0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
108 tayangan20 halaman

Laporan Praktikum Kimia Dasar 7

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

GOLONGAN DAN IDENTIFIKASI UNSUR

Dinda Bectari
M1B120012

Asisten Laboratorium
1. Khairil Mar Ati (F1C117022)

Dosen Pengampu
1. Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D.
2. Restina Bemis, S.Si., M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2020
PERCOBAAN IV
GOLONGAN DAN IDENTIFIKASI UNSUR

I. Tujuan Percobaan

1. Mengkaji kesamaan sifat unsur–unsur dalam tabel berkala.


2. Mengamati uji nyala dan reaksi beberapa unsur alkali dan alkali tanah.
3. Mengenali reaksi air klorin dan halida.
4. Menganalisis larutan anu yang mengandung unsur alkali atau alkali tanah
dan halida.

II. Landasan Teori

Kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahan yang


dialaminya. Kimia merupakan salah satu hal yang dianggap sulit dan bersifat
abstrak, salah satunya adalah kimia unsur. Dimana biasanya kimia unsur
mempelajari tentang kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia, manfaat,
sistem periodik unsur dan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas
mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah) (Erlina et al., 2018).

Sistem periodik unsur adalah suatu cara untuk mengelompokan unsur-


unsur berdasarkan sifatnya. Sistem periodik unsur yang digunakan sekarang
adalah sistem periodik unsur modern. Unsur-unsur dalam sistem periodik unsur
modern disusun berdasarkan kenaikan atom dan dikenal dengan tabel periodik
unsur. Letak unsur-unsur dalam tabel periodik unsur dikelompokan berdasarkan
periode dan golongan. Periode merupakan susunan secara horizontal dari kiri ke
kanan unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit sama. Sementara itu, golongan
merupakan susunan secara vertikal dari atas ke bawah unsur-unsur yang
memiliki sifat kimia dan fisika sama. Tabel periodik unsur memiliki 7 periode dan
8 golongan. Golongan tersebut dibagi menjadi dua yaitu golongan utama (A) dan
golongan transisi (B). Unsur-unsur didalam tabel periodik dikelompokan ke
dalam empat blok yaitu blok s, blok p, blok d dan blok f. Blok s dan p ditempati
oleh unsur-unsur golongan utama (A), sedangakan blok d dan f ditempati oleh
unsur-unsur taransisi (B) (Wulandari et al., 2019).

Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan cara kimia. Unsur berfungsi sebagai zat pembangun
untuk semua zat-zat kompleks yang akan dijumpai, mulai dari garam dapur
sampai senyawa protein yang sangat kompleks. Semua zat dibentuk dari
sekumpulan unsur-unsur yang terbatas. Huruf pertama lambang unsur selalu
huruf besar, tetapi huruf kedua tidak pernah ditulis dengan huruf besar. Sebagai
contoh, Co adalah lambang 13 unsur kobalt, Fe (besi), Au (emas) dan Na (natrium).
Dmitri Mendeleev seorang ahli kimia Rusia dan Lothar Meyer ahli kimia Jerman
hampir secara bersamaan mengembangkan tabel periodik berdasarkan kenaikan
massa atom. Dalam penelitiannya, Mendeleev menyusun seperangkat kartu, setiap
kartu berisi atom dan sifat-sifat kimianya. Kartu disusun secara berurutan
menurut kenaikan massa atom dan sifat kimianya. Mendeleev membagi atom atas
8 golongan dan 12 periode, sehingga unsur dalam satu golongan mempunyai
kemiripan sifat dan dalam satu periode disusun berdasarkan kenaikan massa
atomnya. Mendeleev mengosongkan beberapa tempat, hal ini dilakukan untuk
menetapkan kemiripan sifat dalam golongan . Menurut jenis subkulit yang terisi,
unsur-unsur dapat dibagi menjadi beberapa golongan unsur utama, gas mulia,
unsur transisi (logam transisi), lantanida dan aktinida. Unsur-unsur utama
(golongan utama) adalah unsur-unsur dalam Golongan 1A hingga 7A, yang
semuanya memliki subkulit s atau p dengan bilangan kuantum utama tertinggi
yang belum terisi penuh. Dengan pengecualian pada Helium, seluruh gas mulia
(unsur-unsur golongan 8A) mempunyai subkulit p yang terisi penuh (konfigurasi
elektronnya adalah 1s2 untuk Helium dan ns2 np6 untuk gas mulia yang lain,
dimana n adalah bilangan kuantum utama untuk kulit terluar). Logam transisi
adalah unsur-unsur dalam Golongan 1B dan 3B hingga 8B, yang mempunyai
subkulit d yang tidak terisi penuh atau mudah menghasilkan kation dengan
subkulit d yang tak terisi penuh. Lantanida dan aktinida disebut unsur transisi
blok f karena kedua golongan ini memiliki subkulit f yang tidak terisi penuh.
(Juwita, 2017).

