Makalah KLMPK 4 BK Pesisir Dan Pedesaan
Makalah KLMPK 4 BK Pesisir Dan Pedesaan
Makalah KLMPK 4 BK Pesisir Dan Pedesaan
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena limpahan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita masih diberikan kekuatan, Kesehatan dan kemudahan
dalam menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Konsep Dasar BK Di Wilayah Pesisir
Dan Pedesaan”Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah
kami yaitu Bimbingan Dan Konseling Komunitas Pesisir Dan Pedesaan.
Makalah Konseling Komunitas kami sadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari dukungan, dorongan dan bimbangan, serta doa dari berbagai
pihak. Dan terima kasih pula kam ucapkan kepada Dosen Pengampu Bapak
Sumarlin,S.Pd., M.Pd. yang memberikan kami tugas sehingga menembah pegetahuan
kami tentang Komunitas Pesisir Dan Pedesaan Sebagai salah satu Bidang Khusu dalam
Bimbingan Konseling Pesisir Dan Pedesaan.
Kami selaku penulis yang masih memliki banyak kekurangan dalam menuyusan
makalah ini, oleh karena itu membutuhkan kritik dan saran kepada para pembaca demi
kebaikan dalam Menyusun makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I..................................................................................................................................
PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumuan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II ................................................................................................................................
PEMBAHASAN...................................................................................................................
A. Pengertian Komunitas...........................................................................................
B. Konsep Dasar BK Di Wilayah Pedesaan...............................................................
C. Definisi Masyarakat Pedesaan...............................................................................
D. Pengertian Komunitas Pedesaan............................................................................
E. Fungsi Masyarkat Pedesaan..................................................................................
F. Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan..............................................................................
BAB III ..............................................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan usaha tani masyarakat pedesaan di pedesaan, masih juga
terdapat desa-desa yang masih menggunakan tehnologi sederhana dalam kegiatan
pertaniannya, bahkan juga ada yang masih menggunakan alat-alat tradisional dalam
kegiatan usaha taninya, hal ini merupan impak dari ketidak keseimbangan
pembangunan pada masa lampoe, sehingga keadaan ini telah menyumbang pada
masalah kemiskinan, lapangan pekerjaan, sumberdaya manusia, penguasaan
tehnologi, pengguran hingga kepermasalahan tenaga kerja produktif, penghijrahan
penduduk, masalah SDM, keterbatasan pengetahuan dalam hal bertani, pola fikir
masyarakat pedesaan dan hingga kepermasalahan usaha tani yang dilakukan hanyan
untuk memenuhi kebutuhanmbiologisnya sahaja, keadaan ini merupakan sebuah
hambatan dan kendala dalam membangun sektor desa tanpa adanya kesadaran yang
mendasar dan menyeluruh terutama dari masyarakat pedesaan itu sendiri terutama
dalam hal pola fikir ,penguasaan tehnologi dan keterbukaan dalam menerima
sesebuah inovasi, juga keadilan dan keseriusan pemerintah dalam membangun sektor
pedesaan merupakan kunci utama terberdayanya sektor ini. Industri masuk desa, arah
dan kebijakan pembangunan, factor pendukung sarana dan prasarana lainnya dan
komitmen.
a. Pengertian Komunitas
b. Konsep Dasar BK Di Wilayah Pedesaan
c. Definisi Masyarakat Pedesaan
d. Pengertian Komunitas Pedesaan
e. Fungsi Masyarakat Pedesaan
f. Ciri-ciri Masyarakat Desa
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu Komunitas
b. Untuk mengetahui Konsep Dasar BK Diwilayah Pedesaan
c. Untuk Mengetahui Definisi Masyarakat Pedesaan
d. Untuk mengetahui apa itu Komunitas Pedesaan
e. Untuk mengetahui Fungsi dari Masyarakat Pedesaan
f. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunitas
Di kehidupan sehari-hari kamu bisa menjumpai berbagai komunitas di
sekitarmu. Entah itu di sekolah, dilingkungan rumah, ataupun komunitas di desa.
Secara sederhana komunitas merupakan suatu kelompok orang yang berkumpul
karena alasan tertentu. Misalnya saja karena minat, kebangsaan, stratifikasi sosial,
hingga letak geografis.
a. Koentjaraningrat
Komunitas merupakan suatu kesatuan hidup manusia yang menghuni suatu
wilayah nyata dan saling berinteraksi menurut sistem adat-istiadat dan terikat oleh
identitas dalam komunitas.
b. Kertajaya Hermawan
Komunitas adalah sekelompok orang yang peduli satu sama lain lebih dari
yang seharusnya. Dalam suatu komunitas, terdapat hubungan personal yang erat
antar anggota komunitas karena adanya kesamaan kepentingan atau nilai.
