0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman

Hi Per Emesis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 8

SUPLEMEN

Volume 15, Suplemen, 2023


https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Hiperemesis Gravidarum Di Klinik


Mardianum Kecamatan Medan Area Tahun 2022

Herlina Simanjuntak1, Yuni Vivi Santri Purba2, Pratiwi Lumbantobing3, Suharni Pintamas
Sinaga4
1
Program Studi S1 Kebidanan STIKes Senior Medan, Indonesia; herlinasimanjuntak912@gmail.com
2
Program Studi S1 Kebidanan STIKes Senior Medan, Indonesia; yunivivipurba88@gmail.com
3
Program Studi S1 Kebidanan STIKes Senior Medan, Indonesia;
pratiwitobingjojocatryn22@gmail.com
4
Program Studi S1 Kebidanan STIKes Senior Medan, Indonesia; suharnisinaga26@gmail.com
*(Korespondensi e-mail: herlinasimanjuntak912@gmail.com)

ABSTRAK

Hiperemesis gravidarum (HEG) merupakan suatu kondisi muntah persisten dalam kehamilan sehingga
menyebabkan berbagai gangguan keseimbangan tubuh seperti dehidrasi, gangguan elektrolit,
metabolik dan defisiensi nutnsi bahkan dapat menyebabkan kematian. Etiologinya belum diketahui
secara pasti. Beberapa faktor risikonya adalah usia ibu, gravida, paritas, tingkat pendidikan, sosial
ekonomi, kehamilan ganda, mola hidatidosa, dan riwayat HEG. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hyperemesis gravidarum di klinik mardianum
kecamatan medan area. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain case
control. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester 1 di klinik mardianum kecamatan
medan area tahun 2022. sampel yang dibutuhkan dalam penelitian sebesar 56 ibu hamil yang diambil
dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpuian data dianalisis dengan uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukkan pravelensi kejadian hiperemesis gravidarum di klinik mardianum
pengetahuan dengan hyperemesis gravidarum sebesar 42,9% dan sikap dengan hyperemesis
gravidarum sebesar 76,6%. Hasil analisis biavriat di dapat ada hubungan antara pengetahuan dengan
hyperemesis gravidarum di klinik mardianum kecamatan medan area tahu 2022 dengan p value =
0.019(<0.1),ada hubungan antara sikap dengan hyperemesis gravidarum di klinik mardianum
kecamatan medan area tahun 2022 denga p value = 0.004(<01).
Kata kunci: Hiperemesis Gravidarum,pengetahuan dan sikap

Abstract
Hyperemesis gravidarum (HEG) is a condition of persistent vomiting in pregnancy that causes various
disturbances in the body's balance such as dehydration, electrolyte disturbances, metabolism and
nutritional deficiencies and can even cause death. The etiology is not known with certainty. Some of
the risk factors are maternal age, gravida, parity, educational level, socioeconomic, multiple
pregnancies, hydatidiform mole, and history of HEG. This study aims to determine the factors
associated with hyperemesis gravidarum at the Mardianum Clinic, Medan Area District. This type of
research is an analytic observational study with a case control design. The population of this study
were all 1st trimester pregnant women at the Mardianum clinic, Medan area district in 2022. The
sample required for this study was 56 pregnant women who were taken using the accidental sampling
technique. Data collection was analyzed by chi-square test. The results of this study showed that the
prevalence of hyperemesis gravidarum at the knowledge mardianum clinic with hyperemesis
e913
SUPLEMEN
Volume 15, Suplemen, 2023
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

gravidarum was 42.9% and attitude with hyperemesis gravidarum was 76.6%. The results of the
biavria analysis show that there is a relationship between knowledge and hyperemesis gravidarum at
the Mardianum clinic, Medan sub-district, in 2022 with a p value = 0.019 (<0.1), there is a
relationship between attitude and hyperemesis gravidarum at the Mardianum clinic, Medan area in
2022 with a p value = 0.004 (<01).

