Makalah Kel. 4 PKN-1
Makalah Kel. 4 PKN-1
Makalah Kel. 4 PKN-1
PEMBELAJARAN PKN DI SD
“PEMBELAJARAN PKN UNTUK MENGEMBANGKAN CIVIC SKILLS”
Dosen Pengampuh :
Dr. Richard D.H. Pangkey, S.Pd.,M.Pd.
DISUSUN
O
L
E
H
Kelompok 4
Dwi Nanda Lawe (21105005)
Stefin R.A. Bawiling (21105012)
Siantika V. Lumape (21105032)
Siti Nadia Makasihu (21105302)
Felia C. Wenur (18105390)
4F
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran PKN di SD dengan
tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun sebagai bentuk untuk memenuhi Tugas kelompok pada mata
kuliah Pembelajaran PKN di SD. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih
kepada Bapak. Dr. Richard D.H. Pangkey, S.Pd,.M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Pembelajaran PKN di SD yang telah membimbing serta membantu kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah Pembelajaran PKN di SD ini dapat bermanfaat untuk pembaca,
tetapi saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan
tugas selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah......................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Pengertian Civic Skills..............................................................................5
2.2 Isi Civic Skills dalam PKn SD, SMP, dan SMA............................................7
2.3 Pembelajaran PKn untuk Civic Skills.......................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………..12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Kecakapan berinteraksi (interacting) berkaitan dengan kecakapan-kecakapan warga
Negara dalam berkomunikasi (bertanya, menjawab, dan berunding dengan santun)
dan bekerja sama denga orang lain. Kemapuan berinteraksi meliputi kemampuan
berikut :
Mendengarkan dengan penuh perhatian
Bertanya dengan efektif
Mengutarakan pikiran dan perasaan
Melalui konflik melalui mediasi, kompromi dan kesepakatan
Memonitor atau memantau (monitoring) berarti melakukan pengawasan terhadap
sistem politik dan pemerintahan, yang mengisyaratkan pada kemampuan yang
dibutuhkan warga Negara untuk terlibat dalam proses politik dan perintahan.
Kemampuan memantau isu publik meliputi kemampuan berikut :
Meriset isu publik melalui studi pustaka hingga studi lapangan
Menghadiri pertemuan-pertemuan public
Mengamati proses politik dan pengadilan
Mempengaruhi (influencing) mengisyaratkan pada kemampuan warga untuk
memengaruhi proses-proses politik dan pemerintahan, baik proses formal maupun
informal dalam masyarakat mulai dari level bawah sampai tingkat pemerintahan
pusat. Keahlian mempengaruhi isu publik ini meliputi kemampuan berikut :
a. Membuat petisi
b. Berbicara di depan umum
c. Bersaksi di depan badan-badan public
d. Terlibat dalam kelompok advokasi
e. Membangun aliansi
f. Memberikan suara
Voting merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai alat dalam rangka
mempengaruhi jalannya kehidupan politik dan kebijakan politik. Selain voting, cara
lainnya adalah mengajukan petisi (permintaan secara tertulis yang ditandan tangani
oleh lebih dari seorang kepada pemegang otoritas untuk melakukan sesuatu),
berpidato, atau menunjukkan kebolehan di depan anggota-anggota badan publik,
bergabung dengan kelompok-kelompok advokasi (kelompok tindakan
memperjuangkan masyarakat) dan membentuk koalisi-koalisi. Seperti kecakapan-
kecakapan interaksi dan memonitor, kecakapan memengaruhi dapat dan seyogyanya
dikembangkan secara sistematik.
6
1. Mengidentifikasi (identifying) /
menandai menunjukkan
2. Menggambarkan (describing) /
memberikan ilustrasi atau uraian
3. Menjelaskan (explaining) /
mengklarifikasi atau menafsirkan
Kecakapan intelektual 4. Menganalisis (analyzing)
(intellectual skills) 5. Menilai (evaluating) / mengevaluasi
pendapat atau posisi
6. Mengambil dan mempertahankan posisi
atas suatu isu (taking and defending
positions on public issue)
7
rampilan memengaruhi dan memonitoring jalannya pemerintahan dan proses
pengambilan keputusan politik, keterampilan memecahkan masalah sosial,
keterampilan mengadakan koalisi, kerjasama, dan mengelola konflik.
Isi civic skills di atas nampaknya tidak mencakup intelektual civic skills
yang sesungguhnya merupakan bagian pula dari civic skills sebagaimana
dikemukakan para ahli. Yang dimaksudkan civic skills dalam buku terbitan
Diknas tersebut adalah participatory civic skills atau keterampilan partisipatif:
keterampilan memengaruhi jalannya pemerintahan, pengambilan keputusan
publik, berkoalisi, mengelola konflik, dan sebagainya. Sedangkan untuk
keterampilan intelektual kewarganegaraan adalah keterampilan intelektual
yang rujukan materinya bersumber pada mata pelajaran Kewarganegaraan
(Diknas, 2004).
2.2. Isi Civic Skills dalam PKn SD, SMP, dan SMA
Isi civic skills dalam PKn sekolah, yakni PKn tingkat SD/MI, SMP/MTS, d
SMA/MA? Jika kita mengikuti konseptualisasi civic skills dalam pengerti
sempit, maka dari standar isi, yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasar
PKn Sekolah, dapatlah ditemukan sejumlah rumusan civic skills pada PKn
sekolah tersebut.
1. Isi Civic Skills PKn SD/MI
Tabel 5.3. Dimensi Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills) pada PKn sekolah
tingkat SD/MI.
Kelas Semester Dimensi Kerampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)
I 1 Menerapkan hidup rukun di rumah dan sekolah
Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
2 Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah
Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
II 1 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong
menolong di rumah dan di sekolah
Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
8
2 Melaksanakan perilaku jujur, disiplin dan senang bekerja
dalam kegiatan sehari-hari
III 1 Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam
kehidupan sehari-hari
Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat sekitar
2 Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri
Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia
IV 1 -
2 -
V 1 -
2 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi
sekolah
VI 1 Meneledani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan
dalam proses perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
dalam kehidupan sehari-hari
2 -
9
2 -
IX 1 Menampilakan partisipasi dalam usaha pembelaan
negara
Menampilkan peran serta dala usaha pembelaan
negara
2 Menampilkan prestasi diri sesuai kemampuan
demi keunggulan bangsa
Menampilkan peran serta dalam berbagai aktiitas
untuk mewujudkan prestasi diri sesuai kemampuan
demi keunggulan bangsa
10
Secara umum desain pembelajaran tersebut memuat tahap-tahap :
Pertama : merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu
ranah civic skills siswa.
Kedua : merumuskan materi PKn yang nantinya akan dijadikan bahan
belajar.
Ketiga : merumuskan model sekaligus didalamnya metode pembelajaran
yang sesuai.
Keempat : mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan
karakteristik materi dan mengarah pada pencapaian tujuan.
Kelima : mengembangkan alat evaluasi yang mampu mengukur
ketercapaian civic skills siswa.
2. Model dan Metode yang Digunakan
a. Model Reflektive Inquiry
Inti dari pengorganisasian yang berpusat pada berfikir reflective adalah
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan atau decision making
skills. Kemampuan ini secara esensial berfungsi saling melengkapi dengan
kemampuan memecahkan masalah atau problem solving skills yang di
kembangkan dalam pengajaran ilmu sosial yang yang berorientasi pada
karakter ilmu sosial.
b. Model Berfikir Induktif
Model berfikir induktif di rancang dan di kembangkan oleh Hilda Taba
(1996) dengan tujuan untuk mendorong para pelajar menemukan dan
mengorganisasikan informasi, menciptakan nama suatu konsep, dan
menunjukan terampil dalam melakukan pengetahuan. Model ini menjajaki
berbagai cara yang dapat menjadikan para pelajar lebih terampil dalam
menyikapi dan mengorganisasikan informasi, dan dalam melakukan
pengetasan hipotesis yang melukiskan hubungan antardata.
c. Model Inquiry Training
Model latihan penelitian atau inquiry training. Model ini di rancang untuk
melibatkan para pelajar dalam proses penalaran mengenai hubungan sebab
akibat dan menjadikan mereka lebih fasih dan cermat dalam mengajukan
pertanyaan, membangun konsep, merumuskan, dan mengetes hipotesis.
Model ini sangat tepat untuk diadaptasi dalam PKn.
d. Model Yurisprudensial
Merupakan model yang melibatkan proses intelektual yang relative lebih
rumit. Dasar dari model ini ialah proses kesepakatan sosial atau sosial
negotiatiaon. Model ini menuntut para pelajar untuk menguji dirinya
sendiri, perilaku kelompok dan proses sosial yang lebih besar. Model ini
tepat untuk diadaptasi dalam PKn terutama dalam mengembangkan
keterampilan sosial warga negara.
e. Model Sosial Inquiry
Model Penelitian Sosial atau Social Inquiry di kembangkan atas dasar
kerangka konseptual yang sama dengan model penelitian ilmiah yang
diterapkan dalam bidang ilmu-ilmu alamiah dan model penelitian sosial
dalam bidang ilmu-ilmu sosial. Walaupun model sosial ini dirancang
11
secara khusus untuk mencapai tujuan akademis, seperti latihan berfikir dan
pembangunan konsep.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kita sebagai warga Negara Indonesia sudah sepatutnya belajar PKn agar dapat
mengembangkan civic skills kita untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13