Proposal Revisi 31 03 23

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

SKRIPSI

TINGKAT SERANGAN DAN PADAT POPULASI HAMA ULAT BUAH


(Helicoverpa armigera Hubner) PADA TANAMAN TOMAT (Solanum
Iycospersicum L) DI DESA KAMBUHAPANG KECAMATAN LEWA
KABUPATEN SUMBA TIMUR

OLEH

EDWIN FANDERSAN PALA MEHA


1804060051

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
KUPANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

TINGKAT SERANGAN DAN PADAT POPULASI HAMA ULAT BUAH


(Helicoverpa armigera Hubner) PADA TANAMAN TOMAT (Solanum
Iycospersicum L) DI DESA KAMBUHAPANG KECAMATAN LEWA
KABUPATEN SUMBA TIMUR

OLEH:
NAMA : EDWIN FANDERSAN PALA MEHA
NIM : 1804060051
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
MINAT : PERLINDUNGAN TANAMAN (HAMA)

Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Titik Sri Harini,MP Yohanes U. R. Iburuni, SP., M.Si


NIP. 19650520 199003 2 001 NIP. 19781220 200501 1 002

Koordinator Prodi Agroteknologi Dekan Fakultas Pertanian


Fakultas Pertanian

Petronella S. Nenotek, SP.,M.Si Dr. Ir. Mahmudin S.M. Nur., M.Si


NIP. 19770102 200501 2 001 NIP.19650628 198803 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia serta bimbingan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian dengan baik.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan proposal penelitian ini
banyak mendapat bimbingan, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk
itu, pada kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan limpah terimakasih kepada :
1. Ir. Titik Sri Harini, MPselaku pembimbing 1 dan Yohanes U. R. Iburuni, SP.,
M.Siselaku pembimbing II yang sudah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
guna memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dalam penyusunan
proposal penelitian ini.
2. Yasinta L. Kleden, SP., M.Sc selaku penguji yang telah memberikan kritik
dan saran bagi penulis dalam penyempurnaan penulisan proposal penelitian
ini.
3. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
4. Dr. Ir. Mahmudin Nur, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Cendana
5. Petronella S.Nenotek,SP.,M.Si selaku Koordinator Prodi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana
6. Ir. I N. P. Soetedjo.,M.Sc.,Ph.D selaku pembimbing akademik Prodi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana
7. Segenap staf dosen yang telah berjasa selama ini, serta seluruh staf tata usaha
yang telah membantu penulis dalam segala urusan akademis dan administrasi
8. Teman-teman seperjuangan Agroteknologi 1 angkatan 2018 dan teman-teman
Minat Perlindungan Tanaman 2021
9. Semua pihak yang yang telah membantu dan memberi dukungan kepada
Penulis selama menjalani perkuliahan sampai penyusan proposal penelitian
ini.

iii
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dan semoga rencana penelitian ini dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Kupang, 2023

EDWIN F. PALA MEHA


NIM.1804060051

iv
DAFTAR ISI

COVER…………………............................................................................................... i
........
LEMBAR ii
PENGESAHAN ...................................................................................................
KATA iii
PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR iv
ISI ...........................................................................................................................
DAFTAR v
GAMBAR...............................................................................................................
DAFTAR vi
TABEL ...................................................................................................................
I. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................
1.1. Latar 1
belakang ........................................................................................................
2.1. Tujuan .................................................................................................... 3
................
3.1. Manfaat .................................................................................................. 3
................
II. TINJAUAN PENELITIAN ...................................................................................... 4
2.1 Gambaran Umum Ulat 4
Buah ..................................................................................
2.2 Tanaman 8
Tomat........................................................................................................
III. METODE 1
1
PENELITIAN .........................................................................................
3.1 Waktu dan Tempat 1
1
Penelitian ................................................................................

v
3.2 Alat dan 1
1
Bahan ......................................................................................................
3.3 Metode 1
1
Penelitian .................................................................................................
3.4 Pelaksanaan 1
3
Penelitian ...........................................................................................
3.5 Variabel 1
3
pengamatan ..............................................................................................
3.6 Evaluasi Data 1
3
Pengamatan .................................................................................
DAFTAR 1
4
PUSTAKA ...............................................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................................
............

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman.


