0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan15 halaman

Kewarganegaraan 3 Completed

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 15

MAKALAH

“Wawasan Nusantara dan Integrasi Masyarakat”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Siti Surbaningsih M.Pd.

Oleh:

Desi Putrisa ( 220601100 )


Mutiara Dewi ( 220601082 )
Suhaila Rahmani Soleha ( 220601097 )
Muhammad Lalank Mustaqim ( 220601098 )
Wahidatul Ihsani ( 220601078 )
Muhammad Mathorif ( 220601084 )
Saldi Irawan ( 220601104 )
Muhammad Kalamsyah ( 220601091 )
Sopiatun Rahmi ( 220601101 )

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa selalu
melimpahkan Rahmat-Nya, Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul HUBUNGAN SAINS DAN PERADABAN ini dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan alam Muhammad saw yang
telah membawa kita dari kegelapan hingga pada saat ini, yang telah membawa kita dari
zaman kejahilan hingga zaman saat ini, kita mengenali ilmu ISLAM SAINS DAN
PERADABAN, sehingga kami dapat memahami dan menguraikan makalah kami ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah kami ini, untuk memenuhi kewajiban kami
sebagai mahasiswa yaitu memenuhi tugas pada mata kuliah ISLAM SAINS DAN
PERADABAN. Selain dari itu, makalah ini kami susun juga untuk menambah wawasan
kita PERADABAN dalam mengetahui dan memahami tentang ISLAM SAINS DAN
PERADABAN. Kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen kita, Bapak Maliki M.
Ag yang telah mengampu kita dalam mata kuliah ini. Dengan tugas ini kami dapat
menambah wawasan tentang ISLAM SAINS DAN PERADABAN.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
sangat membutuhkan saran dan kritikan dari bapak dosen dan teman-teman atas makalah
yang telah kami susun ini demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 12 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

