Draf Final RSCM-IPPK 300622
Draf Final RSCM-IPPK 300622
Draf Final RSCM-IPPK 300622
ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO
DENGAN
RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR :
NOMOR : 059/PKS/DIR-RSA/VI/2022
Pada hari ini, Rabu tanggal 29 Dua puluh sembilan bulan Juni tahun Dua ribu dua puluh
dua (29/06/2022), kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
KP.03.03/Menkes/254/2018 tanggal 14 Mei 2018 yang bertindak untuk dan atas
nama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Yang
berkedudukan di Jalan Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat.
Direktur Rumah Sakit Ananda sesuai Surat Keputusan Direktur PT. RAHIM
Nomor 52/DIR/PT.RAHIM/KEP/V/2019 tanggal 06 Mei 2019, bertindak dan untuk
dan atas nama Rumah Sakit Ananda Bekasi, yang berkedudukan di Jalan Sultan
Agung No. 173 Kecamatan Medan Satria Bekasi Barat 17133.
PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerjasama dalam
bidang Pelayanan Rujukan Pemeriksaan Patologi Anatomi dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
Pengertian
1. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo adalah Rumah
Sakit yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia yang melaksanakan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang berkedudukan di Jalan Diponegoro No.
71 Jakarta Pusat.
2. Rumah Sakit Ananda Bekasi adalah Institusi yang bergerak di Bidang Pelayanan
Jasa Kesehatan.
DA 01062010 1
Pihak I
Pihak II
3. Peserta adalah Pasien Rujukan PIHAK KEDUA yang menjadi tanggungan PIHAK
KEDUA yang memerlukan tindakan medis dan tindakan keperawatan di lingkungan
PIHAK PERTAMA.
4. Pelayanan kesehatan adalah semua jenis pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan terhadap peserta berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,
pelayanan emergency/gawat darurat dan pelayanan penunjang medik yang
diberikan terhadap Peserta yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
5. Rawat Inap adalah Pelayanan kesehatan di PIHAK PERTAMA dimana Peserta
menginap sedikitnya sehari (>6-24 jam) berdasarkan kebutuhan.
6. Rawat Jalan adalah semua jenis pemeliharaan kesehatan perorangan yang bersifat
pengobatan/pemeriksaan tanpa menginap yang dilaksanakan di rumah sakit.
7. Pelayanan Gawat Darurat adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan dalam
keadaan gawat darurat, di luar jam kerja pada hari libur.
8. Ruang Rawat Khusus adalah Pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana Peserta
menginap di ruang yang membutuhkan perawatan khusus yang meliputi ruang rawat
Intensif Care Unit /ICU Dewasa, Intensif Coronary Care Unit /ICCU, High Care
Unit/HCU, Pediatric Intensif Care Unit (PICU), Pelayanan Jantung Terpadu (Ruang
Rawat Biasa, Intermediate ware, CICU), Paviliun Tumbuh Kembang/ PTK, Neonatal
Intensif Care Unit /NICU, ICU Anak sesuai keadaan Peserta.
9. Surat Jaminan Pelayanan adalah surat yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA
sebagai pengantar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh PIHAK PERTAMA yang merupakan tanda bukti sah identitas yang diberikan
kepada Peserta.
10. Surat Jaminan atau Surat Pengantar Rawat adalah surat pengantar atau formulir
yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA dan ditandatangani oleh Pejabat yang
berwenang, sebagai pengantar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari
PIHAK PERTAMA dan merupakan jaminan pembayaran atas pelayanan kesehatan
yang telah diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Pasal 3
Ruang Lingkup
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengikatkan diri untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi Peserta meliputi perawatan dan pengobatan di IGD, rawat inap minimal
kelas II, I,VIP,VVIP, Pelayanan cluster dan rawat inap RSCM Kencana, rawat jalan
tingkat lanjut/spesialis, rawat jalan dan rawat inap RSCM Kirana, Executive Citra RSCM
Kirana, rawat jalan dan rawat inap PKIA RSCM Kiara, serta ruang rawat khusus
(ICU,ICCU,HCU,MRI,NICU,ICU Anak) serta ruang rawat Pelayanan Jantung Terpadu
(Ruang Rawat Biasa, Intermediate Ward, CICU), Paviliun Tumbuh Kembang/PTK,
ESWL, One Day Care, Radiologi, Radioterapi, Laboratorium dan Penunjang Medik
lainnya sesuai kebutuhan Peserta.
