Uts - Handrayani (E1a021034) - Strategi Pembelajaran Biologi - 1
Uts - Handrayani (E1a021034) - Strategi Pembelajaran Biologi - 1
Uts - Handrayani (E1a021034) - Strategi Pembelajaran Biologi - 1
====================================================================
NAMA: HANDRAYANI
NIM : E1A021034
KELAS: 5B
JAWABAN
1. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan model
pembelajaran berbasis projek (PJBL)
a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Kelebihan:
1. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan berfikir kritis
Kelebihan dari model pembelajaran berbasis masalah (PBL) ini dapat
mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah serta meningkatkan kemampuan berfikitr kritis karena siswa
harus mencari solusi untuk masalah yang diberikan dengan menempatkan
siswa dalam situasi di mana mereka harus mengidentifikasi, menganalisis,
dan menyelesaikan masalah kompleks. Ini dapat mendorong
pengembangan keterampilan pemecahan masalah yang esensial.
Contoh: Siswa diberikan studi kasus dan menganalisis tentang perubahan
iklim serta diminta untuk merancang solusi berbasis ilmiah untuk
mengurangi dampaknya.
2. Kolaborasi dan komunikasi siswa
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) ini dapat mendorong siswa
untuk bekerja sama dalam kelompok, bertukar argumen dan meningkatkan
keterampilan kolaborasi dan komunikasi
Contoh: Siswa dikelompokkan untuk melakukan penelitian menyeluruh
tentang suatu ekosistem, termasuk interaksi antarorganisme, siklus energi,
dan dampak manusia, kemudian setiap kelompok bertanggung jawab
untuk menyusun presentasi yang merinci temuan mereka dan
berkolaborasi dalam kelompok untuk mengumpulkan data, menganalisis
temuan, dan merancang presentasi bersama, serta mengkomunikasikan ide
dan temuan mereka secara efektif saat menyusun presentasi bersama.
Kekurangan:
Kekurangan:
1. Keterbatasan Kurikulum
Kurikulum yang ketat dapat menyebabkan kesulitan untuk
mengintegrasikan Model Pembelajaran Berbasis Masalah, terutama jika
terdapat banyak materi yang harus dicakup dalam periode waktu tertentu.
Contoh: Dalam konteks kurikulum yang padat, guru mungkin merasa
terbatas untuk mencakup semua materi yang diperlukan jika menggunakan
PBL untuk setiap pembelajaran.
2. Tingkat Keterlibatan Siswa yang Bervariasi
Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBL), ada potensi bahwa
beberapa siswa mungkin tidak terlibat sepenuhnya dalam PBL, sebagian
siswa dari kelompok bekerja lebih keras daripada siswa yang lain.
Contoh: Beberapa siswa mungkin lebih suka pendekatan pembelajaran
yang lebih terstruktur dan merasa tidak nyaman dengan tingkat otonomi
yang diminta oleh PBL.
3. Tidak Selalu Efektif untuk Semua Konsep
Pembeljaran berbasis masalah (PBL) tidak selalu efektif untuk semua
konsep pembelajaran dan bisa memerlukan modifikasi untuk memastikan
keterkaitan langsung dengan materi.
Contoh: Konsep-konsep yang memerlukan pemahaman dasar yang kuat
sebelum mendekati pemecahan masalah kompleks mungkin lebih sulit
diajarkan melalui PBL.
b. Model Pembelajaran Berbasis Project (PJBL)
Kelebihan:
1. Pembelajaran Berbasis Tindakan
Model pembelajaran berbasis project (PJBL) memungkinkan siswa untuk
menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata melalui proyek
konkret.
Contoh: Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat model ekosistem
miniatur yang mencakup elemen-elemen kunci seperti tanah, air,
tumbuhan, dan hewan kecil. Mereka harus merencanakan dan merancang
ekosistem tersebut, menjelaskan hubungan antarorganisme.
2. Keterlibatan Aktif siswa
Siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan mengembangkan
keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah, yang
merupakan keuntungan jangka panjang untuk perkembangan pribadi
siswa.
Contoh: Melalui proyek kolaboratif, siswa belajar bagaimana bekerja
dalam tim, berkomunikasi efektif, dan menyusun strategi untuk
menyelesaikan tugas
Kekurangan:
1. Waktu yang Dibutuhkan
Pembelajaran berbasis proyek memerlukan lebih banyak waktu daripada
metode pembelajaran tradisional, yang dapat menjadi tantangan dalam
mencakup semua materi pelajaran.
Contoh: Proyek yang kompleks mungkin memakan waktu berlebihan,
mengakibatkan keterbatasan waktu untuk menyelesaikan kurikulum.
2. Keterlibatan Siswa yang Tidak Merata
Dalam pembelajaran berbasis proyek, ada potensi bahwa beberapa siswa
mungkin tidak terlibat sepenuhnya dalam proyek, meninggalkan tanggung
jawab kepada anggota kelompok tertentu.
Contoh: Sebuah kelompok mungkin mengalami ketidakseimbangan
kontribusi, di mana beberapa anggota kelompok lebih aktif daripada yang
lain.
3. Keterbatasan Sumber Daya
Beberapa proyek mungkin memerlukan sumber daya atau fasilitas tertentu
yang tidak tersedia di semua lingkungan pendidikan.
Contoh: Proyek yang melibatkan penggunaan peralatan khusus atau
teknologi mungkin tidak dapat diakses oleh semua sekolah atau kelas.
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi komponen-komponen
utama dan peranannya dalam suatu ekosistem.
2. Melalui kegiatan literasi, peserta didik mampu menganalisis interaksi antarorganisme
dalam ekosistem dan dampaknya terhadap keseimbangan lingkungan.
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menganalisis dampak kegiatan
manusia terhadap ekosistem dan lingkungannya
4. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menganalisis solusi untuk mengurangi
dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem dan lingkungannya
B. Petunjuk
1. Pelajari bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat proyek
aquascape. Kenali fungsi masing-masing item dan cara penggunaannya.
2. Rancang desain aquascape dengan mempertimbangkan kebutuhan tanaman, struktur
tanah, dan elemen dekoratif lainnya. Gambarkan desain tersebut di atas kertas.
3. Pilih tanaman yang sesuai dengan kondisi air dan cahaya di akuarium. Pelajari cara
menanam dan merawat tanaman tersebut.
4. Susun struktur seperti batu, kayu, atau dekorasi lainnya sesuai dengan desain
aquascape. Pastikan struktur tersebut memberikan nuansa alami dan mendukung
ekosistem akuarium.
5. Susun lapisan tanah dengan memperhatikan kebutuhan tanaman. Pahami peran nutrisi
dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.
6. Instalasi sistem air dan filter sesuai dengan kebutuhan spesifik aquascape. Pastikan
sirkulasi air dan kejernihan air sesuai dengan kebutuhan organisme di dalamnya.
7. Tambahkan fauna seperti ikan dan organisme laut lainnya yang sesuai dengan
ekosistem akuarium. Pastikan keberadaan mereka mendukung keseimbangan
ekosistem.
8. Terapkan jadwal perawatan yang berkala, termasuk pemeliharaan tanaman,
pemantauan kualitas air, dan pembersihan elemen dekoratif. Catat perubahan-
perubahan yang mungkin terjadi.
9. Monitor kondisi akuarium secara berkala. Evaluasi pertumbuhan tanaman, kesehatan
fauna, dan keseimbangan ekosistem. Ambil tindakan korektif jika diperlukan.
10. Buat laporan yang mencakup deskripsi desain, bahan yang digunakan, pemilihan
tanaman, dan pengalaman dalam menjalankan proyek aquascape.
C. Hasil pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Komponen Ekosistem
Komponen Abiotik Komponen Biotik
Nama atau jenis Peranan Nama atau jenis Peranan
(Produsen/Konsumen
D. Pertanyaan
1. Sebutkan komponen abiotik dan biotik yang terdapat dalam ekosistem yang anda
amati serta peranannya dalam ekosistem!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………....
5. Adakah komponen biotik yang berperan sebagai produsen dan konsumen? Jika ada,
bagaimana interaksi antarorganisme dalam ekosistem dan dampaknya terhadap
keseimbangan lingkungan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Jika ada salah satu komponen ekosistem terganggu atau tidak ada, apakah yang akan
terjadi serta bagaimana cara menanggulanginya?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Kesimpulan:………………………………………………………………..........................
E. Rubrik Penilaian
No Aspek yang di nilai Kriteria Skor
Keseimbangan Keseimbangan biologis tidak terjaga dengan 1
1
biologis baik, karena keberadaan spesies yang
mendominasi atau kurangnya predasi yang
aktif
Keseimbangan biologis sedang, namun masih 2
ada kelemahan dalam manajemen hubungan
predator-mangsa
Keseimbangan biologis di kelola dengan baik, 3
dengan hubungan predator-mangsa yang efektif
Keseimbangan biologis dikelola dengan sangat 4
baik, dengan interaksi yang sehat antara spesies
di dalam ekosistem
Kesehatan tanaman Tanaman/ ikan menunjukkan tanda-tanda 1
2
dan ikan kesehatan yang buruk, di sebabkan oleh kondisi
air yang tidak sesuai atau penyakit
Beberapa tanda-tanda kesehatan yang baik, 2
tetapi masih ada area yang memerlukan
perhatian lebih
Tanaman dan ikan menunjukkan tanda-tanda 3
kesehatan yang baik, dengan kondisi air yang
sesuai
Tanaman dan ikan dalam kondisi optimal, 4
mencerminkan manajemen yang sangat baik
dari parameter air dan kebersihan
Aspek estetika dan Desain tidak menarik, tanaman dan elemen- 1
3
desain elemen aquascape tidak disusun secara estetis
atau berantakan
Desain kurang menarik, tanaman dan elemen- 2
elemen aquascape kurang disusun secara estetis
atau berantakan
Desain dan tata letak cukup menarik, 3
menciptakan kesan estetis yang memuaskan
Desain dan tata letak sangat menarik, 4
menciptakan kesan estetis yang sangat
memuaskan
F. Assesmen keterampilan
No Nama Keterampilan Skor
Kesesuaian Kerapihan Inovasi dan
konten dan estetika kreativitas
produk produk
dengan teori