Makalah Peranan Kepala Sekolah Dalam Manajemen Kurikulum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Kurikulum dan Program Pembelajaran
yang diampu oleh DR. Tasman Hamami, MA

Disusun oleh :

MUNAWAR, S.Pd.I.

NIM : 20161010027

PASCASARJANA MAGISTER STUDY ISLAM


KONSENTRASI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan dalam segala hal, apapun itu dan dimanapun itu sangat penting dan
mutlak diperlukan. Bahkan, kalau boleh sedikit keluar dari frame objek yang akan dibicarakan
(manusia), dalam dunia hewan pun di setiap kelompoknya, pasti salah satu dari mereka ada
pemimpinnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan pemimpin sangat dibutuhkan.
Sebagaimana Rosulullah shallallahu’alihi wa sallam menyampaikan dalam sabdanya tentang
kepemimpinan, yaitu : “Jika tiga orang berada dalam satu perjalanan, maka hendaklah mereka
mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin”. 1 Satu pelajaran yang dapat diambil
dalam hadits di atas adalah, secara tersirat betapa penting dan perlunya keberadaan pemimpin.
Apabila keberadaan pemimpin dalam satu kelompok yang kecil saja sangat penting,
maka keberadaan pemimpin dalam kelompok yang besar, dalam hal ini adalah lembaga sekolah
/ pendidikan mestinya jauh lebih penting. Karena pemimpin adalah seorang yang paling
berperan besar dalam mengarahkan anggotanya, sehingga dapat meraih tujuan yang diharapkan
bersama. Hal ini juga dikemukakan oleh Syafaruddin, bahwa kepemimpinan ialah kemampuan
untuk mempengaruhi atau mendorong seseorang atau sekelompok orang agar bekerja secara
sukarela untuk mencapai tujuan tertentu atau sasaran dalam situasi tertentu. 2
Sekolah adalah sebuah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk
menerima dan memberi pelajaran.3 Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa lembaga
sekolah adalah tempat untuk belajar. Di dalamnya banyak melibatkan berbagai komponen yang
semuanya bekerja di tugasnya masing-masing tetapi mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak bisa sebuah lembaga sekolah dengan serta merta
mampu mengantar muridnya menjadi bangsa yang cerdas, perlu ada seperangkat perencanaan
yang berisi tujuan, isi, metode, dan evaluasi yang disebut dengan kurikulum.
Apakah sudah cukup dengan adanya kurikulum? Tentunya belum cukup. Di dalamnya
perlu ada manajemen kurikulum yang mempunyai formulasi tepat guna untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sehingga antara tujuan, isi, metode, dan evaluasi (kurikulum) itu
relevan dengan kebutuhan masyarakat. Maka untuk mewujudkan semua itu perlu adanya peran
kepala sekolah dalam manajemen kurikulum. Ditegaskan di dalam lampiran Permendikbud
bahwa penguatan tata kelola kurikulum salah satunya adalah penguatan manajemen sekolah
melalui kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational
leader).4 Hal inilah yang kemudian membuat penulis ingin sedikit menyampaikan gagasan
seperti apakah sebaiknya peran kepala sekolah berperan dalam manajemen kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Untuk menjelaskan subtansi topic bahasan yang akan disampaikan di dalam makalah
ini, maka rumusan dalam topic ini adalah peranan apa sajakah yang harus dilakukan oleh
kepala sekolah dalam manajemen kurikulum ?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka penulisan makalah
ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peranan yang harus dilakukan seorang kepala
sekolah dalam kaitannya dengan manajeman kurikulum.

1
ENSIKLOPEDI HADITS 9 IMAM : Kitab Sunan Abu Dawud No. 2241
2
Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu. Grasindo. Hal. 50
3
Setiawan, Ebta. Kamus Besar Bahasa Indonesia Luar Jaringan (off line) Versi 1.5.1 dengan mengacu pada data KBBI edisi
III di alamat web: http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
4
Lampiran Permendikbud No. 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan. Hal. 7.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peranan Kepala Sekolah