1 Telur Helicoverpa armigera
Hubner.....................................................................
2 Larva Ulat Buah Helicoverpa armigera
Hubner ..................................................
3 Pupa atau kepompong Helicoverpa armigera
Hubner.........................................
4 Imago dewasa Helicoverpa armigera

vi
Hubner.......................................................
5 Gejala kerusakan buah
tomat...............................................................................
6 Tanaman
tomat .....................................................................................................
7 Tata letak petak dan sub petak
penelitian .............................................................

vii
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tomat merupakan tanaman sayuran yang umumnya diminati dan
dikonsumsi segar atau untuk bumbu masakan oleh masyarakat. Tanaman tomat
juga masih banyak digunakan untuk kepentingan bahan baku industri makanan
atau minuman sari buah atau saus buah. Buah tomat dibudidayakan sejak ratusan
tahun silam, tetapi belum diketahui dengan pasti kapan awal penyebarannya. Jika
ditinjau dari sejarahnya, tanaman tomat berasal dari Amerika, yaitu daerah
Andean yang merupakan bagian dari negara Bolivia, Cili, Kolombia, Ekuador,
dan Peru. Semula dinegara asalnya (Purwati dan Khairunisa, 2007). Tomat
merupakan buah yang kaya zat gizi. Buah tomat mengandung vitamin dan mineral
yang berguna untuk kesehatan tubuh. Vitamin yang terkandung dalam tomat yaitu
vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Hal inilah yang menjadikan tomat buah yang
memiliki banyak potensi dari segi kesehatan untuk dijadikan menjadi berbagai
macam olahan (Syukur et.,all 2015).
Salah satu OPT penting pada tanaman tomat antara lain adalah ulat buah
tomat (Helicoverpa armigera Hubner.) Kehilangan hasil panen tomat karena
serangan hamaH.armigera dapat mencapai 25%. Dalam upaya untuk memperkecil
kerugian ekonomi usaha tani tomat karena serangan penting OPT tersebut pada
umumnya para petani tomat menggunakan pestisida secara intensif.Ulat buah
memiliki warna yang beraneka ragam, saat masih kecil berwarna merah tua
sampai hitam setelah ulat buah mencapai dewasa berwarna berubah menjadi
kuning kecokelatan sampai cokelat tua. Ukuran telurnya kecil dan berwarna
kuning yang biasanya diletakkan pada bagaian pucuk tanaman atau disekitar
bunga. Sedangkan ngengatnya (kupu-kupu) berwarna cokelat kekuningan
Setiawati (1991).
Berdasarkan data statistik Produksi tomat dari tahun 2019, mencapai 23,71
ton dan pada tahun 2020, mengalami fluktuasi hingga 22,29 tonlalu ditahun 2021,
hasil produksi tomat mengalami pelonjakan hasil tomat yang cukup tinggi hingga
26,00 ton. Hal ini terjadi karena produksi tomat di Kabupaten Sumba Timur

1
disetiap tahunnya tidak stabil, kadang meningkat dan kadang menurun. (Badan
Pusat Statistik 2019).
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Desa Kambuhapang
Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur ditemukan Helicoverpa armigera
Hubneryang menyerang tanaman tomat, namun belum banyak laporan mengenai
hama tersebut yang cukup banyak dan belum pernah dilakukan pengamatan atau
penelitian, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengendalian
hama tanaman tomat di Desa Kambuhapang Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba
Timur. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Tingkat Serangan dan Padat Populasi Hama Ulat Buah (Helicoverpa
armigera Hubner) pada Tanaman Tomat (Solanum Iycospersicum L.) di Desa
Kambuhapang Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur”.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui gejala kerusakan yang disebabkan oleh ulat buah
(Helicoverpa armigera Hubner) dan populasinya di Desa Kambuhapang
2) Untuk mengetahui tingkat serangan ulat buah (Helicoverpa armigera Hubner)
pada tanaman tomat di Desa Kambuhapang.
3) Untuk mengetahui padat populasi ulat buah (Helicoverpa armigera Hubner)

1.3 Manfaat Penelitian


Sebagai bahan informasi mengenai (Helicoverpa armigera Hubner) pada
tanaman tomat dan upayah pengendalian.

