Majelis Taklim Dan Kegiatan Dakwah
Majelis Taklim Dan Kegiatan Dakwah
Majelis Taklim Dan Kegiatan Dakwah
MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Majelis Taklim.
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Mastanah, M.Si.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Marsela Nuril Milad 11200530000030
Dinar Nurhidayat 11200530000047
Nur Fadillah 11200530000053
M. Farhan A 11210530000098
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan serta kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dam hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah
yang berjudul “Majelis Taklim dan Kegiatan Dakwah”.
Selama proses penyusunan makalah, penyusun mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penyusun berterima kasih kepada Ibu
Dra. Hj. Mastanah, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Majelis Taklim
yang telah memberikan tugas ini dan juga pihak yang tidak dapat disebutkan penyusun
satu persatu.
Penyusun sadar bahwa penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu kami menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan makalah ini. Akhir kata penyusun berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang
memerlukan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Majelis Taklim………………………………………………… 3
2. Pengertian Dakwah dan Lembaga Dakwah……………………………… 3
3. Pengertian Kegiatan Dakwah……………………………………………... 5
4. Kegiatan Dakwah di Majelis Taklim……………………………………... 6
5. Ragam Materi Dakwah……………………………………………………. 7
6. Ragam Metode Dakwah………………………………………………….... 8
7. Peran Majelis Taklim sebagai Lembaga Dakwah………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Majelis taklim merupakan institusi pendidikan keagamaan non formal
dan sekaligus sebagai lembaga dakwah yang memiliki peran penting dan strategi
dalam pembinaan kehidupan beragama, terutama dalam mewujudkan learning
society, suatu masyarakat yang memiliki tradisi belajar tanpa dibatasi oleh usia
(long life education), jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status sosial serta
dapat menjadi wahana belajar pendidikan keagamaan, silaturahim dan wahana
yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan keagamaan.1
Sebagai lembaga dakwah majelis taklim memiliki tujuan untuk
membina moral/ mental seseorang ke arah yang sesuai dengan ajaran agama.
Artinya setelah pembinaan itu terjadi, orang dengan sendirinya akan menjadikan
agama sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku, sikap dan gerak-gerik
dalam hidupnya. Apabila ajaran agama telah masuk menjadi bagian dari
mentalnya, yang telah terbina itu, maka dengan sendirinya ia akan menjauhi
segala larangan Tuhan dan mengerjakan segala suruhan-Nya, bukan karena
paksaan dari luar, tetapi karena batinnya merasa lega dalam mematuhi segala
perintah Allah itu, yang selanjutnya akan tercermin nilai-nilai agama dalam
tingkah laku, perkataan, sikap dan moral pada umumnya.
Majelis Taklim sebagai lembaga dakwah yang memiliki peran yang
sangat fundamental dalam pembinaan keagamaan masyarakat dalam berperilaku,
bersikap, dan berbuat sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam hal ini majelis
taklim Sebagai lembaga keagamaan harus mencerminkan dirinya mampu
mengurusi masalah keagamaan umat dalam konteks modernisasi. Dan bukan
hanya sebagai ajang formalitas pengajian dan berkumpul saja. Jauh dari itu semua
Majelis taklim diharapkan menjadi benteng penguatan keagamaan melalui peran-
peran yang dimilikinya dalam pembinaan keagamaan anggota majelis taklimnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa itu Majelis Taklim?