Sebelum dipaparkan mengenai apa-apa saja peranan kepala sekolah dalam manajemen
kurikulum, akan kami sampaikan dulu tentang apa yang dimaksud peranan kepala sekolah
dalam manajemen kurikulum. Dilihat dari judul yang menjadi pokok bahasan pada makalah ini
terdapat 2 (dua) rangkaian kata yang perlu dipahami dulu berkaitan dengan pengertian masing-
masing kata tersebut, ialah peranan kepala sekolah dan manajemen kurikulum.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia5, kata peranan diambil dari kata dasar peran yang
mendapatkan imbuhan –an yang mempunyai pengertian tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam suatu peristiwa.
Selain pengertian di atas, menurut Soekanto6, peranan (role) merupakan proses dinamis
kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan
adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena
yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.
Kemudian juga dijelaskan pengertian peranan yang berkaitan dengan keprofesian, menurut
Wirutomo7, ketika mengemukakan pendapat David Berry, bahwa dalam peranan yang
berhubungan dengan pekerjaan, seseorang diharapkan menjalankan kewajiban-kewajibannya
yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Peranan didefinisikan sebagai
seperangkat harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang menempati kedudukan
social tertentu. Peranan ditentukan oleh norma-norma dalam masyarakat, maksudnya kita
diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan masyarakat di dalam pekerjaan kita, di
dalam keluarga dan di dalam peranan-peranan yang lain.
Dari 3 (tiga) pengertian peranan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
pengertian peranan adalah segala tugas dan kewajiban yang harus dilakukan/dikawal oleh
seseorang yang mempunyai jabatan atau perkejaan tertentu di suatu instansi atau masyarakat
demi tercapainya tujuan-tujuan tertentu. Soekanto mengatakan peranan mencakup tiga hal,
antara lain8 :
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan
yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat;
2) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi;
3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.
Sedangkan kepala sekolah adalah guru terkualifikasi yang yang diberi tugas tambahan
untuk menjabat sebagai pemimpin tertinggi dalam organisasi intern sekolah. Sehingga dengan
jabatan itu, seorang kepala sekolah bertanggung jawab secara makro di lembaga sekolah yang
dia pimpin, dari hal-hal yang kecil sampai dengan hal-hal yang menjadi pokok / ruh
pendidikan. Sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 28 Tahun 19909, disana dinyatakan bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan
lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana prasarana.

5
Setiawan, Ebta. Kamus …
6
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers. h. 212-213
7
Wirutomo, Paulus. 1995. Pokok-poko Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo h. 99-101
8
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi …. h. 213
9
Salinan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Dasar Bab VI Pasal 12
Kepala sekolah merupakan factor atau komponen penentu utama untuk mengantarkan
lembaga sekolah menghsilkan out put siswa yang berdaya guna, sehingga berhasil tidaknya
sekolah bisa mencapai tujuan, banyak ditentukan oleh kepala sekolahnya. Sebagaimana
pernyataan Mulyasa, bahwa “Kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh
kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak
ditempuh oleh sekolah menuju tujuannya10. Oleh karena itu, peran kepala sekolah harus
optimal dengan mengeluarkan segala potensi yang ada, sehingga lembaga sekolah dapat terus
mengalami peningkatan mutu, yang tentunya akan berdampak juga kepada (siswa) out put
yang berkualitas.
Dari pemaparan di atas, penulis dapat simpulkan bahwa kepala sekolah adalah jabatan
tertinggi di structural sekolah yang mempunyai tanggung jawab, tugas-tugas dan wewenang
secara makro berkaitan dengan proses berjalannya penyelenggaraan pendidikan mulai dari
perencanaan sampai dengan evaluasi.
Selanjutnya, karena makalah ini pembahasannya dibatasi pada salah satu aspek yang
ada di sekolah dan juga salah satu tugas dari seorang kepala sekolah sebagai manajer, yaitu
berkaitan dengan manajemen kurikulum, maka tentunya materi bahasan peranan kepala
sekolah terhadap lembaga sekolah hanya terkonsetrasi pada masalah manajemen kurikulum
saja. Sedangkan peranan kepala sekolah dalam aspek yang lain (manajemen kesiswaan,
manajemen sarana prasarana, dll) akan disampaikan oleh kelompok lain. Walaupun demikian,
penulis akan menyampaikan secara ringkas peranan makro seorang kepala sekolah terhadap
satuan pendidikan yang dia pimpin.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
sangat menyadari betapa pentingnya peranan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan yang
dipimpinnya. Sehingga kepala sekolah dituntut harus mampu melaksanakan pekerjaannya
sebagai edukator, manajer, administrator, dan super-visor (EMAS) 11. Dalam perkembangan
selanjutnya, sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman, kepala sekolah juga
harus mampu berperanan sebagai leader, innovator dan motivator di seko-lahnya. Dengan
demikian dalam paradigma baru manajemen pen-didikan, kepala sekolah sedikitnya harus
mampu berperan sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, mo-
tivator (EMASLIM). Berdasarkan penetapan tersebut maka kepala sekolah memiliki 7 peran,
yaitu kepala sekolah sebagai edukator, kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah
sebagai administrator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai leader,
kepala sekolah sebagai innovator, dan kepala sekolah sebagai motivator.12