Berdasarkan penggolongan unsur kimia dalam sistem periodik, Na berada


pada golongan IA dan Ca pada golongan IIA. NaOH yang merupakan senyawa
golongan IA memiliki kereaktifan yang lebih besar dibanding dengan Ca(OH)2
yang merupakan golongan IIA. Kereaktifan ini dipengaruhi oleh jari-jari atom dan
potensial ionisasi. Jari – jari unsur golongan IA lebih besar bila dibandingkan
dengan golongan IIA sehingga potensial ionisasi golongan IA akan lebih kecil,
dikarenakan elektron valensi unsur gologan IA lebih mudah terlepas dari
golongan IIA (Mardina et al., 2013).

Penggunaan suatu unsur atau senyawa selalu didasarkan pada sifat –sifat
unsur tersebut. Sifat-sifat fisik suatu unsur menyangkut wujud, kekerasan,
warna, bau, titik didih, jari-jari atom, dan kalor jenis. Adapun sifat-sifat kimia
suatu unsur menyangkut kereaktifan, daya oksidasi-reduksi, dan sifat asam
basa. Sifat kimia unsur dapat berkaitan dengan sifat fisiknya.

1. Halogen

Halogen berada pada golongan VIIA dalam sistem periodik. Halogen berasal
dari bahasa yunani yang berarti “pembentuk garam”, disebut demikian karena
unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan logam berbentuk gaaram. Halogen
mempunyai 7 elektron valensi, sehingga golongan halogen cenderung menyerap
satu elektron berbentuk ion negatif. Hal ini menyebabkan halogen sangat reaktif,
sehingga tidak ditemukan bebas di alam tetapi sangat sedikit dibandingkan klor.
Yang termasuk unsur-unsur halogen yaitu, flour (F), klor (Cl), brom (Br), Iodin (I),
astatine (At) dan tenesin (Ts).

2. Logam Alkali

Logam alkali adalah unsur-unsur yang menempati golongan IA pada sistem


periodik. Golongan ini meliputi litium (Li), Natrium (Na), kalium (K), rubidium
(Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Alkali berasal dari bahasa arab yang artinya
abu. Logam-logam alkali dapat membentuk basa kuat disebut dengan logam
golongan IA. Unsur pada golongan IA sangat reaktif, sehingga tidak dijumpai
bebas dialam, melainkan dalam bentuk senyawa. Alkali termasuk logam yang
lunak, sehingga mudah dipotong. Logam alkali memiliki kilap keperakan logam
yang khas pada permukaan yang baru dipotong. Unsur-unsur Alkali merupakan
reduktor kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari potensial elektrodenya.
Unsur-unsur alkali dapat melarut dalam cairan amoniak. Larutan encer logam
alkali di dalam amoniak akan berubah menjadi berwarna biru.

