PTK Untk Dikumpul
PTK Untk Dikumpul
PTK Untk Dikumpul
Diajukan untuk memenuhi syarat lulus praktik pengalaman lapangan (PPL) pada
Program pendidikan profesi guru Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar
OLEH
MARTONO
NIM. 21000121839
ii
KATA PENGANTAR
proposal PTK ini dapat tersusun sampai selesai. Penulis sangat berharap
Islam”.
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap adanya kritik dan saran dari dosen pembimbing dan mahasiswa PPG
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan proposal ini. Semoga Allah
meridhoi segala usaha kita dan membalas dengan pahala yang berlimpah.
Aamiin.
MARTON0
iii
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………………………………...… i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………………....… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………...… iii
DAFTAR ISI …………..…………………………………………………………………….…..…. iv
DAFTAR TABEL ……………………….……………………….………………….……………… v
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang dilalui peserta
yang penting bagaimana peserta didik menyesuaikan diri dan menempatkan diri dengan
Dalam proses pengajaran unsur proses belajar memegang peranan yang vital.
hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh karena itu, adalah
penting sekali bagi setiap Guru memahami sebaik- baiknya tentang proses belajar
murid-murid.2Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
kepada kemampuan anak untuk menghafal dan menerapkan informasi. Anak dipaksa
untuk memahami informasi yang diingatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis akan
kegiatan belajar mengajar, memilih media pendidikan dan menentukan pola penilaian
hasil pembelajaran. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna jika diikuti oleh
praktik penilaian.
1
Namun pada kenyataannya itu semua masih jauh dari harapan, namun itu semua
bukanlah menjadi halangan bagi kita yang ingin melihat dunia pendidikan di Indonesia
manusia sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi antara indivisu dengan
sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki potensi atau kemampuan
sebagaimana dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki potensi atau kemampuan
memberikan arah pada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan Ssesuatu yang
ingin dicapai dari kegiatan pendidikan yang dilakukan. Dengan tujuan, diharapkan
Apabila tujuan pendidikan tidak digariskan secara tegas maka pendidikan akan
pendidikan tidak memiliki patokan atau pedoman hidup luhur yang sesuai dengan
lembaga pendidikan yang diandalkan oleh negara guna mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas yakni yang cerdas, terampil dan berbudi pekerti luhur. Proses
2
pembentukan sikap dan pembiasaan budipekerti siswa akan tercapai apabila siswa
ditimbulkan sebagai akibat dari melakukan sesuatu dan pengalaman adalah bentuk
kegiatan yang dialami sendiri oleh siswa. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
kelas harus menitik beratkan pada aktivitas dan kreatifitas siswa, sehingga diharapkan
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan
merubah model pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi model pembelajaran
yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran tersebut harus mampu melibatkan
seluruh siswa secara aktif, sehingga mereka dapat mengekplorasi potensi yang ada pada
didik kurang memliki kesempatan untuk berperan aktif ketika pembelajaran dikelas,
yang mengakibatkan hilangnya semangat belajar . rata- rata guru ketika pembelajaran
masih menggunakan metode ceramah/cerita. Sehingga peserta didik merasa bosan dan
Selain itu guru juga menggunakan metode yang menoton sehingga peserta didik
merasa jenuh dan pembelajaran di kelas kurang menarik dan kurang menyenangkan.
Jika seorang guru hanya menerangkan materi dengan metode ceramah saja, tanpa
pembelajaran, maka peserta didik akan kesulitan untuk memahami dan mengalami
3
penurunan dalam hasil belajar materi yang telah disampaikan dan akan menghambat
bagi guru yang kurang memperhatikan strategi dalam penyampaian materi akan sangat
Penggunaan strategi belajar yang tepat serta keahlian seorang guru dalam menerapkan
Meningkatkan hasil belajar pada Pelajaran Haji, Zakat, Dan Wakaf di kelas X
Multimedia
B. Rumusan Masalah
visual pada mata pelajaran agama materi haji, zakat, dan wakaf dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X Multimedia Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros ?