B. Pengertian Manajemen Kurikulum


Sebelum penulis menyampaikan pengertian manajemen kurikulum, akan disampaikan
dulu berkaitan dengan kurikulum dari berbagai kajian pustaka.
1) Kurikulum
Setiap satuan pendidikan, dalam menyelenggarakan proses pembelajarannya harus
berpanduan pada kurikulum yang telah disusun. Selanjutnya, dari kurikulum di satuan
pendidikan itu, peserta didik akan memperoleh berbagai pengalaman belajar.
Pengertian kurikulum di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Senada, dalam PP No 17 Tahun 2010 pengertian kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang

10
Saleh, Rudy, Masluyah Suib, and Herculanus Sinju. "PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR DALAM
NENINGKATKAN EFEKTIVITAS LAYANAN ADMINISTRASI DI SMP SANTU PETRUS PONTIANAK." Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran 5.2 (2016). h. 2
11
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda. h. 98
12
Saleh, Rudy, Masluyah Suib, and Herculanus Sinju. "PERAN …. h. 3
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan13.
Secara etimologis istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
memiliki arti “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Dalam bahasa Perancis
kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seroang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk
memperoleh medali atau penghargaan Secara terminologis istilah kurikulum (dalam
pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta
didik di sekolah untuk memperoleh ijazah14.
Dari pendapat beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat alat yang berisi metode, tujuan, materi dan evaluasi yang diberikan oleh lembaga
pendidikan (satuan pendidikan) kepada peserta didik sesuai dengan tingkat dan jenjang
pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan baik tujuan institusional maupun tujuan
nasional.
2) Komponen-komponen Kurikulum
Kurikulum sebagai suatu system keseluruhan memiliki komponen-komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yakni : (1) Tujuan, (2) Materi, (3) Metode, (4)
Organisasi, dan (5) Evaluasi15. Komponen-komponen tersebut secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama menjadi dasar utama dalam upaya mengembangkan system pembelajaran.
a) Komponen Tujuan
Tujuan kurikulum di setiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan
pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas16. Selanjutnya, kurikulum mempunyai
dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah secara nasional dapat
mencapai target sumber daya manusia yang burkualitas. Sedangkan tujuan khusus adalah,
tujuan-tujuan di setiap mata pelajaran yang diajarkan di setiap satuan pendidikan. Missal tujuan
ajaran berhitung salah satunya dapat menanamkan, memupuk, dan mengembangkan
kemampuan berpikir logis dan kritis, harapan ke depan, siswa dapat memecahkan setiap
masalah sehari-hari yang dihadapinya.
Sehingga berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, baik tujuan umum maupun tujuan khusus,
selanjutnya dapat ditetapkan/direncanakan materi pelajaran.
b) Materi Kurikulum
Komponen isi kurikulum lebih menitikberatkan pada pengalaman belajar yang harus
dimiliki oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Isi kurikulum merupakan pokok apa
yang akan disampaikan atau yang akan diberikan kepada peserta didik. Dalam perumusan isi
kurikulum patut diperhatikan keseimbangan aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik17.
c) Komponen Metode
Komponen metode berkaitan dengan strategi yang harus dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan. Perlu kecermatan dalam pemilihan metode agar isi kurikulum bisa
tersampaikan dengan baik kepada peserta didik.18
d) Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pengembangan
kurikulum. Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai dan arti kurikulum, sehingga dapat menjadi
bahan pertimbangan apakah kurikulum dilanjutkan atau tidak.19

13
Fajar, Arian O. MANAJEMEN KURIKULUM HOMESCHOOLING. Diss. Universitas Negeri Yogyakarta, 2016. h. 34
14
Arifin, Zainal . 2011. Konsep dan Model Pngembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. h. 2-3
15
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara. h.23-24
16
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum ... h.24
17
Fajar, Arian O. MANAJEMEN ... h. 36
18
Fajar, Arian O. MANAJEMEN ... h. 36-37
19
Fajar, Arian O. MANAJEMEN ... h. 37
Komponen tujuan, isi, metode dan evaluasi dalam kurikulum saling berkaitan,
keempatnya membentuk seperti siklus kurikulum yang akan terus ada selama pendidikan masih
diperlukan dalam kehidupan manusia.
3) Manajemen
Setelah mengetahui pengertian dan komponen yang terdapat di dalam kurikulum, kita
bisa mengetahui pengertian dari manajemen kurikulum. Manajemen berarti strategi pengelolaan
dalam rangka pencapaian tujuan tertentu, sehingga manajemen kurikulum merupakan metoda
pengelolaan seperangkat alat yang akan diberikan sebagai pengalaman kepada peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Manajemen kurikulum tidak lepas dari kegiatan manajemen pada umumnya, Secara
umum kegiatan dalam manajemen kurikulum meliputi, perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pemantauan, serta evaluasi. Rusman mengartikan manajemen kurikulum sebagai
suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik
dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.20
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa manajemen kurikulum merupakan suatu
strategi pengelolaan kurikulum agar tujuan kurikulum sebagai hal yang harus dipenuhi dalam
proses pendidikan tercapai secara efektif efisien. Peran penting manajemen kurikulum adalah
sebagai alat strategis untuk mengatur sedemikian sehingga kurikulum bisa memberikan
pengalaman pendidikan yang akan membentuk peserta didik menjadi manusia yang sesuai
dengan amanat pendidikan nasional.

BAB III

20
Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: RajaGrafindo Persada. h. 3
PEMBAHASAN

A. Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum


Seorang kepala sekolah merupakan guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin
lembaga pendidikan, sehingga kepala sekolah memiliki 7 peran dalam jabatannya, yaitu kepala
sekolah sebagai edukator, kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah sebagai administrator,
kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai leader, kepala sekolah sebagai
innovator, dan kepala sekolah sebagai motivator.
Selanjutnya karena kepala sekolah adalah juga sebagai manajer dan administrator, maka
berkaitan dengan perannya sebagai manajer kurikulum, kepala sekolah berwenang untuk mengatur
strategi dan mengelola kurikulum mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi.
1. Merencanakan Kurikulum
Perencanaan merupakan tahap awal dalam proses manajemen dan merupakan bagian yang
sangat penting. Perencanaan menjadi dasar, pedoman, arah untuk tahap – tahap selanjutnya,
sehingga dalam proses ini perlu pemikiran yang cermat, teliti, dan komprehensif. Kesuksesan
dalam perencanaan akan mempengaruhi tahapan selanjutnya.
Rusman mengungkapkan bahwa perencanaan kurikulum mencakup pengumpulan,
pembentukan, sintesis, menyeleksi informasi yang relevan dari berbagai sumber. Perencanaan
kurikulum perlu memperhatikan segala hal sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan
keputusan. Sehingga sangat disarankan jika dalam perencanaan, menggali dan menelaah berbagai
informasi baik yang kasat mata maupun tidak sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
kurikulum. Disinilah keahlian membaca diperluan tidak hany membaca literature, tetapi juga
membaca keadaan dan kondisi sosial budaya di masyarakat.21
Beberapa hal berkaitan dengan perencanaan kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum merupakan hasil yang ingin dicapai atau hasil yang diharapkan terjadi
setelah dilakukannya implementasi kurikulum di lapangan.
b. Landasan Perencanaan Kurikulum
Dalam perencanaan kurikulum patut untuk mempertimbangkan pelbagai hal, tidak hanya
peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan, tetapi juga keadaan saat ini, kondisi sosial
budaya masyarakat, serta kebutuhan di masa yang akan datang.
c. Isi Kurikulum
Isi kurikulum merupakan bagian pokok dari kurikulum, didalamnya termuat informasi-
informasi terkait pengetahuan, keterampilan, sikap yang akan disampaikan / diberikan kepada
peserta didik sebagai media pembinaan.
d. Model Perencanaan / Desain Kurikulum
Desain adalah bentuk, rancangan, pola, atau model. Menurut beberapa ahli ada beberapa
model / desain kurikulum yaitu22, model kurikulum humanistik, sistemik, dan subjek akademik.
2. Pengorganisasian Kurikulum
Rusman mengungkapkan bahwa organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan
kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan perlajaran serta
siswa dalam kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Rusman
juga mengungkapkan beberapa hal yang patut untuk diperhatikan dalam organisasi kurikulum
yaitu ruang lingkup (scope), urutan bahan (sequence), kontinuitas, keseimbangan, dan keterpaduan
(integrated).23
Ruang lingkup kurikulum didasarkan pada informasi dan kebudayaan di masa lalu, serta
dari masyarakat maupun aspek siswa yaitu minat, bakat, dan kebutuhan. Kontinuitas berarti
kurikulum harus disajikan secara urut dan berkelanjutan, diupayakan agar tidak terjadi

21
Rusman. 2011. Manajemen ... h. 21
22
Rusman. 2011. Manajemen ... h. 51
23
Rusman. 2011. Manajemen ... h. 60
pengulangan maupun meloncat dalam penyampaian bahan kepada peserta didik. Keseimbangan
memandang kurikulum harus memenuhi kebutuhan siswa yang di dalam dirinya melekat nilai
individu, tuntutan masyarakat serta tuntutan pengembangan ilmu.
3. Mengimplementasi Kurikulum
Pembelajaran di dalam kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji
kurikulum. Dalam kegiatan pembelajaran semua konsep, prinsip, pengetahuan, nilai, metode, alat
serta kompetensi guru di uji dalam bentuk perbuatan sebagai bagian dalam mewujudkan
kurikulum. Rusman implementasi kurikulum merupakan manifestasi dari upaya untuk
mewujudkan kurikulum yang masih bersifat dokumen tertulis menjadi aktual dalam serangkaian
aktivitas pembelajaran.24
4. Memantau Proses Pelaksanaan Kurikulum
Pemantauan juga berarti pengamatan (supervise pembelajaran) yang dilakukan di sekolah
terhadap para guru dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik, sehingga dengan ada
pemantauan ini ada siklus peningkatan perbaikan.
5. Mengevaluasi Kurikulum
Secara umum, evaluasi merupakan tahapan akhir dalam proses manajemen kurikulum.
Namun evaluasi bisa terjadi di akhir maupun saat proses pembelajaran. Evaluasi menjadi bagian
yang bersifat fleksibel karena bisa dilakukan dimanapun. Evaluasi menjadi bagian penting dalam
upaya perbaikan, pembaruan, dan pengembangan dalam manajemen kurikulum. Evaluasi menjadi
kunci pokok diketahuinya efektivitas dan efisiensi kurikulum, sehingga berdasarkan hasil evaluasi
bisa diketahui apakah kurikulum akan terus dilanjutkan, atau perlu penyesuaian, atau bahkan
diberhentikan pelaksanaannya.

BAB IV

PENUTUP

24
Rusman. 2011. Manajemen ... h. 70
A. Kesimpulan
Setelah diulas dari segi kajian pustaka dan pembahasan, maka kesimpulan dalam makalah
ini berkaitan dengan peran kepala sekolah terhadap manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai leader maka mempunyai peran untuk membuat perencanaan
kurikulum;
2. Kepala sekolah sebagai leader maka mempunyai peran untuk mengatur pengorganisasian
kurikulum;
3. Kepala sekolah sebagai leader maka mempunyai peran untuk mengimplementasikan
kurikulum;
4. Kepala sekolah sebagai leader maka mempunyai peran untuk memantau proses
pelaksanaan kurikulum;
5. Kepala sekolah sebagai leader maka mempunyai peran untuk mengevaluasi kurikulum.
B. Lain –lain
Demikian penulisan makalah ini, semoga dapat menambah wawasan kita sebagai mahasiswa
yang sedang belajar tentang ilmu manajemen di dunia pendidikan. Kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk perbaikan pada penyusunan makalah-makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedi Hadits 9 Imam : Kitab Sunan Abu Dawud


Fajar, Arian O. 2016. Manajemen Kurikulum Homeschooling. Diss. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Lampiran Permendikbud No. 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan.
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda Karya
Murniati, A. R. 2008. Manajemen Stratejik: Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan. Perdana
Publishing.
Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Saleh, Rudy, Masluyah Suib, and Herculanus Sinju. 2016. Peran Kepala Sekolah Sebagai
Administrator Dalam Neningkatkan Efektivitas Layanan Administrasi Di Smp Santu Petrus
Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 5.2.
Salinan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Dasar
Bab VI Pasal 12.
Setiawan, Ebta. Kamus Besar Bahasa Indonesia Luar Jaringan (off line) Versi 1.5.1 dengan mengacu
pada data KBBI edisi III di alamat web: http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers.
Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Grasindo
Wirutomo, Paulus. 1995. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Zainal Arifin. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai