Juklak CDOB 2015
Juklak CDOB 2015
Juklak CDOB 2015
ISBN 978-602-415-004-4
TIM PENYUSUN BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN CDOB EDISI 2015
Anggota
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Teknis Cara
Distribusi Obat yang Baik (CDOB) edisi Pertama ini dapat diselesaikan dan
diterbitkan.
Halaman
PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Prinsip-prinsip Umum ........................................................................... 1
Ruang Lingkup ...................................................................................... 1
i
BAB VI-KELUHAN, OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT KEMBALIAN,
DIDUGA PALSU, DAN PENARIKAN KEMBALI ......................................... 182
Keluhan ................................................................................................. 183
Obat dan/atau Bahan Obat Kembalian .................................................. 183
Obat dan/atau Bahan Obat Diduga Palsu .............................................. 185
Penarikan Kembali Obat dan/atau Bahan Obat ..................................... 185
ANEKS
ANEKS I-BAHAN OBAT .......................................................................... 262
Pengemasan Ulang dan Pelabelan Ulang ................................................ 262
Penanganan Bahan Obat yang Tidak Sesuai .......................................... 263
Dokumentasi ......................................................................................... 264
ANEKS II-PRODUK RANTAI DINGIN (COLD CHAIN PRODUCT /CCP) ....... 303
Pendahuluan ......................................................................................... 303
Personil dan Pelatihan ........................................................................... 304
Bangunan dan Fasilitas Bangunan ........................................................ 304
Bangunan ...................................................................................... 304
Fasilitas.......................................................................................... 305
Operasional ........................................................................................... 307
Penerimaan Produk Rantai Dingin .................................................. 307
Penyimpanan.................................................................................. 307
Pengiriman ..................................................................................... 308
Pemeliharaan ......................................................................................... 308
Pemeliharaan Chiller/Cold Room/Freezer ........................................ 309
Sistem Defrost untuk Freezer .......................................................... 309
Kualifikasi, Kalibrasi, dan Validasi ......................................................... 309
3
ANEKS III-NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.......................................... 312
Prinsip ................................................................................................... 312
Umum ................................................................................................... 312
Personalia .............................................................................................. 312
Bangunan dan Peralatan ....................................................................... 312
Operasional ........................................................................................... 313
Narkotika dan Psikotropika Kembalian .................................................. 316
Dokumentasi ......................................................................................... 316
4
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I MANAJEMEN MUTU
1.1 Contoh Kebijakan Mutu.................................................................. 15
1.2 a. Contoh Struktur Organisasi PBF Pusat ....................................... 16
b. Contoh Struktur Organisasi PBF Cabang .................................... 17
1.3 Contoh POB Penanganan Obat Palsu dan Diduga Palsu ................ 18
1.4 Contoh Surat Penunjukan Penanggung Jawab ............................... 20
1.5 Contoh POB Pengendalian Dokumen .............................................. 22
1.5.1 Contoh POB Format Prosedur Operasional Baku ................... 32
1.5.2 Contoh Daftar Dokumen dan Distribusinya ........................... 35
1.6 Contoh POB Pengendalian Perubahan ............................................ 36
1.6.1 Contoh Formulir Usulan Perubahan ...................................... 40
1.7 Contoh POB Pengendalian Penyimpangan ...................................... 44
1.7.1 Contoh Form Laporan Penyimpangan .................................... 48
1.8 Contoh POB Kajian Manajemen ...................................................... 52
1.8.1 Contoh Formulir Daftar Hadir Rapat ...................................... 57
1.8.2 Contoh Formulir Catatan Hasil Rapat .................................... 58
1.9 Contoh Formulir Identifikasi Aspek Bahaya dan Dampak Risiko ..... 59
5
BAB IV OPERASIONAL
4.1 Contoh POB Pengadaan Obat dan atau Bahan Obat ....................... 134
4.2 Contoh POB Pemilihan Pemasok..................................................... 138
4.3 Contoh POB Pemilihan Pelanggan................................................... 141
4.4 Contoh POB Penerimaan ................................................................ 144
4.5 Contoh POB Penyimpanan.............................................................. 148
4.6 Contoh POB Stock Opname ............................................................ 155
4.7 Contoh POB Validasi Sistem Komputer ........................................... 161
4.8 Contoh POB Pemusnahan Obat dan atau Bahan Obat .................... 170
4.9 Contoh POB Pengiriman Obat dan atau Bahan Obat ...................... 173
6
BAB IX DOKUMENTASI
9.1 Contoh Formulir Surat Pesanan ..................................................... 257
9.2 Contoh Formulir Faktur Penjualan ................................................. 258
9.3 Contoh Formulir Surat Penyerahan Barang .................................... 259
9.4 Contoh Formulir Kartu Stok ........................................................... 260
v
PENDAHULUAN
PRINSIP-PRINSIP UMUM
1. Cukup jelas
2. Yang dimaksud dengan semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat
dan/atau bahan obat adalah termasuk namun tidak terbatas pada pihak
produsen obat, personil di fasilitas distribusi (termasuk pihak lain yang
bekerja sama berdasarkan kontrak dengan fasilitas distribusi, misalnya
transporter, pengendali hama, petugas kebersihan, dan petugas
keamanan), pengemudi kendaraan, pelanggan dari fasilitas distribusi
(misal : apotek, rumah sakit, toko obat) dan pasien pengguna obat
dan/atau bahan obat.
3. Cukup jelas
5. Cukup jelas
RUANG LINGKUP
Cukup jelas
1
BAB I
MANAJEMEN MUTU
Produk adalah hasil dari suatu proses. Produk dari suatu Fasilitas
Distribusi berarti jasa distribusi obat dan/atau bahan obat.
2
penerapannya untuk mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan melalui
antara lain perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu, dan
peningkatan mutu di dalam sistem mutu. (ISO 9000/CPOB)
Sistem Mutu adalah gabungan semua aspek dalam suatu sistem yang
melaksanakan kebijakan mutu serta memastikan sasaran mutu terpenuhi.
(CPOB)
Sebuah fasilitas distribusi perlu menerapkan sistem manajemen mutu,
apabila sebuah organisasi:
a) Perlu untuk mendemonstrasikan secara konsisten kemampuannya
untuk menyediakan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan,
regulasi dan peraturan perundang-undangan, dan
b) Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan
sistem yang efektif termasuk proses untuk perbaikan sistem secara
berkesinambungan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan
pelanggan, regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
h) Menetapkan dan menerapkan proses perbaikan berkesinambungan dari
sistem manajemen mutu.
4
SISTEM MUTU
1.1. Pemastian Mutu adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis
yang dilakukan dalam sistem mutu dan dilakukan sesuai kebutuhan
untuk meyakinkan bahwa suatu barang akan memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan. (CPOB)
5
Lihat Lampiran 1.1 Contoh Kebijakan Mutu
1.5. Agar sistem mutu dapat berjalan dengan baik maka harus
dipastikan sumber daya yang disediakan harus kompeten dan
6
memadai. Kompeten berarti memiliki kemampuan dan keterampilan
yang cukup untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik. Memadai dapat berarti sumber daya yang diperlukan
tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menjamin tercapainya
sasaran yang diharapkan.
1.7. Yang dimaksud dengan efektif adalah sampai sejauh mana kegiatan
yang direncanakan terealisasi dan hasil yang direncanakan tercapai.
1.8. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan sistem mutu adalah
adanya pengendalian yang baik terhadap dokumen dan catatan.
Untuk memastikan proses pengendalian dokumen dan catatan
7
tersebut berjalan optimal, maka perlu dibuat suatu prosedur tertulis
tentang pengendalian dokumen yang mencakup berbagai ketentuan
tentang cara identifikasi, pengumpulan, penomoran, pencarian,
penyimpanan, pemeliharaan, pemusnahan dan akses ke semua
dokumen yang berlaku. melalui persetujuan pihak yang berwenang
dalam Fasilitas Distribusi. Yang dimaksud dengan mempertahankan
prosedur adalah melakukan upaya untuk memastikan prosedur
yang berlaku tetap relevan dengan kondisi pada saat ini dan dapat
memberikan hasil sesuai yang direncanakan. Apabila prosedur tidak
efektif, atau terjadi perubahan kondisi yang menyebabkan prosedur
tersebut tidak lagi relevan dengan kondisi sekarang, maka perlu
dilakukan kajian ulang terhadap prosedur tersebut, lakukan
perubahan prosedur jika dirasa perlu. Perubahan tersebut harus
melalui persyaratan dan tahapan yang benar, serta perubahan yang
dilakukan harus dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh
pihak yang terkait.
Lihat Lampiran 1.5 Contoh POB Pengendalian Dokumen
8
yang terjadi di sekitarnya. Dalam sistem mutu, suatu perubahan
perlu dilakukan untuk menuju suatu kondisi yang lebih baik.
Manajemen perubahan perlu dilakukan secara sistematis untuk
memastikan suatu perubahan dilakukan secara terencana, melalui
proses pengajuan usulan perubahan, evaluasi usulan perubahan,
mendapatkan persetujuan, diterapkan dengan baik dan dikaji untuk
menilai keefektifannya. Dengan manajemen yang baik, maka suatu
perubahan bisa terkendali, didukung oleh setiap personil yang
terlibat, mendapatkan sumber daya yang memadai sehingga dapat
diterapkan dengan baik, mendapatkan hasil yang diharapkan serta
mencapai sasaran yang direncanakan.
Suatu manajemen perubahan yang baik harus pula mengkaji
berbagai risiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari perubahan
yang dilakukan agar dapat diantispasi.
Setiap perubahan pada proses kritis yang berkaitan dengan mutu
harus dilakukan melalui suatu sistem pengendalian perubahan yang
dituangkan dalam suatu prosedur. Lihat Lampiran 1.6 Tentang
contoh POB Pengendalian Perubahan.
9
bertentangan dengan kontrak lainnya, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, sudah mendapat persetujuan, dilaksanakan
sesuai jangka waktu dan kriteria yang disepakati dalam kontrak
sehingga mampu mendapatkan hasil seperti yang direncanakan.
a) Yang dimaksud status legalitas adalah berbagai perijinan yang
relevan dengan pihak yang terlibat dalam kontrak. Misalnya
SIUP, TDP, dan berbagai perijinan khusus lainnya.
b) Sebuah perjanjian tertulis perlu dilakukan sebagai bukti
transaksi yang telah terjadi, atau janji untuk memenuhi
kewajiban tertentu. Hal ini akan membantu pihak yang terlibat
untuk menghindari semua jenis kesalahpahaman yang mungkin
timbul tanpa adanya perjanjian tertulis.
c) Harus ada sistem evaluasi yang memantau kinerja pihak yang
terlibat kontrak yang dilakukan dengan cara audit berkala.
Evaluasi dilakukan menggunakan daftar periksa yang mengacu
pada kontrak yang telah disepakati. Apabila ditemukan
ketidaksesuaian dengan isi kontrak, maka penyebab
ketidaksesuaian harus diidentifikasi dan ditetapkan tindakan
perbaikannya. Hasil dari evaluasi ini akan menjadi dasar bagi
status kerjasama selanjutnya.
Proses formal yang dimaksud dalam pasal ini adalah suatu bentuk
kajian manajemen berupa rapat resmi yang dihadiri pimpinan
tertinggi dari Fasilitas Distribusi, dikoordinir oleh Penanggung
Jawab/Kepala Pemastian Mutu, terdokumentasi dan hasil dari rapat
1
tersebut dikomunikasikan kepada semua pihak yang terkait untuk
ditindaklanjuti.
1
MANAJEMEN RISIKO MUTU
1.16. Proaktif berarti upaya untuk mengendalikan situasi dengan cara
melakukan suatu tindakan atau melakukan persiapan untuk
mengantisipasi suatu masalah yang saat ini belum terjadi, tetapi
mungkin akan terjadi di masa datang. Sebagai contoh, apabila
Fasilitas ditribusi akan mengubah metode pengemasan pengiriman
untuk produk rantai dingin, maka sebelum dijalankan harus terlebih
dahulu dilakukan validasi untuk mengkaji pengaruh perubahan
metode pengemasan tersebut terhadap suhu produk rantai dingin
selama transportasi. Hal ini harus dilakukan untuk mengantisipasi
risiko kerusakan produk sebelum benar-benar terjadi.
1
Langkah-langkah manajemen Risiko Mutu dapat digambarkan dalam
skema berikut ini :
1.17. Penilaian risiko adalah proses yang terus menerus dan harus
dilakukan secara berkesinambungan. Penilaian risiko yang sudah
pernah dibuat harus ditinjau ulang dan direvisi secara berkala misal
1 (satu) kali dalam setahun untuk memastikan jenis-jenis risiko baru
yang mungkin timbul dapat terdeteksi dan terantisipasi.
Lihat Lampiran 1.9 Contoh Formulir Identifikasi aspek bahaya dan
dampak risiko
1
masalah yang sama yang pernah terjadi di masa lalu untuk
melakukan tindakan perbaikan yang lebih baik.
Hak-hak pasien harus dilindungi, terutama yang berkaitan dengan
hak untuk mendapatkan obat dan/atau bahan obat dengan mutu
yang baik. Dengan evaluasi risiko yang berdasarkan pengetahuan
ilmiah, maka dapat diambil tindakan perbaikan yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Ruang lingkup, waktu pelaksanaan dan sumber daya yang
dikerahkan untuk suatu tindakan perbaikan harus disesuaikan
dengan potensi dampak risiko dan tingkat kemungkinan terjadinya
risiko. Untuk hal-hal yang berisiko tinggi, maka perlu dibuat suatu
upaya formal dan prosedur khusus untuk memastikan risiko
tersebut dapat terkendali. Misalnya untuk bahaya kebakaran, maka
secara formal diadakan latihan rutin tanggap darurat kebakaran
yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan, sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
1
Lampiran 1.1
Contoh Kebijakan Mutu
KEBIJAKAN MUTU
Tanggal:
(...................................................)
Pimpinan Fasilitas Distribusi
1
Lampiran 1.2a
Contoh Struktur Organisasi PBF Pusat
Pimpinan
Perusahaan
Penanggung Jawab
Keterangan :
Jalur Lini
Jalur Koordinasi ______
1
Lampiran 1.2b
Contoh Struktur Organisasi PBF Cabang
Penanggung Jawab
Pusat
Pimpinan Cabang
Penanggung Jawab
Cabang
Keterangan :
Jalur Lini
Jalur Koordinasi ______
1
Lampiran
1.3
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN OBAT PALSU DAN Nomor .....
DIDUGA PALSU
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Meminimalkan peredaran produk palsu.
Melakukan proses penanganan obat palsu secara benar.
Untuk menghindari penyalahgunaan pemakaian, baik yang berakibat pada
keselamatan pasien, maupun kerugian penjualan.
2. Ruang Lingkup
Menjamin bahwa produk palsu yang ditemukan atau dicurigai dapat segera di
tindak lanjuti.
3. Tanggung Jawab
Pimpinan dan Apoteker Penanggung Jawab, bertanggung jawab atas
pelaksanaan proses penanganan produk palsu dan diduga palsu
4. Prosedur
A. Informasi Produk Palsu
Selalu mengikuti berita atau informasi mengenai obat palsu yang ditemukan
di pasaran melalui Surat Pemberitahuan dari BPOM dan Principal, maupun
dari media.
B. Penarikan Produk Palsu
Penarikan Produk Palsu atas perintah BPOM atau Principal dilakukan
sesuai prosedur Recall yaitu :
1. Apoteker penanggung jawab mengeluarkan Surat Pemberitahuan
Penarikan Produk (SP3) ke Pelanggan,
2. Pengisian tanda terima SP3 oleh Pelanggan berikut Nama dan Cap,
3. Penarikan Fisik Barang oleh Team Sales dengan Form Retur dengan
memberi keterangan ”Recall Produk Palsu”,
4. Serah Terima fisik barang palsu dengan Gudang,
5. Gudang tidak perlu input di sistem
6. Gudang melakukan karantina sampai batas waktu penarikan dan diberi
label
7. Apoteker penanggung jawab membuat laporan manual yang meliputi
data:
Jenis barang palsu yang telah ditarik
Nama Pelanggan
Jumlah Barang
Lanjutkan ke Pengembalian ke Principal
1
Lampiran
1.3
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN OBAT PALSU DAN Nomor .....
DIDUGA PALSU
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Dokumentasi
6. Riwayat
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
1
Lampiran 1.4
Contoh Surat Penunjukan Penanggung Jawab
SURAT PENUNJUKAN
No. :
TUJUAN
Surat penunjukan ini berfungsi untuk menetapkan personil Penanggung
Jawab Fasilitas Distribusi sebagai pemenuhan terhadap persyaratan CDOB.
DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1148/MENKES/PER/VI/2011
tentang Pedagang Besar Farmasi.
3. Peraturan Kepala Badan POM Nomor. HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun
2012 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik.
KOMPETENSI
Personil yang ditunjuk akan bertugas sebagai Penanggung Jawab Fasilitas
Distribusi secara purna waktu dan telah memenuhi kompetensi yang
dipersyaratkan oleh perundang-undangan, yaitu :
1. Memegang gelar pendidikan Apoteker
2. Sudah memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) dan SIKA (Surat
Ijin Kerja Apoteker) yang sah
3. Sudah mendapatkan pelatihan Cara Distribusi Obat yang Baik
PENUNJUKAN
Berdasarkan evaluasi terhadap kualifikasi yang dipersyaratkan,
perusahaan menunjuk karyawan berikut ini :
Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Nomor SIKA :
sebagai penanggung jawab di PBF........
TANGGUNG JAWAB
Sesuai dengan Pedoman CDOB yang berlaku, Penanggung Jawab memiliki
tanggung jawab antara lain:
a) menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem
manajemen mutu;
b) fokus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi kewenangannya serta
menjaga akurasi dan mutu dokumentasi;
2
c) menyusun dan/atau menyetujui program pelatihan dasar dan pelatihan
lanjutan mengenai CDOB untuk semua personil yang terkait dalam
kegiatan distribusi;
d) mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera setiap kegiatan
penarikan obat dan/atau bahan obat;
e) memastikan bahwa keluhan pelanggan ditangani dengan efektif;
f) melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan
pelanggan;
g) meluluskan obat dan/atau bahan obat kembalian untuk dikembalikan
ke dalam stok obat dan/atau bahan obat yang memenuhi syarat jual;
h) turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan
penerima kontrak yang menjelaskan mengenai tanggung jawab masing-
masing pihak yang berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi
obat dan/atau bahan obat;
i) memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala sesuai program dan
tersedia tindakan perbaikan yang diperlukan;
j) mendelegasikan tugasnya kepada Apoteker/tenaga teknis kefarmasian
yang telah mendapatkan persetujuan dari instansi berwenang ketika
sedang tidak berada di tempat dalam jangka waktu tertentu dan
menyimpan dokumen yang terkait dengan setiap pendelegasian yang
dilakukan;
k) turut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk mengkarantina
atau memusnahkan obat dan/atau bahan obat kembalian, rusak, hasil
penarikan kembali atau diduga palsu;
l) memastikan pemenuhan persyaratan lain yang diwajibkan untuk obat
dan/atau bahan obat tertentu sesuai peraturan perundang-undangan.
Detail tugas dan tanggung jawab Penanggung Jawab dapat dilihat pada
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Penanggung Jawab Fasilitas Distribusi
MASA BERLAKU
Masa berlaku surat penunjukkan ini dimulai sejak dikeluarkannya sampai
diterbitkannya yang baru.
Bambang Wahyudi
Pimpinan
2
Lampiran
1.5
1. Tujuan
Untuk menjamin terkendalinya pembuatan dan pemakaian dokumen sebagai
panduan dalam penerapan sistem mutu, sehingga setiap dokumen yang
digunakan dapat dijamin keabsahannya, terkini dan mampu ditelusuri.
2. Ruang Lingkup
3. Tanggung Jawab
2
Lampiran
1.5
4.3.Status Dokumen
1. Dokumen Asli:
Adalah dokumen asli yang disimpan oleh Penanggung Jawab/Wakil
Manajemen sebagai Master. Dokumen asli ditandai dengan adanya
logo asli pada pilihan “ASLI” yang ada dalam cover dokumen.
2. Salinan Terkendali:
adalah salinan dokumen asli yang didistribusikan kepada pengguna
dokumen yang tercantum dalam Daftar Dokumen Internal sebagai
panduan penerapan sistem yang ditandai dengan stempel merah
”SALINAN TERKENDALI” dan dituliskan nomor salinan sesuai dengan
nomor pengguna dokumen seperti yang tertuang dalam Daftar Dokumen
Internal
2
Lampiran
1.5
2
Lampiran
1.5
4.5.Aturan Umum
2
Lampiran
1.5
5. Prosedur
5.1. Menetapkan Jenis Dokumen
Semua karyawan di semua Bagian melalui Kepala Bagian menetapkan
dokumen yang dianut. Dokumen tersebut dapat berupa dokumen
internal, dokumen eksternal.
2
Lampiran
1.5
POB/Div Mutu/001/2015
Tahun Berlaku
Divisi
Jenis Dokumen:
POB = Prosedur Operasional Baku
IK = Instruksi Kerja
Form = Formulir
2
Lampiran
1.5
2
Lampiran
1.5
2
Lampiran
1.5
6. Lampiran
Lampiran 1.5.1 Format POB
Lampiran 1.5.2 Daftar Dokumen dan Distribusinya
7. Dokumen Rujukan
Persyaratan SMM ISO 9001:2008, Klausul 4.2.3 Pengendalian Dokumen
Persyaratan SMK3 PP 50/2012, Elemen 4 Pengendalian Dokumen
CDOB BPOM 2012, Bab I Manajemen Mutu, Bab IX Dokumentasi
8. Riwayat
3
Lampiran
1.5
9. Distribusi
Asli: Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Fotokopi:
No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi No.
2: Kepala Bagian Logistik/Gudang No.
3: Kepala Bagian Keuangan
No. 4: Kepala Bagian Penjualan
No. 5: Kepala Bagian Personalia
3
Lampiran
1.5.1
1. Tujuan
Untuk apa:
Untuk apa POB disiapkan / apa tujuan dari POB.
2. Ruang Lingkup
Kapan:
Uraikan kapan POB harus dilaksanakan.
Dimana:
Uraikan di mana POB diterapkan.
3. Tanggung Jawab
Siapa:
Siapa yang harus menyiapkan, merevisi dan melatihkan penggunaan POB.
Siapa yang harus melaksanakan POB? Siapa yang bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa POB dilaksanakan dengan benar.
