Panduan Akademik Prodi Bida SMD Final
Panduan Akademik Prodi Bida SMD Final
Panduan Akademik Prodi Bida SMD Final
Pas Foto
4x6
…………………………
Panduan Akademik 2019/2020
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
limpahan karuaninya sehingga buku Panduan Akademik TA. 2019/2020 dapat selesai. Buku
Panduan akademik diterbitkan setiap tahun dengan tujuan sebagai pedoman bagi mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan di Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Buku Panduan Akademik ini berisikan tentang : sejarah Poltekkes Kemenkes Kaltim,
Visi,misi dan Tujuan Poltekkes Kemenkes Kaltim, Dasar Penyelenggaraan, Struktur organisasi,
Layanan administrasi pendidikan, Sistem penyelenggaraan akademik dan kemahasiswaan,
Peraturan dan Tata tertib, Profil program studi yang memuat struktur dan distribusi mata kuliah
yang akan ditempuh oleh mahasiswa selama kuliah di Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Tersusunnya buku panduan ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu kami
haturkan ucapan terimakasih atas segala bantuan yang diberikan. Dengan harapan buku ini
dapat membantu mahasiswa dalam proses perkuliahan.
Tim Penyusun
Sambutan Direktur
Assalamuallaikum Wr. Wb
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku Panduan
Akadmik Tahun 2019/2020 telah tersusun. Saya ucapkan terimakasih kepada tim penyusun
yang telah bekerja keras menyelesaikan buku panduan ini hingga dapat sampai ke tangan
mahasiswa.
Saya ucapakan Selamat Datang kepada mahasiswa baru, Selamat datang di kampus
Poltekkes Kemenkes Kaltim yang kita cintai dan banggakan. Selamat saudara telah berhasil
lulus dan akhirnya menjadi bagian dari Civitas Akademika Poltekkes Kemenkes Kaltim dengan
melalui proses Sipenmaru yang panjang, dan saudara telah berhasil bersaing untuk
mendapatkan 1 dari 690 kursi kuliah yang disediakan oleh Poltekkes Kemenkes Kaltim dengan
bersaing diantara sekitar 1500 pendaftar.
Untuk dapat menjadi lulusan yang Unggul dan berdaya saing, mahasiswa Poltekkes
Kemenekes Kaltim diharapkan dapat mempunyai Karakter Utama yaitu Tangguh, Peduli, Jujur
dan Cerdas (Talijudas). Yang mana karakter ini akan membantu saudara dalam menempuh
pendidikan dan menjadi lulusan yang mumpuni.
Keberhasilan saudara lulus dan menjadi mahasiswa adalah langkah awal menuju
kesuksesan, terus berjuan tanpa kenal lelah, jangan patah semangat, dan buktikan bahwa
saudara bisa. Bisa mauk ke Poltekkes Kemenkes Kaltim dan pada akhirnya nanti saudara bisa
lulus dari Poltekkes Kaltim serta menjadi bagian dari Alumni Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Demikian sambutan ini saya sampaikan, dengan harapan buku Panduan Akademik
yang saudara pegang dapat membantu saudara dalam menempuh pendidikan di Poltekkes
Kemenkes Kaltim.
Daftar Isi
hal
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. I
Sambutan Direktur ………………………………………………………………. Ii
………………………………………………………………..
Daftar Isi Iv
BAB I PROFIL POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
A. Sejarah Singkat Poltekkes Kemenkes Kaltim…. 1
B. Sistem Pendidikan………………………………… 4
C. Visi, Misi dan Tujuan……………………………… 4
D. Dasar Penyelenggaraan…………………………. 5
E. Struktur organisasi………………………………… 7
BAB II LAYANAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. Ketentuan Umum………………………………….. 8
B. Registrasi Mahasiswa…………………………….. 8
C. Bimbingan Akademik…………………………….. 9
D. Kartu Hasil Studi………………………………….. 10
E. Daftar Hadir Dosen Dan Mahasiswa…………….. 10
F. Daftar Peserta dan Nilai Akhir Semester………… 10
G. Daftar Prestasi Mahasiswa……………………….. 11
H. Pengunduran Diri………………………………….. 11
I. Perpindahan Mahasiswa…………………………. 11
J. Pengurusan kartu Tsaudara Mahasiswa…………… 11
K. Penghargaan………………………………………. 12
BAB III SISTEM PENYELENGGARAAN AKADEMIK DAN
KEMAHASISWAAN
A. Ketentuan Umum……………………………………. 13
B. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru……………. 13
C. Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM).. 13
BAB I
PROFIL POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Pada tahun 1972 sekolah bidan ditutup, sekolah pengatur rawat dikonversi menjadi
Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Depkes pada tahun 1977. Sekolah bidan yang pada
awalnya calon peserta didiknya dari lulusan SMP ditambah 3 tahun pendidikan bidan
dikonversi menjadi program pendidikan bidan yaitu lulusan SPK/SPR ditambah 1 tahun
pendidikan bidan. Pada tahun 2000 SPK ditutup, yang sedang berlangsung diselesaikan
untuk diluluskan dan yang baru (siswa TK.I) menjadi sekolah yang setara dengan sekolah
kejuruan dimana kurikulumnya juga berbeda dengan SPK yang sudah berakhir.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya dibidang perawatan
maka semua pendidikan tenaga kesehatan harus berbasis lulusan Diploma III. Oleh karena
itulah maka pendidikan kesehatan yang berada di bawah pembinaan Departemen Kesehatan
dikonversi menjadi pendidikan diploma III. Sehingga pada tahun 2000 SPK Depkes
Samarinda dan SPK Depkes Balikpapan dikonversi menjadi AKPER (Akademi Keperawatan)
Depkes dan AKBID (Akademi Kebidanan) Depkes.
Sejak tahun 2002 dalam rangka menyederhanakan semua pendidikan tenaga
kesehatan yang berada dalam pembinaan Departemen Kesehatan dibentuklah Politeknik
Kesehatan di seluruh Indonesia. Politeknik kesehatan merupakan perguruan tinggi yang
dikelola Kementerian Kesehatan menyelenggarakan pendidikan diploma III dan diploma IV,
memiliki jurusan dan program studi untuk menyiapkan ahli madya - ahli madya profesional
pemula dan Sarjana Terapan yang siap kerja untuk semua bidang di unit layanan kesehatan.
Perubahan sebutan Departemen menjadi Kementerian pada sistem pemerintahan disertai
perubahan nama Poltekkes menjadi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kalimantan Timur.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menetapkan bahwa pengelolaan sistem
pendidikan nasional menjadi tanggung jawab Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam
undang-undang tersebut juga diatur bahwa pengelolaan satuan pendidikan tinggi
dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang
transparan. Dalam kerangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi dan dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, telah ditetapkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri
Kesehatan dan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14/VIII/KB/2011 – Nomor
1673/Menkes/SKB/VIII/2011, tentang Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Dalam SKB tersebut diatur : (1) Menteri
Pendidikan Nasional melakukan pembinaan akademik terhadap penyelenggaraan pendidikan
di Politeknik Kesehatan, (2) Menteri Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap
LAM-
4 D-IV Keperawatan B 345 27 Nov2016 s.d 26 Nov 2021
PTKes
LAM-
5 D-IV Kebidanan B 330 5 Maret 2017 s.d 4 Maret 2022
PTKes
D-III Kebidanan LAM-
6 B 348 5 Mei 2018 s.d 4 Mei 2023
Balikpapan PTKes
Poltekkes Kemnekes
7 BAN PT B 331 3 April 2018 s.d 3 April 2023
Kaltim
LAM-
8 PJJ D-III Keperawatan B 331 28 Okt 2018 s.d 27 okt 2023
PTKes
LAM-
9 PJJ D-III Kebidanan B 336 28 Okt 2018 s.d 27 okt 2023
PTKes
B. SISTEM PENDIDIKAN
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kaltim merupakan lembaga pendidikan
tinggi vokasi yang mampu menghasilkan lulusan yang siap pakai. Komposisi SKS teori dan
praktek berbanding 60% P dan 40%T. Hal ini sesuai dengan tuntutan keahlian yang
dibutuhkan dalam dunia kerja secara Nasional dan Internasional.
D. DASAR PENYELENGGARAAN
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 tahun 2014 tentang
Kerjasama Perguruan Tinggi
19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
20. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 2 Tahun 2015
tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.
21. Permenristekdikti RI Nomor 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji
Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan.
22. Permenristekdikti RI Nomor 26 Tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau
(RPL).
23. Permenkes Nomor 38 tahun 2018 tentang organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan di lingkungan Badan pengembangan dan Pemerdayaan Sumber daya
manusia Kesehatan Kementerian kesehatan
24. Permenristekdikti Nmor 59 tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat
Profesi, Gelar, dan Tata Cara Penulisan Gelar di Peruguruan Tinggi
25. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.
26. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
27. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi Pada Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Dari Kementerian Kesehatan Kepada Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan
28. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I.2/06284/2014
tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan.
29. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 2010/D/T/2006 dan 2267/D/T/2006 tentang Seleksi
Calon Mahasiswa
30. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 498/E/T/2011 tentang Kualifikasi D-IV sama dengan
S1
31. Surat Edaran Dirjen Dikti No. 704/E.E3/DT/2013 tentang Uji Kompetensi Bagi Calon
Lulusan Pendidikan Tinggi Bidang Kebidanan dan Keperawatan.
32. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 145/E.E2/KL/2015 tentang Pembukaan pengusulan
baru pendirian dan perubahan perguruan tinggi dan penyelenggaraan program studi
E. STRUKTUR ORGANISASI
BAB II
A. Ketentuan Umum
1. Layanan administrasi akademik adalah layanan administratif yang diberikan kepada mahasiswa
dalam rangka mendukung kelancaran proses belajar-mengajar.
2. Registrasi mahasiswa adalah kegiatan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa aktif pada semester
yang bersangkutan.
3. Pengunduran diri mahasiswa adalah hak mahasiswa untuk berhenti tetap dan tidak mengikuti
segala bentuk kegiatan akademik dengan SK Direktur.
4. Kartu Tanda Mahasiswa adalah identitas resmi mahasiswa yang dikeluarkan oleh direktur sampai
batas studi yang ditentukan.
5. Mahasiswa Aktif adalah mahasiswa yang telah melakukan registrasi pada semester tertentu.
6. Mahasiswa Non Aktif adalah mahasiswa yang berhenti sementara dari segala kegiatan akademik
dalam tenggang waktu tertentu dengan ijin Direktur yang dibuktikan dengan Surat Keputusan.
7. Mahasiswa Aktif kembali adalah mahasiswa yang telah menjalani proses berhenti sementara dan
melakukan registrasi sebagai mahasiswa aktif.
8. Mahasiswa Drop Out adalah mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan studi karena tidak
memenuhi persyaratan junlah minimal Indeks Prestasi Kumulatif pada 2 semester tahun pertama
kurang dari 2,00 dan melampaui batas masa studi yang ditentukan.
B. Registrasi Mahasiswa
1. Registrasi Mahasiswa
* Registrasi Mahasiswa Baru
a. Persyaratan registrasi :
1) Lulus ujian / seleksi yang ditetapkan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim dengan
menunjukkan kartu tanda ujian / seleksi.
2) Menyelesaikan administrasi keuangan untuk mahasiswa baru.
b. Prosedur registrasi :
1) Registrasi dilakukan pada bagian akademik jurusan/prodi dengan menyerahkan print
out berkas registrasi yang dilakukan secara online sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
2) Mahasiswa mengisi form Kartu Rencana Studi (KRS) secara online. Lihat penjelasan
cara pengisian KRS pada Petunjuk Siakad.
C. Bimbingan Akademik
Untuk membantu kelancaran belajar mahasiswa, ditetapkan Pembimbing Akademik (PA) yang akan
membimbing mahasiswa dalam kegiatan akademik. Jumlah mahasiswa yang dibimbing PA
disesuaikan dengan rasio jumlah dosen dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Secara ideal tiap PA membimbing paling banyak 10 mahasiswa.
Syarat PA :
a. Dosen tetap pada prodi/jurusan yang tidak sedang tugas belajar.
b. Ditetapkan dengan SK Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim.
c. Jika PA tidak dapat menjalankan tugasnya maka bimbingan diambil alih oleh bagian
Kemahasiswaan.
Tugas PA adalah :
a. Membimbing mahasiswa untuk program yang ditempuh.
b. Memantau perkembangan studi mahasiswa.
c. Menyimpan berkas informasi mahasiswa untuk bimbingan akademik.
d. Apabila PA tidak dapat menyelesaikan masalah akademik, maka merujuk mahasiswa pada
Koordinator bidang akademik.
e. Apabila PA tidak dapat menyelesaikan masalah non akademik, maka merujuk mahasiswa
pada Koordinator bidang kemahasiswaan serta melibatkan orang tua untuk penanganan
lebih lanjut.
1. KHS berisi nilai akhir semester semua mata kuliah pada semester yang ditempuh mahasiswa.
2. KHS dikeluarkan dan diparaf oleh bagian akademik Prodi dan ditandatangani oleh Kaprodi.
3. KHS dibuat dalam rangkap 3 (untuk mahasiswa, PA, Bagian Akademik)
1. DHDM berisi Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang mengikuti mata kuliah yang
bersangkutan.
2. DHDM ditandatangani oleh mahasiswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta
oleh dosen pengajar mata kuliah pada akhir kegiatan.
3. DHDM disimpan di bagian akademik setiap kali akhir sesi pertemuan perkuliahan.
1. DPNA berisi daftar seluruh mahasiswa yang mengikuti suatu mata kuliah sesuai dengan
DHDM.
