Laporan PKK 2
Laporan PKK 2
Laporan PKK 2
Laporan Ini Disusun sebagai Pemenuhan Tugas Praktek Klinik Kebidanan Komprehensif II
Disusun Oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Ini Disusun sebagai Pemenuhan Tugas Praktek Klinik Kebidanan Komprehensif II
Mengetahui,
NIDN. 0214098902
ii
KATAPENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya,
sehingga penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan PKK Komprehensif II ini dapat penulis
selesaikan. Penyelesaian Laporan ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, dan
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah diberikan Penulis
menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu, penulis sangat
mengharapkan masukan serta saran yang membangun guna perbaikan selanjutnya. Semoga Allah
SWT senantiasa melindungi kita semua. Amin.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………I
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..II
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….III
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………………..5
B. Tujuan umum dan Khusus……………………………………………6
C. Manfaat ………………………………………………………………6
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………..41
B. Saran…………………………………………………………………….41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIR
iv
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Proses Praktik Klinik merupakan kegiatan belajar aktif dalam situasi nyata di lapangan, dirancang
untuk memberikan pengalaman yang komprehensif, sehingga peserta didik dapat lebih mampu secara
fisik maupun mentaldalam melakukan peran kemandirian sebagai seorang yang bidan profesional
dalam tatanan pelayanan kesehatan. Kegiatan proses belajar di lahan praktik ini memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pembelajaran secara nyata untuk mendapatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah didapat dikelas dan dilaboratorium sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan yang telah diterima selama mengikuti pendidikan.
Kegiatan ini mencakup : Asuhan kebidanan I (Kehamilan), Asuhan kebidanan II (Persalinan),
Asuhan kebidanan III (Nifas), Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, Kesehatan Reproduksi, dan
Asuhan Kebidanan pada wanita masa interval (KB), yang normal maupun bermasalah.
Beberapa masalah yang diambil pada PKK komprehensif dalam laporan ini adalah: Bayi yang
mengalami demam, dismenore pada remaja, lansia yang mengalami nyeri sendi dan Ibu hamil yang
mengalami konstipasi.
Demam dapat di defenisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat
normal akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus, yang di pengaruihi oleh IL 1Pusat
pengatur suhu mempertahankan suhu dalam keadaan seimbang baik pada saat sehat ataupun demam
dengan mengatur keseimbangan diantara produksi dan pelepasan panas tubuh . Demam terjadi jika
berbagai proses infeksi ataupun noninfeksi saling berinteraksi dengan mekanisme pertahanan hospes
(penjamu). Kandungan kimiawi bawang merah adalah minyak atsiri, siklo aliin, meti aliin, dihidro
aliin, flavoglikosida, kuersetin, samponin, peptida, fitohormon, vitamin, zat pati. (Kurdi: 2010.p.59).
Untuk penurunan demam sendirimenggunakan umbi bawang merah yang memiliki kandungn zat
sikloaliin untuk menurunkan suhu tubuh.
Dismenore merupakan gejala nyeri terbanyak pada remaja putri saat menstruasi. Dismenore
adalah nyeri perut bagian bawah hingga ke pinggang. Cukup banyak metode yang digunakan untuk
mengurangi nyeri menstruasi , salah satunya adalah senam dismenore. Senam dismenore dapat
digunakan untuk mengurangi maupun mengatasi dismenore tanpa efek samping dalam penggunaan
jangka Panjang.
Nyeri sendi / gout artritis adalah suatu proses peradangan karena terjadinya peradangan di sekitar
sendi. Salah satu terapi non farmakologi pada nyeri sendi adalah dengan memberikan kompres jahe
hangat . efek panas dari kompres jahe hangat akan menyebabka vasodilatasi pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah ke tubuh dengan rasa sakit yang mengakibatkan penurunan rasa sakit. .
Jahe mengandung Olerasin atau Zingerol yang dapat menghambat sintesis prostaglandin, sehingga nyeri
reda atau radang berkurang. Prostaglandin itu sendiri adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan
5
mediator nyeri dari radang atau inflamasi (Wilda & Panorama, 2020). Karena itu, diduga bahwa penggunaan
kompres hangat jahe juga memiliki efek yang signifikan pula terhadap penurunan nyeri persendian pada
kasus artritis gout.efek panas dari kompres jahe hangat akan menyebabka vasodilatasi pembuluh darah
dan meningkatkan aliran darah ke tubuh dengan rasa sakit yang mengakibatkan penurunan rasa sakit.
Konstipasi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses menjadi keras,
ukuran besar ,penurunan frekuensi atau kesulitan defekasi. Konstipasi sering ditandai dengan gejala
cemas Ketika defekasi oleh karena rasa nyeri pada saat buang air besar. Sekitar 13% sampai 38% ibu
hamil mengalami konstipasi,terutama pada awal kehamilan dan trimester ketiga masa kehamilan.(
Herawati ,2012 ). Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan
tinggi serat salah satunya pepayadan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam
keadaan penuh. Mengonsumsi paya Ketika lambung terasa penuh dapat merangsang gerak peristaltic
usus,jika ibu sudah mengalami dorongan maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi
konstipasi. ( Walyani,2015 ).
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan laporan ini adalah dapat penulis mampu memberikan asuhan
komprehensif dan menyeluruh pada permasalahan kebidannan dengan evidence based kebidanan.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus pembuatan laporan ini adalah
Dilakukannya asuhan kebidanan secara komprehensif pada pasien yang mengalami dismenore .
Dilakukannya asuhan kebidanan secara komprehensif pada bayi yang mengalami demam.
Dilakukannya asuhan kebidanan secara komprehensif pada pasien hamil dengan konstipasi.
Dilakukannya asuhan kebidanan secara komprehensif pada pasien lansia yang mengalami nyeri
sendi.
C. MANFAAT
Bagi penulis
Dapat memberikan asuhan secara komprehensif dan lebih memahami penerapan asuhan kebidanan
komprehensif pada tiap-tiap keluhan pasien.
Bagi responden
Dapat memahami kondisi kesehatannya dan melakukan pengobatan/terapi sesuai dengan
kebutuhannya.
6
Bagi universitas Aisyah Pringsewu
Dapat dijadikan referensi mengenai asuhan kebidanan komprehensif bagi Bayi yang mengalami
demam, Ibu hamil yang mengalami konstipasi, lansia yang mengalami nyeri sendi,remaja yang
mengalami dismenore.
7
BAB II
DOKUMENTASI SOAP
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Bayi
Nama : By.U
b. Orang Tua
2. RiwayatKehamilan
1) PemeriksaanKehamilan
8
(a) Trimester I : 2x
Keluhan : Mual
(b) Trimester II : 2x
Keluhan :-
Lama Persalinan :
Air Ketuban
4. Riwayat Nifas
9
Pengeluaran lochea : (√ ) Rubra, ( ) Serosa, ( ) Alba
B. OBJEKTIF
2. Tanda Vital :
Suhu : 38,00 C
Pernafasan : 30 x/menit
(√ ) Teratur, ( ) Tidakteratur
3. APGAR score
A 1 2
(Appearance)
P ( Pulse ) 2 2
G ( Grimace) 2 2
A ( Activity) 2 2
R( 2 2
Respiration)
Total : 9 10
10
B. Pemeriksaan fisik
b. Leher
c. Dada
e. Talipusat :
g. Ekstermitas
h. Genetalia
11
Testis :( √ ) Normal, ( ) Kelainan, Jelaska …………………..
j. Antropometri :
PB : 48 cm
LD : 33 cm
LK : 33 cm
C. Pemeriksaan Laboratorium:-
C. ASSESMENT
PELAKSANAAN
1. Memberitahu keluarga tentang hasil pemeriksaan.
Evaluasi: keluarga / ibu mengerti.