Keywords: Hyperemesis Gravidarum, knowledge and attitudes

PENDAHULUAN
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan mual muntah yang berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi memburuk. Angka kejadian mual
muntah saat hamil terjadi sekitar 40-50 % dari seluruh kehamilan, namun yang mengalami
hyperemesis gravidarum sekitar 20-30 % (Syamsuddin et al., 2018). Persepsi masyarakat ten-
tang hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan muntah yang di sebabkan karena adanya
kehamilan. Ibu hamil mampu menyebutkan gejala nyata dari hyperemesis yaitu badan terasa
lemah,mual,muntah akibat tidak nafsu makandan tidak bisa tidur (Abidah & Nisa, 2019).
Pemahaman ibu hamil tentang gejala hyperemesis gravidarum dapat mencegah akibat yang
lebih parah dari keadaan tersebut (Butu et al., 2019). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
bahwa ada hubungan pengetahuan sikap ibu hamil dalam mencegah kejadian hyperemesis
gravidarum. Pengetahuan yang baik akan mendorong ibu hamil bersikap mendukung terhadap
pencegahan kejadian hyperemesis gravidarum semakin parah (Ibrahim et al., 2021).
Hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh dunia dengan angka kejadian yang beragam
mulai dari 0,5-2% di Amerika Serikat, 0,3% dari seluruh kehamilan di Swedia, 0,5% di Cali-
fornia, 0,8% di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di
Turki, di Indonesia prevalensi hiperemesis gravidarum adalah 1-3%.11 Perbandingan insiden-
si hiperemesis gravidarum secara umum adalah 4:1000 kehamilan (Indrayani, 2018). Ber-
dasarkan laporan Riskesdas Tahun 2018 menyajikan tentang gangguan/komplikasi yang di-
alami ibu selama kehamilan diantaranya 20% ibu yang mengalami muntah/diare terus mene-
rus, 2,4% demam tinggi, 3,3% mengalami hipertensi, 2,7% mengalami keluar air ketuban dan
bengkak kaki disertai kejang, serta 7,2% gangguan/komplikasi lainnya (Rofi’ah et al.,
2019;Handayani & Aiman, 2018).
Berdasarkan laporan profil kesehatan Sumatera Utara tahun 2017, jumlah kematian ibu
tercatat sebanyak 205 kematian, lebih rendah dari data yang tercatat pada tahun 2016 yaitu
239 kematian. Jumlah kematian ibu yang tertinggi tahun 2017 tercatat di Kabupaten Labuhan
batu dan Kabupaten Deli Serdang sebanyak 15 kematian, disusul Kabupaten Langkat dengan
13 kematian serta Kabupaten Batu Bara sebanyak 11 kematian. Jumlah kematian terendah
tahun 2017 tercatat di Kota Pematangsiantar dan Gunungsitoli masing-masing 1 kematian.
Dari survei awal yang dilakukan peneliti di Klinik Mardianum Medan terhadap 12 ibu
hamil pada trimester I, ibu hamil trimester I yang mengalami mual dan muntah sebanyak 8
orang (Yusuf & Wahyuni, 2018). Terdapat 5 ibu hamil yang mengatakan bahwa suaminya
tidak mendukung di karenakan suami tidak mengerti penyebab mual dan muntah yang di ala-
mi ibu, serta suami tidak mengetahui apa yang harus dilakukan suami untuk mengurangi mual
muntah, sedangkan 3 ibu hamil mengatakan ketika ibu mengalami mual dan muntah suami
langsung mencari informasi tentang pencegahan mual dan muntah, dan suami juga turut
mengingatkan untuk tidak memakan makanan yang dapat menyebabkan mual dan muntah,
serta terdapat ibu hamil trimester I sebanyak 3 orang tidak bekerja dan ibu hamil trimester I
yang bekerja sebanyak 1 orang, sehingga sikap ibu dalam menangani mual muntah adalah ibu
e913
SUPLEMEN
Volume 15, Suplemen, 2023
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

