Status Gizi Perbaikan
Status Gizi Perbaikan
Status Gizi Perbaikan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
agar terhindar dari kasus kurangnya gizi pada anak. Word Health
negatif. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan
yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak
2010).
Dari data profil kesehatan Indonesia 2018, pada tahun 2010 terdapat
17,9% balita kekurangan gizi yang terdiri dari 13,0% balita berstatus gizi
kurang dan 4,9% berstatus gizi buruk. Sebesar 5,8% balita dengan status gizi
pada tahun 2010 dari 18,4% menjadi 17,9%. Target SDGs (Sustainable
1
2
Development Goal’s) yang harus dicapai pada tahun 2015 untuk indikator ini
Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita. Pada masa
apapun apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik, akan
2016).
Status gizi yaitu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang
bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Status gizi seseorang dalam suatu
masa bukan saja ditentukan konsumsi zat gizi pada saat itu saja, tetapi lebih
banyak ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh
sebelum masa itu. Ini berarti konsumsi gizi masa kanak-kanak memberi andil
terhadap status gizi masa dewasa (Afifah, Choirul Anna Nur, 2022).
dengan lingkungan anak sejak dalam kandungan hingga masa remaja. Pola
makan dan kualitas makanan khususnya di negara tropis seperti Indonesia ini
kaitannya dengan kualitas gizi untuk tumbuh kembang atau siklus kehidupan
merupakan masa emas di mana proses untuk menghasilkan sumber daya yang
dikonsumi batita akan berpengaruh pada status gizi batita. Perbedaan status
gizi batita memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap perkembangan anak,
pada masa batita maka akan terhambat (Dewan Guru Besar IPB, 2018).
dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek motorik, emosi, kognitif, dan
perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motor yang melibatkan
dan mengangkat leher. Gerakan inilah yang pertama terjadi pada tahun
(Nurlinda, 2013).
motorik kasar) aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
perkembangan motorik kasar yang terdiri dari 3,3% responden sangat kurus,
Penelitian yang dilakukan oleh Wulan dan Teni (2013) bahwa Status
gizi anak 122 kali mempunyai peluang pertumbuhan dan perkembangan anak
sesuai karena status gizi anak berperan dalam pertahanan tubuh sehingga
pengasuhan yang tepat dan bermutu bagi anak termasuk asuhan gizi (Insani &
Latifah, 2015).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Muna tahun 2021 balita dengan status
gizi lebih 252, gizi normal 2.269, gizi kurang 93, dan gizi buruk 17. Hasil
pemantauan status gizi di desa Kilambibito dari 67 balita yang diukur terdapat
11 anak gizi lebih, 39 gizi baik, 17 gizi kurang, dan 0 anak gizi buruk.. Faktor
pola makan anak untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan batita.
mayarakat atau keluarga masih rendah, sehingga dalam hal ini berdampak
status gizi pada setiap batita serta memberikan pelatihan tambahan kepada
B. Rumusan Masalah
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Umur 1-2 Tahun di Desa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Muna.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
anak.
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Mikro berarti zat gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil. Inilah takaran zat gizi yang dibutuhkan
kebutuhan protein 25 g, dan kebutuhan air 1,1-1,4 liter atau 5-7 gelas per
hari. Sementara kebutuhan gizi mikronya vitamin A 400 RE, Folat 150
µ, kalsium 500 mg, zat besi 8 mg, yodium120 µg, dan zinc/seng 8,3 mg.
dibutuhkan. Itulah nutrisi tepat untuk anak 1-2 tahun (Nurlinda, 2013).
2. Status Gizi
Status gizi anak adalah keadaan kesehatan anak yang ditentukan oleh
derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari
9
10
antropometri.
1) Umur
gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan
penuh (Completed Year) dan untuk anak umur 0-2 tahun digunakan
2) Berat Badan
pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-
3) Tinggi Badan
keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak
b. Indeks Antropometri
pengukuran status gizi anak adalah BMI (Body Mass Index) atau IMT
1) Pengertian BMI
dengan merujuk pada roda BMI atau tabel BMI. Meskipun tidak
2008).
berikut:
13
(e) Masukkan berat badan anak dan tinggi badan anak ke dalam
rumus BMI :
Hitung BMI dan temukan persentil BMI anak pada Grafik BMI
tabel BMI anak itu, Anda dapat melihat bahwa seorang anak
1. Pengertian Pertumbuhan
pencapaian tinggi badan dan berat badan yang optimal dan peningkatan
dicapai dari berat lahir pada umur 1 tahun dan 4 kali lipat pada umur 2
puber lebih awal daripada anak laki-laki. Anak laki-laki bertambah tinggi
2. Pengetian Perkembangan
gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan
2013):
a. Faktor Internal
1) Genetik
2) Kelainan Kromosom
3) Keluarga
gemuk-gemukUmur
18
b. Faktor Lingkungan
janin).
kongenital
berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat atau retardasi mental
e) Radiasi
g) Stres
h) Imunitas
i) Anoksia embrio
2) Faktor Persalinan
a) Gizi: Pada masa kritis anak harus mendapat gizi yang esensial
dalam keluarga.