Definisi Wawasan nusantara

Dan integrasi Masyarakat

Unsur-Unsur Wawasan Nusantara

Dan Integrasi Masyarakat

Tujuan, Fungsi Wawasan Nusantara

Dan Integrasi Masyarakat

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Wawasan Nusantara dan Integrasi Masyarakat?
2. Apa saja Unsur-Unsur Wawasan Nusantara dan Integrasi Masyarakat?
3. Apa saja Fungsi, Tujuan Wawasan Nusantara dan Integrasi Masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Wawasan Nusantara dan Integrasi Masyarakat
2. Untuk mengetahui Unsu-Unsur Wawasan Nusantara dan Integrasi Masyarakat
3. Untuk mengetahui Fungsi,Tujuan Wawasan Nusantara dan Integrasi Masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Istilah Wawasan Nusantara berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘wawas’ yang berarti
pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. Sedangkan Nusantara berasal dari kata
‘nusa’ dan ‘antara’ yang merujuk pada arti pulau yang berada di antara perairan yaitu
(samudra) yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia serta benua Asia dan
Australia. Dengan demikian, Wawasan Nusantara diartikan sebagai tinjauan, cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan
dalam segala aspek kehidupan yang beragam.1 Wawasan nusantara dapat diartikan
sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan
ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi
bangsa yang merdeka, berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.2
Pengertian wawasan nusantara menurut para ahli:
1
Willius, Pendidikan Kewarganegaraan, (Widina Bhakti Persada Bandung, Bandung 2013), hal. 70
2
Sunarso, buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan, (UNY Press, Yogyakarta), hal. 291-292
1. Menurut Prof. Dr. Wan Usman
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.
2. Menurut Kel. Kerja LEMHANAS 1999
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai suatu tujuan.
3. Menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1) Wadah (Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.
2) Isi (Content) Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi
menyangkut dua hal, yaitu:
 Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan
 Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional
3) Tata Laku (Conduct) Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara
yang terdiri dari:
 Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas
yang baik dari bangsa Indonesia
 Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku
dari bangsa Indonesia
3. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
a. Kedudukan
1) Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional
2) Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut:
 Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar Negara
berkedudukan sebagai landasan idiil
 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi Negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional
 Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagaai
landasan visional
 Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai
kebijaksanaan nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional
b. Fungsi
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di tingkat pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
c. Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan
nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau
daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan
individu, kelompok, suku bangsa atau daerah.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara:
1) Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepualaun
Kata „archipelago‟ dan „archipelagic‟ berasal dari kata Italia
„archipelagos‟. Aksara katanya „archi‟ berarti terpenting, terutama, dan
kata „pelagos‟ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi archipelago dapat
diartikan sebagai lautan terpenting. Istilah archipelago adalah wilayah
lautan dengan pulau-pulau di dalamnya. Arti ini kemudian menjadi pulau-
pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan
bahasa barat, sehingga archiopelago selalu diartikan kepulauan atau
kumpulan pulau-pulau. Kata archiopelago pertama kali dipakai oleh John
Crawford dalam bukunya The History of Indian Archiopelago (1820).
Kata Indian archiopelago diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda Indesce
Rchipel yang semula ditafsirkan sebagai wilayah kepulauan Andaman
sampai Marshanai.
b. Kepulauan Indonesia Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasi
Belanda dinamakan Netherlandsch Oost Indische Archipelago. Itulah
wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara republic
Indonesia. Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J. R. Logan
dalam Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850). Sir W. E.
Maxwell, seorang ahli hukum juga memakainya dalam kegemarannya
mempelajari rumpun melayu. Pada tahun 1882 dia menerbitkan buku
penuntun untuk bahasa itu dengan kaya pembukaan yang memakai istilah
„Indonesia‟ semakin terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang etnolog
yang menegaskan arti kepulauan ini dalam bukunya Indonesia order die
inseln des malaysichen archipels (1884-1889).
Setelah cukup lama istilah itu dipakai hanya sebagai nama
keilmuan, pada awal abad ke-20 perhimpunan para mahasiswa Indonesia
di Belanda menyebutkan dirinya dengan “perhimpunan Indonesia” dan
membiasakan pemakaian kata „Indonesia‟. Berikutnya pada peristwa
Sumpah Pemuda tahun 1928, kata Indonesia dipakai sebaga sebutan bagi
bangsa, tanah air dan bahasa sekaligus menggantikan sebutan
Nederlandsch Oost Indie. Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI
pada tahun 1945, Indonesia menjadi nama resmi Negara dan bangsa
Indonesia sampai sekarang.
c. Konsepsi Tentang Wilayah Lautan Dalam perkembangan hukum lain
internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai pemilikan dan
penggunaan wilayah laut sebagai berikut:
 Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang
memilikinya
 Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik
masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-
masing Negara
 Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas
untuk semua bangsa
 Mare Clausum (The Right and Dominion of The Sea) menyatakan
bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh
suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-
kira sejauh 3 mil)
 Archipelagic State Pinciples (asas Negara kepulauan 0 yang
menjadikan dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut)
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti kepulauan Indonesia yang terletak di antara
benua Asia dan benua Australia dan diantara samudera pasifik dan
samudra atlantik, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupun kecil.
Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan
Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut:
Utara: ± 60 08‟ LU
Selatan: ± 110 15‟ LS
Barat: ± 940 45‟ BT
Timur: ± 1410 05‟ BT
Jarak utara-selatan sekitar 1.888 kilometer, sedangkan jarak barat-
timur sekitar 5.110 kilometer. Bila diproyeksikan pada peta benua Eropa,
maka jarak barattimur tersebut sama dengan jarak antara London (inggris)
dan Ankara (Turki). Bila diproyeksikan antara peta Amerika Serikat, maka
jarak tersebut sama dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur
Amerika Serikat.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2 yang
terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan 3.166.163 km2 .
Luas wilayah daratan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara Asia
Tenggara merupakan yang terluas.
2) Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
1. Asal istilah Geopolitik Istilah geopolitik semula diartikan oleh
Frederich Ratzel (1884-1904) sebagai ilmu bumi politik (Political
Geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh
sarjana ilmu politik Swedia, Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl
Haushofer (1869-1964) dari Jerman menjadi Geographical Politic dan
disingkat Geopolitik. Ilmu bumi politik (Political Geography)
mempelajari fenomena politik dan aspek geografi, sedangkan
geopolitik mempelajari fenomena politik dan aspek geografi.
2. Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian
geografi politik dengan dasar pandangan bawah Negara adalah mirip
organisme (makhluk hidup). Dia memandang Negara dari sudut
konsep ruang di samping itu Rudolf Kjellen berpendapat bahwa
Negara adalah organisme yang harus memiliki intektual. Negara
merupaaan sistem politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik,
kratopolitik dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham
ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan Negara dan
mengembangkannya.
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang
pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk
hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup, serta
mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan
mati.
3. Pandangan Haushofer
Pemikiran Karl Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik
Nazi Jerman di bawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer di
samping beri paham ekspansionisme, juga mengandung ajaran
rasialisme. Yang mengatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling
unggul yang harus dapat menguasai dunia.
Pokok-pokok pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut:
 Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidup
tidak terlepas dari hukum alam
 Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat
mengejar kekuasaan imperium maritim untuk menguasai
pengawasan di lautan
 Beberapa di negara besar dunia akan timbul dan akan
menguasai Eropa, Afrika dan Asia Barat
 Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang lingkup
bangsa dengan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia
4. Geopolitik Bangsa Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada
nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas dengan
tegas tertuang di dalam pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena
penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri ketuhanan.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga menolak paham
ekspansionisme dan adu kekuatan yan berkembang di Barat. Bangsa
Indonesia juga menolak paham rasialisme, karena semua manusia
mempunyai martabat yang sama dan semua bangsa memiliki hak dan
kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan
kemanusiaan yang universal.
Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak paham
kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan
kebangsaan dengan menolak pandangan chauvisme. Bangsa Indonesia
selalu terbuka untuk menjalin kerjasama antarbangsa yang saling
menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka
mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi.
b. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaannya, yaitu upaya
bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan
keinginan politik. Sebagai contoh pertimbangan geostrategi bentuk Negara
dan bangsa indnesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari
berbagai aspek yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
hankam. Di samping itu, dalam merumuskan strategi perlu pula
memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, SDA, lingkungan
regional maupun internasional.3
1. Contoh Implementasi Wawasan Nusantara
Implementasi Wawasan Nusantara sebagai perwujudan dari kesatuan politik dan
hukum antara lain seperti pada contoh di bawah ini:
1) Membangun jaringan sarana-prasarana sebagai perekat semua pulau dan kepulauan
Indonesia.
2) Menjaga wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau-pulau kosong
melalui peningkatan peran Indonesia di kancah internasional serta memperkuat korps
diplomatik.
3) Mengatur pemilihan Kepala Daerah, Kepala Pemerintahan/Negara, dan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dengan menerbitkan antara lain: UndangUndang Pemilihan
Umum, Undang-Undang Pemilihan Presiden, UndangUndang Pemilihan Kepala
Daerah, Undang-Undang Partai, serta melaksanakan peraturan tersebut berdasarkan
pada prinsip demokratis dan keadilan, yang bersifat bebas dan rahasia.
4) Mengatur produk hukum yang diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten/kota dalam
bentuk peraturan daerah, agar senantiasa dijaga keselarasannya dengan hukum yang
berlaku secara nasional.
5) Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti
hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

