706-Article Text-2426-1-10-20210328
706-Article Text-2426-1-10-20210328
706-Article Text-2426-1-10-20210328
The Effect of Semi Fowler Positioning and Pursed Lips Breathing Technique on Oxygen
Saturation of Patients with COPD in HCU Ward Mangusada Hospital Badung Regency
Abstrak
PPOK merupakan penyakit pada saluran pernafasan yang memiliki gejala adanya
produksi sputum, sesak napas dan batuk yang produktif. Posisi semifowler dan pursed lip
Riwayat artikel breathing membuat oksigen di dalam paru-paru semakin meningkat sehingga lebih
Diajukan: 4 maret 2021 mudah untuk bernafas dan mengurangi kerusakan membrane alveolus akibat
Diterima: 11 Maret 2021 tertimbunnya cairan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian posisi
semifowler dan teknik pursed lips breathing terhadap saturasi oksigen pasien dengan
Penulis Korespondensi: PPOK.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Pre-Experimental design, dengan
- Ni Made Devi Hariska
rancangan One – Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian menggunakan teknik
Milasari Non Probabilty Sampling yaitu Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 30 orang.
- STIKes Bina Usada bali Kemudian dilanjutkan dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test untuk menguji hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata saturasi oksigen pasien sebelum
e-mail: pemberian posisi semifowler dan teknik pursed lips breathing adalah 93.10%, saturasi
hariska.mila@gmail.com paling rendah yaitu 90% dan paling tinggi 95%. Dan setelah diberikan posisi semifowler
dan teknik pursed lips breathing adalah 97.00%, saturasi paling rendah yaitu 95% dan
paling tinggi 98%. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test
didapatkan nilai p = 0.001 (p < 0.05) yang artinya bahwa ada pengaruh pemberian posisi
semifowler dan teknik pursed lips breathing terhadap saturasi oksigen pasien dengan
Kata Kunci:
PPOK. Dengan demikian, pemberian posisi semifowler dan teknik pursed lips breathing
posisi semifowler, teknik
ini dapat menjadi salah satu terapi intervensi keperawatan non invasif yang dapat
pursed lips breathing, PPOK
meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK.
Abstract
COPD is a disease of the respiratory tract that has symptoms of sputum production,
shortness of breath and productive cough. The semi fowler position and pursed lip
breathing makes oxygen in the lungs increasing, making it easier to breathe and reducing
membrane damage to alveolus due to fluid build-up The purpose of this study was to
determine the effect of semi fowler positioning and pursed lips breathing technique on
oxygen saturation of patients with COPD.
This research was a pre-experimental quantitative research with One - Group Pretest-
Posttest Design. The research sample uses Non Probability Sampling technique, namely
Consecutive Sampling with a sample of 30 people. Then proceed with the Wilcoxon
Signed Ranks Test to test the hypothesis.
Based on the results of the study obtained the average oxygen saturation of patients
before the administration of semi fowler position and pursed lips breathing technique was
93.10%, the lowest saturation was 90% and the highest one was 95%. And after being
given a semi fowler position and pursed lips breathing technique was 97.00%, the lowest
saturation was 95% and the highest was 98%. Data analysis was done with Wilcoxon
Signed Rank Test obtained p value = 0.000 (p < 0.05) which means that there was an
effect of semi fowler positioning and pursed lips breathing technique on oxygen
saturation of patients with COPD. Thus, the provision of semi fowler positions and pursed
lips breathing techniques can be used as one of the non-invasive nursing interventional
therapies that can increase oxygen saturation in COPD patients.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 7, No 1, Tahun 2021
HASIL
Tabel 4
Penelitian dilaksanakan di ruang Distribusi Frekuensi Jenis Oksigenasi pada
HCU RSD Mangusada pada bulan Oktober- Pasien PPOK
Desember 2020. Jenis Oksigen Frekuensi Persentase
(f) (%)
O2 NRM 10 Lpm 2 6.7
O2 NRM 12 LPM 4 13.3
O2 NRM 15 LPM 1 3.3
Tabel 1 O2 SM 10 LPM 5 16.7
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada O2 SM 5 LPM 7 23.3
Pasien PPOK 02 SM 6 LPM 5 16.7
O2 SM 8 LPM 6 20.0
Persentase Total 30 100.0
Jenis Kelamin Frekuensi (f)
(%)
Laki-laki 17 56.7 Berdasarkan tabel 4 jenis oksigenasi yang
Perempuan 13 43.7 didapatkan pasien lebih banyak
Total 30 100 menggunakan O2 Simple Mask 5 lpm
dengan persentase 23.3%.