5. Pemantauan Perkembangan
c. Language (bahasa)
dan sebagainya.
Perkembangan (KPSP)
masalah tumbuh kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining maka
pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining yang lebih muda dan
26
posisi duduk''.
meragukan (M).
penyimpangan (P).
28
4) Intervensi:
besar, seperti yang dibuktikan oleh peningkatan tinggi dan berat badan. Anak-
asupan makanan atau gizi yang lebih (Afifah, Choirul Anna Nur, 2022).
anak lemah dan tidak aktif sehingga terjadi retardasi pertumbuhan dan
(Adriani, 2016).
yang mendapat ASI jauh lebih matang, lebih asertif dan memperlihatkan
Jadi, status gizi anak yang baik akan mempengaruhi syaraf-syaraf anak
agar dapat berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya sebagai satu
Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian
Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Lagi Maha
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada
kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak kami sampai waktu
dan di antara kamu ada yang diwafatkan, dan (ada pula) di antara kamu yang
dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui
lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi
31
KERANGKA KONSEP
Variabel dapat diartikan sebagai atribut dari subjek atau objek yang
akan diteliti yang bervariasi antara suatu subjek atau objek yang satu dengan
yang lain atau dapat juga diartikan sebagai gejala yang menjadi fokus dalam
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
(Setiyawan, 2010).
1. Status gizi anak usia 1-2 tahun adalah Status gizi anak dimana
energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang
2. Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat
32
33
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur penelitian yang akan
ukur, maka variabel harus diberi batasan atau definisi operasional. Definisi
(variabel) itu konstisten antara sumber data (responden) yang satu dengan
D. Hipotesis Penelitian
Ha: Ada hubungan status gizi dengan perkembangan anak umur 1-2 tahun di
H0: Tidak ada hubungan status gizi dengan perkembangan anak umur 1-2
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
data secara cross sectional. Cross sectional merupakan salah satu bentuk
kabupaten Muna.
Populasi dalam penelitian ini yaitu anak usia 1-2 tahun yang terdaftar di desa
36
37
anak.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti dan dianggap mewakili
subjeknya yang tidak terlalu banyak maka seluruh populasi dijadikan sampel.
Sampel dalam penelitian yaitu seluruh anak berusia 1-2 tahun yang berjumlah
30 anak.
1. Instrument Penelitian
Alat yang digunakan yaitu alat pegukur berat badan balita yaitu
Tabel nilai BMI untuk balita laki-laki dan balita perempuan yang
usia 1-2 tahun meliputi kubus warna kismis, bola tenis, kubus.
2. Prosedur Penelitian
berat badan dan panjang badan anak. Kemudian setelah didapatkan nilai
dan bila anak tidak mau untuk melakukan tugas diberi tanda R
(Refusal).
39
d. Setelah semua data terkumpul peneliti mengolah data dan mencatat hasil
pelaksanaan penelitian.
E. Analisis Data
1. Analisis Univariat
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini data yang
lima kategorisasi.
2. Analisis Bivariat
F. Etika Penelitian
1. Informed Consent
untuk dapat dilaksanakan intervensi medis atau ikut serta dalam riset agar
mendapat keterangan.
2. Anonimity
nama subyek/responden
3. Confidentiality
A. Hasil Penelitian
penelitian ini adalah anak berusia 1-2 tahun yang berjumlah 30 anak. Data
semua data terkumpul peneliti mengolah data dan mencatat hasil pelaksanaan
1. Karakteristik Responden
berikut:
Tabel 5. 1
Responden Berdasarkan Umur Ibu di Desa Kilambibito Puskesmas
Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2022
No Umur Ibu Frekuensi (n) Persentase
.
1 20-29 tahun 12 40%
2 30-39 tahun 13 43.3%
3 ≥ 40 tahun 5 16.7%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
41
42
karakteristik ibu responden memiliki jumlah paling banyak pada umur 30-
Tabel 5. 2
Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa KilambibitoPuskesmas
Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2022
No Pendidikan Frekuensi (n) Persentase
.
1 SD 4 13.3%
2 SMP 7 23.3%
3 SMA 10 33.3%
4 PT 9 30%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
(33.3%).
Tabel 5. 3
Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa KilambibitoPuskesmas
Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2022
No Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase
.
1 Bekerja 10 33.3%
2 Tidak Bekerja 20 66.7%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
Tabel 5. 4
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di Desa Kilambibito
Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2022
No Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase
.
