Jurnal
Jurnal
Jurnal
ABSTRAK
Persiapan
NO
Proses Editing Data Pemilihan Dan Pengelompokan Data
YES
Editing
Penyusunan Data Base
NO
NO
Membangun Topologi
YES
Data Base
Topologi
YES YES
A
A Berikut ini adalah tahap prosesnya
:Proses overlay ini dilakukan antara
data spasial peta ketinggian dengan
informasi suhu.
Join Data Spasial Dan
1) Peta hasil overlay dari peta
Data Atribut
ketinggian dan peta suhu
kemudian di overlay dengan peta
curah hujan sehingga
Proses Pembuatan Scoring menghasilkan peta ketinggian dan
peta suhu dengan informasi curah
Dan Overlay Di Argis 10.4 hujan.
2) Selanjutnya hasil overlay dari
peta ketinggian, peta suhu, peta
curah hujan kemudian di overlay
dengan data peta kelembaban
Hasil Perhitungan Annual Parasite Incidence
udara , sehingga menghasilkan
Dan Analisis Faktor Lingkungan peta ketinggian, peta suhu, peta
curah hujan dengan informasi
kelembaban.
3) Kemudian hasil dari overlay dari
Peta Persebaran Malaria Dari Perhitungan Annual Parasite peta ketinggian, peta suhu, peta
Incidence Dan Analisis Faktor Lingkunganfile Shp curah hujan, peta kelembaban
udara selanjutnya di overlay
dengan peta penggunaan lahan,
sehingga menghasilkan peta
Import Data Hasil Perhitungan Annual Parasite Include ketinggian, peta suhu, peta curah
hujan, peta kelembaban udara
Dan Hasil Analisis Faktor Lingkungan Rawan Malaria dengan informasi penggunaan
Kabupaten Manokwari Ke Qgis lahan.
4) Akhir dari hasil overlay semua
akan di overlay dengan peta batas
administrasi, sehingga
Upload Atau Export Data Ke menghasilkan peta persebaran
rawan malaria di Kabupaten
Artisteer Dan Visualisasikan Manokwari.
=2,66
Kelas Total Skor Tingkat/Interval Kesimpulan
Kerawanan
I 20,50 – 22,00 Tidak Rawan Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Sistem Informasi
II 22,01 – 25,50 Rawa Geografis (SIG) memiliki
n kemampuan yang sangat cocok dan
III 25,51 – 28,50 Sangat Rawan mudah dalam pengendalian dan
survailans penyakit-penyakit
menular, terlebih lagi terhadap
penyakit-penyakit yang erat berkaitan
dengan lingkungan maupun faktor
yang sering kali ditemukan pada
wilayah-wilayah yang memiliki
karakteristik tertentu. Berikut
beberapa kesimpulan yang dapat di
ambil dari penelitian ini adalah :
1. Tingkat Persebaran penyakit
malaria dapat dilihat dengan
perhitungan indikator Annual
Parasite Include (API) di
Kabupaten Manokwari tahun
Hasil Kelas Kerawanan Malaria
2018 yang didapat dari indikator
Hasil Import Peta ke Internet tersebut digolongkan menjadi
Dari proses semua yang telah daerah yang Sangat Rawan
dilakukan akan berakhir pada tahap (Warna Merah).
visualisasi peta ke internet yang akan 2. Penggunhan lahan, curah hujan,
di akses oleh semua kalangan yang suhu, kelembaban, ketinggian
memerlukan informasi pesebaran menjadi parameter penting dalam
endemik malaria di Kabupaten mempengaruhi lingkungan untuk
Manokwari dengan mengunjungi berpotensi sebagai tempat
alamat perkembangbiakan vektor
“https://petamalariamkw.online” malaria. Suhu udara menjadi
dengan gratis. parameter yang kurang berperan
karena temporalnya yang sangat
pendek dan cepat mengalami
perubahan menjadi kurang sesuai
bila disandingkan dengan
parameter yang temporalnya jauh
lebih lama.
Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya
sebaiknya menggunakan data
kasus Malaria per 5 tahun
sehingga bisa di buat grafik
tingkat persebaran Malaria dari
Dinas Kesehatan.
Untuk penelitian selanjutnya supaya Prahasta, E., 2001, Konsep-
membuat parameter lebih banyak konsep Dasar Sistem Informasi
sehinga bisa menjadi Analisa yang Geografis, CV.Informatika,
akurat. Bandung.
Saleh, DS. 2002. Studi Habitat
DAFTAR PUSTAKA Anopheles nigerrimus gilles 1900
Anonim. 2005, Badan Koordinasi dan Epidiomologi Malaria di
Survei dan Pemetaan Nasional Desa Lengkong, Kabupaten
(Bakosurtanal). Sukabumi. Tesis. Program
Chang, K. T., 2006, Introduction Pascasarjana.
to Geographic Information Systems Steve, P. 1994. Interactive
3rd ed., McGraw-Hill, New York information services using World
Depkes.Pedoman Ekologi dan Wide Web HyperText.
Aspek Perilaku Vektor. Ditjen Switzerland.
PPM-PL Departemen Sukowati, S. 2004. Hubungan
Kesehatan RI. Jakarta. 2004. Iklim/Cuaca Dengan Penyakit
Depkes RI,. 2009. Pedoman Menular Vektor (DBD dan
Penatalaksanaan Kasus Malaria di Malaria). Seminar Sosialisasi
Indonesia. Departemen Hasil Penelitian dampak
Kesehatan, Direktorat Jenderal Perubahan Iklim terhadap
P2PL. Kesehatan.
Fonseca dan Davis. 1999. Using DEPKES. JakartaSunjaya.
the Internet to Access Geographic Sutrisna, P., 2004, Malaria secara
Information: An Open Gis Ringkas dari Pengetahuan Dasar
Prototype sampai Terapan, Buku
Miller, M. J., J. V. Neel & F. B. Kedokteran, Jakarta.
Livingstone. 1956. Distribution of
parasites in the cells of sickle-
cell trait carriers infected with P.
fakiparum. Trans. Roy. SOC.
Trop. Med. Hyg. 60: 294.
Munif, A. 1990. Investasi
Cendawan pada Larva dan Pupa
Nyamuk Anopheles dan Culex di
Tiga Kondisi Perairan Berbeda dan
Kemungkinan Penggunaannya
untuk Pengendalian Hayati. Fakultas
Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Painho, M. 2001. WebGIS as a
Teaching Tool. San Diego.
California.
Prahasta, E. Konsep-konsep
Sistem Informasi Geografis,
Bandung. 2009.
Prahasta, E. Sistem Informasi
Geografis: ArcView Lanjut.
Informatika. Bandung.2003.