2. DPNA diberikan oleh bagian akademik kepada dosen pengajar mata kuliah saat ujian akhir
semester (UAS) dan harus diserahkan kembali oleh penanggung jawab mata kuliah paling
lambat 1 minggu, selanjutnya diserahkan ke bagian akademik paling lambat 2 minggu setelah
ujian dilaksanakan.
3. DPNA asli disimpan di bagian akademik, salinan I ditempel di papan pengumuman dan salinan
II disimpan oleh penanggung jawab mata kuliah.
1. DPM akhir semester berisi indeks prestasi semester (IPS), memuat nama seluruh mahasiswa
dan NIM, semua mata kuliah, beban studi, dan rangking serta rentang nilai yang telah
ditetapkan dan ditandatangani oleh Kaprodi/KPK diketahui Kajur.
2. DPM akhir pendidikan berisi indeks prestasi kumulatif (IPK), memuat nama seluruh mahasiswa,
IPS enam semester, ranking, predikat, dan rentang nilai yang telah ditetapkan dan
dtandatangani oleh Kajur/Kaprodi diketahui Direktur.
H. Pengunduran Diri
I. Perpindahan Mahasiswa
Perpindahan mahasiswa diperkenankan karena mengikuti kepindahan orang tua/ wali atau
kepindahan keluarga bagi mahasiswa tugas belajar, dengan ketentuan :
1. Telah mengikuti minimal 2 semester dan maksimal 4 Semester.
2. Mendapat izin dari Poltekkes Kemenkes Kaltim dan memenuhi ketentuan yang berlaku pada
institusi yang dituju.
3. Proses perpindahan disesuaikan dengan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Diploma III
Bidang Kesehatan yang masih berlaku.
K. Penghargaan
BAB III
SISTEM PENYELENGGARAAN KEGIATAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
A. Ketentuan Umum
Sistem penyelenggaraan proses belajar mengajar menggunakan sistem paket dengan mengacu
pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, bahwa untuk program Diploma III dengan beban
belajar mahasiswa paling sedikit 108 sks dan program Diploma IV / Sarjana Terapan paling sedikit
144 sks.
Sipenmaru adalah Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT)
yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang dalam pelaksanaannya diberikan
kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Poltekkes Kementerian Kesehatan atau UPT lainnya. Setiap
tahun akademik baru, dilaksanakan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) dengan
tujuan untuk mendapatkan calon peserta didik yang berkualitas. Kegiatan ini diatur melalui Surat
Keputusan Kepala Badan Pengembangan Pendidikan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.
Mekanisme Sipenmaru dibagi dalam 2 jalur, yaitu jalur PMDP (Penerimaan Mahasiswa Jalur
Prestasi) dan jalur Uji Tulis. Proses Seleksi dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu Uji Tulis, Uji
Kesehatan dan Psikotest.
Calon peserta didik yang telah dinyatakan diterima, diwajibkan untuk mengikuti kegiatan
Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM), dengan tujuan :
1. Mempersiapkan fisik dan mental, sosial dan kultural mahasiswa baru dalam memasuki kehidupan
di lingkungan kampus Poltekkes Kemenkes Kaltim.
2. Mengantar mahasiswa baru mengenal dan menghayati :
a. Kebijakan pemerintah di bidang kesehatan dan pendidikan.
b. Peranan dan tanggung jawab profesi tenaga kesehatan.
c. Pokok-pokok program pendidikan Politeknik Kesehatan.
d. Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Mendorong minat dan pengembangan bakat mahasiswa melalui apresiasi seni dan budaya,
olahraga dan karya nyata serta pengelolaan fasilitas sarana pendidikan.
Pengenalan Program Studi Mahasiswa diselenggarakan sesuai dengan kalender akademik
yang dilaksanakan bersama oleh semua Jurusan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kaltim di bawah koordinasi Pudir I dan Pudir III. Mahasiswa yang tidak mengikuti atau dinyatakan
belum memenuhi persyaratan PPSM diwajibkan untuk mengikuti pada tahun berikutnya.Bagi
mahasiswa yang telah menyelesaikan PPSM diberikan sertifikat.
Sertifikat PPSM merupakan salah satu syarat administrasi bagi mahasiswa untuk mengikuti Ujian
Akhir Program (UAP) / Ujian Tugas Akhir (UTA) / KTI.
Setiap awal semester mahasiswa yang telah melakukan registrasi wajib mengajukan
rencana kegiatan akademik yang tertuang dalam Kartu Rencana Studi termasuk mahasiswa yang
hanya/sedang mengerjakan tugas akhir/skripsi. Pengajuan rencana kegiatan akademik dilakukan
secara langsung melalui Sistem Informasi Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim
dialamat : http://sia.poltekkes-kaltim.ac.id
E. Perkuliahan
e. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa Seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri
atas :
1) Kegiatan Tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan
2) Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.
3) Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran
f. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa Praktikum, praktik studio, praktik bengkel,
praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses
pembelajaran lain yang sejenis 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.
(Permenristekdikti No.44 tahun 2015).
2. Pelaksanaan penilaian
a. Pelaksanaan penilaian yang terjadual melalui Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir
Semester (UAS), Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) dan Ujian Akhir Program (UAP) /
KTI didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim.
1) UTS
Tiap semester dilaksanakan penilaian melalui Ujian Tengah Semester (UTS) yaitu pada
minggu VIII atau IX.
2) UAS
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan setelah selesai pembelajaran teori dan praktik
laboratorium dimana sebelum pelaksanaan UAS melakukan koordinasi dengan
Pembimbing Akademik (PA) dan bagian evaluasi untuk menentukan peserta ujian.
ditinggalkan
Ijin dengan keperluan pribadi : mengganti 2 kali sesuai hari yang
ditinggalkan
Alpa : mengganti 3 kali sesuai hari yang
ditinggalkan
Alpa 3 hari berturut-turut : tidak lulus mata ajar
b. Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dan dilakukan oleh :
1) Dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
2) Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa;
dan/atau
3) Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku
kepentingan yang relevan.
1 79-100 3,51-4,00 A
2 68-78 2,75-3,50 B
3 56-67 2,00-2,74 C
4 41-55 1,00-1,99 D
5 0-40 0,00-0,99 E
setelah semua nilai mentah tiap jenis penilaian mata kuliah yang bersangkutan
digabungkan menjadi nilai akhir.