2. Apa itu kegiatan dakwah?
3. Apa hubungan antara majelis ta’lim dengan kegiatan dakwah?
1
Abdul Muin, “Fenomena Pendidikan Keagamaan Masyarakat Tabanan Bali; Kasus Majelis Taklim Al-
Falah”, Jurnal Edukasi Vol. 6, No 3 (Juli- September 2008), Hlm. 68
1
4. Kegiatan dakwah apa saja yang ada di majelis taklim?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini, antara lain :
1. Mengetahui apa itu majelis taklim
2. Mengetahui kegiatan-kegiatan dakwah
3. Mengetahui hubungan antara majelis taklim dengan kegiatan dakwah
4. Mengetahui kegiatan dakwah apa saja yang ada di majelis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dakwah seperti yang berasal dari bahasa Arab yaitu وةHHدعوا – دعHHا– يHHدع
(da'a – yad'u – da'watan) yang berarti menyeru, memanggil, mengajak dan
mengundang. Dakwah pada umumnya mengundang atau mengajak kepada seluruh
umat manusia kepada jalan kebenaran yang sudah ada dan ditetapkan dalam AlQur’an
dan hadits.3
2
https://www.republika.co.id/berita/p4suiq313/memahami-istilah-majelis-taklim diakses pada 1 Oktober 2022
pukul 20.20 WIB
3
Saeful Lukman, Yusuf Zaenal Abidin, Asep Shodiqin. “Peranan Majelis Taklim dalam Meningkatkan
Pemahaman Keagamaan Masyarakat” Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam. Vol IV, No. 1, 2019
3
Dakwah dalam pengertian istilah menurut Prof. Toha Yahya Oemar
menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan
dunia dan akhirat (Saputra, 2011:1). Dari pengertian dakwah secara bahasa dan
istilah, dapat dikatakan bahwa dakwah merupakan suatu ajakan kepada seluruh umat
manusia kepada jalan yang benar, berbuat kebajikan serta mencegah dari
kemungkaran sesuai dengan perintah Allah swt, agar mendapatkan kebahagiaan dunia
dan akhirat.
Lembaga dakwah merupakan suatu istilah yang terdiri dari dua kata, lembaga
dan dakwah. Secara umum lembaga adalah wadah atau bentuk refresentatif dari
sebuah kelompok yang bergerak secara bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang sudah disepakati dari awal mula lembaga tersebut berdiri atau dibentuk.13
Sedangkan dakwah adalah proses transformasi ajaran dan nilai-nilai Islam dari
seorang atau sekelompok Da’i kepada seorang atau sekelompok Mad’u dengan tujuan
agar seseorang atau sekelompok orang yang menerima transformasi ajaran dan nilai-
4
nilai Islam itu terjadi pencerahan iman dan juga perbaikan sikap serta perilaku yang
Islami. Secara umum lembaga dakwah sebagai suatu kumpulan orang-orang yang
memiliki komitmen untuk melaksanakan kegiatan usaha dalam dakwah, guna untuk
mencapai tujuan dalam dakwah itu sendiri. Lembaga dakwah ini sangat dibutuhkan
adanya agar kegiatan dakwah lebih terarah dan terorganisir, berkesinambungan serta
memiliki tujuan atau target yang jelas dalam melaksanakan program-program yang
direncanakan. Lembaga dakwah yang berkembang dan terdapat di Indonesia cukup
banyak. Namun secara garis besar, lembaga dakwah tersebut terbagi kedalam empat
macam kelompok lembaga dakwah, yaitu : 1) Badan-badan dakwah, 2) Majelis
taklim, 3) Pengajian, dan 4) Masjid dan Musholla.
Kegiatan dakwah bukan hanya mencakup sisi ajakan (materi dakwah), tetapi
juga sisi pelakunya (Da’i) juga pesertanya (Mad’u), ia juga mempunyai metode
beragam yang telah digariskan oleh Al-Qur’an Surah Al-Mujadallah : 11 dan
dipraktikan oleh Rasulullah.
4
Rafi‟udin dan Maman Abdul Djaliell, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 24
5
Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq, Methode Dan Strategi Da'wah Islam (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1996),
h.113
5
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
a. Kegiatan Mingguan
6
M. Munir dan Wahyu ilaihi, 2006, Manajemen Dakwah, Jakarta, kencana.
6
Majelis taklim mingguan merupakan suatu kegiatan yang diksanakan
satu kegiatan dalam setiap minggu. Artinya kegiatan majelis taklim ini
dilaksanakan 1 kali dalam satu minggu (7 hari) secara rutin atau tetap
dengan menentukan hari dan waktu kegiatan yang disesuaikan. Kegiatan
pengajian mingguan secara menyeluruh hampir dilaksanakan oleh setiap
majelis taklim yang ada. Kegiatan ini secara umum dikenal dengan istilah
yang ditempelkan mengikuti hari kegiatan tersebut dilaksanakan seperti :
Rutin Liqoan, Senenan, Reboan, Kemisan dan sebagainya.