pergi ke klinik untuk penanganan mual muntah. Sedangkan ibu hamil yang Trimester I yang
tidak mengalami mual muntah sebanyak 4 orang (Munir & Yusnia, 2022). Terdapat 4 ibu
hamil trimester I ketika melakukan pemeriksaan kehamilan suami ikut mengantar ibu untuk
melakukan pemeriksaan, mayoritas ibu tidak bekerja, Dan sikap ibu dalam kehamilan tri-
mester I sangat senang dan gembira atas kehamilannya saat ini (Muriyasari et al.,
2019;Nurbaity et al., 2019).
Tujuan Penelitian yaitu Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pada wanita hamil
dengan hiperemesis gravidarum di klinik mardianum kecamatan medan area tahun 2022
(Arisdiani & Hastuti, 2020;Lubis et al., 2021). Untuk mengetahui hubungan sikap pada
wanita hamil dengan hiperemesis gravidarum di klinik mardianum kecamatan medan area ta-
hun 2022.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analitik dengan desain penelitian
cross sectional (Susanti et al., 2021). Lokasi Penelitian ini dilakukan di klinik Mardianum
Kecamatan Medan Area.

Gambar 1. Desain Cross Sectional


Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret-Juli 2022. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di klinik Mardianum kecamatan medan area 2022
sebanyak 124 ibu hamil.Sampel sebesar 56 orang dengan tehnik Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan teknik accidental sampling.Analisis data menggunakan analisis
data univariat dan bivariat dengan uji chi-square (Rorrong et al., 2021).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Tabulasi Silang Variabel Pengetahuan dengan Kejadian Hiperemesis gravi-
darum Pada Ibu Hamil Di Klinik Mardianum Kec.Medan Area
Tahun 2022
Pengetahuan Kejadian Hiperemesis gravidarum Total P-
Mengalami Tidak Mengalami value
N % N % N %
Baik 6 0,7 8 2,1 4 2,9
Cukup 8 4,3 4 1 12 21,4 0,019
Kurang 12 1,4 8 4,3 0 35,7
e913
SUPLEMEN
Volume 15, Suplemen, 2023
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

Total 26 6,4 30 3,6 6 100


Berdasarkan Tabel data hasil tabulasi silang pada faktor pengetahuan, diketahui bahwa
dari 24 orang (42,9%) yang memiliki pengetahuan baik, reponden yang mengalami
hiperemesis gravidarum sebanyak 6 orang (10,7%), dan yang tidak mengalami hiperemesis
gravidarum sebanyak 18 orang (32,1%). Kemudian, pada kategori pengetahuan cukup yang
terdiri dari 12 orang (21,4%) responden, didapati bahwa ada 8 orang (14,3%) yang mengalami
hiperemesis gravidarum, dan 4 orang (7,1%) yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum.
Lalu, pada kategori pengetahuan kurang yang terdiri dari 20 orang (35,7%) responden,
didapati ada 12 orang (21,4%) yang mengalami hiperemesis gravidarum, dan 8 orang (14,3%)
yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum.
Kemudian, dari hasil analisis statistik hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kejadian
hiperemesis gravidarum menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p-value sebesar 0.019
pada taraf signifikansi sebesar α=5%(0,05), artinya 0.019<0.05. Secara statistik dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, dan Ha diterima artinya ada hubungan pengetahuan ibu hamil
dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Klinik Mardianum Kecamatan Medan Area.
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan
segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit
kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing. Penyebab hiperemesis
gravidarum karena peningkatan hormon estrogen, progesterone, dan dikeluarkannya human
chorionic gonadothropine plasenta (Fauziah et al., 2022). Mual muntah umumnya terjadi
bulan-bulan pertama kehamilan, pada pagi hari dan bila muntah terlampau sering bisa terjadi
hiperemesis gravidarum . Jika hiperemesis tidak di tangani dengan baik maka akan
mengalami dampak, seperti kehilangan berat badan, dehidrasi, asidosis (peningkatan asam di
dalam darah) dari kekurangan gizi, alkalosis (tingginya kadar bikarbonat), hipoglikemi
(kekurangan glukosa dalam darah), kelemahan otot, kelainan elektrokardiografik dan
gangguan psikologis. Hal ini yang mengancam kehidupan, meliputi ruptur oesophageal
(pecahnya dinding esofagus karena muntah-muntah), retinal haemorrhage, kerusakan ginjal,
pneumomediastinum (adanya gas bebas di mediastinum) secara spontan, keterlambatan
pertumbuhan di dalam kandungan dan kematian janin (Noviana et al., 2021). Seorang pasien
dengan emesis gravidarum telah dilaporkan telah mengalami epistaksis (perdarahan dari
hidung/mimisan) pada minggu ke 15 kehamilannya, dikarenakan kurangnya masukan vitamin
K sehingga terjadi emesis yang berat serta ketidakmampuannya untuk mencerna makanan
padat dan cairan .
Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa pengetahuan menunjukkkan apa
yang seharusnya dilakukan dalam mengatasi masalah kesehatan. Pengetahuan ibu hamil
tentang hiperemesis gravidarum, terutama mengenal tentang cara pencegahan hiperemesis
gravidarum dan factor yang dapat mencetus kejadian komplikasi hiperemesis gravidarum,
sehingga melakukan pencegahan dari sedini mungkin dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan secara teratur serta hal yang dapat disampaikan oleh peneliti untuk meningkatkan
sikap yang baik pada responden, disamping pengaruh pengalaman pribadi yang dialami oleh
responden, hal lain yang perlu dapat dilakukan adalah dengan cara memberi pengaruh yang
baik terhadap cara hiperemesis gravidarum melalui orang yang berpengaruh seperti petugas
kesehatan serta memudahkan sumber informasi melalui media masa yang mudah diterima
oleh resonden.