Tabel 5
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Perbedaan Rata-rata Saturasi Oksigen
mayoritas responden berjenis kelamin laki- Sebelum dan Setelah Diberikan Posisi
laki. Semifowler dan teknik Pursed Lips
Breathing
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Umur pada pasien Ket Mean±SD Median 95%CI
PPOK (n=30) (min-
Keterangan Mean Median max)
(Min-Max) Saturasi 93.10±1.539 93.00 92.53 –
Umur 53.13 55 Oksigen (90-95) 93.67
Responden (40-65) Pre-test
Saturasi 97.00±0.947 97.00 96.65 –
Oksigen (95-98) 97.35
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa Post-test
Rata-rata Usia Pasien PPOK yang Dirawat
Di Ruang HCU RSD Mangusada yaitu Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa
paling kecil 40 tahun dan paling besar 65 rata-rata nilai saturasi oksigen pada pasien
tahun. PPOK sebelum dilakukan teknik pursed lips
breathing dengan posisi semifowler adalah
Tabel 3 93.10% dengan standar deviasi 1.539. Nilai
Distribusi Frekuensi Pendidikan pada rata-rata saturasi oksigen pada pasien PPOK
pasien PPOK setelah dilakukan teknik pursed lips
Pendidikan Frekuensi Persentase
(f) (%) breathing dengan posisi semifowler adalah
SD 8 26.7 97.00% dengan standar deviasi 0.947.
SMP 8 26.7 Setelah dilakukan uji normalitas
SMA 11 36.7 data, karena data berdistribusi tidak normal
S1 3 10.0 dilanjutkan dengan uji Wilcoxon Signed
Total 30 100
Ranks Test untuk menguji hipotesis.
Analisis data dilakukan untuk mengetahui
Berdasarkan tabel 3 pendidikan responden pengaruh pemberian posisi semifowler dan
mayoritas berjenjang SMA dengan teknik pursed lips breathing terhadap
persentase 36.7 %. saturasi oksigen pasien dengan PPOK,
adapun hasil analisis dengan menggunakan dapat diubah yang digambarkan kesulitan
uji Wilcoxon Signed Ranks Test, seperti mengalirkan udara ke dalam tubuh saat
terdapat pada tabel di bawah ini. melakukan gerakan serta gangguan keluar
masuknya udara pada paru-paru. PPOK
Tabel 6 ialah kelainan kronis dengan kondisi
Hasil Uji Wilcoxoxn Signed Rank Test terganggunya sistem aliran udara akibat
Sebelum dan Sesudah Diberikan Posisi sumbatan aliran nafas oleh radiasi dari asap
Semifowler dan Teknik Pursed Lips rokok dan polusi udara kotor dalam kurun
Breathing waktu yang tidak singkat. Kelainan pada
paru-paru dengan kurun waktu yang tidak
Ket n Rata 95 % CI Z P sebentar biasanya disebut PPOK. (Grace et
-rata al, 2011). Mansjoer (2011) dan Ovedoff
Lowe Uppe
(2010) menyatakan bahwa penyebab
r r
SpO 3 93.1 92.53 93.6 terjadinya PPOK yaitu: kebiasaan merokok,
2 0 0 7 polusi udara, umur dan gender
Pre mengakibatkan melemahnya gerakan dari
test - 0.00 organ paru, peradangan saluran nafas yang
SpO 3 97.0 96.65 97.3 4.821 1
b buruk seperti pneumonia, bronchitis dan
2 0 0 5
Post terganggunya proses menghirup udara ke
test dalam tubuh pada seseorang pada keadaan
tersebut rawan terjangkit kelainan PPOK,
kemudian kondisi melemahnya alfa anti
Dari tabel 6 berdasarkan hasil uji Wilcoxon tripsin. Zat dalam tubuh ini memproteksi
Signed Ranks Test pada tabel di atas, organ paru untuk terhindar dari kondisi
didapatkan nilai p value = 0,001 (p < 0,05) radang. Memburuknya zat ini membuat
pada saturasi oksigen pasien PPOK setelah seorang terkena empisema walau umur/usia
dilakukan teknik pursed lips breathing belum memasuki usia tua walaupun yang
dengan Posisi semifowler yang berarti Ha bersangkutan bukan merupakan perkokok
diterima, dimana secara statistic nilai Z aktif.
