0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan12 halaman

Lembaga Lajnah Banom Nu Kelas B (4) Wps HP) (2) (

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 12

MAKALAH

DEFINISI LEMBAGA, LAJNAH DAN BANOM NU

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Definisi lembaga,
lajnah dan banom nu” .

DISUSUN OLEH :

1. .Novita Aulia Hanum (OR822105)


2. . In’am Asyirurrohman Arif (OR822102)
3. Ahmad Riyanto (OR822107)
4. SARWESTU DHEKA FEBRYAWAN (OR822127)
5. .Chafidz Nanda S.P (OR822066)

PROGRAM STUDI OLAHRAGA UNIVERSITAS MA’ARIF

NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN

Jln.Kusuma No.7 ,Wonoyoso,Bumirejo Kabupaten kebumen

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengertian Ahlussunnah wal Jama’ah.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Aswaja. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun
penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari guru mata pelajaran atau dosen kami guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. dukungan moral dan materi
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada bapak Fauzi Al Muhtad, M.Ag. selaku dosen yang memberikan bimbingan, saran, ide
dan kesempatan untuk membuat makalah. Semoga makalah ini dapat menjadikan wawasan yang
lebih luas dan memberikan sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa/i
Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama Kami menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan
pembuatan makalah dimasa yang akan datang.

Kebumen,04 Oktober 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..………….....…………………… I

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….....….……………… II

BAB 1 PENDAHULUAN

a.Latar belakang….......…………………………………….…………………………………………………………... 1

b.Rumusan masalah……..…………………………….………………………………..……………………………… 2

c.Tujuan masalah……………………………..…………………………………………..…………..…………………. 2

BAB 2 PENDAHULUAN

a. Lembaga…………………………………………………………………………….………………………………........ 3

b. lajnah…...……………………………………………………………………………………………………………………. 5

c. Banom NU …………………………………………………………………………………………………………………..6

BAB 3 PENUTUP

a. Kesimpulan…………………………………………………………....………………………………………………….. 7

b. Saran…………………………………………………………………………………………………….……………………… 8

c. Daftar Pusaka………………………………………………………………………………..……..……………………… 8

II
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Aswaja sesungguhnya identik dengan pernyataan nabi “Ma Ana Alaihi wa


Ashhabi” seperti yang dijelaskan sendiri oleh rasulullah dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Ibnu Majjah, dan Abu Dawud bahwa ;”Bani
Isroil terpecah belah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah belah menjadi
73 golongan, kesemuanya masuk neraka kecuali satu golongan”. Kemudian para
sahabat bertanya “siapakah mereka wahai rasulullah?” lalu rasul menjawab “mereka
itu adalah maa ana alaihi wa ashhabi, Yakni mereka yang mengikuti apa saja yang
aku lakukan dan juga dilakukan para sahabatku”. Istilah “ Ahlusunnah wal jama’ah”
adalah sebuah istilah yang di Indonesiakan dan kata Istilah“ Ahlusunnah wal
jama’ah” ia merupakan rangkaian kata-kata “Ahl” berarti golongan,”Al-sunnah”
berarti perilaku jalan hidup atau perbuatan yang mencakup ucapan dan tindakan
Rasulullah SAW.”Al jamaah” berarti jamaah yakni para sahabat rasulullah
SAW.Maksudnya ialah perilaku atau jalan hidup para sahabat. Dengan demikian
maka secara etimologis istilah Ahlusunnah wal jama’ah” atau golongan yang
senantiasa mengikuti jalan hidup Rasulullah SAW dan jalan hidup para sahabatnya
atau golongan yang berpegang teguh pada sunnah rosul dan sunah (tariqah) para
sahabat,lebih khusus lagi ( Abu bakar,Umar bin khatab,Usman bin affan,Ali bin abi
thalib).

1
B.RUMUSAN MASALAH

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis
memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah.
Rumusan masalah itu adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga ?
2. Apa saja lembaga yang ada di NU ?
3. Apa yang dimaksud lajnah?
4. Apa saja contoh lajnah?
5. Apa pengertian Banom NU?
6. Apa saja Banom NU?

C.TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah,penulis menetapkan tujuan makalah ini berupa:

1. Untuk mengetahui maksud lembaga Nu.


2. Untuk mengetahui lembaga lembaga yang ada di NU.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lajnah.
4. Untuk mengetahui contoh contoh di lajnah.
5. Untuk mengetahui arti Banom NU.
6. Untuk mengetahui apa saja isi Banom NU.

BAB II

PEMBAHASAN
A.DEFINISI

Pengertian Lembaga

Lembaga merupakan wadah atau tempat orang-orang berkumpul, bekerja sama secara
berencana terorganisasi, terkendali, ter pimpin dengan memanfaatkan sumber daya untuk satu
tujuan yang sudah ditetapkan. Lembaga terdiri dari dua aspek, yaitu aspek kelembagaan dan
aspek keorganisasian, dalam aspek kelembagaan lebih menekankan pada tatanan nilai-nilai
morlal dan peraturan-peraturan yang berada dalam masyarakat. sedangkan dalam sudut pandang
organisasi lebih menekankan pada aspek structural dan mekanismenya dalam mencapai tujuan.