2
II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Ulat Buah


Helicoverpa armigera Hubner merupakan salah satu hama yang paling penting
di dunia. Kerugian akibat serangan H. armigera mencapai lebih dari2 miliar
pertahun di Asia, Eropa, Afrika, dan Australia. H. armigera bersifat polifagus,
dapat menyerang tanaman tomat, jagung, kapas, buncis, sorgum, bunga matahari,
kedelai, dan kacang tanah (Tayet et al., 2013). Di Indonesia H. armigera
merupakan hama penting pada tanaman tomat, hama tersebut menyerang buah,
pucuk dan batang muda sehingga bunga mengakibatkan hasil tanaman berkurang.
Infestasi hama ini juga menurunkan kualitas dan kuantitas buah tomat. Penurunan
hasil panen akibat serangan H. armigera di Pulau Sulawesi mencapai 51,9–53,4%
(Karim et al., 2013). Rata-rata kerusakan tongkol jagung di Provinsi Jawa Timur
mencapai 21,5% (Sarwono et al., 2003

2.1.1 Morfologi dan biologi

 Telur
Telur diletakkan pada bagian atas permukaan daun (Gambar 1).
Telur ini biasanya berwarna cream atau kuning, bentuk oval dengan
panjang berkisar 0,5 milimeter dan lebar 0,4 milimeter. Masa inkubasi
telur adalah 3 sampai 8 hari. (Qayyum et al.,2015)

Gambar 1 Telur Helicoverpa armigera Hubner


(Sumber: Venette et al., 2003)

3
 Larva
Larva/ulat yang baru keluar dari telur berwarna putih bening dan
kepala hitam. Larva yang suda besar warnanya bervariasi (Gambar
2) yaitu berwarna hijau, cokelat, cokelat kehitaman, dan cokelat
kemerahan. Pada bagian lataral tubuh terdapat garis-garis
memanjang gelap terang dan sedikit berbulu, Panjang tubuh
mencapai 3,4-4 cm. (Herlinda et al., 2005)

Gambar 2, Larva/Ulat Helicoverpa armigera Hubner


(Sumber: Paullo et al., 2015)

 Pupa
Pupa cenderung membenamkan diri dalam pasir atau tanah dan
menghasilkan glandula untuk konstruksi selubung tubuhnya. Lama
fase per-pupa ini antara 2-4 hari. Pada saat fase pupa, H. armigera
berada dalam tanah dengan warna cokelat kekuningan maupun
cokelat kemerahan dan yang tua berwarna cokelat gelap dengan
panjang 15-22 mm dan lebar 4-6 mm. Stadia pupa berkisar antara
11-16 hari ( Sudarmo et al.,1987)

Gambar 3 Pupa/kepompong Helicoverpa armigera Hubner


( Sumber: Alamy, 2018)

4
 Dewasa (Imago)
Lama hidup dewasa berkisar antara 2 sampai 15 hari.
dengan panjang berkisar antara 18 milimeter dan rentang sayap
30 sampai 40 milimeter(Gambar 4). Pada fase ini apabila jantan
yang sudah dewasa akan berwarna cokelat cerah sampai cokelat
suram. Sedangkan betina cenderung cokelat cerah. Pada bagian
sayap jantan terdapat bintik hitam sedangkan pada betina tidak.
Betina mempunyai kemampuan untuk menghasilkan telur
sebanyak 200 sampai 2000 butir. Perkembangan dari sejak telur
sampai dewasa bisa mencapai 31 sampai 47 hari (Sudarmo et
al.,1987)

Gambar 4 Dewasa/Imago Helicoverpa armigera Hubner


(Sumber: Taieol, 2020),

2.1.2 Gejala Kerusakan yang Ditimbulkan


Larva Helicoverpa armigera Hubner melubangi buah tomat baik buah
muda maupun yang sudah tua. Buah tomat yang terserang akan busuk dan
jatuh ke tanah. Kadang-kadang larva juga menyerang pucuk tanaman
danmelubangi cabang-cabang tomat. Tanaman inang utama ulat buah
adalah tomat, tembakau, jagung, dan kapas. Selain tanaman tomat,
Helicoverpa armigera Hubner, mempunyai kurang lebih 100 jenis
tanaman inang pengganti. Tanaman inang tersebut di antaranya adalah
jagung, kapas, tomat, tembakau, kacang hijau, sorgum, kedelai, labu dan
crucifera.(Eusguerra dan Gabriel,1969)

5
Gambar 5, gejala kerusakan tanaman tomat yang disebabkan
Helicoverpa armigera Hubner
(Sumber: Minden 2017)

2.1.3 Pengendalian

a. Pengendalian Ulat Buah Secara Fisik


1) Mematikan hama untuk mengurangipopulasi hama,
2) Mengganggu aktivitas fisiologishama yang normal, dan
3) Mengubah lingkunganfisik menjadi kurang sesuai bagi kehidupan
dan perkembangan hama.