DA 01062010 2
Pihak I
Pihak II
Pasal 4
Prosedur Pelayanan
Prosedur Pelayanan bagi Pasien PIHAK KEDUA untuk tindakan Pelayanan Kesehatan
diatur sesuai prosedur pelayanan yang berlaku di PIHAK PERTAMA yang merupakan
lampiran yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 5
Hak dan Kewajiban
DA 01062010 3
Pihak I
Pihak II
3. Hak PIHAK KEDUA :
a. Mendapat pelayanan kesehatan bagi Pasien yang ditanggung dan dirujuk PIHAK
KEDUA.
b. Memantau pemeriksaan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA.
c. Mendapat fasilitas kesehatan sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang
tersedia pada PIHAK PERTAMA.
d. Menerima informasi dari PIHAK PERTAMA tentang jenis pelayanan kesehatan
sesuai dengan keadaan Pasien.
e. Meninjau kembali perjanjian kerjasama ini, apabila ternyata PIHAK PERTAMA
melalaikan kewajibannya.
f. Memutuskan Perjanjian ini apabila ternyata PIHAK PERTAMA melanggar
ketentuan dalam Perjanjian.
Pasal 6
Biaya Pelayanan
1. Seluruh biaya atas Pelayanan pasien rujukan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
kepada Pasien rujukan PIHAK KEDUA sesuai dengan tarif yang berlaku di PIHAK
PERTAMA.
DA 01062010 4
Pihak I
Pihak II
2. Apabila ada perubahan tarif dari PIHAK PERTAMA maka secara otomatis PIHAK
KEDUA mengikutinya setelah PIHAK PERTAMA memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 7
Prosedur Penagihan
4. Tagihan diajukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai ayat 2
pasal ini dan setiap Peserta pulang.
5. Apabila berkas tagihan yang disampaikan tidak/belum lengkap akan
dikomunikasikan kembali kepada PIHAK PERTAMA, setelah diperbaiki berkas
tagihan harus segera dikirim ke PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
Pembayaran
1. PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran atas sisa selisih tagihan yang
diperoleh pada saat rekonsiliasi.
2. PIHAK KEDUA akan membayar tagihan kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan
tagihan PIHAK PERTAMA atas pelayanan kesehatan, selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kalender terhitung sejak surat penagihan diterima oleh PIHAK
KEDUA.
3. Transaksi pembayaran dapat dilakukan pada Bank Mandiri Cabang Pembantu
RSCM melalui RPL 182 RSCM Opr BLU Penerimaan dengan Rekening Nomor :
122- 008-3000-268, untuk bukti transfer disampaikan selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari sejak transfer dilakukan.
4. Biaya transfer ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 9
Komunikasi
DA 01062010 5
Pihak I
Pihak II
a. RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat
DA 01062010 6
Pihak I
Pihak II
Up.Ibu Ai Martini,SE (082221432294)
Instalasi Forensik & Pemulasaran Jenazah
U.p. Ibu Ucu (081286342339)
Bagian Keuangan
Telp. (021) 8854338 ext.225/224
Fax. (021) 88950141
Up. Ibu Rachma Inayah
(085777716366)
Pasal 10
Masa Berlaku Perjanjian
1. Perjanjian ini berlaku untuk 2 (dua) tahun, terhitung sejak tanggal Dua belas bulan
Oktober tahun Dua ribu dua puluh dua (12/10/2022) sampai dengan tanggal
Sebelas bulan Oktober tahun Dua ribu dua empat (11/10/2024) dan dapat
DA 01062010 7
Pihak I
Pihak II
diperpanjang kembali untuk tahun berikutnya dengan isi perjanjian dan masa
perjanjian sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
Pasal 11
Force Majeure
1. Dalam hal PARA PIHAK tidak dapat memenuhi kewajiban yang tercantum dalam
perjanjian kerjasama ini disebabkan oleh tindakan atau dapat ditimbulkan dan atau
dapat diakibatkan oleh kejadian diluar kemampuan PARA PIHAK seperti bencana
alam, sabotase, pemogokan, huru-hara, kebakaran, perubahan moneter dan
regulasi, musibah, perang atau musuh masyarakat, pemberontakan, anarki atau
sabotase atau tindakan Pejabat Negara atau yang dikuasakan, aksi demonstrasi
atau teroris, maka segala keterlambatan atau kegagalan tidak dianggap kesalahan
PARA PIHAK, sehingga pihak yang mengalami kegagalan tidak akan dikenakan
sanksi atau denda.
2. Peristiwa sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini harus diberitahukan
secara tertulis (fax) oleh pihak yang tidak dapat melaksanakan kewajibannya
kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sejak terjadinya
peristiwa dimaksud.
Pasal 12
Sanksi – sanksi
2. Apabila salah satu pihak melanggar perjanjian maka pihak yang dirugikan dapat
mengajukan teguran baik secara lisan maupun teguran tertulis. Dan jika teguran
telah disampaikan sebanyak 3 (tiga) kali, maka perjanjian dapat dihentikan dengan
pemberitahuan ke Pihak yang lain paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya.