Apa:
Apa yang diperlukan untuk melaksanakan prosedur. Daftar harus lengkap
dan spesifik.
5. Prosedur
Bagaimana Caranya:
Instruksi yang jelas dan ringkas mengenai cara melaksanakan POB, disusun
langkah demi langkah. Langkah ini harus ditulis sebagai instruksi kepada
petugas untuk dituruti tanpa menyajikan banyak teori yang
melatarbelakangi. Suatu butir yang menjelaskan prinsip dasar dapat
3
Lampiran
1.5.1
7. Dokumen Rujukan:
Daftar POB lain yang langsung berakibat pada, atau berkaitan dengan
prosedur;
3
Lampiran
1.5.1
8. Riwayat
Daftar dari nomor POB termasuk alasan untuk perubahan.
Versi Nomor Tanggal Mulai Riwayat Perubahan
Berlaku
1 Xxxxx ........................ Baru
9. Distribusi***
Daftar penerima / penyimpan POB
Fotokopi:
No. 1: ..............
No. 2: ...............
No. 3: ...............
No. 4: ...............
No. 5: ...............
*: Dipilih salah satu disesuaikan dengan struktur organisasi PBF (Jika tidak
ada, dikosongkan)
**: Mengganti : apabila terjadi penggantian POB diisi nomor POB yang diganti.
Jika POB baru, dikosongkan
***:Distribusi: Distribusi POB ke Bagian Terkait
3
BAB II
ORGANISASI, MANAJEMEN
DAN PERSONALIA
2.2. Setiap personil harus memiliki uraian tugas tertulis yang sudah
ditandatangani yang bersangkutan dan pihak perusahaan.
Lihat Lampiran 2.2 Contoh Uraian Tugas Penanggung Jawab.
6
Suatu konflik kepentingan dapat mengurangi kepercayaan terhadap
seseorang atau suatu profesi. Untuk mengurangi resiko terjadinya
konflik kepentingan tersebut, maka dibuat pakta integritas atau
perjanjian yang menegaskan bahwa personil tersebut tidak akan
menawarkan atau menerima suap, atau melakukan hal-hal yang
dapat berpengaruh terhadap mutu pelayanan atau integritas obat
dan/atau bahan obat.
Lihat Lampiran 2.3 Contoh Pakta Integritas
PENANGGUNG JAWAB
2.7. Penunjukan penanggung jawab mengacu pada lampiran 1.4. Contoh
surat penunjukan penanggung jawab. Dokumentasi pendelegasian
tugas pada saat Penanggung Jawab berhalangan setidaknya harus
mencakup nama, SIK, alamat penanggung jawab dan penggantinya,
alasan dan jangka waktu pendelegasian.
6
2.9. Cukup jelas.
PERSONIL LAINNYA
PELATIHAN
6
HIGIENE
2.19. Ketentuan Alat Pelindung Diri (APD) dan pakaian kerja yang
diperlukan dapat dilihat pada Lampiran 2.4 POB Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
6
11. Jaminan pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial
12. Fasilitas untuk kesehatan pekerja
13. Pemutusan hubungan kerja
14. Penyelesaian keluhan dan pengaduan pekerja
15. Pelaksanaan
6
Lampiran 2.1
Contoh Form Daftar Karyawan
DAFTAR KARYAWAN
Tanggal Tanggal Tanggal Status Kerja
Nama Lokasi Tempat/tanggal Alamat No.
No. Jabatan Mulai Mutasi/ Berhenti Pendidikan (aktif/tidak)
Karyawan Kerja lahir Rumah telpon
Bekerja Promosi Bekerja
66
Lampiran
2.2
NAMA URAIAN TUGAS Halaman … dari ...
PERUSAHAAN PENANGGUNG JAWAB Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Diketahui dan
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, disetujui oleh:
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan)
Nama : ……………………………
Jabatan : Penanggung Jawab Fasilitas Distribusi
Divisi : Manajemen Mutu Lokasi
kerja : Kantor Pusat Bertanggung jawab
Kepada : Direktur/Pimpinan Membawahi
: Bagian Pemastian Mutu
Kualifikasi
Sarjana Apoteker yang memiliki STRA dan SIK yang sah, sudah mendapatkan
pelatihan CDOB dan pelatihan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan CDOB.
Memiliki kompetensi teknis yang memadai (kompetensi manajerial, administrasi,
pengoperasian sistem komputer, pemahaman proses distribusi dan CDOB).
Berkepribadian baik, jujur, mampu berkomuniksi dengan baik, memiliki integritas
tinggi dan jiwa kepemimpinan.
Tugas Pokok
Melakukan pengawasan dan memastikan bahwa fasilitas distribusi telah
menerapkan CDOB dan memenuhi pelayanan publik.
6
Lampiran
2.2
NAMA URAIAN TUGAS Halaman … dari ...
PERUSAHAAN PENANGGUNG JAWAB Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Diketahui dan
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, disetujui oleh:
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan)
6
Lampiran 2.3
Contoh PAKTA INTEGRITAS
INTEGRITAS
Pada hari ini, …………. Tanggal ……………….., saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama :
Tempat & tanggal lahir :
No. Identitas KTP :
Alamat :
NIP :
Jabatan :
Dalam rangka pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang Baik untuk memastikan
terjaganya kualitas mutu pelayanan atau integritas obat dan/atau bahan obat,
dengan ini saya menyatakan bahwa Saya:
1. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) atau
melakukan hal-hal yang dapat dapat berpengaruh terhadap mutu
pelayanan atau integritas obat dan/atau bahan obat.
Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta Integritas
ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perusahaan dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
6
Lampiran
2.4
1. Pendahuluan
K3L adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Menurut OHSAS 18001:2007, definisi K3L adalah :
Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja, tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Tim tanggap darurat adalah sekumpulan orang yang siap melakukan
penanganan keadaan darurat
P3K adalah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
2. Tujuan
POB ini bertujuan untuk memastikan bahwa Kebijakan Fasilitas Distribusi
tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja (K3L)
diimplementasikan dengan baik dan benar di Fasilitas Distribusi.
3. Ruang Lingkup
POB ini berlaku di seluruh bagian di Fasilitas Distribusi yang terkait
dengan K3L.
POB ini disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan sbb:
7
Lampiran
2.4
2. Tanggung Jawab
Pimpinan Fasilitas Distribusi bertanggung jawab untuk menetapkan
kebijakan K3L serta memastikan pelaksanaan kegiatan K3L di fasilitas
distribusi sesuai dengan Kebijakan K3L yang sudah ditetapkan.
3. Prosedur
7
Lampiran
2.4
Tim Pemadam
Tim Evakuasi Tim P3K
Kebakaran
7
Lampiran
2.4
7
Lampiran
2.4
7
Lampiran
2.4
7
Lampiran
2.4
b. Jangan lakukan :
- berlindung disamping benda yang dapat rubuh (seperti:
lemari) atau dibawah benda yang dapat hancur (seperti:
meja dari material ringan)
- berdiri dibelakang/depan pintu
- lari keluar melalui tangga (dari lantai atas ke bawah)
7
Lampiran
2.4
7
Lampiran
2.4
9. Setiap kegiatan K3L harus dicatat dan dibuat Laporan Kegiatan K3L
secara berkala.
4. Lampiran:
-
5. Riwayat
Daftar dari nomor Protap termasuk alasan untuk perubahan.
7
Lampiran
2.4
6. Distribusi
Asli: Pimpinan Fasilitas Distribusi
Fotokopi:
No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No. 2: Kepala Bagian Logistik
No. 3: Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
No. 4: Kepala Bagian Pemasaran
7
Lampiran
2.5
PROGRAM PELATIHAN KARYAWAN Hal ... dari...
METODE
NO PELATIHAN PESERTA INSTRUKTUR METODE JADWAL
PENILAIAN
I PELATIHAN UMUM
A ORIENTASI UMUM
Pengenalan
1
Perusahaan
a. Sejarah
Perusahaan
b. Struktur
.
Organisasi
c.Peraturan/Tata
Tertib Penjelasa
Mulai
Pengenalan Karyawan n Pertanyaan
Atasan ybs masuk
2 Layanan Fasilitas baru lisan/pres
kerja
lisan
Distribusi entasi
Uraian tugas
3 karyawan ybs.
Pengenalan
tempat bekerja,
4 toilet,
kantin,gudang,
dll
B Pelatihan CDOB
Pengenalan
industri Mulai
1 Bagian
Distribusi Karyawan masuk Pertanyaan
baru, Pemastian
Farmasi kerja, sebelum dan
Mutu/ Presentasi
2 Proses Distribusi lama, sub- berkala 1 sesudah
kontraktor Instruktur
3 Tujuan CDOB kali pelatihan
CDOB
Prinsip-prinsip setahun
4
CDOB
C Pelatihan K3L
Keadaan tanggap Mulai Pertanyaan
Bagian
1 darurat Karyawan masuk sebelum dan
Pemastian
baru, kerja, sesudah
Mutu/ Presentasi
2 P3K lama, sub- berkala 1 pelatihan,
Instruktur
kontraktor kali praktek di
3 Higiene CDOB
setahun tempat
II PELATIHAN KHUSUS
A Orientasi Umum
Penjelasan
tentang teknis
1 pelaksanaan
Pertanyaan
tugas dan Penjelasa
sebelum dan
tanggung jawab n lisan, Mulai
Karyawan Atasan yang sesudah
Penjelasan presentas, masuk
baru bersangkutan pelatihan,
tentang Bagian- dokumen kerja
ujian tertulis,
Bagian lain yang kerja
2 praktek
terkait dengan
tugas dan
tanggung jawab
8
Lampiran
2.5
B Pelatihan di Tempat
Bagian Mulai
Karyawan
Pemastian POB, masuk Pertanyaan
baru,
1 POB yang relevan lama, sub- Mutu/Inst present kerja, sebelum dan
kontraktor ruktur/At asi berkala 3 sesudah pelatihan
asan ybs bulan
Atasan
ybs., Penjelas Mulai
Simulasi praktek Karyawan Pertanyaan lisan
2 Instruktur a lisan, masuk
kerja baru & tertulis
di tempat praktek kerja
kerja
8
Lampiran
2.6
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
8
Lampiran
2.7
EVALUASI HASIL PELATIHAN
Materi Pelatihan
Hari/tanggal
Pelatihan
Tempat Pelatihan
Nama Peserta
Jabatan/lokasi kerja
Mengetahui: Mengetahui:
(...................... ) (......................)
8
Lampiran
2.8
1. Tujuan
Untuk menjamin secara konsisten higiene yang baik untuk perorangan
maupun lingkungan yang berpotensi berpengaruh pada mutu obat
dan/atau bahan obat.
2. Ruang Lingkup
POB ini berlaku untuk tiap personil yang terlibat dalam proses distribusi,
termasuk namun tidak terbatas pada personil yang bertugas di gudang dan
pengiriman obat dan/atau bahan obat.
3. Tanggung Jawab
3.1 Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab agar POB ini
dilaksanakan oleh tiap orang yang terlibat dalam pembuatan.
3.2 Kepala Bagian di setiap departemen terkait bertanggung jawab agar
tiap Supervisor di tiap Bagian mengawasi pelaksanaan POB ini dan bila
perlu memberi bimbingan maupun teguran terhadap tindakan
indisipliner atas penerapan POB ini.
3.3 Tiap personil yang terlibat dalam proses distribusi, baik langsung maupun
tidak langsung bertanggung jawab untuk memperhatikan dan
melaksanakan POB ini dengan baik dan benar secara konsisten.
5. Prosedur
Terapkan prinsip higiene perorangan sebagai berikut :
5.1 Kesehatan
Lapor kepada atasan langsung bila:
a. Mempunyai luka terbuka, bercak-bercak gatal, bisul atau penyakit
kulit menular lainnya;
b. Mengidap penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian atas,
pilek, batuk, alergi serbuk;
c. Setelah sembuh dari penyakit menular.
d. Atasan langsung dan Supervisor harus tanggap terhadap gejala
penyakit menular pada personil yang bekerja di Bagian
Logistik/Gudang.
5.2 Pelihara kebersihan dan keteraturan ruang kerja
8
Lampiran
2.8
Pelaporan
5.4 Bila terjadi ketidakdisiplinan dalam pelaksanaan POB ini, Supervisor
diwajibkan melapor kepada Kepala Bagian untuk ditindaklanjuti.
5.5 Tindak lanjut dapat berupa bimbingan secara lisan atau pemberian
teguran atau peringatan tertulis atau tindakan indisipliner lain sesuai
ketentuan yang berlaku.
5.6 Kepala Bagian melaporkan pelanggaran tersebut pada butir 5.4.
kepada:
a. Kepala Bagian Personalia untuk menindaklanjuti berupa
peringatan tertulis atau tindakan disipliner lain, dan
b. Kepala Bagian Pemastian Mutu untuk penilaian terhadap produk
terkait.
6. Lampiran
---
7. Dokumen Rujukan
1. Pedoman CDOB 2012
2. Program Higiene Perorangan
8. Riwayat
Versi No Tanggal Alasan
1. xxxxx ...................... Baru
2. yyyyy ..................... Tambahan..................................
9. Distribusi
Protap Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1 : Kepala Bagian Logistik/Gudang
No. 2 : Kepala Bagian Personalia
No. 3 : Kepala Bagian Logistik/Gudang
8
Lampiran 1.5.2
Contoh Daftar Dokumen dan Distribusinya
LOKASI
TIPE STATUS
PENYIMPANAN DISTRIBUSI DOKUMEN
DOKUMEN DOKUMEN
DOKUMEN
NOMOR JUDUL PEMILIK
NO.
DOKUMEN DOKUMEN DOKUMEN
(Protap/Form/ (Aktif/
(Dep/Div/
Pemastian Logistik/
Bag/Unit) Pimpinan Keuangan Penjualan Personalia
Referensi) Kadaluwarsa) Mutu Gudang
35
Lampiran
1.6
1. Tujuan
1.1 Menetapkan prosedur untuk menghindari perubahan yang tak
terkendali terhadap sistem dan prosedur, sehingga memperkecil risiko
dampak yang merugikan terhadap mutu obat dan/atau bahan obat.
1.2 Menyediakan catatan terhadap historikal perubahan yang dilakukan
sehingga memungkinkan adanya penelusuran ulang.
1.3 Memastikan bahwa setiap perubahan telah mendapatkan persetujuan
dari pihak yang berkepentingan sebelum perubahan tersebut diterapkan
1.4 Mengontrol perubahan yang dilakukan dan melakukan verifikasi untuk
memastikan perubahan tersebut diimplementasikan dengan benar.
1.5 Untuk menganalisis dan menanggulangi dampak perubahan yang akan
dilakukan terhadap mutu obat dan/atau bahan obat baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2. Ruang Lingkup
POB ini meliputi semua perubahan terutama perubahan kritis yang terjadi
dalam proses distribusi, baik yang beroperasi secara manual maupun dengan
sistem komputer yang telah tervalidasi pada Fasilitas Distribusi.
Proses kritis adalah proses yang berkaitan dengan mutu dan regulasi.
3. Tanggung Jawab
3.1 Semua Kepala Departemen terkait bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan prosedur ini untuk perubahan yang berlaku di departemen
masing-masing.
3.2 Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk memberikan
persetujuan terhadap usulan perubahan, mengkoordinasi, dan
memantau pelaksanaan perubahan.
3
Lampiran
1.6
5. Prosedur
5.1 Bila perlu mengadakan suatu perubahan pada Bagiannya atau pada
Bagian lain yang terkait, maka Supervisor atau Kepala Bagian
mengusulkan dengan mengisi Formulir Usulan Perubahan (Lampiran
1.6.1).
5.2 Isikan jenis perubahan.
5.3 Jabarkan secara rinci perubahan yang diusulkan dan keterangan rinci
mengapa diperlukan perubahan. Juga sebutkan perkiraan biaya untuk
perubahan tersebut, dan apakah untuk masa selanjutnya akan
mengurangi/menambah biaya distribusi.
5.4 Serahkan pada Bagian Pemastian Mutu yang akan memberikan nomor
unik pada formulir usulan.
5.5 Selanjutnya Pemastian Mutu akan mendistribusikan usulan pada
Departemen terkait (tidak perlu pada semua bagian yang disebut) untuk
meminta tanggapan.
5.6 Bila perlu Kepala Bagian Pemastian Mutu dapat mengundang
pertemuan dan/atau membentuk tim untuk mengkaji dan menangani dan
menindaklanjuti perubahan yang diusulkan.
5.7 Bila semua Bagian terkait memberikan tanggapan terhadap usul
perubahan, maka Kepala Bagian Pemastian Mutu menyetujui atau
menolak usulan perubahan dan diotorisasi Kepala Pabrik, bila
perubahan memerlukan biaya dan investasi.
5.8 Mulailah mempersiapkan perubahan dengan mengikuti petunjuk dan
mengisikan Formulir Checklist Persiapan Perubahan (Lampiran 1.6.1).
5.9 Siapkan dokumen yang diperlukan untuk menunjang ataupun terimbas
oleh perubahan.
3
Lampiran
1.6
6. Lampiran
Formulir 1.6.1
Formulir Usulan Perubahan.
Formulir Checklist Persiapan Perubahan.
Formulir Otorisasi Pemberlakuan Perubahan.
7. Dokumentasi
Semua kertas kerja yang terkait dengan pengendalian perubahan
didokumentasikan di Bagian Pemastian Mutu dan bila perlu di Bagian lain
yang terkait.
8. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
3
Lampiran
1.6
9. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
3
Lampiran
1.6.1
Nama Produk/Proses/Pemeriksaan/Sistem/
Alat/Dokumen :
JENIS PERUBAHAN
Proses/Metode Dokumen
4
Lampiran
1.6.1
PENGKAJIAN
Usulan Disetujui/Tidak
Disetujui oleh :
4
Lampiran
1.6.1
karena:
(Nama) (Tanggal)
Perlu
Protap
Lain-lain:
1. …………………………………..
2. ………………………………….
3. …………………………………..
Sistem lain yang terkena dampak perubahan :
4
Lampiran
1.6.1
Dilaksanakan oleh:
Kesimpulan :
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa segala aspek yang
menyangkut perubahan dipenuhi sesuai prosedur yang berlaku dan menyatakan
bahwa semua dokumen yang diperlukan telah selesai disiapkan serta semua
sistem yang terkena dampak perubahan telah disesuaikan dan semuanya telah
memenuhi kriteria yang berlaku
Jakarta, ……………………………
4
Lampiran
1.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN PENYIMPANGAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Pendahuluan
Yang dimaksud penyimpangan dalam POB ini adalah semua kejadian yang tidak
direncanakan yang ditemukan disepanjang proses distribusi/penyaluran obat
dan/atau bahan obat.
POB ini berlaku untuk penyimpangan terhadap POB yang teridentifikasi dari :
Hasil Inspeksi Diri
Hasil Audit
Keluhan pelanggan
Hasil tinjauan manajemen
2. Ruang Lingkup
POB ini berlaku untuk setiap proses dan sistem yang berlaku di sepanjang
jalur distribusi/penyaluran, mulai dari pengadaan, penyimpanan sampai dengan
penyalurannya.
3. Tujuan
Sasaran utama dari POB ini adalah untuk
menjamin bahwa semua penyimpangan yang ditemukan pada saat proses
distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat selalu diselidiki,
diperbaiki dan didokumentasikan,
menilai tingkat risiko penyimpangan yang terjadi dan dampaknya terhadap
mutu obat dan/atau bahan obat yang didistribusikan/disalurkan,
memastikan penanganan yang tepat untuk setiap penyimpangan,
termasuk cara penanggulangannya, menganalisis masalah dan risiko,
menentukan langkah perbaikan yang harus diambil, melakukan analisis
masalah sampai pada akar permasalahan untuk menghindarkan terulangnya
penyimpangan yang sama.
4. Tanggung jawab
4.1 Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab
untuk mengendalikan semua penyelidikan penyimpangan serta memastikan
agar :
semua penyimpangan, diidentifikasi, dilaporkan, diselidiki, dan
didokumentasi sedemikian rupa sehingga kemungkinan dampak
terhadap mutu sepenuhnya dapat dievaluasi;
mengusulkan dan memutuskan langkah-langkah penanggulangan
penyimpangan agar masalah yang sama tidak terulang lagi
4
Lampiran
1.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN PENYIMPANGAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Prosedur
5.1 Segera hentikan proses yang sedang berlangsung.
5.2 Ambil tindakan setempat misalnya menghentikan penjualan obat
dan/atau bahan obat yang mengalami penyimpangan.
5.3 Pisahkan obat dan/atau bahan obat dan beri tanda status yang jelas baik
secara fisik maupun di sistem komputer.
5.4 Semua penyimpangan yang ditemukan baik harus dilaporkan segera ke
Bagian Pemastian Mutu.
5.5 Kepala Bagian Pemastian Mutu akan menetapkan status “Karantina”
untuk obat dan/atau bahan obat yang mengalami penyimpangan.
5.6 Isi Formulir Laporan Penyimpangan dan Tindakan yang Telah Diambil
5.6.1 Nomor Penyimpangan diisi oleh Bagian Pemastian Mutu saat
melakukan pengkajian laporan.
5.6.2 Jabarkan bentuk penyimpangan yang ditemukan dan tindakan
sementara yang telah diambil serta kemungkinan dampaknya
terhadap mutu produk.
5.6.3 Kirimkan laporan tersebut kepada Kepala Bagian Departemen
terkait untuk diperiksa dan ditandatangani dan selanjutnya kirim
ke Kepala Bagian Pemastian Mutu.
5.6.4 Bagian Pemastian Mutu melakukan kajian dan menyetujui jenis
dan risikonya.
5.6.5 Gunakan Formulir Penyelidikan Penyimpangan untuk melakukan
evaluasi dan penelusuran penyebab penyimpangan dengan berbagai
cara untuk mendapatkan akar masalah dari penyimpangan.
5.6.6 Dari hasil penyelidikan berikan usul tindak lanjut perbaikan dan
pencegahan serta penanggung jawab pelaksana dan batas waktu
tindakan tersebut.
5.6.7 Kepala Bagian Departemen terkait memeriksa dan menandatangani
penyelidikan dan usul tindak perbaikan dan pencegahan.
