Kontrol terhadap Bahaya umumnya


terdiri dari tiga tahap , yaitu :
1. Engineering Controls.
2. Adiministrative Controls.
3. Personal Protective Equipment (PPE)
MOD-TR-RS-001. REV.00

Engineering Controls
• Eliminasi / Minimalisasi hazard : Design , subtitusi ,
modifikasi dll
• Menutupi sumber bahaya agar effeknya berkurang.
• Isolasi hazard : interlock sistem , machine guard ,
welding curtain dll
• Pindahkan & Arahkan Hazard : ventilasi dll
MOD-TR-RS-001. REV.00

Adiministrative Controls
• Buat Prosedur tertulis.
• Batasi waktu paparan / pemajanan  taat kepada
Aturan & UU
• Monitoring penggunaan bahan berbahaya.
• Alarm , rambu dan peringatan.
• Pelatihan & Penyuluhan.
• Sistim Pengawasan ( Ceklist , Logbook dll )
MOD-TR-RS-001. REV.00

Personal Protective Equipment ( PPE)


• Jika Engineering control tidak feasibel atau tidak
dapat mengeliminasi hazard secara keseluruhan.
• Ketika engiinering controls sedang dikembangkan
(misal : modifikasi ).
• Jika prosedur kerja tidak memenuhi.
• Selama kondisi Emergency ketika engineering
controls tidak memungkinkan.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Contoh Pengendalian Bahaya


1. Kebisingan :
• Subtitusi ( Turbin menjadi Motor Driver )
• Modifikasi ( ganti type bearing dengan yang tidak
berisik )
• Akustik / pasang Kedap Suara
• Pengaturan Waktu kerja
• Perawatan Mesin mesin ( Greasing , Oli )
• Penggunaan Ear Plug & Ear Muff
MOD-TR-RS-001. REV.00

2. Iklim Kerja :
• Sistem Ventilasi ( Exhaust Fan )
• Penyegar Udara ( AC)
• Shielding / ruangan di sekat
• Pengaturan Jam kerja
• Pakai APD ( Jacket , baju tahan panas dll )
MOD-TR-RS-001. REV.00

3. Getaran :
• Pakai Alat Peredam
• Isolasi
• Perawatan Mesin
• Pengaturan waktu Kerja
• Pakai APD
MOD-TR-RS-001. REV.00

Thank You

Health, Safety, Protection Academy 83

Anda mungkin juga menyukai