0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan9 halaman

Bab3 Bun

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan
Kelas atau Classroom action research (CAR) adalah action research yang
dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya
merupakan rangkaian "riset-tindakan, yang dilakukan secara siklus, dalam rangka
memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action
research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative
action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action
research dan collaborative action research; dua- duanya merujuk pada hal yang
sama (Danumiharja, 2014:261)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), disebut juga Action Research, adalah
jenis desain penelitian yang dewasa ini dipersyaratkan dari para guru untuk naik
ke pangkat yang lebih tinggi. Namun demikian metodenya tentu bisa diterapkan di
mana saja, utamanya situasi atau pekerjaan yang berkaitan dengan sekelompok
pemelajar atau audiens (Djiwandono, 2015:92) Sesuai dengan jenis penelitian
yang dipilih, yaitu model penelitian tindakan dari Kemmis dan MC Taggart
(dalam Arikunto, 2010:83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus
yang berikutnya. Di dalam setiap siklus terdapat empat tahap yang harus
dilakukan (Arikunto, 2006: 16) yaitu: 1. Tahap Perencanaan, 2. Tahap
Pelaksanaan, 3. Tahap Pengamatan, 4. Tahap Refleksi. Keempat tahap tersebut
secara berkesinambungan dapat dilihat pada model PTK berikut ini:

19
20

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan

SIKLUS II
Pengamatan

Refleksi
Pelaksanaan

Berhenti/ berlanjut
Pada siklus selanjutnya

Gambar 3.1
Menurut Kemmis dan Taggart
Model PTK bentuk siklus (Arikunto, 2006: 16)

1. Perencanaan
Dalam hal ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Tindakan
Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi
penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat sambil melakukan
pengamatan guru pelaksana mencatat semua yang terjadi sehingga
memperoleh hasil yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana
sudah melakukan tindakan. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah
yang ada dalam memperbaiki proses belajar mengajar yang kurang tepat serta
21

meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dan mutu pendidikan pada


umumnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan kemudahan pelaksanaan
penelitian dengan para guru Kelompok B TK. Dharma Wanita Desa Bendung
Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto yang juga bertindak sebagai. Penelitian ini
dilakukan di Kelompok B TK. Dharma Wanita Desa Bendung Kecamatan Jetis
Kabupaten Mojokerto. Ruang lingkup penelitian ini adalah Kelompok B TK.
Dharma Wanita Desa Bendung Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Peneliian
dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019, lama penelitian 3
bulan, dengan skedul sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PERSIAPAN
1 Menyusun konsep perencaan
Menyusun Instrumen
PELAKSANAAN
2 Melakukan Tindakan Siklus 1
Melakukan Tindakan Siklus II
PENYUSUNAN LAPORAN
3 Menyusun konsep laporan
Penyempurnaan laporan

C. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu mendiskripsikan dapat meningkatkan pemahaman di Kelompok B TK.
Dharma Wanita Desa Bendung Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Adapun
subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B TK. Dharma Wanita Desa Bendung
Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto sebanyak 16 anak. Sementara itu
pemilihan lokasi dilakukan berdasakan pertimbangan kemudahan pelaksanaan
22

penelitian dengan para guru Kelompok B TK. Dharma Wanita Desa Bendung
Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto yang juga bertindak sebagai peneliti.

D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan empat tahap penelitian tindakan
kelas yang terdiri dari 2 (dua) siklus setiap siklus terdiri dari:
1. Perencanaan
Pada tahap perecanaan penulis membuat langkah-langkah tindakan yang
akan dilaksanakan secara rinci, dimulai dari membuat RKM (Rencana Kegiatan
Mingguan), RKH (Rencana Kegiatan Harian) dan menentukan tema yang akan
diajarkan. Membuat media atau alat peraga, mengalokasikan waktu pembelajaran,
menyiapkan lembar observasi untuk siswa.
2. Pelaksanaan
Merupakan tahap melaksanakan rencana kegiatan yang telah dibuat,
kegiatan yang dilaksanakan di kelas adalah pelaksanaan dari teori pendidikan dan
teknik mengajar yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hasil yang diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
3. Pengamatan (Observasi)
Proses observasi dilakukan saat berlangsungnya pelaksanaan tindakan
kelas. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan pada
penelitian, data yang dikumpulkan merupakan data pelaksanaan tindakan dan
rancangan yang sudah dibuat, yakni tentang data peningkatan kemampuan
berbahasa anak. Dalam melaksanakan observasi guru tidak melakukannya sendiri,
melainkan meminta bantuan teman sejawat atau orang yang ahli dibidangnya.
4. Refleksi
Pada tahap ini merupakan tahap mengolah data yang telah didapat pada
saat melaksanakan tindakan (observasi), dari data yang didapat kemudian
ditafsirkan dan dianalisis. Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai bahan
refleksi, apakah perlu dilakukan tindakan selanjutnya atau tidak, proses refleksi
ini menentukan keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas. Jika hasil yang
dicapai belum memenuhi kriteria keberhasilan perlu diadakan siklus tindakan
berikutnya sampai penelitian yang dilakukan sudah dianggap berhasil.
23