Pengertian Nahdlatul Ulama (NU)

Pengertian Nahdlatul Ulama (NU) Inilah jawaban untuk umat Islam atas fenomena yang
terjadi di dunia Islam dan Indonesia akan berpartisipasi dan memperkuat peringkat rekonstruksi
nasional. Nama Nahdlatul Ulama berasal dari bahasa Arab, yakni nahdlatul yang artinya berdiri
atau bergerak. Nama Nahdlatul Ulama menyesatkan “Ulama” kuno. Nahdlatul Ulama adalah
organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dengan simbol-simbol yang menjelaskan tujuan dasar
dan cita-cita keberadaan suatu organisasi. Lambang Nahdlatul Ulama diciptakan oleh KH.
Ridwan Abdullah setelah proses kontemplasi dan hasil doa istikharah Sebagai pemimpin Allah
SWT.Nahdlatul Ulama lahir pada tanggal 31 Januari 1926 sebagai perwakilan ulama
tradisionalis yang mendapat bimbingan ideologis dari Ahlus Sunnah wal jamaah, yakni tokoh-
tokoh seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K. H. Wahab Hasbullah dan para ulama lainnya ketika upaya
reformasi mulai meluas. Meskipun terorganisir, mereka sudah memiliki hubungan yang sangat
kuat. Perayaan seperti haul, peringatan wafatnya seorang kyai, yang kemudian mengumpulkan
masyarakat sekitar, para kyai dan mantan santrinya hingga sekarang masih dilakukan secara rutin
di beberapa wilayah di tanah air.

Lembaga Nahdlatul Ulama (NU) merupakan unit kegiatan yang bertugas mengurus sebagian
program dan merupakan ujung tombak NU. Hubungannya dengan lembaga di atas atau di
bawahnya, seperti lembaga setingkat pengurus cabang (PC), dengan lembaga di tingkat pengurus
wilayah (PW) atau MWC. Lembaga ini bersifat teknis, tidak herarkis dalam artian bukan
hubungan atasan atau bawahan.

Berikut 18 nama lembaga-lembaga yang ada di NU antara lain :


1. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU). Lembaga ini melaksanakan kebijakan di bidang
pengembangan dakwah agama Islam yang berpaham Ahlussunnah Wal Jamaah.

2. Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU). Ini merupakan lembaga yang
melaksanakan kebijakan di bidang pendidikan dan pengajaran formal.Contoh seperti SMK
Ma'arif NU, MA Ma'arif NU dan lain sebagainya.

3. Robithoh Ma'ahid Al Islamiyah (RMI). Lembaga ini bertugas melaksanakan kebijakan di


bidang pengembangan pondok pesantren.

4. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), merupakan lembaga yang melaksanakan


kebijakan di bidang pengembangan ekonomi umat.

5. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU). Tugasnya, melaksanakan


kebijakan di bidang pengembangan pertanian, lingkungan hidup dan eksplorasi Kelautan.

6. Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU). Lembaga yang melaksanakan


kebijakan di bidang kesejahteraan keluarga, sosial dan Kependudukan.

7. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam).Lembaga ini


melaksanakan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan sumber daya manusia.

8. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU), merupakan lembaga
yang yang melaksanakan penyuluhan dan pemberian bantuan

hukum.

9. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi), merupakan lembaga yang


melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan seni dan budaya.

10. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU). Ini merupakan
lembaga yang bertugas menghimpun dan mengelola serta menyalurkan sedekah, Zakat dan infaq.
11. Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU), merupakan lembaga yang
mengelola, mengurus serta mengembangkan tanah dan bangunan,serta harta benda wakaf lainnya
milik NU.

12. Lembaga Bahtsul Masail (LBM), merupakan lembaga yang membahas dan memecahkan
masalah-masalah ma'udluiyah (tematik) dan waqi'iyah (aktual)yang memerlukan kepastian
hukum.

13. Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU), lembaga yang melaksanakan
kebijakan di bidang pengembangan dan pemberdayaan masjid.

14. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), yaitu sebuah lembaga yang melaksanakan
kebijakan di bidang kesehatan.

15. Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU). Lembaga ini bertugas
mengembangkan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama.

16. Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU). Lembaga ini bertugas
mengembangkan penulisan, penerjemahan dan penerbitan kitab/buku serta media informasi
menurut faham Ahlussunnah wal Jamaah.

17. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU). LFNU ini lahir guna melaksankan tugas
mengelola persoalan hisab dan rukyat dalam rangka menentukan awal bulan Hijriyah, gerhana,
dan shalat, serta mengembangakan pengetahuan dan keilmuan di bidang falakiyah atau
astronomi.

18. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU)
Lembaga ini bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dalam pencegahan dan
penanggulangan bencana serta eksplorasi kelautan. (LTN NU Majalengka, diolah dari berbagai
sumber).

Pengertian lajnah
Lajnah adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama untuk melaksanakan program Nahdlatul
Ulama yang memerlukan penganana khusus. Pembentukan dan
Penghapusannya berdasarkan permusyawaratan pada masing masing tingkatan kepengurusan
Nahdlatul Ulama. Pembentukan Lajnah di tingkat Wilayah, Cabang dan Majlis Wakil Cabang
dilakukan sesuai dengan keperluan penanganan program khusu dan tenaga yang tersedia. Dalam
NU Lajnah yang sudah terbentuk adalah :

 Lajnah Falakiyah bertugas mengurus masalah hisab dan rukyat.


 Lajnah Ta'lif wa Nasyr bertugas menangani masalah masalah penterjemahan, penyusunan
dan penyebaran kitab kitab menurut faham aswaja.
 .Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama bertugas mengembangkan pendidikan tinggi
Nahdlatul Ulama

Pengertian Banom NU

Badan Otonom adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi membantu
pelaksanaan kebijakan NU, khusunya berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan
beranggotakan perseorangan.

Jam'iyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyah | Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-


Mu'tabarah an-Nahdliyyah atau disingkat adalah sebuah organisasi keagamaan Indonesia
yang para anggotanya berfokus pada penerapan ajaran-ajaran tarekat.

JATMAN didirikan di Tegalrejo, Kabupaten Magelang, pada 10 Oktober 1957 dengan nama
Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah oleh sejumlah kyai tarekat senior yang semuanya
berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama dengan tujuan untuk menyatukan seluruh al-Ṭarīqah al-
Mu‘tabarah dalam rangka untuk mengutamakan kepentingan umum.

Berikut banom yang ada di bawah naungan NU:


1.Muslimat NU | Muslimat NU merupakan organisasi yang berasas Islam dan berideologi
menurut paham Ahlus Sunah Wal Jama'ah bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
didirikan oleh seluruh rakyat Indonesia.

2.Fatayat NU | Fatayat NU adalah organisasi pemudi atau perempuan muda Islam yang
berhaluan Ahlu Sunnah wal Jama'ah.

3.GP Ansor | Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah organisasi kepemudaan, kemasyarakatan,
kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan.

4.IPNU | IPNU adalah salah satu organisasi di bawah naungan Jamiyyah Nahdlatul Ulama,
tempat berhimpun, wadah komunikasi, wadah aktualisasi dan wadah yang merupakan bagian
integral dan potensi generasi muda Indonesia secara utuh.

5.IPPNU | IPPNU adalah salah satu organisasi yang ada di Indonesia dan merupakan badan
otonom dari Nahdlatul Ulama

6.ISNU | ISNU adalah sebuah organisasi yang merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU)
yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada kelompok sarjana dan kaum
intelektual.

7.PMII | Ide dasar berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bermula dari
adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk suatu wadah (organisasi)
mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja).

Itulah tadi beberapa lembaga, lajnah dan badan otonom dalam organisasi Nahdlatul Ulama.

Secara Vertikal, NU di pusat disebut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di wilayah
(Propinsi) disebut pengurus Wilayah (PWNU), di Cabang (Kabupaten/kota) disebut Pengurus
Cabang NU (PCNU), dikecamatan disebut Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan di
desa/kelurahan disebut Ranting NU.

BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpulan
Kesimpulan NU sebagai organisai yang didirikan oleh para ulama pengasuh pesantren yang
sekian banyaknya dan sekian luas pengaruhnya, tentu dimasudkan untuk menempatkan posisi
dan fungsi ulama sedemikian penting di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan Negara,
khususnya di NU.

Ajaran islam yang berhaluan Ahlussunnah wal jama’ah serta menganut salah satu madzhab
empat; Imam AbuHanifah an-Nu’man, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris asy-
Syafi’I dan Imam Ahmad bin Hanbal, guna mempersatukan langkah para ulamadan pengikutnya
dalam melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakankemaslahatan masyarakat,
kemajuan bangsa, ketinggian harkat dan martabatmanusia. NU dengan demikian merupakan
gerakan keagamaan yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan insan dan
masyarakat yang bertakwa kepada ALLAH SWT, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tenteram,
adil dan sejahtera.

B. Saran

Saran yang bisa diambil di atas adalah NU tersebut harus ditingkatkan lagi agar lebih
berkembang dan maju,dan penelitian ini adalah “mengupas” program pendidikan Aswaja dan
kepada lembaga struktual nahdhatul ulama dalam hal ini adalah LP ma’arif NU kepada lembaga
pendidikan ma’arif.Setelah penelitian ini sudah menunggu “lading garapan” penelitian yang jauh
lebih besar yakni program pendidikan aswaja terhadap lembaga kultural nahdlatul ulama yang
merupakan bagian terbesar dari tubuh nahdlatul ulama itu sendiri.

C.DAFTAR PUSTAKA

Masyhudi Muchtar, A. R. (2006). Aswaja An-Nahdliyah. Surabaya: Khalista.

Asep Saifuddin Al-Mansur. Kedudukan Madzhab dalam Syari’at Islaam.(Jakarta : Pustaka Al-
Husna, 1984), Hal 49

Muhajir, KH. Afifuddin, Metodologi Kajian Fiqih: Pendekatan Bermadzhab

Qauli dan Manhaji. Sukorejo: Ibrahimi Pres, 2009.

Anda mungkin juga menyukai