4
Lampiran
1.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN PENYIMPANGAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
4
Lampiran
1.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN PENYIMPANGAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
6. Lampiran
Formulir 1.7.1
Formulir Laporan Penyimpangan dan Tindakan yang Telah Diambil
Formulir Penyelidikan Penyimpangan
Formulir Penanganan Tindakan Perbaikan dari Penyimpangan
7. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx ............ Baru
2. Yyyyy ............ Tambahan ....................................
8. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No. 1 : Kepala Bagian Departemen Terkait
No. 2 : Kepala Bagian Logistik/Gudang
4
Lampiran
1.7.1
Penyimpangan No. :
Nama Produk/Proses/Pemeriksaan/
Sistem/Alat:
Lokasi penyimpangan:
Catatan:
Proses harus dihentikan sampai tindakan lebih lanjut ditetapkan dan disetujui
Apakah ada obat dan/atau bahan obat lain yang terkena Ya Tidak
imbasnya?
Jelaskan bila ya :
Pelapor
4
Lampiran
1.7.1
Kepala Bagian (dari Departemen/Unit Bersangkutan)
Tinggi
Menengah
Rendah
Catatan:
4
Lampiran
1.7.1
PENYELIDIKAN PENYIMPANGAN
Penyimpangan No. :
Tanggal :
Penyelidikan
1.
2.
3.
Tidak diperlukan
Dikaji oleh/Tgl :
Disetujui oleh :
………………………..
……………………………
Penanggung Jawab/Kepala Bagian
…………………………… Kepala Bagian terkait Pemastian Mutu
5
Lampiran
1.7.1
PENYELIDIKAN PENYIMPANGAN
Penyimpangan No. :
Tanggal :
Kesimpulan :
Jakarta, ………………
……………………………..
………………………………. ………………………………
Penanggung Jawab/Kepala
Bagian Pemastian Mutu
5
Lampiran
1.8
1. Pendahuluan
Yang dimaksud dengan Kajian Manajemen adalah sebuah metode evaluasi
untuk memastikan Sistem Manajemen Mutu diterapkan dengan baik di
Fasiltas Distribusi. Kajian Manajemen hendaknya dilaksanakan berupa rapat
terstruktur yang dilakukan secara periodik untuk membahas realisasi
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu, kendala yang dihadapi serta
tidakan perbaikan dan pencegahan yang perlu dilakukan.
Rapat Tinjauan Manajemen dilakukan untuk.
2. Tujuan
POB ini bertujuan untuk:
2.1 Memastikan proses Kajian Manajemen berjalan dengan baik, efektif
dan efisien sehingga Sistem Mutu dapat diterapkan dengan baik,
mengalami perbaikan berkesinambungan serta memenuhi
persyaratan CDOB yang ditetapkan.
2.2 Memastikan bahwa proses yang berhubungan dengan Sistem Mutu di
setiap fungsi di Fasilitas Distribusi ditinjau oleh Pimpinan Fasilitas
Distribusi sehingga semua tingkat manajemen dapat mengetahui jika
ada perubahan, perbaruan, revisi, kegiatan verifikasi dan kebijakan
baru yang terkait dengan CDOB.
3. Ruang Lingkup
POB ini berlaku di seluruh bagian di Fasilitas Distribusi yang terkait
dengan proses Kajian Manajemen, termasuk dokumentasi yang terkait.
4. Tanggung Jawab
5. Prosedur
5.1 Kajian Manajemen dilaksanakan dalam bentuk rapat formal dan
terdokumentasi serta dihadiri oleh Pimpinan Fasilitas Distribusi.
5
Lampiran
1.8
5
Lampiran
1.8
5
Lampiran
1.8
6. Lampiran:
6.1. Formulir 1.8.1 : Daftar Hadir Rapat
6.2. Formulir 1.8.2 : Catatan Rapat
7. Riwayat
Daftar dari nomor POB termasuk alasan untuk perubahan.
5
Lampiran
1.8
8. Distribusi
Asli: Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Fotokopi:
No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi No.
2: Kepala Bagian Logistik/Gudang No.
3: Kepala Bagian Audit
No. 4: Kepala Bagian Terkait
5
Lampiran
1.8.1
Waktu
Hari/tanggal
Waktu (jam)
Tempat
Topik/Agenda
PESERTA RAPAT
No. Nama Jabatan Paraf
5
Lampiran 1.8.2
Contoh Formulir Catatan Hasil Rapat
Waktu
Hari/tanggal
Topik/Agenda
Waktu (jam)
Tempat
HASIL RAPAT
58
Lampiran
1.9
IDENTIFIK
A SI
BAGIAN :
Tingkat
Aspek / Dampak / Proba
Kondisi Operasi Tingkat Keparahan Kepentin
Bahaya Resiko balitas
Rincian gan
Kode Area / Kegiatan / Ma
No Kegiatan/Prod trix
Aspek Mesin Produk / Jasa Aspek Dampak Rutin/ Normal/
uk/ Jasa
Lingkungan, Lingkungan, Tidak Abnormal A to F I II III IV V VI VII VIII IX Ya/Tidak
Bahaya K3 Resiko K3 Rutin /Darurat
Penggunaan
Pemborosan
1 I-107-01 Pengoperasian energi listrik Rutin Abnormal E 3 4 4 4 4 4 4 4 4 E3 Tidak
SDA
mesin berlebih
coldroom Terpapar
2 I-107-02 Pengoperasian Hypothermi Rutin Normal E 3 3 4 4 4 4 4 4 3 E3 Tidak
suhu dingin
mesin cold
Penggunaan
room Pemborosan
3 I-107-03 Inspeksi kertas Rutin Abnormal E 3 4 4 4 4 4 4 4 4 E3 Tidak
SDA
Coldroom coldroom, berlebih
suhu ruangan Penggunaan Pemborosan
4 I-107-04 Rutin Abnormal E 3 4 4 4 4 4 4 4 4 E3 Tidak
tinta berlebih SDA
Kesalahan
Penyimpanan, Pengoperasian Terjepit
5 I-107-05 pengoperasia Rutin Abnormal E 3 4 4 4 4 4 4 4 4 E3 Tidak
pengeluaran/pe hidrolik hidrolik
n hidrolik
ngambilan
Menyimpan Terpapar
6 I-107-06 vaksin Hypothermi Rutin Normal E 3 3 4 4 4 4 4 4 3 E3 Tidak
vaksin suhu dingin
5
Lampiran
1.9
Tanda
Tangan
Nama
Tanggal
6
BAB III
3.3. Yang dimaksud dengan area terpisah dan terkunci dapat berupa:
1. Ruangan,
2. Lemari, atau
3. Ruangan yang dibatasi oleh partisi.
8
3.4. Persyaratan parameter suhu: sesuai dengan penandaan obat
dan/atau bahan obat.
3.7. Mempunyai area dan akses yang terpisah untuk masing-masing area
penerimaan dan pengiriman yang dilengkapi dengan label yang jelas.
3.9. Ketentuan ini mengacu pada POB yang ada di Bab IV.
3.10. Lihat Lampiran 3.2 tentang Contoh POB Kebersihan Bangunan dan
Fasilitas Penyimpanan.
8
3.11. Lihat Lampiran 3.3 tentang Contoh POB Program Pencegahan dan
Pengendalian Hama.
3.14. Lihat Lampiran 3.5 tentang Contoh POB Pemetaan Suhu Area
Penyimpanan.
PERALATAN
8
3.18. Cukup jelas.
SISTEM KOMPUTER
3.25. Lihat Lampiran 3.8 tentang Contoh POB Transaksi Elektronik Antara
Pusat dan Cabang.
8
KUALIFIKASI DAN VALIDASI
3.26. Kualifikasi adalah tindakan pembuktian bahwa perlengkapan,
fasilitas atau sistem yang digunakan dalam suatu proses atau sistem
akan selalu bekerja sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan
konsisten serta menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan.
Validasi adalah Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang
sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem,
perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan
pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
Lihat Lampiran 3.9 tentang Contoh POB Validasi.
9
Lampiran
3.1
1. Pendahuluan
Sebagai distributor farmasi yang menangani produk berbahan zat aktif
yang berbahaya bagi keamanan dan keselamatan manusia, perlu adanya
pengetahuan tata cara penanganan yang meliputi : cara membawa, cara
menyimpan, dan membersihkan tumpahan apabila terjadi kebocoran atau
pecahan produk
2. Tujuan
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan manusia dari resiko bahaya
yang ditimbulkan dari kontaminasi cairan berbahaya yang tercecer isinya
karena kerusakan kemasan.
3. Ruang Lingkup
Proses Penyimpanan dan Penanganan pembersihan kemasan yang pecah
atau bocor di tempat kejadiaan hingga pelaporan kemasan rusak.
4. Tanggung Jawab
Penanggung Jawab/Kepala Bagian bertanggung jawab untuk pengawasan
terlaksanakan penyimpanan dan penanganan produk berbahan radio
aktif sesuai POB.
6. Prosedur
6.1. Penyimpanan :
6.1.1. Produk yang mengandung bahan radioaktif tinggi, golongan
produk berbahaya, sensitif dan atau obat-obatan
berbahaya, termasuk bahan-bahan yang berisiko tinggi
disalahgunakan, kebakaran atau mudah meledak (misalnya
cairan atau benda padat yang mudah terbakar) harus
disimpan di sebuah tempat khusus yang memenuhi
persyaratan tentang keamanan dan keselamatan yang sesuai.
6.1.2. Produk disimpan terpisah dari produk lainnya, dan
dilengkapi peralatan pengaman
9
Lampiran
3.1
7. Lampiran:
8. Riwayat
Daftar dari nomor POB termasuk alasan untuk perubahan.
9
Lampiran
3.1
9. Distribusi
Asli: Penanggung Jawab/Kepala Bagian
Fotokopi:
No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi No.
2: Kepala Bagian Logistik/Gudang No.
3: Kepala Bagian Audit
No. 4: Kepala Bagian Terkait
9
Lampiran
3.2
1. Tujuan :
Gudang penyimpanan obat /dan bahan obat serta Fasilitas Penyimpanan
harus terjaga kebersihan. Memastikan kebersihan diharuskan sebagai
suatu kegiatan preventive yang dilakukan setiap hari
2. Ruang Lingkup
Seluruh gudang dan fasilitas penyimpanan obat /dan bahan obat
3. Tanggung Jawab
Kepala Bagian dan Apoteker Penanggung Jawab harus memastikan
kebersihan gudang dan fasilitas penyimpanan bet dan bertanggung
jawab atas proses pelaksanaan dan keberhasilannya
4. Prosedur
4.1. Harus Ada Jadwal dan Checklist Kebersihan.
a. Jadwalnya harus dibuat di setiap wilayah gudang, dan harus
dibuat dengan singkat dan jelas serta mudah diikuti.
b. Jadwal pembersihan harus menyebutkan metode pembersihan
dan bahan
4.2. Pembersih yang digunakan untuk seluruh gudang, alat-alat dan
sekitarnya.
4.3. Pemilihan detergen yang diijinkan untuk digunakan harus
mempertimbangkan risiko pencemaran. Detergen tersebut tidak boleh
beraroma karena dapat mencemari produk.
4.4. Pengawasan bahan pembersih dengan menggunakan lembar data.
Semua bahan pembersih harus disimpan dengan aman di tempat
yang terlindung di luar tempat penyimpanan.
4.5. Bahan-bahan tersebut dipergunakan sesuai ketentuan pabrikan.
4.6. Bahan pembersih tersebut harus ditandai sesuai dengan tanda
keamanan dan keselamatan serta penjelasan rinci tentang produk
tersebut.
9
Lampiran
3.2
9
Lampiran
3.2
5. Lampiran
-
6. Dokumen Rujukan
Pedoman CDOB
7. Riwayat
Versi No Tanggal Alasan
1 xxxxx ........... Baru
2 yyyyy ............ Tambahan..................................................
8. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian
Kopi No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No. 2: Kepala Bagian Audit
No. 3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
No. 4: Kepala Bagian terkait
9
Lampiran
3.3
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN Nomor .....
PENGENDALIAN HAMA
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
1.1. Perusahaan harus memastikan kualitas produk tetap terjaga, termasuk
pengendalian terhadap gangguan serangga/hama dan tikus, yang
dapat merusak produk. Dengan pengendalian tersebut kualitas produk
dapat tetap terjamin.
1.2. Untuk memastikan pengendalian serangga/hama dan tikus (Rodent
Control) dilakukan secara konsisten dan terdokumentasi di seluruh
gudang baik yang dilakukan oleh pihak ketiga ataupun internal.
2. Ruang Lingkup
Proses pengendalian serangga/hama dan tikus dengan mengidentifikasi
tanda-tanda keberadaan serangga/hama dan tikus hingga pengontrolan
rutin yang harus dilakukan
3. Tanggung Jawab :
Kepala Gudang bertanggung jawab atas Pengawasan Pelaksanaan
pengendalian program pencegahan hama dan serangga dan
keberhasilannya.
4. Prosedur;
A. Pengendalian hama oleh pihak ke tiga (3rd party)
4.1. Catatan pengendalian hama termasuk pemasangan umpan,
pemberian label dan pemberian tanggal.
4.2. Perusahaan akan melakukan kontrak dengan perusahaan atau
pihak pengendali pengendalian hama yang disetujui untuk
mengadakan pemeriksaan berkala dan pemeliharaan bangunan
untuk mencegah dan memusnahkan serangga, burung atau tikus.
Pihak pengendali hama pada saat kunjungan harus di sertai oleh
staf gudang.
4.3. Perusahaan pengendali hama harus melakukan program
pengendalian hama, begitu dilaksanakan, disarankan agar
perusahaan pengendalian hama minimal melakukan dua belas
kali kunjungan selama setahun dengan interval yang tetap, dengan
petugas yang siap dipanggil 24 jam sehari. Apabila terjadi
masalah, kunjungan ulang harian harus ditentukan hingga
seluruh tempat bebas dari hama.
9
Lampiran
3.3
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN Nomor .....
PENGENDALIAN HAMA
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
4.4. Pembuangan hama secara aman dan higienis dari hama harus
dilakukan setelah ditangkap atau fumigasi, maka kontraktor harus
memberikan prosedur tertulis mengenai hal ini.
4.5. Catatan terperinci mengenai inspeksi pengendalian hama harus
dilakukan berdasarkan urutan tanggal yang benar pada Buku
Laporan di tempat kedudukan.
4.6. Anggota tim manajemen dapat merupakan manajer gudang yang
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua saran- saran
yang ada di laporan ditindaklanjuti dalam waktu yang ditentukan.
4.7. Tempat pemasangan umpan harus ditentukan oleh petugas
pengawas pengendali hama. Peta lokasi yang akurat yang
menunjukkan tempat pemasangan umpan harus disusun dan
disimpan dalam buku laporan.
4.8. Setiap titik lokasi pemasangan umpan harus diberi label yang
sesuai dan kotak umpan diberi tanggal dengan jelas pada setiap
inspeksi site.
4.9. Pastikan metode pest treatment yang dilakukan oleh pihak ketiga
(3rd party) sesuai dengan POB yang diterbitkan pihak ketiga (3rd
party) dan terdapat Material Safety Data Sheet (MSDS)
4.10. Setiap pest treatment yang telah dilakukan harus
terdokumentasi. Adapun dokumentasi hasil pelaksanaan
pekerjaan antara lain :
a. Service Report, merupakan laporan yang diberikan setiap kali
pelaksanaan pest treatment.
b. Pest Progress Report, merupakan laporan 3 (tiga) bulanan
untuk mengevaluasi pelaksanaan pest management service
dalam bentuk trend perkembangan hama, analisa dan
rekomendasi.
c. Layout Monitoring, dokumentasi berupa gambaran
penempatan masing-masing unit monitoring (umpan,
trapping, dll)
4.11. Monitoring pest control dilakukan satu bulan dua kali.
4.12. Jika dilakukan fogging/pengasapan hanya dilakukan di area
luar gudang.
4.13. Bahan kimia/umpan untuk serangga/hama dan tikus hanya
digunakan di area luar gudang.
9
Lampiran
3.3
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN Nomor .....
PENGENDALIAN HAMA
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
9
Lampiran
3.3
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN Nomor .....
PENGENDALIAN HAMA
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Lampiran:
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Mulai Riwayat Perubahan
Berlaku
1 ............. ........................ ........................
2 .............. ......................... .............................
10
Lampiran
3.3
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN Nomor .....
PENGENDALIAN HAMA
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
7. Distribusi
Asli: Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Fotokopi:
No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi No.
2: Kepala Bagian Logistik/Gudang No.
3: Kepala Bagian Audit
No. 4: Kepala Bagian Terkait
10
Lampiran
3.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Seluruh Gudang penyimpanan obat /dan bahan obat harus selalu terjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungannya. Memastikan kebersihan dan
kesehatan lingkungan terjaga oleh karyawan dan diharuskan sebagai suatu
kegiatan preventive yang dilakukan setiap hari
2. Ruang Lingkup
Proses pelaksanaan program kebersihan yang dilakukan untuk menjaga dan
mengawasi kebersihan dan kesehatan lingkungan gudang dan sekitarnya.
Definisi :
Higiene Gudang adalah suatu usaha/ kegiatan preventive dalam rangka
menjaga kesehatan lingkungan gudang dan individu, yang dilakukan baik
secara perorangan maupun kolektif.
10
Lampiran
3.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
A. Kebersihan Gudang
1). Ka Gudang mengidentifikasi tanda-tanda kebutuhan
2). Sediakan tempat sampah yang memadai dan diletakkan pada lokasi
yang strategis atau sering dilewati (untuk mencegah agar sampah tidak
dibuang sembarangan).
3). Setiap pagi hari pada saat masuk kerja, sekitar 10 – 15 menit,
seluruh karyawan agar melakukan :
a. Pembersihan barang-barang stock, baik yang disimpan pada rak
maupun yang disimpan di atas pallet.
b. Bersihkan rak dari debu dan kotoran lainnya dengan
menggunakan lap kering atau basah
c. Bersihkan sarang laba-laba yang ada di rak, dinding dan plafon
sekitar gudang
d. Sisihkan karton bekas dan sampah-sampah yang ada di dalam
gudang, buang ke keranjang sampah
e. Buang seluruh sampah yang ada di keranjang ke tempat
penampungan sampah
f. Sapu dan pel seluruh lantai gudang dan sekitarnya hingga
bersih
4). Setiap hari Sabtu pagi saat masuk kerja atau sore hari saat akan
pulang kerja, seluruh karyawan agar melakukan :
a. Pembersihan seperti biasa (lihat point-point di atas yang harus
dilakukan setiap hari)
b. Bersihkan seluruh kaca yang ada disekitar gudang
c. Bersihkan seluruh peralatan kerja yang ada di gudang, seperti fork
lift, hand pallet, kereta dorong, lift barang, alat pemadam
kebakaran (APAR), keranjang, komputer, printer, dll
d. Bersihkan seluruh ruangan, meja dan kursi yang ada di kantor
gudang dan ekspedisi.
e. Bersihkan sarang laba-laba yang ada pada rak, langit-langit,
tembok, celah lemari dan meja, sekitar tangga dan kaca yang
ada di gudang
f. Bersihkan lemari dan rak file dari kotoran kecoa atau kertas
yang lapuk.
g. Lakukan pengepelan pada seluruh lantai gudang hingga bersih
dan bebas dari debu.
10
Lampiran
3.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
B. Sanitasi Gudang
1. Ruang Non-AC
a. Jaga terus agar lantai gudang selalu tampak bersih sepanjang
hari.
b. Jika terdapat genangan air di area gudang dan sekitarnya,
akibat atap bocor/kebocoran/tersumbatnya saluran air/pipa
AC, segera lakukan perbaikan sementara, kemudian laporkan ke
Pimpinan untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan secara
permanen.
4. Pencahayaan Gudang
Pencahayaan terbaik adalah berasal dari sinar matahari. Jika sinar
matahari tidak langsung menyinari area sekitar gudang, gunakan
lampu penerangan dengan meletakkan di antara rak. Periksa lampu
10
Lampiran
3.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Ventilasi
a. Jika menggunakan ventilasi udara berupa exhaust fan, periksa
seluruh peralatan minimal 1 (satu) bulan sekali, apakah masih
dapat bekerja dengan baik. Segera laporkan ke Pimpinan, jika
ada gangguan lakukan perbaikan sesegera mungkin.
b. Ventilasi dan jendela dicek dan dibersihkan dari debu minimal 1
(satu) bulan sekali, sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan
baik dan tidak menebarkan bibit penyakit.
5. Lampiran
-
6. Dokumen Rujukan
Pedoman CDOB
7. Riwayat
Versi No Tanggal Alasan
1 xxxxx ........... Baru
2 yyyyy ............ Tambahan............................................
......
10
Lampiran
3.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
8. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No. 2: Kepala Bagian Audit
No. 3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
No. 4: Kepala Bagian terkait
10
Lampiran
3.5
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMETAAN SUHU AREA Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Suhu dalam ruang penyimpanan barang harus sesuai dengan standard
penyimpanan yang telah ditentukan, sehingga barang yang disimpan dalam
ruangan tersebut terjamin kualitasnya.
1.1. Memastikan suhu pada ruang penyimpanan barang relatif merata di
semua titik dan alat ukur yang ada menunjukan titik suhu yang
representatif dan terkalibrasi.
1.2. Untuk mengetahui suhu dalam area penyimpanan baik yang
terendah maupun tertinggi sehingga suhu dapat dimonitor.
1.3. Memastikan produk disimpan sesuai temperatur yang ditetapkan
oleh principal.
2. Ruang Lingkup
Proses pengukuran/monitoring suhu di semua bagian ruang
penyimpanan barang, mulai dari penerimaan sampai dengan pengiriman
dengan menempatkan Thermometer di lokasi sesuai ketentuan hingga
pengontrolan yang dilakukan secara kontinyu dan didokumentasikan.
3. Prosedur
A. Pemetaan Thermometer
3.1. Dalam memastikan dan memonitor suhu ruang penyimpanan
agar merata pada semua bagian gudang, Kepala Gudang harus
melakukan Pemetaan Suhu (Temperature Mapping). Temperature
Mapping adalah identifikasi penyebaran temperature/suhu
dalam suatu area tertentu sehingga bisa diketahui lokasi mana
yang mengalami fluktuasi suhu tinggi atau rendah. Temperature
Mapping haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
10
Lampiran
3.5
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMETAAN SUHU AREA Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
Min 5 – max 10 m
Min 5 – max
Dinding gudang
Termometer
3.4. Lakukan pencatatan hasil monitor masing-masing thermometer
pada Kartu Monitor Suhu secara konsisten 3 kali sehari sesuai
waktu yang tertera pada Kartu Monitor Suhu.
10
Lampiran
3.5
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMETAAN SUHU AREA Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
B. Pengontrolan Suhu
3.8. Kepala Gudang harus memastikan ruang penyimpanan selalu
terjaga kondisi suhunya, meliputi :
3.8.1 Penyimpanan barang-barang, terutama barang Pharma
dan MDD, harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Principal untuk menghindari kerusakan yang diakibatkan
oleh suhu dan cahaya matahari.
