Kel 2 Balaghah
Kel 2 Balaghah
Kel 2 Balaghah
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
FAKULTAS USHULUDDIN
Alhamdulillahi rabbil alamin segala pujian dan rasa syukur atas kehadirat
Allah SWT karenarahmat, hidayah wal inayah-Nya yangtelah di karuniakan
kepada saeganap hambanya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusun
makalah ini. Adapun yang akan kami kaji dalam makalah ini yang berjudul
“Pandangan Umum Tentang Bentuk-bentuk Fashahah Dalam Kalimat”.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................2
BAB, II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Kalimat Fasihah..........................................................................................3
2.2 Kalam Fasih................................................................................................6
2.3 Mutakalim Fasih.........................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................................0
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Definisi fasih dalam bahasa Arab dapat dilihat dari berbagai aspek yang
masing-masing memiliki definisi khas tersendiri sehingga antara satu dengan yang
lain cenderung berbeda. Sebagai contoh definisi fasih dalam bahasa Arab yang
dijelaskan dalam ilmu balaghah akan berbeda dengan apa yang dijelaskan dalam
ilmu nahwu. Karena beberapa pertimbangan, penulis membatasi diri untuk
mengkaji tentang fasih menurut kalangan ahli balaghah. Dengan demikian dari
penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang mana fashahah dalam
bahasa Arab.
1
1.3 TUJUAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu kata disebut fashih atau jelas jika kata tersebut selamat dari :
Contoh :
2. Mukhalafah al-Qiyas ( ) مخالفة القياس, yakni kata – kata yang menyalahi atau
tidak sesuai dengan kaidah umum ilmu sharaf.
Contoh :
فَالَ يُ ْب َر ُم اَأل ْم ُر الَّ ِذى ُه َو َحالِ ٌل – َوالَيُ ْحلَ ُل اَأل ْم ُر الَّ ِذى ه َُو يَ ْب ُر ُم
(sesuatu yang lentur akan sulit untuk ditegakkan, dan sesuatu yang keras akan
sulit untuk dilenturkan).
Pada syiir diatas terdapat dua kata, yaitu ُلfَ يُ ْحلdan ٌلfِ َحالshigah (bentuk)
kedua kata tersebut tidak sesuai dengan kaidah – kaidah ilmu sharaf. Jika
mengikuti kaidah kedua kata tersebut seharusnya يَ ِحلdan َح َل
2. Gharabah ( ) غرابة, yakni suatu ungkapan yang terdiri dari kata-kata yang
asing, jarang dipakai, dan tidak diketahui oleh banyak orang.
3
Contoh :
ْ ماَلَ ُك ْم تَ َكْأ َكْئتُ ْم َعلَ َّي َكتَ َكْأ ُكِئ ُك ْم َعلَى ِذ
ى ِجنَّ ٍة اِ ْف َر ْنقِ ُعوا
Mengenai perkataan ini, sekalipun ia orang Arab, maka akan merasa kesulitan
untuk memahaminya. Setelah dicari dalam kmus barulah diketahui; yaitu :
ص ِرفُوا
َ ى ِجنَّ ٍة اِ ْن
ْ اع ُك ْم َعلَى ِذ ْ ماَلَ ُك ْم اِ ْجتَ َم ْعتُ ْم َعلَ َّي َك
ِ أجتِ َم
Kata yang sulit artinya disini ialah Takak-kaktum dan Ifronqi’u .Kedua
kata tersebut dianggap gharabah, karena jarang digunakan sehingga sulit
mengartikannnya. Setiap kata yang gharabah adalah tidak fashih. Karenanya,
kalimat fashih itu harus terhindar dari gharabah.
Kalam Fasih, artinya kalimat yang baik dan mudah diucapkan dan
difahami. Suatu kalam dinilai fasih jika selamat dari hal – hal berikut :
1. Susunan kalimatnya tidak tanafur yakni tidak tersusun dari kata – kata yang
berat atau sukar diucapkan.
Contoh :
ٌ ب قَ ْر
ب ِ س قُ ْر َب قَ ْر
ٍ ب َح ْر ِ ان – َولَ ْي ٍ َوقَ ْب ُر َح ْر
ٍ ب ِب َم َك
(adapun kuburan musuh itu di tempat sunyi dan tiada kuburan lain dekat dengan
kuburan itu)
2. Susunan kalimatnya tidak dha’uf al-ta’lif, yaitu susunan kalimat yang lemah,
sebab menyalahi kaidah ilmu nahwu atau sharaf seperti :
4
Kaimat (jumlah) yang terakhir ini dibolehkan karena ada dhamir munfashil yang
kembali ke fa’il.
3. Adanya ta’qid lafzhi (kerancuan pada kata – kata) suatu kalimat termasuk
kategori ta’qid lafzhy apabila ungkapan kata – katanya tidak menunjukan tujuan
karena ada cacat dalam susunannya, seperti kata Farazdaq :
(tiadalah seorangpun yang menyerupainya, kecuali raja yang bapak ibunya itu
masih hidup, yaitu bapaknya (Ibrahim) yang menyerupai dia)
4. Ta’qid ma’nawi
Contoh
َ ب َع ْينَا
ي ال ُّد ُم ْو َع لِت َْج ُمدَا ُ س ُك ُ ُسا َ ْطل
ْ َ َوت# ب بُ ْع َد الدَّا ِر َع ْن ُك ْم لِتَ ْق ُربُ ْوا َ
(aku mecari tempat yang jauh dari kamu sekalian, agar kamu kelak menjadi dekat
denganku dan supaya kedua mataku mengucurkan airmata, kemudian supaya
menjadi keras).
5
yang dapat menyampaikan maksud nya dengan ucapan yang fashihah atau baik
dan lancar. Sedang yang yang tidak demikian dinamakan Ghair Fasih
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Tanafur al-Huruf.( )تنا فر الحرف, yakni kata – kata yang sukar diucapkan.
2. Mukhalafah al-Qiyas( ) مخالفة القياس, yakni kata – kata yang menyalahi atau
tidak sesuai dengan kaidah umum ilmu sharaf.
3. Gharabah ( ( غرابة, yakni suatu ungkapan yang terdiri dari kata – kata yang
asing, jarang dipakai, dan tidak diketahui oleh banyak orang.
1. Kalimat Fashihah
d. Ta’qid ma’nawi
3. Mutakalim Fashih
7
3.2 SARAN
8
DAFTAR PUSAKA