e913
SUPLEMEN
Volume 15, Suplemen, 2023
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

Tabel 2. Tabulasi Silang Variabel Sikap Ibu Hamil dengan Kejadian Hiperemesis gravi-
darum Di Klinik Mardianum Kec.Medan Area Tahun 2022
Sikap Kejadian Hiperemesis gravidarum Total P-value
Mengalami Tidak Mengalami
N % N % N % 0.004
Negatif 10 7,9 2 2 1,4
Positf 16 8,6 8 4 8,6
Total 26 6,4 0 6 0
Berdasarkan Tabel data hasil tabulasi silang pada faktor sikap ibu hamil, diketahui
bahwa dari 12 orang (21,4%) yang memiliki sikap negatif, reponden yang mengalami
hiperemesis gravidarum sebanyak 10 orang (17,9%), dan yang tidak mengalami hiperemesis
gravidarum sebanyak 2 orang (3,6%). Lalu, pada kategori sikap positi yang terdiri dari 44
orang (78,6%) responden, didapati bahwa ada 16 orang (28,6%) yang mengalami hiperemesis
gravidarum, dan 28 orang (50,0%) yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum (Nisak &
Wigati, 2018).
Kemudian, dari hasil analisis statistik hubungan sikap ibu hamil dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p-value sebesar 0.004
pada taraf signifikansi sebesar α=5%(0,05), artinya 0.004<0.05. Secara statistik dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, dan Ha diterima artinya ada hubungan sikap ibu hamil dengan
kejadian Hiperemesis Gravidarum di Klinik Mardianum Kecamatan Medan Area.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Wiwik (dalam Efrizal, 2021), yang
menunjukkan bahwa ada hubungan sikap dengan hyperemesis gravidarum pada ibu hamil di
Puskesmas Padalarang (Pratiwi, 2018). Menurut asumsi peneliti sikap negatif biasanya
ditunjukkan kepada ibu hamil dalam menghadapi hyperemesis gravidarum yang dilihat dari
perasaan, takut, bingung, tidak siap dengan apa yang dialaminya dan tidak tahu apa yang akan
terjadi (Hardaniyati et al., 2022). Seorang ibu hamil yang bersikap positif dalam menghadapi
hyperemesis gravidarum karena menganggap sebagai hal yang wajar dan pasti terjadi pada
semua wanita, tidak takut dan tahu apa yang akan terjadi ketika sudah melewati masa
hyperemesis gravidarum tersebut (Paskana & Gusnidarsih, 2020). Sikap positif maupun
negatif tergantung dari pemahaman ibu hamil tentang hyperemesis gravidarum, sehingga
sikap tersebut selanjutnya akan mendorong ibu hamil melakukan perilaku tertentu pada saat
dibutuhkan (Sri et al., 2022). Menurut teori sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek . Sikap mencerminkan seseorang
merasakan sesuatu, sikap yang kurang baik dapat mempengaruhi peningkatan angka kejadian,
salah satunya penyakit hiperemesis gravidarum. Hal tersebut diatas sesuai dengan teori
struktur sikap yang terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang (Wardani, 2020).
Kognitif (kepercayaan), afektif (aspek emosi), koriaotif (kecendrungan berperilaku sesuai
dengan sikap yang dimiliki individu) (Anggraini et al., 2022).
Perilaku yang baik tersusun dengan berbagai aspek yang ia miliki, perilaku
diaplikasikan dengan bentuk sikap seseorang. Hal ini sebagai hasil pembentukan diri
seseorang yang lebih berkualitas (Suriati & Yusnidar, 2021). Sehingga bermanfaat bagi
dirinya, keluarga dan masyarakat yang membutuhkan. Menurut peneliti dari hasil penelitian
dan membandingkan dengan teori yang ada, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan sikap pada responden antara lain yaitu dengan meningkatkan peran perawat