hitung bernilai sebesar -4.821b hal ini Ketiga teori tersebut sesuai dengan
menunjukkan adanya pengaruh yang penelitian yang dilakukan oleh Niko, dkk
signifikan antara pemberian posisi (2017), tentang Efektifitas Posisi
semifowler dan teknik pursed lips breathing Semifowler Dengan Pursed Lips Breathing
terhadap saturasi oksigen pasien dengan dan Semifowler Dengan Diagphragma
PPOK. Breathing terhadap Saturasi O2 Pasien TB
Paru Di RSP Dr. Ariowirawan Salatiga.
Penelitian ini menunjukkaan hasil sebelum
PEMBAHASAN diberikan posisi semifowler dengan pursed
lips breathing nilai rata-rata saturasi
1.Saturasi Oksigen Sebelum Pemberian oksigennya yaitu 94%. Sedangkan saturasi
Posisi Semifowler dan Teknik Pursed oksigen responden yang diberikan posisi
Lips Breathing semifowler dengan diaphragma breathing
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata memiliki nilai saturasi oksigen
didapatkan rata-rata saturasi oksigen pasien 94%. Penelitian serupa juga dilakukan oleh
sebelum pemberian posisi semifowler dan Evika, dkk (2020), tentang Perbedaan Nilai
teknik pursed lips breathing adalah 93.10%, Saturasi Oksigen Pasien PPOK
saturasi paling rendah yaitu 90% dan paling Menggunakan Pursed Lips Breathing dan 6
tinggi 95%. Minutes Walk Exercise, hasil penelitian
Smeltzer et al, (2013), mengatakan menunjukkan sebelum diberikan Pursed
bahwa PPOK adalah kondisi yang tidak Lips Breathing dan 6 Minutes Walk
Exercise nilai saturasi oksigen pasien rata- setelah pemberian posisi semifowler dan
rata 95.39%. teknik pursed lips breathing adalah 97.00%,
Berdasarkan fakta di atas dengan saturasi paling rendah yaitu 95% dan paling
hasil penelitian yang dilakukan di Ruang tinggi 98%.
HCU RSD Mangusada Badung, bahwa rata- Menurut GOLD (2017), PPOK
rata responden mengalami PPOK derajat merupakan penyakit yang dapat dicegah dan
ringan. PPOK disebabkan karena beberapa diringankan baik dengan pengobatan
factor salah satunya adalah factor usia dan maupun dengan program latihan.
jenis kelamin. Rata-rata jenis kelamin Pencegahan dan pengobatan PPOK tidak
responden yaitu berjenis kelamin laki-laki, hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan saja
hal ini dapat dijelaskan bahwa laki-laki lebih tetapi juga dapat dilakukan oleh pasien
beresiko terkena PPOK daripada wanita. dengan cara melakukan perawatan diri
Kondisi ini terkait dengan kebiasaan sendiri (self care) yang di ajarkan oleh
merokok pada pria. Semakin tinggi derajat perawat atau tenaga kesehatan lainnya baik
merokok seseorang, maka akan semakin dengan atau tanpa pendampingan dari
banyak orang tersebut terpapar berbagai zat keluarga. Vestbo et.al. (2013) menyatakan
yang dianggap toksik oleh tubuh pada bahwa, PPOK adalah penyakit yang dapat
saluran pernafasan yang akan berujung dicegah dan diobati yang secara umum
kepada penurunan fungsi faal paru yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara
lebih cepat dibanding bukan perokok. yang terus-menerus biasanya progresif dan
Kemudian faktor berikutnya adalah usia, berhubungan dengan peradangan kronis,
rata-rata usia responden mayoritas > 50 peningkatan respon dalam saluran udara
tahun, dengan bertambahnya usia terjadi dan paru-paru dari partikel berbahaya atau
perubahan anatomi yang telah gas.
