Askeb Remaja & Premenapause
Askeb Remaja & Premenapause
Askeb Remaja & Premenapause
Pembimbing Praktik
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan
Pada Remaja Dan Premenapause. Laporan ini merupakan salah satu tugas dalam rangkaian
Pendidikan Profesi pada Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Sembiring,M.Pd,M.Kes. Rektor Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
2. Peny Ariani SST,M.Keb selaku Dekan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Deli
Husada Deli Tua
3. Bd. G.F. Gustina Siregar, SST, M.Kes, selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi
4. Bd. Nurul Aini Siagian, SST, M.Keb Selaku Pembimbing Akademik Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
5. Kepada suami saya dan seluruh keluarga kami yang sabar dalam mendukung dan
memberikan nasehat-nasehat serta membantu baik moral maupun materi.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaikan asuhan kebidanan ini. Saya sadari
bahwa asuhan kebidanan ini masih kurang sempurna, maka dari itu saya berharap kritik dan
saran dari pembaca dan semoga bermanfaat.
A. Latar Belakang
Premenopause adalah proses alamiah kehidupan seorang perumpuan. Selain gangguan
siklus haid memang menimbulkan gejala-gejala dan keluhan disertai perubahan secara fisik dan
psikis. Gejala yang timbul dari tiga komponen utama yaitu, menurunnya kegiatan ovarium yang
diikuti dengan defisiensi hormonal terutama esterogen, yang memunculkan berbagai gejala dan
tanda menjelang, selama serta menopause. Faktor-faktor sosial-budaya yang ditentukan oleh
lingkungan perempuan, faktor-faktor psikologis yang tergantung dari struktur karakter
perempuan.
Premenopase adalah masa dimana tubuh mulai bertransisi menuju menopause. Masa ini
biasa terjadi selama 2-8 tahun,dan ditambah 1 tahun di akhir menuju menopause. Masa
premenopase biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun,tetapi banyak juga yang mengalami
perubahan ini saat usia masih dipertengahan 30 tahun (Lisnani,2010).Perubahan fisik yang terasa
dan menibulkan rasa tidak nyaman adalah adanya sembura panas (hot flushes) dari dada ke atas
yang sering terjadi disusul dengan keringat banyak. Perbahan dan keluhan lain yang dirasakan
lagi seperti berdebar-debar (palpitis),vertigo,migraine, nafsu seks (libido)menurun, gelisah, lekas
marah, depresi, susah tidur (insomnia),rasa kekurangan, rasa kesunyian,ketakutan keganasan,
tidak sabaran,rasa lelah,keropos tulang, nyeri tulang belakang,dan lain-lain.
Menurut data dari WHO (2012) (World Health Organization), setiap tahunnya sekitar 25
wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. sekitar 467 juta wanita
berusia 50 tahun keatas menghabiska hidupnya dalam keadaan pasca menopause, dan 40 % dari
wanita pasca menopause tersebut tinggal dinegara berkembang dengan usia rata-rata
mengalami menopause pada usia 51 tahun. Menurt WHO,di asia pada tahun 2025 jumlah wanita
menopause akan melunjak dari 107 juta jiwa. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012 mengenai premenopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah
penduduk Indonesia yang sebesar 240 -250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita tersebut
(USIA dari 46-49 tahun) 18 % wanita Indonesia telah mengalami premenopause dengan segala
akibat serta dampak yang menyertainya (Depkes RI, 2012).
Presentasi wanita usia lanjut di kota Banjarmasin dari tahun 2011- 2017 sebanyak 78.5-
74.36 % atau 965-853 orang dan yang memasuki masa premenopause sebanyak 334 orang atau
66,80 %. Di tahun 2018 jumlah wanita usia lanjut sebanyak 345 atau 97.68 % dan yang belum
mendapat pelayanan ada 337 atau 91.07 % . Dipuskesmas kelayan dalam adalah salah satu angka
tertinggi untuk jumlah wanita usia lanjut yang memasuki premenopause dan angka siklus haid
tertinggi sebanyak 967 orang, pada tahun 2017 jumlah wanita usia lanjut ada 913 orang dan yang
mengalami gangguan siklus haid ada 91 orang, tahun 2018 wanita usia lanjut meningkat menjadi
945 orang dan yang mengalami gangguan siklus haid 101 orang.(Dinkes,2018). Akibat gangguan
haid yg dirasakan, ibu cemas, depresi,mudah tersinggung dan stress.(Mubarak,2012).
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid di
Klinik Pratama Cantika yang didokumentasikan dalam bentuk 7 langkah varney.
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian data subjektif pada ibu premenopause dengan gangguan
haid di Klinik Pratama Cantika.
b. Melaksanakan pengkajian data obyektif tugas akhir pada ibu premenopause dengan
gangguan haid di Klinik Pratama Cantika.
c. Melakukan penegakan diagnosa data sesuai dengan data yang didapatkan pad ibu
premenopause dengan gangguan haid di Klinik Pratama Cantika.
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan
gangguan haid di Klinik Pratama Cantika.
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu premenopause dengan
ganguan haid di Klinik Pratama Cantika.
f. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan
haid di Klinik Pratama Cantika.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Premenopause
1. Pengertian
Premenopause merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium.
Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause, antara usia 46-50 tahun,ditandai dengan
siklus haid yang tidak teratur, dengan pendarahan haid yang memanjang dan relative banyak.
Premenopause merupakan bagian dari masa klimakterium yang terjadi sebelum premenopause
(kusmiran, 2011 ).
Premeopause adalah masa sekitar usia 46-50 thn dengan dimulainya dengan siklus haid
yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak, yang kadan kadang disertai dengan rasa
nyeri. Pada beberapa wanita telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindrom prahaid.
Dari hasil analisa hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal.
Kadar FSH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan
( hiperstimulasi ), sehingga kadang- kadang dijumpai kadar estrogen yang tinggi. Keluhan yang
muncul dapat disebabka karena hormon yang normal maupun tinggi. Sedangkan keluhan yang
muncul pada masa pascamenopause disebabkan karena kadar hormon yang rendah.
Estron merupakan estrogen saat menopause, paling banyak diproduksi oleh adrenal-
meskipun konversi perifer dari androstenedion meningkat dua kali. Sebagian estron dan
testosteron secara perifer mengalami konversi menjadi estradiol. Hentinya ovulasi menyebabkan
penurunan progesteron karena tidak adanya produksi dari korpus luteum lagi.
F. Pathway
Pathway Gangguan Haid Pada Pre Menopouse (Guyton, 2011)
II. Manajemen kebidanan
a. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan,keterampilan dalam rangkaian terhadap logis untuk pengambilan
keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2009).
b. Manajemen kebidanan (Varney,2009)
1) Pengumpulan Data
Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, untuk memperoleh data dapat dilakukan
dengan cara :
a) Anamnesa
b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan dan tanda-tanda vital
c) Pemeriksaan khusus
d) Pemeriksaan penunjang
2) Interprestasi Data
Pada langkah ini dilakuakan indentifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan
kebutahan klien berdasarkan interpretasi data atas data-data yang telah dikumpulkan
diiterprestasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
3) Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengindenfikasi masalah atau diagnose potesial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diindentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi,bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sambil mengamati klien, bidan diharapkan
dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi.
4) Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi
klien. Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin akan memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya.