3.8.2 Untuk menjaga agar suhu ruangan tetap terjaga, maka
tempat penyimpanan barang harus dilengkapi dengan
peralatan: pengukur suhu, pencatat suhu atau alat lain
yang bisa mengidentifikasi suhu ruangan untuk kurun
waktu tertentu
3.8.3 Suhu ruangan harus diperiksa dan dimonitor secara
berkala untuk tetap menjaga agar semua bagian di area
penyimpanan tetap dalam suhu yang ditentukan.
Pengontrolan suhu dilakukan 3 (tiga) kali dalam sehari.
3.8.4 Agar kondisi suhu ruangan termonitor terus, maka setiap
kali dilakukan pengontrolan harus dicatat pada Kartu
Monitor Suhu. Kartu Monitor Suhu harus disimpan minimal
5 tahun (shelf-life) + 1 tahun
3.8.5 Kagud/Pimpinan memeriksa Kartu Monitor Suhu 1 x
dalam sebulan.
3.8.6 Untuk menjamin akurasi penunjukan suhu ruangan, alat
pengukur suhu (Thermometer) harus dikalibrasi secara
berkala, minimal setahun sekali
10
Lampiran
3.5
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMETAAN SUHU AREA Nomor .....
PENYIMPANAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
4. Lampiran:
5. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Berlaku Riwayat Perubahan
01 Xxxxx ……………………. Baru
02 Yyyyy ........................... Tambahan..............
6. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No. 1 : Kepala Bagian Departemen Terkait
No. 2 : Kepala Bagian Logistik/Gudang
11
Lampiran
3.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PROGRAM PEMELIHARAAN Nomor .....
PERALATAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Untuk memberikan panduan dalam melakukan pemeliharaan sarana,
lengkap dengan analisa pendukung.
2. RuangLingkup
Proses yang meliputi :
2.1. Pengawasan dan pemeliharaan fasilitas yang ada yang dilakukan
secara terus menerus demi terjaganya kualitas yang diharapkan.
3. TanggungJawab
3.1 Kepala Gudang bertanggung jawab pengawasan dan terlaksananya
pemeliharaan peralatan .
4. Prosedur
Semua peralatan gudang (misalnya alat-alat untuk penanganan material -
conveyors, perlengkapan penyimpanan – high rack, shelving rack, palet, alat
untuk pemantau lingkungan - termometer dan lain-lain), alat angkut -
forklift, dan infrastruktur harus dipelihara agar selalu dalam kondisi yang
baik. Perbaikan sementara atau modifikasi yang dapat berpengaruh buruk
terhadap produk dan proses tidak disarankan untuk dilakukan.
Peralatan/perlengkapan harus dicatat secara rinci dan diinvestarisasi serta
diberi nomor untuk memastikan bahwa program perawatan/pemeliharaan
rutin dan kalibrasi selalu dilakukan dibawah pengawasan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
11
Lampiran
3.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PROGRAM PEMELIHARAAN Nomor .....
PERALATAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Dokumentasi
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
11
Lampiran
3.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN KEGAGALAN Nomor .....
SYSTEM KOMPUTER
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Distribusi farmasi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan harus
mempunyai kesiapan dan antisipasi dalam kejadian yang tidak diharapkan
dimana proses pemesanan hanya untuk melayani produk life saving dan
dapat di telusuri dengan baik.
Pemesanan barang dapat terlayani dengan baik meskipun terjadi kendala
teknis
2. Ruang Lingkup
Proses pencatatan order secara manual, persetujuan pemberian order dengan
menggunakan Surat Jalan Manual, sampai dengan masuknya Surat jalan
Manual melalui sistem,
Keadaan darurat adalah suatu kondisi/ keadaan teknis diluar
kebiasaan dan tidak terduga dikarenakan tidak berfungsinya sistem
komputerisasi untuk pelayanan order.
Surat Jalan Manual (SJM) adalah tanda bukti persetujuan pengeluaran
dan pengiriman barang yang dibuat tidak melalui sistem yang dibuat 4
rangkap yang dibuat sesuai format yang telah ditentukan. SJM asli
untuk pengiriman barang ke pelanggan, copy lembar ke 4 untuk arsip
Customer Service dan copy lembar ke 3 untuk arsip gudang, dan copy
lembar ke 2 untuk pelanggan. Surat Jalan Manual ini berlaku sebagai
pengganti faktur komersial ketika keadaan darurat.
3. Tanggung Jawab
Pimpinan bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan dalam keadaan
darurat, tidak berfungsinya sistem komputer
4. Prosedur
4.1. Ketika terjadi keadaan darurat Pimpinan menginformasiken ke team IT
tentang kejadiannya dan mengkonfirmasikan ke Bag…….. melalui telepon
dan dilanjutkan melalui email.
4.2. Informasi yang perlu disampaikan antara lain terjadinya keadaan
darurat, perkiraan waktu sistem menjadi normal, dan sebagainya.
4.3. Jika terputusnya koneksi sistem lebih dari 2 jam (berdasarkan
konfirmasi dari pihak IT), maka apabila ada order, pimpinan harus
meminta persetujuan Pejabat yang berwenang untuk menggunakan
SJM.
11
Lampiran
3.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN KEGAGALAN Nomor .....
SYSTEM KOMPUTER
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
11
Lampiran
3.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN KEGAGALAN Nomor .....
SYSTEM KOMPUTER
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
4.13. Bilamana nomor bets yang tertera dalam SJM tidak sama dengan
faktur yang tercetak, pihak gudang harus segera merevisi bets yang
ada.
5. Dokumentasi
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .................... Baru
2. Yyyyy ..................... Tambahan .................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
11
Lampiran
3.8
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK ANTARA Nomor .....
PUSAT DAN CABANG
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Memastikan barang-barang di Cabang dan di Pusat tersedia tepat waktu
sesuai dengan rolling forecast dan inventory level yang disepakati. Memastikan
transaksi elektronik antara Pusat dan Cabang sesuai ketentuan,
akurat, real time dan mudah ditelusuri jika diperlukan
2. Ruang Lingkup
Proses pengadaan stock Cabang yang dikelola oleh Pusat, informasi stock
secara real time dan informasi status pengiriman,
Proses dibagi ;
2.1. Perencanaan pengadaan stock
2.2. Informasi pengiriman Pusat ke Cabang
2.3. Informasi stock yang up date
3. Tanggung Jawab
Kepala Logistik Pusat dan Cabang bertanggung jawab atas keberhasilan dan
akurasi data.
11
Lampiran
3.8
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK ANTARA Nomor .....
PUSAT DAN CABANG
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
4.2.Pesanan ke Prinsipal
4.2.1.Nilai perhitungan pesanan akan diteliti dan di ubah sesuai
kebutuhan
Nilai yang sudah disetujui akan diproses untuk mengeluarkan
Surat Pesanan ke Prinsipal.
Surat Pesanan dikirim ke Apoteker Penanggung jawab untuk
diperiksa dan disetujui (tanda tangan)
4.2.2. Surat pesanan yang sudah dapat persetujuan dikirim ke Prinsipal
by email dan hard copy asli dilengkapi tanda tangan APJ dan
stempel dikirim ke Prinsipal
4.4.Penerimaan Pusat
Gudang menerima kiriman dari prinsipal dengan memeriksa sesuai POB
Penerimaan lalu input ke sistem dengan mengacu /merujuk ke Nomor
Surat Pesanan Prinsipal Lalu proses “Terima” di sistem Cetak Dokumen
penerimaan dan tanda tangan dari penerima serta Apoteker PJ
4.6.Pengiriman ke Cabang
Daftar pengiriman agar diinput di sistem komputer tanggal kirim dan
perkiraan tanggal sampai di Cabang dan infokan ke Cabang
11
Lampiran
3.8
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK ANTARA Nomor .....
PUSAT DAN CABANG
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
6. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
11
Lampiran
3.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN VALIDASI Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Memastikan proses atau kemasan yang digunakan dalam menyimpan
produk dingin yang dikirim dapat mempertahankan suhu yang diinginkan
dari awal sampai ke tujuan
Validasi
Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil
yang diinginkan.
2. Ruang Lingkup
Setiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam proses dan pengawasan akan
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
3. Tanggung Jawab
Apoteker Penanggung jawab dan Kepala bagian bertanggung jawab atas
pengawasan proses Validasi
4. Prosedur Validasi
Melakukan persiapan dengan mencatat material dan metode yang
digunakan dalam proses Validasi dan hasil pengujian dilaporkan dalam
Laporan Validasi
Contoh Dokumen persiapan (dok Protokol) dan Laporan hasil Validasi
container pengiriman produk dingin.
Dalam dokumen persiapan agar dilengkapi dengan rincian sbb,
a. Tujuan Pengujian
b. Waktu dan Peralatan Pengujian
c. Metode dan Kritikal Parameter
d. Langkah Pengepakan
e. Kriteria Keberhasilan
a) Tujuan Pengujian
PBF sebagai distributor farmasi harus menjaga suhu produk 2 – 8 0C
selama dalam perjalanan dan sampai diterima di tempat tujuan dengan
tidak mengalami perubahan suhu yang dapat berpengaruh pada kualitas
produk dengan menggunakan ice pack dan styrofoam ukuran XX
11
Lampiran
3.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN VALIDASI Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
Change Control.
Pelaksanaan validasi pengiriman ini dilakukan setahun 1 kali dan
apabila ada perubahan tentang material pengiriman (cold bag, styrofoam,
devider/separator, plastic wrapping, dan ice gel pack) serta waktu
tempuh/kirim supaya dapat diusulkan terlebih dahulu.
12
Lampiran
3.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN VALIDASI Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
Measurement Tools
Dalam proses pengujian ini menggunakan alat ukur yaitu :
Alat Pengukur suhu : TTEC 7 -2
Dibuat oleh : Temperatur Technology Australia
Casing : Polycarbonate, watertight to IP68
Size : 65 × 31 × 106 mm
Weight : 115 g
Ambient : -40 + 85°C
Battery : 1 × ½AA, 3.6V
Expected battery life : 2 years, Low battery warning on display
Memory : E model: 12,000 to 25,000 sets of
measurements
Interface : Special interface cable to serial port
Security ID : Permanent serial number
Warranty :1 Year (not incl. sensor)
Picture : please check in below
Kemasan Luar/Packaging a.
Styrofoam ukuran XX
Packaging material : Styrofoam box
Jumlah Coolant Material : 18 ice pack gel (6 gel di bawah
dan 12 gel di atas)
Jenis Coolant Material : ice pack
Merk Coolant Material : ukuran XX
Ukuran Devider : 45 x 30 x 1 cm
Jumlah Devider ; 6 buah
(untuk bawah, atas, kiri, kanan,
depan, belakang)
Dummy product : Box uk. 26 x 15 x 8
Ukuran Devider : 28 x 19 x 1 cm
12
Lampiran
3.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN VALIDASI Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
b. Ice Pack
Material : air
Merk ice gel pack : ukuran .....
12
Lampiran
3.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN VALIDASI Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
Devider
d) Langkah Pengepakan
Berikut langkah-langkah dalam pengepakan untuk validasi pengiriman
Cold Chain
1. Siapkan alat ukur berupa T-Tec dan setting data logger dengan
ketentuan:
a. Beri penandaan/penomoran pada alat
b. Start logger : hari dan tanggal saat awal pengujian.
c. Interval data : 5 menit.
2. Siapkan Styrofoam, plastic, devider, thermometer, plastic wrapping,
dan ice pack.
3. Letakkan ice pack dengan penempatan atas dan belakang agar suhu
tetap terjaga.
4. Beri devider setelah penempatan ice pack agar produk dan alat ukur
tidak basah dan bersentuhan langsung.
12
Lampiran
3.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN VALIDASI Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
e) Kriteria Keberhasilan
Hasil validasi/pengujian ini dapat diterima apabila :
Suhu dalam Styrofoam selama perjalanan dan diterima di tempat
tujuan menunjukan suhu 2 – 8 0C selama jangka waktu yang ditentukan
5. Hasil Validasi
Data Hasil dan Analisa Pengujian
1. Styrofoam dengan 18 Ice Pack
Berikut hasil data dari Temperature Data Logger (T-Tec) yang di letakkan
di dalam styrofoam yang dilakukan pada tanggal 17 juni
Hasil dari pengujian suhu pada tanggal 17 Juni yang telah ditunjukkan
pada grafik diatas maka pengiriman dengan memakai styrofoam dengan
menggunakan 18 ice pack mampu bertahan dalam suhu 2 – 8 0C
selama kurang lebih 24 jam dengan pemakaian ice pack sebanyak 18
pcs, temperatur dalam kemasan masih berada dalam batas 2 – 8 0C
Hasil dari pengujian suhu pada tanggal 17 Juni yang telah ditunjukkan
hasil download data maka pengiriman dengan styrofoam XX dengan
menggunakan 20 ice pack mampu bertahan dalam suhu 2– 8 0C selama
kurang lebih 19 jam.
12
Lampiran
3.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN VALIDASI Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
6. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil pengujian dan hasil analisa data maka perlu dilakukan
pengujian ulang dimana ice pack dengan jumlah 20 tetapi daya tahan suhu
lebih sedikit dari penggunaan ice pack 18
.
7. Dokumentasi
8. Riwayat
9. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
12
BAB IV
OPERASIONAL
Cukup jelas
KUALIFIKASI PEMASOK
12
Penerapan prinsip dan pedoman CPOB untuk industri farmasi
bahan aktif obat dibuktikan dengan GMP certificate yang dikeluarkan
otoritas yang berwenang di negara asal.
4.5. Lihat Lampiran 4.1 tentang Contoh POB Pengadaan Obat dan/atau
Bahan Obat.
Catatan: harus diambil dari daftar pemasok yang disetujui.
KUALIFIKASI PELANGGAN
12
Catatan:
- Pemilihan pelanggan mencakup kualifikasi dan persetujuan.
- Harus mempunyai persyaratan sebagai standard dari suatu
pelanggan (antara lain meliputi: izin industri farmasi/PBF/fasilitas
pelayanan kefarmasian)
- Pelanggan yang berwenang sesuai dengan Permenkes 1148/2011
pasal 17 s/d 21.
- Keluaran dari POB: harus ada daftar pelanggan yang disetujui.
PENERIMAAN
4.12. Lihat Lampiran 4.4 tentang Contoh POB Penerimaan yang dilengkapi
dengan ceklist penerimaan obat dan/atau bahan obat.
Checklist meliputi: nama pemasok yang disetujui, nama barang,
nomor ijin edar (untuk obat), nomor bets, tanggal kedaluwarsa,
jumlah fisik, keutuhan fisik kemasan produk, keutuhan kontainer,
keutuhan segel kontainer, Certificate of Analysis (CoA) untuk bahan
obat dll.
12
4.14. Yang dimaksud dengan penyimpanan khusus misalnya obat
dan/atau bahan obat yang memerlukan penyimpanan dengan suhu
terkendali.
Yang dimaksud dengan tindakan pengamanan khusus misalnya
narkotika, psikotropika.
4.15. Dicatat dalam checklist penerimaan dan kartu stok obat dan/atau
bahan obat.
Lihat contoh format kartu stok dalam POB Penyimpanan.
PENYIMPANAN
12
4.21. Cukup jelas
Terpisah yang dimaksud pada poin ini harus berbeda
rak/ruang/lemari/ruangan dan diberi label sesuai dengan analisis
risiko, misalnya risiko kontaminasi, aroma.
13
4.27. Yang dimaksud stock opname secara berkala berdasarkan
pendekatan risiko adalah pelaksanaan stock opname berdasarkan
prioritas dengan mempertimbangkan kriteria risiko seperti:
1. Produk narkotika dan psikotropika.
2. Nilai produk
3. Produk dingin dll.
Lihat Lampiran 4.6 tentang Contoh POB Stock Opname.
4.31. POB Penanganan obat dan/atau bahan obat yang ditolak dan
dikembalikan.
Lihat point 4.23
13
PEMUSNAHAN OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT
PENGAMBILAN
PENGEMASAN
PENGIRIMAN
13
4.39. Cukup jelas
4.40. Lihat Lampiran 4.9 tentang Contoh POB Pengiriman Obat dan/atau
Bahan Obat
13
Lampiran
4.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGADAAN OBAT DAN ATAU Nomor .....
BAHAN OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
1. Tujuan
Memastikan proses pengadaan dilakukan dengan baik dan benar sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
2. Ruang Lingkup
POB ini mencakup langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pengadaan obat dan/atau bahan obat, mulai dari persiapan pengadaan
sampai dengan pembayaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Tanggung Jawab
3.1 Pimpinan Fasilitas Distribusi bertanggung jawab untuk memberikan
persetujuan pengadaan dan menyediakan dana pembayaran obat
dan/atau bahan obat yang dibeli dari pemasok/prinsipal.
3.2 Penanggung Jawab bertanggung jawab untuk memberikan persetujuan
pengadaan, mengkoordinasikan proses pengadaan dengan pihak yang
terkait, serta memvalidasi dokumen-dokumen yang terkait dengan
pengadaan.
3.3 Kepala Bagian Logistik bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pengadaan terkait dengan fisik obat dan/atau bahan obat serta dokumen
yang terkait dengan pengadaan.
5. Prosedur
5.1 Fasilitas distribusi wajib melakukan seleksi pemasok untuk
memastikan obat dan/atau bahan obat yang akan didistribusikan dibuat
oleh produsen resmi dan sudah memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang berlaku.
5.2 Sebelum melakukan pemesanan kepada pemasok yang terpilih,
fasilitas distribusi terlebih dahulu melakukan perencanaan pembelian.
Perencanaan pembelian disusun berdasarkan perkiraan penjualan.
Perkiraan penjualan dibuat dengan mempertimbangkan berbagai
faktor, misal : data tren penjualan periode sebelumnya, rencana tender,
adanya aktifitas penjualan khusus, dll. Dalam menyusun perkiraan
penjualan tersebut, fasilitas distribusi dapat melakukan koordinasi
13
Lampiran
4.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGADAAN OBAT DAN ATAU Nomor .....
BAHAN OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
13
Lampiran
4.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGADAAN OBAT DAN ATAU Nomor .....
BAHAN OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
6. Lampiran
7. Dokumentasi
Dokumen pengadaan
13
Lampiran
4.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGADAAN OBAT DAN ATAU Nomor .....
BAHAN OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
8. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
9. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Logistik/Gudang
No.3: Kepala Bagian terkait
13
Lampiran
4.2
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMILIHAN PEMASOK Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
1. Tujuan
Memilih pemasok/prinsipal yang tepat untuk memastikan obat dan/atau
bahan obat yang didistribusikan oleh Fasilitas Distribusi diproduksi oleh
Pemasok yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, bermutu baik dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
2. Ruang Lingkup
POB ini mencakup langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pemilihan
Pemasok obat dan/atau bahan obat, mulai dari persiapan pemilihan sampai
dengan pembuatan kesepakatan kerjasama secara tertulis.
3. Tanggung Jawab
Pimpinan Fasilitas Distribusi bertanggung jawab untuk memberikan
persetujuan pemilihan Pemasok dan terlibat langsung dalam proses
pemilihan Pemasok termasuk dalam berkomunikasi dengan kandidat
Pemasok.
Penanggung Jawab bertanggung jawab untuk memberikan masukan-
masukan teknis terkait dengan mutu obat dan/atau bahan obat kepada
Pimpinan Fasilitas Distribusi, serta membantu Pimpinan Fasilitas
Distribusi dalam proses Pemilihan Pemasok.
13
Lampiran
4.2
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMILIHAN PEMASOK Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
6. Lampiran
13
Lampiran
4.2
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMILIHAN PEMASOK Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
7. Dokumentasi
Dokumen pemilihan Pemasok
8. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
9. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Logistik/Gudang
No.3: Kepala Bagian terkait
14
Lampiran
4.3
1. Tujuan
Memastikan bahwa semua pelanggan PBF memiliki ijin dari yang berwenang
sesuai jenis pelanggan dan peraturan pemerintah serta masih berlaku.
2. Ruang Lingkup
Proses pendaftaran sampai dengan proses penginputan ke data pelanggan di
sistem.
3. Definisi
Ijin gudang dari BPOM diperlukan khusus untuk tempat penyimpanan
alat kesehatan dan obat dengan klasifikasi Blue Dot, Red Dot, Green
Dot, dan Psikotropika.
14
Lampiran
4.3
14
Lampiran
4.3
Lampiran 1
14
Lampiran
4.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENERIMAAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
1. Tujuan
Menjamin kualitas barang selama proses penerimaan dan mencegah terjadinya
kerugian akibat penanganan yang tidak tepat pada saat penerimaan barang.
2. Ruang Lingkup
Penerimaan barang kiriman dari principal, gudang pusat, retur dari
pelanggan, baik secara fisik maupun sistem.
3. Tanggung Jawab
Kepala logistik bertanggung jawab atas kebenaran, kesesuaian penerimaan
produk sampai diinput di sistem.
Definisi
Produk Rantai Dingin adalah Produk Cold Chain (2-8 oC) dan Produk Beku
(minus 20 oC)
4. Prosedur :
A. Pemeriksaan Fisik Barang
1. Petugas gudang menerima barang kiriman yang berasal dari :
a) Kiriman pusat
b) Kiriman dari Principal
c) Retur barang dari pelanggan
2. Kepala Logistik/petugas gudang memeriksa dokumen pengiriman/
dokumen pengembalian barang apakah alamatnya sesuai.
3. Pemeriksaan barang dilakukan dengan teliti dan benar
a). Periksa barang yang dikirim, bandingkan dengan dokumen
kirim/dokumen return. Pemeriksaan dilakukan pada jenis barang,
jumlah, bets, shelf life expired date dan kualitas kemasan produk
apakah kemasannya original dan belum pernah dibuka/rusak.
b). Bila terdapat ketidaksesuaian jenis barang, jumlah, kemasan barang
rusak dan shelf life expired date yang telah ditetapkan maka :
Kiriman dari pusat, dari principal, dibuatkan Berita Acara yang
ditandatangani oleh ekspedisi dan gudang. Berita acara tersebut
dikirim ke pengirim dan bagian pemesanan untuk mendapatkan
penyelesaian dan dimonitor oleh Kepala Logistik.
14
Lampiran
4.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENERIMAAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
14
Lampiran
4.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENERIMAAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
B. Proses Administrasi
1. Adm Gudang memastikan dokumen kirim/dokumen retur telah
ditandatangani oleh Kepala Logistik dan APJ.