C. Tujuan Penelitian
pelajaran Agama materi haji, zakat, dan wakaf kelas X Multimedia Sekolah
2. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran
Demonstrasi pada mata pelajaran Agama materi haji, zakat, dan wakaf kelas X
4
D. Lingkup Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Adapun maanfaat penelitian yang di harapkan dapat di peroleh dari penelitian ini
adalah:
1. Manfaat Toritis
a. Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai kontribusi bagi khasanah pengetahuan
b. Untuk kepentingan studi ilmiah dan sebagai informasi serta acuan bagi peneliti lain
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
2) Mendapat bekal dalam meimilih stategi pembelajaran yang sesuai yang nantinya
terjun mengajar.
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
5
1) Mendapatkan informasi tentang strategi pembelajaran ini yang nantinya dapat
diterapkan terapkan di kelas lain oleh guru lain. Pengembangan penelitian lebih
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok
orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”. Metode merupakan interpretasi terhadap
hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.1 Metode pembelajaran
merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan
teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
A. Metode
kelas. Metode pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang
B. Metode Demonstrasi
dan menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Terlepas dari metode penyajian tidak terlepas
dari penjelasan guru. Walau dalam metode demonstrasi siswa hanya sekedar
1
AKgus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
45.
2
Ibid., 46.
3
Ahmad Mujin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Tehnik Pembelaaran Agama Islam ( Bandung: Refika Aditama, 2009 ) , 49.
7
pembelajaran yang efektif, karena peserta didik dapat mengetahui secara langsung
memeprtunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang yang dipertunjukkan oleh
guru atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa. Dengan metode demonstrasi,
proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam,
demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur
Atau menyusun sesuatu misalnya dalam materi haji, zakat, wakaf dansebagainya.
lain:
menegangkan.
4) Berikan kesempatan pada peserta didik untuk dengan apa yang dilihat dari proses
demonstrasi itu. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan
4
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, ( Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013 ), 233.
8
peserta didik melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses Demonstrasi itu
belajar dikelas. Keuntungan yang diperoleh ialah dengan demonstrasi perhatian sis
yang terjadi bila pelajaran diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan
contoh kongkrit.Sehingga yang Diterima oleh siswa lebih mendalam dan tinggal
lebih lama dalam jiwanya. Jadi dengan metode demonstrasi itu siswa dapat
Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga menghindari
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang
3) Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk melakukan
demonstrasi.
5
DirektoratTenagaKependidikaStrategiPembelajaran dan Pemilihannya, ( Jakarta: Diknas, 2008 ), 16-18.
6
Zakiah Drajat dkk,Metodi Khusus Pengajaran Islam 307
9
C. Media Audio Visual
kontak langsung dengan dia. Media Audio Visual berasal dari kata media yang
berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang
dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Dale mengatakan media
Audio Visual adalah media pengajaran dan media pendidikan yang mengaktifkan
mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar mengajar berlangsung. 3
Media Audio Visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara,dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap
lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
satu teknologi dalam proses pengajaran itu adalah memilih media pembelajaran.
Media pembelajaran menurut Rossi dan Breidle adalah seluruh alat dan bahan yang
dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah,
10
pembelajaran menurut karakteristik pembangkit rangsangan indera dapat berbentuk
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
a. Setting Penelitian
Setting lokasi PTK ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros
yang mana objek penelitian ini adalah kelas X siswa Mata pelajaran agama pokok
bahasan haji, zakat, dan wakaf Peneliti melakukan PTK di Sekolah Menengah
b. Subjek Penelitian
Subjek PTK ini adalah peneliti, sedangkan objek penerima PTK adalah 15
peserta didik kelas X terdiri atas 7 peserta didik perempuan dan 8 peserta
didik laki-laki.
