0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan5 halaman

5.5.3.a KAK HAND HYGIENE

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

HAND HYGIENE

DI PUSKESMAS SEROJA
NO. DOKUMEN 440/012/KAK/PMP/PKM.Srj/2023
TANGGAL TERBIT 31 Januari 2023
NO.REVISI 00
HALAMAN 1/5
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Seroja

dr. Yanuar Aryando


NIP. 19820103 200902 1 003
A. PENDAHULUAN

“Health – care Associated Infections (HAIs)” merupakan


komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs
selama ini dikenal sebagai infeksi Nosokomial atau disebut juga
sebagai Infeksi di rumah sakit “Hospital Acquired Infections”
merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab
langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tidak
berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus
membayar biaya lebih banyak.
HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit
infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara
48 jam dan empat hari setelah pasien masuk tempat pelayanan
kesehatan, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien pulang. Dalam
hal ini termasuk infeksi yang didapat dari puskesmas tetapi muncul
setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien
merupakan kelompok yang beresiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat
terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke
pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun
dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan menyebabkan
peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hhari
rawat dan peningkatan biaya.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan maka perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) , yaitu program pelatihan pencegahan dan
pengendalian penyakit menular.

B. LATAR BELAKANG

Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas


pelayanan kesehatan maka perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) , yaitu sosialisasi, pelaksanaan, evaluasi,
tindak lanjut dalam kegiatan cuci tangan.

C. TUJUAN KEGIATAN

Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan


sumber daya manusia, tentang pencegahan dan pengendalian infeksi,
sehingga dapat melindungi tenaga kerja dan masyarakat dari
penularan penyakit infeksi.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Penyuluhan dan Pelatihan Hand Hygiene

Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas


dalam menangani pasien tanpa mengetahui terlebih dahulu
diagnosanya, petugas harus melakukan kewaspadaan standar
yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci 7 langkah sesuai standar WHO
harus diajarkan kepada seluruh karyawan, mulai dari teori sampai
mendemonstrasikannya. Penyuluhan juga dilakukan kepada
pasien dan keluarga pasien yang berada di Puskesmas.

E. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Mengusulkan pelatihan, Menyelenggarakan pelatihan,


melengkapi saranan prasarana, melengkapi prosedur pelayanan,
melakukan pencatatan, evaluasi.

F. SASARAN/ TARGET YANG INGIN DICAPAI

1. Terpenuhinya sarana prasarana pelayanan komite pencegahan dan


pengendalian infeksi di puskesmas Seroja dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan dan patient safety
2. Terlaksananya kegiatan pelayanan pencegahan dan penngendalian
infeksi yang multi disiplin antar profesi dan bekerja secara
interdisiplin.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tim PPI

Keterangan: kegiatan evaluasi Tim PPI setiap bulan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Monitoring, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kepatuhan


kebersihan tangan petugas layanan dilakukan setiap bulan dan
dilaksanakan oleh anggota tim PPI.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Tim PPI setiap harinya bekerjasama dengan Penanggung
Jawab pelayanan menyediakan kelengkapan Fasilitas
Kebersihan Tangan yang ada di tiap layanan dan memastikan
bahwa tenaga medis dan non medis melakukan kegiatan
kebersihan tangan sesuai dengan indikasi 5 momen kebersihan
tangan dan prosedur yang ditetapkan, mencatat di form audit
kebersihan tangan serta melakukan pelaporan setiap
bulannya, lalu hasil yang diperoleh dilakukan perhitungan dan
penginputan di aplikasi Mutu Nasional.

Cara melakukan indikator kebersihan tangan meliputi;

Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi x 100%


Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam
satu periode pengamatan/observasi
Bekasi, 31 Januari 2023
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Seroja Koordinator PPI

dr. Yanuar Aryando Nindi Isti Novitasarie, A.Md. Kep

Anda mungkin juga menyukai