B - Annisa Nurhidayanti - Ujikom 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LATIHAN UJI KOMPETENSI II

NAMA : ANNISA NURHIDAYANTI


NIM : 857440931
KELAS : B-PGSD (CICALENGKA)
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD (PDGK4205)
No. Soal Skor
1 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, 2ias2, dan unit tematisnya 30
menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model
pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model
keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian
(sequenced), model bagian (shared), model 2ias2ng laba-laba (webbed), model
galur (threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed),
model jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di
Indonesia hanya 3 model pembelajaran yang 2ias diterapkan. Telaah dan uraikan
ketiga model tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh
penggunaan dari masing-masing model.

2 Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan 20


pengalaman belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan
yang diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun dan
direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah
Dasar. Uraikan rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema di
kelas yang Anda ajar.

3 Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema 15


Tubuhku.

Skor Total 65
JAWABAN
1. Terdapat tiga model pembelajaran terpadu yang nampaknya paling cocok atau tepat
diterapkan di sekolah dasar kita yaitu model jaring laba-laba (webbed), model
keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated). Di bawah ini
diuraikan ketiga model pembelajaran terpadu tersebut beserta kelebihan dan kelemahan
dalam pelaksanaannya.

 Model Jaring Laba-laba (Webbed)


Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekan ini dimulai dengan menentukan
tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan
keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema
tersebut diharapakan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya

Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba yaitu :


a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman.
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema
ke dalam semua bidang isi pelajaran.
Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba yaitu :
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba
adalah menyeleksi tema
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga hal
ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum
d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.

 Model Keterhubungan (connected)


Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik
dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang
dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya,
bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan
dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.

Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan yaitu :


a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki
keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran
yang terfokus pada satu aspek.
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus menerus
sehingga terjadi internalisasi.
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide
secara berangsurangsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-
ide tersebut dalam memecahkan masalah.

kelemahan model pembelajaran keterhubungan yaitu :


a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak
tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata
pelajaran (interdisiplin).
b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi
pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide
antara mata pelajaran.
c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide
dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk
mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran
lain.

 Model Keterpaduan (integrated)


Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata
pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan
keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa
mata pelajaran. Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut
pemilihan tema dan pengembangannya sebagai langkah awal, maka dalam
model keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal
yang terakhir yang ingn dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan
program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap
yang diajarkan dalan satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya
dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan
yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.
Kekuatan model keterpaduan yaitu :
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan
di antara berbagai mata pelajaran.
b. Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.
c. Mampuh membangun motivasi.
Kelemahan model ketepaduan yaitu :
a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
b. Model ini menghendaki guru yang trampil, percaya diri dan menguasai
konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan.
c. Model ini menghendaki tim antar Mata pelajaran yang terkadang sulit
dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan
2.
Kegiatan 1. Siswa membaca teks berjudul “Demi Air Bersih, Warga 90
Inti Waborobo Rela Berjalan Sejauh 15 Kilometer” pada menit
buku siswa. (mengumpulkan informasi)

2. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang peristiwa


pada bacaan. (menanya)
3. Siswa berkelompok dengan anggota 3-4 anak.
4. Siswa mengidentifikasi peristiwa dalam teks bacaan
dari koran/ majalah/ sumber lainnya yang telah
dipersiapkan (mencoba)
5. Siswa menuliskan peristiwa-peristiwa yang terdapat
pada teks dalam bentuk peta pikiran. (menalar)
6. Siswa menunjukkan peta pikiran yang telah
dibuatnya secara bergantian. (mengomunikasikan)
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru bahwa peristiwa
yang berkaitan dengan air salah satunya terjadi di
danau sebagai sumber mata air.

8. Siswa membaca teks “Asal-Usul Danau Toba”.


(mengumpulkan informasi)
9. Siswa bertanya jawab tentang peristiwa dan latar cerita
di dalam teks. (menanya)
3. Contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku :

LEMBAR KERJA SISWA KELAS 1


TEMA 1 “TUBUHKU”

NAMA : ……………………..

MENYEBUTKAN NAMA-NAMA BAGIAN TUBUH


LEMBAR KERJA SISWA KELAS 1

TEMA 1 “TUBUHKU”

NAMA : ……………………………….

HITUNGLAH BANYAK NYA BAGIAN TUBUH DAN PASANGKANLAH DENGAN


BILANGANNYA !

EMPAT

DUA

DELAPAN

TUJUH

SATU
LEMBAR KERJA SISWA KELAS 1

TEMA 1 ‘TUBUHKU’

NAMA : ……………………………

ISILAH TITIK DIBAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Mata Berfungsi Untuk ……….

2. Jari Pertama Disebut sebagai ……….

3. Sebutkan Bagian Tubuh mana yang berfungsi sebagai Bejalan ……….

4. Sebutkan berapa banyak jumlah jari kanan dan jari kiri ……….

5. Berapa Jumlah gambar telinga disamping ……….

Anda mungkin juga menyukai