Dokumen ini membahas persiapan alat dan obat untuk tindakan trombolisis intravena pada pasien stroke iskemik akut. Terdapat indikasi dan kontraindikasi tindakan serta prosedur yang meliputi persiapan rTPA, pemantauan tekanan darah, dan pengawasan neurologi pasca tindakan. Golden hour untuk pemberian rTPA adalah 60 menit sejak kedatangan pasien.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan5 halaman
Dokumen ini membahas persiapan alat dan obat untuk tindakan trombolisis intravena pada pasien stroke iskemik akut. Terdapat indikasi dan kontraindikasi tindakan serta prosedur yang meliputi persiapan rTPA, pemantauan tekanan darah, dan pengawasan neurologi pasca tindakan. Golden hour untuk pemberian rTPA adalah 60 menit sejak kedatangan pasien.
Dokumen ini membahas persiapan alat dan obat untuk tindakan trombolisis intravena pada pasien stroke iskemik akut. Terdapat indikasi dan kontraindikasi tindakan serta prosedur yang meliputi persiapan rTPA, pemantauan tekanan darah, dan pengawasan neurologi pasca tindakan. Golden hour untuk pemberian rTPA adalah 60 menit sejak kedatangan pasien.
Dokumen ini membahas persiapan alat dan obat untuk tindakan trombolisis intravena pada pasien stroke iskemik akut. Terdapat indikasi dan kontraindikasi tindakan serta prosedur yang meliputi persiapan rTPA, pemantauan tekanan darah, dan pengawasan neurologi pasca tindakan. Golden hour untuk pemberian rTPA adalah 60 menit sejak kedatangan pasien.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 5
PERSIAPAN ALAT DAN OBAT TINDAKAN
TROMBOLISIS INTRAVENA (ICD 9 PCS : 99.10)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR SPO/ 08 /CL/ - 1/5 Jl. Letjen MAppaoudang No. 63 V/2020 Makassar DASAR HUKUM Tanggal Terbit 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Disahkan, Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara KARUMKIT BHAYANGKARA MAKASSAR Republik Indonesia. 2. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 Agustus 2020 Tahun 2009 tentang rumah sakit 3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang dr. FARID AMANSYAH Sp.PD Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara KOMBES POL NRP 70012136 Republik Indonesia Suatu prosedur terapi dengan menggunakan rTPA yang diberikan secara intra vena pada pembuluh darah PENGERTIAN yang bertujuan untuk melisiskan sumbatan pada pembuluh darah pada pasien strok iskemik akut. Sebagai acuan perawat untuk mempersiapkan alat dan TUJUAN obat yang dibutuhkan dalam tindakan trombolisis intravena. SK Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar KEBIJAKAN Nomor: KEP/73/VI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Radiologi dan Diagnostik Imaging. 1. Usia ≥ 18 tahun 2. Diagnosis klinis stroke dengan defisit neurologis yang jelas 3. Awitan dpat ditentukan secara jelas (<3 jam, AHA guideline 2007 atau <4,5 jam, ESO 2009) INDIKASI 4. Tidak ada bukti perdarahan intracranial dari CT scan 5. Pasien atau keluarga mengerti dan menerima keuntungan dan risiko yang mungkin timbul dan harus ada persetujuan secara tertulis dari penderita atau keluarga untuk dilakukan terapi rTPA KONTRA INDIKASI 1. Usia > 80 tahun 2. Defisit neurologi yang ringan dan cepat membaik atau perburukan defisit neurologi yang berat 3. Gambaran perdarahan intracranial pada CT scan 4. Riwayat trauma kepala atau stroke dalam 3 bulan PERSIAPAN ALAT DAN OBAT TINDAKAN TROMBOLISIS INTRAVENA (ICD 9 PCS : 99.10)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR SPO/ 08 /CL/ - 2/5 Jl. Letjen MAppaoudang No. 63 V/2020 Makassar terakhir 5. Infark multilobar (gambaran hipodens > 1/3 hemisfer serebri) 6. Kejang pada saat onset stroke 7. Kejang dengan gejala sisa kelainan neurologi post iktal 8. Perdarahan aktif atau trauma akut (fraktur) pada pemeriksaan fisis 9. Riwayat pembedahan mayor atau trauma berat dalam 2 minggu sebelumnya 10. Riwayat perdarahan gastrointestinal atau traktus urinarius dalam 3 minggu sebelumnya 11. Tekanan darah sistolik > 185 mmHg, diastolik > 110 mmHg 12. Glukosa darah < 50 mg/dL atau > 400 mg/dL 13. Gejala perdarahan subarachnoid 14. Pungsi arteri pada tempat yang tidak dapat dikompresi atau pungsi lumbal dalam 1 minggu sebelumnya 15. Jumlah platelet < 100.000/mm3 16. Mendapat terapi heparin dalam 48 jam yang berhubungan dengan peningkatan aPTT 17. Gambaran klinis adanya perikarditis pasca infark miokard 18. Infark miokard dalam 3 bulan sebelumnya 19. Wanita hamil 20. Tidak sedang mengkonsumsi antikoagulan oral atau bila sedang dalam terapi antikoagulan hendaklah INR ≤ 1,7 PROSEDUR Rekomendaasi NIH tentang Response Time pasien yang akan diberikan rTPA di Unit Gawat Darurat. Golden Hour untuk Rencana Pemberian rTPA (≤ 60 menit) : 1. Pasien tiba di IGD dengan diagnosis stroke 2. Evaluasi