mempengaruhi fungsi pulmonal. Perubahan Kedua teori tersebut sesuai dengan
anatomis seperti komplikasi paru dan penelitian yang dilakukan oleh Niko, dkk
dinding dada turut berperan dalam (2017), tentang “Efektifitas Posisi
penurunan kerja pernafasan sekitar 20% Semifowler Dengan Pursed Lips Breathing
pada lanjut usia. Kemudian adanya dan Semifowler Dengan Diagphragma
penurunan kekuatan otot-otot pernafasan Breathing terhadap Saturasi Oksigen Pasien
dapat meningkatkan risiko keletihan otot- TB Paru Di RSP Dr. Ariowirawan Salatiga”.
otot pernafasan pada lansia. Perubahan- Penelitian ini menunjukkaan hasil setelah
perubahan tersebut turut berperan dalam diberikan posisi semifowler dengan pursed
penurunan konsumsi oksigen maksimum. lips breathing nilai rata-rata saturasi oksigen
Perubahan-perubahan pada intertisium pasien yaitu 97%. Sedangkan saturasi
parenkim dan penurunan pada daerah oksigen responden yang diberikan posisi
permukaan alveolar dapat menghasilkan semifowler dengan diaphragma breathing
penurunan difusi oksigen. Dengan adanya nilai rata-ratanya yaitu 96%. Penelitian
peningkatan metabolisme yang serupa juga dilakukan oleh Evika, dkk
membutuhkan oksigen maksimum juga (2020), tentang “Perbedaan Nilai Saturasi
akan mempengaruhi peningkatan jumlah Oksigen Pasien PPOK Menggunakan
karbondioksida yang dikeluarkan. Hal ini Pursed Lips Breathing dan Six Minutes
menghasilkan peningkatan kecepatan Walk Exercise”, hasil penelitian
respirasi dan terjadi dyspnea. menunjukkan setelah diberikan pursed lips
breathing dan six minutes walk Exercise
2.Saturasi Oksigen Setelah Pemberian nilai saturasi oksigen pasien rata-rata
Posisi Semifowler dan Teknik Pursed 98.08%.
Lips Breathing Berdasarkan fakta di atas dengan
Berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian yang dilakukan di Ruang
didapatkan rata-rata saturasi oksigen pasien HCU RSD Mangusada menunjukkan
perubahan hasil pada pengukuran saturasi nilai saturasi oksigen pada pasien PPOK
oksigen setelah pemberian posisi derajat ringan.
semifowler dan teknik pursed lips breathing Penatalaksanaan PPOK secara
yang dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pagi, umum ada 6 jenis yaitu: edukasi, terapi
siang, sore/malam hari dengan teknik stimulan, O2, aliran udara mekanis, zat
latihan satu kali yang diulang 4-5 kali makanan dan yang terakhir pemulihan,
dengan istirahat selama satu menit dengan kemudian penatalaksanaan keperawatan ada
durasi waktu dalam sekali latihan 15 menit 5 jenis diantaranya: mempertahankan
dan dilakukan selama 3 hari berturut-turut. patensi jalan nafas, membantu tindakan
untuk mempermudah pertukaran gas,
3.Pengaruh Pemberian Posisi Semifowler meningkatkan masukan nutrisi, mencegah
dan Teknik Pursed Lips Breathing komplikasi, memperlambat memburuknya
terhadap Saturasi Oksigen pada Pasien kondisi dan memberikan informasi tentang
PPOK proses penyakit/prognosis dan program
pengobatan. Penatalaksanaan secara umum
Setelah dilakukan uji Wilcoxon salah satunya rehabilitasi yaitu bertujuan
Signed Rank Test seperti pada tabel 5.6, untuk meningkatkan kualitas hidup dan
didapatkan nilai p = 0.001 (p < 0.05) pada toleransi pasien PPOK terhadap aktifitas
saturasi oksigen pasien yang berarti Ha fisik yaitu: menyesuaikan aktifitas, latihan
diterima. Jadi ada peningkatan saturasi batuk efektif dan latihan pernafasan. Latihan
oksigen pasien PPOK sebelum dan setelah pernafasan dalam penatalaksanaan pasien
diberikan posisi semifowler dengan teknik dengan PPOK yaitu salah satunya dengan
pursed lips breathing. Sehingga dapat teknik pursed lips breathing (PLB) adalah
dikatakan bahwa ada pengaruh pemberian latihan nafas dengan penekanan pada saat
posisi semifowler dan teknik pursed lips ekspirasi bertujuan dalam memudahkan
breathing terhadap saturasi oksigen pasien pengeluaran udara air trapping atau udara
dengan PPOK. yang terjebak oleh saluran nafas. PLB dapat
Hal ini sesuai dengan penelitian menghambat udara keluar dengan
yang dilakukan oleh Niko, dkk (2017) menggunakan kedua bibir sehingga
tentang Efektifitas Posisi Semifowler menyebabkan tekanan dalam rongga mulut
dengan Pursed Lips Breathing dan menjadi lebih positif. Keberhasilan PLB
Semifowler dengan Diagphragma Breathing yaitu melakukan latihan dengan keadaan
terhadap Saturasi O2 Pasien TB Paru Di santai.