Beralih ke pedesaan, kata “pedesaan” sepadan dengan kata rural dalam bahasa
Inggris. Dalam pemakaiannya sehari-hari definisi dari perkataan tersebut sulit
dikemukakan secara utuh, karena konsep pedesaan berbeda dari satu kawasan ke
kawasan lain, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Dari segi geografis,
Bintarto (1989) mengemukakan bahwa desa adalah suatu hasil perpaduan antara
keiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu dapat
dilihat pada unsur-unsur fisiografi, sosial dan ekonomi, politik dan kultural yang
saling berinteraksi antara unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan
daerah-daerah lain. Sementara itu Sutardjo Kartohadikusumo menyatakan bahwa
desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pedesaan yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
1. Komunitas Petani
Salah satu ciri komunitas yaitu kumpulan orang-orang yang memiliki latar
belakang pekerjaan yang sama. Adapun komunitas petani merupakan komunitas yang
beranggotakan sekumpulan petani yang terikat atas dasar kesamaan kepentingan dan
keserasian dalam usaha di bidang pertanian untuk mengatasi masalah dalam pertanian
yang muncul pada kegiatan pertanian.Komunitas petani banyak kita temukan di
pedesaan, sebab pedesaan memiliki kebun dan sawah yang luas sehingga mayoritas
pekerjaan masyarakat adalah petani, hal inilah yang melatar belakangi munculnya
komunitas petani.
2. Komunitas Peternak
Selain komunitas petani, umumnya masyarakat pedesaan terdapat komunitas
peternak juga. Apalagi peternak dan petani merupakan pekerjaan yang mayoritas
berada di desa.Sama halnya dengan komunitas pertanian, komunitas peternak juga
beranggotakan orang-orang yang berprofesi sebagai peternak, dengan bergabung ke
komunitas ini para peternak akan terbantu mengatasi permasalahan peternakan.
a. Sutardjo kartodikusuma
“Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan tersendiri.”
b. Bintaro
“Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, politik dan
kultur yang terdapt di tempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.”
c. Paul H. Landis
Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri-ciri sbb:
1). Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan
jiwa.
2). Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3). Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, sedangkan pekerjaan yang
bukan agraris adalah bersifat sambilan.
a) Afektivitas
ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan
kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan
simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b) Orientasi kolektif
sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan
kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda
pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c) Partikularisme
pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan
khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan
kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.
(lawannya Universalisme).
d) Askripsi
yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang
sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawannya prestasi).
e) Kekaburan (diffuseness)
Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa
ketegasan yang dinyatakan eksplisit (tidak to the point).Masyarakat desa
menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu.Dari uraian tersebut
(pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni
masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
2. Mudah curiga
Secara umum, masyarakat pedesaan desa akan menaruh curiga pada: 1) Hal-hal
baru di luar dirinya yang belum dipahaminya. 2) Seseorang/sekelompok yang
bagi komunitas mereka dianggap “asing”
4. Guyub, kekeluargaan
Sudah menjadi karakteristik khas bagi masyarakat pedesaan desa bahwa suasana
kekeluargaan dan persaudaraan telah “mendarah-daging” dalam hati sanubari
mereka.
5. Lugas
“Berbicara apa adanya”, itulah ciri khas lain yang dimiliki masyarakat pedesaan
desa. Mereka tidak peduli apakah ucapannya menyakitkan atau tidak bagi orang
lain karena memang mereka tidak berencana untuk menyakiti orang lain.
Kejujuran, itulah yang mereka miliki.
11. Demokratis
Sejalan dengan adanya perubahan struktur organisasi di desa, pengambilan
keputusan terhadap suatu kegiatan pembangunan selalu dilakukan melalui
mekanisme musyawarah untuk mufakat. Dalam hal ini peran BPD (Badan
Perwakilan Desa) sangat penting dalam mengakomodasi pendapat/input dari
warga.
12. Religius
Masyarakat pedesaan pedesaan dikenal sangat religius. Artinya, dalam
keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka
juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan.
Misalnya: tahlilan, rajaban, Jumat Kliwonan, dll
https://mamikos.com/info/contoh-komunitas-masyarakat-pljr/
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/IGI-MATERI-VII.-IBD-
MASYR.-KOTA-DAN-DESA-PERT.7.2020.docx
https://www.gramedia.com/literasi/desa/
Kurniawan, D. (2013, April). Karakteristik Masyarakat Pedesaan. Retrieved April 2022,
from denykurniawan87.
Salahudin, A. (2012). Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Susilawati, N. (2012). Sosiologi Pedesaan. Padang.