3
Irwan Gesmi dan Eliwon Feriyanus, Pendidikan Kewarganegaraan, ( Myria Publisher: Agustus 2018 ), hal. 7-16
6) Menggelorakan semangat kebangsaan, kesatuan dan persatuan seluruh warga negara
khususnya komunitas parta politik dan lembaga pemerintahan untuk memperkuat
komitmen politik mereka.
7) Menumbuhkan sikap toleransi di antara warga negara yang berbeda agama, suku,
dan bahasa daerah, melalui upaya mengembangkan pemahaman tentang hak asasi
manusia, dan menerima serta menghormati keberagaman.
8) Bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan negara lain ikut menciptakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial, yang diabdikan untuk kepentingan nasional.
Implementasi Wawasan Nusantara sebagai perwujudan dari kesatuan sosial dan
budaya antara lain seperti pada contoh di bawah ini:
1) Melakukan pemerataan akses dan kualitas pendidikan di seluruh wilayah nusantara
dengan memprioritaskan daerah tertinggal atau daerah T3 (terdepan, terluar,
terbelakang), melalui berbagai program seperti program wajib belajar, program Kartu
Indonesia Pintar dan sejenisnya.
2) Meningkatkan dan menguatkan sumber daya manusia di bidang kelautan yang
didukung oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Melestarikan kekayaan budaya Indonesia di seluruh wilayah nusantara, agar dapat
dijadikan sebagai objek pariwisata yang mampu memberikan sumber pendapatan
daerah dan pendapatan nasional.
4) Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran laut.
Implementasi Wawasan Nusantara sebagai perwujudan dari kesatuan ekonomi
antara lain seperti pada contoh di bawah ini:
1) Membangun ekonomi daerah melalui otonomi daerah yang dapat menciptakan
upaya dalam keadilan ekonomi.
2) Membangun ekonomi kreatif yang meng-intensifkan informasi dan kreativitas
dengan mengandalkan ide dan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui berbagai
media diantaranya media digital, dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi
yang utama.
3) Membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan
sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.
4) Membangun ekonomi yang melibatkan partisipasi masyarakat seperti yang
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
Implementasi Wawasan Nusantara sebagai perwujudan dari kesatuan pertahanan
dan keamanan antara lain seperti pada contoh di bawah ini:
1) Membangun pertahanan dan keamanan yang memberikan kesempatan kepada setiap
warga negara untuk berperan aktif seperti melakukan kegiatan Internalisasi nilai-nilai
bela negara dan pendidikan pelatihan pembinaan kesadaran bela negara di semua
tataran, baik individu, masyarakat dan pemerintah.
2) Membangun rasa persatuan diantara semua warga negara Indonesia, sehingga
tercipta opini bahwa ancaman di suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi
negara lain, yang harus di hadapi bersama-sama.
3) Menetapkan wilayah NKRI, aset-aset dan hal-hal terkait atau seluruh sumber daya
nasional, dalam kerangka pertahanan negara.
4) Membangun TNI yang handal yang difasilitasi oleh sarana prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia.4
B. Integrasi Sosial Masyarakat
1. Pengertian Integrasi Sosial Masyarakat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “integrasi diartikan sebagai pembauran
sesuatu yang tertentu hingga menjadi satu kesatuan yang utuh bulat”. Pembauran
tersebut mengandung arti menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga seperti
menjadi satu.
Kata integrasi berasal dari bahasa Latin integrare yang berarti memberi tempat dalam
suatu keseluruhan. Dari kata kerja integrare dibentuklah kata sifat integritas yang
berarti keutuhan atau kebulatan. Dari kata yang sama terbentuklah kata integrer yang
berarti utuh. Berdasarkan pengertian kata integrasi di atas, integrasi diartikan sebagai
membuat unsurunsur tertentu menjadi satu kesatuan yang bulat atau utuh.5
Menurut Ralph Linton, integrasi adalah proses perkembangan progresif dalam rangka
mewujudkan persesuaian yang sempurna antara unsur-unsur, yang secara bersama
mewujudkan kebudayaan universal (total culture). Definisi ini berangkat dari
paradigma bahwa setiap kebudayaan merupakan formasi yang bagian-bagiannya saling
menyesuaikan. Masuknya setiap unsur kebudayaan baru tentu akan mengganggu
keseimbangan yang telah ada. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian-penyesuaian
unsur-unsur kebudayaan tersebut menjadi universal.
Sedangkan menurut Soetrisno Kutoyo, integrasi sosial adalah gambaran tentang
terjadinya pembauran warga masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat ke
dalam satu kesatuan sosial, atau dengan kata lain integrasi sosial merupakan proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial
(masyarakat) sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi
masyarakat.Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh dua sosiolog di atas, terlihat
bahwa integrasi sosial menekankan penyesuaian antara unsur-unsur yang saling
berbeda dalam kebudayaan termasuk masyarakat, dalam rangka menciptakan atau
mencapai universalitas dan mencapai suatu pola yang serasi. Secara sederhana,
Hendropuspito menyebutkan bahwa integrasi sosial atau integrasi masyarakat tidak lain
adalah membuat masyarakat menjadi satu kesatuan yang menyatu atau bulat.
2. Unsur-Unsur Integrasi Sosial Masyarakat