2. Memberi edukasi tentang terjadinya demam disebabkan karena berbagai proses infeksi ataupun
noninfeksi saling berinteraksi dengan mekanisme pertahanan hospes (penjamu). .
3. Memberi edukasi tentang dalam bawang merah mengandung asam glutamate yang merupakan
natural essence (penguat rasa alamiah), terdapat juga senyawa propil disulfide dan propil metil
disulfide yang mudah menguap. Jika dimanfaatkan sesuai dosisyang tepat maka bawang merah
dapat digunakan sebagai penurunan suhu tubuh khususnya padaanak usia 1-5 tahun yang
mengalami peningkatan suhu tubuh .yaitu dengan cara menumbuk bawang merah tersebut
kemudian mengompresnya di kening bayi tersebut.
Evaluasi: keluarga / ibu mengerti.
4. Mendokumentasikan hasil kegiatan.
Evaluasi: pendokumentasian telah dilakukan.
12
B. Asuhan Kebidanan Komprehensif pada pasien hamil dengan konstipasi
1. Identitas
Umur : 34 th : 40 th
No. telp. :-
Keluhan utama
Ibu ANC
13
- Trimester II :5 kali di , keluhan :-
14
Riwayat Menstruasi
15
3 hami
lini
Ibu mengatakan ibu dan keluarga tidak mempunyai penyakit menular,menahun dan menurun dan ibu juga
tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, minuman dan obat-obatan
Perilaku kesehatan
Ibu mandi 2 kali sehari ganti pakaian 2 kali sehari
( √ ) Tidak ada :
17
ibu mengatakan BAK 4-5x/hari
BAK Tidak ada
,konsistensi kekuningan jernih,bau khas
Istirahat dan tidur ibu mengatakan tidur 8 jam/hari Tidak ada
rumah sehari-hari
Personal hygiene ibu mengatakan mandi 2x/hari, Tidak ada
gantipakaian 2x/hari
Perilaku kesehatan
Penggunaan alcohol/ obat-obatan sejenisnya : Tidak pernah Merokok, makan sirih
: Tidak pernah
Riwayat sosial
Apakah kehamilan ini direncanakan/ di inginkan : IyaJenis kelamin yang
diharapkan : Laki-laki
18
OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
( ) Sopor, ( ) Koma
LILA : 31 cm
TB : 158 cm
BB
Sebelum hamil : 55 kg
BB sekarang : 62 kg
TTV
TD : 110/70 mmHG
Respirasi : 20 x/menitNadi : 72 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Pemeriksaan Fisik
Mata
19
( ) Perdarahan Gusi, ( √ )Bersih
20
Leher : ( ) Pembesaran kelenjar tyroid, ( ) Pembesaran kelenjar limfe ( ) Pembesaran vena
jugularis , ( ) Lain-lain, Jelaskan : ……..
( √ ) Normal
Dada
Anogenetal
21
Perinium : ( ) Luka parut , ( ) Radang, ( ) Pembengkakan, ( ) Varises
Vulva dan vagina : ( √ ) Bersih, ( ) Kotor, ( ) Varises, ( ) Hematoma
( ) Flour albus, ( ) Bau, ( ) Fluxus, ( ) Luka
Pemeriksaan Kebidanan
Leopold
Leopold 1 : TFU 3 jari di bawah px (prosesus xipoideus), pada fundus teraba bagian lunak, bulat, tidak
melenting (bokong)
Leopold 2 : pada bagian kanan perut ibu teraba keras lurus datar seperti papan ada tahanan (punggung).
Pada bagaian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin (ekstremitas)
Leopold 3 : pada bagian bawah perut ibu teraba bagian keras, bulat melenting (kepala). Tidak bisa
digerakkan, Kepala Sudah masuk PAP.
Leopold 4 : Kepala sudah masuk PAP
22
Glukosa : negative
ASSESMENT
PLANNING OF ACTION
N : 72x/menit S : 36,8C
BB/TB : 62kg/158cm
LILA : 32 cm
23
24
C. Asuhan Kebidanan Komprehensif pada lansia dengan
nyeri sendi
Data Subjektif
Identitas
Istri Suami
Keluhan Utama
25
Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarangsudah 39 tahun.
Riwayat Haid
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Riwayat Ginekologi
Tidak ditanyakan
26
Riwayat Obstetri : memilik 3 orang anak dan tidak pernah keguguran.
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma, dan
penyakit kronis seperti jantung, serta penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV dan
AIDS.
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan suami tidak menderita penyakit menurun seperti
hipertensi, DM, asma, dan penyakit kronis seperti jantung, serta penyakit menular seperti
hepatitis, TBC, HIV dan AIDS.
Pola Kebutuhan Sehari-hari
Nutrisi
Frekuensi : 3 x sehari
Porsimakan : 1 piring
Eliminasi BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
27
Konsistensi : Lembek
Bau : Pesing
Personal Hygiene
Masalah : Tidakada
Pola Seksual
28
Data Psikososial dan Spiritual
Data Objektif
Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 56 kg
Pemeriksaan khusus
29
rambu sedikit putih dan tidak rontok.
Muka : Tidak tampak pucat dan tidak tampak oedem
Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan yangabnormal
Ekstrimitas : Tidak teraba oedem dan varises
Analisa Data
Penatalaksanaan
30
Nadi : 80 x/m, Respirasi : 21 x/mSuhu : 36,7°C
2. Memberitahu ibu bahwa nyeri sendi pada kaki biasanya memang dialami oleh ibu-
ibu seumurannya,biasanya disebabkan karena aktivitas berlebih, bertambahnya usia
dan peningkatan kadar asam urat ditubuh .
Evaluasi: “ ibu mengerti penjelasan yang diberikan”
3. Menjelaskan kepada ibu tentang cara mengatasi atau pengobatan nyeri sendi bisa
dengan obat obatan kimia maupun obat obatan tradisional. Di sini akan dijelaskan
cara pengobatan dengan obat tradisional yaitu dengan menggukan kompres jahe,
yang disangrai terlebih dahulu kemudian ditumbuk dan di balut di bagian sendi yang
nyeri dengan menggunakan kasa gulung atau kain Panjang selama 20 menit.
31
D. Asuhan Kebidanan pada Remaja Dengan Dismenore
A. SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. R
Umur : 15 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar SMP
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Yukum Jaya
No. Tlfn :-
32
Nama : Ny. S
Umur : 38 Tahun
Status : Ibu Kandung
Pendidikan : SD
Suku/Bangsa : : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Alamat :
No. Tlfn :-
3 . Keluhan utama
4. Riwayat Menstruasi
Siklus :
Lama : 1 Hari
Dismenorea : (✓ ) Ya , ( ✓ ) Tidak
33
5.. Riwayat Kehamilan, Persalian dan Nifas Yang Lalu :
Peny
ulit
Temp
Usia Jenis Keha Jenis
Tgl at Peno BB PB Keadaan Anak
No Keha Persa milan Kela
Persalinan Persa long (Gr) (Cm) Sekarang
milan linan Dan min
linan
Persa
linan
6. Riwayat KB
7. Riwayat kesehatan
Tidak ada riwayat penyait yang serius seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, kanker dan
jantung.
Tidak ada riwayat dikeluarga yang menderita penyakit yang serius seperti hipertensi, asma,
diabetes mellitus, kanker dan jantung.