5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh,ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagonsa atau masalahyang
telah diidentifikasi atau diantisifasi ,dan pada langkah ini reformasi/ data dasar yangtidaklengkap
dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperi apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya
apakah dibutuhkan penyuluhan,konseling,danmapakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah psikologis.
6) Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima
dilaksanakan secara efisien an aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien,atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika
bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya (misalnya : memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana).
Dalam situasi dimana bidan dalam manajemen asuahn bagi klien adalah bertanggungjawab
terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang dan biayamenyeluruh tersebut. Manajemen
yang efisien akan mengurangi waktu serta meningkatkan mutu dari asuahn klien.
7) Evaluasi
Pada langkah ke-tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuahn yang sudah diberikan,
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
sebagaimana telah diidentifikasi dalam maslaah dan diagnose. Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang sesuai dengan masalah dan diagnosa klien, juga benar dalam
pelaksanaannya. Disamping melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah diberikan,
bidan juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses asuhan yang telah diberikan. Dengan
harapan, hasil evaluasi proses sama dengan hasil secara keseluruhan.
2. Langkah-langkah dokumentasi secara SOAP
Manajemen kebidana merupakan metode/ bentuk pendekatan yang digunakan bidan dalam
meberikan asuhan kebidanan sehingga langkah- langkah dalam manajmen merupakan alur piker
bidan dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan klinis. .asuhan yang dilalukan
harus dicatat secara benar,sederhana,jelas dan logis sehingga perlu suatu metode
pendokumentasian. Menurut Helen varney, alur piker bidan saat menghadapi klien meliputi tujuh
langkah agar orang lain mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses
berfikir sistematis, dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
a. Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis sebagai
langkah 1 varney.
b. Objektif
Menggambarkan pendokumentasian yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur
dari pemeriksaan fisik klien,pemeriksaan laboratorium.
c. Analisis Data
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan
objektif dalam suatu identifikasi :
1) Diagnosa masalah
2) Antisipasi diagnosis/masalah potensial
3) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi/kolaborasi, atau rujukan sebagai langkah II,III dan IV.
d. Penatalaksanaan
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan evaluasi pencacatan selama kala 1 harus tetap
dan lengkap dan ini akan mempermudah asuhan dan menjamian keselamatan ibu,data-data
khususnya dicatat selama masa premenopause untuk mempermudah pengkajian dan perencanaan
asuhan (muslihatun,2009).
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU PREMENOPAUSE DENGAN GANGGUAN
HAID DI KLINIK PRATAMA CANTIKA
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. “Y” Nama Suami : Tn. “H”
Umur : 49 tahun Umur : 52 tahun
Suku/Bangsa : Batak / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sidomulyo A Dusun I
2. Keluhan Utama
mengatakan mengalami haid yang sedikit seperti bercak darah yang lamanya 1-2 hari,
badan terasa panas dan sakit disertai dengan pusing, hal ini sudah terjadi selama 2 tahun
terakhir.
3. Riwayat Perkawinan
Kawin 2 kali, kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang sudah 10 tahun.
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 12tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Teratur
d. Lamanya : 5-7 hari
e. Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut / hari
f. Dismenorhoe : Tidak pernah
5. Riwayat Ginekologi
a. Perdarahan diluar Haid : Tidak ditanyakan
b. Riwayat Keputihan : Ada
c. Riwayat perdarahan setelah berhubungan badan : Tidak ditanyakan
d. Riwayat nyeri saat berhubungan badan : Tidak ditanyakan
e. Riwayat adanya massa.tumor pada payudara dan alat kandungan :
Tidak ditanyakan
f. Lain-lain : Tidak ada
6. Riwayat Obstetri : memilik 1 orang anak dan tidak pernah keguguran.
7. Riwayat Keluarga Berencana Jenis : Pil kombinasi
Lama : kurang lebih 10 tahun sampai sekarang. Masalah : Tidak ada
8. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma,
dan penyakit kronis seperti jantung, serta penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV
dan AIDS.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan suami tidak menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, DM, asma, dan penyakit kronis seperti jantung, serta penyakit menular
seperti hepatitis, TBC, HIV dan AIDS.
9. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Jenis yang dikonsumsi : Nasi, tahu, tempe, ikan, ayam, daun kangkung,
wortel, daun bayam.
Frekuensi : 3 x sehari
Porsi makan : 1 piring
Pantangan : Tidak ada
b. Eliminasi BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan BAK
Frekuensi : 4-5 kali sehari
Warna : Kuning jernih
Bau : Pesing
c. Personal Hygiene
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari Frekuensi ganti pakaian/jenis : Sesuai
kebutuhan
d. Aktifitas
Masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring,
mencuci pakaian, dan memasak.
e. Tidur dan Istirahat
Siang hari : 1-2 jam
Malam hari : 6-7 jam
Masalah : Tidakada
f. Pola Seksual
Frekuensi : Tidak ditanyakan
Masalah : Tidak ada
V. RENCANA TINDAKAN
1. Beritahu hasil pemeriksaan
2. Beritahu tentang Fisiologi Menopause
3. Beritahu tentang pengertian masa Menopause
4. Beritahu cara mengatasi keluhan dimasa menopause
5. Anjurkan ibu makan yang sehat dan rajin berolahraga
6. Anjurkan ibu untuk tidak menggunakan sabun sembarangan
7. Anjurkan ibu untuk makan buah dan sayur
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu : BB: 56 kg
a. TD : 130/90 mmHg,
b. Nadi : 80 x/m, Respirasi : 21 x/m Suhu : 36,7°C
c. Pada pemeriksaan genetalia, tampak bercak darah haid.
2. Memberitahu ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal yang normal dan
menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena itu adalah hal yang
terjadi pada ibu premenopause
3. Menjelaskan kepada ibu tentang premenopause adalah Premenopause adalah masa sekitar
usia 46-50 tahun dengan dimulainya dengan siklus yang tidak teratur,memanjang,sedikit atau
banyak, yang kadang disertai dengan rasa nyeri.
4. Menjelaskan tentang rasa panas dan pusing yang di alami adalah merupakan tanda-tanda
gejala yang di alami pada saat akan memasuki masa premenopause.
5. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga kebersihan diri yaitu dengan
cara :
a. Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari
b. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, tidak ketat, dan memiliki daya serap
c. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang
d. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan BAK
e. Mengganti celana dalam setiap kali basah
f. Mengganti pembalut minimal 3x
6. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan pemakaian sabun anti septic yang berbau atau
berbahan kimia.
7. Menganjurkan pada ibu untuk memakan yang mengandung vitamian seperti buah apel,
anggur, jeruk, dan lain-lain dan sayuran wortel, tomat,kedelai, slada, brokoli dan laian-lain.
serta berolahraga seperti senam lansia,senam dipagi hari dan menggerakan tangan kaki ketika
bangun tidur untuk mengatasi sakit pada badan ibu.
