689-Article Text-5017-1-10-20221103

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan

Volume 1 Nomor 6 2022

Hubungan Kontrol Glikemik Dan Kepatuhan Pengobatan Dengan


Kejadian Hospital Readmission Pada Pasien Diabetes Mellitus
Indah Mayasari1, Yusran Haskas2, Maryam Jamaluddin3
1*
STIKES Nani Hasanuddin Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan VIII, Kota Makassar, Indonesia, 90245
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan VIII, Kota Makassar, Indonesia, 90245
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan VIII, Kota Makassar, Indonesia, 90245
*
e-mail: penulis-korespondensi:indahmaya910.im@gmail.com/085394268730

Received: 13.08.2021; Reviewed: 13.03.2022 ; Accepted: 30.04.2022)

Abstract

Background : Diabetes Mellitus is a chronic metabolic disease that occurs when the pancreas does not produce
enough insulin. As a chronic disease, Diabetes Mellitus patientes are very at risk of experiencing Hospital
Readmission, as prevention, some glycemic control and medication adherence can be carried out as prevention.
Objective : This study was to determine the relationship between glycemic control and medication adherence
with the incidence of hospital readmission in patients with diabetes mellitus at TK II Pelamonia Hospital
Makassar. Methods : This study used a cross sectional design. By taking samples using non-probability
sampling technique. Obtained 30 respondents. Data was collected using a questionnaire and analyzed by chi
square test (p< 0,05). Results : The results of the bovariate analysis showed that there was a relationship
between glycemic control and hospital readmission (p=0,018), there was a relationship between medication
adherence and hospital readmission (p=0,011). Conclusion : In this study, there was a relationship between
glycemic control and medication adherence with the incidence of hospital readmission in patients with diabetes
mellitus at TK II Pelamonia Hospital Makassar. Suggestion : Future researchers are expected to conduct
further research related to the relationship between glycemic control and medication adherence with the
incidence of Hospital Readmission.

Keywords: Diabetes Mellitus; Glycemic Control; Medication; Readmission

Abstrak
Latar belakang: Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit metabolik kronis yang terjadi ketika pankreas tidak
cukup untuk menghasilkan insulin. Sebagai penyakit kronik , pasien Diabetes Mellitus sangat beresiko
mengalami Hospital Readmission, sebagai pencegahan dapat dilakukan beberapa penatalaksaaan kontrol
glikemik dan kepatuhan pengobatan. Tujuan : Penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan kontrol
glikemik dan kepatuhan pengobatan dengan kejadian hospital readmission pada pasien diabetes mellitus di
Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dengan
pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Didapatkan 30 responden. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi square (p<0,05).Hasil : Hasil analisis
bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kontrol glikemik dengan hospital readmission (p=0,018),
terdapat hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan hospital readmission (p=0,011). Kesimpulan : Dalam
penelitian ini adalah adanya hubungan kontrol glikemik dan kepatuhan pengobatan dengan kejadian hospital
readmission pada pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. Saran : Kepada peneliti
selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan kontrol glikemik dan
kepatuhan pengobatan dengan kejadian Hospital Readmission.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus; Kontrol Glikemik; Pengobatan Readmission