7
Pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada objek dakwah adalah pesanpesan yang
berisi ajaran Islam. Meliputi bidang akidah, syariah (ibadah dan muamalah), dan
akhlak (Saputra, 2011:13).
Untuk menimbulkan efek kepada mad’u dengan tujuan agar mad’u dapat
menyerap ilmu yang telah disampaikan, ini menjadi tugas da’i untuk mengemas
materi sebaik mungkin. Pada dasarnya keseluruhan materi itu dikemas secara
sederhana agar dapat membuat mad’u mudah memahami apa yang disampaikan da’i,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.7
Metode dakwah dalam Qur’an, salah satunya merujuk pada surat Al-Nahl
[16]: 125, “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya. Dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Merujuk pada ayat ini,
terdapat tiga metode dakwah; (1) metode bi-al-hikmah; (2) metode bi-al-maw’izhah
al-hasanah; (3) metode bi-al-mujadalah bi-al-Lati hiya ahsan.
7
Saeful Lukman, Yusuf Zaenal Abidin, Asep Shodiqin. “Peranan Majelis Taklim dalam Meningkatkan
Pemahaman Keagamaan Masyarakat” Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam. Vol IV, No. 1, 2019
8
pembawa argumen itu. Sedangkan bil mujadalah adalah berdiskusi dengan cara yang
paling baik dari cara-cara berdiskusi yang ada (Yakub, 2000:21).
9
berdomisili di kampung sendiri dakwah dengan metode mau’izhah hasanah ini akan
lebih dapat diterima dengan baik dan terbuka. Itu dikarenakan pada masyarakat
kampung sendiri lebih menyukai dan menimbulkan rasa senang dengan
mendengarkan naehat-nasehat yang baik atau kata-kata yang indah.
10
dimaksud lembaga dakwah meliputi empat kelompok organisasi, yaitu: Pertama,
Badan-badan dakwah yaitu organisasi Islam yang bersifat umum, seperti:
Muhammadiyah, NU, Persis, Aisiyah, Fatayat NU, dan lain sebagainya. Kedua,
Majelis taklim yaitu organisasi penyelenggara pendidikan non formal dalam bidang
agama Islam untuk orang dewasa. Ketiga, Pengajian yang dimaksudkan pada
organisasi lokal umat Islam yang mengelola pengajian. Keempat, Organisasi
kemakmuran masjid dan musholla yang melaksanakan berbagai kegiatan
dilingkungan masjid dan musholla.
Secara strategis majelis taklim menjadi sarana dakwah yang bercorak Islami,
memiliki peran penting pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam
sesuai tuntutan ajaran agama.
9
Jana Rahmat, M. Mansur. “Majelis Taklim sebagai Lembaga Dakwah” Jurnal JAWI. Vol. IV, No. 1, 2021
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Majelis ta’lim juga merupakan lembaga pendidikan masyarakat,yang tumbuh
an berkembang dikalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya untuk
kemalahatan umat manusia.Oleh karena itu Majelis Ta’lim adalah lembaga swadaya
masyarakat yang hidupnya didasarkan kepada “Ta’awun dan “Ruhama”u bainahum..
Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan hasrat
anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan hasrat
masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah - masalah
menuju kehidupan yang lebih bahagia. Majelis ta’lim merupakan tempat pengajaran
atau pendidikan islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu, dan juga
bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan, dan jenis kelamin. Selain sebagai sarana
dakwah majelis ta’lim juga sebagai lembaga pendidikan non formal. Fleksibilitas
inilah yang menjadikannya mampu bertahan dan merupakan lembaga yang paling
dekat dengan masyarakat.
Saran
Sebagai orang muslim kita harus melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya. Dan setelah menyusun makalah ini diharapkan kita dapat menambah
wawasan bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran yang membangun
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14