34
BAB Klien mengatakan BAB 1
kali/hari, konsistensi lembek,
berwarna coklat. Klien
mengatakan BAK 5-6 kali/hari,
warna kuning jernih, bau khas.
Istirahat dan tidur Klien mengatakan tidur 6-8 jam Tidak Ada
perhari, 7 jam pada malam hari
dan 1 jam pada siang hari
Aktivitas Klien mengatakan mengerjakan Nyeri perut pada saat
membantu pekerjaan rumah pada haid hari pertama
kegiatan sehari-hari.
Personal hygiene Klien mengatakan mandi 2 Tidak Ada
kali/hari, mengganti pakaian 2
kali/hari, dan mengganti celana
dalam dan pembalut sesering
mungkin jika lembab/basah saad
haid.3-4 kali sehari
Ekonomi Klien mengatakan tidak ada Tidak Ada
masalah ekonomi orang tuanya
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
( ) Sopor, ( ) Koma
c. TTV
35
TD : 100/60 MmHg ( ✓ ) Berbaring, ( ) Duduk, ( ) Berdiri
2. Pemeriksaan Fisik
b. Mata
e. Dada
36
Rasa nyeri : (✓ ) Ada, ( ) Tidak ada
g. Abdomen
37
3. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal :
1) HB : 11 gr%
C. ASSESMENT
D. PLANNING OF ACTION
38
Dianjurkan pasien untuk menjaga personal hygiene selama haid
Menganjurkan pasien untuk menjaga personal hygiene selama haid dengan sering mengganti
pembalut
pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan melakukannya.
39
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Demam dapat di defenisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat
normal akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus, yang di pengaruihi oleh IL
1Pusat pengatur suhu mempertahankan suhu dalam keadaan seimbang baik pada saat sehat
ataupun demam dengan mengatur keseimbangan diantara produksi dan pelepasan panas tubuh
. Demam terjadi jika berbagai proses infeksi ataupun noninfeksi saling berinteraksi dengan
mekanisme pertahanan hospes (penjamu). Kandungan kimiawi bawang merah adalah minyak
atsiri, siklo aliin, meti aliin, dihidro aliin, flavoglikosida, kuersetin, samponin, peptida,
fitohormon, vitamin, zat pati. (Kurdi: 2010.p.59). Untuk penurunan demam sendiri
menggunakan umbi bawang merah yang memiliki kandungn zat sikloaliin untuk menurunkan
suhu tubuh. Yaitu caranya dengan bawang merah yang sudah ditumbuk dikompreskan di kening
bayi yang mengalami demam tersebut.
Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Salah
satu tanda keremajaan secara biologi yaitu mulainya remaja mengalami menstruasi yang
dimulai antara usia 10 sampai 16 tahun. Menstruasi merupakan hal yang bersifat fisiologis yang
terjadi pada setiap perempuan. Namun pada kenyataannya banyak perempuan yang mengalami
masalah menstruasi, diantaranya nyeri haid/dismenore. Nyeri haid / dismenore adalah keluhan
ginekologis akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga
mengakibatkan timbul rasa nyeri. Cukup banyak metode yang digunakan untuk mengurangi
nyeri menstruasi ,salah satunya adalah senam dismenore. Senam dismenore dapat digunakan
untuk mengurangi maupun mengatasi dismenore tanpa efek samping dalam penggunaan jangka
Panjang.
Nyeri sendi adalah peradangan pada sendi yang diakibatkan oleh berkurangnya fungsi
(degenerasi) tulang rawan dari sendi. Tulang rawan berfungsi sebagai bantalan sendi untuk
mencegah gesekan berlebihan pada sendi saat digerakkan. Degenerasi tulang rawan sendi dapat
menimbulkan rasa nyeri saat sendi-sendi digerakkan. Nyei sendi tidak menular dan tidak
mempengaruhi organ tubuh ataupun sendi lainnya. Salah satu terapi non farmakologi pada nyeri
40
sendi adalah dengan memberikan kompres jahe hangat . efek panas dari kompres jahe hangat
akan menyebabka vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke tubuh dengan
rasa sakit yang mengakibatkan penurunan rasa sakit. Kompres jahe dilakukan dengan
menempelkan jahe yang sudah disangrai dan ditumbuk terlabih dahulu di area persendian yang
mengalami nyeri lalu kemudian dibalut dengan menggunakan kassa gulung , kompres ini
dilakukan selama 20 menit.
41
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan, penulis dapat menyimpulkan:
Demam terjadi jika berbagai proses infeksi ataupun noninfeksi saling berinteraksi
dengan mekanisme pertahanan hospes (penjamu). Kandungan kimiawi bawang merah adalah
minyak atsiri, siklo aliin, meti aliin, dihidro aliin, flavoglikosida, kuersetin, samponin, peptida,
fitohormon, vitamin, zat pati. (Kurdi: 2010.p.59). Untuk penurunan demam sendiri
menggunakan umbi bawang merah yang memiliki kandungn zat sikloaliin untuk menurunkan
suhu tubuh. Yaitu caranya dengan bawang merah yang sudah ditumbuk dikompreskan di kening
bayi yang mengalami demam tersebut.
Nyeri sendi / gout artritis adalah suatu proses peradangan karena terjadinya peradangan
di sekitar sendi. Salah satu terapi non farmakologi pada nyeri sendi adalah dengan memberikan
kompres jahe hangat . efek panas dari kompres jahe hangat akan menyebabka vasodilatasi
pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke tubuh dengan rasa sakit yang mengakibatkan
penurunan rasa sakit.
Konstipasi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses
menjadi keras, ukuran besar ,penurunan frekuensi atau kesulitan defekasi. Konstipasi sering
ditandai dengan gejala cemas Ketika defekasi oleh karena rasa nyeri pada saat buang air besar.
Sekitar 13% sampai 38% ibu hamil mengalami konstipasi,terutama pada awal kehamilan dan
trimester ketiga masa kehamilan.( Herawati ,2012 ). Tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat salah satunya papaya dan banyak
minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan penuh. Mengonsumsi paya Ketika
lambung terasa penuh dapat merangsang gerak peristaltic usus,jika ibu sudah mengalami
dorongan maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. ( Walyani,2015 ).
42
B. SARAN
Bagi penulis
Lebih memberikan asuhan secara komprehensif dan lebih memahami penerapan asuhan
kebidanan komprehensif pada tiap-tiap keluhan pasien.
Bagi responden
Lebih menahami kondisi kesehatannya dan melakukan pengobatan/terapi sesuai dengan
kebutuhannya.
Bagi universitas Aisyah Pringsewu
Menambah referensi mengenai asuhan kebidanan komprehensif tentang, pengaruh kompres
jahe terhadap nyeri sendi pada lansia, mengonsumsi buah papaya untuk mengatasi
konstipasi pada ibu hamil,senam dismenore untuk mengatasi masalah dismenore pada
remaja dan pemberian kompres bawang merah pada bayi yang mengalami demam.
43
DAFTAR PUSTAKA
Manggiasih, A.V. dan Jaya, Pongki. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: TIM.
La Ramba, Hardin. Dan Nurbaya, Siti. 2015. Kejadian regurgitasi/Gumoh Pada Bayi Usia 0-
12 Bulan, journal of Pediatric Nursing. Makassar: STIKES Nani Hasanuddin.
44
45
46
JURNAL BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN KOMPREHENSIF II
PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN SEMESTER VIII
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU – LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
47
Bukti Bukti Bukti Bukti
Bimbingan Ke 5 Bimbingan Ke 6 Bimbingan Ke 7 Bimbingan Ke 8
HARI/TANGGAL HARI/TANGGAL HARI/TANGGAL HARI/TANGGAL
JUMAT / 25 MARET 2022 JUMAT / 25 MARET 2022 JUMAT / 25 MARET 2022 JUMAT/ 25 MARET 2022
Asuhan : Terapi kompres jahe Asuhan : Senam dismenore Asuhan : Mengonsumsi buah pepaya Asuhan: kompres bawang merah pada
bayi demam.