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui kondisi nya
2. Ibu sudah mengetahui kondisi dirinya saat ini.
3. Ibu bersedia makan makanan yang bergizi
4. Ibu bersedia buat istirahat
5. Ibu bersedia mengikuti anjuran buat minum lebih banyak
6. Ibu bersedia datang kembali bila belum ada perubahan untuk mengobservasi kondisi ibu
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan Kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid penulis mendapatkan
kasus pada tanggal 20 Oktober 2021 pada saat itu penulis bertemu dengan ibu premenopause
usia 49 tahun di Klinik Pratama Cantika. Penulis bertemu ibu dan mengkaji beberapa data ibu di
ruangan KIA dan meminta persetujuan ibu untuk diberikan asuhan kebidan kepada ibu tentang
premenopause dan gangguan haid yang terjadi pada ibu.Dari data subjektif didapatkan informasi
dari ibu premenopause. Ibu mengatakan mengalami haid yang sedikit seperti bercak darah dan
terjadi haid 1-2 hari, badan terasa panas dan sakit disertai dengan pusing. Dilakukanlah
pemeriksaan pada ibu dari tekanan darah 130/90, nadi 80 x/menit, respirasi 21 x/menot, suhu
36,7 C. Dilakukan juga pemeriksaan fisik pada ibu. Penulis menemukan data responden bahwa
ibu mulai mengalai haid terganggu kurang lebih 5 tahun yang lalu dengan haid yang tidak
teratur. Penulis melakukan kunjungan ulang pada tanggal 10 Desember 2021jam 12.00 WIb
didapat hasil bahwa ibu mengalami haid keluar pada hari selasa seperti bercak darah yang sedikit
dan ibu merasa badan terasa pegal dan panas dalam,dan juga nafsu makan berkurang. Dilakukan
juga pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmhg,Nadi :80 x/menit,Suhu : 36,5°C, Respiasi : 20
x/menit dan penulis mengealuasi apakah anjuran yang sudah diberikan dilakukan oleh ibu.
Penulis melakukan kembali kunjungan ulang yang ketdua pada tanggal 19 desember 2021 Ibu
mengatakan haid nya sudah tidak ada lagi,badan masih terasa pegal-pegal,nafsu makan sedikit
bertambah, dan sering merasa pusing dan penulis tetap memebrikan anjuran yang sudah
diberikan.
Penulis mendapatkan informasi dari respon bahwa ibu bahwa bercak darah merupakan
terjadi karna haid nya sendiri. Penulis dapat menyimpulkan inforamasi yang didapat dari ibu atau
responden . Menurut teori (kusmiran,2011 ) Premenopause merupakan masa peralihan antara
masa reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause, antara
usia 46-50 tahun,ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan pendarahan haid yang
memanjang dan relative banyak. Premenopause merupakan bagian dari masa klimakterium yang
terjadi sebelum premenopause. Premeopause adalah masa sekitar usia 46-50 thn dengan
dimulainya dengan siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak, yang kadang
kadang disertai dengan rasa nyeri. Pada beberapa wanita telah muncul keluhan vasomotorik atau
keluhan sindrom prahaid. Dari hasil analisa hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen
yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya stimulasi
ovarium yang berlebihan ( hiperstimulasi ), sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen
yang tinggi. Keluhan yang muncul dapat disebabka karena hormon yang normal maupun tinggi.
Sedangkan keluhan yang muncul pada masa pascamenopause disebabkan karena kadar hormon
yang rendah. Hasil penelitian yang didapat antara teori dan hasil itu sama. Di jelaskan diteori
bahwa ibu premenopause itu mengalami haid yang sedikit dan pendek, gejala-gejala yang
diraskan atau faktor-faktor yang menyebabkan premenopause.
Sindrom perimenopause adalah sekumpulan gejala dan tanda yang terjadi pada masa
perimenopause. Kurang lebih 70% wanita usia peri dan pascamenopause mengalami keluhan
vasomotor, keluhan psikis, depresi, dan keluhan gangguan haid. Dengan derajat berat-ringan
yang berbeda-beda pada setiap individu. Keluhan tersebut akan mencapai puncaknya pada saat
menjelang dan setelah menopause kemudian berangsur-angsur berkurang seiring dengan
bartambahnya usia dan tecapainya keseimbangan hormon pada masa senium dan pada kasus ini
ada keluhan gangguan haid Hipomenorea Adalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih
sedikit dan atau lamanya lebih pendek dari normal. Jadi dari teori dan praktek tidak ada
kesenjangan yang terjadi. Sesuai dengan pengkajian dan pendampingan selama 3 hari ibu merasa
keadaan nya mulai membaik dan bisa mengatasi nya senderi pada saat sakit seperti panas,sakit
pada kaki dan gangguan haid nya. Pada hari kamis di lakukan evaluasi keadaan ibu bahwa tanda
–tanda vital ibu baik dan ibu sudah melakukan anjuran yang sudah diberikan dan keluhan rasa
sakit pada badan dan panas tubuh sudah mulai sedikit berkurang. Dilanjutkan pada hari sabtu
dilakukan pemeriksaan dan ibu mengatakan sudah melakukan anjuran yang diberikan dan
keluhan yang dirasakan ibu sudah mulai menghilang dan ibu sudah mengetahui apa saja yang
harus dilakukan ketikan rasa sakit itu ada dan cara mengatasinya.
Penulis kemudian melakukan pemeriksaan objektif kepada ibu dengan keadaan umum,
pemeriksaan fisik, kesadaran, dan tanda- tanda vital pada ibu. hasil yang di dapat keadaan umum
ibu baik dan tanda-tanda vital baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam bab terakhir penyusunan studi kasus yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Premenopause Dengan Gangguan Haid Di Klinik Pratama Cantika Tahun 2021” ini penulis
dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut :
1. Data subjektif terhadap ibu premenopause dengan gangguan haid mengeluh haid sedikit
seperti bercak darah, badan terasa pegal-pegal dan terasa panas, dengan disertai tidak nafsu
makan.
2. Data objektif yang diperoleh ku baik, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80 x/m, respirasi 21
x/menit, suhu 36,7 C. Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan kongenital, dan tidak dilakukan
pemeriksaan laboratorium.
3. Analisa data diagnosa kebidanan pada ibu premenopause dengan Hipomenorea. Kebutuhan
adalah meberikan asuhan dan menganjrkan ibu untuk merolah raga, makan-makan yang
bergizi,perbanyak makan buah- buhan dan menjaga kebersihan diri.
4. Penatalaksanaan pada ibu premenopause ini dengan memberikan asuhan, memantau keadaan
ibu nya, menjaga kebersihan diri dan pola istrahatnya.
5. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang sudah diberikan pada ibu premenopause dengan
Hipomenoreatelah mendapat asuhan dan sudah dilaksanan sesuai dengan teori yang ada.
Setelah dilakukan pemantauan samapai 3 hari didapatkan hasil secara keseluruhan normal.
B. Saran
1. Bagi profesi
Diharapkan dalam penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu premenopause, hendaknya
bidan dapat tanggapndalam melakukan tatalaksana asuhan sehingga ibu dapat mengetahui
cara untuk mengatasi masalah yang terjadi pada ibu.
2. Bagi klinik
Agar terus meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik lagi sehingga mempermudah
melakukan bimbingan penelitian ditempat tersebut, serta memberikan dan menyelenggarakan
pelatihan mengenai tatalaksana kasus ibu premenopause dengan Hipomenorea.
DAFTAR PUSTAKA
Aqila, Smart, 2010. Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta: Rohima Press. Departemen
Kesehatan RI. 2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia dan
Angka Kematian Ibu {internet}. {diakses 2019 Maret 5}. Tersedia pada:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin- ibu.pdf
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. 2018. Profil Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2018.
Banjarmasin: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
Elvira, D. 2016. Disfungsi Seksual pada Perempuan. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Guyton, Hall JE. 2011. Textbook of Medical Physiology 13th ed. Philadelphia (PA): Elsevier,
Inc.
Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Lisnani. 2010. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Premenopause Dalam Menghadapi
Perubahan Pada Masalah Menopause Di Kelurahan Sari Kecamatan Medan Denai.
https://www.researchgate.net/publication/4522910 {Diakses tanggal 03 maret 2019}
Manan E. 2013. Bebas dari Ancaman Disfungsi Seksual Khusus Wanita. Jakarta: Buku Biru.
Mubarak. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep Dan Aplikasi Dalam Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam, S. 2010. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV. Agung
Seto.
Varney, Helen; Kriebs J.M; Gegor C.L. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 4. Jakarta:
EGC.
Wiknjosastro. 2010. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi
1. Cet. 12. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawiroharjo.
Kasus 2
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DENGAN DISMENORHEA
DI KLINIK PRATAMA CANTIKA
Data Subjektif
Identitas
Nama ibu : Nn. K
Umur : 14 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Ardagusema Delitua
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus Haid : 28 hari
Lama Haid : 7 hari
Sifat Darah : Encer dan bewarna merah
Banyak Darah : 2-3 x ganti pembalut sehari
Dismenorhea : Nyeri saat haid
Flour Albus : tidak pernah
5. Riwayat Gynekologi
Infertilitas : Tidak pernah Infeksi Virus : Tidak pernah
Cervisitis Cronis : Tidak pernah Endometriosis : Tidak pernah
Polip Serviks : Tidak pernah Kanker kandungan : Tidak pernah
Operasi Kandungan : Tidak pernah PMS : Tidak pernah
Myoma : Tidak pernah
Kista : Tidak pernah
DATA SUBJEKTIF
Nona “K” mengatakan mengalami nyeri haid
DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum Baik, Kesadaran Composmetis, Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, Pernafasan 20 x/menit, Suhu 36,70C
ASESSMENT
Nn. “K” usia 14 tahun dengan disminorhea, keadaan umum baik
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan
dirinya. Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien dalam kondisi sehat terlihat dari
Tekanan Darah normal TD: 110/70 mmHg, N: 80x/I, R: 20x/i, S: 36,70C
2. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi rebusan daun papaya sebagai terapi herbal
yang dapat mengurangi tingkat nyeri pada penderita disminorhea.
Cara membuat rebusan daun papaya adalah sebagai berikut :
a. Bahan-bahan
- 10 gram Daun pepaya muda
- 10 gram asam jawa
- 5 gram garam
- 400 ml air
b. Alat
- Saringan
- Panci
- Timbangan
- Gelas ukur
- Sendok
Cara pembuatan
a. Cuci bersih 10 gram daun papaya
b. Kemudian masukkan daun pepaya kedalam panic
c. Lalu masukkan 400 gelas air kedalam panic
d. Tambahkan 5 gram garam dan 10 gram asam jawa
e. Rebus hingga mendidih sampai tersisa menjadi 200 ml
f. Saring rebusan daun pepaya kewadah yang sudah disiapkan.
g. Minuman rebusan daun pepaya dapat diminum 1 kali sehari selama 3 hari sebagai
pereda nyeri haid
3. Menginformasikan kepada klien bahwa penting menjaga personal hygiene saat
menstruasi. Anjurkan kepada klien untuk mengganti pembalut saat sudah penuh minimal
2 kali sehari dan membilas daerah genetalia dari arah depan ke belakang.
4. Menginformasikan kepada klien bahwa wajib istirahat yang cukup untuk menjaga fisik &
kesehatan klien. Klien wajib tidur malam 8 jam per hari dan tidur siang 1-2 jam per hari.
5. Menginformasikan kepada klien bahwa penting mengkonsumsi makanan bergizi untuk
mengganti sel darah merah yang hilang saat menstruasi. Makanan harus seimbang sesuai
dengan isi piringku, mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas per hari dan mengkonsumsi
tablet tambah darah 1 tablet per minggu
6. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika setelah 3 hari
nyeri haid tidak berkurang setelah mengkonsumsi rebusan daun papaya.
Kasus 3
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU PREMENOPAUSE DENGAN NYERI SAAT
BERHUBUNGAN DI KLINIK PRATAMA CANTIKA
I.PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Identitas
Nama Ibu : Ny. “W” Nama Bapak : Tn. “R”
Umur : 45 tahun Umur : 48 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar I Gg. Musyawarah
1.Keluhan Utama : Ny. W mengatakan sering mengalami sakit kepala dan sudah 3 bulan tidak
mendapatkan haid. Dia juga malas melakukan hubungan seksual dengan suaminya karena
mengalami nyeri setiap setelah melakukan hubungan seksual
2.Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus Haid : 30 hari
Lama Haid : 7 hari
Sifat Darah : Encer dan bewarna merah
Banyak Darah : 2-3 x ganti pembalut sehari
Dismenorhea : Nyeri saat haid
Flour Albus : Tidak Pernah
3.Riwayat Penyakit yang lalu / Operasi
Ny. W mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit tertentu dan tidak pernah
melakukan operasi apapun
4.Riwayat Penyakit Keluarga
Kanker : Tidak ada Alergi : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada Hipertensi : Ada
Kelainan Bawaan : Tidak ada Penyakit Jiwa : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada TBC : Tidak ada
Penyakit hati : Tidak ada
Penyakit ginjal : Tidak ada
5.Riwayat Gynekologi
Infertilitas : Tidak pernah Infeksi Virus : Tidak pernah
Cervisitis Cronis : Tidak pernah Endometriosis : Tidak pernah
Polip Serviks : Tidak pernah Kanker kandungan : Tidak pernah
Operasi Kandungan : Tidak pernah PMS : Tidak pernah
Myoma : Tidak pernah
Kista : Tidak pernah
ASESSMENT
Ny. “W” usia 45 tahun keadaan umum baik dengan gejala Premenaupause
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan dirinya.
Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien sudah masuk ke masa perimenopause tetapi
secara umum keadaan klien masih baik terlihat dari Tekanan Darah : 120/80 mmHg, N:
82x/I, R: 22x/i, S: 36,40C.
2. Menyampaikan kepada klien bahwa gejala perimenopause adalah menstruasi tiba lebih cepat
atau lebih lambat, menstruasi berlangsung lebih singkat atau lebih lama. Semakin mendekati
menopause, menstruasi akan semakin jarang, hingga beberapa bulan sekali. Tanda-tanda
menopause yang lain seperti sensasi gerah atau kepanasan mendadak, gangguan tidur,
perubahan mood, gangguan kognitif seperti sulit konsentrasi dan mudah lupa, sakit kepala,
nyeri saat berhubungan seksual, penurunan gairah seksual dan kesuburan, osteoporosis dan
perubahan kadar kolesterol.
3. Memberikan support kepada klien bahwa perimenopause merupakan sesuatu hal yang
normal dan pastinya dialami oleh semua wanita tanpa terkecuali. Jadi klien jangan stress
ataupun takut karena stress yang dialami klien dapat memperparah dari gejala menopause
sendiri seperti susah tidur dan bahkan bisa menyebabkan depresi. Lakukan kegiatan atau
aktivitas yang menyenangkan seperti bercocok tanam, berkebun, memasak, menjahit ataupun
berwira usaha dengan warga sekitar agar mengalihkan fikiran klien dari sesuatu hal yang
negatif. Dengan klien menyibukkan diri membuat klien menjadi semangat dan lebih percaya
diri.
4. Menginformasikan kepada klien bahwa klien tidak diberikan obat karena kondisi klien masih
normal.
5. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika ditemukan kondisi
perdarahan vagina setelah berhubungan seksual, perdarahan yang banyak saat menstruasi,
misalnya sampai harus mengganti pembalut setiap jam, muncul gumpalan darah saat
menstruasi dan keluar bercak-bercak darah di luar waktu menstruasi.
Kasus 4
Subyektif
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. “S” Nama Bapak : Tn. “W”
Umur : 48 tahun Umur : 56 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar I Dusun I
2. Ibu mengatakan saat ini ibu mengalami haid yang sedikit dan seperti bercak sejak 2 hari
yang lalu, ibu merasa badan terasa pegal dan panas dalam,dan juga nafsu makan berkurang.
Obyektif
Pemeriksaan umum :
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda vital :
- TD : 120/80 mmhg
- Nadi :80 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respiasi : 20 x/menit
Asassement
Ibu premenopause dengan hipomenorea
Planning
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu dan menanyakan keluhan yang sedang
dirasakan ibu.
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, Tekan darah 120/80, nadi 80, suhu 36,5,
respirasi 20 x/menit.
3. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal
yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena
itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
4. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga kebersihan diri yaitu dengan
cara :Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari
5. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, tidak ketat, dan memiliki daya serap
6. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang
7. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan BAK
8. Mengganti celana dalam setiap kali basah
9. Menganjurkan ibu untuk olahraga setiap pagi dan memakan buah-buahan yang
mengandung vitamin.
10. Memberitahu ibu untuk makan-makan bergizi dan tetap makan sedikit tapi sering.
Kasus 5
Subyektif
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. “T” Nama Bapak : Tn. “S”
Umur : 47 tahun Umur : 50 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar I Dusun II
2. Ibu mengatakan haid nya sudah tidak banyak lagi, badan masih terasa pegal-pegal,nafsu
makan sedikit , dan sering merasa pusing.
Objektif
Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Keadaan umum : Baik
d. Kesadaran : compos mentis
e. Tanda vital :
- TD : 140/90 mmhg
- Nadi :82 x/menit
- Suhu : 36°C
- Respiasi : 20 x/menit
Asessment
Ibu premenopause dengan hipomenorea
Planning
1. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal
yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu
karena itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
2. Melakukan pemeriksaan tanda vital dan menanyakan keluhan ibu.
3. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan tubuh daerah genetalia ibu
4. Tetap menganjurkan ibu untuk olahraga di pagi hari dan memakan buah-buahan yang
mengandungan vitamin
5. Memberitahukan ibu untuk tetap makan-makan sedikit tapi sering.
6. Memberitahukan ibu untuk tetap menjaga daerah kewanitaan nya.
Kasus 6
SUBJEKTIF
Identitas
Nama ibu : Nn. Y
Umur : 15 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Pasar I Gg. Melati
ASESSMENT
Nn. “Y” usia 15 tahun dengan disminorhea, keadaan umum baik
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan dirinya.
Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien dalam kondisi sehat terlihat dari Tekanan
Darah normal TD: 110/70 mmHg, N: 80x/I, R: 20x/i, S: 36,70C
2. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi rebusan daun papaya sebagai terapi herbal yang
dapat mengurangi tingkat nyeri pada penderita disminorhea.
3. Cara membuat rebusan daun papaya adalah sebagai berikut :
4. Bahan-bahan
1. 10 gram Daun pepaya muda
2. 10 gram asam jawa
3. 5 gram garam
4. 400 ml air
5. Alat
1. Saringan
2. Panci
3. Timbangan
4. Gelas ukur
5. Sendok
6. Cara pembuatan
7. Cuci bersih 10 gram daun papaya
8. Kemudian masukkan daun pepaya kedalam panic
9. Lalu masukkan 400 gelas air kedalam panic
10. Tambahkan 5 gram garam dan 10 gram asam jawa
11. Rebus hingga mendidih sampai tersisa menjadi 200 ml
12. Saring rebusan daun pepaya kewadah yang sudah disiapkan.
13. Minuman rebusan daun pepaya dapat diminum 1 kali sehari selama 3 hari sebagai pereda
nyeri haid
14. Menginformasikan kepada klien bahwa penting menjaga personal hygiene saat menstruasi.
Anjurkan kepada klien untuk mengganti pembalut saat sudah penuh minimal 2 kali sehari
dan membilas daerah genetalia dari arah depan ke belakang.
15. Menginformasikan kepada klien bahwa wajib istirahat yang cukup untuk menjaga fisik &
kesehatan klien. Klien wajib tidur malam 8 jam per hari dan tidur siang 1-2 jam per hari.
16. Menginformasikan kepada klien bahwa penting mengkonsumsi makanan bergizi untuk
mengganti sel darah merah yang hilang saat menstruasi. Makanan harus seimbang sesuai
dengan isi piringku, mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas per hari dan mengkonsumsi
tablet tambah darah 1 tablet per minggu.
17. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika setelah 3 hari nyeri
haid tidak berkurang setelah mengkonsumsi rebusan daun papaya.
Kasus 7
DATA SUBYEKTIF
Nama Ibu : Ny. “P” Nama Bapak : Tn. “P”
Umur : 49 tahun Umur : 54 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar I Dusun I Desa Sidomulyo
1. Keluhan Utama : Ny. P mengatakan sering mengalami sakit kepala dan sudah 3 bulan tidak
mendapatkan haid. Dia juga malas melakukan hubungan seksual dengan suaminya karena
mengalami nyeri setiap setelah melakukan hubungan seksual
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus Haid : 30 hari
Lama Haid : 7 hari
Sifat Darah : Encer dan bewarna merah
Banyak Darah : 2-3 x ganti pembalut sehari
Dismenorhea : Nyeri saat haid
Flour Albus : Tidak Pernah
3. Riwayat Penyakit yang lalu / Operasi
Ny. P mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit tertentu dan tidak pernah
melakukan operasi apapun
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Kanker : Tidak ada Alergi : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada Hipertensi : Ada
Kelainan Bawaan : Tidak ada Penyakit Jiwa : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada TBC : Tidak ada
Penyakit hati : Tidak ada
Penyakit ginjal : Tidak ada
5. Riwayat Gynekologi
Infertilitas : Tidak pernah Infeksi Virus : Tidak pernah
Cervisitis Cronis : Tidak pernah Endometriosis : Tidak pernah
Polip Serviks : Tidak pernah Kanker kandungan : Tidak pernah
Operasi Kandungan : Tidak pernah PMS : Tidak pernah
Myoma : Tidak pernah
Kista : Tidak pernah
6. Pola Kehidupan Sehari-hari
Pola nutrisi :
Makan : 3 Kali/ sehari porsi sedang ; menu : nasi, lauk, sayur,
kadang buah.
Minum : 8-9 gelas/hari, kadang teh
Pola Eliminasi :
BAK : 6-7 x/hari; warna : kuning jernih
BAB : 1 kali/hari, konsisten lunak, bau dan warna khas
Pola Istirahat :
Tidur siang : ± 1 jam
Tidur malam : ± 8 jam
Personal hygiene : Mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu, gosok
gigi 3 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b.Kesadaran : Composmetis
c.Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,40C
d.Tinggi badan : 155 cm
e. Berat badan : 67 kg
2. Pemeriksaan Fisik
Muka : Bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema
Mata : Conjungtiva pucat, sklera putih, tidak ada oedema
Mulut : Tidak stomatitis, lidah kering
Gigi/Gusi : Tidak ada caries, tidak ada berdarah atau luka
Leher : Tidak ada pembesaran gondok, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara : Tidak dilakukan
Perut : Tidak dilakukan
Ano-Genetalia : Tidak dilakukan
Ektremitas :
Atas : Tidak ada odema
Bawah : Tidak ada odema
ASESSMENT
Ny. “P” usia 49 tahun keadaan umum baik dengan gejala Premenaupause
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan dirinya.
Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien sudah masuk ke masa perimenopause tetapi
secara umum keadaan klien masih baik terlihat dari Tekanan Darah : 120/80 mmHg, N:
82x/I, R: 22x/i, S: 36,40C.
2. Menyampaikan kepada klien bahwa gejala perimenopause adalah menstruasi tiba lebih cepat
atau lebih lambat, menstruasi berlangsung lebih singkat atau lebih lama. Semakin mendekati
menopause, menstruasi akan semakin jarang, hingga beberapa bulan sekali. Tanda-tanda
menopause yang lain seperti sensasi gerah atau kepanasan mendadak, gangguan tidur,
perubahan mood, gangguan kognitif seperti sulit konsentrasi dan mudah lupa, sakit kepala,
nyeri saat berhubungan seksual, penurunan gairah seksual dan kesuburan, osteoporosis dan
perubahan kadar kolesterol.
3. Memberikan support kepada klien bahwa perimenopause merupakan sesuatu hal yang
normal dan pastinya dialami oleh semua wanita tanpa terkecuali. Jadi klien jangan stress
ataupun takut karena stress yang dialami klien dapat memperparah dari gejala menopause
sendiri seperti susah tidur dan bahkan bisa menyebabkan depresi. Lakukan kegiatan atau
aktivitas yang menyenangkan seperti bercocok tanam, berkebun, memasak, menjahit ataupun
berwira usaha dengan warga sekitar agar mengalihkan fikiran klien dari sesuatu hal yang
negatif. Dengan klien menyibukkan diri membuat klien menjadi semangat dan lebih percaya
diri.
4. Menginformasikan kepada klien bahwa klien tidak diberikan obat karena kondisi klien masih
normal.
5. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika ditemukan kondisi
perdarahan vagina setelah berhubungan seksual, perdarahan yang banyak saat menstruasi,
misalnya sampai harus mengganti pembalut setiap jam, muncul gumpalan darah saat
menstruasi dan keluar bercak-bercak darah di luar waktu menstruasi.
Kasus 8
DATA SUBJEKTIF
Identitas
Nama Ibu : Ny. “U” Nama Bapak : Tn. “O”
Umur : 49 tahun Umur : 56 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Besar Delitua
Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini ibu mengalami haid yang sedikit dan seperti bercak sejak 2 hari yang
lalu, ibu merasa badan terasa pegal dan panas dalam,dan juga nafsu makan berkurang.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
- TD : 120/80 mmhg
- Nadi :80 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respiasi : 20 x/menit
Asassement
Ibu premenopause dengan hipomenorea
Planning
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu dan menanyakan keluhan yang sedang
dirasakan ibu.
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, Tekan darah 120/80, nadi 80, suhu 36,5,
respirasi 20 x/menit.
3. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal
yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena
itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
4. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga kebersihan diri yaitu dengan
cara :Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari
5. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, tidak ketat, dan memiliki daya serap
6. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang
7. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan BAK
8. Mengganti celana dalam setiap kali basah
9. Menganjurkan ibu untuk olahraga setiap pagi dan memakan buah-buahan yang mengandung
vitamin.
10. Memberitahu ibu untuk makan-makan bergizi dan tetap makan sedikit tapi sering.
Kasus 9
DATA SUBJEKTIF
Identitas
Nama ibu : Nn. R
Umur : 15 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Ardagusema Gg. Flamboyan
ASESSMENT
Nn. “R” usia 15 tahun dengan disminorhea, keadaan umum baik
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan
dirinya. Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien dalam kondisi sehat terlihat dari
Tekanan Darah normal TD: 110/70 mmHg, N: 80x/I, R: 20x/i, S: 36,70C
2. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi rebusan daun papaya sebagai terapi herbal
yang dapat mengurangi tingkat nyeri pada penderita disminorhea.
3. Cara membuat rebusan daun papaya adalah sebagai berikut :
4. Bahan-bahan
1. 10 gram Daun pepaya muda
2. 10 gram asam jawa
3. 5 gram garam
4. 400 ml air
5. Alat
1. Saringan
2. Panci
3. Timbangan
4. Gelas ukur
5. Sendok
Cara pembuatan
Cuci bersih 10 gram daun papaya
Kemudian masukkan daun pepaya kedalam panic
Lalu masukkan 400 gelas air kedalam panic
Tambahkan 5 gram garam dan 10 gram asam jawa
Rebus hingga mendidih sampai tersisa menjadi 200 ml
Saring rebusan daun pepaya kewadah yang sudah disiapkan.
Minuman rebusan daun pepaya dapat diminum 1 kali sehari selama 3 hari sebagai
pereda nyeri haid
6. Menginformasikan kepada klien bahwa penting menjaga personal hygiene saat
menstruasi. Anjurkan kepada klien untuk mengganti pembalut saat sudah penuh minimal
2 kali sehari dan membilas daerah genetalia dari arah depan ke belakang.
7. Menginformasikan kepada klien bahwa wajib istirahat yang cukup untuk menjaga fisik &
kesehatan klien. Klien wajib tidur malam 8 jam per hari dan tidur siang 1-2 jam per hari.
8. Menginformasikan kepada klien bahwa penting mengkonsumsi makanan bergizi untuk
mengganti sel darah merah yang hilang saat menstruasi. Makanan harus seimbang sesuai
dengan isi piringku, mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas per hari dan mengkonsumsi
tablet tambah darah 1 tablet per minggu.
9. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika setelah 3 hari
nyeri haid tidak berkurang setelah mengkonsumsi rebusan daun papaya.
Kasus 10
DATA SUBJEKTIF
Identitas
Nama ibu : Nn. G
Umur : 17 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Simeme Batu
Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus Haid : 28 hari
Lama Haid : 7 hari
Sifat Darah : Encer dan bewarna merah
Banyak Darah : 2-3 x ganti pembalut sehari
Dismenorhea : Nyeri saat haid
Flour Albus : tidak pernah
Riwayat Gynekologi
Infertilitas : Tidak pernah Infeksi Virus : Tidak pernah
Cervisitis Cronis : Tidak pernah Endometriosis : Tidak pernah
Polip Serviks : Tidak pernah Kanker kandungan : Tidak pernah
Operasi Kandungan : Tidak pernah PMS : Tidak pernah
Myoma : Tidak pernah
Kista : Tidak pernah
ASESSMENT
Nn. “G” usia 17 tahun dengan disminorhea, keadaan umum baik
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan
dirinya. Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien dalam kondisi sehat terlihat dari
Tekanan Darah normal TD: 110/70 mmHg, N: 80x/I, R: 20x/i, S: 36,70C
2. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi rebusan daun papaya sebagai terapi herbal
yang dapat mengurangi tingkat nyeri pada penderita disminorhea. Cara membuat rebusan
daun papaya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan
1. 10 gram Daun pepaya muda
2. 10 gram asam jawa
3. 5 gram garam
4. 400 ml air
Alat
1. Saringan
2. Panci
3. Timbangan
4. Gelas ukur
5. Sendok
Cara pembuatan
Cuci bersih 10 gram daun papaya
Kemudian masukkan daun pepaya kedalam panic
Lalu masukkan 400 gelas air kedalam panic
Tambahkan 5 gram garam dan 10 gram asam jawa
Rebus hingga mendidih sampai tersisa menjadi 200 ml
Saring rebusan daun pepaya kewadah yang sudah disiapkan.