Ujian Akhir Program (UAP) dapat dilakukan dengan alternatif kegiatan ujian sebagai berikut :
1) Ujian proposal karya tulis ilmiah (KTI/Tugas Akhir/Skripsi), Ujian praktek komprehensif,
dan ujian sidang KTI/tugas akhir atau
2) Ujian proposal karya tulis ilmiah (KTI/Tugas Akhir/Skripsi) dan Ujian sidang KTI/Tugas
akhir/skripsi atau
3) Ujian teori dan/atau praktek komprehensif dan ujian sidang KTI/Tugas akhir/Skripsi,
atau
4) Ujian sidang karya tulis ilmiah (KTI)/Laporan Tugas Akhir (LTA)/skripsi
Pelaksanaan UAP
a. Uji Utama
b. Uji Ulang
1) Berlaku bagi peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus uji utama
2) Dilaksanakan sebanyaknya satu kali, jika dinyatakan tidak lulus maka dapat
mengikuti ujian semester berikutnya
Peserta didik dinyatakan lulus UAP jika nilai ujian ≥ 2,75
1) Diploma III
Ujian Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan 3 (tiga) tahap yakni :
a) Tingkat I pada akhir semester 2 (Tahap I)
b) Tingkat II pada akhir semester 4 (Tahap II)
c) Tingkat III pada akhir semester 6 (Tahap III)
Ujian Pencapaian Kompetensi disusun oleh tim dosen/instruktur dengan fokus pada
kemampuan teknis pelaksanaan praktikum dalam bidang kesehatan yang diikuti.
Untuk menempuh Ujian Pencapaian Kompetensi mahasiswa harus :
a) Tingkat I Lulus semua mata kuliah semester 1 dan 2
b) Tingkat II Lulus semua mata kuliah semester 3 dan 4
c) Tingkat III Lulus semua mata kuliah semester 5 dan 6
Jurusan yang melaksanakan Ujian Pencapaian Kompetensi hanya pada Akhir
Pendidikan maka peserta harus lulus semua mata kuliah.
2) Diploma IV
Ujian Pencapaian Kompetensi Diploma IV dapat dilakukan dengan 3 (tiga) tahap yakni :
a) Tingkat I pada akhir semester 2 (Tahap I)
b) Tingkat II pada akhir semester 4 (Tahap II)
c) Tingkat III pada akhir semester 6 (Tahap III)
d) Tingkat IV pada akhir semester 8 (Tahap IV)
3. Pelaporan penilaian
a. Konversi Nilai Huruf Mutu menjadi Angka Mutu
Nilai akhir suatu mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dilakukan dengan dua cara, yaitu
Huruf Mutu dan Angka Mutu, dengan peringkat sebagai berikut :
2,75-3,50 B Baik
2,00-2,74 C Cukup
1,00-1,99 D Kurang
waktu 2-3 (dua sampai tiga) minggu terhitung sejak akhir ujian semester mata kuliah
yang bersangkutan, maka huruf T harus diganti dengan huruf A-E sesuai dengan nilai
yang diperoleh peserta didik
(3) Apabila peserta didik tidak mengikuti UTS/UAS atau tidak menyelesaikan tugasnya
dalam batas waktu 2-3 minggu, maka huruf mutunya menjadi E atau huruf mutu lain
apabila dosen pengampu melakukan penghitungan penilaian sesuai dengan bobot
masing-masing bentuk dan jenis penilaian
(4) Huruf T tidak dapat diubah menjadi huruf K, kecuali bila peserta didik tidak dapat
menempuh ujian akhir semester susulan atas dasar alasan yang dapat dibenarkan (
misalnya : sakit, mengalami kecelakaan atau musibah yang memerlukan perawatan
lama)
(1) Diberikan untuk seluruh mata kuliah semester yang bersangkutan dalam hal peserta didik
mengundurkan diri atas dasar alasan yang dapat dibenarkan (lihat butir 3) dari semester
sedang berjalan, dengan catatan yang bersangkutan telah melakukan registrasi (mengisi
KRS).
(2) Dikenakan pada satu atau beberapa mata kuliah pada semester yang bersangkutan,
dalam hal mahasiswa tidak dapat mengikuti uian akhir semester atas dasar alasan yang
dapat dibenarkan (butir 3 di bawah) sehingga tidak dapat mengikuti Ujian Akhir
Semester.
(3) Alasan yang dapat dibenarkan untuk memberikan huruf K adalah :
(a) Sakit atau kecelakaan yang memerlukan perawatan atau proses penyembuhan lama
yang memerlukan perawatan atau proses penyembuhan lama yang dinyatakan
dengan surat keterangan dari dokter spesialis atau Rumah Sakit yang merawatnya.
(b) Musibah keluarga yang mengharuskan mahasiswa meninggalkan studinya dalam
waktu lama dengan dikuatkan surat keterangan yang berlaku.
(4) Bagi peserta didik yang memperoleh huruf K untuk seluruh beban studi semester pada
suatu semester tertentu, tidak diperhitungkan dalam batas waktu studi dan tidak
dianggap sebagai penghentian studi untuk sementara.
(5) Bila butir 4 terjadi untuk kedua kalinya, maka dianggap penghentian studi pada semester
yang bersangkutan sehingga mahasiswa hanya diperkenankan satu kali mengajukan
permohonan menghentikan studi sementara.
(6) Jika mata kuliah yang memperoleh huruf K itu ditempuh kembali pada kesempatan lain,
huruf mutunya dapat menjadi A, B, C, D atau E.
(7) Nilai K tidak dibenarkan untuk penghitungan IP dan IPK
Huruf T dan K tidak digunakan dalam perhitungan IPK. Huruf T harus diubah menjadi A, B, C, D
atau E dalam waktu 2 (dua) minggu setelah huruf T diumumkan
G. Uji Kompetensi
Dalam upaya menjamin mutu pendidikan tinggi bidang kesehatan, sesuai amanah UU No.12
tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pemerintah telah menyelenggarakan sistem penjaminan
mutu pendidikan tinggi bidang kesehatan. Salah satu kebijakan utamanya adalah penyelenggaraan
uji kompetensi secara nasional. Uji kompetensi nasional merupakan bagian dari upaya standardisasi
registrasi dan izin praktik bagi tenaga kesehatan yang akan memberikan pelayanan kesehatan di
Indonesia.
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta
didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan.
Tujuan Utama dilaksanakannya uji kompetensi adalah untuk melindungi masyarakat dengan
menjamin bahwa tenaga kesehatan pada entry-level registered memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk dapat menjalankan praktik secara aman dan efektif.
Uji Kompetensi Nasional diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan
Organisasi Profesi. Penyelenggaraan dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Penyelenggara uji kompetensi
nasional terdiri dari panitia nasional, regional dan lokal serta dibantu komponen pelaksana uji.
Uji Kompetensi dilaksanakan secara terpadu untuk seluruh Indonesia, sesuai dengan profesi
dan dijadwalkan oleh Pustanserdik Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI dan Lembaga
Penyelenggara Uji Kompetensi (LPUK).
1. Pendaftaran Peserta Uji Kompetensi
Syarat kepesertaan uji kompetensi pada saat di daftarkan, diantaranya :
a. Peserta Uji Kompetensi adalah:
1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikan dari institusi pendidikan yang
memiliki izin operasional program studi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang
masih berlaku. Yang dimaksud dengan menyelesaikan program pendidikan adalah sudah
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran baik di kelas, laboratorium dan klinik-
komunitas namun belum menerima ijazah.