48
EFEKTIVITAS SENAM DISMENORE DALAM MENGURANGI DISMENORE PADA
REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 2 SIANTAN KABUPATEN PONTIANAK
Oleh:
Nancy Monika Sormin* Arina Nurfianti**
Ramadhaniyati**
Abstrak:
Latar belakang : Dismenore merupakan gejala nyeri terbanyak pada remaja putri saat menstruasi.
Cukup banyak metode yang digunakan untuk mengurangi nyeri menstruasi, salah satunya adalah senam
dismenore. Senam dismenore dapat digunakan untuk mengurangi maupun mengatasi dismenore tanpa
efek samping dalam penggunaan jangka panjang.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh senam dismenore terhadap dismenore
pada remaja putri.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental. Responden adalah siswi di SMP
Negeri 2 Siantan, Kabupaten Pontianak yang berjumlah 20 orang, diambil secara Purposive Sampling
dan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi sebelum dan setelah senam dismenore.
Hasil : Uji hipotesis data pada kelompok intervensi menggunakan uji T berpasangan menunjukkan
nilai p-value = 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas senam dismenore dalam
mengurangi dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 2 Siantan, Kabupaten Pontianak, senam
dismenore terbukti efektif dalam mengurangi dismenore dan dapat dijadikan sebagai salah satu
intervensi keperawatan non-farmakologis dalam mengurangi dismneore.
49
Kata Kunci : Dismenore, Remaja, Senam Dismenore
Referensi : 60 (1991-2014)
Abstract
Background : Dysmenorrhea was the most painful symptoms on adolescent girls during menstruation period. There have been a lot of methods used to reduce menstrual
pain, and one of them was dysmenorrhea gymnastic exercise. It could be used to reduce or cope with dysmenorrhea without any side effects in the long-term application.
Objective : This study aimed to identify the influence of dysmenorrhea gymnastic exercise on adolescent girls.
Method : This study was a Quasy Experimental. The respondents were 20 female students at SMP Negeri 2 Siantan in Pontianak Regency, taken through purposive sampling
and divided into 2 groups, namely control group and intervention group. Data was collected from observation paper before and after dysmenorrhea gymnastic exercise.
Result : Data of hypothesis testing in the intervention group by using paired T test showed p-value = 0,000 (p<0,05).
Conclusion : Based on the result on the effectiveness dysmenorrhea gymnastic exercise in reducing dysmnenorrhea on adolescent female students at SMP
Negeri 2 Siantan in Pontianak Regency, dysmenorrhea gymnastic exercise proved to be effective in reducing dysmenorrhea and could be used as a non-pharmacology
nursing intervention in reducing dysmenorrhea.
50
didapati absen dari sekolah dan pek mengalami nyeri tak tertahankan. Jadi rata-rata
erjaannya pada hari pertama menstruasi. dari remaja putri yang mengalami dismenore di
Penelitian di China tahun 2010 yang dilakukan SMP Negeri 2 Siantan, mengalami nyeri sedang
oleh Gui-Zhou, menunjukkan sekitar 41,9% dan nyeri tak tertahankan.
sampai 79,4% remaja mengalami dismenore
primer, dimana 31,5% sampai 41,9% terjadi pada Berdasarkan studi pendahuluan yang
usia 9-13 tahun, dan 57,1% sampai 79,4% pada dilakukan oleh peneliti yang diperkuat oleh
usia 14-18 tahun (Gui-Zhou, 2010). Menurut Reeder, Martin, dan Griffin (2011) menunjukkan
Reeder, Martin, dan Griffin (2011) sebanyak bahwa karakteristik nyeri yang dirasakan ketika
50% wanita mengalami dismenore tanpa patologi mengalami dismenore adalah nyeri yang
pelvis, 10% mengalami nyeri hebat hingga tak menusuk dan hebat pada bagian suprapubis
mampu beraktivitas 1-3 hari setiap bulan, dan 25 % hingga lumbosakralis. Di daerah pelvis terasa
mengalami ketidakhadiran di sekolah. sensasi penuh atau sensasi mulas dan mengalami
Menurut Proverawati (2009) di Indonesia kesulitan untuk berjalan. Nyeri tersebut
diperkirakan sebesar 55% wanita dengan usia berlangsung selama ±12 jam pada hari pertama
produktif mengalami dan merasa tersiksa dengan menstruasi. Sebagian besar wanita yang
nyeri saat menstruasi. Angka kejadian dismenore mengalami dismenore juga akan mengalami mual
primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% dan muntah, nyeri kepala, cenderung mudah marah
45,11% mengalami dismenore sekunder. atau emosi yang sangat sensitif dan pingsan.
Umumnya sebagian besar wanita memilih
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti menggunakan cara tradisional daripada
pada tanggal 6 Desember 2013 terhadap 183 orang mengkonsumsi obat-obatan analgesik dalam
siswi melalui pengisian angket di SMP Negeri 2 mengatasi masalah dismenore.
Siantan, didapatkan jumlah siswi yang mengalami
dismenore sebanyak 40 orang, Senam dismenore merupakan salah satu bentuk
dengan prevalensi kejadian 10 orang (25%) relaksasi yang sangat dianjurkan. Tujuan
mengalami nyeri ringan, 12 orang (30%) dilakukannya senam dismenore adalah
mengalami nyeri sedang, 6 orang (15%) mengurangi dismenore yang dialami oleh
mengalami nyeri berat, dan 12 orang (30%) beberapa wanita tiap bulannya (Suparto, 2011).
Hal ini disebabkan saat melakukan olahraga atau
senam, tubuh akan menghasilkan hormon
endorphin. Endorphin dihasilkan oleh otak dan
susunan saraf tulang belakang. Hormon ini
berperan sebagai obat penenang alami yang
diproduksi oleh otak sehingga menimbulkan rasa
nyaman (Haruyama, 2011). Pada seorang atlet
yang teratur berolahraga memiliki tingkat
prevalensi kejadian dismenore lebih rendah
dibandingkan dengan wanita yang mengalami
51
obesitas, dan pada wanita yang memiliki
siklus menstruasi yang tidak teratur Penelitian yang dilakukan bermanfaat
(Morgan, 2009). untuk: 1)Semua pendidikan akademik dapat
mengetahui dengan baik dan benar remaja putri
Adapun tujuan dari penelitian ini dengan dismenore juga perlu mendapatkan terapi
adalah: 1)Mengidentifikasi lain selain farmakologi, yaitu seperti senam
karakteristik responden remaja dismenore. 2)Memberikan wawasan tentang
putri, 2)Mengidentifikasi karakteristik efektivitas senam dismenore dalam mengurangi
nyeri menstruasi pada reamaja putri, dismenore pada remaja putri. 3)Dapat
3)Mengidentifikasi efektivitas senam
dismenore untuk menurunkan dismenore
pada remaja putri.
mengetahui efektivitas senam dismenore dalam menggunakan teknik Purposive Sampling, dimana
mengurangi angka kejadian dismenore pada pemilihan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan
remaja putri. 4)Sebagai tambahan referensi dalam yang dibuat oleh peneliti dengan ciri maupun syarat
menyelesaikan masalah yang berhubungan populasi yang sudah diketahui sebelumnya
dengan dismenore pada wanita serta dapat (Notoatmodjo, 2005).