797
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 6 2022

Pendahuluan
Diatebetes Mellitus kini telah menjadi permasalahan global karena disebabkan oleh semakin meningkatnya
angka prevalensi di setiap tahunnya baik di Indonesia bahkan diseluruh dunia. Berdasarkan catatan (WHO,
2020), jumlah penderita diabetes mellitus meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun
2014 yang dimana prevalensi telah meningkat lebih cepat daripada di negara-negara yang berpenghasilan
rendah dan menengah daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi. Diantara tahun 2000 dan 2016, terdapat
peningkatan sebanyak 5% dalam kematian dini yang diakibatkan dari penyakit Diabetes Mellitus. Pada tahun
2019, telah diperkirakan sebanyak 1,5 juta orang meninggal yang disebabkan langsung oleh Diabetes Mellitus,
2,2 juta orang meninggal lainnya karena glukosa darah yang tinggi pada tahun 2012.
Menurut WHO, 2020 Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit metabolik kronis yang dimana akan terjadi
apabila pankreas tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang telah dihasilkannya. Insulin adalah
hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah dan ditandai dengan meningkatnya kadar
glukosa darah. Penyakit Diabetes Mellitus dari waktu ke waktunya juga dapat menyebabkan komplikasi
contohnya seperti kerusakan yang serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal dan juga saraf (WHO
2020).
Kemenkes, 2020 (Pangribowo 2020) melaporkan bahwa Indonesia berada di urutan ke-7 didunia pada tahun
2019 yaitu sebesar 10,7% penderita Diabetes Mellitus. Berdasarkan data awal yang telah diambil oleh peneliti,
Prevalensi diabetes di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar juga mengalami peningkatan yang ditandai
dengan meningkatnya jumlah kasus Diabetes Mellitus. Jumlah kasus data dari rekam medik Rumah Sakit TK II
Pelamonia Makassar sebanyak 700 jiwa kasus rawat inap dari tahu 2018 sampai 2021.
Penderita penyakit Diabetes Mellitus harus mengendalikan kadar glukosa dalam rentang yang normal
sehingga dapat terhindar dari berbagai komplikasi. PERKENI, 2015 (Handayani et al. 2018) mengatakan bahwa
ada beberapa indikator untuk pengukuran kontrol glikemik, Kontrol glikemik dapat diukur dengan
menggunakan beberapa cara seperti pemeriksaan glukosa darah puasa, glukosa darah sewaktu, glukosa darah 2
jam post prandial, HbA1C, tekanan darah, kolestrol total, kolestrol LDL, kolestrol HDL, trigliserida, dan indeks
massa tubuh (IMT).
Mengontrol kadar gula darah penting untuk mengobati Diabetes Mellitus. Penderita diabetes perlu
mengetahui apa saja faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi untuk pengendalian gula darah, seperti obesitas
yang dimana semakin banyak lemak dalam tubuh, semakin kuat jaringan dan otot tubuh. ketika seseorang
mengalami obesitas, lemak menghalangi insulin yang membust glukosa dalam darah darah tidak dapat diangkut
masuk kedalam sel dan menumpuk di aliran darah, kedua yaitu faktor pendidikan
Kepatuhan pengobatan merupakan suatu faktor penting yang dapat mempengaruhi terkontrolnya glukosa
darah. Kepatuhan pengobatan yang rendah dapat berakibat buruk pada kontrol glikemik penderita Diabetes
Mellitus, sehingga dapat terjadi peningkatan resiko terjadinya komplikasi kronik (mikrovaskuler dan
makrovaskuler) yang dimana akibatnya dapat memberikan dampak yang negatif baik dari sisi ekonomi, klinik
ataupun kualitas hidup pasien akibat dari seringnya relaps dan rehospitalisasi.
Readmisi Rumah Sakit (Hospital Readmission) adalah insiden dimana seorang pasien dirawat kembali yang
sudah mendapatkan pelayanan rawat sebelumnya di rumah sakit. Proses readmission ini dikaitkan dengan mutu
pelayanan pasien di rumah sakit (Yusa, Utami, and Luthfi 2016). Berdasarkan hasil dari penelitian Nazima
Allaudeen (Herdiana 2021) menyebutkan bahwa usia, jenis kelamin dan diagnosa penyakit yang diderita oleh
pasien akan mempengaruhi terjadinya Readmisi.
Beberapa tahun terakhir, sistem perawatan kesehatan kini menjadi semakin fokus pada tingkat penerimaan
kembali untuk peningkatan kualitas serta menentukan kompleksitas populasi pasien. penerimaan kembali untuk
pasien penderita Diabetes Mellitus telah diperkirakan 14,4 – 22,7% jauh lebih tinggi dibanding dengan tingkat
untuk semua pasien yang di rawat di rumah sakit (8,5 – 13,5%) (Ostling et al. 2017).
Rumah sakit TK II Pelamonia Makassar merupakan rumah sakit umum daerah di kota Makassar. Jumlah
kasus data dari rekam medik Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar sebanyak 700 jiwa kasus rawat inap dari
tahu 2018 sampai 2021.