Pengendalian secara fisik adalah tindakan mengubah


lingkungan untuk mematikan atau menghambat kehidupan hama.
Penerapan pengendalian secara fisik jugaharus dilandasi oleh
pengetahuan yang menyeluruh tentang ekologi serangga hama,
karena setiap jenisserangga memiliki batas toleransi terhadap factor
lingkungan (Pedigo et al., 1996)

b. Pengendalian Dengan Musuh Alami


Musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan
hama yang satu ini adalah Hymenoptera.Pada stadia kepompong
dan ulat cara pengendalian dengan menggunakan Microplitis
manilae.Pada stadia ulat, cara pengendalian dengan
menggunakan Diadegma argentiopilosaPada stadia telur
bisadigunakan Trichogramma nana (Nurindah dan Bindra et al
1988)

6
2.2 Tanaman Tomat
Tanaman tomat termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah
satukomoditas sayuran sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini
dapatditanam secara luas di dataran rendah sampai dataran tinggi, pada lahan
bekassawah dan lahan kering (Setiawatiet al., 2001).
Buah tomat matang merupakan sumber vitamin A dan C yang potensial,
Selain itu manfaat tomat adalah sebagai sayuran (dimasak maupun
dikonsumsisegar). Buah tomat matang baik dikonsumsi oleh penderita wasir
atau ambeien(hemorroid). Manfaat tomat yang lain adalah untuk memulihkan
Kesehatan, memperkuat system pertahan pertumbuhan dan dianjurkan untuk
perawatan kecantikan (Zulkarnain, 2013).

2.2.1 Morfologi Tanaman Tomat


Menurut Zulkarnain (2013) tomat (Gambar 6) merupakan tanaman
perdu semusim dengan perakaran yang dangkal. Batang nya bersegi dan
berambut halus. Bunga tomat berbentuk terompet, berwarna kuning,
dan berkelompok pada suatu tandan batang utama yangketinggiannya
dapat mencapai 2 m. Kebanyakan tomat memiliki sifatpertumbuhan
yang intermediet (pucuknya tetap tumbuh vegetatif). Ada jugakultivar
dengan sifatpertumbuhan semi determinate dan determinate (ujung
pucuk berakhir pada suatutandan bunga).Bunga tomat merupakan
bunga majemuk, berada dalam suatu rangkaianyang terdiri atas 4
sampai 14 kuntum secara keseluruhan membentuk suatutandan.
Mahkota bunga berbentuk bintang dan berwarna kuning.Buah tomat
berbentuk bulat, bulat pipih, atau berbentuk seperti buah pir,berongga,
berdaging dan banyak mengandung air, serta berdiameter 1 sampai
12cm. Pada umumnya buah tomat berwarna merah pada saat
matang.Meskipun demikian, warna buah tomat budidaya bervariasi dari
kuning, jingga,sampai merah, tergantung pada sifat genetiknya.