Dalam kehidupan masyarakat disebut community sentiment. Oleh Mac Iver dan
Charles H. Page, unsur –unsur community sentyment antara lain adalah :
1. Seperasaan: Unsur seperasaan akibat bahwa seseorang berusaha untuk
mengidentifikasikannya dengan sebanyak mungkin dalam kelompok tersebut, sehingga

4
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI, Wawasan Nusantara Dalam Gerakan Nasional
Bela Negara, ( Kementrian Pertahanan RI, Jakarta 2019 ), Hal. 19-21
5
Hendropuspito, Sosiologi Sistematika ( Yogyakarta: Kanisius, 1989), hal. 256
kesemuannya dapat menyebutkan dirinya sebagai “kelompok kami” dan lain
sebagainya. Perasaan demikian terutama timbul apabila orang-orang
tersebutmempunyai kepentingan-kepentingan yang sama di dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Unsur seprasaan tersebut harus memenuhi kebuthan-
kebuthan dengan “altruism”, yang lebih menekankan pada perasaan solider dengan
orang lain. Pada unsur seperasaan, kepentingan-kepentingan si individu
diselaraskannya dengan kepentingan-kepentingan kelompoknya, sehingga dia
merasakan kelompoknya sebagai struktur sosial masyarakatnya.
2. Sepenanggungan : Setiap individu akan sadar perannya dalam kelompok dan
keadaan masyarakat sendiri memungkinkan bahwa pernnya dalam kelompok dan
keadaan masyarakat sendiri memungkinkan bhawa perannanya tadi dijalankan,
sehingga dia mempunyai kedudukan yang pasti dalam darah dagingnya sendiri.
3. Saling memerlukan : Individu yang tergabung dengan masyarakat setempat
merasakan dirinya tergantung pada “community” nya yang meliputi kebutuhan fisik
maupun kebutuhan-kebuthan psikologisnya. Kelompok yang tergabung dengan
masyarakat setempat tadi, memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik seseorang, misalnya
atas makanan dan perumahan. Secara psikologis, individu akan mencari perlindungan
pada kelompoknya apabila dia berada dalam ketakutan, dan lain sebagainya.6
3. Tujuan integrasi sosial
1. Solidaritas dalam rangka menciptakan integrasi social
Dalam kelompok-kelompok sosial solidaritas sangat diperlukan guna mencegah konflik baik
yang berasal dari dalam kelompok sosial maupun dari luar kelompok sosial.Dengan kata lain
solidaritas itu sendiri sangat penting dalam rangka menciptakan integrasi sosial masyarakat,
sebab integrasi sosial itu sendiri bertujuan untuk melakukan pengendalian terhadap konflik dan
penyimpangan sosial serta menyatukan unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi
satu kesatuan yang utuh dan saling bersinergi.Lawan dari integrasi sosial sendiri adalah
diferensiasi sosial atau perbedaan sosial yaitu pembedaan penduduk atau warga masyarakat
kedalam golongan-golongan atau kelompok secara horizontal (tidak bertingakat),perwujudannya
adalah penggolongan penduduk atas dasar perbedaan dalam hal-hal yang tidak menunjukkan
tingkatan misalnya ras, agama, jenis kelamin, profesi, klan, suku bangsa dan sebagainya.

6
Eka Hendry, integritasi sosial dalam masyarakat multi etnik, (Vol. 21, Walisongo, 2013), hlm. 196

Anda mungkin juga menyukai