Bab I Pendahuluan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah (UU No 5 tahun 2014). Aparatur Sipil Negara
(ASN) memiliki tiga fungsi penting yaitu sebagai pelayan publik, pembuat dan
pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN juga
mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat
madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan
bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara
adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 (LAN, 2017).
Dalam UU ASN No.5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut CPNS adalah warga negara
Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh
PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk
pegawai. Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang
wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan
Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Adanya Pelatihan Dasar (Latsar) pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar
yang meliputi: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif yang dapat diakronimkan BerAKHLAK. Dengan
demikian peserta Pelatihan Dasar dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang
profesional sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta
perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu bentuk upaya untuk mewujudkan
aparatur yang mampu menanamkan dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK dan memahami perannya dalam NKRI yaitu dengan penyusunan
laporan aktualisasi pada satuan kerja masing-masing. Laporan aktualisasi
tersebut menuntut CPNS untuk mampu menyelesaikan kegiatan habituasi yang
sebelumnya telah direncanakan dalam rancangan kegiatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014, Pusat
Kesehatan Masyarakat (puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
merupakan penunjang keberhasilan pelaksanaan program kesehatan nasional di
Indonesia. Puskesmas berada pada tingkat dasar dalam organisasi kesehatan
dimana tenaga kesehatan bekerja sama untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan. Puskesmas juga merupakan pelaksana kebijakan publik sekaligus
sebagai pelayan public.
Di Era Globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan
peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
terhadap paradigma pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitative. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap
kesehatan semakin kritis, peduli dan meningkat kebutuhannya, terutama pada
pelayanan kesehatan umum masyarakat yang optimal, efektif dan efisiensi.
Kurangnya kepatuhan praktik kebersihan tangan menjadi indikator pelayanan
mutu di puskesmas. Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau
Healthcare Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah
kesehatan diberbagai negara di dunia saat ini, termasuk Indonesia. Dalam forum
Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda
(GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang
di bahas. Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas
pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan program PPI
(Pencegahan dan Pengendalian Infeksi).
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan
perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari
sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada
berbagai fasilitas kesehatan. (Permenkes RI No. 27 Tahun 2017).
Pada tahun 2007, CDC dan HICPAC merekomendasikan 11 (sebelas)
komponen utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam
kewaspadaan standar pencegahan HAIs, yaitu kebersihan tangan, Alat
Pelindung Diri (APD), dekontaminasi peralatan perawatan pasien, kesehatan
lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan
kesehatan petugas, penempatan pasien, hygiene respirasi/etika batuk dan
bersin, praktik menyuntik yang aman dan praktik lumbal pungsi yang aman.
Kodisi negeri kita saat ini sedang dalam keadaan tidak baik, walaupun
kita sudah dalam situasi new normal, tidak membuat kita lengah akan
dengan pandemi Covid-19 membuat banyak masyarakat seluruh Indonesia
banyak kehilangan keluarga mereka. Indonesia saat ini memiliki kasus
terkonfirmasi Covid-19 4.201.559 jiwa dan kasus meninggal 141.114 jiwa
(Sumber: PHOC Kemkes RI).
Menurut WHO kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol
kesehatan sangat berguna untuk mencegah penularan covid-19. Indonesia
menerapkan 5 M yaitu, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Di UPTD Puskesmas Cipeundeuy Kota Subang sendiri, masih banyak
masyarakat yakni pengunjung atau pasien yang belum melaksakan
kepatuhan cuci tangan, padahal di puskesmas telah disediakan tempat
untuk mencuci tangan. Sejak tahun 2019 sd 28 April 2022 di kabupaten
Subang sendiri jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 yaitu 14.186 kasus, 298
meninggal. Maka dari itu, dari pengamatan, suvey dan data selama penulis
berkerja di UPTD Puskesmas Lawele, penulis mengambil judul rancangan
aktualisasi “Kurangnya pengetahuan pengunjung/pasien akan
pentingnya penerapan 6 langkah cuci tangan melalui penyuluhan di
UPTD Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Subang”.
Berdasarkan hasil analisis penulis selama bekerja di BLUD UPTD
Puskesmas Pataruman I, penulis mengidentifikasi beberapa isu diantaranya
adalah:
Tabel 1.1. Hasil Isu yang Teridentifikasi
Tugas dan Kondisi Yang
Keadaan Saat Ini Identifikasi Isu
Fungsi Diharapkan
Pokok
Melakukan Sebagian besar Semua perawat Belum optimalnya
pendokumentasi Mencatat asuhan pendokomentasian
perawat belum
an tindakan keperawatan yang catatan
mencatat
keperawatan. lengkap keperawatan pada
asuhan
Rekam medis
keperawatan
pasien