2. Penerimaan barang diproses secara system sesuai dengan prosedur
berdasarkan dokumen yang telah ditandatangi oleh Kepala Logistik dan
APJ.
3. Bukti Penerimaan Barang dicetak oleh Adm Gudang untuk dicheck
apakah sesuai dengan dokumen kirim/dokumen pengembalian barang oleh
Kepala Logistik. Bila ada perbedaan maka kembalikan ke Adm Gudang
untuk diperbaiki.
4. Dokumen penerimaan ditanda tangani oleh penerima barang, Adm.
Gudang dan Kepala Logistik kemudian diarsip berdasarkan tanggal
proses secara sistem dan disimpan sesuai ketentuan pengarsipan.
Khusus untuk produk psikotropika diarsip oleh APJ.
5. Dokumentasi
6. Riwayat
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2 : Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
14
Lampiran
4.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENERIMAAN Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
CHECKLIST
PENERIMAAN
Membuat : Mengetahui :
14
Lampiran
4.5
1. Tujuan
Untuk memastikan barang-barang di gudang, disimpan sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan oleh Principal dan peraturan Pemerintah serta
terjaga kualitasnya
2. Ruang Lingkup
Proses penyimpanan yang dilakukan di gudang dan kontrol terhadap
barang-barang yang disimpan, fasilitas infrastruktur untuk penyimpanan
seperti bangunan gudang, suhu/kelembaban, material handling equipment,
kartu barang dan stock opname.
14
Lampiran
4.5
14
Lampiran
4.5
15
Lampiran
4.5
15
Lampiran
4.5
6. Kelompok tiap jenis barang harus terpisah dengan jelas dan disimpan
secara rapi / teratur untuk mencegah resiko tercampur dan pencemaran
serta memudahkan pemeriksaan ataupun pemeliharaan dan
pengambilannya.
15
Lampiran
4.5
15
Lampiran
4.5
4. Dokumentasi
5. Riwayat
6. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
15
Lampiran
4.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN STOCK OPNAME Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
1. Tujuan
1.1 Memberikan panduan dalam proses pelaksanaan stock opname di
gudang, sehingga diperoleh hasil yang tepat dan akurat sesuai antara
fisik, dokumen dan data sistem.
1.2 Memberikan panduan agar pelaksanaan stock opname di gudang
dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Ruang Lingkup
Stock opname adalah penghitungan fisik persediaan obat dan/atau bahan
obat untuk dicocokkan dengan catatan dokumen yang ada di fasilitas
distribusi. Dengan demikian hasil akhir stock opname adalah laporan
perbedaan jumlah obat dan/atau bahan obat, dan penjelasannya.
Prinsip kerja dalam stock opname adalah:
a. Stop pergerakan barang.
b. Pastikan semua dokumen terkait pergerakan barang selesai dicatat. c.
Lakukan perhitungan fisik barang.
d. Bandingkan antara jumlah fisik dengan jumlah di catatan dokumen.
e. Telusuri perbedaan dan lakukan penghitungan fisik ulang, jika
diperlukan.
f. Mencatat perbedaan agar jumlah fisik barang = jumlah barang di catatan
dokumen
POB ini mencakup seluruh tahapan pelaksanaan stock opname yang
meliputi penentuan jadwal, pembentukan tim, persiapan, pelaksanaan dan
pengecekan hasil stock opname
3. Tanggung Jawab
3.1 Penanggung Jawab bertanggung jawab untuk memastikan proses stock
opname berjalan dengan prosedur.
3.2 Kepala Logistik bertanggung jawab untuk pelaksanaan stock opname
dan memastikan tidak ada kehilangan stock obat/bahan obat di gudang.
15
Lampiran
4.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN STOCK OPNAME Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
5. Prosedur
5.1 Penentuan jadwal stock opname
Jadwal stock opname adalah sebagai berikut :
1. Stock Opname Tahunan : dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu
tahun pada awal bulan Januari setiap tahunnya
2. Stock Opname 3 Bulanan
3. Stock Opname Bulanan
Di luar jadwal tersebut di atas, stock opname dapat dilakukan secara
mingguan atau bahkan harian dengan metode stock opname parsial
(hanya memeriksa sebagian stok saja, berdasarkan tingkat risikonya.
Semakin tinggi risiko yang dimiliki oleh obat dan/atau bahan obat
(misalnya risiko rawan penyalahgunaan, harga tinggi, obat dan/atau
bahan obat berbahaya), semakin sering frekuensi stock opname yang
dilakukan.
15
Lampiran
4.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN STOCK OPNAME Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
Jika barang yang akan di-stock opname banyak, maka harus dibentuk
beberapa Tim Lapangan
Tiap Tim Lapangan harus terdiri atas gabungan personil gudang dan
personil non-gudang. Personil gudang hapal letak barang dan biasanya
mampu mengoperasikan forklift atau alat-alat penunjang stock opname.
Sementara personil non-gudang (misalnya dari bagian pemasaran atau
administrasi keuangan) untuk menjamin validitas data.
15
Lampiran
4.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN STOCK OPNAME Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
- No bets.
- Tanggal kadaluarsa.
- Lokasi obat dan/atau bahan obat
- Jumlah
- Tanda tangan personil gudang
- Tanda tangan personil non gudang
- Tanda tangan auditor
15
Lampiran
4.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN STOCK OPNAME Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
6. Lampiran
7. Dokumentasi
Berita Acara Pemusnahan yang dilengkapi foto.
8. Riwayat
15
Lampiran
4.6
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN STOCK OPNAME Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
.... ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
9. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Logistik/Gudang
No.3: Kepala Bagian terkait
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Tanggung Jawab
PRINSIP
Penggunaan sistem komputer dalam sistem pendistribusian obat dan/atau
bahan obat, termasuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pengendalian mutu tidak mengubah kebutuhan untuk memperhatikan prinsip
yang relevan dalam Pedoman CDOB ini. Sistem komputer yang menggantikan
sistem manual hendaklah tidak mengakibatkan penurunan mutu obat
dan/atau bahan obat atau penerapan sistem pemastian mutu. Hendaklah
dipertimbangkan risiko beberapa aspek hilang dari sistem sebelumnya yang
disebabkan pengurangan keterlibatan operator.
PERSONALIA
Kerjasama yang erat antara personil kunci dengan personil yang terlibat
dengan sistem komputer adalah esensial. Personil penanggung jawab
hendaklah diberikan perlatihan yang memadai untuk mengelola dan
menggunakan sistem yang dipakai dalam lingkup tanggung jawab mereka.
Personil tersebut hendaklah dipastikan mempunyai keahlian untuk
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
VALIDASI
1. Cakupan validasi tergantung pada sejumlah faktor termasuk sistem yang
akan digunakan, apakah prospektif atau retrospektif dan kemungkinan
ada unsur baru yang digabungkan. Validasi hendaklah dipertimbangkan
sebagai bagian dari seluruh siklus sistem komputer. Siklus tersebut
mencakup tahap perencanaan, spesifikasi, pembuatan program, pengujian,
“commissioning”, dokumentasi, pengoperasian, pemantauan, sistem alarm,
pemulihan setelah sistem tidak berfungsi dan perubahan.
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
Pemensiunan
Kendali Perubahan
Kualifikasi Pemasok
Pengujian Persyaratan/
Kebutuhan Pengguna Kualifikasi Kinerja (KK)
Manajemen Risiko
Migrasi Data
Pengujian Pengembangan
Spesifikasi Disain Perangkat
Perangkat Lunak
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
SISTEM
1. Hendaklah diperhatikan kondisi penempatan peralatan yang sesuai di
mana faktor luar tidak dapat memengaruhi sistem.
2. Rincian deskripsi tertulis dari sistem (termasuk diagram yang sesuai)
hendaklah dibuat dan selalu dimutakhirkan. Deskripsi tersebut hendaklah
menjelaskan prinsip, tujuan, tindakan pengamanan dan ruang lingkup
sistem serta “fitur” utama cara penggunaan komputer dan interaksi
dengan sistem dan prosedur lain.
3. Perangkat lunak adalah komponen kritis dari sistem komputer.
Pengguna perangkat lunak hendaklah mengambil langkah rasional
untuk memastikan bahwa perangkat tersebut disiapkan sesuai dengan
sistem Pemastian Mutu.
4. Apabila diperlukan, sistem hendaklah meliputi, program terpasang
untuk memeriksa ketepatan pemasukan dan pengolahan data.
5. Sebelum sistem komputer digunakan, hendaklah diuji secara seksama
dan dipastikan mampu memberikan hasil yang diinginkan. Jika akan
menggantikan sistem manual, kedua sistem tersebut hendaklah berjalan
bersamaan dalam kurun waktu tertentu, sebagai bagian pengujian dan
validasi.
6. Pemasukan atau perubahan data hendaklah dilakukan oleh personil
yang berwenang. Hendaklah ada cara yang tepat untuk mencegah
pemasukan data yang tidak sah termasuk penggunaan kunci, kartu pas
(pass cards), kode pribadi dan akses terbatas untuk masuk ke terminal
komputer. Hendaklah ditetapkan prosedur untuk penerbitan,
pembatalan dan pengubahan otorisasi untuk memasukkan dan mengubah
data, termasuk penggantian kata sandi pribadi (personal passwords).
Hendaklah dipertimbangkan ada sistem untuk mencatat usaha mengakses
sistem oleh personil yang tidak berwenang.
7. Data hendaklah diperiksa secara berkala untuk memastikan data telah
dipindahkan secara akurat dan benar.
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
16. Prosedur yang berlaku jika terjadi kerusakan atau kegagalan pada
sistem hendaklah ditetapkan dan divalidasi. Tiap kegagalan dan
tindakan perbaikan yang dilakukan hendaklah dicatat.
17. Hendaklah dibuat prosedur untuk mencatat dan menganalisis
penyimpangan, serta untuk menetapkan tindakan perbaikan yang
dilakukan.
18. Jika servis komputer memakai jasa agen dari luar perusahaan
hendaklah dibuat persetujuan resmi yang mencakup pernyataan yang
jelas mengenai tanggung jawab agen jasa tersebut.
19. Bila pelulusan bets untuk dijual atau diedarkan menggunakan sistem
komputer, maka sistem tersebut hendaklah mengenali bahwa hanya
kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) yang berwenang
meluluskan bets dan sistem secara jelas dapat mengidentifikasi dan
mencatat personil yang meluluskan bets.
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
5. Prosedur
Penanggung
No. Prosedur
Jawab
5.1 Pembuatan Rencana Induk Validasi PM
Buat sesuai POB Penyiapan Rencana Induk
Validasi (RIV) No. ............
5.2 Pembuatan Analisis Risiko PS , PM, TI
Buat sesuai POB Pembuatan Analisis Risiko
No..........
5.3 Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP)/User PS, TI, PM
Requirement Specification" (URS) dan Kualifikasi
Desain
Buat SKP sesuai POB Pembuatan Spesifikasi
Kebutuhan Pengguna Sistem / Alat No.....
5.4 Pembuatan Protokol Validasi PS, PM
5.5.1 Buat Protokol Validasi sesuai dengan POB
Penyiapan Protokol Validasi No.......
Catatan: Perhatikan beberapa hal mendasar
(lihat Lampiran Formulir Laporan Analisis
Risiko)
5.5.2 Edarkan Protokol kepada pihak terkait PS
untuk dikaji dan disetujui
5.5 Pelaksanaan Validasi
5.5.1 Laksanakan validasi sistem sesuai Protokol PS, TI dan
yang telah disetujui PM
5.5.2 Catat hasil pelaksanaan validasi pada
Lembar Kerja.
PS, TI
5.5.3 Catat semua penyimpangan yang ditemukan
pada saat validasi
PS,TI, PM
5.6 Pembuatan Laporan Validasi
5.6.1 Buat laporan validasi sesuai POB Penyiapan PS,TI, PM
Laporan Validasi No. .....
5.6.2 Edarkan Laporan Validasi kepada pihak
terkait untuk dikaji dan disetujui PS
16
Lampiran
4.7
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN HASIL VALIDASI SISTEM KOMPUTER Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
6. Lampiran
Lampiran dapat berupa:
Daftar Sistem Komputer
Jadwal Validasi Sistem Komputer
Analisis Risiko Sistem Komputer
Rencana Induk Validasi
Pengkajian Risiko Sistem Komputer
Laporan Analisis Risiko
Protokol Kualifikasi Instalasi Sistem Komputer
Protokol Kualifikasi Operasi Sistem Komputer
Laporan Kualifikasi Instalasi Sistem Komputer
Laporan Kualifikasi Operasi Sistem Komputer
7. Riwayat Perubahan
Versi Nomor Tanggal Berlaku Riwayat Perubahan
01 Xxxxx ……………………. Baru
02 Yyyyy .......................... Tambahan...........
8. Distribusi
Asli : Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1 : Bagian Teknologi Informasi
No.2 : Bagian Logistik
No.3 : Setiap Kepala Bagian terkait
16
Lampiran
4.8
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMUSNAHAN OBAT DAN/ ATAU Nomor .....
BAHAN OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
1. Tujuan
1.1 Memastikan proses pemusnahan dilakukan dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-udangan, tidak
membahayakan dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
1.2 Mencegah hilangnya obat dan/atau bahan obat yang akan
dimusnahkan agar tidak disalahgunakan.
1.3 Mencegah tercampurnya obat dan/atau bahan obat yang akan
dimusnahkan dengan yang masih layak jual.
2. Ruang Lingkup
POB ini mencakup penanganan semua barang yang akan dimusnahkan ke
Principal atau ke Certified Disposal Agent (Lembaga Pemusnah Limbah Resmi).
3. Tanggung Jawab
3.1 Pimpinan Fasilitas Distribusi bertanggung jawab untuk memberikan
persetujuan pemusnahan dan menyediakan dana untuk biaya
pemusnahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.2 Penanggung Jawab bertanggung jawab untuk memberikan instruksi
dan mengkoordinasikan proses pemusnahan dengan semua pihak yang
terkait.
3.3 Kepala Bagian Logistik bertanggung jawab untuk mempersiapkan fisik
obat dan/atau bahan obat yang akan dimusnahkan beserta dokumen-
dokumentasi yang diperlukan.
5. Prosedur
1. Kepala Logistik melakukan pemeriksaan secara berkala (misalnya 1 kali
seminggu) atau secara rutin setiap kali ada obat dan/atau bahan obat
yang akan dimusnahkan. Fisik barang yang akan dimusnahkan tersebut
disimpan di tempat yang sudah disediakan.
17
Lampiran
4.8
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMUSNAHAN OBAT DAN/ ATAU Nomor .....
BAHAN OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
17
Lampiran
4.8
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMUSNAHAN OBAT DAN/ ATAU Nomor .....
BAHAN OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
6. Lampiran
-
7. Dokumentasi
Berita Acara Pemusnahan yang dilengkapi foto.
8. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
9. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Logistik/Gudang
No.3: Kepala Bagian terkait
17
Lampiran
4.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGIRIMAN OBAT DAN BAHAN Nomor .....
OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
1. Tujuan
Untuk memperoleh kepastian bahwa:
Produk yang dikirim sesuai dengan yang dipesan oleh pelanggan.
Pemesanan produk psikotropik harus disertai dengan Surat Pesanan yang
ditandatangani oleh penanggung jawab pelanggan.
Produk yang dikirim ke pelanggan mencantumkan dilengkapi dengan
nomor bets dan expire date.
2. Ruang Lingkup
Proses pengiriman barang ke pelanggan, atau industri farmasi yang meliputi
penerimaan faktur dan BKB/ Surat Jalan sampai dengan pengumpulan
faktur atau Dokumen Tanda Terima
3. Tanggung Jawab
Kepala Ekspedisi bertanggung awab atas keberhasilan pengiriman sesuai
CDOB.
4. Prosedur
Proses pengiriman barang terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
Kiriman ke Industri Farmasi
Kiriman ke pelanggan
Kiriman ke Industri Farmasi dan pelanggan :
a. Kriteria kiriman ke Industri Farmasi :
Recall
Pengiriman Barang Retur ke Gudang Barang Retur
b. Kriteria kiriman ke pelanggan:
Pesanan regular yang diterima melalui Customer Service/ Salesman
4.1. Petugas ekspedisi (Pihak ke 3/Pengantar ekpedisi ) menerima barang
dari petugas gudang berupa fisik barang serta dokumen. Petugas
ekspedisi melakukan verifikasi dengan cara:
17
Lampiran
4.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGIRIMAN OBAT DAN BAHAN Nomor .....
OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
17
Lampiran
4.9
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGIRIMAN OBAT DAN BAHAN Nomor .....
OBAT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No. Tanggal
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) ............................
6. Dokumentasi
7. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
8. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
17
BAB V
INSPEKSI DIRI
5.1 Lihat Lampiran 5.1 tentang Contoh POB Inspeksi Diri dan Audit
Mutu
5.2 Lihat Lampiran 5.1 tentang Contoh POB Inspeksi Diri dan Audit
Mutu
17
5.3 Pengertian sub-kontrak adalah pengaturan dimana suatu kontrak
yang diterima oleh satu pihak sebagian atau seluruh bagiannya
dikontrakkan lagi ke pihak lain. Misalnya, Fasilitas Distribusi
mendapatkan kontrak dari produsen untuk mendistribusikan obat
produksi produsen tersebut. Namun karena Fasilitas Distribusi
tidak memiliki armada transportasi yang memadai, maka Fasilitas
Distribusi mengsub-kontrakkan kegiatan transportasi kepada
pihak lain, dalam hal ini pemasok jasa transportasi.
17
Lampiran
5.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN INSPEKSI DIRI DAN AUDIT MUTU Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Inspeksi diri bertujuan untuk mengevaluasi seluruh sistem operasional di
Fasilitas Distribusi dalam semua aspek yang dapat mempengaruhi mutu obat
dan/atau bahan obat serta memastikan keefektikan Sistem Mutu yang
diterapkan. Inspeksi diri bukan hanya untuk mencari kesalahan atau
kelemahan yang ada tapi lebih utama untuk mencari cara pencegahan dan
mengatasi masalah secara efektif.
POB ini bertujuan agar inspeksi diri dan audit mutu dapat:
mengevaluasi kegiatan operasional di Fasilitas Distribusi terhadap
pemenuhan persyaratan CDOB dan menemukan kekurangan yang
harus diperbaiki
melaksanakan inspeksi diri dan audit mutu secara teratur dan
sistematis untuk memastikan Sistem Mutu sudah diterapkan dengan
baik dan dilakukan sesuai dengan CDOB
2. Ruang Lingkup
2.1 POB ini berlaku pada saat penyiapan jadwal dan pelaksanaan Inspeksi
Diri di Fasilitas Distribusi
2.2 Inspeksi diri ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
Profil Fasilitas Distribusi
Manajemen Mutu
Personalia
Bangunan dan Peralatan
Proses operasional : pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pengiriman/penyaluran, pengembalian, penarikan kembali (recall)
Dokumentasi
3. Tanggung Jawab
3.1 Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung
jawab menyiapkan, mengkaji dan melatihkan POB ini.
3.2 Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung
jawab merumuskan daftar periksa.
3.3 Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung
jawab menyiapkan jadwal dan menentukan Tim Inspeksi Diri
3.4 Tim Inspeksi Diri yang dipimpin oleh Kepala Tim bertanggung jawab
untuk pelaksanaan inspeksi diri.
17
Lampiran
5.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN INSPEKSI DIRI DAN AUDIT MUTU Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
3.5 Kepala Tim bertanggung jawab menyiapkan laporan inspeksi diri dan
rencana perbaikan.
3.6 Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan Audit Mutu yang dilakukan oleh pihak
eksternal.
4. Prosedur
4.1 Inspeksi Diri
4.1.1 Inspeksi diri dilakukan terhadap bagian-bagian internal di
Fasilitas Distribusi
4.1.2 Siapkan jadwal dan area yang akan diinspeksi mengikuti
Program Inspeksi Diri terlampir.
4.1.2. Tentukan Tim yang akan melaksanakan inspeksi diri.
4.1.3 Siapkan daftar periksa.
4.1.4 Lakukan pemeriksaan dan catat temuan di lapangan.
4.1.5 Buat laporan temuan pada Formulir Laporan Temuan
4.1.6 Rekomendasikan rencana perbaikan dan tindak lanjut.
4.1.7 Sampaikan laporan yang telah diisi lengkap kepada Kepala
Pabrik dan Kepala Bagian yang terkait.
4.1.8 Siapkan daftar dan rencana perbaikan dalam Formulir
Tindakan Perbaikan Inspeksi Diri
4.1.9 Inspeksi Diri dilakukan secara sistematis dan berkala minimal
6 (enam) bulan sekali
17
Lampiran
5.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN INSPEKSI DIRI DAN AUDIT MUTU Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Lampiran
Lampiran dapat berupa :
Program Inspeksi Diri
Daftar Periksa Inspeksi Diri
Formulir Laporan Temuan Inspeksi Diri
Formulir Tindakan Perbaikan
6. Dokumen Rujukan
- Pedoman CDOB
- Checklist Mapping CDOB
18
Lampiran
5.1
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN INSPEKSI DIRI DAN AUDIT MUTU Nomor .....
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
7. Riwayat
8. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No. 2: Kepala Bagian Audit
No. 3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
No. 4: Kepala Bagian terkait
18
BAB VI
Obat dan/atau bahan obat yang telah disalurkan kepada pelanggan jika
dikembalikan baik karena alasan kesalahan pengiriman atau obat
kembalian harus dikarantina dulu untuk dilakukan evaluasi oleh
penanggung jawab.
Jika ditemukan kecurigaan obat dan/atau bahan obat palsu, terhadap obat
kembalian dari pelanggan, fasilitas distribusi dapat berkoordinasi dengan
instansi terkait (Balai Besar/Balai POM setempat/Badan POM, Kepolisian),
Industri Farmasi, Fasilitas Distribusi lainnya, Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian untuk melakukan pengecekan produk.
Cukup Jelas
18
KELUHAN
6.2. Form catatan keluhan pelanggan dan form pelaporan kepada industri
farmasi tercantum dalam POB Penanganan Keluhan Pelanggan.
6.5. Lihat format CAPA pada lampiran di POB Inspeksi Diri dan Audit
Mutu
18
yang tidak berwenang dan mencegah masuknya obat palsu dalam
rantai distribusi.
Penilaian risiko atas penanganan obat dan/atau bahan obat dengan
penyimpanan khusus (Narkotika, Psikotropika dan obat dan/atau
bahan obat kondisi suhu tertentu)
18
6.1 Cukup
6.17. Lihat Lampiran 1.2 tentang Contoh POB Penanganan Obat Diduga
Palsu
6.23. Lihat Lampiran 6.3 tentang Contoh POB Penarikan Obat dan/atau
Bahan Obat.
