Mampu Memahami Khittah NU: Makalah
Mampu Memahami Khittah NU: Makalah
Mampu Memahami Khittah NU: Makalah
Dosen Pengampu:
Kelompok 2 :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah “Mampu Memahami Khittah NU” dapat diselesaikan. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas Aswaja. Penulis berharap makalah tentang Mampu
Memahami Khittah NU ini dapat menambah pengetahuan Penulis menyadari makalah
bertema Mampu Memahami Khittah NU ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
Haryono Abu Syam, Pendidikan Nahdatul Ulama (Surabaya: Cahaya Ilmu, 1981).
1
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KHITTAH NU
Kata khittah berasal dari kata khaththa, yang bermakna menulis dan
merencanakan. Kata khithah kemudian bermakna garis dan thariqoh (jalan).
Khittah NU adalah landasan berfikir bersikap dan bertindak warga NU yang
harus dicerminkan dalam tingkah laku perorangan maupun organisasi serta dalam
setiap proses pengambilan keputusan. Landasan tersebut adalah faham islam
ahlussunnah waljama’ah yang diterapkan menurut kondisi masyarakat Indonesia,
meliputi dasar-dasar amal keagamaan maupun masyarakat. Khittah NU juga didasari
intisari perjalanan sejahtera khidmatnya dari masa ke masa, kata khittah ini sangat
dikenal kalangan masyarakat nahdliyin, terutama sejak tahun 1984.2
Landasan tersebut adalah faham Islam Ahlussunnah wal jama’ah yang
diterapkan menurut kondisi kemasyarakatan Indonesia, meliputi dasar-dasar amal
keagamaan maupun kemasyarakatan.3
2
Pustaka Ma’arif Nu, Islam Ahlussunnah Wal Jamaah Di Indonesia (Jakarta, 2007).
3
Ma’ruf Amin (Rais ’aam PBNU), Khazanah Aswaja (Surabaya: Aswaja Nu Center PWNU Jawa
Timur, 2016).
4
PBNU), Khazanah Aswaja.
3
4. Nahdatul Ulama mengikuti pendirian bahwa islam adalah agama yang fitri,
yang bersifat menyempurnakan segala kebaikan yang sydah dimiliki manusia.
Faham keagamaan yang dianut oleh Nahdatul Ulama bersifat menyempurnakan
nilai-nilai yang baik sudah ada dan menjadi milik serata ciri-ciri suatu kelompok
manusia seperti suku maupun bangsa dan tidak bertujuan menghapus nilai-nilai
tersebut.
C. Sikap Kemasyarakatan NU
5
Nur Khalid Ridwan, Khittah NU (Yogyakarta: Diva Press, 2020).
4
D. Perilaku Keagamaan dan Sikap
6
Ma’ruf Amin (Rais ’aam PBNU), Khazanah Aswaja (Surabaya: Aswaja Nu Center PWNU Jawa
Timur, 2016), 450.
5
musyawarah NU dengan mengikuti para ulama kultural (kiai) yang ditingkat PBNU
dikenal dengan Munas Alim Ulama.7
7
Aida Nahar dkk, Pengendalian Manajemen Berbasis Ahlussunnah Wal Jama’ah (Jepara: Unisnu
Press, 2021).
8
Nur Khalid Ridwan, Khittah Nu (Yogyakarta: Diva Press, 2020) hal. 275-276.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Aida Nahar, Dkk. Pengendalian Manajemen Berbasis Ahlussunnah Wal Jama’ah. Jepara:
Unisnu Press, 2021.
Nu, Pustaka Ma’arif. Islam Ahlussunnah Wal Jamaah Di Indonesia. Jakarta, 2007.
PBNU), Ma’ruf Amin (Rais ’aam. Khazanah Aswaja. Surabaya: Aswaja Nu Center PWNU
Jawa Timur, 2016.
Syam, Haryono Abu. Pendidikan Nahdatul Ulama. Surabaya: Cahaya Ilmu, 1981.