Melaksanakan Sebagian besar Semua Kurangnya


edukasi tentang pengunjung/pasi pengunjung/ pasien pengetahuan
perilaku hidup en tidak melakukan 6 pengunjung/pasien
bersih dan sehat mencuci tangan langkah cuci tangan tentang pentingnya
dalam rangka 6 langkah cuci
melakukan tangan
upaya
promotif
Memfasilitasi Masih ada Penggunaan alat Belum optimalnya
penggunaan sebagian pelindung diri yang pengunaan alat
perlindungan perawat yang efektif pada pasien pelindung diri oleh
diri dalam tidak perawat
upaya mengunakan
preventif alat
pelindung diri
Untuk menyelesaikan isu yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Cipeundeuy ini, penulis melakukan prioritas isu agar diketahui isu mana yang akan
ditindaklanjuti terlebih dahulu. Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu
yang akan ditindaklanjuti adalah menggunakan Analisis USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Adapun indikator analisis USG adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2. Penjelasan USG


No Kompone Keterangan
n
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan demgan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
2 Seriousnes Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
s dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain).
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.

Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang


antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti
kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat
besar . Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan
ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Tabel 1.3. Analisis USG Isu
No Peringka
Isu U S G Total
. t
Belum optimalnya
pendokumentasian catatan
1
4 4 4 12 I
. keperawatan pada rekam
medis pasien
Kurangnya pengetahuan
pengunjung/ pasien akan
2
5 4 4 13 II
. pentingnya penerapan 6
langkah cuci tangan
Belum optimalnya
penggunaan alat
3
4 3 4 11 III
. perlindungan diri oleh
perawat

Sesuai dengan analisis metode USG, maka penulis tertarik untuk


mengangkat judul “kurangnya pengetahuan pengunjung/pasien akan
pentingnya penerapan 6 langkah cuci tangan”

B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran

1. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Cipeundeuy


a) Kondisi Geografis
Wlayah kerja UPTD Puskesmas DTP Cipeundeuy meliputi seluruh
wilayah Kecamatan Cipeundeuy yang terdiri dari 7 desa dengan kontur
tanah pedesaan agraris yang berbukit dan lembah dengan suhu udara
yang cukup panas. Lokasi gedung Puskesmas berada di Desa
Cipeundeuy di Jalan Raya Cipeundeuy Kecamatan Cipeundeuy dengan
luas wilayah 9,205847 Km2 ( 9.205,847 ha ), yang dapat ditempuh 1
(satu) jam dari ibukota kabupaten. Berdasarkan Perda Nomor 03 Tahun
2007 tentang Pemekaran Kabupaten Subang di sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran, sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Kalijati, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Sagalaherang, dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Purwakarta.
Gambar 1
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Cipeundeuy
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang
Sebagai gambaran lebih jelas distribusi 7 (tujuh) posisi desa wilayah kerja dan letak fasilitas
Puskesmas Cipeundeuy dapat disajikan pada peta berikut ini :

PETA WILAYAH
WILAYAH UPTD PUSKESMAS CIPEUNDEUY

PABUARAN

KOSAR

SAWANGAN
KAB. PURW AKARTA

KARANGMUKTI

K E C .K A L IJ A T I
WANTILAN

CIPEUNDEUY
LENGKONG

CIMAYASARI

SAGALAHERANG

KETERANGAN :
= BATAS DESA

= JALAN PROPINSI

= KANTOR KECAMATAN

= KANTOR DESA

= PUSKESMAS INDUK

= PUSKESMAS PEMBANTU

Secara administratif Puskesmas Cipeundeuy dibagi dalam 7 desa yang terdiri dari 22
dusun, 53 RW dan 172 RT, yaitu :
a. Desa Karangmukti e. Desa Wantilan

b. Desa Cipeundeuy f. Desa Lengkong

c. Desa Cimayasari g. Desa Kosar

d. Desa Sawangan
b) Kondisi Demografi
Keberadaan Puskesmas Cipeundeuy saat ini melayani penduduk Kecamatan
sebanyak 46.405 jiwa dengan proporsi penduduk Laki-laki sebanyak 22.957
(49,47%) dan wanita sebanyak 23.448 (50,52%). Adapun sebaran penduduk
perdesa yang merupakan juga sebagai sasaran dalam upaya kesehatan
dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1
Sebaran Sasaran Jumlah Penduduk di Desa Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas DTP Cipeundeuy Kecamatan Cipeundeuy
Tahun 2021