3. Logam Alkali Tanah

Unsur-unsurnya memiliki sifat yang sangat mirip: mereka semua adalah


logam berkilau, putih keperakan, agak reaktif pada suhu dan tekanan standar.
Logam alkali tanah adalah enam unsur kimia dalam kolom (golongan) 2
pada Tabel periodik. Mereka
adalah berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba),
dan radium (Ra). Secara struktural, mereka memiliki kesamaan yaitu kelopak
elektron s terisi penuh, artinya, orbital ini lengkap berisi dua elektron, sehingga
unsur-unsur ini mudah kehilangan kedua elektron terluarnya untuk
membentuk kation dengan muatan +2, dan tingkat oksidasi (bilangan oksidasi)
+2. Semua logam alkali tanah yang ditemukan terdapat di alam. Logam alkali
tanah berwarna perak dan lembut, dan memiliki densitas, titik lebur, dan titik
didih yang relatif rendah. Dalam istilah kimia, semua logam alkali tanah bereaksi
dengan halogen untuk membentuk halida logam alkali tanah, yang semuanya
berupa senyawa kristal ionik (kecuali berilium klorida, yang berikatan kovalen).
Semua logam alkali tanah, kecuali berilium, juga bereaksi dengan air untuk
membentuk alkali hidroksida kuat, dan, karenanya, harus ditangani dengan
sangat hati-hati. Logam alkali tanah yang lebih berat bereaksi lebih keras
daripada yang ringan. Logam alkali tanah memiliki energi ionisasi terendah
kedua pada periode masing-masing dalam tabel periodik karena muatan inti
efektif mereka yang rendah dan kemampuan untuk mencapai konfigurasi kelopak
terluar penuh dengan kehilangan hanya dua elektron (Pratana dan Wiyasari,
2009).
III. Prosedur Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
a. Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Kawat nikom
- Bunsen

b. Bahan
- BaCl2 0,5 M
- CaCl2 0,5 M
- LiCl0,5 M
- KCl 0,5 M
- NaCl 0,5 M
- SrCl 0,5 M
- Larutan barium
- Kalsium
- Litium
- Kalium
- Natrium
- Stronsium
- larutan amonium karbonat 0,5 M
- air suling
- larutan amonium fosfat 0,5 M
- larutan amonium sulfat
- NaBr 0,5 M
- NaI 0,5 M
- karbon tetraklorida
- air klorin
- asam nitrat encer (6M)
- larutan anu (X)
- amonium fosfat
- larutan anu (Y)
3.2 Skema Kerja

a. Uji nyala untuk unsur alkali dan alkali tanah

Larutan BaCl2 0,5 M ; CaCl2 0,5 M ; LiCl 0,5m


; KCl 0,5M ; NaCl 0,5 M ; SrCl 0,5M

Diletakkan enam tabung reaksi pada rak


Dimasukkan masing-masing 2 mL larutan BaCl2 0,5 M ; CaCl2
0,5 M ; LiCl0,5 M ; KCl 0,5 M ; NaCl 0,5 M ; SrCl 0,5 M
Diambil kawat nikrom dan dipansakan pada Bunsen
Dipanaskan sampai tidak ada lagi warna pada nyala
Dicelupkan kawat tadi ke larutan barium
Dipanaskan ujung kawat pada nyala
Dicatat hasil pengamatan
Dibersihkan kawat
Diulangi uji nyala untuk larutan yang mengandung kalsium,
litium, kalium, natrium, dan stronsium

Hasil

b. Reaksi – reaksi unsur alkali dan alkali tanah

Larutan amonium karbonat 0,5 M

Ditambahkan 1 mL ke dalam tabung reaksi


Diamati dan dicatat
Jika terbentuk endapan, tuliskan EDP
Bila tidak ada reaksi, tulislah TR

Hasil
Larutan Barium, kalsium, litium, kalium, natrium, dan
stronsium

Dibersihkan tabung reaksi dan bilas dengan air suling


Dimasukkan 2 mL masing–masing larutan ke dalam tabung
reaksi
Ditambah 1 mL larutan amonium fosfat 0,5 M ke setiap tabung
reaksi
Diamati dan dicatat

Hasil

Larutan Barium, kalsium, litium, kalium, natrium, dan


stronsium

Dibersihkan tabung reaksi dan bilas dengan air suling


Dimasukkan 1 mL masing-masing larutan ke dalam tabung
terpisah
Ditambahkan 1 mL larutan amonium sulfat ke masing-masing
tabung
Diamati dan dicatat

Hasil

c. Reaksi – reaksi Halida


Larutan NaCl 0,5 M ; NaBr 0,5 M ; NaI 0,5 M

Diletakkan tiga tabung reaksi pada rak


Dimasukkan 1 mL larutan ke dalam masing–masing tabung
Ditambahkan 1 mL karbon tetraklorida, 1 mL air klorin, dan 5
tetes asam nitrat encer (6M), kedalam masing-masing tabung
Dikocokan setiap tabung
Diamati warna lapisan karbon tetraklorida di bagian bawah.