Metode
Lokasi, Populasi, Sampel
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan menggunakan desain cross sectional dan
menggunakan metode analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat dalam satuan
waktu. Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar Sulawesi Selatan pada
tanggal 07 juli s/d 31 juli 2021. Populasi merupkan totalitas semua nilai yag mungkin, hasil menghitung apapun
pengukuran kantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kupulan yang
lengkap dan jelas yang ing dipelajari sifat-sifatnya (Roflin Et Al, 2021) .Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar, yang berjumlah 44 orang pada
bulan Januari s/d Juni 2021. Sampling dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling “Purposive

798
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 6 2022

Sampling” adalah pendekatan pengambilan sampel yang melibatkan pengambilan sampel dari suatu populasi
sesuai dengan tujuan peneliti (tujuan/masalah studi), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah diketahui sebelumnya (Nursalam 2015). Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 30
orang.
1. Kriteria Inklusi
a. Responden yang terdiagnosa diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
b. Responden yang di rawat inap, UGD, dan Poliklinik.
c. Responden yang bersedia.
d. Responden yang dirawat berulang < 30 hari dengan diagnose diabetes mellitus.
2. Kriteria Eksklusi
a. Responden yang mengalami penurunan kesadaran.
b. Responden yang memiliki kompliksi berat.
c. Responden yang tidak dapat berkomunikasi.

Pengumpulan Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari objek yang diteliti. Data primer penelitian ini
didapatkan langsung dengan menggunakan kuesioner kepada pasien.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen publikasi yang sudah dalam bentuk jadi. Data
sekunder penelitian ini diperoleh dari data Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar.

Pengolahan Data
1. Editing
Editing yaitu proses dalam memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan
tulisan, kejelasan jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan, dan sebagainya.
2. Coding
Coding yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul disetiap instrumen penelitian.
3. Processing
Memproses data untuk mendapatkan hasil interpretasi dari nilai kueioner yang didapatkan dengan cara
memasukkan data dari lembar observasi yang telah direkapitulasi ke computer.
4. Cleaning
Peneliti akan melakukan kegiatan membersihkan data dengan melakukan engecekan kembali data yang
sudah di entry (Amtsalina 2016).

Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada satu variabel secara unggul. Analisis univariat
dilakukan dengan melakukan penghitungan pada satu variabel untuk melihat besar masalah kesehatan
melali distribusi variabel tersebut menggunakan statistik deskriptif.
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan pada 2 variabel secara langsung. Analisis bivariat
dilakukan dengan mengaitkan data variabel pertama dengan variabel kedua. (Hasnidar et al. 2020).

Hasil
1. Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden di Rumah Sakit TK II Pelamonia
Makassar (n=30)
Karakteristik n %
Umur
40-50 Tahun 6 20,0%
51-60 Tahun 11 36,7%
61-70 Tahun 10 33,3%
>71 Tahun 3 10,0%
Jenis Kelamin
Laki-Laki 16 53,3%
Perempuan 14 46,7%
Status Perkawinan
Menikah 30 100%

799
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 6 2022

Belum Menikah 0 0
Pendidikan
SD 2 6,7%
SMP 2 6,7%
SMA 12 30,0%
Perguruan Tinggi 9 30,0%
Lain-lain/tidak 5 16,7%
Pekerjaan
Tidak Bekerja 1 3,3%
PNS 4 13,3%
Pegawai Swasta 1 3,3%
Wiraswasta 2 6,7%
Pensiunan 6 20,0%
Lain-lain 16 53,3%
Lama menderita DM
1-10 Tahun 26 86,7 %
11-20 Tahun 4 13,3%
>21 Tahun 0 0
Asuransi Kesehatan
Ya 27 90,0%
Tidak 3 10,0%
Menggunakan Insulin
Ya 20 66,7%
Tidak 10 33,3%
Status Ekonomi
>3.500.000 0 0
2.500.000-1500.000 30 100%
<1.500.000 0 0