Minuman rebusan daun pepaya dapat diminum 1 kali sehari selama 3 hari sebagai
pereda nyeri haid
3. Menginformasikan kepada klien bahwa penting menjaga personal hygiene saat
menstruasi. Anjurkan kepada klien untuk mengganti pembalut saat sudah penuh minimal
2 kali sehari dan membilas daerah genetalia dari arah depan ke belakang.
4. Menginformasikan kepada klien bahwa wajib istirahat yang cukup untuk menjaga fisik &
kesehatan klien. Klien wajib tidur malam 8 jam per hari dan tidur siang 1-2 jam per hari.
5. Menginformasikan kepada klien bahwa penting mengkonsumsi makanan bergizi untuk
mengganti sel darah merah yang hilang saat menstruasi. Makanan harus seimbang sesuai
dengan isi piringku, mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas per hari dan mengkonsumsi
tablet tambah darah 1 tablet per minggu.
6. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika setelah 3 hari
nyeri haid tidak berkurang setelah mengkonsumsi rebusan daun papaya.
Kasus 11
DATA SUBYEKTIF
Identitas
Nama Ibu : Ny. “R” Nama Bapak : Tn. “A”
Umur : 51 tahun Umur : 50 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar I Gg. Anggrek
Ibu mengatakan haid nya sudah tidak banyak lagi, badan masih terasa pegal-pegal,nafsu
makan sedikit , dan sering merasa pusing.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Keadaan umum : Baik
d. Kesadaran : compos mentis
e. Tanda vital :
- TD : 140/90 mmhg
- Nadi :82 x/menit
- Suhu : 36°C
- Respiasi : 20 x/menit
ASESSMENT
Ibu premenopause dengan hipomenorea
PLANNING
1. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal yang
normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena itu
adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
2. Melakukan pemeriksaan tanda vital dan menanyakan keluhan ibu.
3. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan tubuh daerah genetalia ibu
4. Tetap menganjurkan ibu untuk olahraga di pagi hari dan memakan buah-buahan yang
mengandungan vitamin
5. Memberitahukan ibu untuk tetap makan-makan sedikit tapi sering.
6. Memberitahukan ibu untuk tetap menjaga daerah kewanitaan nya.
Kasus 12
DATA SUBYEKTIF
Identitas
Nama Ibu : Ny. “M” Nama Bapak : Tn. “S”
Umur : 50 tahun Umur : 50 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pendidikan Delitua Timur
Ibu mengatakan haid nya sudah tidak banyak lagi, badan masih terasa pegal-pegal,nafsu
makan sedikit , dan sering merasa pusing.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
- TD : 140/90 mmhg
- Nadi :82 x/menit
- Suhu : 36°C
- Respiasi : 20 x/menit
ASESSMENT
Ibu premenopause dengan hipomenorea
PLANNING
1. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal
yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena
itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
2. Melakukan pemeriksaan tanda vital dan menanyakan keluhan ibu.
3. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan tubuh daerah genetalia ibu
4. Tetap menganjurkan ibu untuk olahraga di pagi hari dan memakan buah-buahan yang
mengandungan vitamin
5. Memberitahukan ibu untuk tetap makan-makan sedikit tapi sering.
6. Memberitahukan ibu untuk tetap menjaga daerah kewanitaan nya.
Kasus 13
DATA SUBYEKTIF
Identitas
Nama Ibu : Ny. “D” Nama Bapak : Tn. “I”
Umur : 48 tahun Umur : 56 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar I Dusun II Gg. Teratai
Keluhan Utama :
Ibu mengatakan saat ini ibu mengalami haid yang sedikit dan seperti bercak sejak 2 bulan
yang lalu, ibu merasa badan terasa pegal dan panas dalam,dan juga nafsu makan berkurang.
DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
- TD : 120/80 mmhg
- Nadi :80 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respiasi : 20 x/menit
ASASSEMENT
Ibu premenopause dengan hipomenorea
PLANNING
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu dan menanyakan keluhan yang sedang
dirasakan ibu.
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, Tekanan darah 120/80, nadi 80, suhu 36,5,
respirasi 20 x/menit.
3. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal
yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena
itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
4. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga kebersihan diri yaitu dengan
cara :Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari
5. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, tidak ketat, dan memiliki daya serap
6. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang
7. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan BAK
8. Mengganti celana dalam setiap kali basah
9. Menganjurkan ibu untuk olahraga setiap pagi dan memakan buah-buahan yang mengandung
vitamin.
10. Memberitahu ibu untuk makan-makan bergizi dan tetap makan sedikit tapi sering.
Kasus 14
DATA SUBYEKTIF
Identitas
Nama Ibu : Ny. “Q” Nama Bapak : Tn. “P”
Umur : 49 tahun Umur : 56 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar I Kp. Karo
Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini ibu mengalami haid yang sedikit dan seperti bercak sejak 7 hari
yang lalu, ibu merasa badan terasa pegal dan panas dalam,dan juga nafsu makan berkurang.
DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
- TD : 120/80 mmhg
- Nadi :80 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respiasi : 20 x/menit
ASASSEMENT
Ibu premenopause dengan hipomenorea
PLANNING
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu dan menanyakan keluhan yang sedang
dirasakan ibu.
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, Tekanan darah 120/80, nadi 80, suhu 36,5,
respirasi 20 x/menit.
3. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal
yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena
itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
4. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga kebersihan diri yaitu dengan
cara :Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari
5. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, tidak ketat, dan memiliki daya serap
6. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang
7. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan BAK
8. Mengganti celana dalam setiap kali basah
9. Menganjurkan ibu untuk olahraga setiap pagi dan memakan buah-buahan yang mengandung
vitamin.
10. Memberitahu ibu untuk makan-makan bergizi dan tetap makan sedikit tapi sering.
Kasus 15
DATA SUBYEKTIF
Identitas
Nama Ibu : Ny. “G” Nama Bapak : Tn. “T”
Umur : 50 tahun Umur : 54 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Banjaran Dsn V
1. Keluhan Utama : Ny. G mengatakan sering mengalami sakit kepala dan sudah 6 hari tidak
mendapatkan haid. Dia juga malas melakukan hubungan seksual dengan suaminya karena
mengalami nyeri setiap setelah melakukan hubungan seksual
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus Haid : 30 hari
Lama Haid : 7 hari
Sifat Darah : Encer dan bewarna merah
Banyak Darah : 2-3 x ganti pembalut sehari
Dismenorhea : Nyeri saat haid
Flour Albus : Tidak Pernah
3. Riwayat Penyakit yang lalu / Operasi
Ny. G mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit tertentu dan tidak pernah
melakukan operasi apapun
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Kanker : Tidak ada Alergi : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada Hipertensi : Ada
Kelainan Bawaan : Tidak ada Penyakit Jiwa : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada TBC : Tidak ada
Penyakit hati : Tidak ada
Penyakit ginjal : Tidak ada
5. Riwayat Gynekologi
Infertilitas : Tidak pernah Infeksi Virus : Tidak pernah
Cervisitis Cronis : Tidak pernah Endometriosis : Tidak pernah
Polip Serviks : Tidak pernah Kanker kandungan : Tidak pernah
Operasi Kandungan : Tidak pernah PMS : Tidak pernah
Myoma : Tidak pernah
Kista : Tidak pernah
ASESSMENT
Ny. “G” usia 50 tahun keadaan umum baik dengan gejala Premenaupause
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan dirinya.
Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien sudah masuk ke masa perimenopause tetapi
secara umum keadaan klien masih baik terlihat dari Tekanan Darah : 120/80 mmHg, N:
82x/I, R: 22x/i, S: 36,40C.
2. Menyampaikan kepada klien bahwa gejala perimenopause adalah menstruasi tiba lebih cepat
atau lebih lambat, menstruasi berlangsung lebih singkat atau lebih lama. Semakin mendekati
menopause, menstruasi akan semakin jarang, hingga beberapa bulan sekali. Tanda-tanda
menopause yang lain seperti sensasi gerah atau kepanasan mendadak, gangguan tidur,
perubahan mood, gangguan kognitif seperti sulit konsentrasi dan mudah lupa, sakit kepala,
nyeri saat berhubungan seksual, penurunan gairah seksual dan kesuburan, osteoporosis dan
perubahan kadar kolesterol.
3. Memberikan support kepada klien bahwa perimenopause merupakan sesuatu hal yang
normal dan pastinya dialami oleh semua wanita tanpa terkecuali. Jadi klien jangan stress
ataupun takut karena stress yang dialami klien dapat memperparah dari gejala menopause
sendiri seperti susah tidur dan bahkan bisa menyebabkan depresi. Lakukan kegiatan atau
aktivitas yang menyenangkan seperti bercocok tanam, berkebun, memasak, menjahit ataupun
berwira usaha dengan warga sekitar agar mengalihkan fikiran klien dari sesuatu hal yang
negatif. Dengan klien menyibukkan diri membuat klien menjadi semangat dan lebih percaya
diri.
4. Menginformasikan kepada klien bahwa klien tidak diberikan obat karena kondisi klien masih
normal.
5. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika ditemukan kondisi
perdarahan vagina setelah berhubungan seksual, perdarahan yang banyak saat menstruasi,
misalnya sampai harus mengganti pembalut setiap jam, muncul gumpalan darah saat
menstruasi dan keluar bercak-bercak darah di luar waktu menstruasi.
Kasus 16
DATA SUBYEKTIF
Identitas
Nama Ibu : Ny. “I” Nama Bapak : Tn. “K”
Umur : 52 tahun Umur : 54 tahun
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Dsn VI Madyo
1. Keluhan Utama : Ny. I mengatakan sering mengalami sakit kepala dan sudah 3 bulan tidak
mendapatkan haid. Dia juga malas melakukan hubungan seksual dengan suaminya karena
mengalami nyeri setiap setelah melakukan hubungan seksual
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus Haid : 28 hari
Lama Haid : 7 hari
Sifat Darah : Encer dan bewarna merah
Banyak Darah : 2-3 x ganti pembalut sehari
Dismenorhea : Nyeri saat haid
Flour Albus : Tidak Pernah
3. Riwayat Penyakit yang lalu / Operasi
Ny. I mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit tertentu dan tidak pernah
melakukan operasi apapun
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Kanker : Tidak ada Alergi : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada Hipertensi : Ada
Kelainan Bawaan : Tidak ada Penyakit Jiwa : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada TBC : Tidak ada
Penyakit hati : Tidak ada
Penyakit ginjal : Tidak ada
5. Riwayat Gynekologi
Infertilitas : Tidak pernah Infeksi Virus : Tidak pernah
Cervisitis Cronis : Tidak pernah Endometriosis : Tidak pernah
Polip Serviks : Tidak pernah Kanker kandungan : Tidak pernah
Operasi Kandungan : Tidak pernah PMS : Tidak pernah
Myoma : Tidak pernah
Kista : Tidak pernah
6. Pola Kehidupan Sehari-hari
Pola nutrisi :
Makan : 3 Kali/ sehari porsi sedang ; menu : nasi, lauk, sayur,
kadang buah.
Minum : 8-9 gelas/hari, kadang teh
Pola Eliminasi :
BAK : 6-7 x/hari; warna : kuning jernih
BAB : 1 kali/hari, konsisten lunak, bau dan warna khas
Pola Istirahat :
Tidur siang : ± 1 jam
Tidur malam : ± 8 jam
Personal hygiene : Mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu, gosok
gigi 3 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c.Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,40C
d.Tinggi badan : 155 cm
e. Berat badan : 65 kg
2. Pemeriksaan Fisik
Muka : Bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema
Mata : Conjungtiva pucat, sklera putih, tidak ada oedema
Mulut : Tidak stomatitis, lidah kering
Gigi/Gusi : Tidak ada caries, tidak ada berdarah atau luka
Leher : Tidak ada pembesaran gondok, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara : Tidak dilakukan
Perut : Tidak dilakukan
Ano-Genetalia : Tidak dilakukan
Ektremitas :
Atas : Tidak ada odema
Bawah : Tidak ada odema
ASESSMENT
Ny. “I” usia 52 tahun keadaan umum baik dengan gejala Premenaupause
PLANNING
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien (senyum, sapa,
salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan melakukan komunikasi dengan baik
supaya klien lebih leluasa dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan dirinya.
Sampaikan keadaan umum klien, bahwa klien sudah masuk ke masa perimenopause tetapi
secara umum keadaan klien masih baik terlihat dari Tekanan Darah : 120/80 mmHg, N:
82x/I, R: 22x/i, S: 36,40C.
2. Menyampaikan kepada klien bahwa gejala perimenopause adalah menstruasi tiba lebih cepat
atau lebih lambat, menstruasi berlangsung lebih singkat atau lebih lama. Semakin mendekati
menopause, menstruasi akan semakin jarang, hingga beberapa bulan sekali. Tanda-tanda
menopause yang lain seperti sensasi gerah atau kepanasan mendadak, gangguan tidur,
perubahan mood, gangguan kognitif seperti sulit konsentrasi dan mudah lupa, sakit kepala,
nyeri saat berhubungan seksual, penurunan gairah seksual dan kesuburan, osteoporosis dan
perubahan kadar kolesterol.
3. Memberikan support kepada klien bahwa perimenopause merupakan sesuatu hal yang
normal dan pastinya dialami oleh semua wanita tanpa terkecuali. Jadi klien jangan stress
ataupun takut karena stress yang dialami klien dapat memperparah dari gejala menopause
sendiri seperti susah tidur dan bahkan bisa menyebabkan depresi. Lakukan kegiatan atau
aktivitas yang menyenangkan seperti bercocok tanam, berkebun, memasak, menjahit ataupun
berwira usaha dengan warga sekitar agar mengalihkan fikiran klien dari sesuatu hal yang
negatif. Dengan klien menyibukkan diri membuat klien menjadi semangat dan lebih percaya
diri.
4. Menginformasikan kepada klien bahwa klien tidak diberikan obat karena kondisi klien masih
normal.
5. Menginformasikan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang jika ditemukan kondisi
perdarahan vagina setelah berhubungan seksual, perdarahan yang banyak saat menstruasi,
misalnya sampai harus mengganti pembalut setiap jam, muncul gumpalan darah saat
menstruasi dan keluar bercak-bercak darah di luar waktu menstruasi.