Hasil
d. Analisis larutan anu
Larutan Anu (X)

Dilakukan uji nyala


Diamati dan dicatat hasil pengamatannya

Hasil

Larutan Anu

Dimasukkan 1 mL larutan masing–masing ke dalam tiga tabung


reaksi
Ditambahkan 1 mL amonium karbonat ke dalam tabung pertama
Ditambahkan 1 mL amonium fosfat ke dalam tabung kedua
Ditambahkan 1 mL amonium sulfat ke dalam tabung ketiga
Diamati dan dicatat
Dibandingkan uji nyala dan reaksi larutan X dengan keenam
larutan yang diketahui (prosedur A dan B)
Nyatakan unsur alkali apa yang terdapat dalam larutan X

Hasil
Larutan Anu (Y)

Dimasukkan 1 mL larutan anu (Y) ke dalam tabung reaksi


Ditambahkan 1 mL karbon tetraklorida, 1 mL air klorin, dan
setetes asam nitrat
Dikocok tabung reaksi
Dicatat warna lapisan karbon tetraklorida
Dibandingkan uji halida dari larutan Y dengan ketiga larutan
halida yang diketahui (prosedur C)
Nyatakan halida apa yang terdapat dalam larutan Y

Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh praktikan. Didapatkan


pengamatan sebagai berikut

4.1 Hasil

a. Uji nyala unsur alkali dan alkali tanah

No
Zat Warna Nyala
.

1. CaCl2 Orange

2. BaCl2 Kuning

3. SrCl2 Merah

4. KCl Putih

5. NaCl Kuning

6. LiCl Merah

b. Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah

No. zat Pereaksi Endapan Terlarut

1. CaCl2 √ -

2. BaCl2 √ -

3. SrCl2 √ -
(NH4)2CO3
4. KCl - √

5. NaCl - √

6. LiCl - √
No. Zat Pereaksi Endapan Terlarut

1. CaCl2 √ -

2. BaCl2 √ -

3. SrCl2 √ -
(NH4)2PO4
4. KCl - √

5. NaCl - √

6. LiCl - √

No. Zat Pereaksi Endapan Terlarut

1. CaCl2 - √

2. BaCl2 √ -

3. SrCl2 √ -
(NH4)2SO4
4. KCl - √

5. NaCl - √

6. LiCl - √

c. Reaksi-reaksi halida
No. Zat Warna Nyala

1. NaCl+ Cl2 Bemimg, tidak menyatu

2. NaBr+ Cl2 Bagian atas kuning muda, bagian


bawah kuning tua

3. NaI + Cl2 Bagian bawah ungu bagian atas


oranye
d. Analisis larutan anu
1. Zat X
Warna lapisan zat X : Bagian bawah putih, atas bening
X + (NH4)2CO3 : Tidak bereaksi
X + (NH4)2PO4 : Endapan Kristal biru
X + (NH4)2SO4 : Tidak bereaksi

2. Zat Y
Warna lapisa CCl4 : Ungu
Zat Y + CCl2 + HNO4 : Reaksi halida

4.2 Pembahasan

A. Uji Nyala untuk Unsur Alkali dan Alkali Tanah

Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah merupakan unsur yang


sangat reaktif. Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah juga memberikan
warna yang berbeda pada nyala api. Uji nyala biasanya digunakan untuk
mengidentifikasikan unsur alkali dan alkali tanah. Elektron dalam atom dapat
berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain. Bila elektron berpindah dari kulit
yang lebih rendah akan terjadi pelepasan energi dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang tertentu. Jika radiasi tersebut dalam
sinar tampak, maka akan terihat warna.

Berikut ini hasil pengujian warna nyala pada unsur-unsur golongan alkali
dan alkali tanah yang telah dilakukan.