menjadi acuan dalam mengembangkan penelitian
dalam area yang sama. Berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan
peneliti dari hasil studi pendahuluan, maka sampel yang
METODE PENELITIAN diambil untuk melakukan penelitian ini adalah sebanyak
20 orang. Dimana 10 orang merupakan kelompok
Jenis penelitian ini adalah penelitian intervensi dan 10 orang merupakan kelompok kontrol.
kuantitatif, dengan menggunakan desain Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian
penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen) ini adalah remaja putri yang
dengan rancangan Non Equivalent Control Group mengalami dismenore dengan siklus
Design. Dimana pada penelitian ini, menstruasi yang teratur, remaja putri yang belum
menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok pernah melakukan senam dismenore dan tidak memiliki
kontrol dan kelompok intervensi, yang kemudian riwayat penggunaan analgesik, dan remaja putri yang
dilakukan pengukuran sebelum pemberian senam bersedia menjadi responden. Sedangkan remaja putri
dismenore (pre-test) dan setelah pemberian yang mengalami dismenore patologis (dismenore
senam dismenore (post-test). Waktu penelitian sekunder), menggunakan terapi obat-obatan farmakologi
dilaksanakan pada bulan Maret sampai April maupun ramuan tradisional dalam mengurangi
2014. dismenore, serta menolak menjadi responden dan
menolak mengisi lembar observasi tidak dimasukkan
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja dalam sampel penelitian.
putri yang mengalami dismenore di SMP Negeri 2 mengurangi angka kejadian dismenore pada remaja
Siantan, Kabupaten Pontianak yang berjumlah 40 putri. 4)Sebagai tambahan referensi dalam menyelesaikan
orang. Tehnik sampling dalam penelitian ini masalah yang berhubungan dengan
52
dismenore pada wanita serta dapat menjadi Analisis data yang digunakan dalam
acuan dalam mengembangkan penelitian dalam penelitian ini adalah analisa data deskriptif, yang
area yang sama dibagi menjadi dua, yaitu Analisa Univariat dan
Analisa Bivariat. Uji statistic yang digunakan
adalah uji statistik dengan uji Paired T-test pada
Berdasarkan kriteria inklusi yang telah kelompok intervensi dan uji alternatif Wilcoxon
ditetapkan peneliti dari hasil studi pendahuluan, pada kelompok kontrol, karena hasil uji
maka sampel yang diambil untuk melakukan normalitas pada kelompok kontrol didapati tidak
penelitian ini adalah sebanyak 20 orang. Dimana normal.
10 orang merupakan kelompok intervensi dan 10
orang merupakan kelompok kontrol. Adapun
kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian Tabel 1 Uji Normalitas Kelompok Kontrol
ini adalah remaja putri yang mengalami
dismenore dengan siklus menstruasi yang teratur, Kolmogorov-
Shapiro-Wilk
remaja putri yang belum pernah melakukan mirnova
senam dismenore dan tidak memiliki riwayat Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
penggunaan analgesik, dan remaja putri yang SBS .299 10 .011 .728 10 .002
bersedia menjadi responden. Sedangkan remaja
putri yang mengalami dismenore patologis TS .266 10 .044 .774 10 .007
(dismenore sekunder), menggunakan terapi obat-
obatan farmakologi maupun ramuan tradisional
dalam mengurangi dismenore, serta menolak Tabel 2 Uji Normalitas Kelompok Intervensi
menjadi responden dan menolak mengisi lembar
observasi tidak dimasukkan dalam sampel Kolmogorov-
penelitianskala dismenore, sedangkan variabel Shapiro-Wilk
mirnova
dipengaruhi (variabel dependen) dalam penelitian Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
ini adalah dismenore. SBS .244 10 .093 .851 10 .060
STS .299 10 .012 .874 10 .111
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa lembar observasi Peneliti menekankan masalah etika pada
dengan pengukuran proses penelitian ini peneliti menekankan
skala intensitas nyeri numerik. Adapun masalah etika yaitu merahasiakan identitas
responden diminta untuk memilih responden pada lembar alat ukur dan hanya
jawaban mana yang sesuai dengan menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
keadaan nyeri menstruasi yang dialami atau hasil penelitian yang disajikan (anomity),
sebelum dan sesudah dilakukan senam peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil
dismenore. penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya (confidentiality), peneliti
53
memberikan manfaat bagi responden dan tujuan dari penelitian (principle of respect
(principle of beneficience), peneliti for human dignity), dan peneliti bertindak adil
menghormati martabat responden dengan pada semua responden tanpa membeda-
memberikan lembar inform consent dan bedakan responden yang ada (principle of
menjelaskan kepada responden maksud justice).
54
skala dismenore, sedangkan variabel dipengaruhi
55
56
57
58
573
Kompres Jahe Hangat dapat Menurunkan Intensitas Nyeri pada Pasien Gout Artritis
Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout
Radhika Radharani
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Artikel info
Artikel history: Abstrak 574
Received; Mei 2020 Latar Belakang: Gout artritis adalah suata proses peradangan karena
Revised: Juni 2020 terjadinya peradangan di sekitar sendi. Salah satu terapi non-
Accepted; Juni2020 farmakologi pada pasien gout artritis adalah dengan memberikan
kompres jahe hangat. Efek panas dari kompres jahe hangat akan
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan aliran
darah ke tubuh dengan rasa sakit yang mengakibatkan penurunan rasa
sakit Tujuan : mengetahui lebih lanjut tentang kompres jahe hangat yang
dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien gout artritis. Metode :
Menggunakan studi literatur dari jurnal baik nasional maupun
internasional dengan cara meringkas topic pembahasan dan
membandingkan hasil yang disajikan dalam artikel. Hasil : Kompres
jahe hangat dapat mengurangi nyeri pada gout artritis. Kompres jahe
hangat adalah pengobatan tradisional atau terapi alternatif untuk
mengurangi nyeri gout artritis. Jahe mengandung enzim siklo-
oksigenasi yang dapat mengurangi peradangan pada pasien dengan
gout artritis , selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis berupa
sensasi panas dan pedas, di mana panas ini dapat meredakan rasa sakit,
kekakuan dan kejang otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah,
manfaat maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit setelah aplikasi
kompres jahe hangat di lokasi nyeri. Kesimpulan : Kompres jahe hangat
dapat mengurangi nyeri radang pada pasien gout artritis. Kompres jahe
adalah pengobatan tradisional atau terapi alternatif untuk mengurangi
nyeri radang sendi gout. Kompres jahe hangat mengandung enzim
siklooksigenase yang dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada
penderita gout artritis
Abstract
Background: Arthritis gout is an inflammation process due to
inflammation on cristal sour tendon in tissue around the joint.. Non
pharmacology action for the patients of Arthritis Gout is warm ginger
compress. The effects of heat from a warm ginger compress will cause
vasodilation of blood vessels and increases blood flow to the body with
pain resulting in a decrease in pain Objective : To know that warm
ginger compress can decrease pain intensity in patients with arthritis
gout Methods : Using literature studies from national and international
journals by summarizing the topic of discussion and comparing the
results presented in the article.
Results : Warm ginger compresses can reduce pain of arthritis Gout.
575
574
mengurangi rasa nyeri daninflamasi pada pasien gout artritis adalah dengan memberikan
stimulasi kulit menggunakan kompres air hangat (Purnamasari, 2015). Tidak hanya terapi
dengan menggunakan air hangat, kombinasi air hangat dengan larutan jahe terbukti efektif
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
578
untuk mengurangi rasa nyeri. Penggunaan jahe dalam bentuk kompres lebih aman daripada
penggunaan jahe secara oral. Penggunaan jahe secara oral dan berlebihan dapat
menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare (Therkleson, 2010).