6.24. Tim khusus adalah tim yang ditunjuk Apoteker Penanggung Jawab
untuk melakukan penarikan obat dan/atau bahan obat.
18
6.2 Lihat Point
18
Lampiran
6.1
1. Tujuan
a. Mendukung komitmen Prinsipal terhadap pengadaan produk yang
berkualitas dan menjamin keamanan penggunaannya.
b. Standarisasi proses penanganan keluhan atas kualitas produk dari
Pelanggan.
c. Memastikan bahwa penanganan keluhan atas kualitas produk sesuai dan
tidak bertentangan dengan aturan Pemerintah atau Prinsipal.
2. Ruang Lingkup
Proses dari penerimaan keluhan dari Pelanggan sampai kepada
pengembalian produk yang dikeluhkan ke Pabrik/Prinsipal
3. Tanggung Jawab
Pimpinan dan APJ bertanggung jawab atas proses dan pelaksanaan
penanganan keluhan produk dari pelanggan
4. Prosedur :
18
Lampiran
6.1
2. Ruang Lingkup :
Proses penanganan keluhan yang meliputi penerimaan, analisa dan
tindakan perbaikan sampai dengan konfirmasi kembali ke pelanggan.
3. Definisi
Complaint adalah ketidaksesuaian antara kesepakatan terhadap
pelaksanaannya, yang meliputi pesanan sampai pengiriman barang.
Tindakan korektif adalah tindakan untuk memperbaiki permasalahan
yang terjadi
Tindakan Preventif adalah tindakan mencegah agar tidak terjadi
masalah
18
Lampiran
6.1
4. Prosedur
1. Customer Service menerima keluhan dan kemudian dicatat
2. Atasan langsung (minimal supervisor) melakukan analisa keluhan
3. Membuat tindakan koreksi dan konfirmasi ke pelanggan dalam
batas waktu 3 x 24 jam
4. Tindakan preventif (minimal supervisor) diformulasikan pada setiap
akhir minggu.
5. Atasan yang lebih tinggi lagi memeriksa dan memverifikasi
penyelesaian keluhan dari point 4 dan disampaikan kepada bagian
terkait
18
Lampiran
6.1
Lampiran 1
Batch : …………….…………/…………………………
Jumlah : ……………………………………………….…
Diambil dari :
……………………………………………………
(Nama Apotik/ Dokter/Pasien / dll.)
(…………………………..) (…………………………….)
Tanda tangan dan stempel PT xxxx
19
Lampiran
6.1
5. Dokumentasi
6. Riwayat
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN DAN PENERIMAAN Nomor .....
OBAT/BAHAN OBAT KEMBALIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Menangani semua pengembalian barang, barang rusak/sub standard dan
barang recall dari pelanggan, sesuai dengan ketentuan dari industri farmasi
dan ketentuan yang berlaku
2. Ruang Lingkup
Penanganan barang kembalian mulai dari proses penerimaan dari pelanggan,
sampai dengan serah terima barang ke gudang pusat, termasuk barang
recall.
3. Tanggung Jawab
Keberhasilan penanganan penerimaan dan penanganan obat/bahan obat
kembalian adalah tanggung jawab Kepala Gudang
4. Prosedur :
Obat kembalian ada beberapa jenis
Salah Pesan, salah kirim (dikembalikan saat pengiriman)
Rusak (obat. kemasan )
Expire date
Recall (ditarik dari peredaran)
Untuk menghindari masuknya produk diduga palsu agar dilakukan 2 tahap
pemeriksaan :
A. Pemeriksaan
Pemeriksaan dokumen
Petugas gudang memeriksa dokumen pengiriman/dokumen
pengembalian barang apakah alamat tujuan sesuai alamat pengirim
sesuai dengan dokumen pembelian (faktur).
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN DAN PENERIMAAN Nomor .....
OBAT/BAHAN OBAT KEMBALIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN DAN PENERIMAAN Nomor .....
OBAT/BAHAN OBAT KEMBALIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
B. Proses Administrasi
Adm Gudang memastikan dokumen kirim/dokumen retur telah
ditandatangani oleh APJ.
a) Penerimaan barang diproses secara sistem sesuai dengan prosedur
berdasarkan dokumen yang telah ditandatangani oleh APJ.
b) Bukti Penerimaan Barang dicetak oleh Adm Gudang untuk dicheck
apakah sesuai dengan dokumen kirim/dokumen pengembalian
barang oleh. Bila ada perbedaan maka kembalikan ke Adm Gudang
untuk diperbaiki.
c) Dokumen penerimaan ditanda tangani oleh penerima barang, Adm.
Gudang dan kemudian diarsip berdasarkan tanggal proses secara
sistem dan disimpan sesuai ketentuan pengarsipan. Khusus untuk
produk psikotropika diarsip oleh APJ.
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
NAMA
PERUSAHAAN Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PENANGANAN DAN PENERIMAAN Nomor .....
OBAT/BAHAN OBAT KEMBALIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
2. Persyaratan obat dan/atau bahan obat yang layak dijual kembali,
antara lain jika:
a) Obat dan/atau bahan obat dalam kemasan asli dan kondisi yang
memenuhi syarat serta memenuhi ketentuan.
b) Obat dan/atau bahan obat kembalian selama pengiriman dan
penyimpanan ditangani sesuai dengan kondisi yang
dipersyaratkan;
c) Obat dan/atau bahan obat kembalian diperiksa dan dinilai oleh
penanggung jawab atau personil yang terlatih, kompeten dan
berwenang;
d) Adanya bukti dokumentasi tentang kebenaran asal-usul obat
dan/atau bahan obat termasuk identitas obat dan/atau bahan
obat untuk memastikan bahwa obat dan/atau bahan obat kembalian
tersebut bukan obat dan/atau bahan obat palsu.
3. Produk Rusak/Expire date sesuai ketentuan dari industri farmasi bisa
dikirim kembali ke industri farmasi atau dilakukan pemusnahan
19
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
NAMA
PERUSAHAAN Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PENANGANAN DAN PENERIMAAN Nomor .....
OBAT/BAHAN OBAT KEMBALIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
20
Lampiran
6.2
Contoh POB Penanganan dan Penerimaan Obat/Bahan
Kesimpulan
Semua keterangan : YA, produk bisa diterima untuk ditindak lanjuti.
Jika ada keterangan yang diragukan dan produk diduga palsu agar
dilakukan sesuai POB penanganan Obat diduga Palsu
5. Dokumentasi
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
20
Lampiran
6.3
1. Pendahuluan
Dimaksud dengan Penarikan (Recall) adalah penarikan obat dan/atau
bahan obat atas instruksi dari Prinsipal. Prinsipal memberikan perintah
Penarikan berdasarkan inisitif sendiri atau atas perintah dari BPOM. Fasilitas
Distribusi harus bisa melaksanakan penarikan obat dan/atau bahan obat
tersebut dari gudang dan/atau pelanggan (outlet) secara cepat dan tepat
berdasarkan Surat Perintah tertulis dari Prinsipal atau BPOM. Penarikan
tersebut dapat berupa penarikan untuk seluruh produk dan atau untuk
produk dengan nomor bets tertentu.
2. Tujuan
POB ini bertujuan untuk memastikan proses penarikan obat dan/atau
bahan obat dari seluruh gudang dan/atau pelanggan (outlet) dalam tenggang
waktu yang sudah ditetapkan dapat dilakukan dengan tepat waktu, tepat
jumlah, dan dengan proses dengan baik dan benar sesuai permintaan dari
prinsipal/BPOM sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi Fasilitas
Distribusi.
3. Ruang Lingkup
POB ini mencakup semua proses yang ditujukan agar penanganan penarikan
obat dan/atau bahan obat dapat dilakukan dengan baik dan sesuai
informasi/instruksi prinsipal.
POB ini meliputi proses penerimaan informasi penarikan obat dan/atau
bahan obat dari Prinsipal, menyiapkan arahan ke gudang dan cabang, sampai
dengan merekap hasil penarikan ke Prinsipal atau BPOM.
4. Tanggung Jawab
4.1 Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung
jawab menyiapkan, mengkaji dan melatihkan POB ini serta
mengkoordinasikan pelaksanaan penarikan kembali obat dan/atau
bahan obat.
4.2 Kepala Bagian Pemasaran bertanggung jawab untuk melakukan
pembekuan dan penarikan kembali obat dan/atau bahan obat.
4.3 Kepala Bagian Gudang bertanggung jawab untuk menerima,
memisahkan produk yang ditarik dari pasar ke tempat yang sudah
ditentukan dan rekonsiliasi hasil penarikan produk.
20
Lampiran
6.3
5. Prosedur
5.1 Prinsipal mengeluarkan Surat Penarikan (Recall) berupa surat resmi
yang ditujukan kepada Pimpinan Fasilitas Distribusi, yang didalamnya
berisi:
Nama item dan atau no. bets bila diperlukan di recall sampai level
bets.
Batas waktu penarikan hingga pengembalian ke prinsipal.
5.2 Pimpinan Fasilitas Distribusi menerima informasi penarikan berupa
Surat Penarikan (Recall) Obat dan/atau Bahan Obat dari Prinsipal.
5.3 Pimpinan Fasilitas Distribusi memberikan disposisi kepada
Penanggung Jawab untuk melakukan Penarikan.
5.4 Penanggung Jawab memberikan instruksi penarikan kepada Bagian
Logistik, Bagian Pemasaran, Bagian Administrasi dan keuangan serta
bagian lainnya yang terkait dengan Penarikan. Instruksi tersebut juga
mencakup informasi mengenai nama obat dan/atau bahan obat yang
ditarik, nomor bets, serta batas waktu Penarikan.
5.5 Kepala Bagian Logistik melakukan pelacakan data untuk mengetahui
lokasi dan jumlah di gudang serta catatan penjualan ke pelanggan untuk
mengetahui jumlah obat dan/atau bahan obat yang akan ditarik.
5.6 Apabila tidak ditemukan obat dan/atau bahan obat dengan nomor
bets yang ditarik, Kepala Bagian Logistik akan melakukan konfirmasi
ulang ke Bagian Pemasaran dan Penanggung Jawab untuk
disampaikan kepada Prinsipal.
5.7 Bagian Pemasaran dan Bagian Administrasi Keuangan memblok data
di sistem agar obat dan/atau bahan obat yang akan ditarik dan masih
ada di gudang tidak dapat terproses untuk penjualan.
5.8 Apabila obat dan/atau bahan obat yang ditarik sudah ada yang terjual
ke pelanggan (outlet), Bagian Pemasaran harus memberitahukan
mengenai Penarikan tersebut kepada pelanggan (outlet) dan meminta
mereka untuk menangguhkan penjualannya.
5.9 Bagian Pemasaran bekerja sama dengan Bagian Logistik melakukan
penarikan stok fisik di pelanggan sesuai dengan batas waktu yang
diinstruksikan oleh Penanggung Jawab dengan menggunakan Form
Surat Peryataan Pernyataan Penarikan (Recall) yang harus diisi dan
ditandatangani oleh pelanggan.
5.10 Penanggung Jawab memantau pelaksanaan penarikan
20
Lampiran
6.3
5.11 Bagian Logistik menerima fisik barang yang ditarik dari pelanggan
dengan mencocokkan jumlah dan nomor bets.
5.12 Fisik barang setelah Penarikan harus tetap disimpan sesuai dengan
suhu yang tertera pada kemasan (ketentuan dari Prinsipal)
5.13 Bagian Logistik membuat catatan rekapitulasi obat dan/atau bahan
obat, baik yang masih berada di gudang fasilitas distribusi maupun yang
berhasil ditarik dari pelanggan.
5.14 Berdasarkan catatan rekapitulasi penarikan tersebut, Penanggung
Jawab membuat Surat Pengajuan Retur Penarikan kepada Prinsipal.
Surat ini harus mendapat persetujuan dari Pimpinan Fasilitas Distribusi
sebelum dikirimkan ke Prinsipal.
5.15 Setelah Surat Pengajuan Retur Penarikan tersebut mendapatkan
tanggapan dan persetujuan dari Prinsipal, Penanggung Jawab segera
membuat Laporan Pelaksanaan Penarikan Obat dan/atau Bahan Obat
kepada BPOM.
5.16 Bagian Logistik dengan persetujuan Penanggung Jawab akan
mengembalikan fisik obat dan/atau bahan obat hasil Penarikan
kepada Prinsipal berdasarkan persetujuan Surat Pengajuan Retur
Penarikan dari Prinsipal.
6. Lampiran:
-
7. Riwayat
Daftar dari nomor POB termasuk alasan untuk perubahan.
20
Lampiran
6.3
8. Distribusi
Asli: Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Fotokopi:
No. 1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No. 2: Kepala Bagian Logistik
No. 3: Kepala Bagian Pemasaran
No. 4: Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
No. 4: Kepala Bagian Terkait
20
BAB VII
TRANSPORTASI
Cukup Jelas
20
5. Kemacetan dalam perjalanan sehingga perkiraan waktu
kedatangan tidak sesuai dengan yang direncanakan.
7.6 Yang dimaksud dengan kondisi yang tidak diharapkan pada butir ini
terkait dengan produk, dapat berupa:
1. Kerusakan kemasan;
2. Ketidaksesuaian dengan dokumen pengiriman, misalnya item
produk, jumlah, nomor bets;
3. Ketidaksesuaian kondisi pengiriman yang dipersyaratkan
(untuk produk rantai dingin);
4. Terjadi perubahan fisik produk, misalnya perubahan bentuk,
warna;
20
Peralatan dapat berupa:
1. Pallet;
2. Kontainer pengiriman;
3. Cool box.
7.15 Lihat Lampiran 7.1 tentang contoh POB Pengiriman Obat dan/atau
Bahan Obat
20
7.17 Lihat Lampiran 7.1 tentang contoh POB Pengiriman Obat dan/atau
Bahan Obat.
7.21 Audit terminal dan hub dilakukan oleh fasilitas distribusi yang
melakukan pengiriman. Fasilitas distribusi harus menjamin dan
bertanggung jawab atas mutu obat dan/atau bahan obat yang
dibongkar dan dimuat ulang.
Audit difokuskan pada:
1. Pemantauan suhu;
2. Kebersihan; dan
3. Keamanan fasilitas penyimpanan sementara
7.22 Lihat Lampiran 7.6 tentang contoh POB Keamanan dalam Pengiriman
dan selama Intransit
20
7.24 Cukup jelas
7.31 Monitoring suhu, kelembaban dapat dimonitor dan dicatat pada saat
keberangkatan dan saat diterima dengan persyaratan sesuai validasi
pengiriman.
20
7.35 Lihat Lampiran 7.7 tentang contoh POB penanganan obat
kembalian,
7.38 Lihat Lampiran 7.2 tentang contoh POB Pencegahan dan Penanganan
Pencurian di Gudang dan Pengiriman
20
7.48 Lihat Lampiran 7.7 tentang contoh POB penanganan obat
kembalian,
7.55 Lihat Lampiran 7.6 tentang contoh POB Keamanan dalam Pengiriman
dan selama Intransit
20
7.60 pembersiha da fumiga yan digunaka haru
mendapatkan persetujuan dari instansi yang
7.66 Lihat Lampiran 7.7 tentang contoh POB penanganan obat kembalian,
produk sub standard, dan penarikan kembali selama transportasi
20
7.72 Lihat Lampiran 7.10 tentang contoh POB pengiriman produk
suhu
20
Lampiran
7.1
1. Tujuan
Untuk memperoleh kepastian bahwa:
Produk yang dikirim sesuai dengan yang dipesan oleh pelanggan
Pemesanan produk psikotropik harus disertai dengan Surat Pesanan yang
ditandatangani oleh penanggung jawab pelanggan
Produk yang dikirim ke pelanggan harus dilengkapi dengan nomor bets dan
expire date
2. Ruang Lingkup
Proses pengiriman barang ke pelanggan, atau industri farmasi yang meliputi
penerimaan faktur dan BKB/Surat Jalan sampai dengan pengumpulan faktur
atau Dokumen Tanda Terima
3. Tanggung Jawab
Kepala Ekspedisi bertanggung awab atas keberhasilan pengiriman sesuai
CDOB.
4. Prosedur
Proses pengiriman barang terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
Kiriman ke Industri Farmasi
Kiriman ke pelanggan
Kiriman ke Industri Farmasi dan pelanggan :
a. Kriteria kiriman ke Industri Farmasi :
Recall
Pengiriman Barang Retur ke Gudang Barang Retur b.
Kriteria kiriman ke pelanggan:
Pesanan reguler melalui Customer Service/Salesman
21
Lampiran
7.1
21
Lampiran
7.1
6. Dokumentasi
7. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
8. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
21
Lampiran
7.1
Lampiran 1
21
Lampiran
7.2
1. Tujuan
Perusahaan Distribusi dengan banyak produk membutuhkan suatu sistem
pencegahan, penanganan yang cepat dan tepat ketika terjadi pencurian di
dalam gudang dan pada saat pengiriman.
Penanganan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan sesuai aturan yang
berlaku dari Institusi Pemerintah dan internal perusahaan.
a) Kerugian yang terjadi dapat dikembalikan atau diminimalisir.
b) Tidak terjadi tuntutan hukum dari yang diberikan sanksi baik pihak
internal maupun pihak eksternal.
2. Ruang Lingkup
Proses pengamanan area gudang sekitarnya, kendaraan dan yang digunakan
serta personil dengan memblokir semua akses pintu keluar masuk sampai
dengan proses penyelidikan selesai sampai dengan proses penyelesaian
penggantian kerugian oleh pihak yang terlibat.
3. Tanggung Jawab
Pimpinan bertanggung jawab atas proses penanganan pencurian dan
pelaporannya kepada pihak berwenang
21
Lampiran
7.2
21
Lampiran
7.2
5. Dokumentasi
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
21
Lampiran
7.3
1. Tujuan
Memastikan proses penanganan penyimpangan suhu dilakukan sesuai agar
prosedur yang dijalankan sesuai ketentuan
2. Ruang Lingkup
Kondisi produk dingin yang tidak sesuai dan penanganan serta penempatan
nya selama pengiriman
3. Tanggung Jawab
Ka Bagian dan Apoteker penanggung jawab, mempunyai tanggung jawab agar
penanganan yang dilakukan sesuai ketentuan dari industri farmasi produk
yang bersangkutan
21
Lampiran
7.3
5. Dokumentasi
Semua kertas kerja yang terkait dengan pengendalian perubahan
didokumentasikan di Bagian Pemastian Mutu dan bila perlu di Bagian lain yang
terkait.
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
21
Lampiran
7.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMELIHARAAN KENDARAAN DAN Nomor .....
PERALATAN PENDISTRIBUSIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Pemeliharaan kendaraan dan peralatan distribusi bertujuan untuk menjaga
agar proses pendistribusian produk tidak terhambat dan standar
penyimpanan selama pengiriman sesuai dengan persyaratan penyimpanan
produk dari prinsipal
2. Ruang Lingkup
Semua yang berkaitan dengan Kebersihan dan keamanan kendaraan
Menjaga kebersihan dan melakukan perawatan kendaraan dan Box
kendaraan.
Perawatan kendaraan dilakukan secara rutin dan memiliki program preventive
maintenance, ditunjukkan dengan kartu perawatan untuk masing-
masing kendaraan yang harus diperiksa dan ditandatangani Ka Ekspedisi.
Armada yang digunakan terdiri dari motor box dan mobil box
3. TanggungJawab
Kepala Ekspedisi bertanggung jawab atas kelayakan kendaraan dan siap pakai
pada saat dibutuhkan atas semua kendaraan operasional
21
Lampiran
7.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMELIHARAAN KENDARAAN DAN Nomor .....
PERALATAN PENDISTRIBUSIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Pemeliharaan Forklift :
Yang harus diperhatikan adalah ;
1. Penggantian Oli
2. Penggantian spare part
3. Service Berkala
4. Cek Kondisi Accu
5. Kebersihan
6. Dokumentasi
7. Lampiran
Program Maintanance/ service Forklift
Checklist Harian Kendaraan
8. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
9. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
22
Lampiran
7.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMELIHARAAN KENDARAAN DAN Nomor .....
PERALATAN PENDISTRIBUSIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
Lampiran 1
22
Lampiran
7.4
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PEMELIHARAAN KENDARAAN DAN Nomor .....
PERALATAN PENDISTRIBUSIAN
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
Lampiran 2
22
Lampiran
7.5
1. Tujuan
Menjaga keamanan dan keselamatan manusia dari risiko bahaya yang
ditimbulkan dari kontaminasi cairan berbahaya yang tercecer isinya
karena kerusakan kemasan
2. Ruang Lingkup
Penanganan pembersihan kemasan yang pecah atau bocor di tempat
kejadiaan hingga pelaporan kemasan rusak tersebut.
3. Tanggung Jawab
Ka Gudang bertanggung jawab atas tersedianya alat pengaman dan
pelaksanaan penangana tumpahan cairan berbahaya
4. Prosedur
4.1. Petugas gudang menemukan tumpahan dan ceceran cairan
berbahaya yang disebabkan oleh adanya kemasan yang rusak.
4.2. Amankan area sekitar produk tercecer dan beri tanda supaya jangan
ada orang yang mendekat.
4.3. Petugas gudang melaporkan ke atasan atas kejadian tersebut.
4.4. Petugas gudang mengambil self protection tools yang tersedia untuk
dipakai.
4.5. Petugas gudang membersihkan cairan yang tercecer tersebut dengan
alat dan cairan pembersih lantai khusus.
4.6. Kumpulkan kemasan yang rusak dan bersihkan cairan yang
tumpah/tercecer dan masukkan kedalam plastik sampah khusus.
4.7. Bersihkan area sekitar tumpahan dengan cairan pembersih dan
keringkan.
4.8. Masukkan alat pembersih khusus dan sampah material kedalam
plastik sampah khusus.
4.9. Cuci tangan dengan menggunakan air dan sabun kemudian lakukan
pembersihan muka.
4.10.Dokumentasikan kejadian tersebut.
Segera ganti alat pelindung dan alat pembersih khusus dengan unit
yang baru dan tersedia di tempat.
22
Lampiran
7.5
5. Dokumentasi
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
22
Lampiran
7.6
NAMA Prosedur Operasional baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN KEAMANAN DALAM PENGIRIMAN Nomor .....