1. Variabel Proses
2. Variabel Hasil
12
berupa penguasaan kompetensi masing-masing siswa terhadap pelajaran agama
4. Rencana Tindakan
b. Lembar Observasi
a. Observasi
b. Dokumentasi
D. Analisis Data
a. Indikator Kinerja
13
2. Peserta didik dikatakan berhasil dalam pembelajaran jika nilai rata-rata Peserta
didik mencapai 77
b. Tim Peneliti
Adapun Tim Peneliti dalam proses Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
observasi, dan refleksi. Secara keseluruhan, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ada
empat tahapan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin
diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan
berkelanjutan. Siklus kedua, dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil
dalam siklus pertama. Siklus ketiga, dilaksanakan karena siklus kedua belum
14
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 2 Maros terdiri dari tiga siklus. Namun, keputusan untuk melanjutkan
atau menghentikan penelitian pada akhir siklus tertentu sepenuhnya bergantung pada
hasil yang dicapai pada siklus terakhir. Bila hasil yang dicapai telah memenuhi kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan, maka penelitian dihentikan dan apabila belum
mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus
berikutnya.
Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat memperbaiki tindakan dalam setiap
siklus untuk menemukan cara yang paling efektif dan efisien dari pelaksanaan strategi
berbasis PTK yang akan dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros
1. Perencanaan
d. Menyusun instrumen untuk merekam dan menganalisis mengenai proses dan hasil
tindakan.
kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
15
Dalam PTK ini, digunakan satu strategi yakni demonstrasidimana strategi
tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam tahap
pelaksaan tindakan, terdapat tiga kegiatan pembelajaran yakni kegiatan awal, inti,
a. Kegiatan awal, yakni memulai dengan salam pembuka, berdo’a, absensi, apersepsi,
menghadapkan siswa pada materi haji, zakat, dan wakaf dengan kegiatan yang akan
c. Kegiatan penutup, yakni pada tahap ini melakukan klarifikasi atas pembelajaran
3. Pengamatan
pedoman dalam tindakan berikutnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama.
nilai siswa berdasarkan pedoman kriteria penilaian. Hasil yang diperoleh ini dapat
penelitian ini dapat dilakukan dengan cara mengamati hasil belajar peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran agama materi haji, zakat, dan wakaf.
4. Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk merenungkan dan mengkaji hasil tindakan pada
siklus I mengenai hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran agama materi
16
haji, zakat, dan wakaf. Hasil renungan dan kajian tindakan siklus I ini, selanjutnya
dipikirkan untuk dicari dan ditetapkan beberapa alternatif tindakan baru yang
diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata
pelajaran agama materi haji, zakat, dan wakaf. Alternatif ini akan dijadikan
17
BAB IV
A. Hasil penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa
inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas
(PTK) dirasa cocok dan efektif, karena penelitian ini difokuskan pada permasalahan
pembelajaran yang timbul dalam kelas, penelitian ini juga dilaksanakan guna
mengajar dalam kelas.Penelitian tindakan kelas (PTK) ini mudah dilakukan oleh guru
sambil melaksanakan proses belajar mengajar guru juga bisa sekalian melakukan
Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan
belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang telah ditetapkan. Dari
15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 40% atau 6 siswa, dan siswa yang tuntas
sebanyak 60 % atau 9 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 dan nilai yang
terendah adalah 60. Nilai rata-rata kelas yaitu 75,5. Distribusi ‘frekuensi hasil belajar
18
Tabel .1 hasil Ulangan
1 Tuntas 9 60%
Rerata 79,8
Maksimum 80
Minimum 60
belajar KKM 77 sebanyak 9 siswa (60%), dan siswa yang belum mencapai
tingkat ketidak ketuntasan belajar yang mencapai 40,% tersebut, maka peneliti
19
Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan metode demonstrasi di padukan
dengan media audio visual yang akan diterapkan melalui dtiga siklus yaitu pada
materi ibadah Haji, zakat dan wakaf untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
Pelaksanaan Siklus I
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak
Sekolah SMKN 2 Maros yang difokuskan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam kelas X.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan
1. Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMKN 2 Maros
4. Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran mata
pelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan
1. Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal
20
tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan
bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru menerangkan materi yang akan dipelajari,
Sesuai dengan arahan guru siswa berkelompok antara 4-6 siswa dalam satu
diskusi dan kelompok lain diminta untuk menanggapi kelompok yang melakukan
masing-masing
c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan
mengakhiri pembelajaran
Adapun penelitian pengamatan ini sesuai dengan yang ditulis oleh peneliti
21
masih banyak kendala yang dialami peneliti, antara lain masih ada beberapa siswa
yang masih pasif, ada beberapa siswa yang belum mau berkerjasama dalam
kelompok, masih beberapa siswa yang sibuk sendiri dan kurang memperhatikan
dan juga ada beberapa langkah-langkah dalam RPP yang belum dilaksanakan.