Pada tabel 1 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden dari hasil tabel
tersebut di peroleh sebagian besar didapatkan umur yang paling banyak yaitu umur 51-6- Tahun sebanyak 11
orang (36,7%), dan umur yang paling sedikit yaitu umur >71 tahun. Pada kriteria responden berdasarkan
jenis kelamin, diperoleh Laki-laki sebanyak 16 orang (53,3%), dan perempuan sebanyak 14 orang (46,7%).
Pada kriteria responden berdasarkan status perkawinan, didapatkan responden yang sudah menikah sebanyak
30 orang (100%), dan tidak ada responden yang belum menikah. Pada kriteria responden berdasarkan
pendidikan yang paling banyak yaitu SMA sebanyak 12 orang (40,0%), dan yang paling sedikit yaitu lain-
lain/tidak sekolah sebanyak 5 orang 17,7%). Pada kriteria berdasarkan pekerjaan responden yang paling
banyak yaitu lain-lain sebanyak 16 orang (53,3%), dan yang paling sedikit yaitu tidak bekerja dan pegawai
swasta yang masing-masig sebanyak 1 orang (3,3%). Pada kriteria berdasarkan lama menderita diabetes
mellitus, diperoleh yang paling tinggi yaitu 1-10 Tahun sebanyak 26 orang (86,7%), sedangkan yang
terendah yaitu >21 tahun sebanyak 0 orang (0%). Pada kriteria berdasarkan asuransi kesehatan diperoleh
responden yang menggunakan asuransi kesehatan sebanyak 27 orang (90,0%), sedangkan yang tidak
menggunakan asuransi kesehatan sebanyak 3 orang (10,0%). Pada kriteria berdasarkan penggunaan insulin
diperoleh, responden yang menggunakan insulin sebanyak 20 orang (66,7%), sedangkan yang tidak
menggunakan insulin sebanyak 10 orang (33,3%). Pada kriteria berdasarkan status ekonomi responden yaitu
2.500.000 – 1.500.000 sebanyak 30 orang (100,0%), >3.500.000 tidak ada, dan <1.500.000 tidak ada.

2. Analisis Bivariat
Tabel. 2. Gambaran Uji Analisis Hubungan Kontrol Glikemik Dengan Hospital Readmission Pada
Penderita Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Tk Ii Pelamonia Makassar
Readmission
Kontrol Glikemik Readmission Tidak Readmisi total % p Α
n % n %
Kurang 15 65,2 8 34,8 23 100,0 0.01 0,05
Baik 1 14,3 6 85,7 7 100,0 8
Total 16 53,3 14 46,7 30 100,0

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa responden yang memiliki kontrol glikemik yang
kurang dan mengalami readmisi sebanyak 15 orang (65,2%) dan yang tidak readmisi sebanyak 8 orang

800
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 6 2022

(34,8%). Responden yang memiliki kontrol glikemik yang baik dan mengalami readmisi sebanyak 1 orang
(14,3%), dan yang tidak readmisi sebanyak 6 orang (85,7%). Dalam uji Chi Square Test diperoleh nilai
signifikan sebesar p= 0,018 dengan menunjukkan p < 0,05 Nilai signifikan dengan nilai yang sudah
ditetapkan yaitu 0,003. hal ini berarti bahwa adanya hubungan kontrol glikemik dengan kejadian Hospital
Readmission pada pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar.

Tabel 3. Gambaran Uji Analisis Hubungan Kepatuhan Pengobatan dengan Hospital


Readmission pada Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit TK II Pelamonia
Makassar
Kepatuhan Readmission
Pengobatan Readmission Tidak Readmisi total % p α
n % n %
Kurang 13 72,2 5 27,8 18 100,0
0.01
Baik 3 25,0 9 75,0 12 100,0 0,05
1
Total 16 53,3 14 46,7 30 100,0

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki Kepatuhan pengobatan yang
kurang dan mengalami readmisi sebanyak 13 orang (72,2%), tidak readmisi 5 orang (27,8%). Responden
yang memiliki kepatuhan pengobatan yang baik dan mengalami readmisi sebanyak 3 orang (25,0%), dan
tidak readmisi sebanyak 9 orang (75,0%). Dalam uji Chi Square Test diperoleh nilai signifikan sebesar p=
0,011 dengan menunjukkan p=0,05 .Nilai signifikan dengan nilai yang sudah ditetapkan yaitu 0,02. Hal ini
berarti bahwa adanya hubungan kepatuhan pengobatan dengan kejadian Hospital Readmission pada pasien
Diabetes Mellitus di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar.

Pembahasan
1. Interpretasi Kontrol Glikemik dengan Kejadian Hospital Readmission pada Pasien Diabetes Mellitus
Kontrol glikemik yang baik berhubungan dengan menurunnya komplikasi diabetes. Hasil dari Diabetes
Control and Complication Trial (DCCT) menunjukkan bahwa pengontrolan Diabetes Mellitus yang baik
adalah yang dapat mengurangi komplikasi kronik (Ramadhan and Hanum 2017).
Hasil penelitian yang dilakukan di Ruangan poli interna dan ruang rawat inap interna di Rumah Sakit
TK II Pelamonia Makassar didapatkan bahwa pada hasil penelitian ini, responden yang memiliki kontrol
glikemik yang kurang akan mudah mengalami readmission dimana responden dalam sebulan dirawat
dirumah sakit sebanyak dua kali atau lebih disertai dengan komplikasi dan tidak mematuhi anjuran untuk
kontrol glikemik. Berbeda dengan responden yang memiliki kepatuhan untuk kontrol glikemik yang baik
tetapi readmisi dikarenakan pasien disertai dengan komplikasi yang lain sehingga mudah masuk rumah
sakit lebih dari satu kali dalam sebulan, sekalipun kontrol glikemiknya sudah baik. Kemudian kontrol
glikemik yang baik tetapi tidak readmssion dikarenakan faktor responden mematuhi kontrol glikemik yang
dianjurkan dan tidak memiliki komplikasi pada penyakit diabetesnya. Dalam uji Chi Square diperoleh nilai
signifikan sebesar p= 0,018 dengan menunjukkan p < 0,05 Selisih signifikan dengan nilai yang sudah
ditetapkan yaitu 0,003. Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
adanya hubungan Kontrol Glikemik dengan Kejadian Hospital Readmission pada Pasien Diabetes Mellitus
di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar.
Dikutip dari hasil penelitian Ramadhan & Hanum, (2017) yang menyatakan bahwa dengan patuhnya
seorang penderita Diabetes Mellitus dalam pengontrolan glikemiknya maka hal tersebut dapat mencegah
berbagai komplikasi. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa 85 penderita Diabetes Mellitus di
puskesmas Jaya Baru, Kota Banda Aceh, sebagian besar kontrol glikemik pada pasien tidak dapat terkontrol
dengan baik yang dimana semakin lama seseorang menderita penyakit Diabetes Mellitus maka semakin
besar juga risiko terjadinya komplikasi. Dalam penelitian yang dilakukan Purwitaningtyas et al., (2015)
menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan risiko
buruknya kontrol glikemik pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yaitu durasi penyakit/lama menderita
penyakit, kepatuhan pengobatan, status gizi dan juga jarak dari fasilitas kesehatan.
Penelitian ini juga sejalan dengan hasil dari penelitian Fasil et al., (2019) yang dimana dikatakan
bahwa terdapat 53,0% penderita Diabetes Mellitus yang memiliki kontrol glikemik yang buruk dan 47,0%
responden memiliki kontrol glikemik yang baik. Penelitian ini juga diperkuat dari hasil penelitian Pranoto
et al., (2019) dikatakan bahwa pasien yang dapat mengendalikan kontrol glikemiknya dengan baik dapat
menurunkan terjadinya komplikasi diabetes.
Penelitian ini juga sejalan dengan study Rebecca V. Galloway yang dikutip dalam jurnal Herdiana,
(2021) yang dimana menyebutkan bahwa faktor tingkat keparahan mempengaruhi kejadian readmisi

801
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 6 2022

ditandai dengan adanya komplikasi yang memperberat penyakit pada pasien. Penelitian lain juga
mengatakan bahwa kemungkinan besar pasien yang menderita penyakit Diabetes Mellitus lebih memiliki
resiko yang tinggi untuk dirawat kembali di rumah sakit (Readmisi) dibandingkan dengan pasien yang tidak
menderita penyakit Diabetes Mellitus (Rubin, 2018).
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa pengontrolan kadar gula darah yang
kurang baik dapat menyebabkan komplikasi dan meningkatnya keparahan dari penyakit Diabetes Mellitus
itu sendiri sehingga dengan terjadinya komplikasi maka bisa mengakibatkan pasien tersebut mengalami
perawatan kembali dirumah sakit atau readmisi, maka dari itu penderita Diabetes Mellitus sebaiknya harus
rutin dalam mengontrol dan memeriksa gula darahnya serta mencatat hasil cek gula darahnya sehingga
dapat dilihat perkembangan dan hasilnya serta menjaga kadar glukosanya supaya selalu berada dalam
rentan yang normal sehingga kecil kemungkinan terjadinya komplikasi.
2. Interpretasi Kepatuhan Pengobatan dengan Kejadian Hospital Readmission pada Pasien Diabetes Mellitus
Kepatuhan adalah sikap dalam menjaga dan mematuhi aturan dosis obat terhadap suatu penyakit.
Kepatuhan dapat diartikan sebagai sikap seorang pasien untuk mengikuti anjuran dokter terhadap
penggunaan obat yang telah diberikan. Tidak patuhnya pasien dalam menjalankan terapi merupakan salah
satu dari penyebab kegagalan terapi pengobatan (Wijaya et al. 2015).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan yang
kurang pada penderita diabetes mellitus akan menyebabkan banyak mengalami readmisi karena pasien
tidak patuh dalam pengobatannya, sehingga pasien mengalami readmisi lebih satu kali dalam sebulan dan
biasanya disertai dengan komplikasi sedangkan pada responden yang kepatuhan pengobatan yang kurang
tetapi tidak readmisi dikarenakan pasien dalam sebulan hanya masuk kerumah sakit lebih satu kali tetapi
dengan bulan yang berbeda sehingga dikategorikan tidak readmisi. Sedangkan pada kepatuhan pengobatan
yang baik tetapi mengalami readmisi disebabkan karena komplikasi pada penyakitnya atau tidak mematuhi
pengendalian DM yang lain sehingga dapat mengakibatkan readmisi, pada responden yang kepatuhan
pengobatannya baik tetapi tidak readmisi dikarenakan pasien mematuhi anjuran yang telah diberikan terkait
kepatuhan pengobatan yang dilakukan ukan dengan baik dan benar. Dalam uji Chi Square diperoleh nilai
signifikan sebesar p = 0,011 dengan menunjukkan p=0,05 Selisih nilai signifikan dengan nilai yang sudah
ditetapkan yaitu 0,02. Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan Kepatuhan Pengobatan dengan Kejadian Hospital Readmission pada Pasien Diabetes Mellitus di
Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar.
Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Nanda et al., (2018) yang dimana
menjelaskan bahwa pasien yang tidak patuh terhadap pengobatan Diabetes Mellitus lebih beresiko 14 kali
mengalami regulasi darah yang tidak terkontrol dibandingkan dengan pasien yang patuh meminum obat
anti diabetik.
Hasil penelitian Haskas, (2017) menyatakan bahwa adanya pengetahuan responden terhadap penyakit
Diabetes Mellitus dapat menjadi faktor munculnya kesadaran perilaku pengendalian Diabetes Mellitus yang
seseuai dengan pengetahuan yang ia miliki. Semakin baik tingkat pengetahuannya maka semakin baik juga
kesadaran dalam pengendalian dan dari diabetes itu sendiri. Sehingga tingkat dari kepatuhan pengobatan
responden juga dapat semakin baik. Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian Hasliani (2019) mengatakan
bahwa salah satu penatalaksanakan Diabetes Mellitus adalah pendidikan kesehatan terutama mengenai
komplikasi diabetes mellitus. Pendidikan kesehatan adalah uaya untuk mempengaruhi orang lain, baik
individu, kelomopok dan masyarakat supaya melaksanakan perilaku hidup sehat.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Jampaka et al., (2019) yang menjelaskan bahwa semakin
positif sikap pasien Diabetes Mellitus maka semakin tinggi pula kesadaran pasien untuk melakukan
pengendalian Diabetes Mellitus yang telah dianjurkan, hal ini disebabkan karena pasien memiliki tekad
yang kuat untuk patuh dalam melakukan terapi diet dan juga pengobatannya. Sikap yang positif dan patuh
terhadap terapi diet dan pengobatan dapat mempertahankan kualitas hidup penderita dan menghindari
terjadinya komplikasi.
Pada penelitian yang dilakukan Hizam Zulfhi, (2020) membuktikan bahwa terdapat hubungan antara
kepatuhan meminum obat dengan terkendalinya kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus
tipe2, terdapat 8,0% pasien yang tidak patuh dalam pengobatannya dengan kadar HbA1C kontrol baik, hal
ini dikarenakan meskipun pasien tidak patuh terhadap pengobatan tetapi dapat mengontrol aktivitas
fisiknya, kemudian 44,0% pasien yang tidak patuh terhadap pengobatannya dengan kadar HbA1C kontrol
sedang, hal ini juga dikarenakan pasien dapat mengontrol pola makan dan juga memiliki gaya hidup yang
baik.
Pada penelitian yang dilakukan Pratiwi et al., (2017) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya Readmission adalah dengan tingkat kepatuhan meminum obat. Pasien yang tidak
patuh dalam meminum obat mempuunyai resiko 13,556 kali mengalami readmisi dibanding dengan pasien
yang taat dalam meminum obat.

802
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 6 2022

Berdasarkan hasi dari penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa konrtol glikemik dan kepatuhan
pengobatan begitu penting untuk menghindari terjadinya komplikasi pada penderita Diabetes Mellitus,
karena jika pasien tidak patuh mengontrol glikemiknya maka pengendalian kadar gula darah dapat dibantu
oleh patuhnya pasien dalam pengobatannya, oleh karena itu kontrol glikemik dan kepatuhan pengobatan
memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian readmisi atau kejadian pasien dirawat kembali
dirumah sakit, pada penderita Diabetes Mellitus harus selalu mematuhi anjuran pengobatan yang telah
diberikan dalam pencegahan penyakitnya seperti dengan meminum obat diabetes (tablet atau insulin),
pasien juga dianjurkan untuk selalu mengingat jadwal minum obat serta mengunjungi praktisi pengobatan
lebih sering.

Kesimpulan
1. Terdapat hubungan antara kontrol glikemik dengan kejadian hospital readmission pada pasien diabetes
mellitus di rumah sakit TK II Pelamonia Makasar dengan nilai p = 0,018 dengan menunjukkan p<0,05
selisih signifikan dengan nilai yang sudah ditetapkan yaitu 0,003.
2. Terdapat hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan kejadian Hospital Readmission pada pasien
Diabetes Mellitmus di rumah sakit TK II Pelamonia Makasar dengan nilai p = 0,011 dengan menunjukkan
p< 0,05 selisih signifikan dengan nilai yang sudah ditetapkan yaitu 0,02.

Saran
1. Kepada instansi fasilitas pelayanan kesehatan sebaiknya menyediakan data kejadian hospital readmission
bagi setiap penyakit sehingga menjadi bahan rujukan kedepannya.
2. Kepada petugas kesehatan di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar agar petugas memberikan edukasi
tentang kontrol glikemik dan kepatuhan pengobatan pada penderita diabetes mellitus yang melakukan
pengobatan dirumah sakit tersebut dan membuatkan program khusus untuk penderita diabetes mellitus
dengan pembinaan dan pemantauan agar dapat meminimalisir kejadian hospital readmission akibat dari
komplikasi yang diderita.
3. Kepada peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut terkait Hubungan Kontrol
Glikemik dan Kepatuhan Pengobatan dengan Kejadian Hospital Readmission.

Ucapan Terima Kasih


1. Yusran Haskas selaku pembimbing I yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan proposal ini.
2. Maryam Jamaluddin selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan proposal ini.
3. Lisa Fauzia selaku penguji utama yang telah memberikan saran serta masukan yang membangun untuk
penyempurnaan roposal ini.
4. Sri Darmawan selaku penguji Eksternal telah memberikan sarah serta masukan yang membangun untuk
penyempurnaan proposal ini.
5. Maryam Jamaluddin selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah membimbing dan memberikan saran dan
masukan terkait dengan nilai ataupun masalah yang menyangkut akademik.
6. Pihak Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data
yang saya perlukan.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua dan saudara saya yang telah memberikan doa serta dukungan selama
proses pembuatan skripsi ini.

Referensi
Amtsalina, Anisa. 2016. “Hubungan Kepatuhan Mengontrol Gula Darah Dengan Kejadan Rawat Inap Ulang
Pasien Diabetes Melitus.” (2014): 1–15.
Fasil, Alebachew, Belete Biadgo, and Molla Abebe. 2019. “Glycemic Control and Diabetes Complications
among Diabetes Mellitus Patients Attending at University of Gondar Hospital, Northwest Ethiopia.”
Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy 12(December): 75–83.
Handayani, Dian, Inggita Kusumastuty, Leny Budhi Harty, and Djoko Wahono Soeadmadji. 2018. Tetap Sehat
Saat Berpuasa Ramadhan Bagi Diabetesi. Pertama. Malang: Universitas Brawijaya Press.

803
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 6 2022

Haskas, Yusran. 2017. “Determinan Perilaku Pengendalian Diabetes Melitus Di Wilayah Kota Makassar.”
Global Health Science (GHS) 2(2): 138–44. http://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/85.
Hasliani, a. 2019. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Upaya Pencegahan Diabetes Mellitus Gestasional
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas ….” Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis.
http://www.libnh.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/295.
Hasnidar et al. 2020. Ilmu Kesehatan Masyarakat. ed. Alex Rikki. Yayasan Kita Menulis.

Herdiana, Teddy. 2021. “Determinan Readmisi Pasien Jaminan Kesehatan Nasional Di Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut : Analisis Data Sampel BPJS Kesehatan 2015 /.” Social and Health Protection
2021: 13–21.

Hizam Zulfhi, Siti Khoiroh Muflihatin. 2020. “Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan Terkendalinya Kadar
Gula Darah Pada.” 1(3): 1679–86.

Jampaka, Ayu Sartian, Yusran Haskas, and Mutmainnah Hasyari. 2019. “Faktor Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Pengendalian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Cendrawasih.” Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis 13(6): 697–703.

Nanda, Oryza Dwi, Bambang Wiryanto, and Erwin Astha Triyono. 2018. “Hubungan Kepatuhan Minum Obat
Anti Diabetik Dengan Regulasi Kadar Gula Darah Pada Pasien Perempuan Diabetes Mellitus.” Amerta
Nutrition 2(4): 340.

Nursalam. 2015. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. 2nd ed. Jakarta: Salemba Medika.

Ostling, Stephanie et al. 2017. “The Relationship between Diabetes Mellitus and 30-Day Readmission Rates.”
Clinical Diabetes and Endocrinology 3(1): 1–8.

Pangribowo, Supriyano. 2020. “Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.Pdf.”


Pranoto, Agung et al. 2019. “Kendali Glikemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Dan Tanpa
Tuberkulosis Paru Glycemic Control in Type 2 Diabetes Mellitus Patients with and without Pulmonary
Tuberculosis.” Jurnal MKMI 15(1): 99–109.
https://www.researchgate.net/publication/334255803_Kendali_Glikemik_pada_Pasien_Diabetes_Melitus
_Tipe_2_dengan_dan_tanpa_Tuberkulosis_Paru.
Pratiwi, Suri Herlina, Carla Raymondalexas Marchira, and Julita Hendrartini. 2017. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Rawat Inap Ulang Pasien Skizofrenia Pada Era Jaminan Kesehatan Nasional Di Rumah
Sakit Jiwa GRHASIA Pemda DIY.” Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia 06(1): 20–28.
Purwitaningtyas, Rizki Yulia, I.W.G Artawan Eka Putra, and D.N. Wirawan. 2015. “Faktor Risiko Kendali
Glikemik Buruk Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Kembiritan Kabupaten
Banyuwangi Risk Factors Poor Glycemic Control among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus at the
Primary Health Center of Kembiritan Banyuwangi.” 3: 81–87.
Ramadhan, Nur, and Sari Hanum. 2017. “Kontrol Glikemik Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Puskesmas Jayabaru Kota Banda Aceh.” Sel Jurnal Penelitian Kesehatan 3(1): 1–9.

Roflin, Eddy, Iche Andriyani Liberty, and Pariyana. 2021. Populasi, Sampel, Variabel Dalam Penelitian
Kedokteran. 1st ed. ed. Moh Nasrudin. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding Management.
Rubin, Daniel J. 2018. “Correction to: Hospital Readmission of Patients with Diabetes (Current Diabetes
Reports, (2015), 15, 4, (17), 10.1007/S11892-015-0584-7).” Current Diabetes Reports 18(4).

WHO. 2020. “World Health Organization.” https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes.


Wijaya, Nyoman et al. 2015. “Profil Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Puskesmas Wilayah Surabaya Timur
Dalam Menggunakan Obat Dengan Metode Pill Count.” Jurnal Farmasi Komunitas 2(1): 18–22.
Yusa, Mochammad, Ema Utami, and Emha T. Luthfi. 2016. “Analisis Komparatif Evaluasi Performa Algoritma
Klasifikasi Pada Readmisi Pasien Diabetes.” Jurnal Buana Informatika 7(4): 293–302.

804
ISSN: 2797-0019| E-ISSN : 2797-0361

Anda mungkin juga menyukai