DAN SELAMA INTRANSIT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Semua barang yang dikirim dari gudang ke tempat tujuan harus dapat
dimonitor keberadaannya selama perjalanan hingga penerimaannya
Memantau kebenaran keberadaan barang selama perjalanan yaitu pada saat
barang sudah keluar dari gudang pusat tetapi cabang belum menerima
barang tersebut
2. Ruang Lingkup
Proses monitoring barang intransit dimulai dari pengiriman dari gudang sampai
ke tempat tujuan.
3. Tanggung Jawab
Kepala Bagian bertanggung jawab atas keamanan produk yang dikirim
termasuk dalam proses transit sampai ke alamat tujuan
4.1.Setiap terjadi pengiriman barang dari gudang pusat ke cabang, maka bagian
ekspedisi harus menginformasikan hal tersebut melalui email/fax alamat
yang dituju.
22
Lampiran
7.6
NAMA Prosedur Operasional baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN KEAMANAN DALAM PENGIRIMAN Nomor .....
DAN SELAMA INTRANSIT
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
5. Dokumentasi
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
22
Lampiran
7.7
Contoh POB Penanganan Obat Kembalian, Produk Sub Standard
NAMA Prosedur Operasional baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN OBAT KEMBALIAN, Nomor .....
PRODUK SUB STANDARD DAN
PENARIKAN KEMBALI SELAMA
TRANSPORTASI
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
1. Tujuan
Semua penanganan produk kembalian, produk substandard dan produk
recall dan diduga palsu selama transportasi ditangani sesuai ketentuan dari
Industri Farmasi
2. Ruang Lingkup
Proses penerimaan dan pengiriman sampai ditujuan
3. Tanggung Jawab
Kepala Ekspedisi bertanggung atas proses pengiriman sesuai dengan
ketentuan dari industri farmasi.
4. Prosedur
Obat kembalian ada beberapa jenis
Salah Pesan, Salah kirim
Rusak (obat, kemasan)
Expire date
Recall (ditarik dari peredaran)
22
Lampiran
7.7
Contoh POB Penanganan Obat Kembalian, Produk Sub Standard
22
Lampiran
7.7
Contoh POB Penanganan Obat Kembalian, Produk Sub Standard
NAMA Prosedur Operasional baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN OBAT KEMBALIAN, Nomor .....
PRODUK SUB STANDARD DAN
PENARIKAN KEMBALI SELAMA
TRANSPORTASI
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
22
Lampiran
7.7
Contoh POB Penanganan Obat Kembalian, Produk Sub Standard
NAMA Prosedur Operasional baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENANGANAN OBAT KEMBALIAN, Nomor .....
PRODUK SUB STANDARD DAN
PENARIKAN KEMBALI SELAMA
TRANSPORTASI
Departemen/Divisi Seksi/Sub Tanggal berlaku
/ Bagian/Unit* Divisi/Sub ..........................
............................. Bagian/Sub Unit*
........ ........................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti**
(nama, jabatan, (nama, jabatan, (nama, jabatan, No.
tanda tangan) tanda tangan) tanda tangan) Tanggal
............................
.......................... ............................. .....................
Tanggal Tanggal Tanggal
...................... ...................... ......................
23
Lampiran
7.7
Contoh POB Penanganan Obat Kembalian, Produk Sub Standard
dan ditangani dengan baik agar tidak mencemari produk yang lain
dalam kendaraan.
4.14 Jika menggunakan jasa pengiriman, Perusahaan
Transportasi/Pengangkutan harus diberikan pelatihan mengenai
penempatan obat kembalian selama transportasi.
5. Dokumentasi
6. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
23
Lampiran
7.8
23
Lampiran
7.9
1. Tujuan
Menggunakan ulang cool pack sebagai kemasan produk dingin tetap
memastikan produk dingin terjaga suhunya sesuai dengan ketentuan agar
selama pengiriman suhu obat tetap terjaga.
2. Ruang Lingkup
Pengunaan ulang kemasan dan pelaksanaan pengemasan produk suhu
dingin
3. Tanggung Jawab
Kepala Gudang bertanggung jawab atas terlaksananya pengemasan sesuai
ketentuan/hasil validasi yang berlaku
4. Prosedur
4.1. Untuk pengepakan pengiriman cold chain produk yang bersuhu 2 – 8
°C dengan memakai cool pack, agar mengikuti langkah-langkah seperti
dibawah ini agar temperatur dalam kemasan selama perjalanan akan
tetap terjaga.
a. Kemasan yang sudah digunakan agar terlebih dahulu dikosongkan,
dibersihkan dan lakukan prekondisi, dengan menempatkan ice
pack selama 15 menit, dan siap digunakan.
Contoh :
Untuk kemasan ini (cold bag) diperlukan total 8 pcs ice gel. Keluarkan
lce gel dari pembekuan dan letakkan ditempat pre kondisi kurang lebih
15 menit sebelum dipergunakan
Masukkan 1 pcs ice gel ke bagian bawah dalam "Cold Bag, lapisi
dengan divider bagian bawah produk agar tidak bersentuhan langsung
dan tidak basah
Bungkus/lindungi produk ke dalam plastik supaya tidak basah dan
masukkan ke dalam cold bag.
23
Lampiran
7.9
5. Dokumentasi
6. Riwayat
7. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
23
Lampiran
7.10
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGIRIMAN PRODUK SUHU DINGIN Nomor .....
1. Tujuan
Memastikan pengiriman barang sesuai dengan jenis dan jumlah (sesuai faktur),
kualitas (sesuai ketentuan produk dingin), tujuan (sesuai alamat di faktur) dan
tepat waktu.
2. Ruang Lingkup
Serah terima produk dari Gudang kepada petugas ekspedisi sampai diterima
pelanggan
3. Tanggung Jawab
Kepala Ekspedisi bertanggung jawab atas keberhasilan pengiriman produk
dingin, diterima pelanggan sesuai kondisi yang ditentukan
23
Lampiran
7.10
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGIRIMAN PRODUK SUHU DINGIN Nomor .....
5. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. Xxxxx .......... Baru
2. Yyyyy .......... Tambahan ..............................
6. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang
23
Lampiran
7.10
NAMA Prosedur Operasional Baku Halaman ... dari ...
PERUSAHAAN PENGIRIMAN PRODUK SUHU DINGIN Nomor .....
Lampiran1
23
BAB VIII
FASILITAS DISTRIBUSI
BERDASAR KONTRAK
Kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa dalam hal
pergudangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Lokasi gudang harus mempunyai izin gudang dan tercantum dalam
perizinan fasilitas distribusi pemberi kontrak;
2. Gudang harus memenuhi persyaratan CDOB;
3. Personil gudang harus mendapatkan pelatihan tentang CDOB;
Contoh lain kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa
antara lain penyimpanan dokumen, penyimpanan data elektronik.
PEMBERI KONTRAK
2
8.3. Instruksi tertulis meliputi antara lain:
1. Tugas dan Kewajiban penerima kontrak;
2. Prosedur tertulis;
Pemberi kontrak harus memastikan personil penerima kontrak
mempunyai uraian tugas yang sesuai.
PENERIMA KONTRAK
8.7. Aktivitas lain yang dapat mempengaruhi mutu obat dan/atau bahan
obat, misalnya:
1. Gudang digunakan untuk penyimpanan selain obat dan/atau
bahan obat yang dapat mempengaruhi mutu, misalnya bahan
bakar.
2. Transportasi yang digunakan untuk pengiriman obat dan/atau
bahan obat bercampur dengan komoditi yang mempengaruhi
mutu, misalnya produk yang mempunyai bau yang menyengat,
KONTRAK
8.9. Lihat Lampiran 8.1 Contoh Informasi minimal yang harus ada dalam
kontrak:
- Kontrak antar fasilitas distribusi;
2
- Kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa
transportasi;
- Kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa
pengendalian hama;
- Kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa
pergudangan;
- Kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa
kebersihan;
- Kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa
penyimpanan dokumen;
- Kontrak antara fasilitas distribusi dengan pihak penyedia jasa
penyimpanan data elektronik.
2
Lampiran 8.1a
Contoh Perjanjian Kontrak Kerjasama
Perjanjian ini ditandatangani pada hari ini, ……., tanggal ………….. 200... oleh dan
antara pihak-pihak berikut ini:
1. .................................................., Warga Negara Indonesia, lahir di………,
pada........tanggal………., pekerjaan …………….......................berdomisili di
………………………….........., pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor
………………………. ; selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama atau Yang
Menyewakan.
Oleh karenanya, kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian ini
dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Sewa menyewa ini dilangsungkan untuk jangka waktu ....tahun lamanya terhitung
sejak tanggal ....... dan dengan demikian akan berakhir pada tanggal ...
Pasal 2
Harga sewa menyewa Gudang tersebut telah disetujui oleh kedua belah pihak
sebesar Rp. .............................. (....................................) untuk masa sewa selama
... tahun. Pembayaran uang sewa bangunan ini oleh Pihak Kedua akan disetor dan
atau ditransfer langsung ke rekening bank milik Pihak Pertama.
Pasal 3
Pihak Kedua akan menerima Gudang yang disewanya tersebut menurut keadaan
pada saat menerimanya dari Pihak Pertama, dan oleh karena itu pada waktu sewa
menyewa ini berakhir Pihak Kedua wajib untuk menyerahkan kembali Gudang
2
tersebut kepada Pihak Pertama dalam keadaan baik menurut keadaan/pemakaian
yang wajar karena berlalunya waktu.
Pasal 4
Dalam hal Pihak kedua mengundurkan diri dan atau pindah lokasi dari
pekerjaannya yang sekarang dan jangka waktu sewa menyewa Gudang tersebut
belum berakhir, maka dengan sepengetahuan dan persetujuan Pihak Pertama,
Pihak Kedua menguasakan dan mengalihkan penggunaan Gudang sewa tersebut
kepada pihak lain yang ditunjuk oleh PT ABC, sebuah badan hukum yang tunduk
kepada hukum Republik Indonesia dan beralamat di ......., sampai berakhirnya
jangka waktu sewa menyewa Gudang tersebut.
Pasal 5
- Selama sewa menyewa ini berlangsung, Pihak Kedua tidak bertanggung jawab
atas kerusakan atau kemusnahan yang mungkin terjadi pada Gudang tersebut
disebabkan oleh “Keadaan Kahar atau Force Majeur“ seperti gempa bumi,
kebakaran, keretakan pada dinding atau kerusakan pada konstruksi Gudang
tersebut dan hal-hal lainnya diluar kesalahan Pihak Kedua dan bukan
disebabkan atau akibat dari perbuatan Pihak Kedua atau orang yang
berhubungan dengan Pihak Kedua tetapi semata-mata karena bencana alam
pada umumnya.
- Dalam kejadian-kejadian seperti tersebut dalam pasal ini, maka Pihak Pertama
diwajibkan atas biayanya sendiri untuk membetulkan atau memperbaiki
kembali Gudang yang disewakan tersebut dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
diberitahukan secara tertulis oleh Pihak Kedua.
- Dalam hal Pihak Pertama melalaikan kewajibannya yang disebutkan dalam
pasal ini, maka Pihak Kedua diberi hak dan dianggap telah diberi kuasa untuk
membetulkan atau memperbaiki atau membangun kembali kerusakan atau
kemusnahan yang terjadi pada Gudang tersebut atas biaya dan risiko dari
Pihak Pertama sepenuhnya. Untuk risiko-risiko tersebut Pihak Pertama harus
mengasuransikan Gudang tersebut.
Pasal 6
- Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua bahwa tentang apa yang
disewakan tersebut, betul adalah hak dan miliknya sendiri dan selama sewa
menyewa ini berlangsung, Pihak Kedua tidak akan mendapat tuntutan dan
atau gangguan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak lebih dulu
atau turut mempunyai hak atas apa yang disewakan tersebut, karenanya
Pihak Kedua dibebaskan oleh Pihak Pertama mengenai hal-hal tersebut.
- Selanjutnya Pihak Pertama juga menjamin Pihak Kedua bahwa Gudang yang
disewakan tidak sedang dalam sengketa, tidak sedang dalam penyitaan dan
Pihak Pertama dengan ini menjamin untuk mengganti kerugian kepada Pihak
Kedua atas segala kerugian yang timbul karena gugatan-gugatan yang
disebabkan oleh hal-hal tersebut diatas.
- Dalam hal terjadi pengharusan pengosongan Gudang secara hukum, yang
mutlak tidak dapat dihindari seperti diambil alih oleh Negara untuk
kepentingan umum, Pihak Kedua berhak segera mengakhiri perjanjian ini
dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Pertama dan Pihak
Pertama wajib mengembalikan sisa pembayaran sewa Gudang sebanding
dengan sisa masa sewa yang belum terlaksana, serta mengganti kerugian yang
diderita oleh Pihak Kedua sebagai akibat dari perintah pengosongan tersebut.
2
Pasal
- Perjanjian sewa menyewa ini tidak akan berhenti sebelum jangka waktu sewa
tersebut pada pasal 1 berakhir dan juga tidak akan berakhir karena salah satu
pihak meninggal dunia, pailit, atau dipindahtangankannya secara
bagaimanapun atas Gudang tersebut kepada pihak lain sebelum jangka waktu
sewa menyewa tersebut berakhir.
- Dalam hal salah satu pihak meninggal dunia, maka ahli warisnya atau
penggantinya menurut hukum berhak, diwajibkan untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan atau melanjutkan sewa menyewa ini sampai jangka
waktu sewa tersebut berakhir, sedang dalam hal tanah dan atau Gudang
tersebut dipindahtangankan kepada pihak lain, maka pemilik baru atas tanah
dan atau Gudang tersebut harus tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan
yang tercantum dalam perjanjian ini.
Pasal 8
Pembayaran rekening listrik, air, telepon, iuran keamanan, kebersihan dan lain-
lain selama jangka waktu sewa ini berlangsung menjadi tanggung jawab dan wajib
dibayar oleh Pihak Kedua, sedangkan segala macam jenis pajak sehubungan
dengan kepemilikan tanah dan Gudang tersebut termasuk Pajak Bumi dan
Bangunan dan lain-lain selama jangka waktu sewa ini berlangsung menjadi
tanggung jawab dan wajib dibayar oleh Pihak Pertama.
Pasal 9
Pihak Kedua diperbolehkan untuk mengadakan perubahan atau penambahan
atau perbaikan pada Gudang yang disewa tersebut, tetapi harus dengan
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama dengan ketentuan bahwa setelah
jangka waktu sewa menyewa ini berakhir, maka perubahan atau penambahan
atau perbaikan mana menjadi milik Pihak Pertama sepenuhnya dan Pihak Kedua
tidak berhak minta uang ganti kerugian berupa apapun juga kepada Pihak
Pertama.
Pasal 10
- Pihak Kedua diwajibkan memelihara dan merawat Gudang yang disewanya
tersebut dengan sewajarnya dan atas biaya sendiri, termasuk mengecat
dinding-dinding yang menurut pertimbangan Pihak Kedua harus
dilakukannya.
- Segala perbaikan kecil seperti mengganti lampu, kaca-kaca jendela/pintu yang
pecah, kunci-kunci dan engsel-engsel yang rusak, harus dilakukan oleh Pihak
Kedua atas biayanya sendiri.
- Pihak Pertama atau perwakilannya yang sah dengan persetujuan Pihak Kedua
diperbolehkan untuk mengunjungi dan memeriksa keadaan Gudang tersebut.
Pasal 11
- Pihak Kedua menjamin bahwa Gudang yang disewanya tersebut akan
digunakan sebagai Gudang
- Pihak Kedua dilarang mempergunakan Gudang yang disewanya tersebut untuk
keperluan yang melanggar hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
- Pihak Kedua diwajibkan atas biayanya sendiri memenuhi segala aturan
Pemerintah Daerah mengenai orang yang menghuni Gudang/bangunan sewa.
2
Pasal
Dalam hal salah satu pihak berkehendak untuk memperpanjang jangka waktu
sewa menyewa yang disebut dalam pasal 1 dari akta ini, maka kehendaknya itu
harus diberitahukan kepada dan mendapat persetujuan tertulis dari pihak
lainnya, dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu persewaan tersebut
berakhir dengan syarat-syarat dan perjanjian-perjanjian serta harga menurut
persetujuan bersama.
Pasal 13
Apabila jangka waktu perjanjian sewa menyewa ini berakhir dan tidak
diperpanjang lagi, maka Pihak Kedua wajib melunasi seluruh tunggakan atau
tagihan rekening-rekening yang ada seperti tagihan llistrik, air bersih dan telepon,
dengan menyerahkan bukti pembayaran atau pelunasannya kepada Pihak
Pertama.
Pasal 14
Biaya-biaya lainnya yang timbul sehubungan dengan pembuatan perjanjian sewa
menyewa ini atau biaya notaris jika diharuskan oleh Pihak pertama akan menjadi
tanggung jawab Pihak Pertama atau berdasarkan perjanjian bersama kedua belah
pihak.
Pasal 15
Hal-hal yang belum atau cukup diatur dalam perjanjian ini, apabila dikemudian
hari dipandang perlu, akan ditetapkan tersendiri secara musyawarah dalam suatu
addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 16
Untuk segala akibat yang timbul dari perjanjian sewa menyewa ini kedua belah
pihak telah memilih tempat tinggal kediaman hukum (domisili) yang umum dan
tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri ………………………...
Pasal 17
Demikian, Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di ..................... oleh kedua
belah pihak dalam rangkap dua di atas materai cukup dan masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama pada hari dan tanggal yang tersebut di
bagian awal.
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
(......................) (.........................)
2
Lampiran 8.1b
Contoh Perjanjian Kontrak Kerjasama
1. Nama : -------------------------------
Jabatan : -------------------------------
2. Nama :
Jabatan :
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
KESEPAKATAN
PASAL 1 - TEMPAT
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA yang menerima tugas
tersebut untuk pemeliharaan kebersihan di PT.ABC
Kedua belah pihak menyetujui bahwa kontrak ini berlaku untuk jangka waktu 1
(Satu) Tahun terhitung dari tanggal --------------dan berakhir pada tanggal-----------
-------. Dalam hal salah satu pihak bermaksud untuk memutuskan perjanjian ini,
maka pihak yang bersangkutan wajib mengajukan pemberitahuan secara tertulis
kepada pihak lainnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.
Sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA menyetujui untuk membayar jasa pekerjaan tersebut sebagai berikut :
1. Sebesar Rp. ----------------------- per bulan,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
per-bulan)
sudah termasuk PPN 10% dan PPH Pasal 23
Untuk pekerjaan kebersihan di ---------------------------------------------------------------
---------
2
2. Jika ada perubahan mengenai kenaikan upah minimum tenaga kerja yang
diputuskan oleh pemerintah maka nilai kontrak akan naik (setelah
dimusyawarahkan).
Kenaikan tersebut adalah sebesar 0.75 x persentasi kenaikan upah minimum
yang ditetapkan oleh pemerintah x nilai kontrak per bulan ditambah PPN
10%.
Pembayaran dilakukan setiap bulan dalam waktu 2 (dua) minggu setelah invoice
diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA. dan ditransfer melalui -----------
-----------------------------------------------------------
ALOKASI MANPOWER
Project :--------------------------------------------.
No Tenaga Kerja Jumlah
1 Cleaner Orang
Total Orang
2. JADWAL KERJA
JAM : 07.00 – 17.00 WIB
2
PASAL 6 - KERUSAKAN DI LOKASI KERJA
PASAL 7 - ASURANSI
PIHAK KEDUA menanggung asuransi dengan jenis dan limit yang terbatas untuk
tanggungan yang tercantum di bawah ini :
PASAL 9 - PERSELISIHAN
Apabila ada perselisihan antara kedua belah pihak sehubungan dengan Kontrak
Perjanjian Kerja ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara
musyawarah oleh kedua belah pihak. Tetapi jika tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah maka kedua belah pihak akan menunjuk/mengundang salah satu
wakil dari Kantor Pengadilan ------------------.
2
PASAL 10 - LEGALITAS
Kontrak Perjanjian ini dibuat dan berlaku sah setelah ditanda-tangani oleh kedua
belah pihak, pada tanggal tersebut di atas.
2
LAMPIRAN
SCOPE OF WORK
Project : ------------------------------------------------------------
PEKERJAAN PERIODIK
LAMPIRAN 2
CONSUMABLES
Window Squeeze 01 Set
Window washer 01 Set
Plastic Dustpan 02 Units
Bucket Wringer 01 Units
Wet Floor Sign 01 Units
Botol Sprayer 01 btls
Toilet Brush 01 Pcs
Hand Brush 01 Pcs
Canebo 01 Pcs
Mop set 02 Sets
Refill mop pell 01 Pcs
Dust control mop 01 Sets
Cop toilet 01 Pcs
Duster 02 Pcs
Pail 01 Pcs
Plastic broom 02 Units
Hard brush pad 01 Unit
Soft Brush Pad 01 Unit
Rubber scrapper 01 Pcs
Kemoceng 01 Pcs
Cable extension 50m 01 Roll
Telescope 01 Set
2
Refill window 01
LAMPIRAN 3
MACHINERIES
Low Speed Polisher 01 Unit
Wet and dry vacuum cleaner 01 Unit
CHEMICALS
Super alka 0.25 Pail
Super sight 0.25 Pail
Super sparkle 0.1 Pail
Serene tablet 0.25 Can
Serene lime 0.25 Pail
Rubbin yellow colour 01 Can
Detergent 01 Kg
2
Lampiran 8.1c
Contoh Perjanjian Kontrak Kerjasama
Pada hari ini, Senin, dua Februari tahun dua ribu sembilan (02-02-2009)
bertempat di Jakarta yang bertanda tangan dibawah ini :
1. PT ABC
Beralamat .................................................................yang diwakili oleh :
Nama :
Jabatan :
2. PT XXX
Beralamat......................................................................, yang diwakili oleh :
Nama :
Jabatan :
Dengan ini kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kontrak
pekerjaan yang mengikat dalam surat Perjanjian Pengendalian Hama (selanjutnya
disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Ruang Lingkup Pengendalian Hama
Pihak Pertama memberikan tugas kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua
menerima tugas yaitu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan di lingkungan milik
Pihak Pertama di lokasi yang disebutkan dalam Pasal 2, agar terhindar dari
gangguan hama yaitu :
1. tikus
2. kecoa
3. semut
4. lalat
5. nyamuk
6. cicak
2
Pasal 2
Area Pekerjaan
Area pekerjaan meliputi seluruh lingkungan pabrik dan kantor Pihak Pertama
yang berlokasi di ...... di Jalan --------------------------------------------------- dengan
lokasi yang ditentukan sesuai Lay Out Monitoring.