Jumlah
No Desa Penduduk Ket
KK Rumah
L P Total
1 Cipeundeuy 5.061 6.860 11.921 3.197 2.987
2 Wantilan 5.575 5.551 11.126 3.678 2.591
3 Lengkong 3.782 3.862 7.654 2.595 2.469
4 Cimayasari 3.168 3.311 6.479 2.156 1.897
5 KarangMukti 1.842 1.863 3.705 1.138 1.024
6 Sawangan 2.748 2.843 5.571 2.120 1.646
7 Kosar 1.658 1.786 3.444 1.060 1.018

Jumlah 23.814 26.076 49.900 15.944 13.632

Sumber data : Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2020

Tabel 2
Sasaran KIA di Desa Wilayah Puskesmas Cipeundeuy
Tahun 2020

Sasaran
No Desa
Bumil Bulin Neonatal Bayi Balita Bufas PUS WUS
1 Cipeundeuy 239 228 217 217 871 228 1512 3014
2 Cimayasari 154 147 140 140 564 147 984 1951
3 Wantilan 204 195 186 186 747 195 1304 2584
4 Lengkong 182 173 165 165 664 173 1157 2297
5 Karang Mukti 108 103 98 98 394 103 691 1363
6 Kosar 96 92 87 87 348 92 612 1206
7 Sawangan. 153 148 140 140 560 148 1000 14353

Total 1.136 1.086 1.033 1.033 4.148 1.086 7.260 26.768

Gambaran status pendidikan kepala keluarga dari 15.944 KK terdiri dari tidak tamat
SD sebanyak 17,47% (2.034 KK) dan kepala keluarga yang tamat Perguruan Tinggi 3,5%
(516 KK). Jumlah sekolah SD sebanyak 48,75 % SMP 18,07 dan SMA ada 10,4 %.

c) Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur


Tabel 3.
Jumlah penduduk menurut golongan umur di Wilayah Puskesmas
Cipeundeuy

No Laki – Laki Gol. Umur Perempuan


1. 1.090 60 ke atas 1.120
2. 1.222 55 – 59 1.342
3. 1.265 50 – 54 1.356
4. 1.852 45 – 49 1.876
5. 1.686 40 – 44 1.754
6. 1.765 35 – 39 1.795
7. 1.690 30 – 34 1.664
8. 2.065 25 – 29 2.308
9. 2.076 20 – 24 2.272
10. 2.297 15 – 19 2.611
11. 2.297 10 – 14 2.868
12. 2.291 06 – 09 2.588
13. 2.218 0–5 2.522
23.814 - 26.076
Sumber statistik Kecamatan
d) Sumber Daya Kesehatan
Sumber Daya Manusia (ketenagaan) Puskesmas dalam pelayanan kesehatan di
tangani oleh pegawai yang berjumlah 54 orang, terdiri dari 27 PNS, 1 PTT Pusat dan
1 PTT daerah dan 25 pegawai Honorer Puskesmas. Distribusi menurut Jenis dan
fungsi ketenagaan pada tabel 2, sebagai berikut :
Tabel 4
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di UPTD Puskesmas DTP Cipeundeuy
Tahun 2021
PTT/ HONORARIU JUMLAH
NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK M
BOK
1 Ka.Puskesmas 1   1
2 Kasubag TU 1   1
3 Dokter Umum 2   2
4 Dokter Gigi 1 1
5 Bidan 10  1 9 20
8 Perawat 7   11 18
10 Perawat Gigi 2   2
11 Sanitarian 1  1 2
12 Sanitarian 1 1 2
12 Nutrisionis PNS 1  1 2
14 Promkes 1 1
13 Pekarya 2   2
14 Farmasi 1   1 2
16 Adm.Sukwan  2 2
17 Sopir Ambulance   1 1
19 Analis 1 1
JUMLAH 30  8 19

Sumber daya pelayanan kebidanan di puskesmas Cipeundeuy terdiri dari :


 PONED : 1 orang Penanggung jawab
16 orang pelaksana harian
 POLI KIA / KB : 1 orang Penanggung Jawab dan 2 orang pelaksana
harian
 POLI MTBS : 1 orang Bidan Penanggung Jawab dan 1 orang
pelaksana harian
 Bidan Desa : 7 orang
e) Sarana Kesehatan
Tabel 5
Sarana pelayanan yang ada di Puskesmas Cipeundeuy terdiri dari:
Kondisi
No Jenis Sarana Jumlah
Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1 Gedung Puskesmas 1 - 1 -
Gedung Instalasi
2 1 1 - -
Perawatan/UGD
3 Gedung PONED 1 1 - -
4 Gedung Pusk Pembantu 3 3 - -
5 Gudang 2 - - 2
6 Polindes 7 7 - -
7 Mobil Ambulance 2 1 - 1
8 Motor Roda 2 9 6 3 -
9 Posyandu 54 - - -
10 Posbindu 7 - - -

f) Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya


1) Ekonomi
Perekonomian masyarakat di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy
sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah tersebut, yaitu dataran tinggi
atau pegunungan yang sangat cocok untuk dipegunakan sebagai lahan pertanian.
Sehingga sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani baik sebagai
petani langsung maupun sebagai buruh tani.
Adapun status pekerjaan kepala keluarga dari sebanyak 14.916 KK adalah
92,37 % (13.777 KK) bekerja, dan 7,63 % (1.139 KK) tidak bekerja. Mata
pencaharian masyarakat di wilayah Cipeundeuy secara berurutan sebagian
besar adalah pegawai swasta 5.230 (37,96 %), petani 3.819 (27,74 %),
Pedagang 1.835 (13,31 %), PNS 2893 (20,99 %),.
2) Lingkungan dan Sosial Budaya
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy lingkungan dan
sosial budaya sunda, sehingga pola pendekatan dalam upaya pemberdayaan
peran serta masyarakat perlu menggunakan cara lingkungan dan sosial budaya
sunda.

3) Lingkungan Fisik
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy iklimnya mengalami dua
musim, yaitu musim panas dan musim penghujan. Kedua musim ini sangat
mempengaruhi terhadap timbulnya penyakit, seperti pada musim kemarau sering
terjadi penyakit diare, ganguan kesehatan kulit sedangkan pada musim
penghujan sering terjadi atau prevalensi meningkat pada jenis penyakit DBD,
ISPA dan diare. Selain itu komposisi tanah di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cipeundeuy sebagian besar berupa perkebunan sehingga hal ini akan
mempermudah terhadap penyeberan dan perkembangan penyakit.

g) Anggaran
Anggaran BLUD UPTD Puskesmas DTP Cipeundeuy bersumber dari :Dana
Kapitasi JKN,Dana Non Kapitasi JKN,Retribusi,dan Dana Alokasi Khusus Bantuan
Operasional Kegiatan (BOK)

2. Visi Misi UPTD Puskesmas Cipeundeuy


VISI : Terwujudnya masyarakat Cipeundeuy yang mandiri untuk hidup sehat berbasis
gotong royong
MISI :
- Memupuk dan menumbuh kembangkan peran aktif masyarakat dalam menjaga
dan memelihara kesehatan pribadi, keluarga dan lingkungannya.
- Menggalang kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan
- Meningkatkan pelayanan kesehatan di dalam dan di luar gedung Puskesmas
Tata Nilai :
Semangat, Senyum, Ramah, Nyaman, Gotong Royong, Aman, Tanggung Jawab

3. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Cipeundeuy

C. Tujuan

1. Tujuan umum laporan aktualisasi ini adalah:


Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai perawat terutama dalam
pelaksaan tahapan- tahapan kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi ini.
2. Tujuan khusus
Terwujudnya peningkatan pengetahuan pangunjung/pasien akan
pentingnya penerapan 6 langkah cuci tangan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Subang

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh adalah:

a. Manfaat Untuk Penulis


Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN kepada diri
sendiri maupun dalam unit kerja sesuai dengan kegiatan serta menguasai
bidang dan tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.
b. Manfaat untuk Organisasi
Unit organisasi dalam pencapaian visi, misi, tujuan organisasi serta
memperkuat nilai organisasi.
c. Manfaat untuk masyarakat
Memberikan perubahan dan perbaikan prilaku hidup bersih dan sehat
yang berdampak positif bagi masyarakat dalam hal ini pengunjung/pasien
serta mampu memahami dan menerapkan 6 langkah cuci tangan
dikehidupan sehari-hari.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi perawat
dalam bidang pelayanan dan promosi kesehatan di UPTD Puskesmas
Cipeundeuy Kabupaten Subang. Peningkatan pengetahuan akan pentingnya
penerapan 6 langkah cuci tangan pada pengunjung/pasien di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Cipeundeuy dengan cara meminta dukungan dari pihak-
pihak terkait, membuat bahan-bahan penyuluhan seperti leaflat tentang
pentingnya penerapan 6 langkah cuci tangan bagi masyarakat dalam hal ini
pengunjung/pasien, kuisioner atau soal pre dan post test untuk mengukur
tingkat pengetahuan pengunjung/pasien.
F. Waktu Dan Tempat

a. Waktu Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off class) ini


dilaksanakan berdasarkan kalender Latihan Dasar CPNS 2022 Kabupaten
Subang yaitu akan dimulai tanggal 12 Mei sd 18 Juni 2022
b. Tempat Lokasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertempat di UPTD
Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Subang

Anda mungkin juga menyukai