siklus I sebanyak satu pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru Agama ,
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
22
1 : Sangat Tidak Baik
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang
digunakan mudah diikuti siswa
4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media
c. Media memperjelas terhadap materi
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman
Jumlah 6
Skor perolehan : 24
Rata-rata :4 Sangat Baik
23
Tabel. 5 Frekuensi hasil belajar siklus I
1 MUAMMAR 85 TUNTAS
2 ABD.SALAM 85 TUNTAS
3 MUH.RIFALDI 85 TUNTAS
5 HASNIA 85 TUNTAS
8 FADIL 90 TUNTAS
9 FITRIANI 80 TUNTAS
10 NURAFRILIANNA 80 TUNTAS
Siklus I
24
Berdasarkan tabel ketuntasan di atas terdapat 10 siswa yang mencapai
ketuntasan belajar lebih dari KKM 77 atau 66,66% sedangkan yang belum mencapai
dipadukan Media Audio Visual . hasil belajar siswa kelas X SMKN 2 Maros
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam , khususnya
dalam materi ibdah haji zakat dan wakaf . Pertemuan pertama di siklus I,
menunjukkan siswa dalam mengerjakan tes evaluasi mendapatkan hasil yang cukup
memuaskan. Dan tidak lupa dalam tabel pengamatan, sebagian besar siswa menjadi
mulai lebih aktif dalam pembelajaran, siswa tertarik dengan media yang digunakan
Dalam proses pertemuan pertama juga masih terdapat beberapa kekurangan, hal
ini dikarenakan sebagian kecil siswa belum fokus di dalam pembelajaran karena ada
hal-hal yang menghambat jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Dalam
pertama ini siswa belum sepenuhnya aktif dalam mengeluarkan pendapatnya dan
masih ada beberapa siswa yang masih belum mau bertanya dan percaya diri.Untuk
perbaikan guna mendapatkan hasil yang lebih baik di petemuan berikutnya. Peneliti
mengubah alokasi waktu untuk siswa dan mengintensifkan penyampaian materi, serta
menyiapkan media yang lebih menarik perhatian siswa, seperti lebih banyak
menyiapkan video tentang materi yang ingin di sampaikan pada siklus yang ke II.
25
Analisis data pra persiklus II
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siklus 1 Masih terdapat siswa yang
tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai criteria ketuntasan minimum
(KKM) 77 yang telah ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak
33,33% atau 5 siswa, dan siswa yang tuntas sebanyak 66,66 % atau 10 siswa.
Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 95 dan nilai yang terendah adalah 45. Nilai
rata-rata kelas yaitu 79. Distribusi ‘frekuensi hasil belajar pra siklus II adalah
sebagai berikut:
1 MUAMMAR 85 TUNTAS
2 ABD.SALAM 85 TUNTAS
3 MUH.RIFALDI 85 TUNTAS
5 HASNIA 85 TUNTAS
8 FADIL 90 TUNTAS
9 FITRIANI 80 TUNTAS
10 NURAFRILIANNA 80 TUNTAS
26
Tabel 8 Analisis Ketuntasan Hasil Evaluasi
Siklus I
ketuntasan belajar lebih dari KKM 77 atau 66,66% sedangkan yang belum
Pelaksanaan Siklus II
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak
Sekolah SMKN 2 Maros yang difokuskan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam kelas X.
1. Perencanaan
Maros
Kompetensi Dasar (KD) yang akan dikaji, yaitu 1.9 Meyakini bahwa,
27
zakat dan wakaf adalah perintah Allah dapat memberi kemaslahatan bagi
pertemuan.