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah hal yang sangat penting dalam penelitian
karena tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono
(2014: 63) terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara, dokumentasi.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi atau pengamatan dan
dokumentasi. Observasi adalah dasar semua pengetahuan. Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi Nasution (Sugiyono, 2014: 64). Menurut Marshall
(Sugiyono, 2014: 64) dijelaskan bahwa “throught observation, the researcher
learn about behavior and he meaning attached to those behavior'". Melalui
observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang (Sugiyono, 2014:
329). Hasil observasi atau pengamatan akan lebih dipercaya apabila didukung
dengan adanya dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini dapat berupa foto
atau video mengenai apa yang dilakukan siswa ketika dilakukan pembelajaran
mengenai seriasi dan hasil kerja siswa.

2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab
permasalahan penelitian. Fungsi instrumen adalah mengungkapkan fakta menjadi
data. Menurut Arikunto, data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan
berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Adapun jenis-jenis instrumen dalam
suatu penelitian yaitu: tes, kuesioner, wawancara, observasi, skala bertingkat
(ratings), dokumentasi. Lembar observasi yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah:
a. Lembar observasi aktifitas guru dan anak
24

Tabel 3.2
Lembar Aktivitas guru dan Lembar Aktivitas Anak
Aktvitas
Aktivitas guru Penilaian Penilaian
No No Anak
Aspek 1 2 3 4 Aspek 1 2 3 4
1. Guru 1. Respon anak
menjelaskan selama guru
aturan main menjelaskan
aturan main
2 Guru 2. Respon anak
menjelaskan ketika guru
menjelaskan
3. Guru 3. Respon anak
melakukan ketika guru
recalling melakukan
(tanya jawab recalling
pada kegiatan (tanya jawab
penutup) pada kegiatan
penutup)
Jumlah Jumlah
Rata-rata Rata-rata

Rubrik Penilaian Aktivitas Guru


1) Guru Menjelaskan aturan main.
4 : Guru menjelaskan aturan main yang jelas, sesuai dengan kegiatan, urut
dan dengan menenangkan anak terlebih dahulu.
3 : Guru menjelaskan aturan main yang jelas, urut namun tanpa
menenangkan anak terlebih dahulu.
2 : Guru menjelaskan aturan main yang jelas namun tidak urut dan tanpa
menenangkan anak terlebih dahulu.
1. : Guru tidak memberikan aturan main yang jelas dan urut dan tanpa
menenangkan anak terlebih dahulu.
2) Guru Menjelaskan .
4 : Guru menjelaskan secara urut dan jelas.
3 : Guru menjelaskan secara urut namun kurang jelas.
2 : Guru menjelaskan tidak urut dan kurang jelas.
1. : Guru tidak menjelaskan secara urut dan kurang jelas.
3) guru melakukan recalling (tanya jawab pada kegiatn penutup).
4 : Guru memberikan 4 pertanyaan sesuai dengan tema.
25

3 : Guru memberikan 3 pertanyaan sesuai tema.