Pasal 3
Frekuensi Pengendalian Hama
3.2. Jadwal pelaksanaan pekerjaan diajukan oleh Pihak Kedua dan harus
mendapatkan persetujuan secara tertulis dari Pihak Pertama.
3.3. Pihak Pertama dapat menghubungi Pihak Kedua apabila terdapat persoalan
yang berhubungan dengan pekerjaan “Pest Management”. Pihak Kedua akan
berusaha semaksimal mungkin menanggulangi masalah tersebut dalam
waktu paling lama 1 (satu) x 24 (dua puluh empat) jam sejak permintaan
disampaikan.
Pasal 4
Perlengkapan & Bahan Kimia
Pasal 5
Dokumentasi
a. Service Report
Service Report dibuat dan diserahkan oleh teknisi Pihak kedua setiap kali
pelaksanaan service.
2
c. Lay Out Monitoring
Dokumentasi berupa gambaran penempatan masing-masing unit monitoring
yang diinstall di area Pihak Pertama, diserahkan setelah service pertama atau
jika ada perubahan.
Pasal 6
Biaya Pekerjaan dan Cara Pembayaran
A. Biaya pekerjaan yang harus dibayarkan oleh Pihak Pertama adalah sebagai
berikut:
--------------------------------------------------------------------------------------------
B. Cara Pembayaran
B.1. -------------------------------------------------------------------------------------
-------
Pasal 7
Masa Berlaku Perjanjian
7.2. Apabila masih ada pekerjaan yang sudah dijadwalkan oleh Pihak Kedua
dan disetujui oleh Pihak Pertama tetapi belum terlaksana sampai dengan
berakhirnya masa berlaku Perjanjian ini, maka akan dilakukan
penjadwalan ulang pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan ketentuan
paling banyak untuk 2 (dua) kali pekerjaan dengan batas maksimum 1
(satu) bulan.
7.3. Dengan sendirinya Perjanjian ini berakhir pada saat ketentuan ayat 7.1.
pasal ini telah terpenuhi, kecuali terdapat kesepakatan untuk
memperpanjang dari kedua belah pihak dengan pemberitahuan secara
tertulis yang harus disampaikan oleh Pihak yang berkehendak untuk
memperpanjang kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari kalender sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian.
Pasal 8
Standard & Penilaian Kecakapan Kerja
2
Pasal
Force Majeure
9.1. Yang dimaksud dengan Force Majeure ialah hal-hal yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan yang
terjadi diluar kekuasaan/kemampuan manusia serta tidak dapat diduga
sebelumnya.
Hal-hal yang dapat digolongkan dalam keadaan force majeure adalah
peristiwa-peristiwa yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
a. Bencana alam (gempa bumi, banjir, wabah penyakit).
b. Tindakan sabotase, peperangan, huru– hara nasional.
c. Tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan keuangan.
d. Curah hujan yang terus menerus sehingga menghambat
pelaksanaan pekerjaan.
9.2. Force Majeure harus diberitahukan secara tertulis oleh Pihak yang terkena
force majeure kepada Pihak lainnya dalam waktu empat belas (14) hari
kalender sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut, dengan menyertakan
bukti-bukti yang sah dari instansi yang berwenang serta akibatnya pada
pekerjaan. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima
pemberitahuan tersebut Pihak yang menerima pemberitahuan tersebut
tidak memberikan jawaban kepada Pihak yang terkena force majeure, maka
Pihak tersebut dianggap menyetujui/mengakui adanya keadaan yang
memaksa seperti yang disampaikan oleh Pihak yang terkena force majeure.
9.3. Jika terjadi force majeure, maka Pihak tersebut dibebaskan dari kewajiban
yang tertunda selama masa yang ditimbulkan sebagai akibat dari peristiwa
tersebut, akan tetapi tidak dibebaskan dari masing-masing kewajibannya
sebelum saat terjadinya force majeure tersebut. Kedua belah pihak sepakat
bahwa jika force majeure terjadi selama satu (1) bulan berturut-turut, maka
akan diadakan perundingan kembali mengenai tindakan-tindakan yang
harus atau akan diambil sehubungan dengan kejadian force majeure
tersebut.
Pasal 10
Perselisihan
10.1. Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan Perjanjian Kerja ini, maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut
dengan musyawarah.
2
Pasal
Perubahan
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam
Amandemen Perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Penutup
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari dan
tanggal tersebut di atas, dalam rangkap dua (2) dan masing-masing bermaterai
cukup (Rp. 6.000,-) dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
-----------------------------
2
BAB IX
DOKUMENTASI
Cukup Jelas
9.1. Prosedur Operasional Baku (POB) mengacu kepada definisi pada Bab.
Manajemen Mutu.
Petunjuk adalah instruksi kerja yang merupakan penjabaran dari
POB.
Catatan merupakan bukti tertulis/data dari kegiatan yang mengikuti
prosedur.
25
- Dikecualikan bagi fasilitas distribusi yang memiliki sistem
komputerisasi yang terintegrasi antara pusat dan cabang.
- Dokumen pembayaran jika diperlukan.
Lihat Lampiran 9.1 Contoh Format Surat Pesanan
Lihat Lampiran 9.2 Contoh Format Faktur Penjualan
Lihat Lampiran 9.3 Contoh Surat Jalan/Surat Penyerahan Barang
Lihat Lampiran 9.4 Contoh Format Kartu Stok.
25
- Perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengambil dokumen dari
tempat penyimpanan dokumen di luar fasilitas distribusi yang
bersangkutan.
25
Lampiran
Contoh Formulir Surat Pesanan
Nama Distributor :
Alamat Distributor :
No. Izin Distributor :
No. Telepon :
Kepada Yth.
SURAT PESANAN
NOMOR :
TANGGAL :
Harap dikirimkan :
NO BANYAKNYA NAMA BARANG SATUAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
Cap Cap
25
Lampiran
Contoh Formulir Faktur Penjualan
Nama Distributor :
NPWP Distributor : (Nama Kota) Tanggal
Alamat Distributor :
No. Izin Distributor :
No. Telepon : Kepada Yth.
FAKTUR PENJUALAN
PKP NON PKP
Nama jelas
Tanda terima, Potongan
Penanggung jawab
Jumlah
25
Lampiran
Contoh Formulir Surat Penyerahan Barang
Nama Distributor :
Alamat Distributor :
No. Izin Distributor :
No. Telepon :
Tanggal :
Diserahkan ke :
Alamat :
Surat Pesanan No. :
Cap Cap
(...............................) (..............................)
25
Lampiran 9.4a
Contoh Formulir Kartu Stok
KARTU GUDANG
Nama Barang :
Bentuk Sediaan :
Kemasan :
Nama Pabrik :
No. Registrasi :
Terima Surat
Dari/ Pesanan SPB Penerimaan Pengeluaran Sisa No.
No Exp.Date Paraf
Keluar Persediaan Bets
Kepada
Tgl No Tgl No Tgl Jml Tgl Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
26
Lampiran 9.4b
Contoh Formulir Kartu Stok
KARTU BARANG
Nama Barang :
Bentuk Sediaan :
Kemasan :
Nama Pabrik :
No. Regisrasi :
26
ANEKS I
BAHAN OBAT
5. Cukup jelas
6. Cukup jelas
26
8. Cukup jelas
9. Lihat point 7
12. Jumlah pertinggal bahan obat mencukupi untuk dilakukan satu kali
pengujian semua parameter jika ada keluhan.
13. Bahan obat yang dikemas ulang harus dilakukan uji stabilitas dengan
bahan kemas yang digunakan untuk menentukan masa kedaluwarsa
setelah dikemas ulang.
14. Lampiran An.I.3 tentang Contoh POB Penanganan Bahan Obat yang
tidak Memenuhi Syarat.
Bahan obat yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (rusak/reject)
harus dicatat dan dikarantina pada lokasi yang aman.
Jika diputuskan untuk dimusnahkan maka pemusnahan harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan dilaporkan kepada Badan
POM.
16. Penggunaan maksud lain dengan kualitas yang lebih rendah seperti
untuk tujuan obat hewan.
26
Dokumen yang mencakup aktifitas tersebut harus tersedia pada saat
dilakukan pemeriksaan.
17. Bahan obat yang tidak memenuhi syarat harus dilakukan pemisahan
dan diberi label “Tidak Memenuhi Syarat” dan disimpan dengan
kondisi terkunci.
DOKUMENTASI
21. Fasilitas distribusi dan pemasok bahan obat harus membuat kontrak
jaminan kualitas (quality agreement) yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari kontrak komersial.
26
23. Cukup jelas
24. Lembar Data Keamanan yang berasal dari Industri Farmasi Sumber
bahan obat.
26
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
No Proses :
26
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
REVISI/AMANDEMEN
26
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
LEMBAR PENGESAHAN
PREPARED BY CHECKED BY
26
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
2. Tujuan Proses : Pengemasan ulang dilakukan dengan benar dan terpantau sehingga bahan baku obat dapat
terjaga untuk mencegah kontaminasi, kontaminasi silang selama proses pengemasan ulang
dan menjamin ketertelusuran bahan baku obat yang dikemas ulang.
3. Ruang Lingkup : Pengemasan ulang dimulai dari persiapan ruang, peralatan, proses pengemasan ulang
termasuk dokumentasi kegiatan hingga pembersihan peralatan setelah proses pengemasan
ulang selesai.
4. Daftar Istilah :
1. ERP : Enterprise Resources Planning
2. COA (Certificate of Analysis) : dokumen yang diterbitkan oleh pabrik pembuat bahan yang
menyatakan spesifikasi dan hasil analisa suatu lot bahan, lengkap dengan informasi lain
yang diperlukan untuk penelusuran
3. LOB (Line of Business) : departemen yang melakukan aktivitas penjualan barang,
26
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
27
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
27
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
27
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
27
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
27
Lampiran
An.I.1
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
27
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
No Proses :
REVISI/AMANDEMEN
27
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
LEMBAR PENGESAHAN
PREPARED BY CHECKED BY
27
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
2. Tujuan Proses : Pemeriksaan dan pelulusan bahan baku saat penerimaan dapat berlangsung dengan benar
dan terkendali sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik.
3. Ruang Lingkup : Pemeriksaan bahan baku saat penerimaan dimulai dari barang tiba di gudang logistik hingga
ditempatkan di ruang penyimpanan sesuai status dan suhu penyimpanannya
4. Daftar Istilah :
1. ERP : Enterprise Resources Planning
2. QA INP : Quality Assurance Inspector
3. COA (Certificate of Analysis) : dokumen yang diterbitkan oleh pabrik pembuat bahan yang
menyatakan spesifikasi dan hasil analisa suatu lot bahan, lengkap dengan informasi lain
yang diperlukan untuk penelusuran
4. Label karantina adalah label berwarna kuning yang ditempelkan pada barang yang
membutuhkan pemastian status lebih lanjut
5. Label reject adalah label berwarna merah yang ditempelkan pada barang yang tidak sesuai
dan ditolak
27
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
27
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.2
PT ABC Prosedur Operasional Baku No Dokumen :
PEMERIKSAAN DAN PELULUSAN BARANG DATANG
Tanggal Efektif : Hal :../..
Revisi :
28
Lampiran
An.I.3
Revisi :
No Proses :
REVISI/AMANDEMEN
NO ITEM REVISI/AMANDEMEN HAL REVISI TANGGAL
28
Lampiran
An.I.3
Revisi :
LEMBAR PENGESAHAN
PREPARED BY CHECKED BY
28
Lampiran
An.I.3
Revisi :
2. Tujuan Proses :Penanganan bahan obat yang tidak memenuhi syarat dapat ditangani dengan benar dan
terpantau untuk menjamin bahwa yang tersedia di stock fisik maupun di sistem adalah
bahan obat dalam kondisi baik atau belum kedaluwarsa serta memastikan bahwa bahan
obat yang tidak memenuhi syarat tidak dikirimkan ke pelanggan.
3. Ruang Lingkup :Penanganan bahan obat yang tidak memenuhi syarat dimulai dari menarik data
barang karantina dari sistem dan memastikan kesesuaian dengan fisik yang ada di
gudang,
melakukan pemeriksaan dan pengujian hingga menginformasikan ke Logistic
Department
untuk memindahkan barang sesuai hasil pemeriksaan dan pengujian.
4. Daftar Istilah :
1. ERP : Enterprise Resources Planning
2. COA (Certificate of Analysis) : dokumen yang diterbitkan oleh pabrik pembuat bahan
yang
menyatakan spesifikasi dan hasil analisa suatu lot bahan, lengkap dengan informasi
lain yang diperlukan untuk penelusuran
3. LOB (Line of Business) : departemen yang melakukan aktivitas penjualan barang,
29
Lampiran
An.I.3
Revisi :
29
Lampiran
An.I.3
Revisi :
29
Lampiran
An.I.3
Revisi :
29
Lampiran
An.I.3
Revisi :
29
Lampiran
An.I.4
Revisi :
No Proses :
REVISI/AMANDEMEN
29
Lampiran
An.I.4
Revisi :
LEMBAR PENGESAHAN
PREPARED BY CHECKED BY
29
Lampiran
An.I.4
Revisi :
2. Tujuan Proses : Menyusun tindakan perbaikan dan pencegahan (CAPA-Corrective Action Preventive Action)
untuk memperbaiki ketidaksesuaian yang telah terjadi dan menghindari ketidaksesuaian yang
sama terulang kembali.
3. Ruang Lingkup : Menerima laporan ketidaksesuaian, keluhan, temuan audit, penarikan produk, menyiapkan
CAPA dan menindaklanjuti CAPA yang sudah dibuat.
4. Daftar Istilah :
1. APJ: Apoteker Penanggung Jawab
2. QA INP : Quality Assurance Inspector
29
Lampiran
An.I.4
Revisi :
29
Lampiran
An.I.4
Revisi :
29
Lampiran
An.I.4
Revisi :
30
Lampiran
An.I.4
Revisi :
30
Lampiran
An.I.4
Revisi :
30
ANEKS II
PENDAHULUAN
30
PERSONIL DAN PELATIHAN
3. Cukup jelas
4. Bahan yang kuat adalah bahan yang bersifat permanen misal dinding
tembok, lantai terbuat dari semen/keramik/epoksi/plat logam.
5. Cukup jelas
6. Cukup jelas
30
8. Penerimaan dan pengepakan produk rantai dingin harus dilakukan di
area yang dilengkapi pendingin udara pada suhu di bawah 25 °C.
10. Area penyimpanan produk rantai dingin hanya dapat diakses oleh
petugas yang berwenang.
Fasilitas
Sistem Auto defrost adalah sistem yang dimiliki oleh cold room atau
freezer room untuk mencegah/mengurangi terjadinya penumpukan
bunga es.
30
Pemantauan suhu dicatat secara berkala, minimal 3 kali sehari
(pagi, siang, sore)
30
dapat dilakukan secara internal bila personil memiliki sertifikat
pelatihan.
OPERASIONAL
Penerimaan Produk Rantai Dingin
Penyimpanan
20. Penyimpanan produk rantai dingin diberi jarak agar sirkulasi udara
merata di setiap sisi sehingga suhu yang dipersyaratkan dapat
dipertahankan, mencegah kelembaban yang berlebihan sehingga tidak
terjadi kerusakan kemasan, dan mempermudah pengambilan produk
rantai dingin.
30
21. Antara chiller/freezer dengan dinding bangunan diberi jarak yang
cukup agar panas yang ditimbulkan akibat kerja mesin dapat tersebar
dengan cepat.
Pengiriman
PEMELIHARAAN
30
Pemeliharaan chiller/cold room/freezer
31. Pengecekan yang lebih menyeluruh terhadap kinerja chiller, cold room,
frezeer sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali oleh teknisi yang
kompeten.
30
Lampiran Aneks.II
Contoh POB Penanganan Produk Rantai Dingin (gambar sketsa)
31
CHILLER / LEMARI ES BUKA SAMPING
31
ANEKS III
NARKOTIKA DAN
PSIKOTROPIKA
PRINSIP
Cukup Jelas
UMUM
Cukup Jelas
PERSONALIA
Penanggung Jawab
1. Penanggung jawab yang dimaksud adalah penanggung jawab fasilitas
distribusi.
31
6. Ketentuan gudang atau lemari penyimpanan sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan terkait penyimpanan psikotropika
OPERASIONAL
Kualifikasi Pemasok
7. Cukup Jelas
8. Cukup Jelas
Kualifikasi Pelanggan
9. Cukup Jelas
Pengadaan
11. Perencanaan kebutuhan tahunan dimaksud terutama untuk
pengadaan yang dilakukan oleh fasilitas distribusi yang melakukan
importasi.
13.
a) Selain bentuk faksimili dan fotokopi, surat pesanan tidak
dibenarkan menggunakan scan dokumen yang di print atau di
email.
b) Apoteker penanggung jawab harus memiliki SIKA
c) Cukup Jelas
d) Cukup Jelas
e) Cukup Jelas
f) Penulisan nomor urut dan tanggal dapat tercetak
g) Cukup Jelas
31
Penerimaan
14. Cukup Jelas
Penyimpanan
18. Cukup Jelas
Pemusnahan
20. Bila tempat pelaksanaan pemusnahan berbeda provinsi dengan lokasi
fasilitas distribusi, maka saksi adalah petugas Dinas Kesehatan
Provinsi dan atau petugas Balai POM tempat pelaksanaan
pemusnahan, dan sebelum pelaksanaan pemusnahan harus
dikirimkan surat pemberitahuan rencana pelaksanaan pemusnahan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan atau Balai POM tempat fasilitas
distribusi berada.
Penyaluran
23. Cukup Jelas
31
24.
a. Cukup Jelas
i). Cukup Jelas
ii). Selain bentuk faksimili dan fotokopi, surat pesanan tidak
dibenarkan menggunakan scan dokumen yang diprint atau
diemail
iii). Pemeriksaan kebenaran termasuk terhadap tanggal surat
pesanan.
iv). Cukup Jelas
b. Penilaian kewajaran jumlah dan frekuensi pesanan antara lain
berdasarkan lokasi pemesan berada di sekitar fasilitas kesehatan
atau praktek dokter perorangan
c. Lihat lampiran An.III.1 Contoh Format Surat Penolakan
d. Cukup Jelas
31
Pendelegasian dapat dibuktikan dengan dokumen pendelegasian
Lihat lampiran An.III.2 Contoh surat pendelegasian.
d) Cukup Jelas
e) Lihat lampiran An.III.3 contoh Format berita acara kerusakan dalam
pengiriman narkotika dan/atau psikotropika.
f) Lihat lampiran An.III.4 Contoh Laporan kehilangan narkotika
dan/atau psikotropika.
Laporan kehilangan narkotika dan/atau psikotropika kepada Badan
POM melampirkan:
Berita Acara kehilangan narkotika dan/atau psikotropika
Hasil investigasi internal yang dilakukan fasilitas distribusi
Bukti Lapor Kepolisian berupa Form B
DOKUMENTASI
31. Pencatatan mutasi dapat dilakukan dalam bentuk kartu stok manual
maupun elektronik
31
32. Cukup Jelas
31
Lampiran An. III.1
Contoh Format Surat Penolakan Pesanan
Nama Distributor :
Alamat Distributor :
No. Izin Distributor :
No. Telepon :
Kepada Yth.
…………………………………………
…………………………………….
1.
2.
3.
4.
…………200…
Penanggung Jawab
Cap
Nama Terang
No. SIKA
31
Lampiran An. III.2
Contoh Format Surat pendelegasian Tugas
Menyatakan dalam hal saya tidak dapat menjalankan tugas sebagai Apoteker
Penanggung Jawab dalam menerima pengadaan Narkotika dan Psikotropika, maka
demi kelancaran penerimaan pengadaan obat di ............., saya mendelegasikan
pelaksanaan tugas penerimaan dan pengadaan obat kepada :
Nama :
Jabatan : Apoteker Pendamping/Tenaga Teknis Kefarmasian
No. SIPA/SIKA/SIPTTK :
31
Lampiran An. III.3
Contoh Laporan Berita Acara Kerusakan Dalam Pengiriman Narkotika
dan Psikotropika
Kepada Yth.
Direktur Pengawasan Napza
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat
Dengan Hormat
Bersama ini kami melaporkan bahwa kami telah kehilangan Narkotika/
Psikotropika/Prekursor Farmasi/Obat mengandung prekursor farmasi *) sebagai
berikut :
32
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami
Apoteker Penanggung Jawab
Produksi/PBF *)
Nama Lengkap
No SIKA
Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota………..(setempat)
3. Kepala Balai Besar/Balai POM di…………..(setempat)
Catatan :
* Coret yang tidak perlu
32
Lampiran An.
Contoh Formulir Laporan Selisih Stok dengan Fisik saat Kartu Stock
Opname
Kepada Yth.
Direktur Pengawasan NAPZA
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Bersama ini kami melaporkan bahwa kami telah melakukan investigasi terhadap
adanya selisih stok antara fisik dengan kartu stok sebagai berikut:
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami
Apoteker Penanggung jawab PBF
Nama Lengkap
No. SIKA
Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
3. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota………..(setempat)
4. Kepala Balai Besar/Balai POM di…………..(setempat)
Catatan :
* Coret yang tidak perlu
**) bila dipandang perlu dapat menjadi lampiran
32
Lampiran An.
Contoh Laporan Produk Kembalian yang akan Dimusnahkan
Kepada Yth.
Kepala Balai Besar/ Balai POM di....../ Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi................(*)
Alamat
Dengan hormat
Sehubungan telah diterimanya sejumlah produk kembalian
Narkotika/Psikotropika *) sebagaimana terlampir, kami bermaksud akan
melakukan pemusnahan produk tersebut, yang pelaksanaannya direncanakan
pada :
Hari/ tanggal :
Jam :
Tempat :
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Ibu/ Bapak diucapkan terima kasih.
Hormat Kami
Apoteker Penanggung Jawab PBF
Nama Lengakap
No. SIKA
Tembusan :
1. Direktur Pengawasan NAPZA Badan POM
2. Direktur pengawasan Distribusi PT dan PKRT Badan POM
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota.........(setempat)
4. Kepala Balai Besar/Balai POM di.......... (setempat)
Catatan:
Coret yang tidak perlu
32
Lampiran dari Laporan produk Kembalian yang akan dimusnahkan:
Daftar Produk Kembalian yang akan dimusnahkan
Nama Nama & No & Jumlah No. Kadaluarsa Alasan
Produk Alamat tanggal Produk Bets pemusnahan
Asal Faktur Kembalian
Produk Penjualan
32