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran.
sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Mengingatkan
kembali materi yang di sampaikan pada pertemuan siklus I tentang ibadah haji dan
b. Kegiatan Inti
Menampilkan tayangan video yang membahas materi zakat dan wakaf lalu guru
28
mampu menyampaikan isi materi sesuai dengan apa yang telah di saksikan dalam
siswa secara bergantian untuk menyampaikan materi yang di simak melalui vide
pembelajaran zakat dan wakaf .guru memberikan soal-soal untk mengukur hasil
pembelajaran hari ini.Selanjunya guru bersama siswa merefleksi materi yang telah
c. Kegiatan Akhir
ajarkan pada hari ini .guru meminta siswa mengemas alat tulis dan buku-buku.
Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara
guru dan siswa.Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada
pelaksanaan siklus II yang dilakukan oleh observer yaitu guru agama Islam
2 Sistematika penyajian:
d. Ketuntasan uraian materi
e. Uraian materi mengarah pada tujuan
f. Urutan materi sesuai dengan SK KD
29
3 Penerapan Metode:
c. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
d. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang
digunakan mudah diikuti siswa
4 Penggunaan Media:
d. Ketepatan pemilihan media dengan materi
e. Ketrampilan menggunakan media
f. Media memperjelas terhadap materi
5 Performance:
d. Kejelasan suara yang diucapkan
e. Kekomunikatifan guru dengan siswa
f. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6 Pemberian Motivasi:
d. Keantusiasan guru dalam mengajar
e. Kepedulian guru terhadap siswa
f. Ketepatan pemberian reward dan punishman
Jumlah 6
Skor perolehan : 24
Rata-rata :4 Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II,
perolehan total sebanyak 24 dengan skor rata-rata 4 kategori sangat baik.
Tabel.10 Komponen Siswa
30
3 Kedisiplinan:
d. Jujur
e. percaya diri
f. tanggung jawab
4 Penugasan/Resitasi:
d. Mengerjakan semua tugas
e. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
f. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Jumlah 4
Skor perolehan : 14
Rata-rata : 3,75 Baik
perolehan total sebanyak 14 dengan skor rata-rata 3,75 kategori sangat baik.
Data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada siklus II Masih terdapat siswa yang tidak tuntas dalam
belajar dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang telah
ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 20% atau 3 siswa, dan siswa
yang tuntas sebanyak 80% atau 12 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan
nilai yang terendah adalah 55. Nilai rata-rata kelas yaitu 78. Distribusi ‘frekuensi hasil
2 ABD.SALAM 80 TUNTAS
3 MUH.RIFALDI 80 TUNTAS
5 HASNIA 85 TUNTAS
31
6 DJAZIL DZAKI 90 TUNTAS
8 FADIL 85 TUNTAS
9 FITRIANI 85 TUNTAS
11 IRWANDI 80 TUNTAS
15 SAPARUDDIN 80 TUNTAS
Evaluasi
Siklus II
Dari tabel diatas peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari persentase
ketuntasan dari pra siklus ke siklus I dan siklus II. Kondisi awal atau pra siklus dari
belum mencapai KKM atau masih dibawah KKM 77 dengan persentase 40% .
Setelah dilakukan tindakan pertama atau siklus I dari 15 siswa diantaranya 10 siswa
telah mencapai KKM 77 dengan persentase 66,66%, 5 siswa masih dibawah KKM
32
77 dengan persentase 3 3 , 3 3 %. Kemudian peneliti melakukan tindakan kedua
persentase 80%, 3 siswa belum mencapai KKM 77 dengan persentase 20%. adapun
lakukan di siang hari sehingga siswa ada yang merasa lelah dengan itu peneliti
mencari jalan keluar agar siswa dalam proses pembelajaran dapat fokus dan paham
KKM 77 maka peneliti akan melanjutkan proses tersebut di siklus yang ke III.