1 Laki-Laki 14 46.7%
2 Perempuan 16 53.3%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
Tabel 5. 5
Responden Berdasarkan Umur Anak di Desa Kilambibito Puskesmas
Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2022
No Umur Anak Frekuensi (n) Persentase
.
1 12-18 bulan 14 46.7%
2 19-24 bulan 16 53.3%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
karakteristik umur anak paling banya adalah umur 19-24 bulan yaitu
Tabel 5. 6
Responden Berdasarkan Urutan Kelahiran Anak di Desa Kilambibito
Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2022
No Urutan Kelahiran Frekuensi (n) Persentase
.
1 Pertama 8 26.7%
2 Kedua 11 36.7%
44
3 Ketiga 7 23.3%
4 Keempat 2 6.7%
5 Kelima 1 3.3%
6 Keenam 1 3.3%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
(36.7%).
Tabel 5. 7
Responden Berdasarkan Jumlah Saudara Anak di Desa Kilambibito
Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2022
No Jumlah Saudara Frekuensi (n) Persentase
.
1 Anak Pertama 8 26.7%
2 1 orang 10 33.3%
3 2 orang 7 23.3%
4 3 orang 3 10.0%
5 4 orang 1 3.3%
6 5 orang 1 3.3%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
(33.3%).
Tabel 5. 8
Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Anak Umur 1-2 Tahun
di Desa Kilambibito Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna
45
Tahun 2022
No Status Gizi (PB/BB) Frekuensi (n) Persentase
1 Gizi Kurang 4 13.3%
2 Gizi Baik 20 66.7%
3 Risiko Gizi Lebih 5 16.7%
4 Gizi Lebih 1 3.3%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
paling banyak dengan status gizi baik yaitu sebanyak 20 orang (66.7%).
Tabel 5. 9
Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Anak Umur 1-2 Tahun
di Desa Kilambibito Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna
Tahun 2022
No Perkembangan Anak Frekuensi (n) Persentase
1 Sesuai 25 83.3
2 Meragukan 4 13.3
3 Penyimpangan 1 3.3
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
(83.3%).
Tabel 5. 10
Distribusi Silang Responden Berdasarkan Status Gizi dengan
Perkembangan Anak 1-2 Tahun di Desa Kilambibito
Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna
Tahun 2022
No Status Gizi Perkembangan Anak Total Nilai
Sesuai Meragukan Penyimpanga p
n
n % n % n % n %
1 Gizi Kurang 0 0.0 3 75 1 25 4 100
2 Gizi Baik 20 100 0 0.0 0 0.0 20 100
46
B. Pembahasan
Nur, 2022).
Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita. Pada masa
apapun apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik, akan
2016).
kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh.
usia ciri bawaan tertentu lebih menonjol daripada yang lain karena
bahwa ada hubungan anatara status gizi dengan perkembangan anak umur 1-2
besar, seperti yang dibuktikan oleh peningkatan tinggi dan berat badan. Anak-
asupan makanan atau gizi yang lebih (Afifah, Choirul Anna Nur, 2022).
anak lemah dan tidak aktif sehingga terjadi retardasi pertumbuhan dan
49
(Adriani, 2016).
(2017) bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara status gizi
sangat kurus, 7,4% responden kurus,15,6% responden normal dan 3,3% anak
Teni (2013) bahwa Status gizi anak 122 kali mempunyai peluang
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai karena status gizi anak berperan
dalam pertahanan tubuh sehingga adanya hubungan antara status gizi anak
penyediaan pola pengasuhan yang tepat dan bermutu bagi anak termasuk
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Margiyati dkk (2018)
nilai p-value (0,000) < (0,05), maka adanya hubungan status gizi dengan
50
perkembangan motorik kasar balita usia satu sampai lima tahun di Desa
yang mendapat ASI jauh lebih matang, lebih asertif dan memperlihatkan
Menurut asumsi peneliti status gizi anak yang baik akan mempengaruhi
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Bahwa bahwa anak umur 1-2 tahun di Desa Kilambibito Puskesmas Kontukowuna
Kabupaten Muna paling banyak dengan status gizi baik yaitu sebanyak 20 orang
(66.7%).
orang (83.3%)
3. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak
mengunakan uji statistik Chi Square mendapatkan hasil dengan p=0,000 (p<0.05).
anatara status gizi dengan perkembangan anak umur 1-2 tahun di desa Kilambibito
B. Saran
perkembangan anak balita usia 1 sampai dengan 2 tahun di masing masing posyandu
agar ibu-ibu yang mempunyai balita paham akan status gizi dan perkembangan
motorik kasar dan motoric halus pada anaknya apakah sudah sesuai dengan usianya
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan atau referensi untuk menambah bahan pustaka
dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun. Peneliti selanjutnya juga dapat
menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan atau sumber informasi