2) Mahasiswa program DIII Kebidanan, DIII Keperawatan dan Profesi Ners yang lulus sejak
1 Agustus 2013, sudah memiliki ijazah namun belum lulus uji kompetensi (retaker).
3) Mahasiswa harus terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
4) Mahasiswa berstatus Lulus, harus dilaporkan pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi
(PD-Dikti). Bagi yang telah di yudisium namun belum memiliki ijazah, status pada PD-
Dikti dirubah menjadi lulus dengan nomor ijazah 8888 dengan melampirkan berita acara
yudisium dan kalender akademik. Nomor 8888 harus diubah dengan nomor ijazah yang
sebenarnya sebelum pengumuman hasil ujian oleh admin PT yang bersangkutan.
5) Mahasiswa dari program studi atau institusi yang sedang dalam proses pembinaan oleh
Kemristekdikti, tidak diperkenankan mengikuti Uji Kompetensi Nasional. Status boleh
tidaknya mahasiswa tersebut diberitahukan kepada Panitia oleh Kopertis bagi PTS dan
oleh Direktorat Penjaminan Mutu bagi PTN
2. Verifikasi dan Validasi peserta
Panitia Regional berkoordinasi dengan Kopertis dan Kemristekdikti melakukan verifikasi dan
validasi institusi dan data calon peserta sebelum institusi melakukan proses pendaftaran secara
online di laman panitia. Validasi eligibilitas peserta mengikuti uji kompetensi menggunakan berita
acara yudisium dan kalender akademik dari institusi calon peserta.
a. Calon peserta dari PTS dan PTN dikoordinasikan oleh program studi atau institusinya
melalui laman panitia di www.ukners.dikti.go.id, www.ukperawat.dikti.go.id,
www.ukbidan.dikti.go.id sesuai dengan katagori program studinya. Laman ini bisa berubah
atau bertambah, sesuai dengan program studi yang akan diuji kompetensi secara nasional.
Prosedur pendaftaran dan pembayaran secara rinci dapat dilihat dalam laman tersebut
diatas.
b. Jika calon peserta akan mengikuti uji kompetensi diluar wilayah institusi pendidikan
(misalnya asal institusi pendidikan di Sumatera, tetapi akan mengikuti uji kompetensi di
Jawa) maka institusi pendidikan asal calon peserta harus menginformasikan data nama
peserta dan wilayah ujian yang diharapkan melalui surat elektronik ke
ujikompetensi@dikti.go.id. Panitia akan menentukan tempat uji kompetensi sesuai
ketersediaan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Pemberitahuan tentang ketersediaan tempat
disampaikan kepada institusi asal sebelum pengumuman daftar peserta setiap TUK.
c. Calon peserta akan mendapatkan virtual account yang harus dibayarkan secara kolektif.
Uang pembayaran yang telah ditransfer kedalam rekening tersebut tidak dapat
dikembalikan.
d. Panitia Nasional mengumumkan daftar nama peserta, nomor registrasi pendaftaran dan
Tempat Uji Kompetensi (TUK) melalui laman panitia diatas.
e. Kartu tanda peserta uji kompetensi di cetak di institusi pendidikan masing-masing. Kartu
ujian diberi foto dan di stempel oleh Pengawas Pusat satu hari menjelang pelaksanaan uji
kompetensi setelah peserta mengikuti briefing yang diadakan di tempat uji kompetensi.
Kartu ujian adalah identitas resmi peserta untuk dapat memasuki ruang ujian. Tanpa kartu
ujian dan identitias resmi lain untuk membuktikan keabsahanya, peserta dilarang memasuki
ruang ujian.
Bagi Peserta Uji Kompetensi yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan Sertifikat
Kompetensi atau Sertifikat Profesi dari perguruan tinggi yang bekerja sama dengan organisasi
profesi. Dan bagi Peserta Uji Kompetensi yang tidak lulus dapat mengikuti Uji Kompetensi pada
periode selanjutnya tanpa ada batas waktu.
H. SKKM
1. Latar Belakang Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM)
Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda bangsa mempunyai kedudukan
danperanan yang penting dan sekaligus merupakan potensi dalam mewujudkan cita-cita
perjuangan bangsa. Oleh karena itu, dengan kedudukan peranannya yang strategis itu
mahasiswa merupakan aset nasional yang senantiasa dibimbing dan dikembangkan.
Pembimbingan dan pengembangan mahasiswa di perguruan tinggi diupayakan baik melalui jalur
intrakurikuler maupun jalur ekstrakurikuler dalam upaya mewujudkan terciptanya tujuan
pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk :
a. Mengembangkan dan meningkatkan keimanan dan ketagwaan pada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Mengembangkan rasa / sikap nasionalisme, patriotisme dan tanggung jawab terhadap
2. Ketentuan Umum
Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa yang disingkat SKKM adalah nilai kredit
kegiatan yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan atau
kokurikuler.
Angka kredit adalah satuan nilai tertentu yang berbentuk angka yang diberikan
kepada setiap mahasiswa Poltekkes yang melakukan kegiatan regular maupun insidental
Monitoring adalah pelaksanaan, pengawasan terhadap kegiatan kemahasiswaan di
Poltekkes yangmeliputi/terhadap proposal, pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan.
Pembimbing Akademikyang disingkat PA adalah staf pengajar yang ditunjuk oleh
pimpinan Poltekkes atas usulan Jurusan untuk membantu pimpinan dalam hal bimbingan
dan pembinaan kegiatan kemahasiswaan di Poltekkes.
Tujuan SKKM:
a. Mengembangkan kemampuan soft skills mahasiswa dalam berfikir kreatif, kritis,
analitis, sintesis, mengkomunikasikan ide/gagasan, belajar, bekerjasama dalam tim,
mengatur waktu, manajemen diri dan berani mengambil resiko serta kemampuan
keputusan.
b. Mengembangkan kepribadian sebagai kebutuhan individu menuju insan cerdas, arif
dan kreatif, kompetitif dan berakhlak mulia.
3. Sasaran SKKM
Terciptanya kualitas individu mahasiswa yang baik dalam learning community akan
membentuk organisasi yang sehat dan tumbuh serta berkembang.
c. Bidang Kesejahteraan
1) Koperasi / Kewirausahaan
2) Kerohanian
1. Mahasiswa Mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang diwajibkan seperti Ordik, LPKM dan
Mentoring Agama
2. Mahasiswa Poltekkes dapat mengikuti kegiatan DPM, BEM, HMJ, dan maksimum 2 (dua)
UKM dalam setiap semester.