Pasal 13
Pemutusan Hubungan Kerjasama
1. Dengan berakhirnya masa perjanjian maka secara otomatis perjanjian kerjasama ini
telah selesai dengan sendirinya, kecuali dilakukan perpanjangan dengan
kesepakatan PARA PIHAK.
2. Pemutusan Perjanjian selama masa berlakunya Perjanjian dapat dilakukan secara
sepihak apabila salah satu pihak melakukan hal-hal yang melanggar atau tidak
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian, melalui
mekanisme sebagaimana tercantum dalam pasal 12 ayat 2.
DA 01062010 8
Pihak I
Pihak II
3. Dengan berakhirnya perjanjian kerjasama ini, maka segala kewajiban yang belum
diselesaikan oleh PARA PIHAK wajib diselesaikan terlebih dahulu dan PARA PIHAK
tetap terikat sampai kewajiban dimaksud diselesaikan.
Pasal 14
Penyelesaian Perselisihan
Pasal 15
Penutup
1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini, atau memerlukan
penyelesaian lebih lanjut akan ditetapkan kemudian dan akan diselesaikan oleh
PARA PIHAK.
2. Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan dalam isi perjanjian ini harus
disepakati terlebih dahulu oleh PARA PIHAK yang dibuat dalam Addendum sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. PARA PIHAK sepakat untuk saling menjaga kerahasiaan informasi sehubungan
Perjanjian ini, kecuali jika kerahasiaan informasi dan / atau harus dibuka karena
ketentuan hukum.
Demikian perjanjian pelayanan kesehatan ini dibuat dalam rangkap dua masing-masing
dibubuhi meterai secukupnya, ditandatangani pejabat berwenang dan masing masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
DA 01062010 9
Pihak I
Pihak II
Lampiran Perjanjian Kerjasama Nomor :
Nomor : 059/PKS/DIR-RSA/VI/2022
3. Dalam keadaan gawat darurat atau sakit secara tiba-tiba yang terjadi pada hari
libur resmi, surat pengantar dan surat jaminan tidak diperlukan, dan Pasien yang
ditanggung oleh PIHAK KEDUA yang datang dengan membawa surat jaminan
tersebut harus diserahkan dalam tempo 2 x 24 jam berikutnya oleh Pasien yang
ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
4. Jika jangka waktu 2 x 24 jam sebagaimana yang tersebut dalam butir 2 jatuh hari
libur resmi maka jangka waktu tersebut dapat diperpanjang 24 jam sampai
keesokan harinya yang tidak jatuh pada hari libur resmi.
5. Pada surat jaminan tercantum logo perusahaan dan nama Pasien yang
ditanggung oleh PIHAK KEDUA sehingga mudah dikenal oleh PIHAK
PERTAMA. Surat ini berlaku jika Pasien yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA
akan mendapatkan pelayanan kesehatan di PIHAK PERTAMA.
Pihak II
Executive Citra RSCM Kirana dan ruang rawat khusus (ICU, ICCU, HCU, NICU
serta ruang rawat Pelayanan Jantung Terpadu (Ruang Rawat Biasa,
Intermediate Ward, CICU) sesuai keadaan peserta yang ditanggung PIHAK
KEDUA.
7. Pasien yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA akan dirujuk ke Rumah sakit lain
apabila PIHAK PERTAMA tidak memiliki peralatan yang cukup sesuai standar
medik atau peralatan yang dibutuhkan rusak dan atau kamar yang dibutuhkan
Pasien yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA tersebut tidak tersedia.
8. Apabila Pasien yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA yang seharusnya adalah
diperbolehkan keluar dari Rumah Sakit namun masih terdapat keberatan dari
pihak keluarga dengan indikasi sosial, maka biaya yang timbul menjadi beban
langsung dari Pasien yang bersangkutan dan tidak menjadi Pasien yang
ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
10. Dalam hal Pasien yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA atas kehendaknya
sendiri meminta kelas perawatan yang lebih tinggi dari yang ditentukan PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan tetap membayarkan jumlah tagihan yang
diajukan PIHAK PERTAMA. Namun dalam surat tagihan, PIHAK PERTAMA
akan menyertakan Surat Pernyataan yang menerangkan alasan Pasien yang
ditanggung PIHAK KEDUA meminta kelas perawatan yang lebih tinggi dari
haknya tersebut.
11. Apabila karena keadaan penyakit atau karena sebab-sebab lain Pasien yang
ditanggung oleh PIHAK KEDUA harus dirujuk ke rumah sakit lain, maka semua
biaya yang timbul di rumah sakit lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA kepada rumah sakit lain tersebut, sedangkan PIHAK
PERTAMA hanya menagih kepada PIHAK KEDUA semua biaya yang
diakibatkan perawatan Pasien yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA selama
dirawat di PIHAK PERTAMA.
DA 01062010 11
Pihak I
Pihak II