Data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada siklus 2 Masih terdapat siswa yang tidak tuntas
dalam belajar dan belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang
telah ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 20 % atau 3 siswa, dan
siswa yang tuntas sebanyak 80 % atau 12 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh
adalah 90 dan nilai yang terendah adalah 55. Nilai rata-rata kelas yaitu 78. Distribusi
2 ABD.SALAM 80 TUNTAS
3 MUH.RIFALDI 80 TUNTAS
5 HASNIA 85 TUNTAS
33
6 DJAZIL DZAKI 90 TUNTAS
8 FADIL 85 TUNTAS
9 FITRIANI 85 TUNTAS
11 IRWANDI 80 TUNTAS
15 SAPARUDDIN 80 TUNTAS
Evaluasi
Siklus II
1 Tuntas 12 80%
Rerata 78
Maksimum 90
Minimum 55
ketuntasan belajar lebih dari KKM 77 atau 80% sedangkan yang belum mencapai
34
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak
Sekolah SMKN 2 Maros yang difokuskan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam kelas X.
1. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang
a. Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMKN 2 Maros
f. Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran mata
pelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan
Palaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari Jum’at 2 juli 2022, dengan
a. Kegiatan Awal
menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan
35
tentang kegiatan sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan
siklus II tentang ibadah Zakat dan yang berkaitan dengan hal -hal ibadah Zakat .
b. Kegiatan Inti
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewakili setiap kelompok agar
mampu menyampaikan isi materi sesuai dengan apa yang telah di saksikan dalam
c. Kegiatan Akhir
Selanjutnya guru memberikan kesimpulan agar siswa paham dengan materi yang
di ajarkan pada hari ini .guru meminta siswa mengemas alat tulis dan buku-buku.
Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara
guru dan siswa.Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada
pelaksanaan siklus III yang dilakukan oleh observer yaitu guru agama Islam
36
Hal yang Diamati Skor
No
Guru 1 2 3 4
1 Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi
b. Kemampuan menjawab pertanyaan
c. Keragaman pemberian contoh
2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi
b. Uraian materi mengarah pada tujuan
c. Urutan materi sesuai dengan SK KD
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang
digunakan mudah diikuti siswa
4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media
c. Media memperjelas terhadap materi
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman
Jumlah 6
Skor perolehan : 24
Rata-rata :4 Sangat Baik
37
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus III,
perolehan total sebanyak 14 dengan skor rata-rata 3,75 kategori sangat baik.
Data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada siklus III Masih terdapat siswa yang tidak tuntas
dalam belajar dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang telah
ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 13,33% atau 2 siswa, dan siswa
yang tuntas sebanyak 86,66% atau 13 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80
dan nilai yang terendah adalah 65. Nilai rata-rata kelas yaitu 78. Distribusi ‘frekuensi
38
Tabel.17 Frekuensi hasil belajar siklus III
2 ABD.SALAM 80 TUNTAS
3 MUH.RIFALDI 80 TUNTAS
5 HASNIA 85 TUNTAS
8 FADIL 85 TUNTAS
9 FITRIANI 85 TUNTAS
10 NURAFRILIANNA 77 TUNTAS
11 IRWANDI 80 TUNTAS
15 SAPARUDDIN 80 TUNTAS
Evaluasi
Siklus III
39
Dari tabel diatas peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari persentase
ketuntasan dari pra siklus ke siklus I ,siklus II dan siklus III. Kondisi awal atau pra
siswa belum mencapai KKM atau masih dibawah KKM 77 dengan persentase 40 % .
Setelah dilakukan tindakan pertama atau siklus I dari 15 siswa 10 diantaranya telah
siswa,12 diantaranya telah mencapai KKM 77 dengan persentase 80%,3 siswa belum
penelitimelakukan tindakan ke tiga atau siklus III dari 15 siswa , 13 diantaranya telah
mencapai KKM 77 dengan persentase 86,66 %, 2 siswa yang belum mencapai KKM
Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SMKN 2 Maros, dalam
Metode demostrasi dipadukan media Audio visual yang dilaksanakan dengan 3 kali
pertemuan dalam 3 siklus. Pada penelitian ini peneliti juga berhasil meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Hikmah Ibadah Haji,zakat dan Wakaf
dalam kehidupan . Siswa mampu mendapatkan hasil dengan mencapai diatas KKM
77. Pada tiap pertemuan peneliti menyajikan penugasan yaitu setiap siswa
memaparkan hasil pemahaman yang di ajarkan pada materi Ibadah zakat,Haji dan
Wakaf serta memberikan tanya jawab langsung serta pemberian tugas demonstrasi
setiap siswa . Dalam peneletian ini juga Model pembelajaran saintifik mempunyai
40
Pada siklus I, sebelum melakukan adanya kegiatan belajar mengajar
pembelajaran sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh guru dan peneliti.
