Makalah Manajemen Kelas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN KELAS
MANAJEMEN PRAKTIKUM PEMBELAJARAN IPA
“ GAYA ”
Dosen Pengampuh :

Dr. Jeane M. Mangangantung, M.Pd.

DISUSUN
O
L
E
H
Dwi Nanda Lawe (21105005)
6/D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Manajemen Kelas dengan tepat
pada waktunya.
Makalah ini saya susun sebagai bentuk untuk memenuhi Tugas Individu pada mata
kuliah Manajemen Kelas. Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada
Ibu. Dr. Jeane M. Mangangantung,.M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Kelas yang
telah membimbing serta membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini. Saya juga
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah Manajemen Kelas ini dapat bermanfaat untuk pembaca, tetapi saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan tugas
selanjutnya.

Tomohon, 06 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5
2.1 Gaya Listrik Statistik......................................................................................5
2.2 Gaya Magnet...................................................................................................6
2.3 Gaya Gesek.......................................................................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………..11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan bagian yang sangat dominan dalam mewujudkan


kualitas proses dan lulusan pendidikan. Menurut Supriadi (2009:97) meski mutu
pendidikan bukan hanya ditentukan oleh guru,melainkan mutu masukan,sarana dan
prasarana serta faktor instrumen lainnya,tetapi semua itu pada akhirnya tergantung
pada mutu pengajaran dan mutu pengajaran itu tergantung pada mutu guru.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat
di dalam struktur kurikulum pendidikan SD yang dimaksudkan agar siswa dapat
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasikan ilmu peng- etahuan dan teknologi, serta
dapat menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah, kritis, kreatif dan
mandiri.

Salah satu metode pembelajaran IPA yang dapat menciptakan kondisi tercapainya
konsep keilmuan IPA dan komponen proses keilmuan IPA adalah melaksanakan
pembelajaran dengan metode praktikum. Pembelajaran IPA tidak akan terpisahkan
dari kegiatan praktikum. Woolnough dan Allsop (dalam Rustaman, 2003)
mengemukakan empat alasan pentingnya kegiatan praktikum IPA
yaitu:Pertama,praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar IPA. Kedua,
praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen. Ketiga,
praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah dan keempat, praktikum
menunjang materi pelajaran.

Metode praktikum merupakan penunjang kegiatan pembelajaran untuk


menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang
dikembangkan (Arifin at al 2003). Jadi, makalah ini bertujuan untuk
mendeskripsikan manajemen praktikum pembelajaran IPA yang ada di sekolah
berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur praktikum gaya listrik statistik ?
2. Bagaimana prosedur praktikum gaya magnet ?
3. Bagaimana prosedur praktikum gaya magnet ?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prosedur praktikum gaya listrik statistik .
2. Untuk mengetahui prosedur praktikum gaya magnet.
3. Untuk mengetahui prosedur praktikum gaya magnet.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gaya Listrik Statistik
1.        Tujuan
 Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
 Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan
rambut kering.
2.        Dasar Teori
Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yangditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan
muatan listrik negative. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika
sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses,
maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah
muatan neto dalam suatu system terisolasi adalah nol.
3.        Alat dan Bahan
 Sisir plastic
 Rambut kering
 Potongan – potongan kertas kecil
4.        Cara Kerja
 Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastic
 Kemudian dekatkan sisir plastic ke potongan kertas kecil
 Amati yang terjadi
5.        Data hasil pengamatan
No Keadaan sisir Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok rambut   Diam tak bergerak
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik kea rah sisir

6.        Analisis data


Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan
dengan sisir plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan
kertas. Setelah kita gosokkan atau kita sisir rambut yang agak tebal dengan
sisir plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka
yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah sisir plastik
tersebut. Hal itu disebabkan karena sisir plastik sudah mengandung
/bermuatan gaya kelistrikan.  Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat
benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil

5
lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar),
hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
7.        Kesimpulan
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan
pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan
menempel pada sisir. Hal ini terjadi karena gesekan sisir dengan rambut
mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang
menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.
8.        Jawaban pertanyaan
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab : gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok ke rambut
yang kering.
2.2.     Gaya Magnet
1.        Tujuan
 Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
 Untuk mengetahui jenis-jenis yang dapat ditarik magnet
2.        Alat dan Bahan
 Magnet batang
  Jarum jahit
 Alumunium
 Seng
 Seutas benang jahit
 Potongan plastic
 Potongan kertas
 Statif
 Isolasi plastic
3.        Dasar Teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang
mampu menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut
tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat
magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi
hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet. Magnet
mempunyai sifat-sifat antara lain :
1. Mampu menarik benda-benda tertentu
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu,
seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik
oleh magnet karena tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.
2. Kekuatan gaya magnet
6
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik.
Gaya tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik
penghalang tersebut. Namun jika penghalang itu terlalu tebal, maka
pengaruh magnet bisa hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik
magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda
magnetis. Selain itu juga dipengaruhi oleh jarak magnet dengan benda
magnetis.
3. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Dua kutub yang senama akan tolak-menolak dan dua kutub yang
berbeda akan tarik-menarik.
4. Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang
sederhana sampai yang rumit.
5. Membuat magnet
Selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada beberapa cara
membuat magnet buatan, yaitu : a.  Cara induksi. Benda magnetis yang
menempel pada magnet dapat menjadi bersifat seperti magnet. Benda ini
dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan tersebut
hanya berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet. Maka
sifat kemagnetannya akan hilang. b. Cara gosokan Pembuatan magnet
dapat dilakukan dengan cara menggosok-gosokkan besi atau baja dengan
kutub sebuah magnet. Semakin banyak gosokan yang dilakukan, semakin
kuat sifat kemagnetan dari besi atau baja tersebut. Sifat kemagnetan ini
juga bersifat sementara. c. Cara aliran listrik Magnet dapat juga dibuat
dengan cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik dapat menimbulkan
medan magnet. Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut
elektromagnetik. Sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik
berlangsung sementara. Jika arus listrik putus, sifat kemagnetan benda
akan hilang.
4.        Cara Kerja
 Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak
sampai bersentuhan
 Amati apa yang terjadi
 Masukan data dalam tabel 
5.        Data pengamatan
No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik
1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

7
6.        Analisis data
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet,
maka kita lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan
tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet.
Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh
magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan .
7.        Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat
dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-
benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.
8.        Jawaban Pertanyaan
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati
magnet tersebut.
2.3. Gaya Gesek
1.        Tujuan
 Memahami gaya gesek
2.        Dasar teori
Dasar teori Gaya gesek (fs) adalah gaya yang melawan gerak suatu benda pada
suatu permukaan relative satu sama lain, dan gaya ini bersinggungan dengan
permukaan. Arah gesekan searah dengan permukaan bidang sentuh dan
berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda.
3.        Alat dan bahan
 Kereta
 Neraca pegas 2 buah
 Balok kayu
4.        Cara kerja
 Letakkan sebuah balok kayu diatas meja.
 Kaitkan ujung neraca pegas pada balok
 Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan
pada skala neraca pegas.
 Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan
untuk bergerak.
5.        Data hasil pengamatan

8
No Keadaan Penunjukkan
neraca pegas
balok
(newton)
1 Sebelum bergerak 0
2 Saat akan bergerak 0,3
3 Sesudah bergerak 0,2

6.        Analisis data


Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok
kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan
meja yang melawan gaya tarik. Pada saat kami membandingkan, lebih mudah
mana menarik balok kayu yang permukaannya kasar atau yang permukaanya
halus, ternyata balok kayu yang permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari
pada balok kayu yang permukaanya halus.
7.        Kesimpulan
Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek
memiliki arah berlawanandengan arah gerak benda. Gaya gesek makin besar
jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek berkurang jika
permukaan benda yang bersentuhan licin
8.        Jawaban pertanyaan
Mengapa balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek ?
Jawab : Balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena,
semakin besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek
yang ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.

BAB III

9
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gaya adalah tarikan dan dorongan yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami perubahan, baik dalam bentuk gerakan, arah, maupun
konstruksi geometris. Ada tiga gaya dalam makalah ini yaitu Gaya Listrik
Statistik, Gaya Magnet dan Gaya Gesek.

3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memahami tentang gaya dan membuat
kita lebih bersyukur lagi dan lagi karena jika Tuhan tidak menciptakan gaya kita
tidak bisa beraktifitas dengan leluasa. Tuhan begitu menyayangi kita dengan
menyiapkan semua dari hal terkecil sampai terbesar untuk kehidupan kita di
dunia. Nikmat tuhan mana lagi yang akan kita dustakan, semoga dengn
bertambahnya ilmu pengetahuan bertambah pula keimanan dan ketakwaan kita
kepada Tuhan yang maha segalanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Achyar, Afifatul. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD dan MI Kelas 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tim Bina IPA. (2008). ILMU Pengetahuan Alam IPA Kelas 4 Sekolah Dasar. Bogor :
Yudistira.
Astuti, Tri. 2015. Manajemen Praktikum Pembelajaran IPA. Manajer Pendidikan,
9(1), 57-64.

11

Anda mungkin juga menyukai