Di Indonesia terdapat 3 jenis jahe yaitu jahe gajah, jahe merah dan juga jahe emprit. Jahe
dapat di tanam dikebun rumah atau hanya dengan menggunakan media tanam dalam
polybag atau karung. Penggunaan jahe secara topikal dapat mempengaruhi penyerapan
sistemik. Bahan aktif dalam jahe adalah gingerol dan shagaol yang memiliki kelarutan
yang sedang dalam air dan minyak sehingga memungkinkan potensi yang baik dalam
penyerapan ke dalam kulit (Rahayu H, Rahayu N, & Sunardi, 2017). Kompres jahe sangat
bermanfaat untuk menurunkan nyeri pada pasien Arthritis Gout karena mengandung 6-
gingerdion,6-gingerol, zingerol yang berfungsi menekan prostaglandin melalui hambatan
pada aktivitas COX-2 yang menghambat produksi PGE2 dan leukotrien dan TNF- pada
sinoviosit dan sendi manusia (Nahed & Tavakkoli, 2015).
Kompres jahe merupakan campuran air hangat dan juga parutan jahe yang sudah diparut
sehingga akan ada efek panas dan pedas. Efek panas dan pedas dari jahe tersebut dapat
menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan
sirkulasi darah dan menyebabkan penurunan nyeri dengan menyingkirkan produk- produk
inflamasi seperti bradikinin, histamine dan prostaglandin yang menimbulkan nyeri. Panas
akan merangsang sel saraf menutup sehingga transmisi impuls nyeri ke medulla spinalis
dan otak dapat dihambat (Kumar, 2013). Kompres jahe dilakukan dengan cara
menempelkan jahe yang telah di sangrai dan di tumbuk terlebih dahulu di area persendian
yang mengalami nyeri lalu kemudian dibalut dengan menggunakan kasa gulung, kompres
ini dilakukan selama 20 menit (Zuriati, 2017).
Pemberian kompres air hangat saja kurang efektif dalam mengurangi rasa nyeri. Hal
tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Izza, 2014) tentang efektifitas
pemberian kompres air hangat dan pemberian kompres jahe terhadap penurunan nyeri
sendi pada lansia di unit rehabilitasi sosial wening wardoyo ungaran, dari hasil penelitian
yang didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pemberian terapi kompres air
hangat dan kompres jahe terhadap penurunan nyeri sendi lansia di unit rehabilitasi sosial
wening wardoyo ungaran, dimana pemberian terapi kompres jahe lebih efektif
dibandingkan pemberian terapi kompres air hangat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Putri tahun 2017 dikemukan bahwa dengan pemberian kompres hangat menggunakan jahe
dapat menurunkan skala nyeri pada pasien gout artritis.
Simpulan Dan Saran
Kompres jahe dengan menggunakan air hangat bisa mengurangi intensitas nyeri pada
pasien gout artritis karena jahe mengandung 6-gingerdion, 6-gingerol, zingerol yang
berfungsi menekan produk-produk inflamasi seperti histamin, bradikinin dan
prostaglandin. Masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis jahe yang lebih
efektif untuk mengurangi rasa nyeri dan inflamasi.
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
579
Hubungan Konsumsi Buah Pepaya dengan Kejadian Konstipasi pada Ibu
Hamil di Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru
Yulrina Ardhiyanti
Abstrak
Konstipasi atau sembelit adalah suatu keadaan sukar atau tidak dapat buang air
besar. Sekitar 13% sampai 38% ibu hamil mengalami konstipasi, terutama pada awal
kehamilan dan trimester ketiga masa kehamilan. Di Indonesia lebih dari 2,5 juta
penduduk mempunyai keluhan sering konstipasi, hingga prevelensinya mencapai sekitar
2%. Konstipasi diperkirakan menyebabkan 2,5 juta penderita berkunjung ke dokter
setiap tahunnya. Kasus konstipasi yang diderita wanita hamil sekitar 4-30% di
Puskesmas Rumbai Pesisir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan
Konsumsi Buah Pepaya Dengan Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Rumbai Pesisir Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
desain penelitian quasi eksperiment. Jumlah sampel sebanyak 15 orang ibu yang
mengalami konstipasi berat sebagai kasus dan 15 orang ibu yang mengalami konstipasi
ringan sebagai kontrol. Prosedur pengambilan sampel untuk kasus dengan cara Total
Populasi dan pengambilan sampel untuk kontrol menggunakan teknik Systematic
Random Sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dan analisis data
dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji T. Hasil penelitian diperoleh bahwa
tidak ada pengaruh antara pretest dan postest dengan konstipasi pada ibu hamil tanpa
konsumsi buah pepaya (OR : 0,001; 95% CI : 4,47 – 1,99), terdapat pengaruh antara
pretest dan postest dengan konstipasi pada ibu hamil dengan konsumsi buah pepaya (OR
: 0,008; 95% CI : 4,80 – 2,21). Sebaiknya Puskesmas Rumbai Pesisir sebagai fasilitas
kesehatan terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan pada ibu hamil yang
memerlukan penanganan sehingga dapat mengurangi angka kesakitan serta dapat
mengurangi kecemasan pada ibu hamil.
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
Indonesian have frequent complaints of constipation, whose prevalence reaches 5802%. It
is estimated that constipation cause 2,5 million patients go to the doctor each year. The
cases of pregnant women who suffered from constipation in Puskesmas Rumbai Pesisir
about 4 – 30%. This research was conducted to know the Consumption of Papaya Fruit
with Constipation in Pregnant Women at Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru in 2017.
This research is a quantitative research with quasi experimental research design. The
number of samples were 15 mothers who had severe constipation as a case and 15
mothers who had mild constipation as control. For cases, sampling procedure done by
total population and for control, using Systematic Random Sampling technique. Data
was collected using observation sheets and data analysis was done by univariate and
bivariate with T test. The result showed that there was no influence between pretest
and postest with constipation in pregnant women without consumption of papaya (OR
0,001; 95% CI 4,47 – 1,99), pretest and posttest with constipation in pregnant mother
with consumption of papaya (OR 0,008; 95% CI 4,80 – 2,21). Puskesmas Rumbai Pesisir
as the leading health facility in public health service is expected to improve health
service especially for pregnant women that requires handling so it can reduce the
number of morbidity and anxiety.
PENDAHULUAN
Konstipasi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses
menjadi keras, ukuran besar, penurunan frekuensi atau kesulitan defekasi. Konstipasi
sering ditandai dengan gejala cemas ketika defekasi oleh karena rasa nyeri saat buang air
besar. Konstipasi dapat menimbulkan stres berat bagi penderita akibat ketidaknyamanan
konstipasi jika tidak segera diatasi dapat terjadi haemoroid (Herawati, 2012).
Di Indonesia lebih dari 2,5 juta penduduk mempunyai keluhan sering konstipasi,
juta penderita berkunjung ke dokter setiap tahunnya. Kasus konstipasi yang diderita
wanita hamil sekitar 4- 30%, ternyata wanita hamil mengeluh kesulitan buang air besar
(Sulistiyowati, 2016).
gejala seperti sulit buang air besar, kembung atau bentuk kotoran keras atau kecil.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses defekasi/ buang air besar antara lain : diet
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
581
atau pola nutrisi, misalnya asupan serat yang tidak adekuat, dehidrasi, obat-obatan,
penyakit, kurang latihan fisik atau imobilisasi, psikologis atau kondisi kurang nyaman.