7
Gambar 6. tanaman tomat
(Sumber: Mariaflaya,2017)

2.2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat


Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan
tanaman sayuran yang sehari-harinya banyak dikonsumsi masyarakat.
Buah tomat dapat dinikmati dalam berbagai sangat ditentukan tomat
juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industry, misalnya
tomat segar dapat diolah menjadi saus, bahan kosmetika, bahkan
sebagai bahan obat-obatan. Kandungan vitaminnya yang cukup
lengkap dalam buah tomat dipercaya dapat menyembuhkan berbagai
penyakit. Mengkonsumsi buah tomat secara teratur bahkan dipercaya
dapat mencegah kanker, terutama kanker prostat. Tanaman ini
merupakan tanaman hari netral (day-natural vegetable) yang tidak
terpengaruh oleh panjang hari (Yamaguchi, 1983)., Idealnya tanaman
tomat tumbuh di tempat yang dingin, cuaca kering dan dataran tinggi
(1000 - 1250 m). Tomat menghendaki tanah gembur dan kaya humus,
serta pH antara 6,0 – 7,0. Tanaman tomat dapat tumbuh di dataran
rendah hingga dataran tinggi (1500 m dpl), dengan temperature siang
hari 24C dan malam hari antara 15C – 20C. tanaman ini
memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dengan curah
hujan berkisar antara 750 – 1250 mm per tahun atau 100 – 200 mm
per bulan (Maskar & Gafur, 2006). Tomat tumbuh dengan baik pada
ketinggian kurang dari 200 – 700 m dpl. Perbedaan temperature
tempat penanaman mengakibatkan perbedaan warna pada buah tomat.

8
Temperature yang ideal pada buah tomat yaitu antara 24-28C dengan
warna buah merah merata. Sementara itu, kelembapan ideal sekitar
80% (Pracaya & Kartika, 2016).

9
III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Peneltian


Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua (2) bulan yang bertempat
di Desa Kambuhapang Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi
Nusa Tenggara Timur.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan yaitu kamera, alat tulis, perangkap kuning
(yellow trap) dan tali rafia, dengan bahan yang digunakan tanaman tomat
milik petani atau kelompok tani, alcohol 70%, dan botol kaca untuk menaruh
ulat buah yang menyerang tanaman tomat atau yang merusak buah tomat.

3.3 Metode Penelitian


Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei dengan
melakukan pengamatan secara langsung di lapangan, untuk mengetahui
adanya serangan ulat buah pada pertanaman tomat di Desa Kambuhapang
Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur .
3.3.1. Prosedur Penelitian
a. Survei lokasi
Survei lokasi penelitian dilakukan pada di Desa Kambuhapang,
Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, survei dilakukan pada
3 petani atau kelompok tani yang membudidayakan tanaman
tomat.
b. Penentuan tanaman sampel
Untuk menentukan tanaman sampel dapat dilakukan pada areal
suatu pertanaman tomat milik petani. Ditentukan tiga (3) lahan
pertanaman tomat milik petani atau kelompok tani di Desa
Kambuhapang. Hal ini disebabkan Desa Kambuhapang memiliki
potensi tanah yang cocok untuk budidaya tanaman tomat, di
samping itu petani di desa kambuhapang mulai menanam tomat
setelah musim panen padi.

10
c. Penentuan dan Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel penelitan dilakukan pengamatan satu (1)
minggu satu kali selama delapan (8) kali pengamatan. Dalam satu
lahan dilakukan secara diagonal dengan ukuran sub petak
pengamatan. Penentuan tanaman sampel pada setiap lahan
pengamatan menggunakan metode diagonal, setiap sub unit petak
dipilih sebanyak enam (6) tanaman sampel.
Tata letak penetuan sampel dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 7 dibawah ini :

Gambar 7. Tata Letak Pengambilan Sampel


Keterangan :

= Petak (10x20 m)

= Sub Petak (1x1 m)

11
d. Pengamatan
Mengamati gejala kerusakan yang disebabkan ulat buah pada
tanaman tomat yang dijadikan sampel, dari minggu pertama sampai
pada minggu terakhir untuk memperhitungkan tingkat kerugiaan
atau gagal panen yang disebabkan oleh hama ulat buah. Lalu hama
ulat buah yang menyerang tanaman sampel di kumpulkan lalu
dimasukan dalam botol kaca yang berisi alcohol 70% untuk
dihitung padat populasinya.
3.4 Variablel Pengamatan

1. Gejala kerusakan disajikan dalam bentuk gambar atau foto.


2. Padat populasi Helicoverpa armigera Hubner.
3. Intensitas kerusakan mutlak tomat oleh Helicoverpa armigera Hubner
dapat dihitung dngan menggunakan rumus :

a
I¿ x 100 %
a+b

Keterangan ;
I = Intensitas kerusakan (%)
a = Banyaknya contoh buah yang rusak mutlak/dianggap rusak
b = Banyaknya contoh yang tidak rusak