3. Mengikuti kegiatan seminar yang sesuai dengan keilmuan program studi
4. Mengikuti lomba dalam bidang akademik dan non akademik baik tingkat local, nasional
maupun Internasional
8. Mekanisme SKKM
a. Untuk Program D-III:
1) Tahun ke I setiap mahasiswa Poltekkes wajib memiliki:
9. Monitoring SKKM
a. Yang bertanggung jawab atas monitoring pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan adalah
DPK, masing-masing ketua dari UKM, HMJ, DPM, dan BEM.
b. Laporan akhir kegiatan SKKM disahkan oleh Pudir III.
a. Kegiatan Wajib
b. Kegiatan Pilihan
1) Kepengurusan Organisasi
2) Kepanitiaan
SC 3 Sertifikat/ST
Ketua 3 Sertifikat/ST
Wakil Ketua 1 Sertifikat/ST
2. NASIONAL Sekretaris 1 Sertifikat/ST
Bendahara 1 Sertifikat/ST
Ketua Bidang 1 Sertifikat/ST
Anggota/ Peserta 1 Sertifikat/ST
SC 2 Sertifikat/ST
Ketua 2 Sertifikat/ST
Wakil Ketua 1 Sertifikat/ST
3. REGIONAL/PROPINSI Sekretaris 1 Sertifikat/ST
Bendahara 1 Sertifikat/ST
Ketua Bidang 1 Sertifikat/ST
Anggota/ Peserta 1 Sertifikat/ST
SC 1,5 Sertifikat/ST
Ketua 1,5 Sertifikat/ST
Wakil Ketua 1 Sertifikat/ST
Sekretaris 1 Sertifikat/ST
4. KABUPATEN/KOTA
Bendahara 1 Sertifikat/ST
Ketua Bidang 1 Sertifikat/ST
Anggota/ Peserta 1 Sertifikat/ST
SC 1,5 Sertifikat/ST
Ketua 1,5 Sertifikat/ST
Wakil Ketua 1 Sertifikat/ST
5. KECAMATAN Sekretaris 1 Sertifikat/ST
Bendahara 1 Sertifikat/ST
Ketua Bidang 1 Sertifikat/ST
Anggota/ Peserta 1 Sertifikat/ST
SC 1 Sertifikat/ST
Ketua 1 Sertifikat/ST
Wakil Ketua 0,5 Sertifikat/ST
6. DESA / KELURAHAN 0,5
Sekretaris Sertifikat/ST
Bendahara 0,5 Sertifikat/ST
Ketua Bidang 0,5 Sertifikat/ST
SC 1,5 Sertifikat/ST
Ketua 1,5 Sertifikat/ST
Wakil Ketua 1 Sertifikat/ST
7. INTERNAL KAMPUS
Sekretaris 1 Sertifikat/ST
Bendahara 1 Sertifikat/ST
Ketua Bidang 1 Sertifikat/ST
4) Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Seminar, Kuliah Tamu dan Kegiatan Ilmiah Lainnya
ANGKA KREDIT
NO TINGKAT KEGIATAN DASAR PENILAIAN
(Per-Kegiatan)
1. INTERNASIONAL 4 Piagam/Sertifikat
2. NASIONAL 3 Piagam/Sertifikat
3. REGIONAL 2 Piagam/Sertifikat
4. LOKAL 1 Piagam/Sertifikat
ANGKA KREDIT
NO TINGKAT KEGIATAN DASAR PENILAIAN
(Per-Kegiatan)
1. INTERNASIONAL 6 Sertifikat
2. NASIONAL 5 Sertifikat
Panitia 1 Sertifikat/ST
STUDI EKSKURSI/
1. STUDI LAPANGAN
Peserta 0,5 Sertifikat/ST
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memberikan kesiapan pada mahasiswa sebelum melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar di lapangan yang berhubungan langsung dengan klien.
b. Tujuan Khusus
1) Memberikan persiapan secara psikologis pada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan
belajar yang langsung berhubungan dengan klien.
2) Menanamkan pada mahasiswa agar dapat bekerja secara profesional.
3) Menanamkan rasa cinta mahasiswa terhadap almamater dan profesinya.
3. Waktu Pelaksanaan
Angkat janji mahasiswa dilaksanakan sebelum mahasiswa melaksanakan praktek yang
berhubungan dengan klien yang sesungguhnya.
J. Wisuda
Wisuda merupakan kegiatan prosesi penyumpahan lulusan dan pengakuan akademik
terhadap lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim
melalui sidang senat terbuka dan disaksikan oleh rohaniawan dalam penandatanganan lafal
sumpah, pelantikan lulusan dan sekaligus penyerahan salian ijazah. Peserta wisuda adalah
mahasiswa yang telah dinyatakan lulus menempuh pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kaltim melalui yudisium dan telah terdaftar untuk mengikuti wisuda. Setiap lulusan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kaltim wajib mengikuti wisuda.
Mahasiswa yang telah lulus dan diwisuda berhak menyandang sebutan profesi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
D-III Keperawatan : A.Md.Kep.
D-III Kebidanan : A.Md.Keb.
D-III Analis Kesehatan : A.Md.AK.
Sarjana Terapan Keperawatan : S.Tr.Kep
Sarjana Terapan Kebidanan :.S.Tr.Keb
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika : S.Tr.Gz
Profesi Perawat : Ns
1. Ijazah adalah dokumen pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang
pendidikan tinggi setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
2. Transkrip Akademik merupakan kumpulan nilai-nilai mata kuliah Kumulatif yang telah di tempuh
dan dinyatakan lulus sesuai ketentuan yang berlaku sebagai hak mahasiswa karena yang
bersangkutan dapat menyelesaikan studinya sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Transkrip yang dimaksud adalah transkrip yang disahkan / ditandatangani oleh Direktur dan
Pembantu Direktur Bidang Akademik.
3. Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) adalah dokumen yang memuat infomasi tentang
pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan pendidikan tinggi bergelar.SKPI lulusan
Politeknik diparaf oleh ketua program studi dan ditandatangani oleh ketua jurusan.
4. Sertifikat Kompetensi (Serkom) adalah dokumen pengakuan kompetensi atau prestasi lulusan
yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program
studinya. Penerbitan sertifikat kompetensi bertujuan memberikan bukti tertulis tentang
kompetensi kerja. Sertifikat Kompetensi diberikan kepada lulusan yang lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang
terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Surat Keterangan Pengganti merupakan dokumen pernyataan yang dihargai sama dengan
dokumen aslinya (Ijazah,Transkrip Akademik, SKPI dan Serkom) yang rusak, hilang atau
musnah. Surat Keterangan Pengganti ditandatangani oleh Direktur Politeknik Kesehatan dan
diparaf oleh Pembantu Direktur bidang akademik.
6. Transkrip akademik diterbitkan dalam bahasa Indonesia, apabila diperlukan transkrip tersebut
dapat diterjemahkan kedalam bahasa asing.
7. Penatausahaan Ijazah, Transkrip Akademik, Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dan
Sertifikat Kompetensi didasarkan pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Nomor : HK.02.03/I/IV.2/08037/2015 tentang
Pedoman Penatausahaan Ijazah, Transkrip Akademik, Surat Keterangan Pendamping Ijazah
(SKPI) dan Sertifikat Kompetensi.