Permasalahan yang dihadapi oleh ibu hamil ini karena peningkatan hormon progesterone
yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, ditambah oleh penekanan
rahim yang membesar didaerah perut, selain itu konsumsi suplemen zat besi/ kalsium
yang tidak diserap dengan baik oleh tubuh. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat salah satunya pepaya dan banyak
minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan penuh. Mengkonsumsi pepaya
ketika lambung terasa penuh dapat merangsang gerak peristatik usus, jika ibu sudah
mengalami dorongan maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi
(Walyani, 2015).
Pepaya sangat dianjurkan untuk dikonsumsi penderita sembelit (sulit buang air
Konsumsi Buah Pepaya dengan Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
METODE PENELITIAN 582
dengan menggunakan pretest dan posttest untuk menguji variabel yang berpasangan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami konstipasi di
Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru pada periode bulan 27 Maret sampai 2 Mei 2017.
Jumlah sampel sebanyak 15 orang ibu yang mengalami konstipasi berat sebagai kasus
dan 15 orang ibu yang mengalami konstipasi ringan sebagai kontrol. Teknik
Analisis penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Pada
penelitian ini uji hipotesis yang digunakan adalah uji T-independent (pairet
sample test) untuk membandingkan hubungan konsumsi buah pepaya
dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil di Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru.
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
PENGARUH KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP583
1
Fakultas Kesehatan, Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Sumatera Barat Indonesia
Email:vedjiamedhyna@gmail.com
2
Fakultas Kesehatan, Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Sumatera Barat Indonesia
Email : utami_r@gmail.com
ABSTRACT
Global immunization coverage based on WHO ESTIMATION (2013), DPT3 84 %, polio with 3 doses
84 %, measles with 1 dose of 84 % Indonesia has coverage of measles immunization program above 90
% since 2008. The year 2016 slightly increased from the year 2015, this equal 93,0%.Immunization
coverage in musi rawas regency (84,2%). The research is done by pre eksperiment method with one
group pretest-postest. On April2020 at work area pagar ayu sub health center megang sakti district of
musi rawas regency. The population in this study as many as 22 people, and the sample of 22 people,
with sampling accidental sampling technique. The result of statistic test obtained p value 0,000 means
the influences of onion compress to thedecrease of baby’s body temperature when post
immunizationfever in work area pagar ayu sub health center megang sakti district musi rawas regency
in 2020. The conclusion the influences of onion compress to decrease baby’s body temperature during
fever in work area pagar ayu sub helath center megang sakti district musi rawas regency in 2020.
Researcher suggest to mother to increase knowledge and insight about the initial handling to decreaseof
baby;s body temperature post immunization by onion compress intervention and can be applied in
everyday.
References : 33 (2007-2020)
ABSTRAK
Cakupan imunisasi global berdasarkan estmasi WHO (2013), DPT3 sebesar 84%, polio dengan
3 dosis sebesar 84%, campak dengan 1 dosis sebesar 84% Indonesia memiliki cakupan imunisasi
campak program di atas 90% sejak tahun 2008. Tahun 2016 sedikit meningkat dari tahun 2015, yaitu
sebesar 93,0%. Cakupan imunisasi di kabupaten musi rawas (84,2%). Penelitian dilakukan dengan
metode pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test-posttest. Pada bulan April2020 di wilayah
kerja polindes pagar ayu kecamatan megang sakti kabupaten musi rawas. Sampel dlam penelitian
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
584dari 22
sebanyak 22 orang, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian
orang responden, didapatkan rerata suhu tubuh sebelum dialkukan kompres bawang merah. Hasil uji
statistic didapatkan p value 0,000 artinya adanya pengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan
suhu tubuh bayi saat demam pasca imunisasi di wilayah kerja polindes pagar ayu kesimpulan
berpengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh bayi saat demam pasca imunisasi
di wilayah kerja polindes pagar ayu kecamatan megng sakti kabupaten musi rawas tahun 2020. Peneliti
menyarankan pada ibu agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penanganan awal
penurunan suhu tubuh pada bayi dengan kompres bawang merah, dan dapat diaplikasikan di kehidupan
sehari-harinya.
PENDAHULUAN
Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit
Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling cost-effective
(murah), karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan
kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya (Depkes:
2016.p.128).
Berdasarkan data yang dihimpun UNICEF masih ada 1.3 juta anak setiap tahunnya
tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap. Lantas akibatnya anak yang meninggal akibat
campak mencapai 30.000 setiap tahun dan hepatitis menyerang lebih dari 20 % anak
Indonesia. Tanpa imunisasi di Indonesia kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal
karena batuk rejan, 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus, dan
dari 200 anak 1 (satu) akan menderita penyakit polio (Mursyida, 2013).Menurut penelitian
Oliveira (2014) di Angola, cakupan imunisasi dasar hanya 37 %, lebih tinggi pada anak < 1
tahun (52 %).
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) merupakan salah satu penyebab utama
kematian bayi dan balita. Berdasarkan estimasi WHO (2008) diperkirakan kematian akibat
PD3I pada anak usia dibawah 5 tahun proporsi kematian karena pneumococcal diseases sebesar
32%, rotavirus 30%, hepatitis B/Hib 13%, pertusis 13%, campak 8%, dan tetanus neonatorum
4% (WHO, 2014)
Cakupan imunisasi global berdasarkan estimasi WHO (2013), DPT3 sebesar 84%, polio
dengan 3 dosis sebesar 84%, campak dengan 1 dosis sebesar 84%, cakupan Hepatitis B 3 dosis
sebesar 81% serta 25 negara belum mencapai eliminasi maternal tetanus neonatal. Jumlah anak
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
dibawah 1 tahun yang tidak mendapatkan imunisasi DPT3 diseluruh dunia sebesar 585
21,8 juta,
dan hampir 70% dari anak-anak tersebut berada di 10 negara yaitu Kongo, Ethiopia, India,
Kenya, Mexico, Nigeria, Pakistan, Vietnam, Afrika Selatan dan Indonesia (WHO, 2014).
Indonesia memiliki cakupan imunisasi campak program di atas 90% sejak tahun 2008.
Tahun 2016 sedikit meningkat dari tahun 2015, yaitu sebesar 93,0%. Menurut provinsi, terdapat
sebelas provinsi yang telah berhasil mencapai target 95%. Hasilnya dapat diketahui bahwa
seluruh bayi di Provinsi Jambi, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Tengah telah mendapatkan
imunisasi campak. Sedangkan provinsi dengan cakupan terendah yaitu Kalimantan Utara
sebesar 57,8%, Papua 63,5% dan Aceh 73,5% (Depkes: 2016.p.130)
Data yang dapat diketahui bahwa seluruh bayi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah,
Jambi, dan Nusa Tenggara Barat telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sedangkan
provinsi dengan capaian terendah yaitu Kalimantan Utara (56,08%), Papua (59,99%), dan
Maluku
Pada tahun 2016 terdapat tiga provinsi memiliki capaian tertinggi yaitu Bali (100%),
DI Yogyakarta (100%), dan Jawa Tengah sebesar 99.93%. Sedangkan provinsi dengan
capaian terendah yaitu Kalimanatan Utara (30,69%), Papua Barat (56,77%) dan Papua
(61.59%) (Depkes: 2016.p.131).