e913
SUPLEMEN
Volume 15, Suplemen, 2023
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

dalam memberikan penyuluhan tentang cara pencegahan dan penanganan penyakit


hiperemesis gravidarum pada ibu hamil, agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit
hiperemesis gravidarum (Rejeki et al., 2022).
KESIMPULAN
Kesimpulan dala penelitian ini yaitu :
1. Adanya hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kejadian hyperemesis gravidarum pada
ibu hamil di Klinik Mardianum Kecamatan Medan Area Tahun 2022.
2. Adanya hubungan sikap ibu hamil dengan hubungan hyperemesis gravidarum pada ibu
hamil di Klinik Mardianum Kecamatan Medan Area Tahun 2022
Saran
Disarankan Institusi kesehatan di Kota Medan diharapkan dapat menentukan kebijakan
terkait dengan program kesehatan ibu dan anak, terutama tentang penyuluhan terhadap
hyperemesis gravidarum pada ibu hamil. Sehingga faktor resiko yang di hadapi dapat
diminimalisir oleh masyarakat terutama ibu hamil.

REFERENCES
Abidah, S. N., & Nisa, F. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hiperemesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Rb Zakat Surabaya. Embrio: Jurnal Kebidanan, 11(2),
84–101. Http://Repository.Unusa.Ac.Id/Id/Eprint/6194
Anggraini, Y., Aisyah, S., & Rahmadhani, S. P. (2022). Analisis Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang Tahun 2020. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(2), 711.
Https://Doi.Org/10.33087/Jiubj.V22i2.1734
Arisdiani, T., & Hastuti, Y. D. (2020). Tingkat Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
Trimester I Di Kabupaten Kendal. Jurnal Kebidanan Malakbi, 1(2), 50.
Https://Doi.Org/10.33490/B.V1i2.300
Butu, Y. O., Rottie, J., & Bataha, Y. (2019). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hyperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Keperawatan,
7(2).
Efrizal, W. (2021). Asuhan Gizi Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum. Jurnal
Gizi Prima (Prime Nutrition Journal), 6(1), 15. Https://Doi.Org/10.32807/Jgp.V6i1.243
Fauziah, N. A., Komalasari, K., & Sari, D. N. (2022). Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi
Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Majalah Kesehatan Indonesia, 3(1),
13–18. Https://Doi.Org/10.47679/Makein.202227
Handayani, S., & Aiman, U. (2018). Analisis Kejadian Hiperemesis Gravidarum (Heg)
Berdasarkan Karakteristiknya. Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 9(1).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.36729/Bi.V9i1.123
Hardaniyati, H., Herlina, S. M., & Ariendha, D. S. R. (2022). Analisis Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum. Jurnal Ilmiah Stikes Yarsi
Mataram, 12(1), 20–24.

e913
SUPLEMEN
Volume 15, Suplemen, 2023
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