BAB IV
PERATURAN DAN TATA TERTIB
Mahasiswa adalah peserta didik yang diterima melalui persyaratan tertentu, yakni memiliki
kemampuan yang dipersyaratkan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, yang selanjutnya terikat
dan taat dengan peraturan dan tata tertib pendidikan yang berlaku di Institusi, meliputi kewajiban, hak
dan aturan-aturan khusus beserta sanksi bagi mahasiswa yang melanggar peraturan dan/atau tata tertib
yang berlaku di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim.
A. KEWAJIBAN MAHASISWA
Setiap mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim berkewajiban:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia pada Pancasila dan UUD 1945.
3. Menyelesaikan biaya penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Poltekkes Kemenkes Kaltim.
5. Saling menghargai dan menghormati antar civitas akademika Poltekkes Kemenkes Kaltim.
6. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang disediakan guna menunjang kelancaran
proses pembelajaran.
7. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), seni dan budaya.
8. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan Poltekkes Kemenkes Kaltim.
9. Melengkapi Biodata pribadi dan mengupload data pendukung seperti Ijazah terakhir, KTP, dan
Akta Kelahiran melalui Sistem Informasi Akademik (Siakad) Poltekkes Kemenkes Kaltim
(http://sia.poltekkes-kaltim.ac.id)
B. HAK MAHASISWA
Setiap mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim mempunyai hak :
1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji
ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.
2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan.
3. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikuti dan
penyelesaian studi.
4. Memperoleh layanan informasi berkaitan dengan program studi yang diikuti.
5. Pindah ke Institusi diknakes lain yang sejenis sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.
6. Memanfaatkan sumber daya Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim dalam rangka kelancaran
proses belajar sesuai ketentuan yang berlaku.
NO KEGIATAN SERAGAM
6) Olahraga : diwajibkan menggunakan pakaian dan sepatu olahraga (model dan warna
sesuai ketentuan Jurusan/Prodi).
7) Jas Almamater : Jas almamater diwajibkan dipakai pada kegiatan resmi yang
diselenggarakan oleh civitas akademika.
8) Setiap mahasiswa yang beraktivitas dalam kaitannya dengan kegiatan pendidikan di
dalam lingkungan kampus diwajibkan menggunakan seragam kuliah dan bersepatu.
2. Registrasi Mahasiswa
c. Bila sampai dengan batas waktu perpanjangan masa KRS yang telah ditentukan telah
berakhir maka bagi mahasiswa yang belum melakukan registrasi KRS akan diubah
statusnya dari “Aktif” menjadi status “Cuti” pada semester tersebut.
10) Setiap mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan dengan tertib, sopan dan tidak
membuat kelas gaduh.
11) Apabila terjadi ketidakserasian antara pengajar dan mahasiswa tentang sesuatu hal
yang berkaitan dengan materi perkuliahan, hendaknya dilanjutkan pada kesempatan
lain agar tidak terjadi ketegangan.
12) Setiap mahasiswa harus sopan dan menghargai pendapat pengajar maupun
mahasiswa lainnya.
13) Selama perkuliahan mahasiswa dilarang mengaktifkan mobile phone (Hand phone).
14) Setiap mahasiswa dilarang merusak peralatan kelas atau sarana penunjang lainnya,
mengotori ruangan kelas maupun diluar kelas dilingkungan kampus.
15) Pengajar berhak memberikan sanksi / mengeluarkan dari ruang kuliah jika mahasiswa
melanggar ketentuan-ketentuan tersebut di atas.
4. Ujian
a. Setiap mahasiswa wajib mengikuti ujian yang diadakan untuk setiap mata ajar yang
diambilnya pada waktu yang telah dijadwalkan.
b. Yang dapat mengikuti ujian adalah mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan sekurang-
kurangnya 90% kehadiran, atau 80% dengan persyaratan yang ditentukan oleh koordinator
mata ajar dan telah menyelesaikan dari administrasi akademik sesuai ketentuan yang
berlaku.
c. Pakaian rapi dengan kelengkapan seragam sesuai ketentuan, dilarang menggunakan
jaket, dilarang membawa buku, tas, catatan-catatan kuliah dan HP ke dalam ruang ujian.
d. Menggunakan seragam dan atribut lengkap, rambut dan kuku pendek, tidak menggunakan
perhiasan berlebihan.
e. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 (lima belas) menit setelah dimulai, diberi ijin
untuk mengikuti ujian tetapi waktu tidak ditambah.
f. Pada saat ujian mahasiswa wajib membawa kartu ujian.
g. Setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir yang telah disediakan.
h. Selama ujian berlangsung mahasiswa dilarang menyontek, bertanya kepada mahasiswa
lainnya, membuat gaduh, berperilaku yang tidak sopan, melakukan gerakan-gerakan /
kode-kode tertentu untuk kerjasama.
i. Mahasiswa tidak diperkenankan keluar ruang ujian selama ujian berlangsung kecuali telah
menyelesaikan soal atas izin pengawas ujian.
j. Pengawas ujian berhak memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib
ujian dengan memindahkan tempat duduk, membatalkan/mengeluarkan mahasiswa dari
ruang ujian. Pengawas ujian akan mencatat kejanggalan-kejanggalan selama ujian.
1) Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang ditetapkan.
2) Memiliki nilai Praktik sekurang-kurangnya 2.75 (B).
3) Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2,00.
4) Tidak terdapat Nilai D dan E.
5) Telah menyusun dan menulis laporan tugas akhir dan/atau sejenisnya yang dipersyaratkan dan
sekurang-kurangnya memperoleh nilai > 2,75.
6) Telah lulus Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dengan skor minimal 450
7) Telah dinyatakan lulus oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim melalui Surat Keputusan.
E. Cuti Akademik
Cuti akademik adalah masa istirahat dari kegiatan akademik pada waktu tertentu selama mahasiswa
mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim.
Syarat cuti akademik:
1. Telah mengikuti minimal 2 semester masa studi.
2. Membayar Biaya Cuti Akademik Sebesar 300 Ribu Rupiah per Semester
3. Mengajukan permohonan tertulis di kertas bermaterai Rp. 6000 kepada Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kaltim melalui Jurusan selambat-lambatnya satu bulan sebelum
dimulainya cuti akademik.
4. Mendapatkan persetujuan dari Pembimbing Akademik dan Ketua Jurusan.
5. Menyertakan alasan dan bukti fisik yang mendukung.
6. Bagi mahasiswa yang mengambil cuti hamil diwajibkan melampirkan :
1. Cuti akademik dapat diberikan selama 2 semester berurutan dengan memperhatikan masa
studi maksimal 10 semester untuk D-III dan 14 semester untuk D-IV (Sarjana Terapan).
2. Mahasiswa yang akan mengambil cuti akademik mengajukan permohonan cuti akademik
kepada Ketua Jurusan yang diketahui oleh Dosen Pembimbing Akademik dan Kaprodi atau PA,
selanjutnya Ketua Jurusan mengusulkan ke Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim.
3. Surat Keterangan cuti akademik akan diterbitkan oleh Direktorat.
4. Setelah menjalani cuti akademik, mahasiswa berkewajiban melapor kembali secara tertulis
kepada Ketua Jurusan melalui Kaprodi atau Pembimbing Akademik, selanjutnya Ketua
Jurusan mengusulkan ke Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim
F. Sanksi Akademik
Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik, skorsing, dan pemutusan studi.
1. Peringatan Akademik
Peringatan akademik diberikan kepada :
a) Mahasiswa yang pada akhir semester mendapatkan Indeks Prestasi Semester (IPS) di
bawah 2,00.
b) Mahasiswa yang melalaikan kewajiban administratif selama 1 semester (registrasi, KRS).
Peringatan akademik dikeluarkan oleh Kaprodi/PA dengan tembusan ke Kajur.
2. Skorsing
Skorsing berarti pemberhentian sementara kegiatan akademik atas pelanggaran yang dilakukan
oleh mahasiswa.Skorsing ditetapkan oleh Direktur atas usulan Kajur/Kaprodi.
Skorsing dikenakan pada mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran :
a) Etika moral
1) Perkelahian, pengeroyokan, pengrusakan, penganiayaan.
2) Berjudi dilingkungan kampus dan tempat praktek
3) Minum minuman keras (Miras)
4) Melakukan aktivitas yang tidak etis/melanggar norma sosial dan agama (berpelukan,
berciuman, pornoaksi, dan sejenisnya).
5) Perselingkuhan.
6) Pornografi.
7) Menyebarluaskan gambar, foto, dan video porno.
b) Etika profesi (malpraktik, mencuri obat dan benda lain milik pasien).
c) Melakukan pelanggaran etika akademik, misalnya : plagiat makalah, laporan dan tugas
akhir, dan pemalsuan tanda tangan.
Pada setiap akhir semester II dan batas masa studi yang telah ditentukan, dilakukan evaluasi
terhadap semua kegiatan akademik mahasiswa untuk menilai kelayakan mahasiswa untuk
dapat melanjutkan studi atau menyelesaikan studi. Mahasiswa yang dinilai tidak layak
melanjutkan studi berdasarkan data akademik dinyatakan putus kuliah atau drop out (DO) dari
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim karena prestasinya sangat rendah, kelalaian
administrasi dan/atau kelalaian mengikuti kegiatan belajar-mengajar.
BAB V
PROFIL D- III KEBIDANAN SAMARINDA POLTEKKES KEMENKES KALTIM
2. Misi
1) Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran dalam bidang keilmuan kesehatan
khususnya kebidanan dalam siklus asuhan kebidanan continuum of care
2) Melaksanakan Penelitian di bidang keilmuan kesehatan khususnya kebidanan
dalam siklus asuhan kebidanan continuum of care
3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat secara berkesinambungan di bidang
kesehatan khususnya kebidanan dalam siklus asuhan kebidanan continuum of care
3. Tujuan Pendidikan
1. Semester I
KODE P
NO MK MATA KULIAH BOBOT SKS K/T SEM LAB PBL/K
1 Bd.5.001 Agama 2 1 1 - -
2 Bd.5.002 Kewarganegaraan 2 1 1 - -
3 Bd.5.003 Pancasila 2 1 1 - -
4 Bd.5.006 Anatomi dan Fisiologi 4 2 2 - -
5 Bd.5.007 English for Midwifery 2 1 1 - -
6 Bd.5.008 Konsep Kebidanan 3 2 1 - -
7 Bd.5.011 Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan 3 2 0.5 0.5 -
8 Bd.5.028 Ilmu Sosial Budaya Dasar 2 1 1 - -
Jumlah 20 11 8.5 0.5 0
2. Semester II
KODE P
NO MK MATA KULIAH BOBOT SKS K/T SEM LAB PBL/K
1 Bd.5.005 Pendidikan Budaya Anti Korupsi 2 1 1 - -
2 Bd.5.009 Komunikasi dalam praktik kebidanan 3 1 1 0.5 0.5
3 Bd.5.010 Etikolegal dalam praktik kebidanan 2 1 0.5 - 0.5
4 Bd.5.012 Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan 4 2 - 1 1
5 Bd.5.013 Asuhan Kebidanan Kehamilan 5 3 0.5 0.5 1
6 Bd.5.027 Dokumentasi Kebidanan 2 1 0.5 - 0.5
7 Bd.5.030 Budi Pekerti 2 1 0.5 - 0.5
Jumlah 20 10 4 2 4
3. Semester III
KODE BOBOT P
NO MK MATA KULIAH SKS K/T SEM LAB PBL/K
Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
1 Bd.5.014 5 3 0.5 0.5 1
Lahir
2 Bd.5.015 Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui 3 2 - 0.5 0.5
3 Bd.5.016 Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita 4 2 0.5 0.5 1
4 Bd.5.017 Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana 4 2 0.5 0.5 1
5 Bd.5.029 Obstetri 2 1 - 0 1
6 Bd.5.033 Medical Science 2 1 - - 1
Jumlah 20 11 1.5 2 5.5
4. Semester IV
KODE BOBOT P
NO MK MATA KULIAH SKS K/T SEM LAB PBL/K
1 Bd.5.018 Promosi Kesehatan 2 1 0.5 - 0.5
2 Bd.5.019 Kesehatan Masyarakat 2 1 0.5 - 0.5
Praktik Klinik Kebidanan I (KDPK, KKPK,
3 Bd.5.021 Kehamilan dengan bimbingan di fasilitas 5 - - - 5
kesehatan)
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Basic
Bd.5.026 3 2 - 0.5 0.5
4 Life Support
5 Bd.5.031 Asuhan Kebidanan Keluarga 3 1 1 - 1
6 Bd.5.032 Kebidanan dalam Program Kesehatan 2 1 0.5 - 0.5
7 Bd.5.034 Kewirausahaan dalam Pelayanan Kebidanan 2 1 1 - -
Jumlah 19 7 3.5 0.5 8
5. Semester V
6. Semester VI
KODE BOBOT P
NO MK MATA KULIAH SKS K/T SEM LAB PBL/K
1 Bd.5.004 Bahasa Indonesia 2 1 1 - -
Praktik Klinik Kebidanan III (persalinan dan
2 Bd.5.023 BBL, nifas, neonatus, bayi, balita dan KB/KR di 8 - - - 8
fasiltas kesehatan dengan bimbingan sewaktu)
3 Bd.5.025 Laporan Tugas Akhir 3 - - - 3
4 Bd.5.035 Sistem Informasi Kebidanan 2 1 1 - -
Jumlah 15 2 2 0 11