Laprak Naungan PDF
Laprak Naungan PDF
Laprak Naungan PDF
FISIOLOGI TANAMAN
PRNGARUH NAUNGAN TERHADAP TANAMAN
JAGUNG DAN KEDELAI
OLEH :
OPIA TRIANSARI
BINTANG FAHREZI
RISKI PRATAMA JAYA
YUDHA DWI PRAMUDITA
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktik
Pada setiap tahap dalam kehidupan suatu tumbuhan, sensitivitas terhadap lingkungan
dan koordinasi respond sangat jelas terlihat. Tumbuhan dapat mengindera gravitasi dan
arah cahaya dan menanggapi stimulus-stimulus ini dengan cara yang terkihat sangat
wajar. Seleksi alam lebih menyukai mekanisme respond tumbuhan yang meningkatkan
keberhasilan reproduktif seiring dengan perlakuan, namun ini mengimplikasikan tidak
adanya perencanaan yang disengaja terhadap tenaman.
Reaksi beberapa jenis tanaman berbeda satu sama lain terhadap lingkungan. Salah
satunya adalah tanaman jenis Leguminase (kacang-kacangan). Tanaman kacang-
kavangan merupakan salah satu tanaman yang hasilnya termasuk kedalam tanaman
pangann, salah satu contohnya ialah tanaman kacang kedelai (Glicine Max).
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa naungan
yang berbeda terhadap pertumbuhan kedelai dan jagung.
II
TINJAUAN PUSTAKA
Cahaya merupakan salah satu faktor pembatas fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
perubahan zat-zat organic CO2 dan H2O menjadi zat organic berupa karbohidrat dengan
bantuan cahaya matahari dan berlangsung di klorofil. Pada proses ini terjadi :
(a) Perubahan energi, yaitu dari energi cahaya (matahari) menjadi energi kimia, dan
(b) Perubahan bahan organic menjadi bahan organic (berupa karbohidrat).
Cahaya adalah faktor yang sangat penting dalam fotosintesis. Apabila faktor-faktor lain
dalam keadaan optimum, sampai batas tertentu kenaikan intensitas cahaya akan
meningkatkan laju fotosintesis. Energi sinar yang digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan
fotosintesis hanya sebagian kecil saja (0,52%) dari jumlah energi sinar yang tersedia. Energi
yang diberikan oleh sinar bergantung pada kualitas (berapa Panjang gelombang), intensitas
(banyaknya sinar per 1 cm2/detik) dan waktu (sebentar atau lama).
Laju pertumbuhan tanaman akan sangat ditentukan oleh banyak sedikitnya fototsintesis
efektif (laju fotosintesis) bersih dan keberadaan serta aktivitas zat pengatur tumbuh yang ada
pada tanaman terebut. Tanaman pada cahaya penuh (tidak ternaungi) bagian batang lebih
“keras” dari pada tanaman yang ternaungi pada spesies yang sama. Selain itu tanaman yang
ternaugi menunjukkan buku-buku yang lebih Panjang. Keadaan tersebut disebabkan karena
interaksi banyak faktor yang bekerja bersama-sama.
Zat pengatur tumbuh yang terdapat pada tanaman (auksin, sitokinin dan gibrelin) bekerja
berinteraki dalam mengatur pertumbuhan tanaman. Auksin yang terutama dibentuk pada titik
tumbuh dapat berfungsi mengembangkan sel-sel yang berada dibelakang meristem. Sel-sek
tersebut menjadi Panjang dan banyak berisi air. Auksin mempengaruhi perkembangan
dinding sel, sehingga tekanan dinding sel berkurang, dengan demikian protoplasma
berkesempatan mengaborpso air dari sel-sel yang berada dibawahnya, sehingga sel-sel
menjadi Panjang dengan vakuola yang besar.
Pertumbuhan tanaman bersifat ftotropisme, yaitu ujung batang tumbuh menuju cahaya, jika
penyinaran ujung batang “bengkok” kearah datangnya cahaya. Hal tersebut dihubungkan
dengan aktivitas auksin. Sinar dapat merusak auksin dan dapat mempengaruhi/ menjauhkan
auksin ke jurusan yang menjauhi sinar.
III
METODE PRAKTIK
4.1 Hasil Pengamatan Pengaruh Naungan Terhadap Tanaman Kedelai dan Jagung
Berdasarkan praktikum pengamatan pengaruh naungan terhadap pertumbuhan
tanaman, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Tinggi Tanaman
Jagung
80
Tinggi Tanaman (cm)
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5
Minggu Ke-
Tanpa Naungan Naungan GreenHouse Naungan Jaring
Naungan Kopi Naungan Sawit
Kedelai
70
Tinggi Tanaman (cm)
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4
Minggu Ke-
Jagung
12
Jumlah Daun 10
8
6
4
2
0
1 2 3 4
Minggu Ke-
Tanpa Naungan Naungan GreenHouse Naungan Jaring
Naungan Kopi Naungan Sawit
Kedelai
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4
1. Tinggi Tanaman
Berdasarkan pada hasil pengamatan tinggi tanaman jagyung dan kedelai yang
didapat menunjukan bahwa perlakuan yang berbeda pada faktor intensitas cahaya
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dimana rata-rata tinggi tanaman jagung dan
kedelai pada intensitas cahaya yang tinggi memiliki reratan yang lebih tinggi
dibandingkan reratan pada intensitas cahaya yang rendah.
Diketahui bahwa tinggi tanaman pada perlakuan tanpa naungan lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan tanpa naunngan. Jumlah percabangan daun pada
perlakuan tanpa naungan juga lebih banyak jika dibandingkan dengan tanaman yang
diberi perlakuan naungan. Tinggi tanaman pada naungan paling tinggi karena
pemberian naungan dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman. Pemberian
naungan dapat menghambat masuknya cahaya yang akan digunakan untuk tanaman.
Hal ini sesuai dengan peendapat Afandi et al,. (2013) yang menyatakan bahwa
tanaman denagan kondisi ternaungi menyebabkan intensitas cahaya yang diterima
tanaman sedikit sehingg terjadi peningkatan aktifitas auksin dan akbibatnya sel-sel
tumbuh memanjang. Proses pemanjangan sel yang lebih cepat karena terhambatnya
cahaya yang msuk disebut dengan etiolasi. Etiolasi juga akan menyebabkan
perbedaan diameter batang pada tanaman yang diberi perlakuan naungan dan tanpa
naungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sucipto (2009) yang menyatakan bahwa
etiolasi akan menyebabkan batang tanaman mengecil dan berimbas pada mengecilnya
diameter batang.
2. Jumlah Daun