RSP Dr. Ariowirawan Salatiga. Hasil Pursed lips breathing membantu
penelitian pembanding menunjukkan nilai mengeluarkan udara yang terperangkap
p-value = 0.020 (p > 0.05) sehingga dapat pada pasien PPOK sehingga CO2 di paru
disimpulkan bahwa posisi semifowler dapat dikeluarkan. Mengeluarkan Karbon
dengan pursed lips breathing lebih efektif Dioksida pada organ paru membuat peluang
dibandingkan dengan semifowler dengan dominan Oksigen lebih besar untuk mengisi
diapragma breathing. Hasil penelitian ruang alveolus. Apalagi jika bernafas
serupa juga didapatkan pada penelitian menggunakan teknik pursed lips breathing
Evika, dkk (2020) tentang Perbedaan Nilai ada tata cara inspirasi yang lebih dalam dan
Saturasi Oksigen Pasien PPOK kuat, maka cara/sistem ini menolong
Menggunakan Pursed Lip Breathing dan Six tambahan/masukkan O2 ke alveolus.
Minutes Walk Exercise, hasil penelitian Tingginya tekanan O2 di alveolus
menunjukkan nilai p-value = 0.001 (p > dibandingkan dengan tekanan O2 di kapiler
0.05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh paru dan rendahnya tekanan CO2 di alveolus
tindakan pursed lips breathing dan six dibandingkan dengan tingginya tekanan
minutes walk exercise terhadap peningkatan CO2 di kapiler paru menyebabkan
meningkatnya gradient tekanan gas-gas
tersebut di antara kedua sisi. Perbedaan terhadap saturasi oksigen pasien dengan
gradient tekanan O2 yang tinggi PPOK di ruang HCU RSD Mangusada
meningkatkan pertukaran gas, yaitu difusi Kabupaten Badung yang telah diuraikan
O2 dari alveolus ke kapiler paru. Perbedaan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
tekanan CO2 yang tinggi juga meningkatkan berikut.
pertukaran gas, yaitu difusi CO2 dari kapiler 1. Sebelum pemberian posisi semifowler dan
paru ke alveolus untuk selanjutnya teknik pursed lips breathing pada pasien
dikeluarkan ke atmosfir (Khasanah, 2015). dengan PPOK rata-rata saturasi oksigen
Adanya pengaruh pemberian posisi pasien 93.10%.
semifowler dan teknik pursed lips breathing 2. Terjadi peningkatan saturasi oksigen
terhadap saturasi oksigen pasien dengan pasien sebelum dan setelah pemberian posisi
PPOK, sebagian besar disebabkan karena semifowler dan teknik pursed lips breathing
teraturnya responden mengikuti latihan terhadap saturasi oksigen pasien dengan nilai
pursed lips breathing dengan posisi rata-rata 97.00%.
semifowler sebanyak tiga kali sehari pada 3. Terdapat pengaruh pemberian posisi
pagi, siang dan sore/malam selama tiga hari semifowler dan teknik pursed lips breathing
berturut-turut dengan waktu latihan satu kali yang signifikan terhadap saturasi oksigen
dan diulang 4-5 kali kemudian istirahat satu pasien dengan PPOK dengan nilai p-value =
menit, dengan durasi waktu sekali latihan 0.001 (p < 0.05).