3.5 Analisis Data


Gejala kerusakan buah tomat yang disebabkan oleh Helicoverpa
armigera Habner disajikan dalam bentuk sumber (foto) dan padat populasi
disajikan dalam bentuk grafik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). 2019.Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2019.
Kabupaten Sumba Timur; Badan Pusat Statistik.
Borror.1992 Pengenalan Pelajaran Serangga, Edisi Ke Enam. Terjemahan
Soetiono Gadjah Mada University Press. Yokyakaeta.
Djaenudin, D, Marwan H, Subagjo H, and A Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis
Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah,
Puslitbangtanak, Bogor.
Herlinda.2005. Virulensi 10 Isolat Beauveria bassiana (Balsamo) Villemin
terhadap Larva Plutella xylostella (linn) (Lepidoptera: Plutellidae) di
Rumah Kaca. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. (tidak
dipublikasikan).

Karim, A.I., Iswati, R. dan Zakaria, F., 2013. Tingkat Serangan Hama Penggerek
Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) pada Jagung Varietas Bisi-2 dan
Lokal Motorokiki. http: helic/2473-2466-1-PB.pdf. (diakses 26 Januari
2016).

Kartapraja, R. dan D. Djuariah, 1992. Pengaruh tingkat kematangan buah tomat


terhadap daya kecambah, pertumbuhan dan hasil tomat. Bulletin penelitian
hortikulturaVol XXIV/2.
Novitasari, N. 2013. Pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachys hypoge L.)
pada berbagai jenis dan takaran pupuk kandang.Skripsi. Fakultas Pertanian
Universitas Siliwangi.
Nurindah O S. Bindra.1998 studies on biological control of cotton pest. Industrial
crops research journal, 1(1) :39-43.
Pracaya dan Juang Gema Kartika. 2016. Bertanan 8 Sayuran Organik. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Purwati, E. dan Khairunisa. 2007. Budidaya Tomat Dataran Rendah dengan
Varietas Unggul serta Tahan Hama dan Penyakit. Penebar Swadaya.
Jakarta. 67 hal.
Qayyum, M.A., Wakil.W., Arif, M.J. and Dunlap, C.A., 2015. Infection of
Helicoverpa armigera by endophytic Beauveria bassiana colonizing
tomato plants. Biological Control, 90, pp. 200–207.

13
Samadi, B dan Cahyono. 1996. Intensifikasi Budidaya Bawang Merah. Kanisius.
Yogyakarta.
Sarwono, B., Pikukuh, R., Sukarno, E., Korlina dan Jumadi. 2003. Serangan ulat
penggerek tongkol Helicoverpa armigera pada beberapa galur jagung.
Agrosains, 5 (2), pp. 23–32

Setiawati, W 1991 kehilangan hasil buah tomat akibat serangan Heliothis


armigeraHubner. Bul.Penel. Hort.19. (4): 14 – 17.
Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman.
EdisiRevisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tay, W.T., Soria, M.F., Walsh, T., Thomazoni, D., Silvie, P., Behere, G.T.,
Anderson, C. and Downes, S., 2013. A brave new world for an old world
pest: Helicoverpa armigera (Lepidoptera: Noctuidae) in Brazil. Plos One, 8
(11), pp.1–7.

Venette, R.C.,Davis, E.E., Zampel, J.,Heisler, H. and Larson, M. (2003). Mini


Risk Assessment Rice cutworm, Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera:
Noctuidae). ST.Paul: Departement of Entomology,Universityof
Minnesota.

Yamaguci M, 1983. World Vegetables:Principle, Production and Nutritive


Values. AVI Publishing company, Inc. Westport, Connecticut.

Yopie M, M. U. Harun, Munandar, Hayati, dan N Gofar. 2013. Pengaruh


kombinasi pupuk organik dan hayati terhadap pertumbuhan dan produksi
galur jagung (Zea mays L.) HasilSeleksi Efisien Hara pada Lahan Kering
Marginal Jurnal Lahan Sub optimal Vol. 2, No. 2: 100-110.

Zulkarnain. 2013. Pengaruh Kompos, Pupuk Kandang, dan Custom – Bio


terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Tebu (Saccharum
officinarum L.) pada Entisol di Kebun Ngrangkah – Pawon, Kediri.
Indonesian Green Technology Journal. Volume 2, Nomor 1, 2013. Hal 6

14

Anda mungkin juga menyukai