dan pemeriksaan pasien oleh triage (termasuk anamnesis, permintaan laboratorium PERSIAPAN ALAT DAN OBAT TINDAKAN TROMBOLISIS INTRAVENA (ICD 9 PCS : 99.10)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR SPO/ 08 /CL/ - 3/5 Jl. Letjen MAppaoudang No. 63 V/2020 Makassar dan menilai NIHSS) waktu ≤ 10 menit 3. Didiskusikan oleh Tim Stroke (termasuk keputusan dilakukan pemberian rTPA) waktu ≤ 15 menit 4. Dilakukan pemeriksaan CT scan kepala, waktu ≤ 25 menit 5. Hasil pemeriksaan CT scan kepala dan laboratorium, waktu ≤ 45 menit 6. Pemberian rTPA (bila pasien memenuhi criteria inklusi), waktu ≤ 60 menit Penatalaksanaan Hipertensi pada Stroke Iskemik Akut yang akan diberikan rTPA : Tekanan darah sistolik > 185 mmHg atau diastolik > 110 mmHg : 1. Labetalol 10 – 20 mg IV selama 1 – 2 menit, dapat diulangi 1X; atau 2. Nitropaste 1 – 2 inchi; atau 3. Infuse nikardipin 5 mg/jam, titrasi dinaikkan 2,5 mg/jam dengan interval 5 – 15 menit, saat tekanan darah yang diinginkan tercapai, turunkan menjadi 3 mg/jam 1. Bila tekanan darah tidak turun dan tetap > 185/110 mmhg, jangan berikan rTPA intravena PROSEDUR TINDAKAN 1. Infus rTPA 0,9 mg/kg BB (maksimum 90 mg) dalam 60 menit dengan 10% dosis diberikan sebagai bolus dalam 1 menit. 2. Masukkan pasien ke ICU atau unit stroke untuk pemantauan. 3. Lakukan pemeriksaan neurologi setiap 15 menit selama pemberian infus dan setiap 30 menit setelahnya selama 6 jam berikutnya, kemudian tiap jam hingga 24 jam setelah terapi 4. Bila terdapat nyeri kepala hebat, hipertensi akut, mual atau muntah, hentikan infuse (bila rTPA sedang dimasukkan) dan lakukan CT scan segera 5. 6. Manajemen tekanan darah selama dan setelah PERSIAPAN ALAT DAN OBAT TINDAKAN TROMBOLISIS INTRAVENA (ICD 9 PCS : 99.10)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR SPO/ 08 /CL/ - 4/5 Jl. Letjen MAppaoudang No. 63 V/2020 Makassar penggunaan rTPA : 7. Monitor tekanan darah tiap 15 menit selama terapi dan selama 2 jam berikutnya, kemudian tiap 30 menit selama 6 jam, kemudian setiap jam selama 16 jam 8. Tekanan darah sistolik 180 – 230 mmHg atau diatolik 105 – 120 mmHg 9. Labetalol 10 mg IV selama 1 – 2 menit, dapat diulang setiap 10 – 20 menit, dosis maksimum 300 mg; atau 10. Labetalol 10 mg IV dilanjutkan infuse 2 – 8 mg/menit 11. Tekanan darah sistolik > 230 mmHg atau diatolik 121 – 140 mmHg 12. Labetalol 10 mg IV selama 1 – 2 menit, dapat diulang setiap 10 – 20 menit, dosis maksimum 300 mg; atau 13. Labetalol 10 mg IV dilanjutkan infuse 2 – 8 mg/menit; atau Infus nikardipin, 5mg/jam, dititrasi hingga efek yang diinginkan tercapai, 2,5 mg/jam tiap 5 menit, maksimum 15 mg/jam 14. Bila tekanan darah tidak terkontrol, pertimbangkan natrium nitroprusid 15. Catatan: labetalol, nitropaste, dan ntrofusit belum tersedia di Indonesia. PASCA PROSEDUR 1. Ukur tekanan darah setiap 15 menit selama 2 jam TINDAKAN pertama dan setiap 30 menit selama 6 jam berikutnya, dan kemudian setiap jam hingga 24 jam setelah terapi 2. Naikkan frekuensi pengukuran tekanan darah bila tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg atau bila diastolik ≥ 105 mmHg; berikan medikasi antihipertensi untuk mempertahankan tekanan darah pada level ini atau level dibawahnya (lihat protokol penatalaksanaan hipertensi pada stroke iskemik akut) 3. Tunda pemasangan pipa nasogastrik, kateter urin, PERSIAPAN ALAT DAN OBAT TINDAKAN TROMBOLISIS INTRAVENA (ICD 9 PCS : 99.10)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR SPO/ 08 /CL/ - 5/5 Jl. Letjen MAppaoudang No. 63 V/2020 Makassar atau kateter tekanan intraarterial 4. Lakukan CT scan untuk follow up dalam 24 jam sebelum pemberian antikoagulan atau antiplatelet.
INDIKATOR MEDIS Pasien pulang tanpa defisit neurologi baru akibat tindakan.
1. Guideline Stroke Perdossi 2011
2. Jauch et al. Guidelines for the Early Management of Patients with Acute Ischemic Stroke a Guideline for Healthcare Professionals from the American Heart Association/American Stroke Association the American Academy of Neurology affirms the value of this guideline as an educational tool for neurologists. Endorsed by the American Association of Neurological Surgeons and Congress of Neurological Surgeons. KEPUSTAKAAN Stroke. 2013;44:870-947 3. Saver JL. Number Needed to Treat to benefit and to harm for intravenous Tissue Plasminogen Activator Therapy in the 3 to 4,5 hours window: Joint Outcome Table Analysis of the ECASS # Trial. Stroke 2009; 40;2433-2437. 4. Zoppo G, et al. Expansion of the Time window for Treatment of Acute Ischemic Stroke with Intravenous Tissue Plasminogen Activator: A Science Advisory from The American Heart Association/ American Stroke Association. Stroke 2009;40;2945-2948.
UNIT YANG TERKAIT 1. Unit kateterisasi Cerebral DSA