Berdasarkan data untuk imunisasi BCG sebagai indikator aksesibilitas program, dari
target >95 %, terdapat 7 (tujuh) kabupaten/kota yang belum mencapai hasilyang diharapkan,
yaitu Kabupaten OKI (69.5%), kabupaten Muara Enim (92.9%), 469 kabupaten Musi Rawas
(84.2%), kabupaten Banyuasin (91.1%), kabupaten OKU Selatan (88.9%), Pali (%(.2%) dan
kabupaten Muratara (93.6%) (Dinas Kesehatan Sumatra Selatan: 2014.p.68).
Untuk cakupan DPT/HB 3 dari target > 90%, sudah 12 kabupaten/kota yang mencapai
target, sedangkan 5 (lima) kabupaten/kota yang belum mencapai hasil yang diharapkan, yaitu
Kabupaten OKI (64%), Kabupaten Muara Enim (89.9%), Kabupaten Banyuasin (86.2%),
Kabupaten Pali (58.7%) dan Kabupaten Muratara (86.7%). Untuk cakupan imunisasi campak
sebagai indikator tingkat perlindungan program targetnya adalah >90 %, 15 kabupaten/kota
telah mencapai target tersebut, Sedangkan 2 (dua) Kabupaten/Kota belum mencapai target
yaitu Kabupaten OKI (66.8%) dan
Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagian akibat
peninggkatan pusat pengatur suhu dihipotalamus dalam (Sodikin: 2012.p.32 ). Sebagaian
besar demam pada anak merupaka akibat perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
586
hipotalamus. Penyakit-penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang
sytem tubuh. Selain itu demam mungkin
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
Maternal Child Health Care Jour 587
berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non spesifik dalam
membantu pemulihan atau pertahanan terhadp infeksi (Sodikin: 2012. p.31).
Penelitian lain juga yang telah dilakukan oleh Thaib, Darussalam, Yusuf, Andid tahun
2013 dengan judul cakupan imunisasi dasar anak usia 1- 5 tahun dan beberapa faktor yang
berhubungan di poliklinik anak Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSIA) Banda Aceh dengan hasil
seratus tiga anak diikutsertakan dalam penelitian. Cakupan imunisasi dasar pada anak usia 1-5
tahun 86 (83,5%) lengkap, 16 (15,5%) tidak lengkap, dan 1 (1%) tidak pernah diimunisasi.
Alasan tidak pernah diimunisasi atau tidak melengkapi imunisasi adalah ibu cemas akan efek
samping 12 (70,6%), 4 (23,5%) sering sakit, dan 1 (5,9%) orangtua beralasan imunisasi haram.
Terdapat hubungan yang bermakna antara sebaran pendidikan ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar (p<0,05)
Berdasarkan survey awal di Puskesmas Megang Sakti Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas terdapat data imunisasi lengkap pada tahun 2020 rata-rata paling tinggi
tiap bulanya pada bulan desember terdapat 3 desa yaitu desa Muara Megang I (143,8%), Maura
Megang (119,4% ) dan Tri Sakti (117,4%). Kemudian rata-rata paling rendah ada 3 desa yaitu
desa Pagar Ayu pada bulan januari (1,8%), desa Mulyosari bulan februari (5,3%), dan desa
Jajaran Baru I bulan maret (12,6%).
Peneliti melakukan survey pada 10 bayi mengalami demam 2 diantaranya mengalami
kejang demam, 3 diantaranya memiliki suhu diatas 37,90C dan 5 diantaranya memiliki suhu
ditas 37,70C. Sebagian disebabkan karena riwayat keluarga kejang, terjadi pada saat musim
penghujan dan awal musim kemarau
(November- Desember) menyerang sebagian berusia bayi dan anak-anak.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan responden dari 10 orang responden 4
diantaranya mengatakan dia mengalami demam dengan penanganan tradisional seperti
kompres air hangat, dan pengobatan farmakologis jika demam
METODE PENELITIAN
dimana rancangan ini hanya menggunakan satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding.
Model ini sudah mengunakan tes awal seingga besarnya efek dari eksperimen dapat diketahui
dengan pasti. (Arikunto: 2007.p.212)
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
588
Penelitian ini sudah dilaksanakan di Wilayah Kerja Polindes Pagar AyuKecamatan
Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April2020.
Populasi dalam penelitian ini adalahbayi demam pasca imunisasi yang berada di Wilayah
Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini accidental sampling (Nursalam:
2013.p.174).Ukuran sampel
untuk penelitian seperti berikut: (Sugiyono: 2006.p.131-132) Ukuran sampel yang layak dalam
penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya :
pria-wanita, pegawai negri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30.
Sehingga besar sampel yang diperlukan adalah n = 20. Berdasarkan antisipasi peneliti
adanya drop out dalam proses penelitian ini, menambah jumlah sampel sebesar 20 %. Oleh
karena itu jumlah sampel yang diperlukan adalah 20
+ 2 = 22 atau n = 22 sehingga jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah n =
22 responden. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciriciri
anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo: 2012.p.130). analisa
data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariate.
Analisa Univariat Dari hasil penelitian yang peneliti dapat pada responden yang
berjumlah 22 orang responden, maka peneliti mendapatkan hasil univariat tentang pengaruh
kompres bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap penurunan suhu tubuh bayi saat
demam pasca imunisasi di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas tahun 2017, sebagai berikut pada tabel dibawah ini.
A. Rata-Rata Suhu Tubuh Pada Bayi Demam Sebelum Diberikan Kompres Bawang Merah
(Allium ascalonicum
l. Saat Demam di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas tahun 2020
Tabel 5.1
Rata-rata Tubuh Pada Bayi Demam sebelum diberikan Kompres Bawang Merah Saat Demam di
wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Tahun 2020
didapatkan rata-rata suhu tubuh responden sebanyak 37,941, dengan SD ± 0,0590, dan
standar eror ± 0,0126.
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
2. Rata-Rata Suhu Tubuh Pada Bayi Demam Sesudah Diberikan Kompres Bawang589
Merah
(Allium ascalonicum
L) Saat Demam di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas tahun 2020
Tabel 5.1
Rata-rata Tubuh Pada Bayi Demam sesudah diberikan Kompres Bawang Merah Saat
Demam di wilayah Kerja
Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Tahun 2020
A. Analisa Bivariat Berdasarkan analisa bivariat yang peneliti lakukan, pengaruh kompres
bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap penurunan suhu tubuh bayi saat demam
pasca imunisasi di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas tahun 2017, pada penelitian ini untuk melihat suhu tubuh sebelum
dan sesudah perlakuan dengan memakai rumus uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan
alpha = 0,05 sebagai berikut dibawah ini Pengaruh kompres bawang merah (Allium
ascalonicum L) terhadap penurunan suhu tubuh bayi saat demam pasca imunisasi di
Wilayah
KerjaPolindesPagarAyu
Tabel 5.3
Pengaruh Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Bayi Saat Demam di
Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Tahun
2020
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
590
Berdasarkan tabel 5.3 peneliti dapat menjelaskan dari 22 orang responden, didapatkan
rerata suhu tubuh sebelum dilakukan kompres bawang merah 37,941, dengan SD ± 0,0590.
Rerata suhu tubuh sesudah dilakukan kompres bawang merah 37,386, dengan SD ± 0,0710.
Perbedaan rata-rata antara suhu tubuh sebelum dan sesudah dilakukannya kompres bawang
merah adalah -4,234. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000 artinya adanya pengaruh
kompres bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap penurunan suhu tubuh bayi saat
demam pasca imunisasi di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas tahun 2020
1. Rata-Rata Suhu Tubuh Pada Bayi Demam Sebelum Diberikan Kompres Bawang Merah
(Allium ascalonicum
L) Saat Demam di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas tahun 2020
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
591
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
592
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
593
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020
594
Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020