dipadukan media Audio visual juga dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil
tes evaluasi pada setiap siklus. Sejalan dengan teori hasil belajar menurut para ahli
(Sudjana, 2008:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
belajarmerupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga yang mengarah
Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat karena
meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar
mengajar. Ketuntasan siswa pada siklus III yang di atas KKM berjumlah 13 siswa
(86,66 %) siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 2 siswa (13,13%). Dari
Ketuntasan siswa pada siklus III yang di atas KKM berjumlah 13 siswa (86,66
%) dan siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 2 siswa (13,13 %). Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil
tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80%
41
Hasil analisis lembar observasi guru sudah meningkat.Siswa lebih aktif
siswa disebabkan karena ada 2 siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan
siswa ini cenderung siswa sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar
sehingga siswa tersebut tidak memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan karena
siswa tersebut masih mempunyai sifat kekanak kanakan sehingga dapat di simpulkan
bahwa siswa yang dimaksud tidak pernah serius dalam mengikuti pembelajaran yang
berlangsung.
Pada pembelajaran siklus III ketuntasan belajar telah mencapai 86,66% ≥80%
dari indikator keberhasilan dari yang telah ditetapkan.Dengan demikian PTK ini
terbukti mencapai keberhasilan. Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam ini
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan lebih banyak terfokus pada
diberikan oleh guru. Siswa dituntut untuk bekerja sama, benar-benar belajar dan
berpendapat. Hal ini juga membuat siswa lebih rileks tidak tegang dalam menerima
materi.Setelah itu siswa juga diajarkan untuk berani mempresentasikan hasil kerjanya
di depan kelas dan mendemonstrasikan hasil pengamatan dari media Audio visual
Islam .
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
metode pembelajaran demonstrasi dipadukan media Audio Visual pada materi haji,
1. Penerapan Metode demonstrasi dipadukan media Audio visual sangat sangat baik
fokus dan pembelajaran lebih menarik sehingga siswa dengan mudah memahami
meningkatkan hasil belajar materi haji, zakat, dan wakaf pada siswa Kelas X
siklusnya berada pada kategori sangat baik, yang mana pada siklus I seluruh
kemampuan memecahkan masalah pada materi haji, zakat, dan wakaf siswa
masalah mencapai 80 %. Dan meningkat lagi pada siklus III dengan kemampuan
materi haji, zakat, dan wakaf pada siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan
yaitu 66,66% sedangkan yang tidak tuntas sebesar 33,33 % dan pada siklus II nilai
ketuntasan mencapai 80% dan yang tidak tuntas hanya 20 %. Dan pada siklus III
nilai ketuntasan mencapai 86,66 % dan yang tidak tuntas hanya 13,13 %, kelemahan
B. Saran
1. Diharapkan bagi guru mata pelajaran agama untuk menerapkan metode demonstrasi
diapdukan media Audio Visual dalam proses belajar mengajar, karena dengan
menerapkan metode dan media tersebut dalam belajar mengajar dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa, membuat siswa lebih semangat dan aktif dalam belajar
dan mudah memahami contoh dari materi yang sedang diajarkan, kemudian
diharapkan bagi guru mata pelajaran agama dalam menerapkan metode tersebut bisa
2. Guru dapat menerapkan metode demonstrasidan media Audio Visual pada materi
diharapkan kepada guru untuk lebih terampil sehingga siswa dapat lebih aktif dalam
44
45
DAFTAR PUSTAKA
2017.
2000.
2008.
Alfabeta, 2014.
Nasih, Ahmad Mujin. dan Kholidah, Lilik Nur. Metode dan Tehnik Pembelaaran Agama
Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V Sdn Tawang 02. Tawang:Skripsi Tidak
Diterbitkan, 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN