Makalah Ilmu Mantiq Kel 6
Makalah Ilmu Mantiq Kel 6
Makalah Ilmu Mantiq Kel 6
Dosen Pengampu:
Arpizal,S.E.,M.E
Disusun oleh :
Kelompok 6
1. Ananda Nabilah
2. Norain
3. Rohayu Lidia Wati
2023/2024
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Waa Ta'ala
Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan kita dan memberikan rahmat sertahi
dayah-Nya sehingga penuyusunan tugas ini dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallaahu'alaihi Wa sallam
,yang telah menunjukkan kita kepada jalan yang lurus dengan agama yang benardan
sempurna yaitu agama islam.
Pada kesempatan kali ini, kami menyusun makalah untuk diajukan sebagai
tugas tugas kelompok matakuliah Ilmu Mantiq dengan judul “Pinsip-prinsip dasar
logika". Terimakasih kami ucapakan kepada Ustadz Arpizal S.E.,M.E. yang telah
membimbing kami demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun. Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan
bagi kami khususnya selaku penyusun makalah, menyadari makalah ini jauh
darikata sempurna. Maka dari itu kami sangat mengharapakn kritikan dan saran
yang membangun dari ustadz, demi kesempuranaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Pengertian Logika ........................................................................................ 2
B. Objek Pembahasan Logika........................................................................... 3
C. Prinsip-Prinsip Dasar Logika ....................................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT,. membekali setiap manusia dengan akal dan fikiran. Maka dari
itu hendaknya manusia menggunakan akalnya untuk hal-hal kebaikan dan dalam
kemajuan peradaban manusia. Maka bisa dikatakan manusia mengoptimalkan
fungsi akalnya apabila akalnya menghasilkan sesuatu yang berguna,bukan
menggunkan akal untuk sesuatu yang tidak baik.
Akal juga bisa diartikan dengan logika, dan logika di dalam bahasa
arabdinamakan mantiq. Logika sendiri memilki objek pembahasannya dan logika
juga memiliki macam-macamnya.
Dan pada kesempatan ini kami akan membahas prinsip-prinsip dasar dalam
logika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logika?
2. Apa objek pembahasan dari logika?
3. Apa saja prinsip-prinsip dasar logika?
C.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian logika
2. Untuk mengetahui objek pembahasan logika
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar logika
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Logika
Istilah logika dibentuk dari kata Yunani logikos yang berasal dari kata benda
logos. Kata logos berarti sesuatu yang diutarakan, pertimbangan akal,
kata,percakapan atau ungkapan lewat bahasa. Sementara logikos adalah mengenai
sesuatu yang diutarakan, mengenai pertimbangan akal, atau yang berkenaan dengan
ungkapan lewat bahasa. Dari uraian tersebut bisa dikatakan bahwa logika
merupakan pertimbangan akal atau pikiran yang diungkapkan melalui kata dan
dinyatakan dalam suatu bahasa. Istilah logika ini pertama sekali digunakan oleh
Zenodari Citium (334-262SM) yang juga adalah pendiri Stoisisme. Sebagai ilmu,
logika kerap disebut juga dengan logika episteme atau logica scientia yang artinya
ilmu logika. Dalam percakapan sehari-hari kita kerap mendengar katalogika,
misalnya saat orang berkata, “Pendapatnya dalam rapat itu tidak logis.”Logis dalam
kalimat ini berarti masuk akal, dapat diterima akal sehat. Kadang juga kita
mendengar ungkapan, “Karya ilmiah itu memiliki logika yang kacau.”Logika disini
dipahami sebagai metode atau teknik yang digunakan dalam penulisan karyai
lmiah.1
Sedangkan dalam bahasa Arab logika disebut ilmu Mantiq dari kata dasar
Nataqa yang berarti berbicara atau berucap. Menurut Ibnu Khaldun, bahwa ilmu
Mantiq (logika) merupakan undang undang yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui pernyataan yang benar dari pernyataan yang salah. Thaib Thohir A.
Mu‟in mendefinisikan ilmu Mantiq sebagai ilmu yang dipergunakan untuk
memperoleh suatu kebenaran. Sedang Irving M. Copi juga mendefinisikan bahwa
logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan
untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
1
RajaOloanTumanggaordanCarolusSuharyanto,LOGIKA(IlmuBerfikirKritis)
(Yogyakarta:PT.Kanisius,2019).hlm.23-24.
2
perbicangkan hakikat ketepatan, cara menyusun. Pikiran yang dapat
menggambarkan ketepatan pengetahuan. Logika tidak mempersoalkan kebenaran
sesuatu yang dipikirkan tetapi membatasi diri pada ketetapan susunan berpikir
menyangkut pengetahuan.
Jadi, ilmu logika atau mantiq adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat
membimbing manusia ke arah berfikir secara benar yang menghasilkan kesimpulan
yang benar sehingga terhindar dari berfikirlah.“Jadi Logika adalah ilmu yang
mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan
penalaran yangbetuldari penalaranyang salah.2
2
AnisaListiana, Logika (Kudus:MediaIlmuPress,2018), hlm.2-4.
3
Cara pemikiran dalam objek objek logika secara radikal dibagi menjadi dua.
Cara pertama disebut berpikir deduktif (umum ke khusus) dipergunakan dalam
Logika Formal yang mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak adanya
pertentangan) dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum- hukum, rumus-
rumus dan patokan–patokan yang benar. Cara kedua, berpikir induktif (khusus ke
umum) dipergunakan dalam Logika Material, yang mempelajari dasar-
dasarpersesuaianpikiran dengan kenyataanLogikaMateria menilai hasil pekerjaan
Logika Formal dan menguji benar tidaknya dengan kenyataan empiris. Secara garis
besar, objek bahasan logika (mabahis ilm al-mantiq), dapat dikelompokkan menjadi
tiga aspek, yaitu bahasan "kata-kata" (al-alfadh), bahasan proposisi (al-qadliyah)
dan bahasan pemikiran atau penalaran (alistidlal). Sesuai dengan objek bahasan
logika, pertama tama yang harus dipelajari adalah bahasan kata-kata, kemudian ran.
Karena tidak mungkin seseorang dapat melakukan penalaran atau berpikir tanpa
mengetahui proposisi suatu kegiatan berpikir, begitu juga tidak mungkin
mengetahui proposisiberpikir tanpa mengetahui kata-kata yang sesuai. Tujuan yang
paling utama dari pelajaran ilmu mantiq (logika) adalah tentang penalaran (al-
istidlal), tetapi sesungguhnya penalaran itu tersusun dari beberapa kata-kata. Oleh
karena yangberfikir itu manusia maka harus dikatakan bahwa lapangan
penyelidikan logikaialah manusia itu sendiri. Tetapi manusia ini disoroti dari sudut
tertentu, yaknibudinya. Begitu pula berfikir adalahobyek material logika. Berfikir
di sini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berfikir manusia
mengolah, mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya.
Jika dilihat dari obyeknya, dikenal sebagai logika formal (Manthiq As-
Shuari) dan logika material (alManthiq al-maddi). Pemikiran yang benar dapat
dibedakan menjadi dua bentukyang berbeda secara radikal, yakni cara berfikir
skeumum. Cara pertama disebut berfikir deduktif dipergunakan dalam logika
formal yang mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak adanya pertentangan)
dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum-hukum, rumus-rumus, patokan-
patokan berfikir benar. Cara berfikir induktif dipergunakan dalam logika material,
yakni menilai hasil nya dengan kenyataan empiris. Logika formal disebut juga
logika minor. Logika material disebut logika mayor.3
5
dari suatu benda tetap sama selama benda itu dibicarakan atau dipikirkan.
Contohnya: Mahasiswa akan sama dengan mahasiswa
2. Hukum Kontradiksi
Suatu benda tidak dapat merupakan benda itu sendiri dan benda yang lain
pada waktu yang sama atau sesuatu tidak dapat positif dan negatif dalam waktu
yang sama. Dalam kalimat lain, bisa dikatakan "sesuatu tidak dapat ada dan tidak
ada pada waktu yang sama atau kita tidak dapat mengatakan bahwa sesuatu itu
ada dan tidak ada pada waktu yang sama".
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan logika adalah sesuatu hal yang mengenai pertimbangan kal atau pikiran
yang diungkapkan melalui kata dan dinyatakan dalam suatu bahasa. Didalam objek
pembahasan logika terdapat cara pemikiran dalam objek-objek logika yangsecara
radikal dibagi menjadi dua, cara pertama disebut berfikir deduktif, (umum ke
khusus) dipergunakan untuk mempelajari dasar dalam pemikiran dengan
menggunakan hukum-hukum rumus-rumus dan patokan yang benar. Cara kedua,
berfikir induktif (khusus ke umum) yang dipergunakan untuk mempelajari
pemikiran dengan kenyataan loika material dan menguji benar tidak nya dengan
kenyataan empiris.
Berbicara mengenai prinsip logika, pastinya membahas prinsip logika
Aristoteles. Dari uraian di atas prinsip dasar dari logika ini ada 3 dan ada tambahan
dari Leibnitz. Diantaranya yaitu hukum identitas, hukum kontradiksi, hukum
penyisihan jalan tengah, dan hukum cukup alasan.
Meninjau dari prinsip-prinsip dasar logika diatas, maka dapat disimpulkan
bahwasanya manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki nikmat akal untuk
berpikir sekalipun memiliki landasan untuk mempergunakan akalnya. Akal yang
benar akan membawa pada pemikiran yang benar, maka manusia dapat mencapai
ilmu dan pengetahuan yang benar pula tanpa adanya kesesatan berpikir lainnya.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Kami berharap pembaca agar dapat
memahami nilai-niali yang terkandung didalam makalah ini agar sekiranya dapat di
terapkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian, dan penulis
juga berharap agar kedepan nya ini dapat dikembangkan dan diteruskan
pembahasannya menjadi tulisan yang lebih sempurna.
7
DAFTAR PUSTAKA