1. KCl : Putih

2. NaCl : Kuning

3. LiCl : Merah

 Golongan alkali tanah dan warna nyala

1. CaCl2 : Orange

2. BaCl2 : Kuning

3. SrCl2 : Merah
B. Reaksi-Reaksi Unsur Alkali Tanah
Dari percobaan reaksi-reaksi alkali tanah dengan (NH4)2CO3, (NH4)3PO4, dan
(NH4)2SO4. Pada umumnya reaksi dengan alkali tanah terdapat endapan, hal ini
disebabkan hasil kali kelarutan ion alkali tanah > ion-ion alkali. Sedangkan unsur-
unsur golongan alkali tidak terjadi endapan pada reaksi.

a. Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah yang berekasi dengan (NH4)2CO3
 Unsur Golongan Alkali

KCl + (NH4)2CO3 →TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

NaCl + (NH4)2CO3 → TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

LiCl + (NH4)2CO3 → TR ((Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

 Unsur Golongan Alkali Tanah

CaCl2 + (NH4)2CO3 →CaCO3 + 2NH4Cl (mengendap)

BaCl2 + (NH4)2CO3 → BaCO3 + 2NH4Cl (mengendap)

SrCl2 + (NH4)2CO3 → SrCO3 + 2NH4Cl (mengendap)

b. Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah yang berekasi dengan (NH4)2PO4
 Unsur Golongan Alkali

KCl + (NH4)2PO4 → TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut )

NaCl + (NH4)2PO4 → TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

LiCl + (NH4)2PO4 → TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

 Unsur Golongan Alkali Tanah

CaCl2 + (NH4)3PO4 → CaHPO4 + NH4Cl (mengendap)

BaCl2 + (NH4)3PO4 → BaHPO4 + NH4Cl (mengendap)

SrCl2 + 2\(NH4)3PO4 → SrHPO4 + NH4Cl (mengendap)


c. Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah yang berekasi dengan (NH4)2SO4
 Unsur Golongan Alkali

KCl + (NH4)2SO4 →TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

NaCl + (NH4)2SO4 → TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

LiCl + (NH4)2SO4 →TR (Tidak mengalami pengendapan atau zat terlarut)

 Unsur Golongan Alkali Tanah

BaCl2 + (NH4)2SO4 → BaSO4 + 2NH4Cl (mengendap)

CaCl2 + (NH4)2SO4 → CaSO4 + 2NH4Cl (mengendap)

SrCl2 + (NH4)2SO4 → SrSO4 + 2NH4Cl (mengendap)

Berdasarkam data tabel hasil pengamatan, maka terdapat kesamaan sifat


unsur-unsur, yaitu kesamaan sifat unsur-unsur segolongan, misalnya : pada
unsur alkali, yaitu K, Na, dan Li yang tidak terjadi reaksi oleh larutan (NH 4)2CO3,
(NH4)2PO4, dan (NH4)2SO4. dan pada unsur-unsur alkali tanah, unsur yang
direaksikan dengan (NH4)2CO3, (NH4)2PO4, dan (NH4)2SO4 menghasilkan endapan
dan dapat bereaksi, kecuali Be dan Mg, bereaksi terus menerus dalam udara
sampai seluruhnya diubah menjadi oksida, hidroksida, dan karbonat. Namun K,
Na, Li, Ba, Sr dan Ca. Setelah dipraktikumkan, tidak semua hasil sama dengan
teori, mungkin disini terjadi kesalahan pada saat percobaan.

C. Reaksi-Reaksi Halida

Reaksi-reaksi halida yang diujikan pada percobaan ini adalah NaCl, NaBr,
dan NaI, terlebih dahulu senyawa-senyawa tersebut diubah menjadi ion.

NaCl → Na+ + Cl-

NaBr → Na+ + Br-

NaI → Na+ + I-

Br- dan I- dapat dideteksi melalui reaksi dengan Cl 2 dan Cl2 bereduksi
menjadi Cl-, sedangkan Br- atau I- teroksidasi menjadi Br2 atau I2. Br2 atau
I2 diekstrasi dari larutan berair dengan pelarut asam nitrat (HNO 3) sehingga
dihasilkn Br2 terbentuk endapan berupa kekuningan pada bagian atas dan bening
pada lapisan bawahnya. Warna bening pada lapisan bawah tersebut adalah hasil
reaksi dari CCl4. Lapisan atas merupakan reaksi air klorin, sedangkan lapisan
bawah merupakan reaksi dari halida.

 Sifat-sifat halogen

Dari atas kebawah jari-jari atomnya bertambah besar, titik didih dan
lelehnya semakin besar.

 Sifat-sifat unsur halida

a. Klorin (Cl)

Klorin dalam air berwarna hijau muda. Klorin dengan gas hidrogen bereaksi
cepat dan jika unsur ultraviolet akan terjadi ledakan karena terjadi reaksi berantai,
klorin dalam air tidak melarut sempurna dan reaksinya lambat.

b. Bromin (Br)

Bromin dalam air berwarna coklat kemerahan. Dengan gas hidrogen


bereaksi lambat. Bromin dalam air tidak melarut sempurna dan reaksinya lambat.

c. Iodin (I)

Iodin didalam air berwarna coklat. Dengan gas hidrogen bereaksi lambat.

D. Analisis Larutan X dan Y

Pada zat X, praktikum menyatakan bahwa larutan X adalah larutan Kalium


Klorida (KCl), karena berwarna putih. Sedangkan pada zat Y, praktikum
menyatakan bahwa larutan Y adalah larutan NaI, Karena warna lapisan
CCl4 adalah ungu.
V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

1. Golongan IA dalam tabel periodik unsur disebut golongan alkali, sedangkan


golongan IIA disebut alkali tanah.
2. Kereaktifan logam alkali dan alkali tanah dalam satu golongan dapat
diprediksi dengan melihat jari-jari dan energi ionisasinya. Kereaktifannya
akan semakin tinggi dengan bertambahnya nomor atom.
3. Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah juga memberikan warna yang
berbeda pada nyala api. Uji nyala biasanya digunakan untuk
mengidentifikasikan unsur alkali dan alkali tanah.
4. Zat X yang teridentifikasi oleh praktikan dari hasil percobaan adalah KCl
dan zat Y adalah NaI.

5.2 Saran

Saran kepada praktikan yaitu praktikan sebaiknya terlebih dahulu


mempelajari materi mengenai golongan dan identifikasi unsur ini terutama pada
alkali, alkali tanah, dan halida. Dan juga praktikan harus selalu berhati-hati
terhadap bahan kimia yang dibutuhkan pada saat kegiatan praktikum
dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Adelia Erlina, Endang Budiasih dan Dedek Sukarianingsih. 2018. “ Pengembangan


Bahan Ajar Materi Kimia Unsur Golongan Alkali dan Alkali Tanah
Berbasis Learning Cycle 5E untuk Peserta Didik SMA/MA Kelas XII”.
Jurnal Sains dan Teknlogi. Vol 1(2) : 98-109.

Crys Fajar Pratana dan Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar Kimia 3. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Erna Tri Wulandari. 2019. Detik-detik Ujian Nasional 2020. Jakarta : PT.
Penerbitan Intan Pariwara.

Primata Mardina, Norhayani dan Dessy Triutami. 2013. “Pembuatan Asam Oksalat
dari Sekam Padi dengan Hidrolisis Berkatalisator NaOH dan Ca(OH)2”.
Jurnal Bahan Alam Terbarukan. Vol.2(2) : 7-13.

Ratulani Juwita, M.Pd. 2017. Kimia Dasar. Padang : Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu
Pendidikan.
LAMPIRAN
Pertanyaan pra praktek :
1. Tuliskan unsur–unsur yang termasuk golongan IA (alkali) dan Gol IIA (alkali
tanah).

Jawab :
• Golongan Alkali:
1. Litium
2. Natrium
3. Kalium
4. Fransium
5. Rubidium
6. Sesium
• Golongan alkali tanah
1. Radium
2. Stronsium
3. Barium
4. Kalsium
5. Berilium
6. Magnesium

2. Selesaikanlah persamaan reaksi berikut :


1. CaCl2+(NH4)2CO3
2. BaCl2+(NH4)2CO3
3. NaCl +(NH4)2CO3
4. NaCl +Cl
5. NaBr +Cl2
6. NaI+Cl2

Jawab :
• CaCl2 + (NH4)2CO3 CaCO3 + 2NH4Cl
• BaCl2 + (NH4)2CO3 BaCO3 + 2NH4Cl
• NaCl + (NH4)2CO3 NaCO3 + 2NH4Cl
• NaCl + Cl Cl2 + Na+
• NaBr + Cl2 NaCl2 + Br+
• NaI+Cl2 NaCl2 + I+

3. Apakah fungsi penambahan CCl4 dalam percobaan C?

Jawab :
Untuk mendigentifikasi unsur – unsur yang ada dalam larutan dengan cara melihat
ada tidaknya endapan pada larutan.

Anda mungkin juga menyukai