yaitu selama 15 menit. Teknik pursed lips
breathing bertujuan dalam menolong pasien Saran
dalam mentransportasi udara, melaksanakan Diharapkan Rumah Sakit Daerah
induksi bentuk nafas perlahan serta panjang, Mangusada Kabupaten Badung dapat
melakukan pertolongan kepada pasien agar mengaplikasikan pemberian teknik pursed
mengendalikan proses menghirup oksigen, lips breathing dan posisi semifowler
mengantisipasi agar pasien tidak pingsan terhadap pasien sesak napas dengan
dan melaksanakan latihan otot ekspirasi gangguan respirasi untuk mengurangi
untuk memanjangkan ekshalasi, sesaknya sehingga dapat memberikan
meningkatkan tekanan aliran nafas saat pelayanan kesehatan dan mempertahankan
proses ekspirasi dan mengurangi hubungan kerja yang baik antara tim
tertutupnya udara pada pernafasan. posisi kesehatan maupun klien sehingga dapat
semifowler juga berperan dalam mengatasi meningkatkan mutu pelayanan asuhan
masalah pernafasan, posisi semifowler keperawatan yang optimal pada umumnya.
mengandalkan gaya gravitasi untuk Hasil penelitian ini diharapkan bisa
membantu melancarkan jalan nafas menuju digunakan sebagai bahan acuan dan
ke paru sehingga oksigen akan mudah masukan untuk peneliti selanjutnya dengan
masuk. Hal ini dapat meningkatkan oksigen melibatkan variable bebas yaitu posisi
yang diisnpirasi atau dihirup pasien. Dengan semifowler dan teknik pursed lips breathing
meningkatnya oksigen dalam tubuh, serta jenis dan design penelitian yang lebih
mengikat pula oksigen yang dibawa sel baik lagi dengan melibatkan kelompok
darah merah dan hemoglobin, sehingga kontrol sebagai pembanding dalam
saturasi oksigen juga ikut meningkat penelitian tentang pemberian posisi
(Muttaqin, 2012). semifowler dan teknik pursed lips breathing.
Diharapkan juga kepada peneliti selanjutnya
KESIMPULAN agar meneliti karakteristik responden
khususnya terkait kondisi kebiasaan
Simpulan merokok dan pekerjaan responden. Serta
Berdasarkan hasil analisis pembahasan peneliti selanjutnya diharapkan mampu
tentang pengaruh pemberian posisi menyamakan jenis oksigenasi yang
semifowler dan teknik pursed lips breathing diberikan kepada responden.
Brunner & Suddarth, 2014. Grace, et.all. 2011. Ata Glace Lima Bedah.
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi Edisi 3. Yogyakarta: PT. Gelora
8. Jakarta : EGC Aksara Pratama.
Buist, AS, McBurnie MA, Vollmer WM, Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi
Gillespie S, Burney P, Mannino Kedokteran. Jakarta; 2012.
DM, Manezes AM, Sullivan SD,
Lee TA, Weiss KB, Jensen RL, Jackson, D. 2014. Keperawatan Medikal
Marks GB, Gulsvik A, Bedah Edisi 1. Yogyakarta: Rapha
Nizankowska-Mogilnicka E; Pubising.
BOLD Collaborative Research
Group, International variation in Khasanah, suci & Maryoto, Madiyo. (2014).
the prevalence of COPD (the Efektifitas Posisi Condong Ke
BOLD Study): a population-based Depan (Ckd) Dan Pursed Lips
prevalence study, Lancet : 2007 Breathing (Plb) Terhadap
Sep 1;370(9589):741-50. Peningkatan Saturasi Oksigen
Chan-Yeung M, Ait Khaled N, White N, Ip Pasien Penyakit Paru Obstruktif
MS, and Tan WC, The Burden and Kronik (Ppok).
Impact of COPD in Asia and http://jurnal.unimus.ac.id/index.ph
Africa, Int J Tuberc Lung Dis, p/psn12012010/article/vie w/1200,
2004; 8; p.2-14 Diakses tanggal 4 april 2020 pukul
20.00 wita
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Profil
Kesehatan Provinsi Bali. 2016;282. Kozier B, ERB G, Berman A, Synder SJ.
Available from: Buku Ajar Fundamental
http://www.depkes.go.id/resources Keperawatan Konsep, Proses &
/download/profil/PROFIL_KES_P Praktik. Jakarta; 2011.
ROVINSI_2012/17_Profil_Kes.Pr
ov.Bali_2012.pdf Menezes AMB, Perez-Padilla R, Jardim JB,
Diakses pada tanggal 15 april pukul Muiño A, Lopez MV, Valdivia G,
15.00 wita et al. Chronic obstructive
pulmonary disease in five Latin