Ibrahim, I. A., Syahrir, S., & Anggriati, T. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Hyperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Rsud Syekh Yusuf Tahun 2019. Al Gizzai:
Public Health Nutrition Journal, 59–70. Https://Doi.Org/10.24252/Algizzai.V1i2.21779
Indrayani, T. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis
Gravidarum Di Rsud Dr. Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang Tahun 2017. Jurnal
Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, 4(1).
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.59374/Jakhkj.V4i1.70
Lubis, B., Hanim, L., Bangun, S. B., & Ajartha, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di
Wilayah Puskesmas Tanjung Pasir 2020. Jurnal Kesmas Dan Gizi (Jkg), 3(2), 123–130.
Munir, R., & Yusnia, N. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hiperemesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 7(3), 326.
Https://Doi.Org/10.35842/Formil.V7i3.460
Muriyasari, F., Septiani, R., & Herlina, H. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Rsu Muhammadiyah Metro. Jurnal Kesehatan
Metro Sai Wawai, 10(1), 49–55.
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.26630/Jkm.V10i1.1340
Nisak, A. Z., & Wigati, A. (2018). Status Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester I
Dengan Hiperemesis Gravidarum. Indonesia Jurnal Kebidanan, 2(2), 63.
Https://Doi.Org/10.26751/Ijb.V2i2.566
Noviana, A. D., Nugraheni, D. E., Mariati, M., Dewi, R., & Sapitri, W. (2021). Hubungan
Usia, Paritas Dan Tingkat Hiperemesis Gravidarum Terhadap Lama Perawatan Pada
Pasien Hiperemesis Gravidarum Di Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2021. Poltekkes
Kemenkes Bengkulu. Http://Repository.Poltekkesbengkulu.Ac.Id/Id/Eprint/539
Nurbaity, A. D., Candra, A., & Fitranti, D. Y. (2019). Faktor Risiko Hiperemesis Gravidarum
Pada Ibu Hamil Di Semarang. Journal Of Nutrition College, 8(3), 123–130.
Https://Doi.Org/10.14710/Jnc.V8i3.25801
Paskana, K., & Gusnidarsih, V. (2020). Hubungan Paritas Dengan Kejadian Hiperemesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil. Jurnal Asuhan Ibu Dan Anak, 5(2), 25–29.
Https://Doi.Org/10.33867/Jaia.V5i2.187
Pratiwi, I. G. (2018). Pajanan Infeksi Helicobacter Pylori Dengan Hyperemesis Gravidarum.
Mikia: Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu Dan Anak (Maternal And Neonatal Health
Journal), 1–4.
Rejeki, S., Khayati, N., Fitriyani, I. R., & Hidayati, E. (2022). Bukti Korespondensi Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1:
Literature Review.
Rofi’ah, S., Widatiningsih, S., & Arfiana, A. (2019). Studi Fenomenologi Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Riset Kesehatan, 8(1), 41.
Https://Doi.Org/10.31983/Jrk.V8i1.3844
Rorrong, J. F., Wantania, J. J. E., & Lumentut, A. M. (2021). Hubungan Psikologis Ibu Hamil
Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum. E-Clinic, 9(1).
Https://Doi.Org/10.35790/Ecl.V9i1.32419
e913
SUPLEMEN
Volume 15, Suplemen, 2023
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp

Sri, R., Khayati, N., Fitriyani, I. R., & Hidayati, E. (2022). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1: Literature
Review.
Suriati, I., & Yusnidar, Y. (2021). Causes Of Hyperemesis Gravidarum. Jurnal Kebidanan,
11(1), 76–81.
Susanti, N. M. D., Lainsamputty, F., & Ilestari, V. (2021). Stres Dengan Hiperemesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 635–642.
Https://Doi.Org/10.35816/Jiskh.V10i2.670
Syamsuddin, S., Lestari, H., & Fachlevy, A. F. (2018). Hubungan Antara Gastritis, Stres, Dan
Dukungan Suami Pasien Dengan Sindrom Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan
Kesehatan, 102–107. Https://Doi.Org/10.22435/Jpppk.V2i2.136
Wardani, R. K. (2020). Efektifitas Konsumsi Air Tebu Kombinasi Dengan Air Jahe Terhadap
Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo
Pekanbaru. Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal Of Midwifery
Sciences), 9(1), 36–41. Https://Doi.Org/10.35328/Kebidanan.V9i1.563
Yusuf, N., & Wahyuni, S. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hiperemesis
Gravidarum (Studi Kasus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Zainoel Abidin Banda
Aceh). Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (Makma), 1(2), 94–100.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.32672/Makma.V1i2.823

e913

Anda mungkin juga menyukai