2 : Guru memberikan 2 pertanyaan sesuai dengan tema.
1. : Guru memberikan 1 pertanyaan yang sesuai dengan tema.
Rubrik penilaian aktivitas anak:
1) Respon anak selama guru menjelaskan aturan main.
4 : 16 anak merespon selama guru menjelaskan aturan main.
3 : 12 anak merespon selama guru menjelaskan aturan main.
2 : 8 anak merespon selama guru menjelaskan aturan main.
1. : 4 anak merespon selama guru menjelaskan aturan main.
2) Respon anak ketika guru menjelaskan .
4 : 16 anak merespon ketika guru menjelaskan .
3 : 12 anak merespon ketika guru menjelaskan .
2 : 8 anak merespon ketika guru menjelaskan .
1. : 4 anak merespon ketika guru menjelaskan .
3) Respon anak ketika guru melakukan recalling (tanya jawab pada kegiatan
penutup)
4 : 16 anak merespon ketika guru melakukan recalling (tanya jawab
pada kegiatan penutup)
3 : 12 anak merespon ketika guru melakukan recalling (tanya jawab
pada kegiatan penutup)
2 : 8 anak merespon ketika guru melakukan recalling (tanya jawab
pada kegiatan penutup)
1. : 4 anak merespon ketika guru melakukan recalling (tanya jawab
pada kegiatan penutup)
Khusus untuk aktivitas guru dan anak setelah semua data setiap
pertemuan dikumpulkan kemudian data tersebut dirata-rata. Nilai rata-rata
aktivitas guru dan anak kemudian dikategorikan sebagai berikut:
80% – 100% = Sangat Baik (bintang 4)
51% – 79% = Baik (bintang 3)
26% - 50% = Cukup(bintang 2)
0% – 25% = Kurang (bintang 1)
26

F. Teknik Analisis Data


Data yang telah terkumpul yang berupa pengamatan, dokumen portofolio,
dokumen foto maupun rekaman video tidak akan bermakna tanpa dianalisis yaitu
diolah dan diinterpretasikan. Menurut Sanjaya (2009: 106), analisis data adalah
suatu proses mengolah dan menginterpretasikan data dengan tujuan untuk
mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki
makna. Analisis data dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu mereduksi data,
mendeskripsikan data dan membuat kesimpulan. Mereduksi data merupakan
kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus permasalahan. Pada tahap ini
peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data untuk dikelompokkan sesuai masalah. Hal ini juga memungkinkan peneliti
untuk membuang data yang tidak diperlukan.
Mendeskripsikan data dilakukan agar data yang telah diorganisir menjadi
bermakna. Bentuk deskripsi tersebut dapat berupa naratif, grafik atau dalam
bentuk tabel. Tahap terakhir adalah membuat kesimpulan dari data yang telah
dideskripsikan. Tahap menganalisis dan menginterpretasikan data merupakan
tahap yang paling penting karena hal ini untuk memberikan makna dari data yang
telah dikumpulkan. Hasil analisis dan interpretasi data merupakan jawaban dari
rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif serta kuantitatif. Penghitungan data kuantitatif adalah dengan
menghitung rata-rata perkembangan siswa berdasarkan skor yang diperoleh dari
lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Dengan rata-rata yang diperoleh
dapat diketahui persentase perkembangan kemampuan seriasi pada siswa. Adapun
cara menghitung hasil (skor) yang diperoleh dengan rumus mean atau rerata nilai
menurut Arikunto (2010: 284-285) yaitu sebagai berikut:

Keterangan :
x = Mean (rata-rata)
∑x = Jumlah nilai
N = Jumlah yang akan dirata-rata
27

Arikunto (2010: 269) menjelaskan analisis data deskriptif kualitatif yaitu:


Analisis data yang menggunakan teknik deskriptif kualitatif memanfaatkan
persentase merupakan langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis.
Persentase yang dinyatakan dalam bilangan sudah jelas merupakan ukuran yang
bersifat kuantitatif, bukan kualitatif. Jadi pernyataan persentase bukan hasil
analisis kualitatif. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat
yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas.
Berdasarkan pendapat di atas agar diperoleh hasil analisis kualitatif maka
dari perhitungan persentase kemudian dimasukkan ke dalam lima kategori
predikat. Menurut Arikunto (2010: 269) lima kategori predikat tersebut yaitu
seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Kategori Predikat Tingkat Pemahaman Siswa

No Interval Kategori
1. 81-100% Sangat baik
2. 61-80% Baik
3. 41-60% Cukup
4. 21-40% Kurang baik
5. 0-20% Tidak baik

Adapun analisis data secara deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah
memaknai data dengan cara membandingkan hasil dari sebelum dilakukan
tindakan dan sesuadah tindakan. Analisis data ini dilakukan pada saat tahapan
refleksi. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan
perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai